Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING


(PERTEMUAN KE 3 )
Nama : Rafli Denita Rahman
Kelas : 2B
Nim : 2124190058
Prodi : Penjas

PERTANYAAN :
1. Jelaskan konsep dasar bimbingan dan konseling sehingga nampak perbedaannya?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan pribadi yang efektif?,
3. Keefektifan konseling ditentukan oleh kualitas konselor dan konseli? Jelaskan yang
dimaksud pernyataan tersebut?
4. Jelaskan permasalahan-permasalahan yang terjadi terkait pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah berdasar pengalaman saudara atau hasil penelitian orang lain?
(terakan sumbernya dengan jelas)!
5. Bagaimana menurut penilaian Saudara mana yang lebih baik terkait fungsi pelaksanaan
bimbingan konseling preventif, pengembangan, dan kuratif ? beri argumen yang jelas !

JAWABAN :
1. Perbedaan antara bimbingan dan konseling terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga
yang menyelenggarakan. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan
usaha pemberian informasi dan dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih
menekankan pada fungsi pencegahan, sedangakan konseling merupakan bantuan yang
dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor
dan klien. Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas,
kepala sekolah, orang dewasa lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan oleh
tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan
bentuk khusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara
individu.
2. Pribadi efektif adalah komponen sikap dan perilaku efektif dalam mengisi aktivitas
kehidupannya.Seorang yang memiliki kepribadian efektif adalah seseorang yang dapat
menggunakan waktu hidupnya untuk kemanfaatan peningkatan mutu kehidupan pribadi
dan masyarakat umum.
3. Keefektifan konselor banyak ditentukan oleh kualitas pribadinya. Kualitas pribadi
konselor adalah kriteria yang menyangkut segala aspek kepribadian sangat penting dan
menentukan keefektifan konselor jika dibandingkan dengan pendidikan dan latihan yang
diperolehnya. Maka bisa disimpulkan apabila kualitas konselor baik maka akan
berpengaruh baik pula pada keefektifan konseling.
4. Permasalahan :
1. Permasalahan pada faktor guru BK yang sangat bermasalah menurut guru BK tidak ada yang
bermasalah. Namun, menurut siswa (2,7%) permasalahan pada faktor guru BK meliputi guru
BK yang mengampuh belum menyenangkan. Hak itu meyebabkan siswa menjadi belum
tertarik dengan guru BK.
2. Permasalahan pada faktor materi layanan bimbingan karir yang sangat bermasalah menurut
guru BK tidak ada yang bermasalah. Namun, menurut siswa (3,3%) meliputi permasalahan
berupa siswa mudah bosan dengan materi yang dijelaskan oleh guru BK dan materi yang
diberikan guru BK belum sesuai dengan kebutuhan siswa
3. Permasalahan pada faktor media layanan bimbingan karir yang sangat bermasalah menurut
guru BK tidak ada yang bermasalah. Namun, menurut siswa (6,8%) meliputi permasalahan
berupa belum ada papan bimbingan tentang sekolah lanjutan dan belum ada web site untuk
bimbingan sekolah lanjutan.
4. Permasalahan pada faktor bentuk layanan bimbingan karir yang sangat bermasalah menurut
guru BK tidak ada yang bermasalah. Namun, menurut siswa (13,8%) terletak pada indikator
metode dan 133 teknik pemberian layanan bimbingan karir. Permasalahan tersebut meliputi
kurangnya penggunaan metode permainan/games dalam layanan bimbingan karir, kurangnya
penggunaan metode diskusi dalam layanan bimbingan karir, belum ada sosialisasi tentang
sekolah lanjutan, dan pemberian bimbingan karir hanya dilakukan di kelas yang dirasa siswa
sangat membosankan.
5. Permasalahan pada faktor proses layanan bimbingan karir yang sangat bermasalah menurut
guru BK tidak ada yang bermasalah. Namun, menurut siswa memiliki persentase yang paling
tinggi (22,2%) terletak pada indikator waktu pelaksanaan layanan bimbingan karir dan tempat
atau ruang layanan bimbingan karir.
6. Permasalahan pada faktor pelaksana layanan bimbingan karir yang sangat bermasalah
menurut guru BK (25%) terletak pada personil pelaksana layanan bimbingan karir.
Permasalahan yang banyak dialami yaitu kekurangan jumlah personil dalam melaksanakan
layanan bimbingan karir. Sedangkan menurut siswa (11,2%) terletak pada indikator
keikutsertaan dan ketertarikan siswa terhadap layanan bimbingan karir dan kebutuhan siswa
terhadap layanan bimbingan karir.
Sumber : https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/2578/1/MERIX%20ANDREAN.pdf
5. Menurut saya fungsi pelaksanaan bimbingan konseling preventif karena upaya
konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini,
konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai