A Reguler 2018
Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan setiap orang tentu saja tidak terlepas dari bahasa.
Pertama kali seorang anak memperoleh bahasa yang didengarkan
langsung dari sang ibu sewaktu anak tersebut terlahir ke dunia ini.
Kemudian seiring berjalannya waktu dan seiring pertumbuhan si anak
maka ia akan memperoleh bahasa selain bahasa yang diajarkan
ibunya itu baik bahasa kedua, ketiga ataupun seterusnya yang
disebut dengan akuisisi bahasa (language acquisition) tergantung
dengan lingkungan sosial dan tingkat kognitif yang dimiliki oleh orang
tersebut melalui proses pembelajaran.
Pemerolehan bahasa atau akuisisi adalah proses yang berlangsung
di dalam otak seorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa
pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya
dibedakan dari pembelajaran bahasa (language learning).
Pembelajaran bahasa biasanya berkaitan dengan proses-proses
yang terjadi pada waktu seseorang kanakkanak mempelajari
bahasa kedua setelah ia mempelajari bahasa pertamanya. Jadi,
pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama,
sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua.
Namun, banyak juga yang menggunakan istilah pemerolehan
bahasa untuk bahasa kedua (Chaer, 2005: 167).
Pemerolehan bahasa setiap anak memiliki suatu kekhasan, yaitu
sesuai dengan perkembangannya. Perkembangan merupakan
sederetan perubahan fungsi organ tubuh yang bersifat progresif,
teratur, dan saling berkaitan. Perkembangan merupakan
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, antara lain meliputi perkembangan sistem otak
(kecerdasan), bicara, emosi, dan sosial. Semua fungsi tersebut
berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
Pemerolehan bahasa anak terjadi bila anak yang sejak semula
tanpa bahasa telah memperoleh bahasa. Pada masa
pemerolehan bahasa anak, anak lebih mengarah pada fungsi
komunikasi daripada bentuk bahasanya. Pemerolehan bahasa
anak dapat dikatakan mempunyai ciri kesinambungan, memiliki
suatu rangkaian kesatuan, yang bergerak dari ucapan satu kata
sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit.
Pemerolehan Bahasa
Pertama
Penguasaan bahasa pertama diperoleh secara
ilmiah, secara tidak sadar di dalam lingkungan
keluarga anak-anak tersebut. Setiap anak di dalam
lingkungan pertumbuhan normal, memperoleh
bahasa asli mereka dengan lancar dan efisien, lebih
jauh, mereka menguasainya secara alami tanpa
pendidikan khusus sekalipun bukannya tanpa upaya
dan perhatian yang memadai pada bahasa.
Terdapat dua proses yang terjadi
ketika seseorang memperoleh
bahasa pertamanya
Faktor
Faktor Alamiah Perkembangan
Kognitif
Strategi kompensasi
memungkinkan pembelajar
Kompensasi untuk menggunakan bahasa
sasaran (bahasa kedua
Strategi maupun bahasa asing) secara
komprehensif dan produktif.
Belajar
Bahasa Metakognitif dapat mengendalikan
Kedua kognitif pembelajar dan mengatur
Strategi proses belajar dengan
Metacognitif menggunakan fungsi-fungsi
pemusatan, pengaturan,
perencanaan, dan evaluasi.