Anda di halaman 1dari 7

METODE PEMBELAJARAN TGT ( TEAM GAMES TOURNAMENT )

Oleh : Nahdliyatul Ummat dan Intannurohmah

I. Pendahuluan

Pada proses belajar mengajar harus ada interaksi atau hubungan timbal balik
antar siswa dan guru. Diamana siswa menerima materi yang telah disampaikan oleh
guru dengan baik melalui berbagai model pembelajaran yang telah disiapkan oleh
guru. Tujuan guru melakukan berbagai model atau metode adalah agar suasan kelas
tidak lah monoton, serta guru mampu mencapai kompetensi yang diinginkan. Salah
satu untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui proses pembelajaran yang
efektif.

TGT adalah salah satu model yang menggunakan dimensi kegemberiaan, yang
diperoleh dari suatu permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam
mempersiapkan diri untuk memulai permaianan. Sebagian guru lebih memilih
metode ini karena faktor menyenangkan dalam kegiatanya, serta banyak juga
mengombinasikan antara netode ini dengan metode STAD, karena banyak kesamaan
antara kedua metode tersebut. Metode tidak hanya dipakai dalam ruang lingkup SD/
MI, namun juga bisa digunakan dalam jenjang pendidikan SMP atau setaranya.

Disamping menggunakan metode TGT, guru juga harus mampu membuat materi
semenarik mungkin agar siswa terbawa suasana dalam kegiatan dengan senang
tanpa rasa bosan. Pemilihan materi juga sangat penting karena juga menjadi salah
satu faktor terciptanya pemahaman kepada siswa agar lebih efektif dan mudah
diingat.
II. Pembahasan
A. Pengertian Team Games Tournament

Pada mulanya TGT dikembangkan oleh David Defriss dan Keith


Edwards, metode ini merupakan pembelajaran pertama dari Johns Hopkins.1
Secara umum metode ini sama dengan TDT, yang membedakan adalah
metode ini menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis
dan sistem skor untuk kemajuan individu.2 Dimana setiap siswa berlomba
sebagai wakil tim mereka dengan tim lainya. TGT merupakan salah satu
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan dan melibatkan seluruh
aktivitas siswa tanpa ada perbedaan status. Aktifitas belajar dengan
permainan model TGT memungkinkan dapat belajar lebih rileks, disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan
belajar. Metode ini mengandung unsur permainan dan reinforcement. Model
ini bersisitem kelompok-kelompok dengan beranggotakan 5 sampai 6 yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan ras suku yang berbeda.

B. Pendekatan kelompok kecil dalam TGT


Penedakatan yang digunakan adalah secra kelompok, yaitu dengan
membentuk kelompok dalam pembelajran. Ciri dari pendekatan ini
menurut Dimyanti dan Mundjiono dapat ditinjau dari :
1. Tujuan pengajaran dalam kelompok kecil, meliputi :
a. Memeberi kesempatan pada siwa untuk mengembangkan
pemecahan masalah secara rasional
b. Mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong royong
c. Mendinamisasikan kegiatan kelompok sehingga memiliki
tanggung jawab.
d. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan kelompok tersebut.
2. Siswa dalam pembelajaran kelompok kecil, agar dapat berperan
produktif dan konstruktif dalam pembelajaran diharapkan :

1
Robert E. Slavin, Cooperatif Leraning, Teori, Riset dan praktik ( Terjemah), ( Bandung: Nusa Media,
2009) hal 13
2
Ibid 163
a. Kesadaran pada setiap siswa sebagai anggota kelompok
b. Memiliki rasa tanggung jawab
c. Saling memotivasi dalam kelompok
d. Kerjasama yang kokoh
3. Guru dalam pembeajaran kelompok, peran guru adalah membentukan
kelompok, perencanaan tugas kelompok dan pelaksanaan evaluasi
wajib belajar kelompok.
C. Komponen TGT
Komponen dalam pelaksanaan meliputi :
1. Penyajian kelas, pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi,
biasanya dilakukan dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru.
2. Kelompok ( Team ), biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang. Misi
setiap kelompok adalah untuk lebih memahami materi sesama teman
kelompoknya.
3. Game , terdiri atas beberapa pertanyaan yang telah disispakan oleh
guru untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa.
4. Turnament , adalah sebuah struktur dimana game berlangsung.
Biasanya dilaksanakan pada akhir minggu setelah guru memberikan
presentasi dan team melaksanakan kerja kelompok dengan lembar
kerja yang telah disediakan.
5. Penghargaan kelompok, guru mengumumkna hasil akhir permainan,
dan memebrikan hadiah pada masing-masing kelompok yang
bertujuan untuk menambah smangat belajar siwa atau kelompok
tersebut.
D. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran TGT
1. Kelebihan dari pembelajran TGT
a. Menimbulkan siswa yang kurang aktif menjadi aktif.
b. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai
c. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar
d. Membuat peserta didik senang dalammengikuti pelajaran
2. Kelemahan dari pembelajaran TGT
a. Membutuhkan waktu yang lama
b. Guru dituntut untuk pandai memilih materi yang cocok
c. Guru harus mempersiapkan dengan baik sebelum diterapkan.
E. Langkah-langkah TGT

Dalam memulai metode ini, mulailah dengan jadwal aktivitas seperti


biasanya, seperti :

1. Guru menyampaikan materi yang akan dijelaskan.


2. Guru membentuk kelompok yang berisi 5 sampai 6 orang.
3. Meminta kepada siswa untuk berkelompok dengan anggota kelompok
dan membuat meja tim.
4. Guru memberikan penjelasan, bahwa kelompok ini akan digunakan
selama beberapa minggu kedepan.
5. Para siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam tim mereka untuk
menguasai materi.
6. Dalam kegiataan ini memakai 2 babak.
F. Langkah-langkah pelaksanaan TGT
1. Tujuan pembelajaran
 Siswa dapat mengetahui pengertian antonym dan sisnonim.
 Siswa dapat mengetahui perbedaan antara antonym dan sinonim.
 Siswa dapat meberikan masing-masing contoh antonym dan
sinonim
2. Materi pokok
 Pengertian dan perbedaan antonim serta jenisnya dan sinonim
3. Metode pembelajaran
 Team game tournament (TGT)
4. Media
Bahan-bahan atau alat bantu yang digunakan :
 Kertas HVS 6 lembar
 Spidol
 Papan tulis
 Proyektor
 Laptop
5. Kegiatan pembelajaran
a. Pembuka
1) Mengucapkan salam, dan berdo’a sesuai agama masing-masing
2) Menanyakan kabar dan mengabsen setiap siswa
3) Memberitahu siswa akan materi yang akan dibahas pada
pertemuan ini, yaitu mengetahui antinim dan sinonim
4) Memberikan intruksi kepada siswa untuk membuat meja tim
b. Kegiatan inti
1) Memberikan penjelalasan tentang antonym dan sinonim
beserta contohnya.
2) Membagi siswa menjadi 8 kelompok, masing-masing
beranggota 3 sampai 4.
3) Menjelaskan model permainanya.
4) Setiap kelompok mengerjakan lembar tugas yang telah
disiapkan.
5) Dalam permaianan ada 2 sesi .
6) Setiap kelompok yang mendapatkan skor tertinggi maju ke
babak selanjutnya.
7) Kemudian setiap tim mengerjakan soal lisan, dengan
berlomba-lomba untuk cepat menjawab.
c. Penutup
1) Setelah semuanya selesai guru mengumumkan siapa
pemenangnya.
2) Guru mengulas kembali materi yang telah didiskusikan
bersama.
3) Menarik kesimpulan bersama-sama.
4) Guru menyuruh siswa berdoa terlebih dahulu.
5) Guru memberi salam penutup.
III. Kesimpulan

Metode TGT Secara umum metode ini sama dengan TDT, yang membedakan
adalah metode ini menggunakan turnamen akademik dan menggunakankuis-kuis
dan sistem skor untuk kemajuan individu. Kegiatan ini dapat mengaktifakn siswa
serta memberikan rasa senang, bukan hanya itu juga berlomba-lomba untuk berfikir
cepat. Metode baik digunakan untuk kalangan SD/MI atau SMP/MTS. Semua
materi pelajaran bisa menggunakan materi ini.

Dalam metode kooperatif mengenai Team Games Trounament yang memmiliki


beberapa Komponen antara lain;

a. Penyajian kelas.
b. Kelompok ( Team ).
c. Game .
d. Turnament.
e. Penghargaan kelompok.
Daftar Pustaka

Baharudin, dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
AR-RUZZ.

Slavin (E), Robert, Cooperatif Leraning, Teori, Riset dan praktik ( Terjemah), Bandung:
Nusa Media, 2009.

Sundjana, Nana. 2002. Dasar- dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar
Baru.

http//:TGTmetode/MODELPEMBELAJARAN-TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS
(TGT) Ekocin's. Blog.htm.

Anda mungkin juga menyukai