MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam suatu penelitian ilmiah, agar data yang dikumpulkan menjadi valid, maka
harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam research, sehingga
data yang diperoleh menjadi pendukung konsep tertentu. Menyusun instrumen
merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena dengan mengevaluasi
akan memperoleh data yang akan diteliti.
Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam prosedur
penelitian yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yang lainnya. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kesinambungan data yang dikumpulkan dengan pokok
permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang
dibuat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Instrumen Pengumpulan data melalui pengamatan/observasi?
2. Bagaimana Instrumen Pengumpulan data melalui wawancara?
3. Bagaimana Instrumen Pengumpulan data melalui angket atau kuisioner?
4. Bagaimana Instrumen Pengumpulan data melalui pedoman pengkajian data
dokumen?
5. Bagaimana Instrumen Pengumpulan data melalui tes?
6. Bagaimana Instrumen Pengumpulan data melalui rekaman foto, slide, tape
dan video (Dokumentasi)?
7. Bagaimana Instrumen Pengumpulan data melalui catatan harian?
8. Bagaimana Instrumen Pengumpulan data melalui catatan lapangan?
C. Tujuan
1. Mengetahui Instrumen Pengumpulan data melalui pengamatan/observasi
2. Mengetahui Instrumen Pengumpulan data melalui wawancara
3. Mengetahui Instrumen Pengumpulan data melalui angket atau kuisioner
4. Mengetahui Instrumen Pengumpulan data melalui pengkajian data dokumen
5. Mengetahui Instrumen Pengumpulan data melalui tes
6. Mengetahui Instrumen Pengumpulan data melalui dokumentasi
7. Mengetahui Instrumen Pengumpulan data melalui catatan harian
8. Mengetahui Instrumen Pengumpulan data melalui catatan lapangan
BAB II
PEMBAHASAN
Data yang dibutuhkan untuk keperluan evaluasi dan refleksi mencangkup data
tentang proses dan hasil belajar. Oleh sebab itu, pengumpulan data PTK seharusnya
tidak dilakukan suatu saat saja (misalnya melakukan tes saja), tetapi harus dilakukan
sepanjang pelaksanaan pembelajaran. Jadi, perlu dilakukan pengambilan data dengan
berbagai teknik dan berbagai jenis data agar diperoleh data yang valid.
Data dalam PTK dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu: data proses dan data
hasil. Data proses merunjuk pada deskripsi aktivitas yang dilakukan selama pelaksanaan
tindakan, sedangkan data hasil merunjuk pada sejimlah gejala atau fakta yang muncul
dalam atau sebagai hasil dari suatu tindakan. Data yang perlu dikumpulkan dalam PTK
adalah aktivitas seharihari dalam mengajar, permasalahan, dan dampak KBM. Ketika
merencanakan pengumpulan data perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Bagaimana saya mengetahui bahwa tindakan yang dilakukan menyebabkan
perbedaan dalam mengajar?
• Data apa yang perlu dikumpulkan agar proses belajar mengajar dan factor-faktor
yang mempengaruhinya dapat dideskripsikan secara akurat (hasil kerja siswa,
hasil observasi, penilaian sikap siswa, wawancara, hasil belajar, dan lain-lain)?
• Dukungan apa yang saya butuhkan dari teman sejawat atau kolaborator dakam
melaksanakan PTK?
• Dukungan apa yang saya butuhkan dari kepala sekolah atau narasumber lainnya?
Langkah-langkah yang dilakukan dalam terkait dengan pengumpulan data dan
analisisnya adalah sebagai berikut: 1) menentukan cara pengumpulan data, 2)
mempersipakan instrumen atau barang yang diperlukan, 3) mengumpulkan data secara
sistematik, 4) memeriksa dan menganalisis data yang telah dikumpulkan.
Adapun instrument pengumpulan data, yaitu:
• Pertemuan Perencanaan
• Observasi Kelas
• Diskusi Balikan
• Observasi Terbuka
a. Memotivasi siswa
b. Memberikan penjelasan
c. Menggunakan strategi bertanya
d. Menggunakan media
e. Melibatkan siswa dalam belajar
f. Memberikan umpan balik
• Observasi Terfokus
• Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur ditandai dengan disediakannya format
perekaman yang terstruktur dimana pengamat melakukan aktivitas
yang dideskripsikan dalam format observasi saja. Format rekaman
dibuat cukup rinci, sehingga pengamat tinggal membutuhkan tanda
cacah atau tanda-tanda lain pada kolom yang disediakan. Gejala yang
diamati itu dapat diidentifikasi peristiwa kejadiannya dengan
menggunakan format terstruktur.
• Observasi Sistematik
B. Wawancara
Angket atau kuisioner adalah instrument penelitian yang berupa pertanyaan tertulis yang
memerlukan jawaban tertulis untuk menjaring pendapat atau penilaian responden.
Kuisioner merupakan alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Dilihat dari sifatnya,
kuisioner atau angket terbagi menjadi 2 yaitu kuisioner bersifat terbuka dan bersifat
tertutup. Menurut Angket atau Kuesioner adalah metode pengumpulan data,
instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat
berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari
responden tentang apa yang dialami dan diketahuinya. Kuisioner atau angket juga
merupakan cara memperoleh informasi dalam skala besar yang relatif mudah, cepat, dan
efisien. Melalui kuisioner kita dapat memperoleh data dari sampel orang banyak dalam
waktu singkat, yang mana wawancara bukan pilihan yang praktis.
e. ………………………………….
• Check list, yaitu daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal
membubuhkan tanda check pada kolom jawaban yang tersedia.
• Skala bertingkat, jawaban responden dilengkapi dengan pernyataan bertingkat,
biasanya menunjukkan skala sikap yang mencakup rentang dari sangat setuju
sampai sangat tidak setuju terhadap pernyataannya.
Menurut terdapat beberapa Langkah yang dapat dilalui untuk menyusun angket agar
mendapat data sesuai yang diharapkan.
• Buatlah kata pengantar terlebih dahulu secara singkat sebelum pertanyaan atau
pernyataan angket disusun.
• Berikan petunjuk cara pengisian angket dengan jelas namun ringkas, sehingga
angket tidak akan membingungkan responden.
• Setiap butir pertanyaan atau pernyataan tidak boleh menggiring pada jawaban
yang diinginkan peneliti.
• Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang
spesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit, atau diacak. Hal ini
perlu dipertimbangkan karena secara psikhologis akan mempengaruhi semangat
responden untuk menjawab
• Angket harus dibuat sebaik dan semenarik mungkin; ditata dengan rapih, huruf
dicetak jelas sehingga tampak menarik dan artistik sehingga responden merasa
senang dan tertarik untuk mengisinya.
Tes adalah terjemahan dari kata test dalam Bahasa Inggris, yang berarti ujian. Kata
kerja transitifnya berarti menguji dan mencoba. Orang yang mengetes disebut tester.
Sedangkan yang dites disebut testee. Secara terminologis, tes dapat diartikan sebagai
sejumlah tugas yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain, dan orang lain tersebut
(yang di tes) harus mengerjakannya.
Ada beberapa persyaratan tes yang baik, yakni validitas, reliabilitas, dan
kepraktisan. Jenis tes yang digunakan sebagai alat pengukuran dalam penelitian ini
adalah tes tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis
tentang aspek-aspek yang ingin diketahui kesadarannya dari jawaban yang diberikan
secara tertulis. Tes ini digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, sikap,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki peserta didik.
Test adalah alat yang digunakan oleh seseorang untuk mengukur keberhasilan
seseorang mencapai kompetensi. Tes adalah alat yang didalamnya berisi sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab untuk mendapat gambaran tentang prestasi seseorang.
Dalam penelitian ini, tes digunakan sebagai alat untuk pengukuran dalam penelitian.
Tes tertulis berisi sejumlah pertanyaan yang diajukan untk mengetahui tingkat
pemahaman dan pengetahuan siswa. Hasil tes akan digunakan untuk melihat
peningkatan pemahaman daan pencapaian hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
diadakan penelitian.
Tes yang digunakan sebagai alat pengukur dalam penelitian ini adalah tes tertulis
yang terdiri dari dua macam tes, yaitu:
Pre Test atau tes awal adalah tes yang di berikan kepada peserta didik sebelum
tindakan. Tujuan dari Pre Test (tes awal) ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan peserta didik sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT).
Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu.
Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk memperkuat data
dan menunjukkan suasana penelitian yang terjadi. Dengan teknik ini, diharapkan dapat
memperluas pengetahuan penelitian. Adapun instrumen dokumentasi sebagaimana
terlampir.
G. Catatan Harian
Jurnal atau catatan harian adalah catatan pribadi yang dibuat secara teratur tentang
aktivitas guru, kejadian di kelas, pikiran dan perasaan guru, reaksi menghadapi suatu
keadaan dikelas, refleksi, observasi, penafsiran, dan penjelasan. Catatan harian guru
atau yang biasa disebut dengan fieldnote dibuat oleh guru setelah pembelajaran selesai.
Kegunaan catatan harian ini untuk mencatat kegiatan atau peristiwa-peristiwa penting
dalam pembelajaran. Catatan harian (filednote) dapat dibedakan menjadi dua yaitu
catatan harian guru dan catatan harian siswa. Catatan harian guru bisa berupa buku
catatan, atau kumpulan kertas yang banyak dimiliki oleh para guru. Catatan harian siswa
yaitu berbentuk ide, reaksi, dan pendapat para siswa tentang umpan balik mereka
setelah menerima perlakuan dari tim peneliti. .
Catatan harian siswa merupakan catatan harian yang dibuat oleh siswa secara bebas
tentang pelajaran tertentu. Catatan ini dapat berisi segala sesuatu baik, pendapat, reaksi
atau bahkan saran siswa tentang pembelajaran yang dihayati. Guru dapat
mengumpulkan catatan harian tersebut pada waktu tertentu, sehingga guru dapat
memanfaatkanya.
H. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat,
dialami, dan dipikirkan dalam rangka penyimpulan data refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif. Catatan yang di buat di lapangan sangat berbeda dengan catatan
lapangan. Catatan ini berupa coretan seperlunya yang sangat dipersingkat, berisi
katakata kunci, frasa, pokok-pokok isi pembicaraan atau pengamatan mungkin gambar,
sketsa, sosiogram, diagram dan lain-lain. Catatan itu berguan hanya sebagai alat
perantara yaitu antara apa yang dilihat didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan
catatan sebenarnya dalam bentuk catatan lapangan.
Dalam penelitian ini catatan lapangan digunakan untuk melengkapi data yang tidak
terekam dalam instrumen pengumpulan data yang ada dari awal tindakan sampai akhir
tindakan.Catatan lapangan dilakukan selama penelitian berlangsung meliputi suasana
kelas, aktifitas Guru dan peserta didik yang tidak terekam dalam lembar observasi.
Dengan demikian diharapkan tidak ada data penting yang terlewatkan dalam kegiatan
penelitian ini.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Data merupakan informasi yang disimpulkan oleh peneliti yang dapat membantu
peneliti dalam melakukan penelitian. Instrument pengumpulan data merupakan langkah
yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui instrumen pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Pengumpulan data dalam penelitian perlu dilakukan untuk memperoleh data atau
informasi. Dalam proses pengumpulan data diperlukan alat atau instrumen pengumpul
data. Metode atau alat pengumpul data memiliki makna yang berbeda. Metode
pengumpul data berarti cara atau prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data.
Alat pengumpul data berarti instrumen atau perangkat yang digunakan untuk
mengumpulkan data
Instrumen pengumpulan data pada penelitian PTK adalah sebagai berikut: observasi,
Wawancara, angket atau kuisioner, pedoman pengkajian data dokumen, tes,
dokumentasi, catatan harian dan catatan lapangan.
DAFTAR PUSTAKA