A. Hasil Penelitian
Sekolah ini terletak di lokasi yang strategis yaitu terletak di depan jalan
a. Visi
b. Misi :
dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Objek dalam penelitian ini
penelitian tindakan kelas yaitu meminta izin kepada pihak sekolah untuk
pra tindakan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas III untuk
diperoleh dari hasil tes pra tindakan. tes pra tindakan dilakukan dengan
memberikan tes kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas III yang berupa
soal. Melihat dari soal tes pra tindakan yang diberikan dapat dilihat
seberapa jauh kemampuan yang dimiliki siswa dalam keterampilan
rata penilaian pra siklus yang mampu dicapai oleh 19 siswa adalah 62,84.
banyak siswa yang nilainya berada di bawah nilai rata-rata yang telah
ditentukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan nilai 75.
Nilai yang dicapai siswa masih banyak yang belum mencapai kriteria
menjadi pasif.
proses.
berikut :
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
bercerita
bercerita.
b) Kegiatan penutup
2) Pertemuan II
berikut :
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
bercerita
(7) Langkah mengkomunikasikan: Siswa menyimpulkan apa
bercerita.
c) Kegiatan penutup
dari hasil observasi antara peneliti dan guru kolaborator selama proses
SKOR
PERTEMUA PERTEMUAN
RES RATA-
N KE-1 KE-2
RATA
1 9 11 10
2 11 12 11,5
3 10 11 11,5
4 12 13 12,5
5 11 12 11,5
6 11 12 11,5
7 10 12 11
8 12 13 12,5
9 11 12 11,5
10 11 12 11,5
11 9 11 10
12 9 10 10
13 11 12 11,5
14 7 8 7,5
15 10 12 11
16 10 11 10,5
17 12 13 12,5
18 11 12 11,5
19 14 15 14,5
Skor rata-rata kelas 11,26
Skor ideal 20
Persentase 56,32%
Keterangan Terampil
dilakukan terhadap data hasil observasi dan data hasil tes yang
kelas V.
yang diberikan pada siklus I. Hasil refleksi tersebut yaitu belum semua
juga belum mencapai tabel nilai rata-rata yang telah ditentukan yaitu
Keterangan F %
Tuntas 10 52,63
Belum Tuntas 9 47,37
N 19 100
diharapkan yakni jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari atau
proses.
1) Pertemuan I
berikut :
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
bercerita
bercerita.
c) Kegiatan penutup
2) Pertemuan II
berikut :
a) Kegiatan awal
bercerita
bercerita.
c) Kegiatan penutup
dari hasil observasi antara peneliti dan guru kolaborator selama proses
setelah diberikan tindakan yaitu sebesar 16,29 (81,44%) dari skor ideal
dilakukan terhadap data hasil observasi dan data hasil tes yang
Keterangan f %
Tuntas 17 89,5
Belum Tuntas 2 10,5
N 19 100
Gambar 3.
Grafik Nilai Mean Keterampilan Bercerita Siswa melalui
Pendekatan Keterampilan Proses Dari Pra Tindakan, Pasca Tidakan
Siklus I dan Pasca Tindakan Siklus II
nilai rata-rata pra siklus, siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam
30,0%
15,8% 10,5%
20,0%
10,0%
0,0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Gambar 4.
Grafik Perbandingan Nilai Keterampilan Bercerita Siswa melalui
Pendekatan Keterampilan Proses Berdasarkan Nilai Rata-rata dari
Pra Tindakan, Pasca Tidakan Siklus I dan Pasca Tindakan Siklus II
mencapai 89,5%. Hal ini berarti jumlah siswa yang mendapat nilai
sesuai standar nilai rata-rata telah mencapai lebih dari 85%. Dengan
demikian, penelitian ini siklus III tidak perlu dilakukan karena siklus II
bercerita terbagi menjadi tiga tahap yakni kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan penutup. Pada kegiatan awal yang dilakukan guru antara lain:
pelajaran.
siswa Sekolah Dasar (anak-anak yang berusia 7-11 tahun) berada pada
pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses perolehan hasil
bercerita membuat siswa menjadi lebih tertarik dan antusias. Siswa juga
ini dibuktikan dari nilai mean (nilai rata-rata) siswa pada prasiklus
sebesar 62,84, pada siklus I menjadi 71,26 dan setelah dilakukan siklus II
menjadi 76,89. Selain itu, siswa yang dalam kategori tuntas dalam
dalam kategori tinggi sebesar 87,00 (91,58%) dari skor ideal sebesar 95
(100%).
siswa secara aktif dan kreatif dalam proses perolehan hasil belajar,
secara aktif dalam belajar serta mengembangkan sikap percaya diri dan
kemampuannya.
siswa kelas III SD Negeri 79 LEBONG. Oleh karena itu, guru perlu
lama dalam pemahaman pendekatan keterampilan proses oleh guru maupun siswa.