Anda di halaman 1dari 38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi

1. Deskripsi Latar

Data awal penelitian ini meliputi profil umum, visi san misi sekolah,

kondisi pendidik dan kondisi siswa. Data yang terhimpun merupakan hasil

observasi dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dijadikan dasar dalam

penamaan pengetahuan di sekolah SMP PGRI 2 Ciambar

Secara terperinci hasil dari observasi dan studi dokumentasi sebagai

berikut :

a. Profil Umum

1) Nama Sekolah : SMP PGRI 2 Ciambar

2) Alamat Sekolah : Jalan. Desa Wangunjaya Kec. Ciambar Kab.

Sukabumi

b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

1) Visi satuan pendidikan :

Terciptanya sekolah yang berakhlaqul karimah didasari oleh iman dan

taqwa, unggul dalam prestasi serta didukung oleh disiplin yang tinggi.

2) Misi satuan pendidikan:

a) Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan professional,

tanggung jawab, kesejahteraan atau kemandirian guru dalam

melaksanakan tugasnya yang didasari oleh akhlaq mulia.

55
b) Mewujudkan terciptanya hasil pendidikan dan hasil pembelajaran yang

bermutu sehingga siswa memiliki kemampuan akademis maupun

kemampuan non akademis, untuk memasuki jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.

c) Melaksanakan suasana sekolah yang tertib didukung oleh siswa, guru

dan karyawan/staf yang penuh dedikasi dan disiplin tinggi.

3) Tujuan Sekolah

a) Menciptakan lulusan yang unggulan dalam prestasi akademik dan non

akademik (iptek dan imtak).

b) Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif

c) Terwujudnya insane yang cerdas, kreatif amanah dan berakhlak mulia.

d) Mewujudkan administrasi kurikulum yang lengkap sesuai dengan

standar nasiaonal pendidikan

e) Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidikan yang

professional.

2. Deskripsi Data

SMP PGRI 2 Ciambar memiliki 1 kepala sekolah dan 7 tenaga pendidik

yang bergelar D3, sedangkan 1 orang bergelar S2, dan 15 bergelar S1.

a. Data siswa

Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP PGRI 2 Ciambar. Untuk

mengetahui data siswa SMP PGRI 2 Ciambar dilihat dari tahun pelajaran 2012-

2013 dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX JUMLAH

56
KESELURUHAN
L P JML L P JML L P JML

83 64 147 65 73 138 56 65 121 406

Tabel 6 Data Siswa

B. Deskripsi Kegiatan Penelitian


1. Siklus I Pertemuan Pertama
a. Rencana Tindakan (Persiapan)
Siklus I tindakan pertama dilaksanakan pada 22 Februari 2013, disesuaikan
dengan jadwal sekolah dan tidak menganggu jadwal kegiatan belajar mengajar di
sekolah yang bersangkutan. Tindakan pertama pada siklus ke satu yang
direncanakan dalam kegiatan pembelajaran adalah : 1) Materi pokok tentang
Ekosistem 2) menyediakan media pembelajaran 3) Menyiapkan RPP, Lembar
diskusi siswa yang berkaitan dengan pembelajaran, yang menggunakan gambar,
alat dan bahan pembelajaran 4) Lembar observasi guru, lembar observasi siswa, 5)
serta waktu yang tepat untuk melaksanakan penelitian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I pertemuan pertama, materi yang akan dibahas adalah tentang
Ekosistem dengan sub pokok bahasan tentang komponen ekosistem . Langkah
pembelajarannya yaitu:
1. Guru mengkondisikan siswa kemudian memberikan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan, “ Pernahkah kalian berjalan-jalan di taman yang

penuh dengan berbagai macam tanaman disertai hewan disekitarnya ?”,

kemudian memberikan motivasi, “Apakah makhluk hidup tergantung pada

makhluk tak hidup ?”

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

57
3. Guru mengelompokkan siswa. Letak kelompok belajar siswa dalam kelas bisa
dilihat dari bagan berikut :

Papan tulis

1 3 5

2 4 6

Gambar 3 Denah posisi kelompok belajar

4. Guru memberikan Lembar Diskusi Siswa yang berupa gambar .


5. Siswa pada masing-masing kelompok mengerjakan lembar diskusi siswa
dengan berdiskusi. Dalam hal ini guru bertindak sebagai motivator dan
pembimbing siswa untuk mencapai keterampilan kooperatif yang meliputi:
a. Siswa tetap berada dalam tugas
b. Siswa berani mengemukakan
pendapat/ide
c. Siswa berani bertanya apabila tidak
mengerti.
6. Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
7. Guru memberikan penilaian dan penghargaan pada kelompok terbaik.
8. Guru bersama siswa merangkum hasil pembelajaran hari ini.
9. Guru memberikan tes formatif
c. Pengamatan
Pengamatan Kecocokan Model dengan Kegiatan Guru

Kegiatan awal :

Pemberian apersepsi oleh guru kepada siswa untuk memulai pembelajaran

cukup relevan dengan model. Guru memberikan pertanyaan ringan, yaitu

58
“Pernahkah kalian berjalan-jalan di halaman rumah, kebun atau lingkungan

sekitar? ”. Sehingga dapat dikatakan Guru cukup baik ketika menghubungkan

materi pembelajaran, Lalu setelah itu guru memberikan motivasi yang kurang

relevan atau dapat dikatakan kurang cocok dengan langkah yang ada pada kualitas

model, guru bertanya kepada siswa “apakah makhluk hidup tergantung pada

makhluk hidup lain!“, tetapi tidak ada penjelasan akhirnya. Mengkomunikasikan

tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah pembelajaran kepada siswa dapat

dikatakan relevan atau cocok dengan langkah-langkah yang tertuang dalam format

kualitas model.

Kegiatan Inti:

Model tidak relevan dengan kegiatan guru yang mengharuskan guru untuk

menjelaskan materi dengan menggunakan media charta yang berupa gambar-

gambar.

Pengajuan fenomena atau permasalahan beserta pengumpulan informasi

oleh guru dengan penyusunan gambar-gambar secara logis terlihat sangat

relevan, namun saat pelaksanaan diskusi guru masih kurang relevan, hal itu

terlihat pada saat siswa diskusi untuk memecahkan permasalahan yang berupa

gambar-gambar guru masih sering terlihat diam dan duduk. Guru kurang relevan

pada saat memberikan motivasi masing-masing kelompok dalam menyiapkan

tugas akhir karena guru cenderung memotivasi kelompok yang duduk di depan

dan belakang hanya sekali dilihat. Akibatnya kelompok yang duduk di belakang

banyak yang mengobrol dan ribut.

59
Model cukup relevan dengan kegiatan guru pada saat pemberian

penghargaan pada kelompok dengan tugas akhir yang baik.

Penutup :

Di akhir pertemuan guru cukup relevan dengan model karena guru

melakukan penjelasan singkat mengenai materi yang dipelajari dan sekaligus

menyimpulkan bersama materi pelajaran dengan melibatkan siswa. Sangat cocok

dan relevan dengan model yang yang dipakai.

Dilihat dari hasil pengamatan aktivitas guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung didapatkan bahwa aktivitas guru mencapai 59.45 % atau bisa

dikatakan aktivitas guru cukup memuaskan tetapi guru masih kurang memuaskan

memberikan pertanyaan untuk memotivasi siswa. Tujuan pembelajaran

disampaikan cukup memuaskan. Langkah pembelajaran disampaikan kurang

memuaskan, sehingga siswa kurang mengerti langkah-langkah pembelajaran yang

dilaksanakan.

Pengamatan Antusias Siswa

Antusias siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran cukup baik, hal itu

terlihat pada saat guru menyampaikan apersepsi, motivasi, beberapa siswa

merespon setiap pertanyaan dari guru.

Kelas menjadi gaduh saat pembentukan kelompok dikarenakan pembagian

dilakukan secara bebas, sehingga keadaan siswa menjadi tidak kondusif. Pada saat

salah seorang siswa yang ditunjuk oleh guru mempresentasikan hasik kerja

kelompoknya di depan kelas, siswa yang lain seharusnya memberikan perhatian,

Namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan mengobrol. Begitu

60
pula saat guru melengkapi kembali penjelasan siswa, masih ada yang tidak

memperhatikan guru. Persiapan setiap kelompok untuk memecahkan masalah

dalam pembelajaran cukup baik. Beberapa kelompok siswa dibarisan depan

menanggapi kesimpulan hasil kerja kelompok. Efektivitas pemanfaatan partisipasi

setiap anggota kelompok kurang baik. Banyak siswa yang mengandalkan

temannya dalam bekerja. Kegiatan merangkum bersama di kegiatan akhir cukup

baik, siswa antusias menanggapi pertanyaan yang diberikan, kemudian siswa

menyimak tugas yang diberikan oleh guru untuk minggu depan

Antusias siswa yang dilakukan di atas menghasilkan Aktivitas On task

siswa mencapai 70.15% dan Off task 29.85%.

Gambar 4 Grafik Antusias Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I

2. Siklus I Pertemuan Kedua

a. Rencana Tindakan (Persiapan)

Siklus I tindakan kedua dilaksanakan pada 23 Februari 2013, disesuaikan

dengan jadwal sekolah dan tidak menganggu jadwal kegiatan belajar mengajar di

sekolah yang bersangkutan. Tindakan pertama pada siklus ke satu yang

61
direncanakan dalam kegiatan pembelajaran adalah : 1) Materi pokok tentang

Ekosistem 2) menyediakan media pembelajaran 3) Menyiapkan RPP, Lembar

diskusi siswa yang berkaitan dengan pembelajaran, yang menggunakan gambar 4)

Lembar observasi guru, lembar observasi siswa 5) serta waktu yang tepat untuk

melaksanakan penelitian.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I pertemuan kedua, materi yang akan dibahas adalah tentang

Ekosistem dengan sub pokok bahasan tentang hubungan antara komponen

ekosistem . Langkah pembelajarannya yaitu:

Tabel 7 Langkah-langkah Tindakan Siklus I Pertemuan II

Tahap Kegiatan Guru Siswa Waktu

 Apersepsi Siswa berdo’a yang


Guru bertanya kepada siswa, “ dipimpin oleh ketua
“Komponen-komponen apa saja kelas. (Religius)
yang termasuk komponen biotik
dan abiotik?’ Siswa menjawab
pertanyaan yang
 Motivasi diajukan oleh guru
Guru memotivasi dengan (Rasa hormat dan
memberikan Stimulus berupa perhatian)
pertanyaan ”Peristiwa makan
dan dimakan pada komponen Siswa menjawab
Kegiatan
biotik, antara produsen, kembali pertanyaan dari
Awal konsumen, dan pengurai disebut guru. (Rasa hormat dan 15
apa?” perhatian)
menit
 Menyampaikan Tujuan Siswa mendengarkan
pembelajaran yang akan guru menyampaikan
dicapai oleh siswa tujuan pembelajaran.
 Guru mengelompokan siswa
yang beranggota 5-6 orang Siswa mulai duduk di
kelompoknya masing-
masing. (Disiplin,
Tanggung jawab)
 Eksplorasi
1. Guru menyampaikan

62
materi pembelajaran Siswa menyimak materi
sebagai pengantar ekosistem yang
2. Guru memberikan disampaikan guru
permasalahan berupa (Ketelitian)
gambar-gambar tentang
(Picture lingkungan sekitar kepada
and setiap kelompok yang
picture) harus mereka kerjakan
berkelompok.
Siswa mengerjakan
3. Peserta didik diberi
tugas LDS secara
kesempatan untuk
(PBI) berkelompok (Tekun,
berdiskusi dan
Tanggung Jawab,
menganalisis
Ketelitian )
permasalahan yang
diberikan dengan
berdiskusi kelompok
4. Guru mendorong siswa Siswa saling bertukar
untuk mengumpulkan pikiran dan berdiskusi
Kegiatan dengan kelompoknya
informasi yang sesuai
inti untuk mendapatkan membahas LDS. (Tekun
penjelasan dan pemacahan Tanggung Jawab,
masalah tersebut. Ketelitian, Kerja keras)
5. Setiap kelompok belajar
menyiapkan karya seperti
laporan tentang
pemecahan dalam topik
dan tema permasalahan
pembelajaran tersebut
 Elaborasi
1. Guru membimbing siswa
dalam melakukan diskusi
kelas dan mengarahkan
siswa untuk memecahkan
permasalahan tersebut 50
2. Guru membimbing siswa menit
dalam merencanakan
(picture menyiapkan karya yang
and sesuai seperti laporan dan
picture) membantu mereka berbagi Siswa maju ke depan
tugas dengan temannya kelas untuk
3. Guru menunjuk atau mempersentasikan hasil
memanggil Perwakilan diskuai. (Tanggung
kelompok untuk jawab, Disiplin)
mepresentasikan hasil
diskusi kelompok dan
mengurutkan gambar-

63
gambar menjadi urtuan
yang logis di depan kelas
secara bergantian.
 Konfirmasi Siswa mendengarkan
1. Guru memberi penilaian nilai yang diberikan
kepada masing-masing pada setiap kelompok
kelompok
2. Guru memberikn
penghargaan kepada
(PBI)
kelompok yang
memperoleh skor tertinggi
Siswa mendengarkan
3. Guru memberi penguatan
kembali penjelasan dari
konsep/materi dari
guru.
pemikiran atas
permasalahan tersebut

Siswa dan Guru



Guru memfasilitasi siswa merangkum materi 15
dalam merangkum materi menit
Penutup yang sudah dipelajari Siswa mengerjakan tes
 Guru memberikan kuis. Pada formatif yang diberikan
saat menjawab kuis tidak oleh Guru. (Tanggung
boleh saling membantu jawab, Kerja Keras)
 Guru member tugas untuk di
krjakan dirumah

c. Pengamatan
Pengamatan Kecocokan Model dengan Kegiatan Guru

Kegiatan awal :

Pemberian apersepsi oleh guru kepada siswa untuk memulai pembelajaran

cukup relevan dengan model. Guru memberikan pertanyaan ringan, yaitu

“Komponen-komponen apa saja yang termasuk komponen biotik dan abiotik ?”.

Sehingga dapat dikatakan Guru cukup baik ketika menghubungkan materi

pembelajaran, Lalu setelah itu guru memberikan motivasi yang kurang relevan

atau dapat dikatakan kurang cocok dengan langkah yang ada pada kualitas model,

guru bertanya kepada siswa ”Peristiwa makan dan dimakan pada komponen

64
biotik, antara produsen, konsumen, dan pengurai disebut apa?”, tetapi tidak ada

penjelasan akhirnya. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan

langkah pembelajaran kepada siswa dapat dikatakan relevan atau cocok dengan

langkah-langkah yang tertuang dalam format kualitas model.

Kegiatan Inti:

Model tidak relevan dengan kegiatan guru yang mengharuskan guru untuk

menjelaskan materi dengan menggunakan media charta yang berupa gambar-

gambar.

Pengajuan fenomena atau permasalahan beserta pengumpulan informasi

oleh guru dengan penyusunan gambar-gambar secara logis terlihat sangat

relevan, namun saat pelaksanaan diskusi guru masih kurang relevan, hal itu

terlihat pada saat siswa diskusi untuk memecahkan guru masih sering terlihat

diam dan duduk. Guru kurang relevan pada saat memberikan motivasi masing-

masing kelompok dalam menyiapkan tugas akhir karena guru cenderung

memotivasi kelompok yang duduk di depan dan belakang hanya sekali dilihat.

Akibatnya kelompok yang duduk di belakang banyak yang mengobrol dan ribut.

Penutup :

Di akhir pertemuan guru cukup relevan dengan model karena guru

melakukan penjelasan singkat mengenai materi yang dipelajari dan sekaligus

menyimpulkan bersama materi pelajaran dengan melibatkan siswa. Sangat cocok

dan relevan dengan model yang yang dipakai.

65
Dilihat dari hasil pengamatan aktivitas guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung didapatkan bahwa aktivitas guru mencapai 66.47% atau bisa

dikatakan aktivitas guru cukup memuaskan.

Pengamatan Antusias Siswa

Antusias siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran cukup baik, hal itu

terlihat pada saat guru menyampaikan apersepsi, motivasi, beberapa siswa

merespon setiap pertanyaan dari guru.

Kelas menjadi gaduh saat pembentukan kelompok dikarenakan pembagian

dilakukan secara bebas, sehingga keadaan siswa menjadi tidak kondusif. Pada saat

salah seorang siswa yang ditunjuk oleh guru mempresentasikan hasik kerja

kelompoknya di depan kelas, siswa yang lain seharusnya memberikan perhatian,

Namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan mengobrol. Begitu

pula saat guru melengkapi kembali penjelasan siswa, masih ada yang tidak

memperhatikan guru. Efektivitas pemanfaatan partisipasi setiap anggota

kelompok kurang baik. Banyak siswa yang mengandalkan temannya dalam

bekerja. Kegiatan merangkum bersama di kegiatan akhir cukup baik, siswa

antusias menanggapi pertanyaan yang diberikan.

Antusias siswa yang dilakukan di atas menghasilkan Aktivitas On task

siswa mencapai 78.82% dan Off task 21.08%.

66
Gambar 5 Grafik Antusias Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II

3. Siklus I Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga berbeda dengan pertemuan sebelumnya, tindakan 3 kegiatan

pembelajaran hanya melakukan evaluasi. Evaluasi ini diambil dari materi

ekositem. Soal-soal yang dibuat berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 50

soal yang diperoleh dari hasil uji validitas pada tanggal 12 Januari 2013 sebelum

siklus ke-I dilaksanakan. Kemudian dilakukan refleksi siklus I bersama dan

mencari pemecahannya untuk diterapkan pada siklus II hingga tercipta sistem

pembelajaran yang lebih baik dari siklus sebelumnya.

a. Nilai hasil evaluasi siswa

Tabel 8 Daftar nilai siswa siklus I

Nilai Post
Keterangan Nilai Pre Test
Test
Jumlah 1711 2096
Nilai Terkecil 40 50
Nilai Tertinggi 72 75
Rata-rata 53.47 65.5
KKM 70

67
Gambar 6 Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, terdapat peningkatan hasil belajar

siswa dari mulai pertemuan ke I siklus pertama ini hingga pertemuan ke II.

Peningkatan ini bisa dilihat dari nilai rata-rata siswa sebelum dilakukannya siklus

I (Pre test) hanya mencapai 53.47 dan nilai pada akhir siklus I (Post Test) adalah

65.5. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 70 dan nilai terendah adalah 50,

sehingga perlu dilakukan siklus berikutnya untuk meningkatkan kriteria

keberhasilan.

b. Observasi terstruktur On Task-Off Task Siswa selama pertemuan


Pertama dan Kedua
Observasi terstruktur On Task-Off Task Siswa siklus I selama pertemuan

Tabel 9 Prestasi Antusias Siswa Siklus I

Pertemuan I Pertemuan II
No.
Off Task (%) On Task (%) Off Task (%) On Task (%)
Rata-
rata 29.85 70.15 21.02 78.82

68
Gambar 8 Grafik Antusias Siswa Siklus 1

Berdasarkan tabel tersebut, terdapat peningkatan dari mulai pertemuan

pertama siklus I ini hingga pertemuan kedua. Peningkatan On task siswa pada

pertemuan pertama hingga pertemuan kedua mencapai 8.67%, dan off task

mengalami penurunan hingga mencapai 8.83%. pada siklus I ini ada kemajuan

siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan baik dari setiap tindakannya.

Namun aktivitas on-task pada siklus I ini belum mencapai persentase yang

diharapkan. Untuk itu pada siklus II diharapkan selain hasil belajar juga grafik

aktivitas siswa tersebut mencapai peningkatan yang lebih memuaskan.

c. Refleksi Siklus I

Hasil dari pengamatan pada saat pertemuan pertama dan kedua di siklus I,

ternyata masih terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi pengaturan tempat

duduk, aktivitas guru, media maupun aktivitas lain yang dilakukan siswa selama

proses pembelajaran serta faktor pendukung lainnya.

Kekurangan dari segi pengaturan tempat duduk, posisi duduk siswa

homogen dan rata dua barisan laki-laki dan dua barisan lagi perempuan, hal ini

ternyata berpengaruh sehingga pada saat pembentukan kelompok yang masing-

69
masing anggotanya 5-6 orang, siswa laki-laki tidak bergabung dengan siswa

perempuan, karena guru hanya membagi sesuai dengan posisi duduk, tentu ini

menjadi kendala pada saat melakukan tournamen untuk menjawab soal-soal yang

diberikan karena kelompok yang beranggota laki-laki hanya mengandalkan

temannya untuk menjawab. Siklus berikutnya diupayakan pengurangan anggota

tiap kelompok menjadi 4 orang dan terdiri dari laki-laki dan perempuan agar

kegiatan tournamen tidak gaduh, lebih tertib dan semua anggota kelompok dapat

berpartisipasi dalam kegiatan diskusi.

Kekurangan dari aktifitas guru, masih kurang memuaskan dalam

mengkondisikan keadaan siswa, hal tersebut terlihat sesekali guru duduk dan

mengabaikan kegiatan pembelajaran, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap

minat dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran yang nanti akan

menentukan hasil belajar siswa, maka sebaiknya diberikan penghargaan pada

siswa yang memperoleh nilai terbaik saat evaluasi di akhir siklus agar siswa

semangat dan termotivasi, lalu aktivitas guru pada saat menggunakan media

pembelajaran (carta) yang belum maksimal, perlu diperbaiki karena pada biasanya

guru mencatat materi di papan whiteboard, sehingga penggunaan alat bantu/

media pembelajaran kurang maksimal dan alokasi waktu pun menjadi kurang

efektif.

Kekurangan dari segi aktivitas siswa, tampak masih banyaknya siswa yang

tidak fokus mengikuti pelajaran terutama siswa yang posisi duduknya berada di

belakang. Berada pada barisan laki-laki dan perempuan seluruhnya. Siswa

tersebut masih tampak melakukan kegiatan di luar pembelajaran seperti masih

70
menyelesaikan tugas yang semestinya dikerjakan di rumah, mengobrol, melamun,

usil juga jalan-jalan ke bangku teman lainnya, sehingga posisi duduk ini juga

kurang efektif dan berpengaruh terhadap aktivitas siswa untuk dapat maksimal

mengikuti proses pembelajaran, walaupun sesekali guru menegur siswa tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di uraikan di atas, perlu

dilakukan lagi perbaikan-perbaikan untuk siklus berikutnya. Karena pada siklus I

masih memiliki kekurangan dan kendala pada saat proses pembelajaran

berlangsung, sehingga hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar yang belum

maksimal. Oleh karena itu, kekurangan yang ada pada siklus I ini perlu

diminimalisir dengan komunikasi yang baik antara peneliti, guru model, observer,

untuk memperbaiki lagi skenario/ rencana pembelajaran pada siklus berikutnya.

Hal ini bertujuan agar antusias siswa selama proses pembelajaran dapat

diperbaiki, penggunaan media pembelajaran dan pemanfaatan waktu belajar

mengajar lebih efektif lagi, sehingga hasil belajar yang diperoleh untuk siklus

berikutnya dapat meningkat dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

d. Rekomendasi

Berdasarkan pengamatan pada siklus I dan melihat bahan refleksi selama

tindakan pertama dan kedua dilihat sudah cukup baik, walaupun belum mencapai

hasil belajar yang maksimal, karena pada siklus I ini masih ada beberapa

kekurangan yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar, maka peneliti

akan memperbaiki lagi pengaturan tempat duduk, pemberian penghargaan oleh

guru pada siswa saat evaluasi di akhir siklus, memperbaharui media pembelajaran

yang digunakan, maupun pengamatan tindakan yang lebih cermat lagi oleh

71
observer, juga merekomendasikan kepada guru untuk melakukan tindakan

selanjutnya dengan lebih baik.

Guru diharapkan lebih mampu meningkatkan kembali aktivitas dengan

lebih baik lagi seperti memotivasi siswa, pengelolaan kelas, serta penggunaan

media pembelajaran yang lebih menarik dan waktu yang lebih efektif untuk

memaksimalkan proses dan hasil pembelajaran pada siklus berikutnya,

memperhatikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menegur

siswa yang sering mengobrol, melamun, usil, dan sebagainya.

Kelemahan siklus I Perbaikan di siklus II


1. Kelemahan dari sudut siswa yang 1. Perubahan posisi tempat duduk
paling utama adalah setting class, menjadi lebih heterogen
posisi siswa homogen dan rata-rata (Berselang - seling) antara laki-
barisan kelompok laki – laki dan laki dan perempuan.
perempuan yang kurang baik. Hal ini 2. Pengurangan Jumlah anggota
terlihat saat mengerjakan LDS, kelompok dari 5-6 orang menjadi
masih banyak siswa laki-laki yang 4 orang
hanya diam, bercanda dan berperan 3. Pemberian reward berupa
sebagai “pelengkap” saja dalam hadiah kepada siswa yang bisa
kelompoknya. menjawab serta menanggapi
2. Jumlah anggota kelompok yang pertanyaan serta pernyataan dari
terlalu banyak yang mengakibatkan guru.
tidak semua naggota berperan dalam 4. Guru memberikan perhatian
pembagian tugas lebih pada saat diskusi kelompok
3. Pemberian motivasi awal guru pada sehingga kondisinya menjadi
saat pembelajaran dimulai masih kondusif dan terkendali.
dirasa kurang dalam membangkitkan 5. Optimalisasi sesi Tanya jawab
semangat belajar siswa. dengan memberikan stimulus-
4. Aktifitas guru pada saat memimpin stimulus supaya semua siswa

72
Tanya jawab hanya terpokus pada dapat berpartisipasi pada saat
peserta didik yang aktif. Tanya jawab
5. Kondisi dan keadaan siswa pada saat 6. Penilaian kuis di tempat agar
diskusi berlangsung sangat tidak kegaduhan siswa dapat di
kondusif (gaduh dan ramai), karena minimalisir
guru tidak terlalu memperhatikan
siswa.

Tabel 10 Refleksi siklus I

4. Siklus II Pertemuan Pertama

a. Rencana Tindakan (Persiapan)

Siklus II tindakan pertama dilaksanakan pada 1 Maret 2013, disesuaikan

dengan jadwal sekolah dan tidak mengganggu jadwal kegiatan belajar mengajar di

sekolah yang bersangkutan. Tindakan pertama pada siklus II yang direncanakan

dalam kegiatan pembelajaran adalah : 1) Materi pokok tentang penebangan hutan

2) menyediakan media pembelajaran lebih baik dengan gambar-gambar yang

menarik sehingga siswa lebih antusias dalam pembelajaran 3) Menyiapkan RPP,

Lembar diskusi siswa yang berkaitan dengan pembelajaran, yang menggunakan

gambar 4) reward berupa uplose 5) Lembar observasi guru, lembar observasi

siswa, 6) serta waktu yang tepat untuk melaksanakan penelitian.

Tabel 11 Langkah –langkah kegiatan siklus II pertemuan Pertama


Kegiatan Waktu
Tahap
Guru Siswa

 Apersepsi Siswa berdo’a yang


Guru bertanya kepada siswa, “ dipimpin oleh ketua
”pernahkah kalian berjalan-jalan kelas. (Religius)
di taman yang penuh dengan
berbagai macam tanaman Siswa menjawab
disertai hewan disekitarnya?” pertanyaan yang
diajukan oleh guru
 Motivasi (Rasa hormat dan
Guru memotivasi dengan

73
memberikan Stimulus berupa perhatian)
pertanyaan “cuaca semakin
Kegiatan panas dikarenakan hutan-hutan Siswa menjawab
yang semakin gundul akibat ulah kembali pertanyaan dari
Awal guru. (Rasa hormat dan 15
manusia yang mementingkan
perhatian) menit
kepentingan sendiri. Untuk
mengetahui dampak dari
Siswa mendengarkan
kerusakan tersebut kita hari ini
guru menyampaikan
akan mempelajarinya?’
tujuan pembelajaran.
 Menyampaikan Tujuan
pembelajaran yang akan Siswa mulai duduk di
dicapai oleh siswa kelompoknya masing-
 Guru mengelompokan siswa masing. (Disiplin,
yang beranggota 4 orang Tanggung jawab)

 Eksplorasi
1. Guru menyampaikan
pembelajaran sebagai
pengantar
2. Guru memberikan Siswa menyimak materi
(Picture ekosistem yang
permasalahan berupa
and disampaikan guru
gambar-gambar tentang
picture) (Ketelitian)
rantai makanan dan
hubungan antara
komponen ekosistem
(PBI) kepada setiap kelompok
yang harus mereka
kerjakan berkelompok. Siswa mengerjakan
3. Peserta didik diberi tugas LDS secara
kesempatan untuk berkelompok (Tekun,
berdiskusi dan Tanggung Jawab,
menganalisis Ketelitian )
Kegiatan permasalahan yang
diberikan dengan
inti berdiskusi kelompok
4. Guru mendorong siswa Siswa saling bertukar
untuk mengumpulkan pikiran dan berdiskusi
informasi yang sesuai dengan kelompoknya
untuk mendapatkan membahas LDS. (Tekun
penjelasan dan pemacahan Tanggung Jawab,
masalah tersebut. Ketelitian, Kerja keras)
5. Setiap kelompok belajar
menyiapkan karya seperti
laporan tentang
pemecahan dalam topik

74
dan tema permasalahan
pembelajaran tersebut
 Elaborasi 50
1. Guru membimbing siswa menit
dalam melakukan diskusi
kelas dan mengarahkan
siswa untuk memecahkan
(picture permasalahan tersebut
and 2. Guru membimbing siswa
picture) dalam merencanakan
menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan
membantu mereka berbagi Siswa maju ke depan
tugas dengan temannya kelas untuk
3. Guru menunjuk atau mempersentasikan hasil
memanggil Perwakilan diskuai. (Tanggung
kelompok untuk jawab, Disiplin)
mepresentasikan hasil
diskusi kelompok dan
mengurutkan gambar-
gambar menjadi urtuan
yang logis di depan kelas
secara bergantian.
 Konfirmasi Siswa mendengarkan
1. Guru memberi penilaian nilai yang diberikan
(PBI)
kepada masing-masing pada setiap kelompok
kelompok
Siswa mendengarkan
2. Guru memberikn
kembali penjelasan dari
penghargaan kepada
guru.
kelompok yang
memperoleh skor tertinggi
3. Guru memberi penguatan
konsep/materi dari Siswa dan Guru
pemikiran atas merangkum materi
permasalahan tersebut 15
 Guru memfasilitasi siswa Siswa mengerjakan tes menit
dalam merangkum materi formatif yang diberikan
yang sudah dipelajari oleh Guru. (Tanggung
Penutup  Guru memberikan kuis. Pada jawab, Kerja Keras)
saat menjawab kuis tidak
boleh saling membantu
 Guru member tugas untuk di
krjakan dirumah

75
Kelemahan yang ada pada siklus I yang meliputi pengaturan duduk kelompok,

aktivitas guru pada awal pembelajaran, sehingga kegaduhan siswa pada saat

mengerjakan permasalahan materi, diperbaiki di siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II pertemuan Pertama, materi pembelajaran yang akan dibahas

adalah tentang Penebangan Hutan . Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai

berikut:

c. Pengamatan
Pengamatan Kegiatan Guru dan Antusias Siswa siklus II/Pertama

Pengamatan Kegiatan Guru

Kegiatan awal :

Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk memulai pembelajaran cukup

memuaskan, dengan memberikan pertanyaan, yaitu “Pernahkah kalian berjalan-

jalan di taman yang penuh dengan berbagai macam tanaman disertai hewan

disekitarnya? Lalu setelah itu guru memberikan motivasi cukup memuaskan,

dengan bertanya kepada siswa” cuaca semakin panas dikarenakan hutan-hutan

yang semakin gundul akibat ulah manusia yang mementingkan kepentingan

sendiri. Untuk mengetahui dampak dari perusakan hutan tersebut kita hari ini akan

mempelajari.”. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan memuaskan sesuai

dengan tujuan yang sudah ada di RPP. Setelah itu guru menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran dengan sangat memuaskan.

Kegiatan Inti:

Guru menyampaikan materi kepada dengan media carta yang berupa

gambar-gambar lalu guru memberikan siswa tugas LDS berupa permasalahan

76
dengan gambar-gambar kepada setiap kelompok, terlihat pada saat siswa selesai

mengerjakan LDS, mengumpulkan dan bergabung dengan teman sekelompoknya,

guru sudah bisa mengaturnya dan menunjuk siwa untuk mempresentasikan hasil

diskusinya. Guru cukup memuaskan pada saat memotivasi masing-masing

kelompok dalam memaparkan hasil diskusinya, namun guru cenderung

memotivasi kelompok yang mendapat skor tertinggi. Akibatnya kelompok yang

skornya kurang menjadi kurang semangat dan kurang termotivasi.

Penutup :

Di akhir pertemuan guru cukup baik di dalam penjelasan singkat mengenai

materi yang dipelajari dan sekaligus merangkum materi pelajaran dengan

melibatkan siswa sangat memuaskan. Dan pemberian penghargaan terhadap

kelompok yang mendapat skor tertinggi. Pada saat guru melaksanakan test

formatif sangat memuaskan, terlihat guru menegur siswa yang bekerjasama dan

memberikan peringatan kepada siswa tersebut.

Dilihat dari hasil pengamatan aktivitas guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung didapatkan bahwa aktivitas guru mencapai 79.41 % atau bisa

dikatakan aktivitas guru cukup memuaskan.

Pengamatan Antusias Siswa

Persiapan siswa untuk belajar cukup antusias mengikuti kegiatan

pembelajaran terlihat pada saat guru menyampaikan apersepsi, motivasi, beberapa

siswa merespon setiap pertanyaan dari guru.

Kelas menjadi mulai tertib pada saat siswa berdiskusi mengerjakan LDS,

mempresentasikan LDS dan menunjuk perwakilan kelompoknya untuk

77
memaparkan hasil diskusinya. Pada saat siswa yang ditunjuk oleh guru mengikuti

untuk memaparkan hasil diskusinya , siswa yang lain memberikan perhatian.

Meskipun ada beberapa siswa yang mengerjakan tugas lain dan bercanda. Begitu

pula saat guru melengkapi kembali jawaban yang kurang tepat , siswa masih ada

yang tidak memperhatikan guru. Saat pembagian kelompok terlihat sangat tertib

dan teratur. Efektivitas pemanfaatan partisipasi setiap anggota kelompok cukup

memuaskan.

Dilanjutkan dengan kegiatan merangkum bersama di kegiatan akhir,

kemudian siswa menyimak tugas yang diberikan oleh guru untuk minggu depan.

Antusias siswa yang dilakukan di atas menghasilkan Aktivitas On task

siswa mencapai 88,89% dan Off task 11,11%.

Gambar 8 Grafik Antusias Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I

5. Siklus II Pertemuan Kedua

a. Rencana Tindakan (Persiapan)

Siklus II tindakan kedua dilaksanakan pada 2 maret 2013, disesuaikan dengan

jadwal sekolah dan tidak mengganggu jadwal kegiatan belajar mengajar di

sekolah yang bersangkutan. Tindakan pertama pada siklus kedua yang

78
direncanakan dalam kegiatan pembelajaran adalah : 1) Materi pokok tentang

pencemaran lingkungan 2) menyediakan media pembelajaran 3) Menyiapkan

RPP, Lembar diskusi siswa yang berkaitan dengan pembelajaran, yang

menggunakan gambar 4) Lembar observasi guru, lembar observasi siswa, 5) serta

waktu yang tepat untuk melaksanakan penelitian.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II pertemuan kedua, materi pembelajaran yang akan dibahas

adalah Pencemaran Lingkungan dengan sub pokok bahasan mengenai pencemaran

tanah. Air dan udara. Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:

Table 12 Langkah-langkah Tindakan Siklus II Pertemuan kedua

Kegiatan Waktu
Tahap
Guru Siswa

 Apersepsi Siswa berdo’a yang


Guru bertanya kepada siswa, “ dipimpin oleh ketua
”siapa yang rumahnya kelas. (Religius)
berdekatan dengan sungai? Coba
perhatikan Siswa
bagaimana menjawab
lingkungan sekitar sungai?” pertanyaan yang
diajukan oleh guru
 Motivasi (Rasa hormat dan
Guru memotivasi dengan perhatian)
memberikan Stimulus berupa
pertanyaan “kira-kira apa yang Siswa menjawab
Kegiatan kembali pertanyaan dari
menyebabkan air sungai itu
menjadi keruh? Untuk guru. (Rasa hormat dan
Awal 15
mengetahui penyababnya mari perhatian) menit
kita pelajari ?’ Siswa mendengarkan
 Menyampaikan Tujuan guru menyampaikan
pembelajaran yang akan tujuan pembelajaran.
dicapai oleh siswa
 Guru mengelompokan siswa Siswa mulai duduk di
yang beranggota 4 orang kelompoknya masing-
masing. (Disiplin,
Tanggung jawab)

79
 Eksplorasi
1. Guru menyampaikan
pembelajaran sebagai
pengantar Siswa menyimak materi
2. Guru memberikan ekosistem yang
(Picture permasalahan berupa disampaikan guru
and gambar-gambar tentang (Ketelitian)
picture) kerusakan ekosistem
kepada setiap kelompok
yang harus mereka
(PBI) kerjakan berkelompok.
3. Peserta didik diberi
Siswa mengerjakan
kesempatan untuk
tugas LDS secara
berdiskusi dan
berkelompok (Tekun,
menganalisis
Tanggung Jawab,
permasalahan yang
Ketelitian )
diberikan dengan
Kegiatan berdiskusi kelompok
4. Guru mendorong siswa
inti untuk mengumpulkan Siswa saling bertukar
informasi yang sesuai pikiran dan berdiskusi
untuk mendapatkan dengan kelompoknya
penjelasan dan pemacahan membahas LDS. (Tekun
masalah tersebut. Tanggung Jawab,
5. Setiap kelompok belajar Ketelitian, Kerja keras)
menyiapkan karya seperti
laporan tentang
pemecahan dalam topik
dan tema permasalahan
pembelajaran tersebut
 Elaborasi
1. Guru membimbing siswa
dalam melakukan diskusi 50
kelas dan mengarahkan menit
siswa untuk memecahkan
permasalahan tersebut
(picture 2. Guru membimbing siswa
and dalam merencanakan
picture) menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan
membantu mereka berbagi
tugas dengan temannya Siswa maju ke depan
3. Guru menunjuk atau kelas untuk
memanggil Perwakilan mempersentasikan hasil

80
kelompok untuk diskuai. (Tanggung
mepresentasikan hasil jawab, Disiplin)
diskusi kelompok dan
mengurutkan gambar-
gambar menjadi urtuan
yang logis di depan kelas
secara bergantian. Siswa mendengarkan
 Konfirmasi nilai yang diberikan
1. Guru memberi penilaian pada setiap kelompok
kepada masing-masing
kelompok Siswa mendengarkan
(PBI)
2. Guru memberikn kembali penjelasan dari
penghargaan kepada guru.
kelompok yang
memperoleh skor tertinggi
3. Guru memberi penguatan
konsep/materi dari
pemikiran atas
permasalahan tersebut
 Guru memfasilitasi siswa Siswa dan Guru
dalam merangkum materi merangkum materi
yang sudah dipelajari Siswa mengerjakan tes
Penutup  Guru memberikan kuis. Pada formatif yang diberikan 15
saat menjawab kuis tidak oleh Guru. (Tanggung menit
boleh saling membantu jawab, Kerja Keras)
 Guru member tugas untuk di
krjakan dirumah

c. Pengamatan

Pengamatan Kegiatan Guru dan Antusias Siswa siklus II/kedua

Pengamatan Kegiatan Guru

Kegiatan awal :

Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk memulai pembelajaran

cukup memuaskan, dengan memberikan pertanyaan, yaitu:“ siapa yang

dirumahnya dekat sungai? Coba perhatikan bagaimana lingkungan sekitar

sungai?”. Lalu setelah itu guru memberikan motivasi sangat memuaskan, dengan

81
bertanya kepada siswa kira-kira apa yang menyebabkan air sungai itu menjadi

keruh? Untuk mengetahui penyebabnya mari kita pelajari.?”.tetapi tidak ada

penjelasan akhirnya. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan sangat

memuaskan sesuai dengan tujuan yang sudah ada di RPP. Setelah itu guru

menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan sangat memuaskan.

Kegiatan Inti:

Guru menyampaikan materi kepada siswa lalu guru memberikan tugas

LDS kepada setiap kelompok, terlihat pada saat siswa selesai mengerjakan LDS,

mengumpulkan informasi dan bergabung dengan teman sekelompoknya, guru

sudah bisa mengaturnya dan menunjuk siwa untuk mewakili kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Guru cukup memuaskan pada saat

memotivasi masing-masing kelompok dalam mempresentasikan hasil diskusinya,

namun guru cenderung memotivasi kelompok yang mendapat skor tertinggi

Akibatnya kelompok yang skornya kurang menjadi kurang semangat dan kurang

termotivasi.

Penutup :

Di akhir pertemuan guru cukup baik di dalam penjelasan singkat mengenai

materi yang dipelajari dan sekaligus merangkum materi pelajaran dengan

melibatkan siswa sangat memuaskan. Pada saat guru melaksanakan test formatif

sangat memuaskan, terlihat guru menegur siswa yang bekerjasama dan

memberikan peringatan kepada siswa tersebut. Guru memberikan tugas di rumah

berupa rangkuman sudah sangat memuaskan terlihat saat guru memberikan tugas

untuk membuat peta konsep sangat dipahami oleh siswa.

82
Dilihat dari hasil pengamatan aktivitas guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung didapatkan bahwa aktivitas guru mencapai 81.79% atau bisa

dikatakan aktivitas guru sangat memuaskan.

Pengamatan Antusias Siswa

Persiapan siswa untuk belajar cukup antusias mengikuti kegiatan

pembelajaran terlihat pada saat guru menyampaikan apersepsi, motivasi, beberapa

siswa merespon setiap pertanyaan dari guru.

Kelas menjadi mulai tertib pada saat mempresentasikan Lds dan menunjuk

perwakilan kelompoknya mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saat siswa

yang ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusinya, siswa yang

lain memberikan perhatian. Meskipun ada beberapa siswa yang bercanda. Begitu

pula saat guru melengkapi kembali jawaban yang kurang tepat, siswa masih ada

yang tidak memperhatikan guru. Saat pembagian kelompok terlihat sangat tertib

dan teratur. Efektivitas pemanfaatan partisipasi setiap anggota kelompok cukup

memuaskan.

Dilanjutkan dengan kegiatan merangkum bersama di kegiatan akhir,

kemudian siswa menyimak tugas yang diberikan oleh guru untuk minggu depan.

Antusias siswa yang dilakukan di atas menghasilkan Aktivitas On task

siswa mencapai 90,97% dan Off task 9,02%.

83
Gambar 9 Grafik Antusias Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II

6. Siklus II Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga berbeda dengan pertemuan sebelumnya, tindakan ketiga

kegiatan pembelajaran hanya melakukan evaluasi. Evaluasi ini diambil dari materi

Penebangan hutan. Soal-soal yang dibuat berupa soal pilihan ganda yang

berjumlah 33 soal yang diperoleh dari hasil uji validitas pada tanggal 27 Februarii

2013 sebelum siklus ke-II dilaksanakan. Kemudian dilakukan refleksi siklus II

bersama dan mencari pemecahannya untuk diterapkan pada siklus II hingga

tercipta sistem pembelajaran yang lebih baik dari siklus sebelumnya.

a. Nilai hasil evaluasi siswa

Nilai hasil evaluasi siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran halaman

Tabel 13 Nilai evaluasi siklus II

No Pre test Post test


Jumlah 2096 2385
Nilai terkecil 50 67
Nilai terbesar 75 85
Rata-rata 65.50 74.5
KKM 70 70

84
Gambar 10 Grafik Nilai evaluasi siklus II

Hasil evaluasi siswa siklus ke II mengalami peningkatan yaitu mencapai

nilai rata-rata sebesar 74.5. Nilai rata-rata pada siklus II ini mengalami

peningkatan apabila dibandingkan dengan nilai sebelum dilakukan penelitian

yaitu 53.47dan 65.50 nilai rata-rata pada siklus I. Nilai rata-rata tersebut sudah

melewati batas yang ditentukan yaitu 70, yaitu 26 dari 32 orang jumlah siswa

yang telah mencapai batas KKM. Guru dan teman-teman lainnya memberikan

reward/tepuk tangan kepada siswa memperoleh nilai tertinggi di siklus ke-II ini

yaitu dengan nilai 85. Hal ini berarti aktivitas guru dalam melaksanakan rencana

pembelajaran, serta penggunaan media pembelajaran serta aktivitas belajar siswa

sudah baik selama proses pembelajaran berlangsung. Selain aktivitas, antusias,

ketekunan siswa dalam belajar menjadi faktor utama penentu keberhasilan dalam

mencapai hasil belajar yang optimal. Karena nilai rata-rata dan nliai sebagian

siswa dalam siklus ke-II ini sudah melebihi batas KKM yang ditentukan, maka

penelitian dihentikan sampai siklus ke-II.

85
b. Observasi terstruktur On Task-Off Task Siswa selama pertemuan

Pertama dan Kedua

Observasi terstruktur On Task-Off Task Siswa siklus I selama pertemuan

dan kedua disajikan pada lampiran halaman 95

Tabel 14 Antusias siswa siklus II

Pertemuan I Pertemuan II
No.
Off Task (%) On Task (%) Off Task (%) On Task (%)
Rata-
11.11 88.89 9.02 90.97
rata

Gambar 11 Grafik Antusias siswa siklus II

Berdasarkan tabel di atas, terdapat peningkatan aktivitas on task dan off

task siswa dari mulai pertemuan pertama siklus II ini sampai pertemuan kedua

Peningkatan on task siswa mulai pertemuan pertama hingga pertemuan kedua

mencapai 2.08 % dan off task mengalami penurunan hingga mencapai 2.09%.

aktivitas on task pada siklus ini mencapai tingkat persentase yang cukup tinggi

disbanding pada siklus I. Hal ini berarti kemajuan siswa dalam mengikuti kegiatan

belajar sudah berjalan dengan baik dan memuaskan.

c. Refleksi siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan selama dilakukannya tindakan pertama dan

kedua pada siklus II ini, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dapat dilihat

86
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus kedua ini adalah sebesar 74.5. Banyaknya

siswa yang telah mencapai KKM adalah sebesar 81.25 % atau berjumlah 26 orang

dan 18.75 % sisanya masih memperoleh nilai di bawah KKM dan jumlah siswa

tersebut oleh guru dapat diberi remedial sampai mencapai batas yang ditentukan.

Karena persentase jumlah siswa yang sudah memperoleh nilai di atas KKM ini

lebih dari batas nilai yang ditentukan yaitu 70 serta media pembelajaran sudah

dapat digunakan secara maksimal oleh guru, pengaturan dan pembagian kelompok

dalam berdiskusi sangat efektif, maka penelitian dihentikan sampai siklus II.

Ada peningkatan sampai 65 %, karena jumlah perolehan nilai siswa yang

sudah di atas KKM ini belum maksimal, untuk itu dilakukan siklus II dengan

adanya refleksi dan upaya-upaya perbaikan dari kekurangan pada siklus I baik

dari cara/langkah guru mengajar, media maupun aktivitas siswa selama proses

pembelajaran, untuk siklus II ini mengalami peningkatan yang cukup baik. Siswa

yang telah mencapai nilai di atas KKM sebesar 81.25 %, yaitu 26 orang

memperoleh nilai di atas 70 dan 6 orang masih mendapat nilai kurang dari 70.

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dapat memberikan

remedial/tambahan tugas kepada 6 orang siswa tersebut yang belum memenuhi

nilai di atas KKM.

C. Pembahasan Temuan

87
Gambar 12 Grafik evaluasi hasil belajar siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Hasil evaluasi belajar siswa tiap siklus sudah dijelaskan pada tabel

sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kembali peningkatan nilai rata-rata

hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran pada grafik di atas. Berdasarkan

grafik hasil evaluasi diatas terlihat dengan jelas bahwa hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, bahkan pada siklus ke II

nilai rata-rata siswa sudah diatas 70.

Penelitian tindakan dengan menggunakan model pembelajaran PBI

(Problem Based Instruction) dan Picture and picture hasil belajar siswa sebelum

dilakukan penelitian(refleksi) adalah sebesar 53.47. Pada siklus I, nilai rata-rata

hasil belajar siswa adalah 65.5, Pada siklus II hasil belajar siswa telah mencapai

nilai rata-rata 74.5, nilai rata-rata siswa ini telah melewati nilai KKM yang telah

ditentukan yaitu 70. Siswa yang mendapat nilai lebih dari 70 mengalami

kenaikan, yaitu dicapai oleh 26 orang dan 6 orang lainnya mendapat nilai kurang

dari 70.

88
Pada siklus II hasil belajar siswa mencapai rata-rata 74.5, nilai rata-rata

siswa ini sudah mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan yaitu 70. Dengan

adanya respon siswa yang telah baik dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran pembelajaran PBI (Problem Based

Instruction) dan Picture and picture menimbulkan peran aktif siswa dalam

kegiatan diskusi kelompok dan peningkatan hasil belajar yang sesuai dengan

kriteria keberhasilan.

Hal ini dapat terlihat dalam buku Sardiman (2006) yang berpendapat

bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam

maupun faktor dari luar.

Adapun faktor-faktor itu antara lain : (a) faktor intern yaitu faktor yang

ada pada diri siswa itu sendiri, diantaranya adalah motivasi belajar di mana

motivasi tersebut akan tumbuh apabla jasmani dan rohani siswa dalam keadaan

normal dan stabil kesehatannya dan juga bahwa masa depan tergantung pada

dirinya. (b) faktor ekstern adalah faktor lingkungan yang mempengaruhinya

diantaranya adalah (1) lingkungan keluarga, (2) lingkungan sekolah, (3)

lingkungan di kelas, (4) lingkungan teman bermain. Dengan adanya motivasi yang

tinggi dan perubahan perilaku dari siswa serta faktor lingkungan yang mendukung

maka tidak sulit bagi siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Keunggulan model PBI (Problem Based Instruction) dan Picture and

picture merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan

siswa untuk memiliki kemampuan mempresentasikan ide/gagasan kepada rekan/

teman sebaya dalam pembelajaran di kelas dan melatih siswa menjadi lebih

89
mandiri dan memberikan kemudahan untuk dapat berkomunikasi dengan teman

lainnya dalam proses belajar mengajar, sehingga tercipta suasana belajar yang

komunikatif baik antar sesama siswa ataupun antar siswa dan guru. Selain

perolehan peningkatan hasil belajar dapat dilihat kembali perbandingan hasil

pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru siklus I dan siklus II selama proses

pembelajaran pada gambar di bawah ini:

Selain perolehan peningkatan hasil belajar dapat dilihat kembali

perbandingan hasil pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru siklus I dan

siklus II selama proses pembelajaran pada gambar di bawah ini :

Siklus I Siklus II

Gambar 13 Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa (On-Task Off-Task)


Setiap Siklus dalam Pembelajaran

Siklus I Siklus II

90
Gambar 14 Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Aktivitas siswa dalam setiap siklus yang tidak terlibat dalam kegiatan

belajar mengajar mengalami penurunan, sehingga tercipta kondisi kelas yang

memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Berdasarkan hal

tersebut dapat diketahui bahwa terjadi penurunan aktivitas diluar kegiatan belajar

mengajar seperti siswa bicara yang tidak relevan, siswa menunjukkan sifat malas,

siswa mengerjakan tugas lain, siswa mengganggu teman, siswa mencari perhatian

(Off-Task).

Dari grafik di atas terlihat aktivitas siswa mengalami peningkatan pada

siklus I tindakan I, on task mencapai 70.15% dan off task mencapai 29.85%, pada

tindakan II aktivitas On task siswa 78.82% dan off task 21.02%, sedangkan pada

siklus II tindakan I mengalami peningkatan pada aktivitas on task yang mencapai

88.89 % dan off task 11.11%, kemudian meningkat lagi pada tindakan II aktivitas

on task siswa mencapai 90.02% dan off task 9.02%. Persentase off task turun

sebesar 8.83% di siklus I dan menjadi lebih rendah 2.09% di siklus II, sedangkan

persentase on task naik hingga mencapai 90.97% di pertemuan ke II. Aktivitas on

91
task dan off task siswa, didukung pula oleh aktivitas siswa secara individu dan

aktivitas kelompok setiap tindakan yang memperoleh peningkatan lebih baik.

Berdasarkan grafik aktivitas guru di atas, langkah kegiatan berdasarkan

lembar observasi setiap pertemuan di siklus I sampai siklus II terdapat

peningkatan yang cukup memuaskan. Adanya peningkatan aktivitas guru di siklus

I, yang terlihat sangat memuaskan bertambah dari 59.45 menjadi 66.47 yaitu

pertemuan 1 ke 2. Hingga siklus II aktivitas guru sangat memuaskan dari

sebelumnya 79.41 meningkat menjadi 81.76.

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar siswa dari siklus I ke siklus II, juga terjadi peningkatan aktivitas siswa

maupun aktivitas guru dengan digunakannya model pembelajaran PBI (Problem

Based Instruction) dan Picture and picture. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

yang dikemukakan oleh Sardiman (2006) pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif membutuhkan faktor-faktor pendukung untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan.

92

Anda mungkin juga menyukai