Anda di halaman 1dari 3

Kelebihan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

Kegiatan belajar pada model pembelajaran TGT berpusat pada siswa sehingga memiliki
kelebihan sebagai berikut :
1. Semua siswa memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau
memperoleh pengetahuan dari diskusi kelompok. Melalui kegiatan interaksi dalam
kelompok, siswa mempunyai kesempatan untuk bertukar pikiran dan pendapat
masing-masingmengenai topik materi yang sedang dipelajari. Setiap anggota
kelompok mengemukakan pemahamannya terhadap topik materi tersebut. Siswa
yang memahami materi dapat berbagi pemahamannya kepada siswa yang masih
kurang memahami materi tersebut. Dengan demikian, siswa memperoleh
pengetahuan dari proses diskusi kelompok.
2. Saling menghargai di antara siswa. Pembelajaran dilakukan secara berkelompok
dengan memerhatikan perbedaan individual siswa. Kelompok dibentuk secara
heterogen. Setiap kelompok terdiri dari berbagai karakter siswa yang berbeda.
Interaksi dalam kelompok menjadi wadah bagi siswa untuk mengenal karakter siswa
lain, dan menumbuhkan rasa saling menghargai perbedaan setiap siswa. Selain itu,
sikap saling menghargai tumbuh ketika setiap siswa memberikan poin dalam
kelompok. Setiap anggota kelompok menghargai hasil turnamen individu yang telah
berjuang dan berusaha memberikan yang terbaik.
3. Siswa mendapat keterampilan bekerja sama. Belajar secara berkelompok memiliki
manfaat untuk saling berbagi dengan anggota kelompoknya. Tujuan utama dari
pembelajaran berkelompok yakni menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Setiap
kelompok belajar dan bekerja bersama. serta saling membantu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Dengan demikian, kegiatan belajar seperti
ini akan melatih keterampilan bekerja sama dan membiasakan untuk saling
membantu dalam kebaikan
4. Menumbuhkan keberanian dan membiasakan bersaing sportif. Dalam pembelajaran
TGT, terdapat kegiatan turnamen antarsiswa. Kegiatan turnamen melatih siswa
dalam bersaing secara sportif, yakni melalui sikap jujur, menerima kekalahan, mau
menghargai dan menghormati, serta mengakui keunggulan dan kemenangan lawan.
Di sisi lain. kegiatan turnamen dapat memupuk keberanian siswa untuk tampil dan
menunjukkan kemampuannya. Hal ini juga berakibat pada siswa selalu dalam posisi
unggul.
5. Menumbuhkan keaktifan siswa. Pembelajaran TGT menjadi salah satu model
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa yang lebih aktif dalam mengonstruksi
materi pelajaran melalui kegiatan diskusi, turnamen, dan lain-lain.
Kekurangan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
Selain terdapat kelebihan, model pembelajaran TGT memiliki kekurangan, di antaranya
sebagai berikut (Kusumaningsih, Leonard, 2009: 90).
1. Penggunaan waktu yang relatif lama dan biaya yang besar. Pembelajaran TGT
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengonstruksi materi secara mandiri.
Kegiatan ini membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dilakukan. Siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar untuk memahami materi dan juga melakukan
turnamen. Selain itu, pemberian penghargaan kelompok membutuhkan biaya yang
lebih. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa.
2. Jika kemampuan guru sebagai motivator dan fasilitator kurang memadai atau sarana
tidak cukup tersedia,maka pembelajaran TGT sulit dilakukan. Peran guru sebagai
fasilisator dan motivator memiliki kedudukan yang penting dalam kelancaran
kegiatan pembelajaran. Apabila guru tidak mempersiapkan segala kebutuhan dan
fasilitas belajar siswa, serta kurang memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan
belajar maka pembelajaran TGT tidak akan berjalan dengan lancar.
3. Apabila sportivitas siswa kurang maka keterampilan berkompetisi siswa yang
terbentuk bukanlah yang diharapkan. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk saling
berkompetisi. Kegiatan kompetisi ini harus diimbangi dengan sikap sportivitas dalam
diri siswa. Apabila siswa tidak memahami arti kekalahan dan kemenangan maka
tujuan kegiatan belajar dapat melenceng dari harapan.
4. Penerapan model pembelaran TGT juga memiliki kelemahan bagi siswa dalam
mentransfer pengetahuannya kepada siswa lain. Selama diskusi kelompok, siswa
saling membantu dalam memahami materi. Siswa yang memiliki kemampuan lebih
tinggi atau yang lebih memahami materi dapat berbagi pengetahuannya dengan
anggota kelompok yang belum memahami materi tersebut. Hal ini masih menjadi
kesulitan siswa dalam menjelaskan konsep yang diperolehnya kepada anggota
kelompok.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Model Pembelajaran Teams-Games Tournament
(TGT)
Selama kegiatan pembelajaran TGT, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
kegiatan belajar dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran
TGT.
1. Mengetahui Kemampuan Akademik Siswa
Dalam melakukan kegiatan TGT, guru terlebih dahulu memahami ke mampuan
akademik siswa dan karakter siswa. Hal ini bertujuan untuk mem buat kelompok
yang heterogen. Kelompok yang bersifat heterogen dapat membantu siswa untuk
saling berbagi dalam memahami suatu materi ajar. Selain itu, kemampuan akademik
ini menjadi pertimbangan saat melakukan kegiatan turnamen tim.
2. Membimbing Diskusi dan Kegiatan Turnamen
Peran guru selama pembelajaran yakni membimbing diskusi kelompok kecil dalam
memahami materi pelajaran. Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh guru
dalam mengungkapkan pemahaman suatu materi. Hal ini bertujuan agar siswa lain
dalam kelompoknya dapat mengoreksi pemahaman temannya sehingga terjadi
proses diskusi. Dalam kegiatan turnamen, guru menjadi pemandu jalannya suatu
kompetisi antarsiswa. Guru harus memberitahukan langkah-langkah turnamen dan
aturan dalam kegiatan turnamen.

Anda mungkin juga menyukai