METODE PENELITIAN
bersiklus , dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
(2008:28).
berangkat dari persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru. Dalam hal ini guru
menjadi salah satu objek penelitian. Untuk menegaskannya ada beberapa hal yang
perlu penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah: (1) Peneliti bukan guru kelas,
kegiatan pembelajaran guru, (4) penelitian bergerak dengan pola siklus, (5) bentuk
penelitian individu bukan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan teman seawat
sebagai obeserver.
Desain penelitian yang penulis lakukan dengan pola siklus dan bergerak
B. Waktu Penelitian
60
Penelitian ini di mulai dari bulan Desember 2020 hingga bulan Maret 2021
BULAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Profosal
2 Koordinasi Peneliti
dengan Kepala Sekolah
dan Guru pengajar
3 Diskusi dengan guru
maple untuk identifikasi
pessoalan pembelajaran
4 Diskusi dengan guru
meapel untuk
menyiapkan RPP daring
5 Pre-Test
6 Observasi Pembelajaran I
7 Observasi Pembelajaran II
9 Menyususn laporan
Penelitian
Tabel 01: Jadwal kegiatan penelitian
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini SMP Negeri 1 Ceper Kabupaten Klaten. Sekolah tersebut
Penentuan sekolah ini sebagai objek penelitian yaitu: Pertama lokasi sekolah hanya
50 meter dari jalan raya, yaitu Jalan Besole-Pedan, sehingga mudah dijangkau
61
dengan berbagai moda transfortasi. Kedua, lingkungan sekolah berada dalam
D. Subyek Penelitian
Ajaran 2020/2021, dengan responden guru matapelajaran Bahasa Indonesia Dra. Sri
Hartini dan siswa kelas VII B yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 12 siswa
Alasan memilih kelas ini karena berdasarkan pengamatan dan dialog dengan
guru Bahasa Indonesia, siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam menulis
cerita fantasi, dan banyak di antara siswa yang mudah lupa terhadap materi yang
diajarkan. Hal ini dampak dari penyampaian materi dirasakan kurang menyenangkan
dan kurang bermakna sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menangkap materi
ajar yang disaampaikan guru. Namun demikian kelas tersebut memiliki rata-rata nilai
penelitian ini.
sebagai berikut:
62
1. Observasi
mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung
(2011:84).
Observasi sebagai alat pengumpul data ini banyak digunakan untuk nmengukur
tingkah laku atau pun proses terjadinya sebuah aktivitas yang bisa diamati, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Data-data yang
diperoleh dalam observasi dicatat dalam suatu catatan observasi, di mana kegiatan
intensif, b) analisis dan pengujian data kembali, c) diperoleh deskripsi data yang
kegiatan dan perilkau siswa dalam situasi tertentu sehingga lebih objektif dan sesuai
dengan fakta yang terjadi di lapangan. Selain adanya keunggulan, teknik observasi ini
biaya yang besar, susah dijangkau serta bergantung pada tempat dan lokasi.
63
Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan di kelas selama kegiatan
selama proses pembelajaran melalui grup Whatsapp kelas. Berkaitan dengan hal
disamping, lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:
kemampuan menulis cerita melalui penggunaan media gambar seri siswa kelas
kemampuan menulis cerita melalui penggunaan media gambar seri siswa kelas
2. Wawancara
memiliki autoritas (seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah). Menurut
situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang orang lain. Orang-orang
yang diwawancarai dapat termasuk beberapa orang siswa, kepala sekolah, beberapa
diajukan seperangkat pertanyaan atau yang tersusun dalam suatu daftar. Agar
64
wawancara dapat berlangsung dengan baik, sehingga diperoleh data yang diinginkan
maka peneliti atau petugas wawancara harus mampu menciptakan suasana yang akrab
sehingga tidak ada jarak antara petugas wawancara dengan orang yang diwawancarai.
pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut. Namun cara ini juga mempunyai
dan pewawancara.
diperlukan dengan cara yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Melalui
wawancara, siswa dan guru dapat mengeluarkan isi hatinya secara lebih bebas,
kembali dan sebaliknya jawaban yang belum jelas dapat diminta lagi dengan lebih
Teknik ini dapat digunakan untuk wawancara dengan siswa dan guru tentang
kesan-kesan dan pengungkapan perasaan siswa dan guru ketika proses belajar
menulis cerita fantasi pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan bantuan
media gambar seri. Wawancara ini juga digunakan untuk mengetahui letak kesulitan
65
Wawancara juga dipergunakan untuk menggali data dari pihak sekolah tentang
berbagai hal yang relevan dengan keadaan sekolah, serta untuk memperoleh
informasi tentang sejarah berdirinya sekolah dari pihak-pihak lain yang mengetahui
dengan pelaksanaan pembelajaran secara daring dengan materi ajar penulisan cerita
fantasi dengann media gambar berseri adalah guru, maupun pihak terkait dilakukan
secara online dengan media WhatsApp. Siswa yang diwawancarai adalah Anisa Dyah
Eka Lestarai nomor urut 4, Nadya Putri Alifia nomor urut 22, dan Putra Agil
Pamungkas nomor urut 27. Sedangkan wawancara dengan guru dilakukan kepada
guru matapelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Dra. Sri Hartini selaku responden
utama dan sekaligus pengajar kelas VII A dan VII B, dilakukan pada saat pra
observasi dan pasca observasi. Wawancara kepada Dyah Esa Verawati, S.Pd.
pengajar kelas VII C, VII D dan VII E, dan Yogi Dwi Priyatna, S.Pd. pengajar kelas
VII F dan VII G dilakukan pada saat pra observasi guna menambah informasi yang
setara dengan informasi dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas kelas VII
B.
3. Dokumen
laporan yang sudah tersedia. Dokumen adalah ditujukan untuk memperoleh data
66
langsung dari tempat penelitian yang meliputi buku-buku yang relevan, peratura-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan
pengumpulan data menjadi refresentasi dari setiap persyaratan tertulis yang telah
disiapkan oleh seseorang atau lembaga tertentu untuk keperluan pengujian data pada
yang stabil, dapat berguna sebagai bukti untuk pengujian, bersifat alami, tidak reaktif,
sehingga mudah ditemukan dengan teknik kajian isi, disamping itu hasil kajian isi
diteliti
pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri pada mata pelajaran Bahasa
4. Tes
Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaaan, perintah dan petunjuk yang
(2010:77). Teknik Tes juga merupakan suatu metode pengumpulan data dengan
67
memberikan soal tes kepada subjek yang diteliti. Rianto mengemukakan bahwa
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (2005:170).
serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau sekelompok siswa
sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut,
yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh siswa lain dengan nilai
(2009:66). Nilai tes diambil berdasarkan jawaban yang diberikan subjek, bobot
mereka miliki yang dituangkan kedalam kata atau kalimatnya sendiri, b) dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, yang sangat sukar diukur
melalui soal pilihan ganda atau bentuk obyektif lainnya, c) waktu yang diperlukan
untuk menyususn soal tertulis relatif singkat bila dibandingkan dengan soal pilihan
68
ganda. Kelemahan instrumen soal uraian/esay adalah cakupan dan ruang lingkup
Hasil pekerjaan siswa dalam tes ini digunakan untuk melihat peningkatan
pemahaman dan kemampuan siswa pada kegiatan menulis cerita. Dalam penelitian
Tes yang diberikan sebelum penerapan teori dalam pembelajaran darint tes
dengan durasi waktu yang sudah diatur/disetting secara aouto clossing, artinya
pengujian akan berakhir sesuai dengan alokasi yang diatur di pengaturan aplikasi.
Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan siswa menulis cerita pra
pembelajaran yang akan dilaksanakan, oleh karena itu pre tes memegang peranan
Post yaitu tes yang diberikan setiap akhir observasi pembelajaran untuk
dengan menggunakan aplikasi Google Form. Bentuk soal uraian dengan durasi waktu
yang sudah diatur/disetting secara aouto clossing, artinya pengujian akan berakhir
69
Manfaat post test antara lain: a) mengetahui tingkat kompetensi siswa terhadap
informasi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok, b) untuk
mengetahui para siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, c) sebagai acuan
Instrumen yang dipergunakan dalam pengambilan data test pada post test tiap
siklus mempergunakan soal atau lembar kerja siswa (LKS). Lembar kerja siswa
berupa kuis soal ranah pengetahuan dan soal uraian untuk menguji ranah
keterampilan.
penyusunan soal pada google form adalah sebagai berikut: (1) Masuk ke akun Google
halaman Google Form, pada bagian “Membuat kuis baru” pilih “Kosong”; (4) Pada
bagian kanan atas, klik Setelan > Kuis > Jadikan ini untuk kuis > Simpan. (5) Beri
nama kuis. (6) Tambahkan deskripsi dan header. (7) Klik “Sesuaikan Tema” untuk
mengubah tema, warna latar belakang, atau gaya font. (8) Klik “menu pertanyaan
tanpa judul” lalu masukkan data pertanyaan yang akan diajukan. (9) Tentukan
jawaban dengan klik “Kunci Jawaban” (10) Pilih atau ketik jawaban yang benar. (11)
Di samping pertanyaan, masukkan jumlah nilai untuk jawaban yang benar. (12) Klik
70
“Edit pertanyaan” untuk kembali ke pertanyaan. (13) Selesai, setiap perubahan akan
email ke Google Form, identitas responden bisa terbaca sehingga pembuat soal dapat
setiap responden yang telah mengerjakan soal dan mengirim, penulis mengumpulkan
alamat email dan meminta siswa dengan klik Setelan > Kumpulkan alamat email.
Setelah selesai membuat soal, penulis sudah dapat membagikan soal tersebut
dalam bentuk tautan untuk diakses oleh responden. Cara membagikan tautan tersebut
adalah: (1) Pada bagian kanan atas klik “Kirim”. (2) Pilih cara yang ingin digunakan
untuk mengirim kuis. (2) Jika memilih melalui email, klik “Email” lalu masukkan
alamat email atau media yang lain di sesuaikan. (3) Penulis dapat menyesuaikan
subjek dan konten pesan. (4) Jika memilih melalui link, klik “Link”, (5) Penulis dapat
juga mempersingkat URL, kemudian klik “Salin”, lalu bagikan tautan kepada
responden. (6) Jika memilih melalui tampilan situs, klik “Sematkan”. Penulis dapat
menentukan dimensi tampilan yang diinginkan. Klik “Salin”, lalu tempelkan HTML
ke situs. (7) Jika memilih melalui media sosial, klik salah satu ikon media sosial
Untuk mengirim hasil nilai kepada responden Setelah waktu pengerjaan selesai,
71
Untuk mengatur hal tersebut caranya adalah: (1) Pada bagian kanan atas, klik
“Setelan”; (2) Klik Kuis; (3) klik “Segera setelah pengiriman” untuk mengirim hasil
secara otomatis kepada responden sesudah menyelesaikan paket soal. (4) Pilih
“Nanti, setelah peninjauan secara manual” untuk mengirimkan hasil melalui email
kepada responden pada waktu yang dipilih. (5) Klik “Simpan”; (6) Pilih waktu untuk
merilis nilai.
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah data yang diperoleh dari
menjawab masalah dalam penelitian atau untuk menguji hipotesa yang diajukan
melalui penyajian data. Data yang terkumpul adalah data realitas yang sebenarnya
terjadi sesuai dengan fokus dan tema penelitian, maka data yang disajikan dalam
penelitian tentunya data yang terkait dan relevan tengan tema bahasan saja yang perlu
disajikan.
Aktifitas dalam analisis data yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data
drawing/verification) (2008:246).
1) Reduksi data
Data yang dikumpulkan dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat/didata secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
72
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah direduksi
akan memberikan deskripsi yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Hal ini
2) Penyajian data
Penyajian data dilakukan untuk mengatur data hasil reduksi dengan cara
menyusun secara narasi sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil
yang terjadi, merencanakan tindak lanjut berdasarkan apa yang telah direncanakan.
Dalam penyajian data lain yang berupa teks yang naratif, juga dapat berupa grafik,
3) Penarikan simpulan
penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini juga mencakup pencarian kualitas data serta
kesimpulan dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data. Untuk mengetahui
seri, maka data yang diperlukan berupa data yang diperoleh dari hasil belajar/nilai
73
Hasil belajar dianalisis dengan teknik analisis hasil evaluasi untuk mengetahui
ketuntasan belajar dengan cara menganalisis data hasil tes dengan kriteria ketuntasan
Seorang siswa disebut tuntas belajar jika telah mencapai skor 68% keatas,
untuk menghitung hasil tes baik tes awal (pre test) maupun tes akhir (post test) pada
R
rumus Percentages Correction sebagai berikut: S = x 100
N
Keterangan:
74
Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar/hasil kemampuan menulis cerita siswa pada penelitian ini, yakni dengan
membandingkan siswa yang tuntas belajar dengan jumlah siswa secara keseluruhan
jumla h siswayangtuntasbelajar
Prosentase ketuntasan kelas: P = x 100%
jumla h siswamaksimal
G. Indikator Keberhasilan
Indikator proses pembelajaran yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah jika
nilai yang diperoleh dari hasil observasi pada siklus 1 dan siklus 2, untuk
75
∑ jumlah skor ×100 %
∑ skor maksimal
Prosentase ketuntasan belajar =
berikut:
menyatakan bahwa kualitas hasil pembelajaran dapat di lihat dari proses dan hasil
penilaian pada instrumen tes. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat
secara aktif, baik fisik maupun mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran,
Indikator hasil belajar dari penelitian ini adalah jika siswa memperoleh
pemahaman dan kompetensi minimal 68% dari materi pembelajaran atau siswa siswa
76
minimal hasil belajar dikatakan melampaui kriteria ketuntasan minimal. Sementara
itu ketuntasan kelas yang dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) jika paling
Penetapan kriteria ketuntasan minimal kelas VII dengan batas nilai 68 di SMP
Negeri 1 Ceper di dasarkan atas hasil diskusi dengan guru mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan proses pembelajaran dikatakan
berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri siswa seluruhnya
H. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian ini terdiri dari dua kali siklus pembelajaran secara daring.
Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan indikator yang hendak dicapai yaitu
dengan hal tersebut maka pada prosedur penelitian ini disajikan kegiatan observasi
dalam penelitian tindakan ini masing- masing akan diuraikan sebagai berikut:
Pada kegiatan observasi pra siklus pembelajaran ini peneliti melaksanakan studi
pendahuluan terlebih dahulu tentang kondisi sekolah yang akan diteliti. Pada kegiatan
77
a. Menentukan subyek penelitian
2.1. Siklus I
a. Perencanaan
observasi kegiatan, hasil diskusi peneliti dengan guru mapel dan hasil pre tes.
Desain perencanaan tindakan ini disusun dengan mencakup beberapa hal antara
lain:
b. Pelaksanaan
yang telah disusun seperti yang telah terlampir pada siklus pembelajaran I.
78
c. Observasi
perubahan perilaku siswa yang terjadi sebagai akibat dari treatment yang
mengikuti proses pembelajaran, dan pasca observasi. Kegiatan dan perilkau guru
dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas virtual ini diamati dengan
data hasil pra observasi, observasi, dan pasca observasi tersebut dijadikan dasar
d. Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan pada akhir observasi pembelajaran kesatu. Tujuan dan
kegiatan yang dilakukan antara lain: (a) menganalisa siklus pembelajaran I, (b)
a. Perencanaan tindakan
79
Perencanaan observasi pembelajaran II ini disusun berdasarkan evaluasi hasil siklus
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti bersama guru mempraktikkan pembelajaran sesuai desain
pembelajaran (RPP) yang telah disusun seperti yang telah terlampir pada siklus
pembelajaran II.
c. Observasi
pelaksanaan tindakan siklus pembelajaran II, serta sikap siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
d. Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan pada akhir observasi pembelajaran kedua. Tujuan dan
penyusunan laporan hasil penelitian. Evaluasi juga digunakan peneliti sebagai bahan
pertimbangan apakah indikator yang ditetapkan sudah tercapai atau belum. Sesuai
media gambar seri sebesar 75% (kriteria cukup) dan kriteria keberhasilan hasil
belajar siswa yaitu 75% siswa mendapat nilai paling rendah 75.
berhenti. Akan tetapi apabila indikator tesebut belum tercapai pada observasi
81