Anda di halaman 1dari 21

i

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG HAK DAN


KEWAJIBAN PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN METODE
PEMBELAJARAN SIMULASI (SIMULATIONS) PADA SISWA KELAS
III B SDN 79 LEBONG

Disusun Oleh:
Hasnia Wulandari
(835963929)

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran tematik yang menggunakan
model pembelajaran ceramah, siswa menjadi jenuh, kurang konsentrasi, dan
sulit memahami materi sehingga hasil belajar menjadi rendah. Tujuan
penelitian ini adalah Meningkatkan Pemahaman Tentang Hak dan Kewajiban
Pada Mata Pelajaran PPKN dengan Metode Pembelajaran Simulasi
(Simulations) Pada Siswa Kelas III B SDN 79 Lebong. Jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas menggunakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Data penelitian berupa hasil pengamatan, tindakan dan hasil tes.
Proses penelitian dilakukan dua siklus, sebelumnya melakukan tahapan
prasiklus, setiap siklusnya meliputi 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi
dan tes. Subjek penelitian adalah peneliti selaku praktisi dan siswa kelas III
sebanyak 20 orang, terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan. Lembar tes
dianalisis dengan rata-rata ketuntasan belajar siswa. Hasil yang diperoleh pada
penelitian ini dari pra siklus rata – rata 43 dengan ketuntasan 20%, siklus I
rata-rata 58 dengan ketuntasan 35%, dan siklus II rata-rata 90 dengan
ketuntasan 100%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
Reading Method dikelas III A SDN 79 Lebong dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.

Kata Kunci: Pemahaman,Simulasi,PKN
2

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Kajian Operasional
A. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Upaya meningkatkan hasil belajar merupakan usaha untuk mendapatkan nilai


yang lebih baik. Dalam prosesnya upaya meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan
siswa dengan berbagai macam cara antara lain memperhatikan dengan cermat ketika
guru menjelaskan materi pelajaran, bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang
belum jelas yang berhubungan dengan materi yang dijelaskan oleh guru dalam
pembelajaran, mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan oleh guru dengan
bersungguh-sungguh dan seorang guru juga dapat melakukan beberapa hal untuk
dapat meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Seorang guru harus terlebih dahulu menguasai materi yang akan diajarkan
kepada siswa.
b. Seorang guru harus mampu menguasai kondisi kelas agar pembelajaran dapat
berlangsung dengan tertib dan nyaman.
c. Menjelaskan materi pembelajaran yang diajarkan dengan baik dalam
pembelajaran.
d. Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa tentang materi yang diajarkan.
e. Memberikan latihan dan tugas kepada siswa untuk mengukur pemahaman
siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru.
f. Memberi penguatan yang dapat memotivasi siwa dalam belajar.

2. Kajian Teoritis
1. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan(PKn)
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan(PKn) adalah mata pelajaran yang
memang mengalami perubahan nama yang sangat cepat. Karena mata pelajaran
tersebut sangat rentan terhadap perubahan politik, namun nama berubah berkali-kali,
3

tetapi isi secara umum serta pendekatan dan system penyampaiannya kebanyakan
tidak berubah. Nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaran tersebut berubah
lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan didasarkan pada Undang-
undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan
melalui Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, diubah lagi menjadi Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan(PKn) adalah untuk menegmbangkan
kemempuan – kemampuan sebagai berikut :
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar biasanya diperoleh melalui tes hasil belajar yang dilakukan
ataupun dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berakhir.
Menurut beberapa pendapat ahli tes merupakan:
a. Tes adalah suatu alat untuk mengukur kemampuan yang terdiri dari
serangkaian pertanyaan yang harus dijawab .
b. Tes juga merupakan ujian secara tertulis, lisan ataupun wawancara untuk
mengetahui kemampuan, bakat dan kepribadian seseorang. (Debdikbud 1998:
25).

4. Pengertian Metode Simulasi (Simulation)


Merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung
objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar
yang bersifat pura-pura. Metode mengajar simulasi banyak digunakan pada
pembelajaran IPS, PKn, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Apresiasi. Pembinaan
kemampuan bekerja sama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari
4

keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi. Metode simulasi


lebih banyak menuntut aktivitas siswa . disamping itu model ini dapat digunakan
dalam pembelajaran berbasis konstektual, salah satu contoh bahan pembelajaran dapat
diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial maupun permasalahan sosial yang
aktual .Oleh karena itu, para guru dianjurkan untuk menerapkan metode ini dalam
kegiatan pembelajaran PKn. Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus
diperhatikan dalam metode Simulasi (Simulation) adalah:
a. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi;
b. Pemahaman terhadap pesan yang disimulasikan
c. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.
kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam metode Simulasi (Simulation)
adalah:
a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan peran
yang akan dilakukan dalam simulasi
b. Mampu memberikan ilustrasi
c. Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi
d. Mampu mengamati secara proses simulasi yang akan dilakukan oleh siswa.
5. Tujuan Penggunaan Metode Simulasi (Simulation).
Teknik Simulasi (Simulation) kerap kali digunakan karena memiliki tujuan
agar siswanya:
a. Dengan Simulasi (Simulation) siswa terlibat langsung dalam pembelajaran.
b. Memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman.

6. Langkah-langkah Metode Simulasi (Simulation) Dalam pembelajaran PKN


Bila guru hendak menggunakan pembelajaran dengan menggunakan metode
Simulasi (Simulation) perlu diperhatikan prosedur sebagai berikut:
a. Menetapkan topic simulasi yang diarahkan oleh guru.
b. Menetapkan kolompok dan topic-topik yang akan dibahas
c. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik dan peran
yang dimainkan
5

d. Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik dan prosedur dapat


dilakukan dengan diskusi
e. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.

a. Pelaksanaan Simulasi (Simulation)


Setelah semua persiapan kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut, siswa
memulai kegiatan simulasi dan guru mengamati proses simulasi dan memberi
bantuan terhadap kesulitan yang dihadapi sehingga Simulasi (Simulation) tersebut
berhasil.
b. Tindak lanjut Simulasi (Simulation)
Setelah Simulasi (Simulation) dilakukan kegiatan-kegiatan selanjutnya
adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik mengumpulkan laporan Simulasi (Simulation) untuk diperiksa
guru.
2) Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama Simulasi
(Simulation).

7. Kekuatan dan Kelemahan Metode Simulasi (Simulation)


Kelebihan dari metode Simulasi (Simulation) adalah:
a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya
b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung
dalam pembelajaran.
c. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial, hal ini dapat
dikatakan sebagai implementasi pembelajaran yang berbasis konstektual
d. Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal
yang positi
e. Dapat membangkitkan imajinasi
f. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok
Sedangkan kekurangan metode Simulasi (Simulation) adalah:
a. Relative memerlukan waktu yang cukup banyak
6

b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa


c. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
7

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
1. Subjek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di:
Sekolah : SDN 79 Lebong
Kecamatan : Lebong Tengah
Kabupaten : Lebong
Provinsi : Bengkulu
NO KEGIATAN HARI/
TANGGAL
1 Pelaksanaan Penelitian Siklus I
2 Pelaksanaan Perbaikan penelitian
Siklus II
Siswa kelas III B B SDN 79 Lebong satu kelas terdiri dari 17 siswa dengan
jumlah laki-laki ada 9 orang dan siswa perempuan ada 8 orang.

2. Diskripsi Persiklus
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berprinsip pada penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Selain proses pelaksanaan perbaikan peneliti dibantu oleh
teman sejawat sebagai observer.
1. Siklus I
a. Rencana Tindakan I
1) Menyusun rencana pembelajaran (terlampir)
2) Menyusun alat evaluasi
3) Menyusun alat observasi
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
Apersepsi
a. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
8

b. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.


c. Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan, tujuan kegiatan
belajar, dan rencana penilaian.
d. Guru mengajak siswa untuk membuat komitmen tentang karakter apa yang mau
mereka tunjukkan sepanjang proses belajar mengajar hari ini. kegiatan
penguatan Karakter (PPK).
e. Guru meminta seorang siswa untuk bercerita tentang kegiatan sebelum
berangkat ke sekolah. Siswa lain diminta menyimak. (Kegiatan literasi)
f. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait cerita yang telah disampaikan
seorang siswa tersebut. Lalu meminta seorang siswa menceritakan kembali
dengan bahasanya sendiri.
g. Guru menghubungkan cerita tersebut dengan materi yang akan dipelajari

2) Kegiatan Inti
 Siswa menyimak penjelasan guru tentang hak berdasarkan teks yang ada pada
Pembelajaran 6.
 Guru menjelaskan apa itu hak, dan menekankan bahwa kewajiban harus lebih
didahulukan daripada hak. Hak itu dapat diperoleh jika kewajiban telah
ditunaikan.
 Siswa diminta memberikan beberapa contoh hak disesuaikan dengan kewajiban
yang sudah dilaksanakan.

A. Kegiatan Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan


pembelajaran.
1. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
2. Bagaimana perasaan setelah bermain jalan dan lari mundur?
3. Apa kegiatan yang paling disukai?
4. Informasi apa yang ingin diketahui lebih lanjut?
5. Bagaimana cara siswa mendapatkan informasi tersebut?
9

B. Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara lisan atau tulisan. Jika guru
menginginkan siswa menuliskan jawaban pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa
memiliki buku tulis khusus untuk refleksi.
C. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan Nasionalisme,
Persatuan, dan Toleransi
D. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa (Religius)

c. Pengamatan
3) Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara diskusi terhadap objek baik
secara langsung maupun tidak langsung (tes tertulis). Pada penelitian ini observasi
dilakukan secara langsung terhadap siswa
kelas III B B di SDN 79 Lebong yang sedang melaksanakan proses
pembelajaran PKN.
d. Pengumpulan Data
Setelah mengadakan pembelajaran maka diperoleh data yang menjadi acuan
untuk diadakan perbaikan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini digunakan teknik kualitatif untuk menganalisis data yang
diperoleh, yaitu dengan melakukan perhitungan nilai rata-rata tes yang diperoleh
siswa dengan cara:
x = nilai rata-rata

= jumlah nilai keseluruhan x=


n = banyak siswa
Sedangkan untuk menghitung ketuntasan belajar menggunakan rumus:
KB = Ketuntasan Belajar

KB = x 100% NS = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 6

N = Jumlah seluruh siswa


% = Persentase ketuntasan
10

e. Refleksi
Setelah melihat hasil evaluasi pada siklus I diketahui kekurangan dan kelemahan
yang menjadi penyebab rendahnya pencapaian tujuan pembelajaran sehingga perlu
diadakan perbaikan. Kelemahan yang ditemukan antara lain siswa merasa jenuh
mengikuti proses belajar, siswa tidak termotivasi belajar PKN, guru menggunakan
metode pembelajaran yang tidak menarik minat siswa untuk belajar.

2. Siklus II
a. Rencana tindakan II
1) Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan siklus I.
2) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (terlampir).
3) Menyusun alat evaluasi.
4) Menyusun alat observasi.
5) Menyiapkan alat-alat Simulasi (Simulation).
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan awal
Apersepsi
a. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
b. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
c. Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan, tujuan kegiatan
belajar, dan rencana penilaian.
d. Guru mengajak siswa untuk membuat komitmen tentang karakter apa yang mau
mereka tunjukkan sepanjang proses belajar mengajar hari ini. kegiatan
penguatan Karakter (PPK).
e. Guru meminta seorang siswa untuk bercerita tentang kegiatan sebelum
berangkat ke sekolah. Siswa lain diminta menyimak. (Kegiatan literasi)
f. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait cerita yang telah disampaikan
seorang siswa tersebut. Lalu meminta seorang siswa menceritakan kembali
dengan bahasanya sendiri.
g. Guru menghubungkan cerita tersebut dengan materi yang akan dipelajari
11

2) Kegiatan Inti
 Siswa menyimak penjelasan guru tentang hak berdasarkan teks yang ada pada
Pembelajaran 6.
 Guru menjelaskan apa itu hak, dan menekankan bahwa kewajiban harus lebih
didahulukan daripada hak. Hak itu dapat diperoleh jika kewajiban telah
ditunaikan.
 Siswa diminta memberikan beberapa contoh hak disesuaikan dengan kewajiban
yang sudah dilaksanakan.
 Kemudian secara berkelompok siswa mendiskusikan hak yang sesuai dengan
kewajiban yang sudah ditentukan pada lembar kerja.
 Siswa berdiskusi secara berkelompok dan mengisi tabel yang sudah disiapkan
(Communication)
 Setelah selesai beberapa kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya.
Kelompok lain dapat melengkapi dan menambahkan sesuai hasil diskusi
 Guru melakukan konfirmasi dan penguatan atas hasil diskusi yang telah
disampaikan.

3) Kegiatan Penutup
A. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran.
6. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
7. Bagaimana perasaan setelah bermain jalan dan lari mundur?
8. Apa kegiatan yang paling disukai?
9. Informasi apa yang ingin diketahui lebih lanjut?
10. Bagaimana cara siswa mendapatkan informasi tersebut?
B. Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara lisan atau tulisan. Jika guru
menginginkan siswa menuliskan jawaban pertanyaan refleksi, sebaiknya siswa
memiliki buku tulis khusus untuk refleksi.
C. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan Nasionalisme,
Persatuan, dan Toleransi
D. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa (Religius)
12

c. Pengamatan
Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan terhadap objek
secara langsung maupun tidak langsung (tes tertulis). Pada penelitian ini observasi
dilakukan secara langsung terhadap siswa kelas V di SDN 01 Lebong Tengah yang
sedang proses pembelajaran PKN. Apakah prilaku menunjukkan minat dan perhatian
siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi yang diperoleh.

d. Pengumpulan Data
Setelah mengadakan pembelajaran diperoleh data yang menjadi acuan untuk
diadakan perbaikan dengan tujuan meningkatkan hasil
belajar siswa. Dalam penelitian ini digunakan teknik kualitatif untuk menganalisis
data yang diperoleh, yaitu dengan melakukan perhitungan nilai rata-rata tes yang
diperoleh siswa dengan cara:
x = nilai rata-rata

x=
= jumlah nilai keseluruhan
n = banyak siswa
Sedangkan untuk menghitung ketuntasan belajar menggunakan rumus:
KB = Ketuntasan Belajar
NS = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 6
KB = x 100%
N = Jumlah seluruh siswa
% = Persentase ketuntasan

e. Refleksi
Setelah melihat hasil evaluasi pada siklus II maka dapat diketahui kekurangan dan
kelemahan yang menjadi penyebab rendahnya pencapaian tujuan pembelajaran dan hasil
belajar siswa sehingga perlu diadakan perbaikan. Kelemahan atau kekurangan tersebut
antara lain guru tidak melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
13

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
a. Siklus I
Berdasarkan refleksi awal pembelajaran yang dilaksanakan di kelas III B B SDN
79 Lebong dicari alternatif untuk memperbaiki pembelajaran agar hasil belajar siswa
meningkat. Salah satu alternatif yang dipilih peneliti adalah penggunaan metode
Simulasi (Simulation). Dimana pada kegiatan pra siklus di peroleh hasil dengan nilai
rata-rata 4,0.
Sebelum melakukan tindakan peneliti melakukan kegiatan perencanaan meliputi:
menyusun rencana pembelajaran (terlampir), menyusun alat evaluasi, menyusun alat
observasi.
Pada siklus ini guru mengamati tingkah laku siswa namun guru belum
menggunakan metode Simulasi (Simulation) dalam pembelajaran, ternyata siswa tidak
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mengadakan pembelajaran dan
merefleksi kegiatan maka diperoleh data yang menjadi acuan diadakannya perbaikan
dengan tujuan hasil belajar siswa meningkat.
Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Siklus I
No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan
1 Azzahra rena P 6 Tuntas
2 Aroma L 5 Belum Tuntas
3 Anggi Saputra L 7 Tuntas
4 Ario panesta L 8 Tuntas
5 Dona aprika P 5 Belum Tuntas
6 Elza arlenza P 5 Belum Tuntas
7 Gunawan Pransisko L 5 Belum Tuntas
8 Hajirin L 6 Tuntas
9 M. Rapin al hakim L 5 Belum Tuntas
10 Meldo noprianto L 5 Belum Tuntas
11 Nadia estika P 5 Belum Tuntas
12 Nia veronica P 5 Belum Tuntas
14

13 Pito sanjoyo L 5 Belum Tuntas


14 Panji fransisko L 6 Tuntas
15 Rizki amalia P 5 Belum Tuntas
16 Yosel L 5 Belum Tuntas
17 Yusril wilanda L 5 Belum Tuntas
18 Zendi saputra L 5 Belum Tuntas
19 Zeko padli L 7 Tuntas
20 Zidan mahendra L 5 Belum Tuntas
Jumlah Jumlah 110
Rata-rata Rata-rata 5.5
Nilai Tertinggi Nilai 8
Tertinggi
Nilai Terendah Nilai 5
Terendah
Ketuntasan Belajar Ketuntasa 40%
n Belajar
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa Siklus I:
a. Nilai 5 ada 14 orang
b. Nilai 6 ada 4 orang
c. Nilai 7 ada 2 orang
d. Nilai 8 ada 1 orang
e. Nilai rata-rata kelas adalah 5,5 berarti kelas belum tuntas dalam pembelajaran
PKN.
Nilai rata-rata siswa kelas V pelajaran PKN sangatlah rendah yaitu 5,5. Hal ini
dikarenakan kurangnya minat dan perhatian siswa dalam pembelajaran. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dalam siklus I belum mencapai
ketuntasan belajar oleh karena itu direncanakan perbaikan siklus II.
Dari hasil observasi aktivitas guru yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas
guru oleh teman sejawat yaitu guru hanya menggunakan metode ceramah dalam
15

menyampaikan materi dalam pembelajaran dan rendahnya penguasaan materi karena


persiapan da pelaksanaan belum baik.
Berdasarkan observasi aktivitas yang dilakukan yang dilakukan oleh teman
sejawat pada siklus I, secara umum diperoleh : Sisiwa kurang berminat mengikuti
pelajaran PKN, siswa juga merasa jenuh sehingga siswa mencari kegiatan lain dengan
bermain dan mengobrol sehingga kelas menjadi gaduh. Penulis dan teman sejawat
berpendapat bahwa dengan menggunakan metode Simulasi (Simulation) siswa akan
tertarik mengikuti pelajaran.
b. Siklus II
Pada tahap pelaksanaan siklus II ini peneliti menyiapkan rencana pembelajaran.
Peneliti juga menyiapkan komponen lainnya yang lebih terencana tanpa meninggalkan
komponen-komponen yang diterapkan pada siklus I. Adapun kegiatan yang
direncanakan pada siklus II ini adalah: mengidentifikasi masalah dan perumusan
masalah berdasarkan siklus I, menyusun rencana perbaikan pembelajaran (terlampir),
menyusun alat evaluasi, menyusun alat observasi, menyiapkan alat-alat Simulasi
(Simulation).
Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi kemudian melakukan Tanya jawab
tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi-materi yang akan diajarkan dan
menyampaikan tujuan materi pembelajaran.
Kegiatan berikutnya yang dilakukan peneliti adalah menjelaskan materi mengenai
sifat-sifat cahaya, selanjutnya siswa diberikan kesempatan tentang materi yang belum
jelas. Kemudian guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal latihan.
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi tentang sifat-
sifat cahaya dan memberikan pekerjaan rumah.
Pada siklus II ini observasi dilakukan masih sama seperti siklus I, yaitu guru
mengamati tingkahlaku siswa pada proses pembelajaran. Guru mulai menggunakan
metode Simulasi (Simulation) dalam menyampaikan materi. Dengan menggunakan
metode Simulasi (Simulation) siswa mulai aktif dalam belajar.
16

Tabel 4.2 Hasil belajar siswa siklus II


No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan
1 Azzahra rena P 8 Tuntas
2 Aroma L 7 Tuntas
3 Anggi Saputra L 8 Tuntas
4 Ario panesta L 8 Tuntas
5 Dona aprika P 7 Tuntas
6 Elza arlenza P 7 Tuntas
7 Gunawan Pransisko L 5 Belum Tuntas
8 Hajirin L 8 Tuntas
9 M. Rapin al hakim L 6 Tuntas
10 Meldo noprianto L 6 Tuntas
11 Nadia estika P 6 Tuntas
12 Nia veronica P 7 Tuntas
13 Pito sanjoyo L 6 Tuntas
14 Panji fransisko L 7 Tuntas
15 Rizki amalia P 6 Tuntas
16 Yosel L 7 Tuntas
17 Yusril wilanda L 6 Tuntas
18 Zendi saputra L 7 Tuntas
19 Zeko padli L 8 Tuntas
20 Zidan mahendra L 7 Tuntas
Jumlah 139
Rata-rata 6.9
Nilai Tertinggi 8
Nilai Terendah 6
Ketuntasan Belajar 60%
17

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa sebelum tindakan:
a. Nilai 6 ada 6 orang
b. Nilai 7 ada 9 orang
c. Nilai 8 ada 5 orang
d. Nilai rata-rata kelas adalah 6.9 berarti kelas belum tuntas dalam pembelajaran
PKN.
Setelah melihat hasil evaluasi pada siklus II nilai siswa memang meningkat namun
belum maksimal. Hal ini disebabkan penggunaan metode eksperiman yang belum
maksimal, guru belum melibatkan siswa dalam metode Simulasi (Simulation).
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus ini telah menunjukkan
peningkatan nilai yaitu rata-rata kelas naik menjadi 6.9 dari siklus I yaitu 5.5. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II belum dapat
menuntaskan hasil belajar yang diharapkan oleh karena itu peneliti merencanakan
perbaikan siklus III B.
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa sebelum tindakan:
a. Nilai 5 ada 5 orang
b. Nilai 6 ada 2 orang
c. Nilai 7 ada 6 orang
d. Nilai 8 ada 4 orang
e. Nilai 9 ada 1 orang
f. Nilai 10 ada 2 orang
g. Nilai rata-rata kelas adalah 7.0 berarti kelas telah tuntas dalam pembelajaran PKN.
Berdasarkan pengamatan kegiatan observasi oleh teman sejawat dapat dinyatakan
bahwa dengan menggunkan metode Simulasi (Simulation) hasil belajar siswa
meningkat.

A. Pembahasan Hasil dari Setiap Siklus


Apakah pemebelajaran PKN yang menggunakan metode Simulasi (Simulation)
dapat meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas III SDN 79 Lebong Tengah?
Dari hasil penelitian diatas diketahui terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari 4.5
18

sebelum penelitian menjadi 5.7 pada siklus II dan 7.0 pada siklus III B. Sedangkan
ketuntasan klasikalnya dari 40% sebelum penelitian menjadi 60% pada siklus II dan
75% pada siklus III B. Nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar yang dimaksud
adalah menampakkan hasil belajar yang meningkat.
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa oleh teman sejawat pada
berlangsungnya pembelajaran pada siklus I dan siklus II diperoleh penilaian baik. Pada
aspek penilaian siswa teratur, tertib, perhatian, dan aktif dalam mengikuti pelajaran.
Sedangkan pengamatan terhadap guru diperoleh bahwa guru juga mengalami
peningkatan baik dalam penguasaan materi tetapi juga dalam pemilihan dan
penggunaan metode yang tepat pula.
Dengan demikian pelajaran PKN akan lebih baik hasilnya jika menggunakan
metode Simulasi (Simulation) dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya hasil belajar siswa.
Berikut ini adalah hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan.
Tabel 4.4 Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan kelas
Nilai
No Nama Siswa L/P Keterangan
Sebelum Sesudah
1 Azzahra rena P 6 8 Meningkat
2 Aroma L 5 7 Meningkat
3 Anggi Saputra L 5 8 Meningkat
4 Ario panesta L 7 8 Meningkat
5 Dona aprika P 8 7 Meningkat
6 Elza arlenza P 5 7 Meningkat
7 Gunawan Pransisko L 5 5 Meningkat
8 Hajirin L 5 7 Meningkat
9 M. Rapin al hakim L 6 6 Meningkat
10 Meldo noprianto L 5 6 Meningkat
11 Nadia estika P 5 6 Meningkat
12 Nia veronika P 5 7 Meningkat
13 Pito sanjoyo L 5 6 Meningkat
14 Panji fransisko L 5 7 Meningkat
19

15 Rizki amalia P 6 6 Meningkat


16 Yosel L 5 7 Meningkat
17 Yusril wilanda L 5 6 Meningkat
18 Zendi saputra L 5 7 Meningkat
19 Zeko padli L 6 8 Meningkat
20 Zidan mahendra L 7 7 Meningkat
Jumlah 110 140
Rata-rata 5.5 7.0
Nilai Tertinggi 8 10
Nilai Terendah 5 6
Ketuntasan Belajar 5.5% 75%
Dilihat dari table diatas terjadi peningkatan hasil belajar, sebelum diadakan
tindakan rata-rata kelas 4.5 dan setelah tindakan rata-rata kelas naik menjadi 7.0,
dengan demikian dapat dilihat bahwa secara klasikal kelas telah mengalami peningkatan
belajar yang signifikan.
Dimana jumlah siswa yang belum mengalami ketuntasan belajar, sebelum
tindakan sebanyak 13 orang dan setelah diadakan perbaikan jumlah siswa yang belum
tuntas sebnayak 1 orang siswa. Setelah mengadakan penelitian tersebut, yang dimulai
dari siklus I hingga siklus III B maka dapat disimpulkan dengan menggunakan metode
Simulasi (Simulation) dalam proses pembelajaran akan meningkatkan aktivitas siswa
dan hasil belajar pun akan meningka
20

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil proses pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui siklus 1,
2 dan 3, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Dengan adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang
dapat meningkatkan daya serap materi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
peningkatan nilai rata-rata siswa secara signifikan dari siklus I yaitu 40 %, siklus II
yaitu 55 %, dan siklus III B yaitu 75 %.
b) Hasil yang diperoleh dari siklus I, siklus II, sampai dengan siklus III B siswa kelas
V SDN 01 Lebong Tengah mengalami peningkatan artinya dengan menggunakan
metode Simulasi (Simulation) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c) Dengan menggunakan metode Simulasi (Simulation) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan beberapa hal yang sebaiknya yang dilakukan oleh guru
dalam meningkatkan kualitas pelajaran, khususnya kreativitas siswa.
a) Guru perlu meningkatkan kemampuan profesioanal dalam proses penyampaian
materi pembelajaran agar siswa dapat menerima materi yang diajarkan dengan
baik.
b) Penggunaan metode Simulasi (Simulation) dalam pembelajran dapat mengundang
rasa ingin tahu siswa, memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran serta
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
21

DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD, TK
dan SLB.
Andayani, dkk. 1998. Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan). Jakarta: Universitas
Terbuka.
Wardani, I. G. K. dkk. 2004. Panduan pemantapan Profesioanal. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sri Anitah, dkk 2017. Pemantapan Dasar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Adam Syamsudin. 2004. Profesi Keguruan . Jakarta: Universitas Terbuka.
Noe dan Ketut. 2002. Pendidikan PKN di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Muhammad Ali. 1994. Metodelogi Pengajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta: Indonesia.
Amalia Sapriati, dkk. 2004. Pembelajaran PKN di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Sudjana N. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Sinar Baru
Algensindo.
Anonim.1993. Belajar dan Pembelajaran.Semarang: FIP IKIP Semarang.

Anda mungkin juga menyukai