Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis model pendekatan kualitatif deskriptif.

Pada jenis penelitian kualitatif deskriptif ini yaitu penelitan yang memaparkan,

menggambarkan serta mendeskripsikan hasil penelitian yang menggunakan data hasil dari

proses penelitian yaitu: wawancara, observasi, dokumentasi, penelitian terdahulu, dan

beberapa sumber yang relevan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul “Implementasi Metode Make a Match pada Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Di SDN CImahi Selajambe” Dilaksanakan di Sekolah Dasar

Negeri Cimahi Selajambe adapun lokasi sekolah ini berada di Jl. Cibaraja-Cimahi Gg.

Pendidikan, RT/RW: 02/01, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi,

Jawa Barat. Peneliti memilih tempat ini lokasi ini karena mempermudah peneliti dalam

memproleh informasi, selain itu tempat ini merupakan tempat terjadinya permasalahan

yang sedang peneliti kaji dan waktu penelitian ini dilaksanakan dimulai pada bulan

Oktober 2022 sampai dengan Juni 2023.


C. Subjek dan Objek Penelitian

Informasi dan sumber data yang didapat serta digunakan dalam penelitian ini yaitu

berasal dari satu guru Pendidikan Agama Islam yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri

Cimahi Selajambe Pada penelitian ini guru PAI lah yang akan menjadi fokus penelitian karna

guru PAI tersebut yang melakukan metode pembelajaran make a match pada pembelajaran

pendidikan agama islam, sedangkan Responden atau pihak-pihak yang akan dijadikan sampel
dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV, V dan VI di SDN Cimahi Selajambe yang

berjumlah 78 orang siswa. Terdiri dari 38 orang siswa laki-laki dan 40 orang siswa

perempuan.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi

pegamatan secara langsung oleh peneliti, wawancara kepada guru pendidikan agama islam,

dan kuesioner tertutup kepada siswa. Untuk kelas 1 2 dan 3 SD pada penelitian ini tidak

diikut sertakan karena usia mereka yang terlalu dini untuk dilakukan penelitian ditambah lagi

mayoritas anak kelas 1 2 dan 3 di SDN Cimahi Selajambe masih banyak yang belum bisa

membaca sehingga untuk memperoleh hasil yang optimal maka dalam penelitian ini kelas 4,

5 dan 6 lah yang akan menjadi sampel penelitian. Selain menjadi sampel penelitian siswa

pada data tabel tersebut tidak diwawancarai melainkan mereka diberikan kuisioner tertutup

yang berisikan jawaban “Ya” atau “Tidak” mengenai tanggapan kesenangan mereka setelah

belajar pendidikan agama islam dengan menggunakan metode make a match. Siswa pada

kelas 4 5 dan 6 juga akan diberi soal pre-test dan post-test sehingga data kenaikan hasil

belajar juga akan terlihat. Hal- hal tersebut ditujukan untuk menambah keabsahan data.

D. Teknik Analisis Data Penelitian

Pada bagian teknik analisis data penelitian, peneliti menggunakan analisis

deskriptif guna mendeskripsikan, mengembangkan, serta menggambarkan pernyataan atau

seluruh data yang sudah terkumpul baik berupa hasil wawancara maupun hasil oberservasi

lapangan yang berkaitan dengan implementasi metode make a match. Metode analisis

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Adapun alur pada penelitian implementasi metode make a match pada pembelajaran

pendidikan agama islam di SDN Cimahi selajambe ini yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Menyusun perencanaan (planning).

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada penelitian ini materi yang akan dijadikan bahan untuk metode make a match yaitu

materi mengenai surat – surat pendek untuk tingkat SD yaitu surat-surat yang ada pada juz ‘Amma.

2) Mempersiapkan instrumen penelitian. Adapun pada penelitian ini instrumen yang dipakai adalah kuisioner tertutup, soal pre-test, soal post-

test, dan yang utama yaitu kartu-kartu soal dan kartu-kartu jawaban yang dipakai sebagai bahan untuk metode pembelajaran make a match

3) Menyusun fasilitas sarana pendukung pembelajaran di kelas sepeti absen siswa, buku, spidol dan alat tulis lainnya

4) Mempersiapkan alat perekam seperti ponsel dan tripod.

2. Melaksanakan tindakan (acting). Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi

yang aktual, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Selain itu pada pembelajaran pendidikan agama islam menggunakan metode

pembelajaran make a match. Adapun runtutan kegiatannya yaitu sebagai berikut :

1) Guru melakukan salam pembuka, do’a bersama, mengabsen siswa dan melakukan apersepsi.

2) Peneliti merekam KBM dengan ponsel dan tripod yang telah disiapkan dan mencatat hasil observasi dari pengamatan yang dilakukan.

3) Guru membagikan soal pre-test sebelum make a match dilaksanakan

4) Siswa mengerjakan soal pre-test yang telah diberikan oleh guru

5) Guru membagikan kartu-kartu soal dan jawaban untuk dipakai sebagai bahan dari metode make a match pada pembelajran pendidikan agama

islam.

6) Guru memberitahukan peraturan yang berlaku yang diberlakukan saat make a match berlangsung.

7) Guru melakukan metode make a match pada pembelajaran pendidikan agama islam, materinya yaitu mengenai surat-surat pendek

8) Siswa mencari pasangan dari kartu pertanyaan atau jawaban yang dipegang masing-masing

9) Satu persatu pasangan presentasi kedepan kelas dengan membacakan soal dan jawaban yang didapatnya

10) Guru membagikan soal post-test dan kuisioner untuk siswa setelah make a match dilaksanakan

11) Siswa mengerjakan soal post-test dan kuisioner yang telah diberikan oleh guru

12) Guru memberikan kesimpulan dan saran penutup


3. Melaksanakan observasi (observing). Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengamati perilaku siswa-siswi pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran,

memantau kegiatan pembelajaran, dan mengamati pemahaman setiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang dan dikemas

dalam metode pembelajaran make a match.

4. Melakukan refleksi (reflecting). Pada tahap ini yang dilakukan adalah mencatat hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran dan mengevaluasi hasil

observasi (Asrori 2019).

5. Melakukan pengumpulan, penginputan dan pengolahan data. Data yang dimaksud adalah data kuisioner, hasil pre-test dan post test siswa

6. Melakukan wawancara dengan guru PAI yang bersangkutan

7. Merumuskan dan menyimpulkan hasil wawancara

8. Melakukan editing dan penyajian data

E. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui

Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara secara langsung yang melibatkan guru PAI di

SDN Cimahi Selajambe guna mengetahui informasi terkait dengan implementasi metode

match a match pada pembelajaran pendidikan agama islam di SDN Cimahi Selajambe.

Menurut Suyanto & Sutinah (2006,1773) menjelaskan dalam pengolahan data pada

metode kualitatif dilaksanakan dengan mengklarifikasi atau membagi kelompok data yang

sama sesuai dengan beberapa tema peneliti.

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai bentuk kegiatan mengamati secara langsung sesuatu

objek untuk meliha kegiatan yang dilakukan objek tersebut (Kriyantono, 2006:110).

Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian sehingga mendapatkan

hasil fakta sesuai dengan yang terjadi.

2. Wawancara
Wawancara dilakukan yaitu antara dua orang atau lebih saling berintraksi atau

proses tanya jawab seseorang dengan orang lainya, penelitian ini menggunakan

wawancara sebagai salah satu teknik dalam pengolahan serta pengumpulan data,

wawancara ini akan dinarasumberi langsung oleh pihak terkait. Supaya wawancara

berjalan dengan baik dan sistematis juga terekam dengan baik maka dibutuhkan form

wawancara terkait pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan.

Wawancara adalah model pengumpulan data yang digunakan untuk memproleh

informasi langsung dari sumbernya (Kriyantono, 2006:100). Supaya wawancara berjalan

dengan baik dan tertata secara sistematis maka dibutuhkan form terkait pertanyaan-

pertanyaan guna kelancaran proses berlangsung nya wawancara, maka dibuatlah instrumen

wawancara dan pedoman wawancara yaitu, sebagai berikut:Dokumentasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) dokumentasi yaitu suatu proses

pengumpulan, pengolahan, pemilihan, dan juga penyimpanan informasi dalam bidang

pengetahuan, yang memberikan atau mengumpulkan bukti terkait keterangan, seperti

kutipan, gambar, sobekan koran, dan bahan refrensi lainya.

Dokumentasi yaitu model pengumpulan data yang berupa bukti-bukti yang diambil

selama penelitian yang berkaitan dengan permasalahan peneliti, dokumentasi bersifat

menjadi pelengkap dari wawancara dan observasi, adapun dokumentasi yang diminta atau

diambil yaitu informasi berbentuk tulisan, foto, hasil wawancara, dan hasil prosesi

pembelajaran.

F. Metode Analisis Keabsahan Data

1. Data Reduksi
Reduksi data juga merupakan proses perbaikan data, baik pengurangan data yang

dianggap tidak relevan atau kurang perlu, ataupun penambahan data yang dianggap masih

kurang. (Shidiq&Choiri, 2019) Reduksi data merupakan suatu proses yang didapat dari

hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dicatat dalam catatan lapangan.

2. Editing

Editing yaitu membenahi segala penulisan dalam penelitian yang masih dianggap

kurang tepat, sehingga mengahsilkan penelitian yang sebaik mungkin baik hasil serta

sistem peneulisannya.

3. Display (Penyajian Data)


Setelah melalui beberapa pembenahan maka dihasilan data-data yang sudah baik,

yang kemudian dijabarkan dengan baik sehingga dapat digunakan hasil penelitian tersebut

dengan sebaik mungkin.

Anda mungkin juga menyukai