PEMBELAJARAN
PENDEKETAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF YANG
1. Coorperative learning
2. Communicative learning
3. Problem Base learning
TIM DOSEN
Belajar dan Pembelajaran
Universtas Indraprasta PGRI
Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning)
Pengertian:
• Oxford Dictionary (1992) mendefinisikan
kooperatif berarti bersedia untuk membantu.
• Pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil untuk bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam
mencapai tujuan belajar.
• Pendekatan pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja
sama dengan temannya dalam tugas-tugas
terstruktur. (Lie, A., 1995).
Tipe-tipe Model
Pembelajaran
Kooperatif
Metode ini dipandang paling sederhana
dari metode pembelajaran kooperatif
yang lain. Para guru menggunakan
metode STAD untuk mengajarkan
informasi akademik baru kepada
siswa setiap minggu, baik melalui
penyajian verbal (secara
lisan/bersifat kata kerja) maupun
tertulis.
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 atau 5 orang
secara heterogen/terdiri dari beberapa unsur yang
berbeda, berfariasi dan beraneka ragam (menurut
prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain)
2. Guru menyajikan bahan ajar
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang
sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota
lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa.
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberikan penghargaan kelompok dan penutup
Metode pembelajaran kooperatif dimana siswa
ditempatkan ke dalam tim beranggotakan empat sampai
enam siswa untuk mempelajari materi akademik yang
telah dipecah menjadi bagian-bagian untuk tiap anggota
Kelompok Asal
a b c a b c a b c a b c a b c
d e d e d e d e d e
a a a b b b c c c d d d e e e
a a b b c c d dk e e
Kelompok Ahli
Langkah-langkah :
1. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri
4 atau 5 siswa secara heterogen.
2. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks;
dan setiap anggota siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
3. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki
tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik
yang sama. Kumpulan siswa semacam itu disebut’kelompok
pakar’(expert group).
4. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar
kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar
anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam
kelompok pakar .
5. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam ‘‘home
teams’’, para siswa dievaluasi secara individual mengenai
bahan yang telah dipelajari.
6. Pemberian skor dan penghargaan kelpmpok dilakukan
seperti dalam metode STAD.
(Teaching Games Tournaments)
Prinsip model TGT ini pada dasarnya
sama dengan model tipe STAD, yang
berbeda hanyalah cara mengetahui
kemampuan siswanya saja. Kalau
didalam TGT diakhiri dengan
permainan / turnamen yang pesertanya
perwakilan dari masing-masing
kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model TGT dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
1 Guru menyampaikan materi pembelajaran ke siswa
secara klasikal (paling sering menggunakan model
pembelajaran langsung).
2 GURU MEMBAGI SISWA KE DALAM BEBERAPA
KELOMPOK (SETIAP Kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa
yang heterogen, baik dari segi kemampuan, agama, jenis
kelamin atau lainnya)
3 Dilanjutkan diskusi kelompok untuk penguatan materi
(saling membantu untuk memperdalam materi yang
sudah diberikan)
4 Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mengirimkan wakil-wakilnya duduk dalam setiap meja
turnamen guna bertanding melawan anggota kelompok
lainnya.
MEJA MEJA
TURNAMEN TURNAMEN
MEJA MEJA
TURNAMEN TURNAMEN
KOMPOSISI SETIAP MEJA TURNAMEN DAPAT
DIILUSTRASIKAN SEBAGAI BERIKUT:
Team A Team B
Team C Team D
Tournament
Perangkat tournamen:
– Satu set lembar tournament (soal dan
jawaban)
– Satu set skor tournamet
– Satu set kartu nomor yang bersesuaian
dengan nomor soal
Pelaksanaan tournament