Anda di halaman 1dari 17

"perencanaan karangan"

Disusun Oleh:
Kelompok 5

1. Novianti Ambar Sari (202121500104)


2. Nyayu Aysha (202121500542)

Dosen Pengampu : Eko Yulianto, M.Pd.

Universitas Indraprasta PGRI


Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
A. Pengertian Perencanaan Karangan

Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang


dilakukan oleh seorang pengarang untuk mengumpulkan
informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan
masalah, mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan
gagasannya dari awal penulisan hingga akhir penulisan.
Secara teori, perencanaan karangan terdiri
dari atas tiga tahapan, yaitu
a) Tahap prapenulisan : c) Tahap pascapenulisan
b) Tahap penulisan : meliputi (revisi) : mengurangi dan
mempersiapkan bahan bahan
1. Tujuan penulisan memperbaiki segala
yang akan dijadikan tulisan,
2. Bahan penulisan kekeliruan dan kekurangan
meliputi :
3. Mengembangkan yang ada dan dapat juga
1. penentuan topik
kerangka karangan menambahkan referensi &
2. Pembatasan Topik
masalah yang akan merevisi penulisan yang telah
dibahas diketik sehingga dapat
3. Menentukan judul menjadi sebuah karya tulis
karangan yang utuh.
B. Tahap-tahap perencanaan
karangan
A. Tahapan Prapenulisan
1) Penentuan topik
Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat
keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh
pembuktian. Topik merupakan inti bahasan yang menjiwai
seluruh karangan. Seluruh karangan harus mencerminkan topik
tersebut.
* Fungsi topik karangan :
a. Mengikat keseluruhan isi
b. Memudahkan pengembangan ide bagi penulis
c. Memberikan daya tarik dan mudah dimengerti bagi pembaca

* Pemilihan topik untuk karangan ilmiah, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan :
a. Bermanfaat untuk perkembangan ilmiah atau profesi penulis
b. Menarik untuk ditulis dan dibaca
c. Dikuasai dengan baik
d. Bersifat terbatas dalam artian tidak terlalu luas
e. Didukung data yang relevan
2) Pembatasan Topik masalah yang akan dibahas

Menurut Keraf (1979), ada beberapa langkah untuk merumuskan


pembatasan topik, yaitu sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan sentral
2.Perinci topik yang ada dalam kedudukan sentral tersebut
3.Pilih salah satu dari perincian tersebut yang akan dipilih sebagai topik
tulisan
4.Analisa kembali jika ada sektor-sektor yang masih dapat diperinci
3) Menentukan judul karangan

Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul
merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul berfungsi
sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi
karangan.

* Syarat Judul yang Baik:


a. Sesuai dengan topik
b. Sesuai dengan isi karangan
c. Berbentuk frasa bukan kalimat
d. Singkat
e. Jelas
f. Menarik minat pembaca
B. Tahap Penulisan

1) Menentukan tujuan penulisan


Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh
yang akan mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan
menyelesaikan tugasnya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan
dapat menentukan bahan tulisan, organisasi karangan, dan sudut
pandang.
Ada dua cara dalam menyatakan tujuan penulisan, yaitu :
1. Tesis : Pernyataan singkat tentang maksud dan tujuan penulis.
* Ciri-ciri tesis yang baik:
a) Berisi gabungan rumusan topik
b) Penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran
c) Pembatasan dan ketetapan rumusan
d) Berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat (objek)
e) Menggunakan kata khusus dan denotatif (lugas)
f) Berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan kalimat seru, dan bukan kalimat negatif
g) Dapat mengarahkan, mengembangkan, dan mengendalikan penulisan dan
h) Dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya

2. Pengungkapan maksud
Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk mengembangkan ide sentral. Jika tulisan tidak
mengembangkan gagasan tema maka tulisan dalam bentuk pernyataan.
2) Mengumpulkan bahan penulisan
bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan.
Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-contoh, rincian atau detail, perbandingan, sejarah
kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian dan pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan dan
sebagainya.

Adapun beberapa bahan yang dijadikan sumber rujukan dalam menulis karya-karya ilmiah, yakni:
1) Bahan pustaka : berasal dari buku, penulisan harus mengumpulkan bahan-bahan sumber yang
bersifat teori dan berasal dari sumber asli, yang berasal dari seorang tokoh.
2)Wawancara (interview) adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan
kepada seorang yang dianggap berkompeten (berotoritas) tentang yang ditulis. Wawancara biasanya
digunakan untuk mendapatkan data secara lisan.
3) Angket : untuk menjaring pendapat orang tentang suatu hal.
4) Hasil dari pengamatan
3) Mengembangkan kerangka karangan.
Kerangka karangan : rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan yang
akan digarap, kerangka karangan menguraikan tiap topic/masalah menjadi
beberapa bahasan.

*Fungsi kerangka karangan :


1) Mempermudah pengarang menuliskan karangannya
2) Membantu pengarang mengatur atau menempatkan kilmaks yang berbeda-beda
di dalam karangannya.
3) Melalui kerangka karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur
karangan secara menyeluruh.

Bentuk kerangka karangan :
1) Kerangka topik : terdiri dari kata, frasa dan klausa.tanda baca (.) tidak
diperlukan karena kalimat lengkap tidak dipakai di dalam kerangka topik.
2) Kerangka kalimat : lebih bersifat resmi dan unsur unsurnya berupa
kalimat lengkap, yang menunjukan diperlukan pemikiran lebih luas dan
rinci dibandingkan dengan kerangka topic. tanda baca (.) dipakai disetiap
akhir kalimat untuk menuliskan judul bab dan subbab.
Manfaat Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan- ketentuan
tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar suatu
karangan.
Adapun manfaat kerangka karangan adalah:
a. Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih
sistematis dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau
judul.
b. Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
c. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
d. Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

Langkah-langkah penyusunan kerangka karangan:


1) Mencatatat gagasan penting yang relevan.
2) Mengatur urutan gagasan secara sistematis.
3) Memeriksa kembali urutan gagasan.
C. Tahapan Pascapenulisan (Revisi)

Tahap pascapenulisan (revisi) ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah


jadi ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Yang
direvisi dari karangan yang telah dibuat meliputi:
a) Penyuntingan Naskah (data), data baru yang ditemukan memungkinkan untuk dilakukan
penambahan ataupun penggantian data.
b) Penyuntingan Materi (pendapat baru), seringkali setelah menulis karangan penulis
menemukan ide dan pendapat baru yang lebih baik dari pendapat lama sehingga perlu
dilakukan revisi.
c) Penyuntingan Bahasa (ketikan), dalam penulisan karangan hendaknya melakukan
pengeditan ulang terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai
dengan bahasa diksi, alinea dan kalimat. Contohnya: Penulisan kutipan yang benar,
penulisan kata serapan yang sesuai EYD.
Simpulan
Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh
seorang pengarang untuk mengumpulkan informasi, merumuskan
masalah, menentukan pembatasan masalah, mengamati objek yang
ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga
akhir penulisan. Perencanaan karangan terdiri dari atas tiga
tahapan, yaitu prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Jika
perencanaan karangan tidak dibuat maka pengarang akan
mengalami kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan
karangan formal seperti makalah penelitian, skripsi, tesis dan
disertasi, atau karangan ilmiah lainnya
DAFTAR PUSTAKA

https://chatatanpelajar.blogspot.com/2019/02/penjelasan-
perencanaan-karangan-bahasa.html
https://seuramoesenja.blogspot.com/2019/09/makalah-perencanaan-
karangan.html
Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan. Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga, 1999.
A.Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Gemar Berbahasa
Indonesia. Jakarta: FITK Press, 2010.
TERIMA KASIH :)

Anda mungkin juga menyukai