Anda di halaman 1dari 12

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPIT Ibnu Abbas Klaten pada tahun ajaran
2019/2020 yang beralamat di Jl. Klaten - Solo KM.4, Cantelan, Belang Wetan,
Kecamatan Klaten Utara, Klaten. SMPIT Ibnu Abbas termasuk dalam Sekolah
Menengah Pertama (SMP) swasta unggulan yang ada di Klaten, dimana pada
Ujian Nasional (UN) tahun 2017 SMPIT Ibnu Abbas menempati peringkat
ketiga se-SMP negeri dan swata di Klaten. SMPIT Ibnu Abbas merupakan
salah satu sekolah swasta di kota Klaten yang terakreditasi A. Sekolah ini
mempunyai lingkungan yang asri dengan banyak tanaman di sekitar sekolah
yang mendukung suasana belajar siswa. SMPIT Ibnu Abbas memiliki siswa
sejumlah 679 orang pada tahun ajaran 2019/2020, yang terdiri dari 247 siswa
kelas VII, 218 siswa kelas VIII, dan 214 siswa kelas IX. Selain sebagai Sekolah
Menengah Pertama (SMP), SMPIT Ibnu Abbas juga merupakan sekolah yang
berbasis pondok pesantren dimana siswa wajib tinggal di asrama dan memiliki
tambahan pelajaran agama diluar pelajaran biasa pada umumnya sehingga
siswa yang bersekolah di SMPIT Ibnu Abbas merupakan siswa yang berasal
dari bebagai daerah bahkan berasal dari luar pulau tidak hanya berasal dari
Klaten dan sekitarnya.
Kelas yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas VIII B4 dengan
kemampuan siswanya yang heterogen. Jumlah siswa kelas VIII B4 pada tahun
2019/2020 ini adalah 32 siswa. Ruang kelas VIII B4 berukuran kurang lebih 7
x 8 meter dan berada di lantai 2. Ruang kelas ini memiliki penerangan yang
cukup bagus karena dinding disisi kirinya memiliki jendela kaca sehingga
sirkulasi udara yang bagus menjadikan kelas ini sehat. Di dalam kelas, kondisi

27
library.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

meja disusun satu per satu dan tidak berdekatan antara satu dan yang lainnya.
Pendistribusian tempat duduk dilakukan secara acak sehingga siswa bebas
untuk berpindah-pindah tempat duduk sesuai yang diinginkannya.
Pembelajaran matematika dilakukan sebanyak 2 kali per minggu yaitu hari
selasa dan rabu selama 2 jam pelajaran.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan yang dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2020. Pada tahap ini
penulis melakukan kegiatan-kegiatan seperti observasi, pengajuan judul
dan proposal skripsi, pembuatan permohonan ijin penelitian di SMPIT Ibnu
Abbas, dan mengembangkan instrumen penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2020. Pada tahap ini penulis
melakukan kegiatan pengambilan data yang meliputi : 1) memberikan
kuesioner self efficacy, 2) memberikan tes kemampuan penyelesaian soal
HOTS, dan 3) melaksanakan wawancara.
c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan
Tahap ini dilakukan pada bulan Juni-September 2020. Pada tahap ini
penulis melakukan penyusunan laporan skripsi dan konsultasi dengan
pembimbing.

B. Desain Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini
mengeksplor fenomena mengenai kemampuan siswa dalam pemecahan masalah soal
HOTS. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Satori & Komariah (2011: 23)
Sugiyono (2012: 9) juga mengemukakan penelitian kualitatif sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
library.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi sehingga
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena perlakuan yang
diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui kuesioner, tes, dan
wawancara. Penelitian ini menggambarkan situasi apa adanya tanpa rekayasa yang
didapatkan pada saat penelitian melalui kuesioner self-efficacy, tes, dan wawancara.
Hal tersebut sesuai dengan teori menurut sukmadinata (2011: 73).
Desain penelitian ini adalah studi kasus karena pada penelitian ini bukan hanya
sekedar menjawab pertanyaan apa, tetapi menjawab pertanyaan bagaimana. Hal
tersebut sesuai dengan teori menurut Creswell (2010: 20).

C. Data dan Sumber Data


Sumber data berupa bilangan, kata-kata, dan sumber tertulis diperoleh melalui
kuesioner, wawancara, dan tes dengan subjek penelitian yakni beberaapa siswa kelas
VIII B4 SMPIT Ibnu Abbas Klaten dengan kriteria tertentu. Data hasil kuesioner yang
berbentuk bilangan digunakan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kategori
tingkatan self-efficacy. Data hasil wawancara berbentuk audio kemudian diubah dalam
bentuk tulisan transkrip hasil wawancara dan merupakan sumber data tertulis utama
yang digunakan dalam triangulasi. Sumber data tertulis tambahan diperoleh melalui
tes kemampuan pemecahan masalah soal HOTS pada materi bangun ruang sisi datar.
Hasil tes tersebut dapat digunakan dalam pemilihan subjek penelitian.

D. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling atau
sampel bertujuan. Menurut Sugiyono (2012: 81-84) purposive sampling adalah teknik
untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang
bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Pada penelitian
library.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

ini sampel yang dipilih ditentukan berdasarkan kriteria jawaban siswa pada tes
kemampuan pemecahan masalah soal HOTS.
Sampel dipilih berdasarkan fokus penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah soal HOTS pada materi bangun ruang sisi datar yang dimiliki
siswa pada masing-masing tingkatan self-efficacy. Adapun sampel dalam penelitian ini
adalah beberapa siswa SMPIT Ibnu Abbas kelas VIII B4 semester genap tahun
pelajaran 2019/2020 yang memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Siswa telah mendapatkan materi bangun ruang sisi datar.
2. Siswa masuk ke dalam salah satu kelompok yang dikelompokkan berdasarkan
tingkatan self-efficacy yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
3. Jawaban siswa merupakan jawaban terlengkap di kelas.
4. Jawaban siswa termasuk ke dalam masing-masing karakter yang didapatkan
berdasarkan pengelompokkan jawaban siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
wawancara, sedangkan metode tambahannya adalah dokumen hasil kuesioner (angket)
dan tes.
1. Metode Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199) Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner self-efficacy menurut bandura yang
diperoleh dari Indonesian Adaption of the General Self-Efficacy Scale by Aristi
Born, Ralf Schwarzer & Matthias Jerusalem, 1995 yang kemudian
dikembangkan sendiri oleh penulis. Kuesioner tersebut disusun berdasarkan
prinsip-prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang suatu fenomena sosial
library.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

(Sugiyono, 2012:133). Pernyataan yang terdapat pada kuesioner self-efficacy


siswa terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif atau
favoreable merupakan konsep keperilakuan yang sesuai atau mendukung
variabel yang diukur, sedangkan pernyataan negatif atau unfavoreable
merupakan konsep perilaku yang tidak sesuai atau tidak mendukung variabel.
Siswa diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat
dalam kuesioner self-efficacy siswa dengan memilih salah satu alternatif
jawaban yang disediakan dengan memberi tanda (√). Skoring dilakukan
dengan menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Semakin
tinggi skor yang diperoleh, semakin tinggi juga tingkat self-efficacy yang
dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah skor yang di peroleh, maka semakin
rendah tingkat self-efficacy Siswa.
Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Norma skoring yang dikenakan terhadap pengolahan data yang dihasilkan
instrumen ini ditentukan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Norma Skoring Kuesioner Self-Efficacy Siswa

Alternatif Jawaban Skor Skor


Favoureable Unfavoureable
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak Sesuai 2 3
Sangat Tidak Sesuai 1 4

Skala Pengukuran dalam kuesioner menggunakan Skala interval kemudian


diubah menjadi skala ordinal, pada skala ordinal terdiri dari tiga kategori yaitu:
tinggi, sedang dan rendah dengan pembagian sebagai berikut:
library.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

Untuk kategori tinggi : Xi > 𝑋̅ + 0,5s


Untuk kategori sedang : 𝑋̅ - 0,5s ≤ Xi ≤ 𝑋̅ + 0,5s
Untuk kategori rendah : Xi < 𝑋̅ - 0,5s
Dengan:
s adalah standar deviasi
Xi adalah skor total siswa ke-i, dimana i = 1, 2, 3,…, n
𝑋̅ adalah rataan dari seluruh skor total siswa
Sebelum kuesioner self-efficacy digunakan untuk penelitian, butir-butir
pernyataan kuesioner tersebut telah divalidasi oleh Ulya Makhmudah, S.Pd,
M.Pd (Dosen Pendidikan Bimbingan dan Konseling). Validator memberikan
saran untuk lebih memperjelas beberapa butir pernyataan agar siswa paham
dengan maksud kalimat pernyataan. Kuesioner self-efficacy yang berjumlah 40
butir pernyataan tersebut kemudian diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba
dilaksanakan hari Jum’at, 13 Maret 2020 pada siswa kelas VIII B3 SMPIT Ibnu
Abbas Klaten. Setelah diuji cobakan dilakukan analisis butir kuesioner, butir
kuesioner yang tidak baik tidak digunakan dalam penelitian ini. Untuk
mengetahui butir kuesioner baik atau tidak, dilakukan iji konsistensi internal
dan uji reabilitas.
a. Uji Konsistensi Internal
Budiyono (2017: 76) menyatakan bahwa konsistensi masing-masing butir
dilihat dari korelasi antara skor butir-butir tersebut dengan skor totalnya.
Dalam penelitian ini untuk menguji konsistensi internal item kuesioner self-
efficacy siswa digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson
sebagai berikut :
library.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

dengan:
rxy = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i
n = banyaknya subjek yang dikenai tes (instrumen)
X = skor untuk butir ke-i (dari subjek uji coba)
Y = total skor (dari subjek uji coba)
Jika rxy < 0,3 maka butir tidak konsisten atau rxy ≥ 0,3 maka butir konsisten
(Budiyono, 2017: 88)
Dalam penelitian ini, untuk butir yang indeks konsistensi internalnya
kurang dari rtabel maka butir tersebut tidak dipakai. Butir kuesioner dipakai jika
rxy ≥ rtabel dengan tingkat signifikansinya sebesar 0,05 maka butir tersebut
valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan reliabel atau tidak. Budiyono (2017: 78) menyatakan bahwa suatu
instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan alat tersebut adalah
sama atau hampir sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada
orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada waktu yang berlainan
(tetapi memiliki kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu
yang berlainan.
Untuk menentukan reliabilitas item kuesioner self-eficacy siswa
digunakan rumus Alpha, yaitu :

Dengan:
r11 = indeks reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir instrumen
si2 = variansi belahan ke-i, i = 1,2,...,k (k ≤ n)
st2 = variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba
library.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

Dalam penelitian ini suatu instrument dikatakan reliabel jika r11 ≥ 0,7.

(Budiyono, 2017: 80)

2. Metode Tes
Menurut Budiyono (Syaifuddin, 2010: 50) “metode tes adalah cara
pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau
suruhan-suruhan kepada subyek penelitian”. Bentuk tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bentuk tes uraian yang bersifat diagnosis untuk
mengetahui atau melihat setiap langkah pemecahan masalah sehingga dapat
diketahui sejauh mana siswa menggunakan kemampuan pemecahan masalah
soal HOTS yang mereka miliki. Tes yang digunakan bersifat terbuka sehingga
siswa bebas menjawab dengan cara mereka masing-masing dan bukan
menekankan pada kecepatan dalam menyelesaikan soal. Sesuai dengan materi
yang akan dianalisis, tes berisi soal yang berkaitan dengan materi bangun ruang
sisi datar.
Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, butir-butir soal tersebut
diuji terlebih dahulu validitasnya. Validitas instrumen bergantung pada situasi
dan tujuan khusus penggunaan instrumen tersebut. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini,
validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi. Menurut Suharsimi
Arikunto (2010: 155) validitas isi adalah validitas yang pembuktiannya
berdasarkan isi (Content-Related Evidence), yakni proses penentuan seberapa
jauh suatu instrumen menunjukkan kerelevansian dan keterwakilan terhadap
ranah yang diukur. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah butir-butir tes yang telah disusun benar-benar dapat
mengungkap sejauh mana kemampuan pemecahan masalah soal HOTS pada
materi bangun ruang sisi datar yang dimiliki siswa pada masing-masing
library.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

tingkatan self-efficacy oleh validator. Validator yang dipilih dalam penelitian


ini adalah orang-orang yang ahli dalam bidang matematika.

3. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subjek penelitian
atau responden atau sumber data (Budiyono, 2010: 52). Pada penelitian ini,
wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam
mengenai kemampuan siswa dalam pemecahan masalah soal HOTS yang
mereka miliki ditinjau dari self efficacy pada materi bangun ruang sisi datar.
Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
semi terstruktur. Wawancara dilaksanakan setelah siswa mengerjakan tes
tertulis yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemecahan masalah soal
HOTS materi bangun ruang sisi datar. Materi wawancara yang ditanyakan
kepada siswa adalah soal tes tertulis sehingga wawancara dilakukan untuk
mengklarifikasi jawaban siswa pada tes tertulis.

F. Teknik Uji Validitas Data


Pelaksanaan teknik pemeriksaan keabsahan data (uji validitas data) dalam
penelitian ini didasarkan pada kriteria tertentu. Menurut Lexy J. Moleong (2010: 324),
untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan
pada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility),
keteralihan (tranferbility), kebergantungan (dependenbility), kepastian
(conformability). Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan triangulasi waktu.
library.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

Uji credibility dan dependability mengunakan triangulasi waktu yaitu dengan


membandingkan data hasil wawancara I dengan data hasil wanwancara II yang
dilaksanakan pada waktu yang berbeda mengenai kemampuan siwa dalam pemecahan
masalah soal HOTS dengan masing-masing tingkatan self-efficacy pada materi bangun
ruang sisi datar dari subjek yang dipilih. Bila hasil uji menghasilkan data yang
berbeda-beda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan
kepastian datanya (Sugiyono, 2012: 274). Data hasil tes tertulis digunakan sebagai
tambahan informasi untuk data hasil wawancara untuk memperjelas hasil triangulasi.
Uji tranferbility dan conformability menggunakan uraian yang terdapat pada bab III
hingga bab IV.

G. Teknik Analisis Data


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka analisis datanya adalah
non statistik. Data yang muncul berupa kata-kata dan bukan merupakan rangkaian
angka. Menurut Moleong (2010:280), analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Langkah analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan finalnya
dapat ditarik. Proses reduksi data bertujuan untuk menghindari penumpukan
data atau informasi yang diperoleh. Pada tahap ini, data yang diperoleh dari
hasil tes dan wawancara diidentifikasi terlebih dahulu dengan memilih data
yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.
Dalam hal ini data berkaitan dengan pemecahan masalah menurut John Dewey
ditinjau dari self-efficacy siswa pada soal HOTS materi bangun ruang sisi datar.
library.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

2. Penyajian Data
Penyajian data dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyusun
sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan dengan menyajikan
data tersebut secara jelas dan sistematis sehingga akan memudahkan peneliti
dalam mengambil keputusan. Pada tahap ini disajikan data hasil temuan di
lapangan dalam bentuk teks naratif, yaitu mengenai pemecahan masalah
menurut John Dewey ditinjau dari self-efficacy siswa pada soal HOTS materi
bangun ruang sisi datar.

3. Verifikasi Data
Langkah terakhir dalam teknik analisis data adalah verifikasi data. Verifikasi
data pada penelitian ini adalah pembentukan kebenaran suatu teori/fakta atas data-
data hasil kuesioner, tes, dan wawancara yang dikumpulkan.

H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah–langkah secara urut dari awal
hingga akhir yang dilakukan dalam penelitian. Prosedur penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Proposal Penelitian
2. Pembuatan Instrumen Tes
3. Melakukan Perijinan ke SMPIT Ibnu Abbas
4. Melakukan Penelitian
a. Kuesioner
Pengisian kuesioner dilaksanakan secara online melalui google-form
yang diisi oleh siswa setelah materi yang digunakan untuk penelitian
selesai diberikan. Dari masing-masing jawaban siswa pada kuesioner dapat
diketahui tingkatan self-efficacy yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
library.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

b. Tes Tertulis
Tes tertulis dilaksanakan secara online yang diberikan oleh guru
melalui google-classroom setelah materi penelitian yaitu bangun ruang sisi
datar selesai diberikan. Tes tertulis dilakukan setelah pengisian kuesioner.
Tes berbentuk uraian terbuka, dimana siswa bebas menjawab soal sesuai
dengan cara mereka masing-masing. Tes tersebut dilaksanakan dua kali,
yang pertama diberikan setelah siswa mengisi kuesioner self-efficacy dan
yang kedua diberikan setelah siswa melaksanakan wawancara yang
pertama.
c. Wawancara
1) Menentukan subjek wawancara
Subjek wawancara ditentukan berdasarkan atas jawaban tes tertulis
yang diperoleh siswa.
2) Pelaksanaan wawancara
Wawancara dilaksanakan dua kali secara online melalui via-
whatapps, yang pertama dilaksanakan ketika siswa telah dipilih
berdasarkan persyaratan pengambilan sampel dan setelah selesai
mengerjakan tes pertama, sedangkan wawancara yang kedua
dilaksanakan setelah selesai mengerjakan tes kedua. Tujuan wawancara
adalah untuk mengklarifikasi jawaban siswa pada tes tertulis.
5. Menguji validitas data
Validasi data dilakukan dengan menggunakan triangulasi waktu.
6. Analisis Data
Pada tahap analis data ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data,
dan verifikasi data.
7. Penyusunan laporan penelitian
Setelah data dianalisis, laporan penelitian disusun dari awal hingga simpulan
diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai