Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III MI Mikhrajul Ulum
Sukowono Jember
Sifa’ur Rodiyah
(UNIVERSITAS KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER)
B. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam menjadikan manusia yang
berilmu, berbudaya, bertaqwa, serta mampu menghadapi tantangan masa depan. Dalam dunia
pendidikan, terdapat beberapa disiplin ilmu yang bisa kita pelajari. Salah Satu disiplin ilmu
adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan perpaduan antara konsep-konsep ilmu
sosial dengan konsep-konsep pendidikan yang dikaji secara sistematis, psikologi, dan
fungsional sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik, Sapriya, 2009 (dalam Aini
2010:1)
Sehubungan dalam pengajaran IPS, Sapriya (dalam Aini 2010:1) mengemukakan
bahwa secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang
melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhan, dengan cara manusia menggunakan usaha
memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya,
pemanfaatan sumber yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan
masyarakat manusia. Sehingga hakekat pembelajaran IPS adalah mempelajari, menelaah, dan
mengkaji system kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Dalam hal ini fokus pengajaran
IPS adalah kajian hubungan antar manusia.
Berdasarkan pengalaman mengajar guru di MI Mikhrajul Ulum Sukowono Jember,
khususnya kelas III bahwa rendahnya nilai rata-rata IPS disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain : (1) perhatian siswa masih kurang sewaktu guru menerangkan materi pelajaran
IPS; (2) masih kurangnya keberanian siswa dalam bertanya sewaktu guru menerangkan
pelajaran; (3) masih kurangnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru; (4) siswa
banyak yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; (5) siswa banyak yang
mengantuk ketika guru menjelaskan materi; (6) guru hanya menggunakan metode ceramah;
(7) guru kurang memberikan motivasi .
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III MI Mikhrajul
Ulum Sukowono Jember dengan menggunakan media gambar ?
2. Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Mikhrajul Ulum
Sukowono Jember dengan menggunakan media gambar ?
D. Tujuan Penelitian
1. Dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS pada
siswa kelas III MI Mikhrajul Ulum Sukowono Jember.
2. Dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada
siswa kelas III MI Mikhrajul Ulum Sukowono Jember.
Data yang bersifat kuantitatif, meliputi data tentang prestasi belajar siswa. Data ini
diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar.Konsep penelitian dapat berupa teori yang
digunakan dalam penelitian.
G. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Wardhani, dkk (2007:1.4),
penelitian kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar
siswa menjadi meningkat. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan di suatu kelas.
Sumber data dalam penelitian ini adalah berasal dari siswa dan guru yang mengajar mata
pelajaran IPS. Jenis data dari penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuatitatif. Data
kuantitatif merupakan data untuk mengetahui tentang sedikit banyaknya masalah yang
dipecahkan dalam tindakan kelas.Data kualitatif merupakan data untuk mengetahui tentang
tepat dan tidaknya masalah tersebut dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas.
Data yang bersifat kuantitatif, meliputi data tentang prestasi belajar siswa. Data ini
diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar.Konsep penelitian dapat berupa teori yang
digunakan dalam penelitian.
H. Rencana Penelitian
Setiap siklus dari penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap perencanaan tindakan,
tahap pelaksanaan tindakan, tahap evaluasi/observasi, dan tahap refleksi
Siklus I
a. Menyiapkan silabus yang telah dikembangkan oleh tim guru sesuai dengan
Kurikulum 2013.
b. Mensosialisasikan pengajaran dengan menggunakan media gambar kepada guru
kelas III MI Mikhrajul Ulum Sukowono Jember.
c. Menyusun atau menyiapkan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan media gambar.
d. Menyiapkan media atau alat yang akan digunakan sebagai bahan untuk mengajar.
e. Menyusun lembar observasi untuk mencatat aktivitas siswa dan guru selama
pembelajaran berlangsung.
f. Menyiapkan lembar kerja siswa dan soal-soal latihan.
g. Menyusun tes hasil belajar dalam bentuk soal pilihan ganda untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
a. Kegiatan awal
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari pembelajaran
tersebut
2. Memberikan motivasi kepada siswa
3. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa
pertanyaan.
b. Kegiatan inti
1. Guru menunjukkan beberapa gambar yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan.
2. Mengajukan beberapa pertanyaan tentang gambar yang ditunjukkan tadi.
3. Guru menjelaskan materi pelajaran.
4. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok.
5. Membagikan LKS kepada setiap kelompok.
6. Mengumpulkan hasil LKS.
C. Kegiatan akhir
1. Pemeriksaan hasil kuis/tes
2. Penghargaan kelompok.
3. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
4. Menutup pelajaran
1. Tahap observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang
sedang berlangsung untuk melihat bagaimana proses belajar mengajar, apakah sesuai
dengan scenario yang telah dibuat. Sasaran observasi meliputi kemampuan guru
dalam mengelola kegiatan pembelajaran diantaranya kemampuan guru dalam
menyajikan materi, kemampuan guru dalam menyajikan materi, kemampuan
membimbing diskusi kelompok, kemampuan guru dalam menciptakan suasana yang
kondusif, kemampuan guru dalam menggunakan berbagai sumber dan bagaimana
guru memerankan dirinya sehingga siswa mampu menampilkan hasil karyanya.
Sedangkan untuk siswa kegiatan yang diobservasi adalah perhatian siswa sewaktu
guru menerangkan materi, keberanian siswa dalam bertanya sewaktu guru
menerangkan pelajaran, keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru,
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan hasil pekerjaan siswa dalam
mengerjakan tugas, ketuntasan siswa dalam mengerjakan tugas dengan waktu yang
sudah ditentukan.
2. Tahap evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap konsep
dengan memberikan tes evaluasi berupa soal pilihan ganda di akhir siklus.
d) Tahap refleksi
Siklus I
Refleksi dilakukan pada akhir siklus, pada tahap ini peneliti sebagai pengajar
bersama guru yang bertindak sebagai observer mengkaji hasil yang diperoleh dari
pemberian tindakan pada setiap siklus. Hal ini dilakukan dengan melihat data hasil
evaluasi siswa pada siklus 1, jika refleksi menunjukkan bahwa pada tindakan siklus
1 memperoleh hasil yang tidak optimal yaitu tidak tercapai ketuntasan belajar
klasikal sebesar 75% dari siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 maka dilanjutkan ke
siklus yang berikutnya. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki serat menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada
siklus selanjutnya.
Siklus II
Prosedur pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama,
hanya saja pada siklus kedua dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada siklus
pertama yang diketahui dari tes belajar siswa yang telah dianalisis.Merupakan
kerangka berfikir yang dijelaskan secara deskriptif dari penelitian yang akan
dilakukan diantaranya perencanaan awal, pengambilan data dan pengolahan data.
2. Metode Observasi
Metode Observasi adalah pencarian data yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian, cara ini biasanya dipakai untuk
mengumpulkan data tentang berbagai hal yang berupa perilaku subyek. Lembar
observasi dibuat untuk mendapatkan data mengenai aktifitas siswa dan guru saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi pada umumnya untuk memperoleh
data mengenai perilaku individu atau proses perilaku individu (Sudjana, 2002:60).
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ;
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-
data yang sudah ada, Metode ini lebih mudah dibandingkan dengan metode
pengumpulan data yang lain. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang
tidak dapat diperoleh melalui evaluasi dan observasi. Sumber data yang dimaksud
antara lain : buku-buku kajian, hasil-hasil penelitian yang relevan serta arsip-arsip
yang berhubungan dengan penelitian. Data yang dikumpulkan menggunakan metode
dokumentasi ini adalah daftar nilai siswa.
J. Pedoman Wawancara
1. Bagaimanakah upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas III MI Mikhrajul
Ulum Sukowono Jember dengan menggunakan media gambar ?
2. Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Mikhrajul
Ulum Sukowono Jember dengan menggunakan media gambar ?
% Ketercapaian =
( Nurkencana dan Sunartana (1990 ) dalam Aini (2010:37)
Berdasarkan kategori persentase sebagai berikut:
80% – 100% : Sangat aktif
65% – 79% : Aktif
51% – 64% : Cukup aktif
≤ 50% : Kurang aktif.
1. Pelaksanaan yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
2. Pengelolaan waktu.
3. Pengelolaan kelas.
% Ketercapaian =
( Nurkencana dan Sunartana (1990) dalam Aini (2010:37)
Berdasarkan kategori persentase sebagai berikut:
80% – 100% : Sangat baik
65% – 79% : Baik
51% – 64% : Cukup baik
≤ 50% : Kurang baik.
Jadi keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam
belajar dengan giat dan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang maksimal.
1. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik
secara individual maupun kelompok.prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama
seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi
tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan
yang harus dihadapi untuk mencapainya.Hanya dengan keuletan dan optimism dirilah
yang dapat membantu untuk mencapainya.Oleh karena itu wajarlah pencapaian prestasi itu
harus dengan jalan keuletan kerja (Djamarah, 1991:19).
Dalam institusi pendidikan, baik langsung maupun tidak langsung prestasi atau
hasil belajar terkait dengan evaluasi.Prestasi belajar bukan merupakan hasil dari kegiatan
pembelajaran semata, namun prestasi merupakan hasil kerja yang keadaannya sangat
kompleks. Sementara Nasrun Harahap ( dalam Djamarah, 1991 : 21 ) memberi batasan
bahwa prestasi adalah penilaian pendidik tentang perkembangan dan kemajuan peserta
didik yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka.
1) Motivasi Intrinsik (motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang
bersangkutan),
2) Motivasi ekstrinsik (motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar). Jadi
motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk belajar.
Salah satu factor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah factor internal yaitu
dari dalam diri siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat berperan aktif
demi peningkatan prestasi belajar. Faktor eksternal yaitu guru dalam menerapkan
pembelajaran yang menuntut siswa aktif dan kreatif berpikir kritis dalam mengembangkan
ide sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar dan akan berdampak pada prestasi
belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
perubahan tingkah laku seseorang secara akademik berdasarkan kemampuan dan
keterampilan berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran melalui proses belajar
mengajar yang dinyatakan dengan angka atau nilai.
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.Belajar adalah terjadinya perubahan
tingkah laku pada seseorang dari tidak tahu menjadi tahu. Tingkah laku terdiri dari
beberapa aspek, antara lain: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,
emosional, hubungan social, jasman, etis atau budi pekerti, dan sikap.
2. Teori-Teori Belajar
a. Menurut Skinner
Belajar adalah suatu perilaku.Pada saat belajar maka responnya menjadi lebih
baik. Sebaliknya jika tidak maka responnya akan menurun. Sehingga oleh Skinner dalam
belajar ditemukan adanya hal sebagai berikut:
Dalam menerapkan teori Skinner guru perlu memperhatikan dua hal yang
penting, pertama pilihan stimulus, kedua penggunaan penguatan.hal ini dilakukan untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang tepat sesuai dengan langkah-langkah pembelajara
berdasarkan kondisi operan. Adapun langkah-langkah pembelajaran berdasarkan kondisi
operan tersebut adalah:
1. Mempelajari keadaan kelas.
2. Membuat daftar penguat positif.
3. Memilih dan menentukan ukuran tingkah laku yang dipelajari dan jenis
penguatannya.
4. Membuat program pembelajaran.
b. Menurut Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu.Sebab individu
melakukan interaksi terus meneruus dengan lingkungan. Piaget juga menyarankan guru
harus memperhatikan empat langkah pembelajaran yaitu:
1. Pengertian IPS
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri,
sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu
sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Soematri, 2001:89). Dengan kata lain,
IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti:
geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi,
dan sebagainya.
Kurikulum 2004 untuk tingkat SD menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial
(sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:
a. mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan
kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.
b. mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahka
masalah, dan keterampilan sosial
c. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
d. meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
Jadi IPS itu berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah
laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya,
baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya dan kejiwaannya; memanfaatkan sumber
daya yang ada di permukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahan maupun
kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.
a. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik.
b. Media gambar dapat melampaui batasan ruang kelas.
c. Media gambar dapat menanamkan konsep dasar benar, konkret,dan realistis.
d. Media gambar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
e. Media gambar dapat membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar.
f. Media gambar dapat memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh
dari yang konkret sampai abstrak.
Jerold Kemp (1986) dalam Arsyad (1996 : 14) mengemukakan beberapa faktor yang
merupakan karakteristik dari media antara lain:
% Ketercapaian =
( Nurkencana dan Sunartana (1990 ) dalam Aini (2010:37)
Berdasarkan kategori persentase sebagai berikut:
80% – 100% : Sangat aktif
65% – 79% : Aktif
51% – 64% : Cukup aktif
≤ 50% : Kurang aktif.
1. Pelaksanaan yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
2. Pengelolaan waktu.
3. Pengelolaan kelas.
% Ketercapaian =
( Nurkencana dan Sunartana (1990) dalam Aini (2010:37)
Berdasarkan kategori persentase sebagai berikut:
80% – 100% : Sangat baik
65% – 79% : Baik
51% – 64% : Cukup baik
≤ 50% : Kurang baik.
M. Biodata Peneliti
Nama Lengkap : Sifa’ur Rodiyah
NIM : 201101040024
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Instansi : Universitas Kiai Achmad Shiddiq Jember
Alamat Rumah : Dusun Sumber Tengah RT.15 RW.05 Pocangan Sukowono
Jember
Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 03 Oktober 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
No HP : 085225916561
Alamat Email : alfajrisyifa@gmail.com
N. Daftar Pustaka
Buku dan Jurnal
Abdiningsih, Ni Luh Putu. 2009. Penerapan Mtode Tanya Jawab Bervariasi Untuk
Meningkatkan Minat Belajar IPA Pada Peserta Didik Kelas VI SDN 24 Cakranegara.
Ahmadi, abu dan joko tri prasetya. 1997. Proses Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional Surabaya Indonesia.
Aini, Qurata. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelas
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SDN 5 Gegelang.
Nurkencana, W dan Sumartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Sardiman. 1987. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grapindo
Persada.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS (konsep dan pembelajaran). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru
Algesindo.
Syah, Muhibin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.