Anda di halaman 1dari 21

BUDAYA DAN AGAMA PADA KELUARGA

NARAS DIYAH LEMBAYUNG 1304617002


ANGGIETA DANIELLA S 1304617007
IAN FADILAH NUR 1304617020
ANNISA MARHELIYANA 1304617060

PENDIDIKAN BIOLOGI A 2017


OUTLINE
Nilai Dasar Agama
Dalam Keluarga

Komunikasi Antar
Cara mengajarkan
Budaya dalam
agama kepada anak
keluarga

Budaya baik yang ada Manfaat agama dalam


di lingkungan keluarga kehidupan keluarga
NILAI DASAR AGAMA DALAM KELUARGA

Mempunyai
Nilai
Iman Yang Bertaqwa Toleransi Sikap Rajin Saleh
Kejujuran
Kuat

Sabar
Sopan Kasih
Taat Disiplin dan
Santun Sayang
Ikhlas
CARA MENGAJARKAN AGAMA KEPADA ANAK

Perkenalkan Tuhan Yang Maha Esa kepada anak dengan menunjukkan segala ciptaanNya, misalnya alam sekitar
seperti tanaman, hewan, gunung, benda – benda langit seperti matahari dan bulan, dan diri kita sendiri sebagai
manusia.

Peran orang tua dalam mendidik anak yang berkaitan dengan agama, yaitu untuk mengajarkan anak untuk
bersyukur dengan menyebutkan apa saja keberuntungan dan kelebihan dirinya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan.

Cara mendidik anak mengenai agama yaitu kenalkan anak dengan sifat – sifat Tuhan, misalnya Maha Penyayang,
Maha Pemurah dan lain – lain.

Tunjukkan kepada anak cara untuk mengurus dirinya sendiri, misalnya dengan mengajarkan kebersihan kepada
anak. Katakan bahwa kebersihan itu sikap yang dicintai oleh Tuhan.
CARA MENGAJARKAN AGAMA KEPADA ANAK

Mulailah mengajak anak untuk menjalankan ibadah agama masing – masing dan
mengunjungi tempat beribadah agama sesekali sebagai awalnya.

Perkenalkan agama kepada anak lewat permainan yang akan disukainya.


Gunakan bahasa yang sederhana setiap sedang menjelaskan kepada anak.

Berilah contoh kepada anak tentang bagaimana seharusnya kegiatan beragama


yang baik sebagai cara mendidik anak yang baik tentang keagamaan.

Biasakan anak melihat berbagai ritual keagamaan yang dianut dan apa saja
kewajiban kita sebagai penganut agama tersebut.
MANFAAT AGAMA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

 Tidak semua fenomena atau kejadian yang bisa


dijelaskan dengan teori dan nalar. Terkadang butuh
pengetahuan agama untuk mengungkap kejadian
 Bagi penganut agama Islam yang taat, agama tersebut dan mencari penjelasan atasnya. Agama
memberikan tujuan hidup menurut Islam, begitu juga adalah ilmu yang bisa memberikan penjelasan secara
dengan pemeluk agama lainnya. Manusia yang tidak spiritual.
mempercayai ajaran agama adalah manusia yang tidak
punya tujuan hidup dan orientasi untuk masa
 Pengetahuan agama yang mendalam akan menjadi
depannya. Anak yang dididik tentang agama dengan
benar tidak akan menjadi anak durhaka kepada orang penyeimbang antara kehidupan spiritual dan
tuanya. kehidupan di dunia. Ketenangan dan kedamaian jiwa
diperlukan untuk beribadah dengan benar.
Mempelajari agama akan menjadi cara menghindari
zina bagi remaja dan kawula muda.Landasan agama
yang kuat akan bisa menjadi cara mengatasi masalah
keluarga.
BUDAYA BAIK YANG ADA DI LINGKUNGAN KELUARGA

Budayabacadantulis
• Duabudayainisalingberkaitan.Budayamembacaberhubungandenganpenambahanpengetahuandanwawasan.Se
dangkanbudayatulisberhubungandenganpenyampaianilmupengetahuandangagasanmelaluibahasatulis.Kelakan
akakanterlatihdanterbiasauntukmembacadanmenulissesuatuyangbermanfaat.
Budayaantri
• Budayaantrijangandianggapenteng.Anakyangsudahterbiasadenganantri,menunggugiliran,kelakakanterbiasam
elakukanantriditempatpelayananumum.Tidakmaumenyelonongataumelanggarhakorang
lain.Iniartinyamenghormatihakdankepentinganorang lain ditengahmasyarakat.
Budaya mengalah
• Budayamengalahbertujuanuntukmencegahtimbulnyakonfliksecaraarifdanbijaksana.Dalambahasalain,tertib.
Yangduludidahulukan,begitusebaliknya.Mengalahbukanberartikalahmelainkanmunduruntukmenjagatimbulny
ahal-
halyangtakdiinginkan.Dengandemikiankonflikyanglebihparahakibattakmaumengalahbisadihindarkan.Budayai
nieratkaitannyadengansikapmentalsabar.
BUDAYA BAIK YANG ADA DI LINGKUNGAN KELUARGA

Budayahemat
• Budayahematdilingkungankeluargabukanberartimendidikanakuntukbersikappeli
tdankikir.Melainkanmendidikdanmelatihanakuntukmenggunakansesuatusesuaik
ebutuhandanmenurutukurannya.Tidakberlakuborosdanmelakukanhal-
halbersifatmubazir.
Budayadisiplin
• Karakterdisiplinmemangharusdimulaidilingkungankeluargasejakdini.Disiplinseja
kdiniakanmembuatanakterbiasadisiplindilingkungansekolahmaupunlingkunganlai
nnya.Disiplinterhadapwaktu,berpakaiandanmentaatiaturandantatatertibyangbe
rlaku.
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM KELUARGA

 Menurut Giri (2009), komunikasi antar budaya mengacu pada proses atau interaksi
antara orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda
 Sebagai salah satu sistem kebudayaan dalam komunikasi antarbudaya, konsep
mengenai keluarga akan berbeda bagi setiap orang karena dipengaruhi oleh latar
belakang budaya masing-masing.
 Meskipun begitu, terdapat kesamaan pandangan mengenai tugas dan fungsi keluarga
secara umum, yakni keluarga berperan besar dalam menyuguhkan aturan-aturan sosial
dan keberlangsungan suatu masyarakat; menyampaikan pengetahuan, nilai-nilai, norma,
sikap, peranan, adat, dan kebiasaan dari satu generasi ke genarasi berikutnya; dan
membentuk kepribadian seorang anak dengan menanamkan pola pikir dan cara-cara
untuk bertindak atau berperilaku yang dapat diterima masyarakat.
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM KELUARGA

5.Praktekpe
ngasuhanan
4.Gayakom ak
unikasioran
3.Polakomu gtua
nikasiantara 10.Sosialisa
2.Polakomu suamiistri
nikasikeluar sihubungan
1.Membang 9.Sosialisasi antarbudaya
ga Bahasa
unidentitas 8.Sosialisasi
gender
7.Sosialisasi
rasial
6.Komunika
sipernikaha
nantarbuda
ya
1. MEMBANGUN IDENTITAS

 Membangun dan menyatakan identitas diri merupakan salah satu fungsi pribadi dalam
komunikasi antarbudaya.
 Keluarga berperan besar dalam menyampaikan pesan-pesan dan pengetahuan tentang
sejarah latar belakang keluarga, informasi tentang sifat budaya yang dianut, perilaku
khusus, kebiasaan, tradisi, dan bahasa yang berkaitan dengan kelompok etnis atau
budaya sendiri.
 Ketidakmampuan memahami budaya sendiri dapat menjadi penyebab kegagalan dalam
komunikasi antarbudaya.
2. POLA KOMUNIKASI KELUARGA

 Pola komunikasi keluarga menggambarkan kecenderungan keluarga untuk


mengembangkan cara-cara berkomunikasi antar anggota keluarga yang stabil dan
dapat diprediksi.
 Prinsip dasarnya adalah hubungan keluarga dibangun berdasarkan coorientation di
antara anggota keluarga.
 Pola komunikasi keluarga mengarah pada perbedaan jenis keluarga dan memprediksi
jumlah proses keluarga dan hasil psikososial bagi keluarga dan individu anggota
keluarga
3. POLA KOMUNIKASI ANTARA SUAMI ISTRI

 Dalam pernikahan antarbudaya, terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi oleh
pasangan suami istri yang terkait dengan teman, pandangan politik, keuangan, seks, anak-anak,
nilai-nilai, kebiasaan makan minum, peran gender, sikap terhadap waktu, agama, tempat
peristirahatan, stress, etnosentrisme, dan lain-lain.
 Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pasangan suami istri umumnya mengembangkan
cara-cara atau sistem guna menjaga keseimbangan hubungan dalam pernikahan.
 Misalnya, mengabaikan budaya sendiri dan menerima budaya pasangan; suami atau istri
memberikan kesempatan atau porsi yang sama kepada satu sama lain terkait dengan
kepercayaan dan kebiasaan budaya guna meminimalisir perbedaan lintas budaya;
menghilangkan budaya sendiri akibat perbedaan budaya; dan pasangan suami istri
menegosiasikan hubungan mereka karena adanya perbedaan budaya
4. GAYA KOMUNIKASI ORANG TUA

 Orang tua memiliki pengaruh yang besar pada cara keluarga berkomunikasi. Hal ini
disebabkan orang tua merupakan model perilaku bagi anak-anaknya dan orang tua
menyosialisasikan anak-anak mereka dengan cara mengajarkan kepada mereka cara
berkomunikasi.
 Menurut para ahli, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan oleh orang tua
untuk mengatur perilaku anak yaitu :
 Pendekatan yang berpusat pada orang memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan
keterampilan berkomunikasi yang dapat memicu kemampuannya mengembangkan sikap empati dan
mengambil sudut pandang orang lain ketika berperilaku.
 Pendekatan yang berpusat pada posisi memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan
keterampilan komunikasi yang dapat memicu kemampuannya mengidentifikasi aturan dan norma-
norma dengan tidak mempertimbangkan sudut pandang orang lain.
5. PRAKTEK PENGASUHAN ANAK

 Praktek pengasuhan anak mengacu pada peran orang tua dalam mengajarkan anak-
anak tentang sejarah rasial atau warisan budaya mereka, mempersiapkan anak-anak
untuk menyadari dan mengatasi diskriminasi, mewaspadai orang-orang dari ras lain
ketika bersosialisasi, dan sosialisasi terkait perlakuan yang sama terhadap orang lain
yang berbeda budaya
6. KOMUNIKASI PERNIKAHAN ANTARBUDAYA

 Kehadiran konflik dalam suatu keluarga antarbudaya adalah hal yang wajar. Hal ini dikarenakan
masing-masing pasangan membawa budaya mereka masing-masing ketika melakukan
pernikahan antarbudaya.
 Namun, konflik yang dihadapi pernikahan antarbudaya begitu kompleks. Selain karena
hambatan bahasa sebagai alat komunikasi, permasalahan lain yang dihadapi pernikahan
antarbudaya adalah perbedaan dalam peran gender, pengasuhan anak, manajemen konflik,
ekspresi emosi, nilai-nilai, perilaku sosial, dan lain sebagainya. Komunikasi merupakan kunci
untuk mengatasi pemasalahan yang ada.
 Cara mengatasinya adalah dengan membuat keputusan terkait dengan bahasa yang akan
digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan berkomunikasi dengan anak-anak. Dalam
keluarga antarbudaya, strategi satu orang tua dan satu bahasa merupakan cara untuk
mengatasi kendala bahasa.
7. SOSIALISASI RASIAL

 Sosialisasi rasial dimaknai sebagai proses perkembangan dimana anak-anak


memperoleh perilaku, persepsi, nilai, dan sikap kelompok etnis, dan datang untuk
melihat diri mereka sendiri dan orang lain sebagai anggota kelompok. Sosialisasi rasial
mencakup sosialisasi budaya, egalitarianisme, dan lain-lain
8. SOSIALISASI GENDER

 Di semua keluarga, orang tua bertugas menyampaikan peran gender yang dapat
diterima secara budaya kepada anak-anaknya.
 Ahli sosiologi mengidentifikasi empat cara orang tua menyosalisasikan peran gender
kepada anak-anaknya yaitu membentuk pemahaman tentang gender melalui mainan
dan kegiatan, membedakan interaksi mereka dengan anak-anak berdasarkan jenis
kelamin anak, berfungsi sebagai model gender yang utama, dan mengkomunikasikan
harapan dan gender yang ideal
9. SOSIALISASI BAHASA

 Peran bahasa dalam komunikasi antarbudaya sangat penting karena membantu proses
pembentukan dan pengembangan identitas dan membantu proses sosialisasi dan
pewarisan nilai-nilai budaya.
 Keluarga bertugas mengenalkan bahasa dari budaya yang melatarbelakanginya kepada
anggota keluarga. Selain itu, keluarga juga mengajarkan cara menggunakan bahasa
tersebut. Pelatihan berkomunikasi dilakukan melalui pengamatan, peniruan, dan
latihan.
10. SOSIALISASI HUBUNGAN ANTARBUDAYA

 Keluarga adalah tempat pertama bagi anak-anak untuk belajar beradaptasi dan
menerima perbedaan budaya.
 Misalnya, orang tua mengizinkan anak-anaknya mengembangkan pertemanan dengan
orang-orang yang berbeda agama, ras, dan kelas sosial. Namun di lain pihak
menghalangi hubungan khusus dengan orang tidak berasal dari budaya yang sama.
Misalnya, perempuan bersuku bangsa Jawa harus menikah dengan laki-laki bersuku
bangsa Jawa tetapi laki-laki bersuku bangsa Jawa dapat menikah dengan perempuan
yang berbeda suku bangsa
“Lebih baik hidup sederhana tapi
bermakna, daripada hidup mewah tapi
mengorbankan cinta keluarga”

THANK YOU :)

Anda mungkin juga menyukai