JUDUL :
Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan
yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah.Formulasi judul hendaknya singkat,
jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian
formal. Judul ditulis di halaman judul yang dilengkapi dengan identitas peneliti (nama dan NIP
guru), lembaga/satuan pendidikan tempat guru bekerja, dan bulan serta tahun penulisan PTK.
KATAPENGANTAR
HALAMAN PERSETUJUAN (bila diperlukan, lazimnya diketahui dan ditandatangani oleh
pimpinan/kepalasekolahsetempat)
DAFTARISI
DAFTARLAMPIRAN
ABSTRAK : (Berisi judul, nama peneliti, uraian singkat PTK. Ditulis satu spasi dengan jumlah
kata kurang lebih 250 kata. Disertai kata kunci)
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah (Dalam latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan
urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus
ditunjukkan fakta – fakta yang mendukung, baik yang berasal dari observasi seorang guru
selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil penelitian –penelitian
terdahulu, apabila ada juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta
signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan itu.
Karakteristik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam
uraian di bagian ini.)
2. Perumusan Masalah (Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu
dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar – benar di
angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan
melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud hendaknya bukan permasalahan
yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada
hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah
serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani
itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci dengan
perumusan masalah tersebut. Dalam bagian inipun, sosok PTK harus secara konsisten
tertampilkan.)
3. Tujuan Penelitian (Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran
antara dan akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat
permasalahan yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya. Dengan
sendirinya,artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh dapat
dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam
mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan
strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian
tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif. Syukur apabila juga dapat
dikuantifikasikan.) Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan
kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik
keuntungan – keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris
langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi
rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru. Berbeda
dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu. Teknologi dan
seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun kemungkinan
kehadirannya tidak ditolak
4. Manfaat Penelitia (Menjelaskan manfaat penelitian ini untuk penambahan/pengembangan
wawasan, manfaat aplikasi hasil penelitian bagi keberhasilan pembelajaran siswa, bagi
guru, sekolah dan mungkin pihak lain yang relevan dengan pemanfaatan hasil penelitian
ini)
1. Tinjauan Pustaka (Pada bagian ini diuraikan landasan substantif dalam arti teoritik
dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif, yang
akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian baik
pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku – pelaku PTK lain
di samping terhadap teori – teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan.
Argumentasi logic dan teoritik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Aras
kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis tindakan dirumuskan.)
2. Kerangka Pemikiran
3. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN (CARA PENELITIAN)
1. Setting Penelitian Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di
kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria
dan wanita, latar belakang kemampuan akademik, kesulitan-kesulitan/kendala-kendala
yang dihadapi siswa dalam pembelajaran, latar belakang sosial dan ekonomi yang
mungkin relevan dengan permasalahan dan lain sebagainya. Aspek substantif kompetensi
dan permasalahan yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran pada kelas yang diteliti
seperti IPA atau IPS atau Matematika kelas II SMP, juga dikemukakan pada bagian ini.
2. Subjek Penelitian (Pada bagian ini dijelaskan jumlah dan deskripsi siswa)
3. Variabel Penelitian (faktor yang diselidiki) Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel
penelitian yang dijadikan titik – titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi.
Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan
pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2)
variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan
bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode
mengajar di kelas, dan sebagainya,(3) varaibel output seperti rasa keingintahuan siswa,
kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa,
sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan
sebagainya.
4. Teknik pengumpulan data (Data dan Cara Pengambilannya) Pada bagian ini ditunjukkan
dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses
maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar
untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran
yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi
keduanya. Di samping itu teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus diuraikan
dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan jurnal harian, observasi
aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang
akan digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik), pengukuran
hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya.selanjutnya dalam
prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK,
para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan semata – mata sebagai sumber
data. Akhirnya semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat
penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun
mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik. Penggunaan
teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang
ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.
5. Indikator Kinerja (Pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan
secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK
yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria
keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jumlah, jenis dan atau tingkat kegawatan)
miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi
tindakan perbaikan yang dimaksud.)
6. Analisis Data (Pada bagian ini menjelaskan teknik, tata cara/prosedur dalam menganalisis
data, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk/jenis data dan uji statistik yang
digunakan juga dijelaskan, misalnya rumus uji statistik dan lain-lainnya)
Prosedur Penelitian (langkah-langkah PTK) Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk
meningkatkan pembelajaran, seperti : (1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan
sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes
diagnostik untuk menspesifikasi masalah.Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat–alat
dalam rangka implementasi PTK, dan lain–lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan
perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di samping itu juga diuraikan alternatif solusi yang
akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah, (2) Implementasi Tindakan yaitu deskripsi
tindakan yang akan di gelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan
diterapkan, (3) Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan
penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang
dirancang, dan (4) Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan
digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus/daur
berikutnya.
BABIVHASILPENELITIAN
1.SiklusI
2.SiklusII
3.SiklusIII
4.Siklusberikutnya(jikaada)
5.Pembahasanantarsiklus
Uraian tiap siklus meliputi: (a) Perencanaan tindakan (Skenario pembelajaran), (b) Pelaksanaan
tindakan (deskripsi proses pembelajaran), (c) Pelaksanaan observasi (sajian hasil analisis data),
dan (d) Refleksi (kajian terhadap indikator kinerja terhadap hasil dan proses pembelajaran dan
analisis kritis hasil tiap siklus).
BABVSIMPULANDANSARAN
1.Simpulan
2. Saran
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Sedikitnya 342.000 dari 2,7 juta guru di Indonesia gagal menembus golongan kepangkatan IVB
karena mengalami kesulitan dalam membuat karya tulis ilmiah.
Mengapa guru kesulitan membuat karya tulis ilmiah?Padahal dalam melaksanakan tugasnya,
guru memiliki banyak peluang yang bisa diteliti berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar (KBM) di
sekolah. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi guru dalam proses KBM itu, sehingga, tanpa
disadari, sudah sedemikian banyak masalah yang dapat diatasi. Materi pelajaran dapat disampaikan
dengan baik, sesuai dengan tujuan, sementara siswa pun dapat menerima pelajaran dengan
memuaskan.
Banyak pendekatan, teknik, metode, dan strategi pembelajaran inovatif yang bisa dilakukan
guru, yang dapat dijadikan karya tulis.Salah satu bentuk karya tulis dalam bidang pendidikan, khususnya
kegiatan pembelajaran adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.
Menurut Tatang Sunendar (widyaiswara LPMP), PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK,
guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, dengan menerapkan
berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.PTK merupakan penelitian
terapan, guru dapat melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tanpa perlu meninggalkan
siswanya.PTK bisa mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi guru di lapangan.
pertama,tahapan pra-PTK yang meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, dan rumusan
masalah, rumusan hipotesis tindakan. Tahapan pra-PTK ini sesugguhnya suatu refleksi guru terhadap
permasalahan yang ada di kelasnya, yang merupakan masalah umum yang bersifat klasikal, misalnya
kurangnya motivasi belajar di kelas, rendahnya kualitas daya serap klasikal, dan yang lainnya.
Kedua, perencanaan tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang
ditentukan dengan mempersiapkan materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup
metode/teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi dan evaluasi yang akan digunakan.
Ketiga, tahap pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi dari semua rencana yang
dibuat.Tahap yang berlangsung di dalam kelas ini adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik
mengajar yang telah disiapkan sebelumnya, dengan mengacu kepada kurikulum yang berlaku.Hasilnya
diharapkan berupa peningkatan efektivitas keterlibatan kolaborator untuk membantu mempertajam
refleksi dan evaluasi yang dilakukan melalui pengamatan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan
relevan.
Keempat, tahap pengamatan tindakan dilakukan dengan observasi melalui alat bantu instrumen
pengamatan yang dikembangkan peneliti. Hal itu untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan
tindakan dan rencana yang sudah dibuat.
Kelima, tahap refleksi terhadap tindakan untuk memproses data yang didapat saat melakukan
pengamatan.Data yang didapat kemudian ditafsirkan, dianalisis, dan disintesis.
Tahapan tersebut akan membentuk sebuah siklus dan siklus tersebut bisa diulang-ulang dengan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan sampai peneliti merasa puas terhadap hasil yang dicapai dalam
suatu kegiatan PTK yang dilakukan.
Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan memperbaiki dan
meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu
hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi
pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.Agar guru dapat
memahami, menguasai, dan menerapkan KTSP dengan jelas, mereka dapat membaca buku-buku PTK
dan buku-buku penelitian yang lainnya.
Sedikitnya 342.000 dari 2,7 juta guru di Indonesia gagal menembus golongan kepangkatan IVB
karena mengalami kesulitan dalam membuat karya tulis ilmiah.
Mengapa guru kesulitan membuat karya tulis ilmiah?Padahal dalam melaksanakan tugasnya,
guru memiliki banyak peluang yang bisa diteliti berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar (KBM) di
sekolah. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi guru dalam proses KBM itu, sehingga, tanpa
disadari, sudah sedemikian banyak masalah yang dapat diatasi. Materi pelajaran dapat disampaikan
dengan baik, sesuai dengan tujuan, sementara siswa pun dapat menerima pelajaran dengan
memuaskan.
Banyak pendekatan, teknik, metode, dan strategi pembelajaran inovatif yang bisa dilakukan
guru, yang dapat dijadikan karya tulis.Salah satu bentuk karya tulis dalam bidang pendidikan, khususnya
kegiatan pembelajaran adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.
Menurut Tatang Sunendar (widyaiswara LPMP), PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK,
guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, dengan menerapkan
berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.PTK merupakan penelitian
terapan, guru dapat melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tanpa perlu meninggalkan
siswanya.PTK bisa mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi guru di lapangan.
pertama,tahapan pra-PTK yang meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, dan rumusan
masalah, rumusan hipotesis tindakan. Tahapan pra-PTK ini sesugguhnya suatu refleksi guru terhadap
permasalahan yang ada di kelasnya, yang merupakan masalah umum yang bersifat klasikal, misalnya
kurangnya motivasi belajar di kelas, rendahnya kualitas daya serap klasikal, dan yang lainnya.
Kedua, perencanaan tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang
ditentukan dengan mempersiapkan materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup
metode/teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi dan evaluasi yang akan digunakan.
Ketiga, tahap pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi dari semua rencana yang
dibuat.Tahap yang berlangsung di dalam kelas ini adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik
mengajar yang telah disiapkan sebelumnya, dengan mengacu kepada kurikulum yang berlaku.Hasilnya
diharapkan berupa peningkatan efektivitas keterlibatan kolaborator untuk membantu mempertajam
refleksi dan evaluasi yang dilakukan melalui pengamatan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan
relevan.
Keempat, tahap pengamatan tindakan dilakukan dengan observasi melalui alat bantu instrumen
pengamatan yang dikembangkan peneliti. Hal itu untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan
tindakan dan rencana yang sudah dibuat.
Kelima, tahap refleksi terhadap tindakan untuk memproses data yang didapat saat melakukan
pengamatan.Data yang didapat kemudian ditafsirkan, dianalisis, dan disintesis.
Tahapan tersebut akan membentuk sebuah siklus dan siklus tersebut bisa diulang-ulang dengan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan sampai peneliti merasa puas terhadap hasil yang dicapai dalam
suatu kegiatan PTK yang dilakukan.
Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan memperbaiki dan
meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu
hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi
pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.Agar guru dapat
memahami, menguasai, dan menerapkan KTSP dengan jelas, mereka dapat membaca buku-buku PTK
dan buku-buku penelitian yang lainnya.
Home» Penelitian Tindakan Kelas» Langkah-Langkah dan Sistematika Penyusunan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK)
(7) melaporkan.
1. Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat
dari segi pengembangan lembaga atau program;
2. Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan. Jangan sampai memilih masalah
yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak para penelitinya dan waktunya
terlalu lama;
3. Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental
mengenai penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya dapat dilakukan berdasarkan
hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal
(4) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan
keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut; dan
Inti suatu masalah adalah kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang
diinginkan.Oleh karena itu rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan
yang ada dan keadaan yang diinginkan.
No Masalah Rumusan
tersebut
2. Analisis Masalah
Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin
ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memberikan penekanan
yang memadai.
Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan, bergantung pada kesulitan yang
ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya; analisis sebab dan akibat tentang kesulitan yang
dihadapi, pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia, atau
mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau untuk mengubah
perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya.Kegiatan-kegiatan
ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan fasilitatornya, juga
kajian pustaka yang berhubungan.
Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini. Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya
sangat lamban dalam memahami bacaan.Berdasarkan analisis masalahnya peneliti
menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam
memahami makna bahan bacaannya, dan bahwa ‘kesiapan pengalaman’ untuk memahami
konteks perlu ditingkatkan. Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut: “Bila kebiasaan
membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yang tepat dan ‘kesiapan
pengalaman’ untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan, maka para siswa akan meningkat
kecepatan membacanya.”
No Masalah Rumusan Hipotesis Tindakan
pembahasannya, kemampuan
mengajukan pertanyaan kritis
mereka.
Berikut Ini Contoh Lengkap Sistematika Usulan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research)
C. Pendahuluan
Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam
perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan
penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan
alternatif tindakan yang akan dilakukan dan hasil positif yang diantisipasi dengan mengajukan
indikator keberhasilan tindakan, dan cara pengukuran serta cara mengevaluasinya.
Uraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Pendekatan dan
konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, hendaknya sesuai dengan
kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan masalah ditentukan berdasarkan pada akar
penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan (action) yang jelas dan terarah.
Lampiran-lampiran
1. Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA atau Turabian.
2. Riwayat
Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti (Cantumkan pengalaman penelitian yang relevan
sampaisaatini).
Berikut Ini Sistematika Lengkap Laporan Akhir Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research)
Abstrak ............................................................................................
1. Abstrak
Menguraikan dengan ringkas unsur-unsur permasalahan, tujuan, prosedur dan hasil penelitian
2. Pendahuluan
Memuat unsur latar belakang masalah, data awal tentang permasalahan pentingnya
masalah dipecahkan, identifikasi masalah, analisis dan rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, serta definisi istilah bila dianggap perlu.
Menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang memberi arah ke
pelaksanaan PTK dan usaha peneliti membangun argumen teoritik bahwa dengan tindakan
tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan dan
pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Bab ini diakhiri dengan pertanyaan penelitian
dan/atau hipotesis tindakan.
Mengandung unsur: deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa di sekolah
sebagai subjek penelitian. Kejelasan tiap siklus: rancangan, pelaksanaan, cara pemantauan
beserta jenis instrumen, usaha validasi hipotesis dan cara refleksi. Tindakan yang dilakukan
bersifat rasional dan feasible serta collaborative.
Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan pengamatan dan refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan
kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu hasil perubahan
(kemajuan) pada diri siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan aktivitas belajar, situasi
kelas, hasil belajar.Kemukakan grafik dan tabel secara optimal, hasil analisis data yang
menunjukkan perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistematik dan jelas.
Menyajikan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) sesuai dengan tujuan penelitian.
Berikan saran tindak lanjut berdasarkan pembahasan hasil penelitian.
7. Daftar PustakaMemuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian secara
alphabetis.
8. Lampiran-Lampiran
Memuat instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti, riwayat hidup masing-masing peneliti,
data penelitian, dan bukti lain pelaksanaan penelitian.
Cara Menyusun PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Beserta Contoh Formatnya_Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) sebagai bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di kelas bertujuan
memperbaiki mutu praktik di kelas. sedangkan tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan
menumbuhkan budaya akademik. PTK makin diminati dan menjadi prioritas di kalangan para guru.Oleh
karena itu, pengetahuan tentang PTK makin dibutuhkan.Masih banyak guru yang membuat karya tulis
ilmiah (KTI) menyebut tulisannya sebagai PTK, tetapi sebenarnya belum atau bahkan bukan PTK.
Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskriptif,
penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Di antara jenis penelitian tersebut yang diutamakan
dan disarankan adalah penelitian tindakan kelas.
Baca juga:
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Jenis-Jenis Penelitian
Dalam penelitian tindakan terdapat kata tindakan, artinya dalam hal ini guru melakukan sesuatu. Arah
dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh guru harus jelas, yaitu untuk kepentingan peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajarnya, bukan untuk kepentingan guru.
Setelah melakukan PTK, guru dituntut untuk dapat menulis laporannya.Dalam penyusunan laporan,
perlu mengikuti garis besar sistematika yang umum digunakan.Untuk memudahkan menulis laporan,
terlebih dahulu harus dikembangkan format atau struktur laporan.Secara garis besar, laporan dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu bagian pembukaan, bagian isi, dan bagian penunjang.Bagian pembukaan
terdiri atas halaman judul, halaman pengesahan, dan abstrak.Bagian isi terdiri atas pendahuluan,
prosedur, hasil dan pembahasan, simpulan dan rekomendasi atau saran.Bagian penunjang terdiri atas
daftar pustaka, lampiran-lampiran yang perlu, dan lampiran instrumen penelitian.Penjelasan rinci, dapat
diperhatikan contoh salah satu format laporan PTK berikut ini.
CONTOH FORMAT LAPORAN PTK
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Abstrak
(Bahasa Indonesia + Bahasa Inggris, maksimum masing-masing 150-250 kata )
KATA PENGANTAR
DARTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Masalah dan latar belakang masalah Uraikan secara lugas masalah yang ingin ditanggulangi,
penyebab timbulnya masalah tersebut, dan tingkat masalah yang ingin ditanggulangi oleh peneliti.
B. Rumusan masalahUraikan secara singkat bentuk tindakan yang akan diambil (misal: mengapa
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/ TIK?), argumentasi teoretik dan/atau empirik pemilihan
tindakan, dan rumuskan hipotesis tindakan sebagai landasan tindakan yang digunakan (bila dipandang
memungkinkan).
C. Tujuan penelitianUraikan hasil penelitian yang diharapkan (anticipated results) dari penelitian ini.
D. Ruang Lingkup PenelitianSebutkan lingkup atau batas- batas tindakan yang akan diambil peneliti.
E. Manfaat penelitianUraikan secara jelas manfaat hasil penelitian bagi sekolah (misalnya:
pengembangan kurikulum, kebijakan, guru, maupun siswa, dsb.)
Langkah dan Susunan Pembuatan PTK beserta Proposalnya ( Penelitian Tindakan Kelas )
Pada tingkat yang paling sederhana, yaitu pada penelitian kelas: mencari tahu bagaimana siswa Anda
belajar bahwa pada hari apa Anda mencoba untuk mengajar mereka dan memodifikasi kelas berikutnya
yang sesuai dengan karakteristik belajar mereka. Sebagai langkah pertama, penelitian kelas membantu
guru menjadi pengamat yang cerdik dalam situasi kelas yang sedang belajar.
Penelitian Tindakan Kelas lebih dari sekedar mengajar menggunakan teknik dan trik, meskipun ide
standar akan lebih mengartikan " Efek dari Investigasi sistematis dari teknik pengajaran kita terhadap
siswa akan bertujuan meningkatkan instuksi kita pada siswa tersebut". Hal tersebut terdiri dari dua
aspek yang dapat kita lihat: repertoar teknik untuk mendapatkan informasi dari siswa tentang belajar
mereka dan upaya untuk mengatur informasi yang menjadi gambaran yang lebih besar dari teori
pembelajaranpraktis.
PTK atau action research mulai berkembang sejak perang dunia ke dua, saat ini PTK sedang berkembang
dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, dan Canada.Para ahli
penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Menurut
Stephen Kemmis seperti dikutip D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide to
Classroom Research, menyatakan bahwa action research adalah: a from of self-reflektif inquiry
undertaken by participants in a social (including education) situation in order to improve the rationality
and of (a) their own social or educational practices justice (b) their understanding of these practices, and
(c)thesituastionsinwhichpracticesarecarriedout.
Secara singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana
praktek-praktekpembelajarandilaksanakan.
Untuk petunjuk lengkap dan bagian-bagian dari PTK itu sendiri dapat di lihat dan copy di bawah ini yang
terdiridari :
1.PembuatanProposalPTK
2.PembuatanLaporanPTK
PROF.DR.H.A.FATCHAN,MPd,MSi
WAYANDASNA,PhD,M.Ed
LembagaPenelitianUNIVERSITASNEGERIMALANG
PENELITIANTINDAKANKELAS
(CLASSROMACTIONRESEARCH)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CATATANKHUSUS:
PERTAMA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS MERUPAKAN PENELITIAN YANG BERTUJUAN UTAMA UNTUK
MEMECAHKAN MASALAH DI KELAS YANG BAPAK IBU GURU AJAR, BUKAN DIKELAS YANG DIAJAR OLEH
ORANGLAIN.
KEDUA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS BUKAN UNTUK MENGUJI TEORI, TETAPI SUATU PENELITIAN
UNTUK MEMECAHKAN MASALAH PEMBELAJARN DI KELAS, JADI TIDAK MEMERLUKAN HIPOTESIS KERJA,
TAPIHIPOTESISTINDAKAN.
KETIGA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS JUGA BUKAN PENELITIAN YANG MEMBANGUN TEORI
(GROUNDED THEORY), TETAPI SUATU PENELITIAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH PEMBELAJARN DI
KELAS-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FORMATPROPOSAL
PENELITIANTINDAKANKELAS
-HalamanJudul
-HalamanPengesahan
(yangditandatanganiolehKetuaPenelitidanKepalaSekolah)
A.PENDAHULUAN
1.LatarBelakangMasalah
2.RumusanMasalah
3.KerangkaKonseptual
4.HipotesisTindakan
5.TujuanPenelitian
6.SignifikansiPenelitian
B.KAJIANPUSTAKA
C.METODE/PROSEDURPENELITIAN
1.PemilihanSettingPenelitian
2.RancanganPenelitian
3.Langkah-langkahPenelitian
4.TeknikPengumpulanData
5.TeknikAnalisisData
DaftarPustaka
Lampiran-lampiran
RPP
LembarObservasi
Tes/asesmen
PENJELASANKOMPONENSISTEMATIKAPROPOSALPTK
BagaimanaMenyusunProposalPTK?
Sebelum melakukan PTK, guru diharapkan dapat menyusun proposal PTK yang digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan penelitian. Penyusunan proposal sangat diperlukan bila guru ingin memperoleh
bantuan dana untuk melaksanakan penelitian kepada penyandang dana. Kualitas proposal akan
menentukanapakahproposaltersebutdidanaiatautidak.
Setelah proposal penelitian disetujui untuk didanai, peneliti membuat desain operasional (DO) yang
telah mendeskripsikan rencana penelitian lebih operasional. DO sudah harus dilengkapi dengan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan seperti RPP, alat evaluasi, lembar kerja, bahan ajar, dan
hal lain yang diperlukan untuk menerapkan tindakan. Bila penelitian telah memperoleh data, DO dapat
dilengkapi dengan hasil penelitian dan pembahasan, serta bagian Penutup sehingga menjadi laporan
penelitian. Bila guru melaksanakan PTK swadana dapat langsung membuat DO tanpa harus membuat
proposal terlebih fdahulu.Berikut disajikan unsur-unsur minimal yang harus ada pada proposal PTK.
SistematikaUsulanPenelitianTindakanKelas(ProposalPTK)
1.JUDULPENELITIAN
1) Mencerminkan permasalahan pokok yang akan dipecahkan, sedapat mungkin mengandung unsur
variabelutamayangditeliti.
2) Judul harus deklaratif, singkat, spesifik, jelas (8-15 kata) dan memberi gambaran mengenai penelitian
yangdiusulkan.
3) Pada judul harus tampak masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran) yang
diterapkanuntukmemecahkanmasalah.
-Contohnya:1) Penggunaan metode Pembelajaran Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas9diSMPNegeri8MalangpadamateriIPA-Biologi”.
2) Penggunaan metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas anak kelas
11SMAN............
3) Penggunaan Media Foto Berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
SDN .......................patamateriSumberDayaAlam
4) Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
padaMataPelajaranPKnSMAN......
2.PENDAHULUAN/LATARBELAKANGMASALAH
1) Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks
permasalahan, uraikan dan jelaskan berbagai masalah yang dijumpai di kelas yang akan dipakai sebagai
subjek PTK (sebaiknya lebih dari 3 masalah yang disajikan di sini)
2) Semua masalah yang disajikan dalam latar belakang masalah sebaiknya diyakinkan dengan angka-
angka (misalnya: 19 dari 40 siswa kelas 8 SMP..........., nilai ulangan pada materi Pasar pada
matapelajaran IPS Ekonomi dibawah 50), jika perlu diyakinkan dengan menampilkan tabel-tabel
persentase.
3) Akan lebih baik kalau di sini juga dijelaskan beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu,
secara singkat yang terkait dengan penelitian yang akan saudara teliti.
4) Dari berbagai masalah yang telah diuraikan di atas, pilihlah salah satu atau dua masalah yang
dianggappentinguntukdipecahkan/diberikansolusinya
5) Pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika
pelaksanaannyatelahselesai.
3.RUMUSANMASALAH
1) Perumusan masalah berupa kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan
problematis.
2) Rumusan masalah harus menampakkan masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode
pembelajaran)yangditerapkanuntukmemecahkanmasalah.
3)Rumusanmasalahharussejalandenganjudulpenelitian.
4) Pada dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah yang ada disini.
5) Jumlah masalah yang diteliti boleh sebanyak: 1 atau 2 rumusan masalah, atau lebih. Tetapi jangan
memecahkan banyak masalah dalam sekali PTK.Karena masalah-masalah tersebut dapat digunakan
untukPTKselanjutnya.
6) Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap-
tahap diagnosis masalah, terapi yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran
keberhasilanataukeefektifantindakanyangdiambil.
-Contohnya:
1) Apakah penggunaan metode Pembelajaran Peta Konsep dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
9diSMPNegeri8MalangpadamateriIPA-Biologi?
2) Bagaimana implementasi metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan
kreativitasanakkelas11SMAN............?
3) Apakah penggunaan Media Foto Berwarna dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
SDN .......................patamateriSumberDayaAlam?
4) Apakah Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas
SiswapadaMataPelajaranPKnSMAN......?
4.TUJUANPENELITIAN
1)Tujuanpenelitiandirumuskandalambentukbukankalimattanya.
2) Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang
telahdirumuskan
3)Rumusan tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah dan judul penelitian.
-Contohnya:
1) Penerapan metode Pembelajaran Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 9 di SMP
Negeri8MalangpadamateriIPA-Biologi.
2) Implementasi metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas anak kelas
11SMAN............
3) Penggunaan Media Foto Berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
SDN ......................patamateriSumberDayaAlam
4) Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
padaMataPelajaranPKnSMAN......
5.DEFINISIOPERASIONAL
1) Berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang digunakan dalam judul dan atau
dalamrumusanmasalah.
2) Beberapa istilah itu diuraikan dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang diinginkan, yang
sesungguhnya, atau yang ada dilapangan seperti yang dimau dalam penelitian ini.
3) Dalam definisi operasional bukan uraian tentang konsep dari pendapat orang lain, tetapi uraian
tentang istilah sesungguhnya yang ada di lapangan/sekolah yang akan diteliti.
6.MANFAATPENELITIAN
1) Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau
manfaathasilpenelitian.
2) Manfaat yang diuraikan dapat dikaitkan dengan peneliti, guru dan atau siswa, pengambil keputusan
ataukebijakan,dansebagainya.
7.KAJIANPUSTAKAATAUKERANGKAKONSEPTUAL
Pertama:
1) Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian
ataupemandukegiatanpenelitian.
2)Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
3) Menguraikan secara perspektif tentang Konsep variabel-variabel yang diteiliti yang telah ditulis dalam
rumusan masalah. Misal: Konsep Hasil Belajar; Konsep Media Pembelajaran Foto Berwarna, dsb
4) Terkait dengan butir 3) sebaiknya peneliti mengutip minimal tiga pendapat dari para ahli pada setiap
konsep itu. Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan
atas kajian dari beberapa ahli tersebut. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste”
tulisanoranglain.
Kedua:
1) Berisi sejumlah paparan hasil penelitian terdahulu yang sejenis, baik hasil penelitiannya sendiri atau
hasilpenelitianoranglain.
2) Setidaknya membaca sebanyak 3 (tiga) judul hasil penelitian terdahulu yang seharusnya dirujuk oleh
peneliti.
3) Menguraikan secara perspektif tentang hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Uraikan tentang: apa
judulnya, dimana dilakukan, kapan, siapa subjek penelitiannya, dan apa hasil penelitiannya. Semuanya
dijelaskandalamkajianpustakaini.
4) Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas
kajian dari beberapa hasil penelitian tersebut. Apa yang diduga berbeda dan apa kesamaannya dengan
penelitian terdahulu tersebut, uraiakan di kajian pustaka ini. Jadi peneliti tidak hanya sekedar
“menjejer”atau“copypaste”hasilpenelitianoranglaintersebut.
8.HOPOTESISTINDAKAN(JIKADIPERLUKAN)
1) Kalimat hipotesis tindakan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
2) Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas, tidak wajib/ tidak harus ada.
3) Peneliti boleh mencantumkan hipotesis tindakan atau tidak mencantumkannya dalam suatu proposal
penelitian.
4) Hipotesis tindakan tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan
sebagaimanahipotesisdalampenelitiankuantitatif.
5) Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
9.METODEPENELITIAN
Metodeatauprosedurpenelitianmenguraikansecararinci:
1) Setting, daerah, atau lokasi penelitian (misalnya: penelitian dilakukan di SMAN 50 Malang),
2) Subyek yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator, atau partisipan (misalnya: penelitian dilakukan
padamateriPasarsiswakelas11SMAN50Malang),
3) Instrumen atau alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data
(misalnyacheklistpengamatandansoaluntukteshasilbelajar),
4) Teknik Pengumpulan Data: pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, tes, dan
dokumentasi. Observasi ketika peneliti melakukan aksi/pelaksanaan PTK, tes ketika penelitian
memberikan soal untuk tes akhir tindakan/pelajaran, dan dokumentasi ketika peneliti mencari data
pendukungdikantorSekolah,Diknas,ataudiTUsekolah,dsb.
5) Analisis data: analisis data dalam PTK sebaiknya cukup berupa tabel persentase dan perbandingan
peningkatan antartabel (gain-score) hasil siklus pertama dengan siklus kedua, siklus 2 dengan 3, dan
seterusnya.
6) Langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, dengan
penjelasansebagaiberikut.
SIKLUS,TAHAPAN,DANPROSEDURPENELITIANTINDAKANKELAS
PERENCANAANACTION(OBSERVASI
PERBAIKANUNTUK
PERENCANAANBARU
REFLEKS
PENJELASANMASING-MASINGKOMPONENSIKLUS
Masing-masing siklus dalam penelitian tindakan kelas saling mempunyai keterkaitan, sehingga siklus
tersebut merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh. Beberapa ahli berpendapat hasil yang afdol pada
pelaksanaan PTK minimal sebanyak tiga kali putaran siklus.Karena ketika pada putaran siklus yang ketiga
padaumumnyasemuaproblemtelahdapatdipecahkan.
Membuat rencana penelitian sebagai peneliti guru terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang
selama ini terjadi dan dialami ketika mereka mengajar di berbagai kelas yang ada.Semua permasalahan
yang dialami dan atau pernah dialami dicatat atau ditulis.Selanjutnya, dipilih satu atau dua
permasalahan yang paling urgen, kemudian diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui
metode pembelajaran yang menurut bapak-ibu guru tepat.Metode yang digunakan itu seharusnya yang
bapak-ibu kuasai.Pemecahan masalah tersebut selanjutnya dituangkan dalan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).Semua itu dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian.Berdasarkan
proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP bapak-ibu melaksanakan action dan
dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri dan atau dengan sejawat guru
lainnya.Berdasarkan pelaksanaan tersebut dilakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan
atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan.Selanjutnya, berdasarkan
hasil refleksi dilakukan perencanaan lagi untuk pelaksnaan siklus berikutnya.
1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (RIIL), PENYEBAB MASALAH, DAN ALTERNATIF
PEMECAHANNYA
Dalam melakukan perencanaan dan membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian)
seorang guru (sebagai peneliti) terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi
dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau
Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau
pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis.Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan
yangpalingurgen(palingpentingdanmendesak).
2.MELAKUKANPERENCANAAN
Membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru sebagai peneliti
terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika
mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua,
dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru
itu dicatat atau ditulis.Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting
dan mendesak).Kemudian, dicanangkan dan diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui
pendekatan atau metode pembelajaran. Metode pembelajaran apa yang menurut bapak-ibu guru yang
tepat untuk memecahkan permasalahan yang mendesak itu. Metode yang digunakan itu seharusnya
yang bapak-ibu kuasai.Pemecahan masalah tersebut selanjutnya bapak-ibu tuangkan dalan Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Semua yang diuraikan di atas dituangkan dalam tulisan yang dinamai
proposal penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan perencanaan penelitian tindakan kelas,
terutama mengidentifikasi dan mementukan masalah penelitian, sebagai berikut.
1) Permasalahan yang diidentifikasi harus merupakan masalah riil guru. Untuk itu perlu disertai data
empirik, yaitu data yang berupa angka-angka, persentase, jumlah, dan sejenisnya. Bukan hanya data
kualitatif seperti sebagiab besar, sebagian kecil, kebanyakan, dan sejenisnya;
2)Bersifatprblematik(dapatdipemecahkan&mendesak);
3)Masalahygdipecahkanbermanfaatjelas;
4)Feasible&researchable
;5)Perumusanmasalahberbentukkesenjanganataukalimattanya;
6)Mengidentifikasipenyebabmasalah;
7) Berbagai alternatif pemecahannya (brainstorming dengan guru lain/kolaboratif); dan
8)Siapdi-action-kan.
3.MELAKSANAKANTINDAKAN/ACTIONDAN(DANOBSERVASI)
Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP itulah bapak-ibu
melaksanakan penelitian tindakan kelas (action). Selama melaksanakan penelitian tindakan kelas
(action) dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri.Untuk melakukan pengamatan itu
sebaiknya bapak-ibu dibantu oleh teman sejawat guru lainnya.Sehingga pengamatan dapat dilakukan
secaraobjektif.
Dalam pelaksanaan aksi atau pelaksanaan tindakan (action di kelas) perlu disiapkan hal-hal berikut.
1)Bagaimanaorganisasikelas
2) siapa yang melakukan observasi dan yang mencatat atau yang mengambil data di lapangan (di dalam
kelas)selamaaction.
3)Siapayang mengamati dan bagaimana bentuk alat (instrumen) untuk observasi
4)DalamhalpelaksanaanPTKsiswaharusdilibatkan
4.REFLEKSI
1. Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan
seterusnyaterjadipada:siswa,guru,suasanakelas,danseterusnya;
2.Denganmenggunakanpertanyaan:how,why,&whatextent;
3.Mencatatkekurangan/kelemahanyangada;dan
4.Berbagaihaltersebutsebagaibahanuntukperbaikanrencanabaru.
Berdasarkan pelaksanaan (action) dan hasil pengamatan bapak-ibu guru melakukan refleksi
(perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang
membantu pengamatan.Berdasarkan hasil refleksi inilah bapak-ibu guru melakukan perencanaan lagi
untuk siklus berikutnya.Hal ini dilakukan bila dalam pelaksanaan siklus pertama itu hasilnya masih belum
maksimal.Perencanaan berikutnya tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-
pengembangan perencanaan termasuk perubahan atau pengembangan RPP.Yang perlu diperhatikan
dandilakukan pada waktu melakukan refleksi adalah hal-hal sebagai berikut.
1) Kegiatan mengulas secacar kritis tentang perubahan ygan terjadi pada baik pada siswa, guru, suasana
kelas,dansejenisnya.
2)Merefleksidenganmenggunakanpertanyaan:how,why,&whatextent.
3) Mencatat kekurangan/kelamahan yang ada selama perencanaan, khususnya selama pelaksanaan
tindakan(action)
4) Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru pada siklus berikutnya. Jika
pelaksaanpadasaatitumasihbelummaksimal.
PERBAIKANRENCANA(BARU)
Upaya perbaikan untuk perencanaan “baru” (untuk kegiatan siklus berikutnya), dilakukan atas dasar
hasil catatan tindakan (action) dan refleksi. Perencanaan baru ini tentu dilakukan perubahan-perubahan
atau pengembangan-pengembangan perencanaan metode pembelajarannya. Dan tentunya termasuk
perubahan atau pengembangan RPP yang akan dilakukan pada siklus atau putaran berikutnya.
AKHIRTINDAKAN
1) Biasanya setelah 3 kali putaran PTK sudah dianggap/bias diakhiri dan dilaporkan hasilnya
2) Aspek yang dilaporkan: (1) setting kondisi lokasi; (2) hasil pelaksanaan tiap siklus, hasil pengamatan
(kemajuan yang dicapai), hasil refleksi (berbagai perbaikan yang dilakukan); pembahasan hasil terhadap
keseluruhan siklus (missal, memaparkan table hasil antar siklus dan seterusnya)
3)Berbagaiperubahanyangperludicatat:
Siswa:-Hasilbelajar(harian,tengahsemester,semester)
-Motivasiterhadapprosesbelajarmengajar
-Aktivitasnya-Catatanportofolio
-Perubahansikapdanlainsebagainya
Guru:
-Peningkatanpengetahuan
-Pengelolaankelas
-Kepercayaandiri
-Peningkatanketerampilanmengajar
-Kecekatan-Kemampuanprosesbelajarmengajardanlainsebagainya
10.DAFTARPUSTAKA
1) Yang ditulis dalam Daftar Pustaka harus dirujuk/terkutip di dalam naskah proposal, dan sebaliknya
nama yang dikutip dalam naskah proposal harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
2) Urutan penulisan Daftar Pustaka yang gunakan urutannya: nama penulis buku, tahun terbit, judul
buku(ditulis/dicetakmiring),kotatempatterbit,dannamapenerbit
3)Disusundenganurutansecaraabjadnamapengarang,
11.JADWALPELAKSANAANPENELITIAN
1) Berisi jadwal atau matrik kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan
dilapangandanpenyusunanlaporan.
2)JadwalpelaksanaanmengacupadaMetodePenelitian.
3) Jadwal penelitian dibuat sejak pembuatan proposal sampai dengan pembuatan laporan penelitian
(selama6sampai10bulan)
4) Dengan demikian, yang realistik seorang guru atau sekelompok guru hanya mampu melakukan PTK
satuatauduakalidalamsatutahun.
12.PERSONALIA
Semua tim peneliti yang melaksanakan penelitian di lapangan harus tercantum semua, kecuali kalau
gurumelaksanakanPTKsendiri.
13.RENCANABIAYAPENELITIAN
Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode
Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan
habis, penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian
initidakperludilengkapi.
14.LAMPIRAN-LAMPIRAN
1)RPP2)Instrumenpenelitian3)CVparapeneliti,dll
PEMBUATAN LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
OLEH
PROF. DR. H. A. FATCHAN, MPd, MSi
I WAYAN DASNA, PhD, MS.Ed
Lembaga Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CATATAN KHUSUS:
PERTAMA: DALAM LAPORAN PENELITIAN PTK, PENELITI TINGGAL MENYALIN PROPOSAL PTK MENJADI =
BAB I: PENDAHULUAN; BAB II: KAJIAN PUSTAKA; DAN BAB III: METODE PENELITIAN; YANG DITAMBAHI
DENGAN BAB IV: HASIL DAN PEMBAHAHASAN dan; BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
KEDUA: PENELITI HARUS MEMBUAT ABSTRAK HASIL PENELITIAN YANG DITULIS PADA LEMBAR DEPAN
SETELAH COVER LAPORAN HASIL PENELITIAN
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FORMAT LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Cover/Halaman JudulHalaman Pengesahan (yang ditandatangani oleh Ketua Peneliti dan Kepala
Sekolah)Kata PengantarAbstrakDaftar IsiDaftar TabelDaftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kerangka Konseptual/ Definisi Operasional
5. Hipotesis Tindakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. BERBAGAI KONSEP TENTANG VARIABEL YANG DITELITI (dapat dilihat di rumusan masalah dan/atau
judul)
2. BEBERAPA TEMUAN PENELITIAN TERDAHULU
BAB III METODE/PROSEDUR PENELITIAN
1.Pemilihan Setting Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4.Teknik Pengumpulan Data
5.Teknik Analisis Data
Cover/HalamanJudul
Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim semua disebutkan baik ketua maupun anggota),
lambang sekolah/lambang tutwuri handayai, nama sekolah dan Depdiknas Kab/kota dimana penelitian
itudilakukan.(semuatulisandiformattengah/center)
HalamanPengesahan
Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim semua disebutkan baik ketua maupun anggota), tempat
penelitian, waktu penelitian berapa bulan, dana penelitian berapa besarnya, tandatangan oleh Ketua
Peneliti sebelah kanan dan mengetahui serta ditandatangani Kepala Sekolah disebelah kiri dan/Diknas
yangdisertaistempel)
KataPengantar
Isinya: Ucapan terimakasih dari berbagai fihak, judul penelitian yang telah diselesaikan, singkatan hasil
penelitianini,danmohonkoreksiperbaikandariparapihak.
Abstrak
Khusus abstrak ditulis satu spasi. Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim, semua disebutkan
baik ketua maupun anggota), singkatan latarbelakang masalah (satu paragraf), metode penelitian,
tujuan/rumusan masalah penelitian, subjek penelitian, cara pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Selanjutnya, ringkasan/simpulan hasil penelitian serta beberapa sarannya.Kemudian dibawahnya ditulis
kata-katakunciyangterkaitdenganjudulpenelitiannya.
DaftarIsi
Isinya: Tulis nama semua bab dan sub-bab yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara
danberinomorhalamanya
DaftarTabel
Isinya: Tulis nama semua Tabel yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri
nomorhalamannya
DaftarGambar
Isinya: Tulis nama semua Gambar yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri
nomorhalamannya
BABIPENDAHULUAN(samadenganproposalpenelitian)
1.LATARBELAKANGMASALAH
1) Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks
permasalahan, uraikan dan jelaskan berbagai masalah yang dijumpai di kelas yang akan dipakai sebagai
subjekPTK(sebaiknyalebihdari3masalahyangdisajikandisini)
2) Semua masalah yang disajikan dalam latar belakang masalah sebaiknya diyakinkan dengan angka-
angka (misalnya: 19 dari 40 siswa kelas 8 SMP..........., nilai ulangan pada materi Pasar pada
matapelajaran IPS Ekonomi dibawah 50), jika perlu diyakinkan dengan menampilkan tabel-tabel
persentase.
3) Akan lebih baik kalau di sini juga dijelaskan beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu,
secarasingkatyangterkaitdenganpenelitianyangakansaudarateliti.
4) Dari berbagai masalah yang telah diuraikan di atas, pilihlah salah satu atau dua masalah yang
dianggappentinguntukdipecahkan/diberikansolusinya
5) Pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika
pelaksanaannyatelahselesai.
2.RUMUSANMASALAH
1) Perumusan masalah berupa kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan
problematis.
2) Rumusan masalah harus menampakkan masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode
pembelajaran)yangditerapkanuntukmemecahkanmasalah.
3)Rumusanmasalahharussejalandenganjudulpenelitian.
4) Pada dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah yang ada disini.
5) Jumlah masalah yang diteliti boleh sebanyak: 1 atau 2 rumusan masalah, atau lebih. Tetapi jangan
memecahkan banyak masalah dalam sekali PTK.Karena masalah-masalah tersebut dapat digunakan
untukPTKselanjutnya.
6) Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap-
tahap diagnosis masalah, terapi yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran
keberhasilanataukeefektifantindakanyangdiambil.
3.TUJUANPENELITIAN
1)Tujuanpenelitiandirumuskandalambentukbukankalimattanya.
2) Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang
telahdirumuskan
3)Rumusan tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah dan judul penelitian.
4.HOPOTESISTINDAKAN(JIKADIPERLUKAN)
1) Kalimat hipotesis tindakan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
2) Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas, tidak wajib/ tidak harus ada.
3) Peneliti boleh mencantumkan hipotesis tindakan atau tidak mencantumkannya dalam suatu proposal
penelitian.
4) Hipotesis tindakan tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan
sebagaimanahipotesisdalampenelitiankuantitatif.
5) Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
5.DEFINISIOPERASIONAL
1) Berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang digunakan dalam judul dan atau
dalamrumusanmasalah.
2) Beberapa istilah itu diuraikan dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang diinginkan, yang
sesungguhnya, atau yang ada dilapangan seperti yang dimau dalam penelitian ini.
3) Dalam definisi operasional bukan uraian tentang konsep dari pendapat orang lain, tetapi uraian
tentangistilah sesungguhnya yang ada di lapangan/sekolah yang akan diteliti.
6.MANFAATPENELITIAN
1) Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau
manfaathasilpenelitian.
2) Manfaat yang diuraikan dapat dikaitkan dengan peneliti, guru dan atau siswa, pengambil keputusan
ataukebijakan,dansebagainya.
BABIIKAJIANPUSTAKA(samadenganproposalpenelitian)
Pertama:
1) Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian
ataupemandukegiatanpenelitian.
2) Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
3) Menguraikan secara perspektif tentang Konsep variabel-variabel yang diteiliti yang telah ditulis dalam
rumusan masalah. Misal: Konsep Hasil Belajar; Konsep Media Pembelajaran Foto Berwarna, dsb
4) Terkait dengan butir 3) sebaiknya peneliti mengutip minimal tiga pendapat dari para ahli pada setiap
konsep itu. Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan
atas kajian dari beberapa ahli tersebut. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste”
tulisanoranglain.
Kedua:
1) Berisi sejumlah paparan hasil penelitian terdahulu yang sejenis, baik hasil penelitiannya sendiri atau
hasilpenelitianoranglain.
2) Setidaknya membaca sebanyak 3 (tiga) judul hasil penelitian terdahulu yang seharusnya dirujuk oleh
peneliti.
3) Menguraikan secara perspektif tentang hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Uraikan tentang: apa
judulnya, dimana dilakukan, kapan, siapa subjek penelitiannya, dan apa hasil penelitiannya. Semuanya
dijelaskandalamkajianpustakaini.
4) Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas
kajian dari beberapa hasil penelitian tersebut. Apa yang diduga berbeda dan apa kesamaannya dengan
penelitian terdahulu tersebut, uraiakan di kajian pustaka ini. Jadi peneliti tidak hanya sekedar
“menjejer”ataucopypaste”hasilpenelitianoranglaintersebut.
BABIIIMETODEPENELITIAN(samadenganproposalpenelitian)
Metodeatauprosedurpenelitianmenguraikansecararinci:
1) Setting, daerah, atau lokasi penelitian (misalnya: penelitian dilakukan di SMAN 50 Malang),
2) Subyek yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator, atau partisipan (misalnya: penelitian dilakukan
padamateriPasarsiswakelas11SMAN50Malang),
3) Instrumen atau alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data
(misalnya cheklist pengamatan dan soal untuk tes hasil belajar),
4) Teknik Pengumpulan Data: pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, tes, dan
dokumentasi. Observasi ketika peneliti melakukan aksi/pelaksanaan PTK, tes ketika penelitian
memberikan soal untuk tes akhir tindakan/pelajaran, dan dokumentasi ketika peneliti mencari data
pendukungdikantorSekolah,Diknas,ataudiTUsekolah,dsb.
5) Analisis data: analisis data dalam PTK sebaiknya cukup berupa tabel persentase dan perbandingan
peningkatan antartabel (gain-score) hasil siklus pertama dengan siklus kedua, siklus 2 dengan 3, dan
seterusnya.
6) Langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, dengan
penjelasansebagaiberikut.
SIKLUS, TAHAPAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
STARTIDENTIFIKASIPERMASALAHAN
PENYEBABMASALAHDAN
ALTERNATIFPEMECAHANNYA
PERENCANAANACTION(OBSERVASI
PERBAIKANUNTUK
PERENCANAANBARU
REFLEKSI
PENJELASANMASING-MASINGKOMPONENSIKLUS
Masing-masing siklus dalam penelitian tindakan kelas saling mempunyai keterkaitan, sehingga siklus
tersebut merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh. Beberapa ahli berpendapat hasil yang afdol pada
pelaksanaan PTK minimal sebanyak tiga kali putaran siklus.Karena ketika pada putaran siklus yang ketiga
padaumumnyasemuaproblemtelahdapatdipecahkan.
Membuat rencana penelitian sebagai peneliti guru terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang
selama ini terjadi dan dialami ketika mereka mengajar di berbagai kelas yang ada.Semua permasalahan
yang dialami dan atau pernah dialami dicatat atau ditulis.Selanjutnya, dipilih satu atau dua
permasalahan yang paling urgen, kemudian diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui
metode pembelajaran yang menurut bapak-ibu guru tepat.Metode yang digunakan itu seharusnya yang
bapak-ibu kuasai.Pemecahan masalah tersebut selanjutnya dituangkan dalan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).Semua itu dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian.Berdasarkan
proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP bapak-ibu melaksanakan action dan
dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri dan atau dengan sejawat guru
lainnya.Berdasarkan pelaksanaan tersebut dilakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan
atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan.Selanjutnya, berdasarkan
hasil refleksi dilakukan perencanaan lagi untuk pelaksnaan siklus berikutnya.
1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (RIIL), PENYEBAB MASALAH, DAN ALTERNATIF
PEMECAHANNYA
Dalam melakukan perencanaan dan membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian)
seorang guru (sebagai peneliti) terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi
dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau
Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau
pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis.Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan
yangpalingurgen(palingpentingdanmendesak).
2.MELAKUKANPERENCANAAN
Membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru sebagai peneliti
terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika
mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua,
dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru
itu dicatat atau ditulis.Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting
dan mendesak).Kemudian, dicanangkan dan diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui
pendekatan atau metode pembelajaran. Metode pembelajaran apa yang menurut bapak-ibu guru yang
tepat untuk memecahkan permasalahan yang mendesak itu. Metode yang digunakan itu seharusnya
yang bapak-ibu kuasai.Pemecahan masalah tersebut selanjutnya bapak-ibu tuangkan dalan Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Semua yang diuraikan di atas dituangkan dalam tulisan yang dinamai
proposalpenelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan perencanaan penelitian tindakan kelas,
terutama mengidentifikasi dan mementukan masalah penelitian, sebagai berikut.
1) Permasalahan yang diidentifikasi harus merupakan masalah riil guru. Untuk itu perlu disertai data
empirik, yaitu data yang berupa angka-angka, persentase, jumlah, dan sejenisnya. Bukan hanya data
kualitatif seperti sebagiab besar, sebagian kecil, kebanyakan, dan sejenisnya;
2)Bersifatprblematik(dapatdipemecahkan&mendesak);
3)Masalahygdipecahkanbermanfaatjelas;
4)Feasible&researchable;
5)Perumusanmasalahberbentukkesenjanganataukalimattanya;
6)Mengidentifikasipenyebabmasalah;
7) Berbagai alternatif pemecahannya (brainstorming dengan guru lain/kolaboratif); dan
8)Siapdi-action-kan.
3.MELAKSANAKANTINDAKAN/ACTIONDAN(DANOBSERVASI)
Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP itulah bapak-ibu
melaksanakan penelitian tindakan kelas (action). Selama melaksanakan penelitian tindakan kelas
(action) dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri.Untuk melakukan pengamatan itu
sebaiknya bapak-ibu dibantu oleh teman sejawat guru lainnya.Sehingga pengamatan dapat dilakukan
secaraobjektif.
Dalam pelaksanaan aksi atau pelaksanaan tindakan (action di kelas) perlu disiapkan hal-hal berikut.
1)Bagaimanaorganisasikelas
2) siapa yang melakukan observasi dan yang mencatat atau yang mengambil data di lapangan (di dalam
kelas)selamaaction.
3) Siapa yang mengamati dan bagaimana bentuk alat (instrumen) untuk observasi
4)DalamhalpelaksanaanPTKsiswaharusdilibatkan
4.REFLEKSI
1. Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan
seterusnyaterjadipada:siswa,guru,suasanakelas,danseterusnya;
2.Denganmenggunakanpertanyaan:how,why,&whatextent;
3.Mencatatkekurangan/kelemahanyangada;dan
4.Berbagaihaltersebutsebagaibahanuntukperbaikanrencanabaru.
Berdasarkan pelaksanaan (action) dan hasil pengamatan bapak-ibu guru melakukan refleksi
(perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang
membantu pengamatan.Berdasarkan hasil refleksi inilah bapak-ibu guru melakukan perencanaan lagi
untuk siklus berikutnya.Hal ini dilakukan bila dalam pelaksanaan siklus pertama itu hasilnya masih belum
maksimal.Perencanaan berikutnya tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-
pengembangan perencanaan termasuk perubahan atau pengembangan RPP.Yang perlu diperhatikan
dan dilakukan pada waktu melakukan refleksi adalah hal-hal sebagai berikut.
1) Kegiatan mengulas secacar kritis tentang perubahan ygan terjadi pada baik pada siswa, guru, suasana
kelas,dansejenisnya.
2)Merefleksidenganmenggunakanpertanyaan:how,why,&whatextent.
3) Mencatat kekurangan/kelamahan yang ada selama perencanaan, khususnya selama pelaksanaan
tindakan(action)
4) Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru pada siklus berikutnya. Jika
pelaksaanpadasaatitumasihbelummaksimal.
PERBAIKANRENCANA(BARU)
Upaya perbaikan untuk perencanaan “baru” (untuk kegiatan siklus berikutnya), dilakukan atas dasar
hasil catatan tindakan (action) dan refleksi. Perencanaan baru ini tentu dilakukan perubahan-perubahan
atau pengembangan-pengembangan perencanaan metode pembelajarannya. Dan tentunya termasuk
perubahan atau pengembangan RPP yang akan dilakukan pada siklus atau putaran berikutnya.
AKHIRTINDAKAN
1) Biasanya setelah 3 kali putaran PTK sudah dianggap/bias diakhiri dan dilaporkan hasilnya
2) Aspek yang dilaporkan: (1) setting kondisi lokasi; (2) hasil pelaksanaan tiap siklus, hasil pengamatan
(kemajuan yang dicapai), hasil refleksi (berbagai perbaikan yang dilakukan); pembahasan hasil terhadap
keseluruhan siklus (missal, memaparkan table hasil antar siklus dan seterusnya)
3)Berbagaiperubahanyangperludicatat:
Siswa:
-Hasilbelajar(harian,tengahsemester,semester)
-Motivasiterhadapprosesbelajarmengajar
-Aktivitasnya-Catatanportofolio-Perubahansikapdanlainsebagainya
Guru:
-Peningkatanpengetahuan
-Pengelolaankelas
-Kepercayaandiri
-Peningkatanketerampilanmengajar
-Kecekatan-Kemampuanprosesbelajarmengajardanlainsebagainya
BABIVHASILPENELITIANDANPEMBAHASAN
Berisitentang:
1.Settingdaerah/lokasipenelitian
yang berisi tentang uraian secara rinci dan kronologis tentang kondisi daerah/lokasi penelitian
2.Sajiandatapenelitian
Hasil penelitian berisi paparan tentang uraian penelitian yang sejalan dengan tujuan penelitian. Pada
dasarnya uraian hasil penelitian berisi menjawab pertanyaan penelitian atau menjawab tujuan
penelitianberdasarkanbanyaknyasiklusyangditerapkan/diaction-kan:
SIKLUSI:
1 Paparkan data hasil penelitian pada setiap siklus yang dilakukan. Paparkan hasil pengamatan
(termasuk kemajuan yg dicapai).Paparan dalam bentuk Tabel persentase dan dibawahnya diberikan
komentar tentang angka (persentase) yang ekstrim-ekstrim saja. Tabel persentase tersebut, misalnya
tentang:
Siswa:
-hasilbelajar(harian,tengahsemerter,semesteran)
-motivasiterhadapPBM
-aktivitasnya-catatanportofolio
-perubahansikap,dls
Guru:
-peningkatanpengetahuan
-pengelolaakelasnya
-kepercayaandiri
-peningkatanketerampilanmengajar
-kecekatanmengajar
-kemampuanPBM,dls
2 Paparkan hasil refleksi, dengan guru/siapa saja refleksi dilakukan, dan uraikan/ jelaskan di sini.
Termasuk berbagai perbaikan yg disarankan untuk dilakukan pada siklus berikutnya.Berbagai perubahan
yangperludilakukanpadasiklusselanjutnya.
SIKLUSII:
Pada dasarnya uraian pada siklus dua sama dengan siklus pertama, namun perlu dijelaskan apa saja
perkembangan/ perubahan pembelajaran yang dilakukan pada siklus dua ini, isinya sebagai berikut.
1 Paparkan data hasil penelitian pada setiap siklus yang dilakukan.Paparkan hasil pengamatan (termasuk
kemajuan yg dicapai).Paparan dalam bentuk Tabel persentase dan dibawahnya diberikan komentar
tentang angka (persentase) yang ekstrim-ekstrim saja. Tabel persentase tersebut, misalnya tentang:
Siswa:
-hasilbelajar(harian,tengahsemerter,semesteran)
-motivasiterhadapPBM
-aktivitasnya-catatanportofolio
-perubahansikap,dls
Guru:
-peningkatanpengetahuan
-pengelolaakelasnya
-kepercayaandiri
-peningkatanketerampilanmengajar
-kecekatanmengajar
-kemampuanPBM,dls
2 Paparkan hasil refleksi, dengan guru/siapa saja refleksi dilakukan, dan uraikan/ jelaskan di sini.
Termasuk berbagai perbaikan yg disarankan untuk dilakukan pada siklus berikutnya.Berbagai perubahan
yang perlu dilakukan pada siklus selanjutnya, dan begitu seterusnya.Jika pada siklus dua dirasa sudah
cukupmakalaporanpemaparandatacukupsampaidisini.
3.AnalisisDataTemuanPenelitian
Isisub-babanalisisdatayaitu:
1) Sandingkan dan bandingkan data (Tabel persentase) pada siklus pertama dan siklus dua.
2) Jika dilakukan 3 siklus, maka bandingkan dan sandingkan ketiga data (Tabel %) yang ada tersebut
3) Berikan penjelasan/uraian seberapa besar peningkatan yang terjadi antarsiklus tersebut (siklus 1, 2,
dan3)danberikanlahkomentar-komentarsaudarasebagaipeneliti
4.TemuanPenelitianatauPengujianHipotesisTindakan
Isinya:
-Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan pada sub-bab di atas, maka jelaskan apakah temuan
penelitian saudara sejalan dengan tujuan penelitian yang telah saudara tulis didepan atau tidak.
-Dengan kata lain, saudara juga menguji hipotesis tindakan yang telah saudara sebutkan di atas (di Bab I,
bilasaudaramenggunakansub-babhipotesistindakan).
-Dengan begitu, uraian sub-bab ini sebenarnya menjawab tujuan penelitian suadara. Jika ada dua
tujuan, maka ada dua temuan.Jika ada tiga tujuan, maka ada tiga temuan penelitian.
5.PembahasanHasilPenelitian
Pembahasan hasil penelitian, rambu-rambu penulisan pembahasan hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
(1)Pembahasanhasildilakukanterhadapkeseluruhansiklus;
(2) Misalnya dengan memaparkan tabel hasil antarsiklus dan berbagai pengalaman keuntungan dan
keutamaan temuan yang dialami pada waktu pelaksanaan (action) semuanya dijelaskan di sini;
(3) Temuan penelitian hendaknya didiskusikan/didialogkan dengan berbagai kajian teori dan temuan
penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan di bab tiga tentan kajian pustaka
BABVIKESIMPULANDAN SARAN
Kesimpulan
1) Kesimpulan pada dasarnya menjawab secara singkat tujuan penelitian.Jika tujuan penelitiannya 2
kesimpulannya ya dua, Jika tujuan penelitiannya 1 kesimpulannya ya simpulannya satu.Dan begitu
seterusnya
2) Paparkan kesimpulan biasanya berupa beberapa simpulan yang sejalan atau berurutan dengan
rumusanmasalah/tujuanpenelitian.
Saran
Isinya yaitu paparkan beberapa saran sejalan dengan temuan penelitian.
Saran bisa ditujukan kepada penelitian lanjutan apa, aktivitas belajar siswa, guru, sekolah, dan
komponen sekolah/pendidikan lainnya yang terkait dengan temuan peneitian.
DAFTARPUSTAKA
1) Yang ditulis dalam Daftar Pustaka harus dirujuk/terkutip di dalam naskah proposal, dan sebaliknya
nama yang dikutip dalam naskah proposal harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
2) Urutan penulisan Daftar Pustaka yang gunakan urutannya: nama penulis buku, tahun terbit, judul
buku (ditulis/dicetakmiring) ,kota tempat terbit ,dan nama penerbi
3)Disusun dengan urutan secara abjad nama pengarang,
Contoh:
Fatchan, Ach, 2009, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya, Jenggala Pustaka Utama-
LemlitUM.
Stringer, Ernie, 2004, Action Researh in Education, Columbus – New Jersey - Ohio, Merrill
PrenticeHall.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.JADWALPELAKSANAANPENELITIAN
1) Berisi jadwal atau matrik kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan
dilapangandanpenyusunanlaporan.
2)JadwalpelaksanaanmengacupadaMetodePenelitian.
3) Jadwal penelitian dibuat sejak pembuatan proposal sampai dengan pembuatan laporan penelitian
(selama6sampai10bulan)
4) Dengan demikian, yang realistik seorang guru atau sekelompok guru hanya mampu melakukan PTK
satuatauduakalidalamsatutahun.
2.PERSONALIA
Semua tim peneliti yang melaksanakan penelitian di lapangan harus tercantum semua, kecuali kalau
gurumelaksanakanPTKsendiri.
3.RINCIANBIAYAPENELITIAN
Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode
Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan
habis, penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian
initidakperludilengkapi.
3.RPP4.INSTRUMEN PENELITIAN5.CV PARA PENELITI6.FOTO DOKUMENTASI, DLL
PROGRAM PKP
50% NILAI PRAKTEK
(PERBAIKAN PEMBELAJARAN – RPPP)
50% NILAI LAPORAN PKP
(LAPORAN PERBAIKAN)
PERBAIKAN PEMBELAJARAN:
PGSD: 1 MAPEL (EKSAK / NONEKSAK)
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PKP PGSD – PAUD
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
D. Indikator dan Kriteria Keberhasilan
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Setting Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Validitas Data
F. Analisis Data
G. Prosedur Penelitian
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
1. Deskripsi hasil belajar
2. Deskripsi proses pembelajaran
B. Deskripsi Hasil Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil Belajar
b. Proses Pembelajaran
4. Refleksi
C. Deskripsi Hasil Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil Belajar
b. Proses Pembelajaran
4. Refleksi
D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
JUDUL PENELITIAN
Memuat tentang: masalah, tindakan, hasil yang diharap, dan lokasi yang diteliti
Singkat, spesifik, jelas, dan mengorak pesona
Berupa frase (maksimal 20 kata)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG
DENGAN ALAT PERAGA KONKRET PADA SISWA KELAS V SD X
BUKAN… MENINGKATKAN HASIL…
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Menggambarkan permasalahan dan tindakannya secara jelas dan benar (berkaitan dengan
latar belakang masalah)
Umumnya berbentuk kalimat tanya
Contoh Penulisan Rumusan Masalah pada PTK
• Apakah melalui pemanfaatan alat peraga(X) dapat meningkatkan proses belajar(Y1)
matematika bagi …. ?
• Apakah melalui pemanfaatan alat peraga (X) dapat meningkatkan hasil belajar(Y2)
matematika bagi …. ?
• Dapat juga:
• Bisakah Y ditingkatkan melalui X bagi... ?
• Bagaimana cara membuat penjelasan menjadi lebih mudah dipahami , mengaktifkan siswa,
dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa dalam
pelajaran IPS?
C. Tujuan Penelitian
• X1: pemanfaatan alat peraga kartu huruf hijaiyah bersambung secara kelompok besar
• X2: pemanfaatan alat peraga kartu huruf hijaiyah bersambung secara kelompok kecil
• Kondisi awal: Guru belum menerapkan alat peraga kartu huruf Hijaiyah bersambung,
maka hasil belajar siswa masih rendah.
• Supaya hasil belajar siswa meningkat, guru perlu melaksanakan tindakan dengan
menerapkan alat peraga kartu huruf Hijaiyah bersambung
• Siklus 1: Guru menerapkan penggunaan alat peraga kartu huruf hijaiyah bersambung
secara kelompok besar
• Siklus 2: Guru menerapkan penggunaan alat peraga kartu huruf hijaiyah bersambung
secara kelompok kecil
• Dari siklus 1 ke siklus 2, diharapkan kemampuan menulis huruf arab bersambung melalui
pemanfaatan alat peraga kartu huruf Hijaiyah bersambung meningkat
• Kondisi akhir: Diduga melalui penggunaan alat peraga kartu huruf hijaiyah bersambung
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis huruf arab bersambung
Untuk menulis hipotesis dengan mudah: (1) menyalin klimak kerangka berpikir dengan
menghilangkan kata “diduga”, atau menyalin rumusan masalah, dengan menghilangkan
kata “ apakah “dan “ ? “
• Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti uraian di atas, diajukan hipotesis
tindakan sebagai berikut: Melalui x dapat meningkatkan y bagi siswa ….
Pengumpulan
03 Data dengan melakukan tindakan: vvv vv
Siklus 1 v
b. Siklus 2
05 Pembahasan/Diskusi vv
b.Beri alasan mengapa pengumpulan data/ pelaksanaan tindakan dilakukan pada waktu itu
(pengumpulan data dengan cara melakukan tindakan tidak dapat dilakukan pada waktu
libur sekolah)
2. Tempat Penelitian
a. Di mana penelitian itu dilakukan, sekolah mana, program apa, kelas berapa, dsb.
b. Beri alasan mengapa penelitian dilakukan pada tempat itu
B. Subjek Penelitian
o Guru sebagai peneliti, subjeknya siswa
Kepala sekolah sebagai peneliti subyeknya guru ( karena Kepsek juga guru, maka dapat
juga subyeknya siswa)
o Pengawas Sekolah sebagai peneliti, subyeknya guru atau Kepsek.
1. Teknik pengumpulan data, dapat berbentuk teknik tes maupun non tes.
a. Tes: (tertulis, lisan, perbuatan).
b. Non tes: ( wawancara, pengamatan, chek list, dst ….)
(Teknik mana yang digunakan, dapat lebih dari satu teknik)
2. Alat pengumpulan data tergantung pada teknik yang digunakan:
a. Teknik tes, alatnya dapat berbentuk butir soal tes
b. Teknik non tes, alatnya dapat berbentuk pedoman dan lembar
observasi, pedoman dan lembar wawancara, dll)
E. Validitas Data
Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid.
Validitas yang digunakan perlu sesuai dengan data yang dikumpulkan.
Untuk data kuantitatif ( berbentuk angka) umumnya yang divalidasi instrumennya.
Diperlukan kisi-kisi agar terpenuhinya validitas teoretik, khususnya content validity.
Data kualitatif (misalnya observasi, wawancara), dapat divalidasi melalui triangulasi:
a. Triangulasi sumber, data berasal dari beberapa sumber. (melalui kolaborasi dengan
teman sejawat)
b. Triangulasi metode, data berasal dari beberapa metode. (dengan menggunakan
beberapa teknik/alat pengumpulan data)
F. Analisis Data
Analisis yang digunakan sesuai dengan metode dan jenis data ydikumpulkan.
Pada PTK data yang dikumpulkan dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif.
Pada PTK tidak menggunakan uji statistik, tetapi dengan deskriptif.
Data kuantitatif menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan
hasil belajar kondisi awal, hasil belajar setelah siklus 1 dan hasil belajar setelah siklus
2.Kemudian direfleksi.
Data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara menggunakan analisis diskriptif
kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus, dengan
membandingkan proses pembelajaran kondisi awal dan siklus 1, membandingkan proses
pembelajaran siklus 1 dan siklus 2, serta membandingkan proses pembelajaran kondisi
awal dan kondisi akhir.
G. Prosedur Penelitian
Merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti.
Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu
metode penelitian tindakan kelas.
Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus,
minimal dua siklus.
Langkah selanjutnya menentukan tahapan – tahapan dalam siklus, terdiri dari 4
tahapan yaitu: Perencanaan, Tindakan, Pengamatan,Refleaksi
Dijelaskan secara singkat tiap tahapan pada setiap siklus.
Siklus 1
a.Perencanaan tindakan. ( apersepsi, kegiatan inti, penutup)
b. Pelaksanaan Tindakan (Tindakannya apa yang dilakukan pada siklus 1)
c. Pengamatan. Apa yang diobservasi/ diamati, siapa yang diamati, kapan pengamatan
dilakukan, apa hasil yang akan diperoleh dari observasi dsb (pengamatan proses
pembelajaran dan pengamatan hasil belajar)
d.Refleksi. Bagaimana cara merefleksi, apa yang direfleksi ( baik merefleksi proses
pembelajaran dan hasil belajar)
. Siklus 2
a. Perencanaan: apersepsi, kegiatan inti, penutup
b. Tindakan apa yang dilakukan
c. Apa yang diobservasi/ diamati, siapa yang diamati, kapan pengamatan dilakukan , apa
hasil yang akan diperoleh dari observasi dsb
d. Bagaimana cara merefleksi
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
1. Deskripsi hasil belajar
Dideskripsikan semua hasil pengamatan dari kondisi awal
Deskripsi dapat disajikan pula dalam bentuk tabel/ daftar, maupun dalam bentuk grafik/
diagram
Tabel
Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
No Uraian Uh 1
01 Nilai terendah 37
02 Nilai tertinggi 78
03 Nilai Rerata 46
04 Rentang Nilai 41
No Uraian Uh 1
01 Nilai terendah 47
02 Nilai tertinggi 81
03 Nilai Rerata 60
04 Rentang Nilai 34
1. Tindakan
02 Siswa masih Siswa yang pasif Siswa aktif dalam Dari kondisi
banyak yang dalam pembelajaran pembelajaran, masih awal ke
mengantuk, makin berkurang, ada 1 siswa yang kondisi akhir
tidak aktif dalam masih ada 3 siswa mengantuk, terdapat
pembelajaran yang mengantuk, kreaktivitas siswa peningkatan
kreaktivitas siswa dalam belajar nampak keaktifitasan
dalam belajar antosias dan kreatif. siswa dalam
nampak antosias. proses
pembelajaran
matematika,….
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Dibuat secara kronologis
Diberi halaman pada lampiran
Diberi nomor lampiran
Penulisan lampiran disesuaikan dengan kelaziman yang berlaku
• Lampiran 1: Surat ijin penelitian
• Lampiran 2: Data kondisi awal
• Lampiran 2a. Data hasil belajar
• Lampiran 2b. Data proses pembelajaran
• Lampiran 3: Data siklus 1
• Lamp 3a. Kisi-kisi
• Lamp 3b. Butir soal
• Lamp 3c. Kunci jawaban
• Lamp 3d. Kriteria/pedoman penilaian
• Lamp 3e. Contoh jawaban siswa
• Lamp.3f. Daftar hadir
• Lamp 3g. Daftar nilai siklus 1
• Lamp 3h. RPP
• Lamp 3i. Lembar pengamatan
• Lamp 3j. Contoh lembar pengamatan
• Lamp. 3k. Hasil pengamatan
• Lampiran 4: Data siklus 2
• Lamp 4a. Kisi-kisi
• Lamp 4b. Butir soal
• Lamp 4c. Kunci jawaban
• Lamp 4d. Kriteria/pedoman penilaian
• Lamp 4e. Contoh jawaban siswa
• Lamp.4f. Daftar hadir siswa
• Lamp 4g. Daftar nilai siklus 2
• Lamp 4h. RPP
• Lamp 4i. Lembar pengamatan
• Lamp 4j. Contoh lembar pengamatan
• Lamp.3k. Hasil pengamatan
Abstrak
• Ditulis satu spasi, tanpa judul/ sub judul
• Isi abstrak minimal memuat: (1) tujuan penelitian, (2) setting dan subyek penelitian, (3)
prosedur penelitian termasuk analisis data, (4) hasil penelitian
• Ditulis maksimal satu halaman
C0NTOH
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan
kompetensi mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen yang didengar dalam pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilakukan melalui model pembelajaran kooperatif think-pair-share. Penelitian
dilakukan di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Kebumen semester 2 tahun pelajaran 2008/2009.
Jumlah siswa sebanyak 36 terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan.
Penelitian berlangsung selama dua siklus. Tiap siklus terdiri atas kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan dan setiap
pertemuan berlangsung 2X45 menit. Pada siklus I, siswa dikelompokkan dalam pasangan yang
beranggotakan 2—2 (tiap kelompok 4 siswa). Materi cerpen dibacakan guru. Pada siklus II,
siswa dikelompokkan dalam pasangan yang beranggotakan 1—1 (tiap kelompok 2 siswa). Materi
cerpen disajikan guru melalui tape recorder.
Data-data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yang diperoleh melalui hasil
evaluasi tiap akhir siklus. Selain itu juga berupa data kualitatif yang diperoleh melalui hasil
observasi, jurnal guru kolaborasi, dan jurnal siswa. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa
telah terjadi peningkatan kompetensi siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen yang
didengar melalui model pembelajaran kooperatif think-pair-share. Hal ini terbukti dari nilai
rerata siswa pada kondisi awal 62,83 meningkat menjadi 70,86 pada siklus I dan semakin
meningkat menjadi 76,44 pada siklus II. Model pembelajaran kooperatif think-pair-share juga
menyenangkan dan meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi,
jurnal guru, dan khususnya pendapat siswa melalui jurnal siswa.
Kata kunci : unsur intrinsik cerpen, model pembelajaran kooperatif, think-pair-share
1. . Kata Pengantar
2. Sekurang-kurangnya memuat:
Bibliografi/Daftar Pustaka
yaitu daftar yang memuat judul-judul buku, artikel-artikel, serta bahan-bahan yang
Contoh :
Penghijauan sering disebut dengan istilah reboisasi, yakni penanaman kembali
areal hutan yang gundul. Secara lebih lengkap, Setiawan (2002 : 17) mengatakan, penghijauan
adalah suatu usaha yang meliputi kegiatan- kegiatan penanaman tanaman keras, rerumputan,
serta pembuatan teras dan bangunan pencegah erosi lainya. Kegiatan ini dilakukan di arealyang
tidak termasuk areal hutan negara atau di areal lain, berdasarkan rencana tata guna tanah yang
tidak dperuntukkan sebagai hutan.
2. Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, buatlah dahulu pengantar
kalimat yang sesuai dengan keperluan. Setelah itu, tampilkan kutipannya. Kemudian,
tulislah nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, nomor halamn di dalam kurung,
lalu akhiri dengan tanda titik.
Contoh :
Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor yang sering terjadi memang
merupakan peristiwa mengerikan. Peristiwa itu terjadi secara tiba – tiba di saat orang tidur lelap.
Ssalah satu cara efektif yang harus dilakukan adalah dengan melakukan penghijauan, yakni
suatu usaha yang meliputi kegiatan – kegiatan penanamn tanaman keras, rerumputan, serta
pembuatan teras dan bangunan pencegah erosi lainnya di areal yang tidak termasuk areal hutan
negara atau di areal lain, berdasarkan rencana tata guna tanah yang tidak diperuntukkan sebagai
hutan. (Setiawan, 2002 : 17)
3. Jika pengarang lebih dari dua orang, yang disebutkan hanya nama pengarang pertama
dengan menambahkan et al., atau dkk. (dan kawan-kawan).
Contoh :
Jika dirumuskan bagaimana hubungan arsitektur dan arsitek, sulardo, dkk., (2003 :
10-11) mengatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan ilmu dan seni, sedangkan arsitek adalah
orang yang menciptakan ruang sehingga melahirkan bentuk-bentuk arsitektur yang beraneka
ragam.
4. Jika kutipan terdiri atas lima baris atau kurang dari lima baris, penulisannya seperti
terlihat dalam contoh 1,2,3, yakni kutipan dimasukkan langsung ke dalam teks dengan
jarak dua spasi. Adapun kutipan yang lebih dari lima baris dicantumkan di bawah teks
dengan jarak satu spasi, menjorok ke dalam sekitar lima huruf, baik di sebelah kiri
maupun kanan, tanpa diberi tanda petik.
Contoh :
2. MENGANALISIS MASALAH; masalah yang dianalisis harus benar- benar fakta yang
terjadi dalam PBM.Masalah tersebut harus dicari akar permasalahannya,
sehingga dapat diselesaikan lewat tindakan yang benar. Analisis masalah ini
misalnya: Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran sangat monoton dan
membosankan.
3. JUDUL
(b). jelas
(c). Menarik
(e). Mengandung tiga unsur pokok yaitu: variabel harapan, variabel tindakan dan
setting penelitian.
4. KATA PENGANTAR
(a). Ucapan Puji Syukur kepada Allah SWT dan Shalawat kepada Nabi Muhammad SWT
(b). Ucapan terima kasih kepada orang yang dianggap perlu dalam menyelesaikan karya tulis anda
(c). Mohon kepada pembaca untuk memberikan kritikan yang membangun terhadap karya anda.
5. DAFTAR ISI6. DAFTAR TABEL7. DAFTAR DIAGRAM8. DAFTAR GAMBAR9. DAFTAR LAMPIRAN
10. ABSTRAK
(f). Kesimpulan
(1). Jelaskan secara rinci keadaan yang sebenarnya terjadi dalam pembelajaran di kelas
(3). Semua pengalaman yang berhubungan dengan metode lama, dan dampak yang terjadi dari kegagalan
hasil belajar
(4). Solusi yang ditawarkan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, bila perlu sebutkan
keunggulan dan keampuhan metode yang baru itu.
b.Rumusan Masalah
(1). Masalah harus dirumuskan berdasarkan dua variabel yaitu variabel harapan dan variabel tindakan
beserta setting
(2). Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya atau kalimat pernyataan
(5).Mencantumkanjenispermasalahannya
(6). Tindakan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
c.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus diformulasikan sesuai dengan rumusan masalah dengan menggunakan kalimat
pernyataan, yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan rencana
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
d.Manfaat Penelitian
(d). Uraikan apakah melalui metode baru tersebut dapat meningkatkan hasil belajar
siswa (TEORI), atau kuatkan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan orang
lain.
13. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
I. Setting Penelitian
(b). Waktu
(c). Jadwal setiap pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran yang baru
(d). Sebutkan dalam tiap-tiap pertemuan hari, tanggal, pokok bahasan dan scenario pembelajaran dengan
mengikuti empat tahapan yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi,
tahap refleksi, dan seterusnya sampai berakhir siklus
(b). Wawancara
(c). Dokumentasi
(d). Angket
(e) Tes
(f). LKS (Semua Tehnik Pengumpulan Data ini harus dijelaskan pengertian dan kegunaannya
(b). Data juga perlu dideskripsikan baik data yang bersifat kuantitatif atau kwalitatif.
V. Jadwal Penelitian
Uraikan tentang kegiatan yang dilakukan mulai dari observasi awal sampai kepada seminar hasil
penelitian.
(4). Refleksi (Kajian terhadap indikator Kinerja terhadap Hasil dan Proses PBM) dan Analisis hasil
(4). Sikap
(5). Pemahaman
Setelah data tersebut dianalisis mulai dari nomor 1-5, maka hasilnya digambarkan dalam bentuk tabel
dan diagram serta dideskripsikan dalam bentuk paragraf.Selanjutnya melakukan refleksi dan analisis
terhadap temuan yang cukup signifikan tidak hanya yang bersifat positif saja tapi juga yang bersifat
negatif.
B. Saran; untuk guru lain , untuk Kepala sekolah dan untuk pelaku kebijakan.
17. LAMPIRAN