OTAK MANUSIA DAN OTAK

H E WA N YA N G D I K AITK AN
DENGAN STRUKTUR OTAK DAN
K APASITAS BAHASA
NAMA : I R M A YA N I TA R I G A N
NIM : 8186191006
KELAS : A REGULER 2018
OTA K M A N U S I A

Otak manusia letaknya di dalam kepala dan

dilindungi oleh tulang tengkorak. Berat
keseluruhan otak manusia dewasa tidak lebih
dari 1,5 kg (atau hanya 1300-1400 gram),
panjangnya sekitar 15 sentimeter setara
dengan ukuran dua kepalan tangan orang dewasa
dengan sel-sel (neuron) mencapai 100 miliar
hingga 1 triliun. Berat otak hanya sekitar 2,5
persen dari berat keseluruhan manusia, namun 25
persen pasokan makanan harus dialihkan ke otak.
Otak memiliki 3 bagian utama, yakni cerebrum
(otak besar), cerebellum (otak kecil) dan
brainstem (batang otak).
 Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar. Bagian terpenting dalam berbicara
dan berbahasa adalah otak besar. Cerebrum dibagi menjadi dua bagian yakni belahan
otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh serabut saraf di
Otak besar bagian bawahnya. Otak besar dibagi menjadi 4 bagian yang disebut bagian yang disebut
lobus, yakni lobus frontal (depan), parietal (atas), temporal (samping), dan oksipital
(belakang).

Otak kecil (cerebellum) terletak di belakang kepala, di bawah otak besar (cerebrum).
Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil
adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan dan koordinasi
Otak kecil gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat
mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot.

Batang otak (Brainsteam) terletak di bagian atas leher dan meluas ke sumsum tulang
belakang. Otak berdiri berfungsi untuk mengatur fungsi dasar seseorang, seperti
Batang otak (Brainsteam) proses pernafasan, proses detak jantung, serta proses kerja dengan ginjal dan hal lain
yang sangat penting bagi manusia.
• Evolusi otak pada manusia dan pada makhluk lain tampaknya berbeda. Pada makhluk seperti
ikan, tikus, dan burung, misalnya korteks serebral boleh dikatakan tidak tampak, padahal korteks
inilah yang sangat berkembang pada manusia. Perbedaan fungsi dan struktur otak manusia dan
hewan mamalia yang paling dekat serperti gorilla atau simpanse, cukup menonjol.
• Sebagai contoh, pada simpanse atau gorila tidak terdapat daerah-daerah yang dipakai untuk
memroses mental, termasuk proses kebahasaan, hewan seperti simpanse lebih banyak memakai
otaknya untuk kebutuhan fisik dan pemenuhan naluri atau instingnya. Dari perbandingan otak
manusia dengan otak hewan yang paling modern pun tampak bahwa baik struktur maupun
organisasinya sangat berbeda. Perbedaan neurologis seperti inilah yang membuat manusia dapat
berbahasa, sedangkan hewan tidak (Dardjowodjo, 2001).
• Antara otak dan tubuh secara keseluruhan dihubungkan oleh sistem saraf pariferal. Sistem ini
merupakan sistem yang mengatur fungsi tubuh seperti bernafas dan pengaturan suhu tubuh
yang disebut juga dengan sistem saraf autonomic (Lumbantobing, 2000).
OTA K H E WA N

Seluruh otak hewan terbuat dan jenis

materi yang sama. Otak berisi sel saraf
atau neuron, yang berkumpul dalam
wilayah – wilayah tertentu. Otak juga
mengandung sel glial yang bertindak
sebagai jaringan penyambung sistem
saraf, serta melapisi dan mendukung
neuron. Selain itu, otak spesies mamalia
cenderung berisi bagian – bagian yang
sama. Semuanya mengandung saraf
belakang dan batang otak, dengan
wilayah untuk mengendalikan fungsi –
fungsi tubuh standar, seperti bernapas,
suhu tubuh, dan tekanan darah.
 MENGAPA MANUSIA DAPAT BERBAHASA
SEDANGKAN BINATANG TIDAK?
• Studi dalam neurolinguistik menunjukkan bahwa manusia ditakdirkan memiliki otak yang berbeda
dengan primata lainnya, baik dalam struktur maupun fungsi. Pada manusia ada bagian-bagian otak
yang dikhususkan untuk kebahasaan, sedangkan pada binatang bagian-bagian ini tidak ada. Pada
makhluk lain seperti simpanse dan gorilla juga tidak terdapat daerah-daerah yang dipakai untuk
memproses bahasa (Dardjowidjojo, 2010: 208).
• Dari segi biologi, manusia juga ditakdirkan memiliki struktur biologi yang berbeda dengan binatang.
Mulut manusia misalnya, memiliki struktur yang memungkinkan manusia untuk mengeluarkan bunyi
yang berbeda-beda. Ukuran ruang mulut dalam bandingannya dengan lidah, kelenturan lidah, dan
tipisnya bibir membuat manusia mampu untuk menggerak-gerakkannya secara mudah untuk
menghasilkan bunyi-bunyi yang distingtif (Dardjowidjojo, 2010: 4).
• Perbedaan otak manusia dengan makhluk lain, seperti kera dan simpanse, bukan hanya terletak pada
berat dan ukurannya saja, tetapi juga pada struktur dan fungsinya. Pada otak manusia ada bagian-
bagian yang sifatnya dapat disebut ‘manusiawi’, seperti bagian-bagian yang berkenaan dengan
pendengaran, ujaran pengontrolan alat ujan, dan sebagainya, sedangkan pada makhluk lain tidak. Otak
mereka lebih banyak dikendalikan oleh insting, sedangkan manusia tidak banyak.
STRUKTUR OTAK DAN KAPASITAS BAHASA

• Bahasa manusia sangat berbeda dengan sistem komunikasi speies lainnya. Sistem komunikasi
makhluk nonmanusia didasarkan pada salah satu dari tiga rancangan berikut: repertoire panggilan
terbatas (a finite repertory of calls), yang berfungsi antara lain untuk memberi peringatan akan
adanya predator yang mengancam keselamatan, untuk mengklaim tentang adanya kegiatan
tertentu, atau seperangkat variasi tema yang acak.
• Kedudukan bahasa dalam otak manusia sangat khusus. Vocal calls pada primata tidak dikontrol
oleh korteks serebral, tetapi oleh struktur saraf filogenetis tua dalam batang otak dan sistem
limbik, yaitu struktur yang banyak terlibat dalam emosi dan penentuan tindakan manusia.
• Selain karena perbedaan fungsi dan struktur otak, perbedaan yang lain terletak pada struktur
biologis organ penghasil suara. Pada simpanse, ukuran lidahnya tipis dan panjang dan semuanya
terletak di dalam mulut yang cocok hanya untuk menjilat, meraba, dan menangkap/menelan
mangsa.
• Sementara itu secara proporsional rongga mulut manusia kecil. Lidah manusia lebih dan
menjorok ke tenggorokan memungkinkan untuk digerakkan secara fleksibel ke berbagai arah
dan dapat menghasilkan berbagai bunyi.demikian juga jarak dan tingginya gigi manusia yang
membuat udara yang keluar dari mulut lebih dapat diatur, serta bibir yang dapat digerakkan
dengan lebih fleksibel. Perbedaan-perbedaan struktur biologis tersebut tampaknya ditakdirkan
sebagai sarana penting bagi kapasitas berbahasa bagi makhluk manusia (Dardjowidjojo, 2001).
• Banyak perbedaan penting antara manusia dan hewan. Salah satu yang paling penting adalah
manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, yaitu melahirkan gagasan-gagasan baru. Manusia
dapat melahirkan gagasan-gagasan baru karena memiliki otak yang berkembang dengan baik.
• Otak memiliki pusat utama. Pusat otak mencakup thalamus, ephitalamus, dan hipotalamus.
Talamus merupakan pusat input utama bagi informasi sensoris yang menuju cerebrum dan juga
merupkan pusat output bagi informasi motorik yang meninggalkan cerebrum. Bagian otak
perantara yang disebut thalamus merupakan sebuah struktur yang terletak dibawah korteks
yang keduanya berhubungan dengan sangat intim baik secara anatomismaupun secara
fungsional. Di dalamnya terdapat sebuah stasiun penghubung untuk semua indra. Talamus juga
terlibat dalam pemrosesan bahasa.
 Korteks terdiri dari dua belahan simetris
yakni hemisfer kanan dan hemisfer kiri.

 Hemisfer kanan menguasai tubuh bagian kiri

dan hemisfer kiri menguasai tubuh bagian
kanan. Hemisfer kiri mengandung dan
mengatur sebagian besar fungsi-fungsi
linguistik, seperti morfologi dan sintaksis,
fonologi, semantik, dan leksikon, pemahaman
ujaran dan proses-proses analitis bahasa yang
lain. Hemisfer kiri sering disebut otak
berbahasa dan otak analitis dan otak
pengurutan.

 Sebaliknya hemisfer kanan mengandung dan

mengatur hal-hal lain yang berhubungan
dengan penganalisisan konstruksi-konstruksi
ruang. Hemisfer kanan cenderung berpikir
dalam bayang-bayang syaraf dan bekerja di
bidang-bidang yang sukar diterangkan dengan
kata-kata. Karena itu hemisfer kanan sering
disebut sebagi otak nonverbal (tanpa kata-
kata) atau otak sintesis yang holistik.