I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Kegiatan belajar dalam proses pendidikan dan merupakan kegiatan yang paling
pokok. Ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses
belajar yang dialami siswa sebagai peserta didik. Dalam mencapai tujuan pendidikan,
banyak komponen-komponen yang mempengaruhi pelaksanaan proses
pembelajaran di sekolah, diantaranya kurikulum, guru, model pembelajaran, sumber
belajar, serta media belajar yang digunakan.
Agar dapat menarik perhatian siswa dan supaya siswa aktif kepada pelajaran
kimia, maka diperlukan strategi pembelajaran oleh guru. Guru yang kreatif berusaha
untuk memilih metode yang serasi dan juga sedapat mungkin diselingi yang baru
sehingga muridmerasakan adanya kesegaran ketika menerima pelajaran di dalam
kelas, terhindar dari rasa bosan dan mengantuk, bahkan pelajaran akan dirasakan
tidak sulit dan menjadi disenangi karena adanya harmonisasi di dalam pemakaian
metode.
Tujuan
Tujuan utama cooperative learning adalah agar siswa dapat belajar berkelompok
dengan saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk menyampaikan pendapatnya. Cooperative learning diterapkan untuk mencapai
tiga tujuan pembelajaran, yaitu:
II. PEMBAHASAN
Penerapan
dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) siswa
memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi
tim mereka masing-masing. Permainan dalam TGT dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Aturan (skenario)
permainan, dalam satu permainan terdiri dari kelompok penantang I, kelompok
penantang II, dan seterusnya sejumlah kelompok yang ada. siswa ditempatkan dalam
tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat
prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyiapkan pelajaran, dan kemudian siswa
bekerja didalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah
menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis, pada waktu kuis
ini mereka tidak dapat saling membantu. Aturan (skenario) permainan, dalam satu
permainan terdiri dari kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan seterusnya
sejumlah kelompok yang ada.
Alur pembelajaran
Disini siswa harus fokus untuk memahami materi, guna menjadi bekal dalam kerja
kelompok atau games nanti.
2. Mengelompokkan siswa
Guru akan mengelompokkan siswa dengan anggota empat sampai lima orang
berdasarkan latar belakang yang berbeda dan mewakili keseluruhan kelas.
Kelompok ini akan diberi tugas untuk mempelajari lembar kerja. Untuk kegiatannya
berupa diskusi masalah-masalah, membandingkan jawaban, memeriksa, dan
memperbaiki kesalahan dari pemahaman konsep pada masing-masing anggota
3. Melakukan permainan
Pelaksanaan permainan ini diwakili oleh 3 orang dari masing-masing kelompok. Siswa
akan memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan nomor yang dipilih.
4. Menyelenggarakan turnamen
SIMPULAN
model kooperatif tipe TGT (team games tournament) merupakan suatu model
pembelajaran berbasis pembelajaran yang berupa tim dengan menerapkan unsur
permainan didalam pembelajaran dan bertujuan untuk memeproleh skor didalam tim.
Berbeda dengan kelompok kooperatif lainnya, pembagian tim dalam TGT
berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Model pembelajaran kooperatif tipeTGT
(Team Games Tournament) ini melatih siswa bagaimana cara menyampaikan
pendapat didepan siswa lain dan siswa dituntut dapat menghargai pendapat siswa
lain dengan patokan materi pembelajaran.
Daftar pustaka
Resti. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games
Tournamen) Terhadap Capaian Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPA SMA
Negeri 11 Palembang. Skripsi. UNSRI Inderalaya: FKIP Bio
https://naikpangkat.com/simak-langkah-langkah-penerapan-model-pembelajaran-
teams-games-tournament/4/
Merti, N. M. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) .