Disusun oleh :
Kelompok 3
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Sutopo S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Matematika Inovatif karena telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah ini. Kepada
orang tua yang telah membantu dan memberi pengertian dalam melaksanakan tugas ini dan
kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Dalam rangka memenuhi Tugas Pembelajaran Matematika Inovatif maka makalah ini dibuat
dengan judul “Makalah Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT)” yang
membahas tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran saat ini seharusnya berpusat terhadap siswa (student center) bukan berpusat
terhadap guru (teacher center). Guru lebih banyak memberikan materi pelajaran melalui
metode ceramah, sedangkan siswa hanya pasif dan mendengarkan, sehingga pembelajaran
terkesan membosankan dan membuat siswa tidak berkonsentrasi dalam mengikuti proses
pembelajaran. Kurang bervariasinya guru dalam menggunakan metode dan media
pembelajaran membuat siswa tidak memiliki minat dalam mengikuti pembelajaran di kelas
yang berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah.
Untuk mengatasi hal ini salah satu cara penerapan model pembelajaran yang dapat
digunakan adalah pembelajaran kooperatif yang merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,
dimana setiap siswa harus saling bekerja sama untuk memahami materi pelajaran.
Agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, salah salah
satu model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif guru di sekolah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan keaktifan siswa adalah pembelajaran
kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). TGT mendorong siswa untuk aktif
mengkonstruksi pengetahuannya, menerapkan dan mempunyai keberanian untuk
menyampaikan ide pengetahuannya, belajar memecahkan masalah, dan mendiskusikan
masalah pelajaran. Sehingga siswa dapat saling membantu dalam menyelesaikan
permasalahan pembelajaran yang dihadapi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud model pembelajaran kooperatif tipe TGT?
2. Apa teori yang mendasari model pembelajaran kooperatif tipe TGT?
3. Bagaimana komponen dan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe TGT?
4. Apa kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT?
5. Bagaimana solusi untuk mengatasi kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT?
6. Bagaimana skenario model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
pembelajaran matematika?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2. Mengetahui teori yang mendasari model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
3. Memahami komponen dan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
4. Mengetahui kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5. Memahami solusi untuk mengatasi kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT?
6. Memahami skenario model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
pembelajaran matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran TGT
Model pembelajaran TGT dikembangkan oleh David Devries dan Keith Edwards yang
merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins (Tiya, 2013). Model
pembelajaran TGT adalah suatu aktivitas pembelajaran yang didalamnya terdapat unsur
belajar bersama dalam suatu kelompok kecil (teams), permainan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan (games), serta (tournament) atau pertandingan yang dilakukan diakhir
pembelajaran (Nurmahmidah, 2017; Shoimin, 2014). Model pembelajaran TGT
menggunakan turnament akademik, dimana siswa berlomba-lomba dengan adanya wakil
dari setiap tim untuk melawan anggota tim yang lain yang mencapai hasil serupa dari
lomba sebelumnya (Shoimin, 2014). Sehingga menurut (Purwandari & Wahyuningtyas,
2017) model pembelajaran TGT merupakan pembelajaran yang terdapat kelompok kecil
yang berdiskusi (teams), lalu melakukan permainan (games), kemudian pertandingan
(tournament) akan dilakukan setelah pembelajaran selesai dengan sistem skor, dengan
tujuan agar siswa semakin termotivasi belajar serta mengajarkan siswa agar dapat
berkompetensi dengan jujur.
Model pembelajaran TGT menurut (Shoimin, 2014; Susilo, 2016) adalah penyajian
kelas oleh guru, kemudian siswa dibentuk menjadi kelompok-kelompok kecil yang
heterogen, melakukan sebuah games, kemudian tournament setelah mengerjakan LKS,
tournament biasanya dilakukan diakhir minggu pembelajaran dengan guru membagi siswa
kedalam beberapa meja tournament, 3 orang siswa dengan kemampuan tinggi
dikelompokan pada meja I, 3 orang siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya,
kemudian pengumuman pemenang pada tournament dan memberi penghargaan. Adapun
karakteristik model pembelajaran TGT menurut (Tiya, 2013) Pertandingan yang
dimainkan tim siswa dengan pengacakan kartu melawan anggota-anggota dari tim lain
agar memperoleh skor pada tim mereka.
Pendapat lain menurut Rusman, (2014) TGT adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok belajar yang beranggotakan
5 sampai 6 peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang
berbeda. Menurut Slavin E, (Rusman, 2014) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari
lima tahapan yaitu tahap penyajian kelas (class presentation), belajar dalam kelompok
(team), permainan (games), pertandingan (tournament) dan penghargaan kelompok (team
recognition). Menurut Slavin (Nur, 2011 (Warsono & Hariyanto, 2013:197) menyatakan
aktivitas yang mendorong peserta didik untuk bermain sambil berpikir, bekerja dalam
suatu tim dan kompetitif terhadap tim yang lain.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Team Games Tournament (TGT) adalah
suatu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis
kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda dan di dalamnya terdapat unsur belajar dalam
kelompok (teams), permainan akademik (games), pertandingan (tournament). Kemudian
setelahnya ada penghargaan kelompok yang bertujuan agar memotivasi siswa untuk
belajar dan berkompetisi dengan jujur.
Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan model TGT, yaitu :
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau
sering juga disebut dengan presentasi kelas (class presentations). Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok materi dan penjelasan singkat tentang
LKS yang dibagikan kepada kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan
pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru. Pada saat
penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan memahami
materi yang disampaikan guru, karena akan membantu peserta didik bekerja lebih baik
pada saat kerja kelompok dan pada saat game atau permainan karena skor game atau
permainan akan menentukan skor kelompok.
2. Belajar dalam Kelompok (Teams)
3. Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi,
dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian
kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game atau permainan terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan
pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang mewakili tim atau
kelompoknya masing-masing. Peserta didik memilih kartu bernomor dan mencoba
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang menjawab
benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan peserta
didik untuk turnamen atau lomba mingguan.
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau permainan terjadi.
Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit
setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar
kerja peserta didik (LKPD). Turnamen atau lomba pertama guru membagi peserta
didik ke dalam beberapa meja turnamen atau lomba. Contohnya tiga peserta didik
tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjutnya pada
meja II dan seterusnya. Berikut ilustrasinya.
TIM A
A-1 A-2 A-3 A-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
TIM B TIM C
B-1 B-2 B-3 B-4 C-1 C-2 C-3 C-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang Rendah
Cara untuk menentukan pembaca soal yaitu bisa dengan cara memilih secara acak
kartu yang sudah diberi tanda pada salah satunya. Siswa memilih kartu tersebut dalam
keadaan tertutup sehingga tidak dapat mengetahui kartu mana yang bertanda sebagai
pembaca soal. Jika satu siswa sudah selesai menjadi pembaca soal, maka bergantian
dengan siswa lainnya, bisa dengan mengacak kartu lagi atau dapat juga sesuai dengan
urutan tempat duduk, yaitu dipilih siswa yang duduk di sebelah pembaca soal
sebelumnya searah jarum jam.
dst…
1 3
Jika 2log =
𝑎 2
Diketahui dan 16log 𝑏 = 5
5
log 3 = 𝑝 maka 1
maka alog =⋯
15
log 81 = ⋯ 𝑏3
Jawaban : Jawaban :
4𝑝 40
−
𝑝+1 3 dst…
5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Team Games Tournament (TGT) adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau ras yang
berbeda dan di dalamnya terdapat unsur belajar dalam kelompok (teams), permainan
akademik (games), pertandingan (tournament). Kemudian setelahnya ada penghargaan
kelompok yang bertujuan agar memotivasi siswa untuk belajar dan berkompetisi dengan
jujur. Teori belajar yang mendasari model ini adalah teori konstruktivisme, kognitif, dan
teori belajar Bruner. Adapun komponen dan sintaks dalam penerapan model TGT ini
adalah penyajian kelas, belajar dalam kelompok (team), permainan (games), pertandingan
(tournament), serta penghargaan kelompok.
Model pembelajaran TGT ini juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu membutuhkan
waktu yang lama, guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk
model ini, guru harus mempersiapkan model ini dengan baik, misalnya membuat soal
untuk meja tournament atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis siswa dari tinggi
hingga rendah. Solusi yang dapat ditempuh yaitu guru sebaiknya sbenar-benar
mempelajari dan mempersiapkan dengan matang ketika hendak menggunakan model ini
dalam pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung lancar dan efektif.
B. Saran
Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan model TGT sebaiknya guru mempersiapkan
dengan matang agar pembelajaran berlangsung lancar dan efektif sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, dalam pelaksanaannya guru seharusnya memantau
setiap meja-meja turnamen agar tidak terjadi keributan atau hal diluar kegiatan
pembelajaran yang dapat membuang-buang waktu belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ati, Sukmawati R., Wina Purnamasari. 2016. Pembelajaran Matematika Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) di Kelas VIII SMP.
Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 86-94.
Hamdani, M. S., & Wardani, K. W. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Team Games
Tournamen (TGT) pada Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas 5 untuk Peningkatan
Keterampilan Kolaborasi. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4), 431-437.
Mugas, Indra. 2014. “Penerapan Model Pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dengan
Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas
VC SD Islam Hidayatullah Kota Semarang”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Putri, Desy Kartika. 2012. Makalah Model Pembelajaran TGT ( Teams Games Tournament ).
Diakses pada 30 September 2021, dari https://desykartikaputri-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-
model-pembelajaran-tgt-teams-games-
tournament/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACA
w%3D%3D#aoh=16350795839611&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&
amp_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fdesykartikaputri.wordpre
ss.com%2F2013%2F01%2F02%2Fmakalah-model-pembelajaran-tgt-teams-games-
tournament%2F
Supriyanto. 2017. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. (Skripsi) Diakses dari
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jisd/article/download/11619/5454
Suwartini, S. 2017. Trihayu : Jurnal Pendidikan ke-SD-an. Pendidikan Karakter dan
Pembangunan Sumber Daya Manusia Keberlanjutan, 4(1), 220-234.