Anda di halaman 1dari 20

ُ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬

َّ ‫ال‬
Kelompok 2
Modul 2

MATA KULIAH:
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Dosen Pengampu: Drs. Nasikhun, M.M
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Oleh : 
Kelompok 1

1. Herlina
2. Maryani
3. M. Arianto. K
4. Merita Sari
5. Minarti
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Kegiatan
Belajar 1:
RENCANA DAN PELAKSANAAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

KegiatanBelajar 2:
PENGUMPULAN DAN ANALISIS
DATA, SERTA TINDAK LANJUT
Kegiatan Belajar 1:
RENCANA DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS (PTK)

1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisa dan merumuskan masalah
3. Merencanakan PTK
4. Melaksanakan PTK
A. MENGIDENTIFIKASI MASALAH

Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah


yang dirasakan atau disadari oleh guru. Guru merasa
ada sesuatu yang tidak beres di kelasnya, yang jika
dibiarkan akan berdampak buruk bagi proses dan
hasil belajar siswa. Masalah tersebut mungkin masih
kabur, sehingga guru perlu merenung atau melakukan
refleksi agar masalah tersebut semakin jelas.
Guru dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat
pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian
penting dari dunianya. Guru dapat mengajukan
pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
1. Apa yang sedang terjadi di kelas saya?
2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
4. Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya
biarkan?
5. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi
masalah tersebut atau memperbaiki situasi yang ada?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu
merenung atau melakukan refleksi tentang apa yang terjadi
di dalam kelas. Refleksi akan efektif jika guru mempunyai
pemahaman atau kesadaran yang tinggi akan fungsi
pembelajaran dan jujur terhadap diri sendiri. Ada kalanya
guru perlu dibantu untuk mengidentifikasi masalah. Guru
dapat dibantu oleh kepala sekolah, pengawas, atau dosen
LPTK yang berkolaborasi dengan sekolah. Bidang yang
layak dijadikan fokus PTK adalah:
 Melibatkan kegiatan belajar dan mengajar
 Mungkin ditangani oleh guru
 Sangat menarik minat guru
 Ingin diubah/diperbaiki oleh guru
B. MENGANALISA DAN MERUMUSKAN
MASALAH

Setelah masalah teridentifikasi, perlu dilakukan analisis


sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Sebelum
menganalisis masalah, kita mengumpulkan data yang terkait
dengan masalah tersebut, seperti langkah yang terdapat pada
langkah dari Mills (2000). Analisis dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau yang disebut
refleksi dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagai dokumen
seperti pekerjaan siswa, daftar hadir, atau daftar nilai, atau
bahkan mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan.
Guru perlu memfokuskan perhatiannya pada masalah yang
mungkin dapat ditanggulangi dan memerlukan prioritas untuk
ditangani. Masalah perlu dijabarkan atau dirinci secara
operasional agar rencana perbaikannya dapat lebih terarah.
Misalnya masalah tugas dan bahan belajar yang bagaimana yang
dapat meningkatkan motivasi siswa dapat dijabarkan sebagai
berikut:
 Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat
meningkatkan motivasi siswa?
 Bagaimana bentuk dan materi tugas yang memotivasi?
 Bagaimana syarat bahan belajar yang menarik?
 Bagaimana kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang
diberikan?
C. MERENCANAKAN PERBAIKAN

Langkah-langkah dalam menyusun rencana adalah:

1. Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam


bentuk hipotesis tindakan.
2. Analisis Kelayakan Hipotesis Tindakan.
D. MELAKSANAKAN PTK
1. Menyiapkan Pelaksanaan

Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan:

a. Membuat rencana pembelajaran beserta scenario


tindakan yang akan dilaksanakan.
b. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang
diperlukan.
c. Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data
yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan.
d. Mensimulasikan pelaksanaan tindakan.
2. Melaksanakan Tindakan

Agar pelaksanaan dapat berlangsung secara terarah, guru perlu


memperhatikan beberapa prinsip/kriteria PTK (Hopkins, 1993) sebagai
berikut:

Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu, metodologi


penelitian yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu
komitmen guru dalam mengajar.
Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu
menyita waktu guru.
Metodologi yang diterapkan harus reliable atau handal.
Masalah yang ditangani harus sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru.
Guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait
dengan tugas-tugasnya.
PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah.
Kegiatan Belajar 2:
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA,
SERTA TINDAK LANJUT
A. PENGUMPULAN DATA
Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik, seperti observasi, wawancara,
catatan harian, angket, dan sebagainya.

1. Observasi dan Interpretasi


Pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung secara
simultan. Data yang diamati tersebut langsung diinterpretasikan, tidak
sekadar direkam. Dalam langkah persiapan pelaksanaan, hal yang harus
dipersiapkan adalah cara perekaman data. Apa yang harus direkam dan
bagaimana merekamnya harus ditentukan secara jelas. Salah satu cara
untuk merekam atau mengumpulkan data adalah dengan observasi atau
pengamatan. Jika observasi/pengamatan data menyita waktu guru dan
mengakibatkan konsentrasi guru terganggu, maka guru dapat
menggunakan bantuan alat perekam atau meminta teman sejawat untuk
membantu mengumpulkan data melalui observasi.
Observasi dari berbagai aspek
a. Prinsip dan jenis observasi
Observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu.
Khusus dalam konteks PTK, observasi mempunyai makna
yang sangat khas, yang membedakannya dari observasi dalam
penelitian formal.
Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau
karakteristik kunci observasi, yang secara singkat dapat
dideskripsikan seperti berikut:
1.Perencanaan Bersama
2.Fokus
3.Membangun kriteria
4.Keterampilan Observasi
5.Balikan (Feedback)
Jenis- jenis observasi . Dilihat dari cara melakukannya,
observasi dapat dibedakan menjadi:
  Observasi Terbuka
 Observasi Terfokus
 Observasi Terstruktur
 Observasi Sistematik
b. Tujuan/sasaran Observasi
Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang
diperlukan untuk menjawab masalah tertentu. Dalam PTK,
observasi ditujukan untuk memantau proses dan dampak
perbaikan yang direncanakan.

c. Prosedur Observasi
Prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap,
yaitu: pertemuan pendahuluan, observasi, dan diskusi balikan.
Ketiga tahap ini sering disebut sebagai siklus pengamatan,
Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Pertemuan Pendahuluan
2. Pelaksanaan Observasi
3. Diskusi Balikan
2. Catatan Harian, Rekaman, Angket, dan Wawancara
Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik lain
seperti catatan harian guru, catatan harian siswa, rekaman
dengan tape recorder, angket wawancara, dan berbagai
dokumen terkait dengan siswa.
Catatan harian guru disebut field note, dibuat oleh guru
setelah pembelajaran selesai. Catatan harian siswa dibuat
siswa secara bebas tentang pelajaran tertentu. Rekaman
dengan tape recorder merupakan salah satu cara
mendapatkan data penting yang berkaitan dengan interaksi
di dalam kelas. Angket atau kuesioner dapat digunakan
untuk menjaring pendapat siswa tentang pembelajaran.
Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap pendapat
siswa tentang pembelajaran.
B. ANALISIS DATA DAN REFLEKSI
1. Analisis data
Agar data tersebut bermakna sebagai dasar untuk mengambil keputusan,
data tersebut harus dianalisis atau diberi makna. Analisis data dapat
dilakukan secara bertahap; (1) menyeleksi dan mengelompokkan, (2)
memaparkan atau mendeskripsikan data, dan (3) menyimpulkan atau
memberi makna. Pada tahap pertama, data diseleksi, difokuskan, dan
direduksi. Tahap ini sering disebut reduksi data. Tahap kedua, data yang
sudah terorganisir, dideksripsikan sehingga bermakna, baik dalam bentuk
narasi, grafik, maupun tabel. Tahap terakhir dari data ditarik kesimpulan
dalam bentuk pernyataan atau formula singkat.
2. Refleksi
Refleksi seperti berdiri di depan cermin untuk melihat kembali bayangan
kita atau memantulkan kembali kejadian yang perlu dikaji. Dibantu hasil
analisis data, guru merenungkan mengapa satu kejadian berlangsung dan
mengapa seperti itu. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang
telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi
dalam permbelajaran berikutnya. Refleksi dilakukan melalui analisis dan
sintesis, serta induksi dan deduksi.
C. PERENCANAAN TINDAK
LANJUT
Hasil atau kesimpulan yang didapat pada analisis
data dan setelah melakukan refleksi digunakan
untuk membuat rencana tindak lanjut. Jika ternyata
tindakan perbaikan belum berhasil menjawab
masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil
analisis data dan refleksi digunakan untuk
merencanakan kembali tindakan perbaikan, bila
perlu dibuat rencana baru. Jika ini terjadi, maka
siklus 2 PTK langkah-langkahnya tetap sama,
Siklus PTK akan berakhir, jika perbaikan sudah
berhasil dilakukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai