PENDAHULUAN
aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang
ide, pesan, gagasan, pikiran, perasaan kedalam bahasa tulisan yang sistematis untuk
Keterampilan menulis tidak diperoleh secara alami, tetapi melalui proses belajar
menulis adalah aktivitas untuk menyampaikan pesan kepada orang lain dengan
melalui media tulis kepada orang lain agar bisa dipahami. Kayam (dalam Jabrohim
kepada pembaca.
langsung, tidak dengan tatap muka dengan lawan bicara. Berdasarkan urutannya
1
2
dianggap paling sulit di antara menyimak, membaca, dan berbicara. Hal tersebut
baik. Dalam belajar bahasa, menulis dinyatakan sebagai kemahiran tingkat lanjut.
kompetensi menulis seseorang. Menulis sebagai penguasaan kaidah tata tulis, yakni
ejaan dan kaidah ketatabahasaan, morfologi, hal dan sintaksis. Di samping itu,
yaitu menulis cerita (narasi). Cerita merupakan tulisan berbentuk karangan yang
menulis merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran bahasa dan akan
kreatifitas, daya berpikir, karena selain gerakan tangan, menulis juga membutuhkan
imajinasi pikiran..
Menulis naskah narasi fantasi adalah menulis teks cerita yang bermuatan dan
atau pun benda-benda mati yang bisa berbicara atau berperilaku layaknya manusia.
Interaksi yang terjadi antara tokoh memunculkan kejadian di luar pemahaman dan
nalar/logika manusia. Ciri utama narasi fantasi dapat dilihat dari tokoh-tokoh dan
tempatnya yang merupakan hasil fantasi pengarang yang tidak ada di kehidupan
nyata (Kurniawan,2014:39). Sebagian besar unsur intrinsik dalam teks cerita fantasi
memunculkan peristiwa unik, aneh, dan menakjubkan. Selain hal-hal tersebut, teks
cerita fantasi pun mengandung nilai pendidikan karakter yang dapat memberi
kejujuran, dan tanggung jawab. Jadi, menulis teks cerita fantasi bukan hanya
menulis teks sejenis fabel atau legenda legenda atau sejenis cerita lainnya, tapi ada
menghasilkan suatu teks setiap materi ajar bahasa. Maka kemampuan dalam
menulis harus dimiliki oleh siswa. Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan
materi ajar terdiri dari antara lain teks deskripsi, teks narasi fantasi, teks prosedur,
teks hasil observasi, puisi rakyat, fabel, surat pribadi dan surat dinas, dan
narasi fantasi merupakan amanah kurikulum yang harus guru lakukan dalam
penilaian dan evaluasi sampai kepada tugas memberikan dukunngan moral dan
mental kepada peserta didik. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan
menjabarkan tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Bab
V. bahwa pelaksanaan pembelajaran terdiri dari : Alokasi Waktu Jam Tatap Muka
dan laboratorium.
interaksi guru dan siswa dan komunikasi timbal balik keduanya yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan (Rustaman, 2001:461). Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa
dipisahkan. Antara dua unsur tersebut harus terjalin interaksi yang saling
menunjang untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal. Bafadal (2005:11),
pembelajaran dalam rangka terciptanya proses yang efektif dan efisien”. Sejalan
dapat didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi
suatu situasi yang dihadapi dan ciri-ciri perubahan aktivitas tersebut tidak dapat
sementara.
mengajar menyangkut kegiatan guru, kegiatan siswa, pola dan proses interaksi
keduanya dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dalam kerangka
“proses pembelajaran adalah suatu aktivitas psikis dan mental yang berlangsung
merupakan upaya antara guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi,
dengan tujuan pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam diri siswa dan
perubahan yang lebih baik untuk mencapai suatu peningkatan positif yang ditandai
adanya perubahan perilaku individu demi terciptanya proses belajar mengajar yang
efektif dan efisien. Sebuah proses pembelajaran yang baik akan membentuk
pengalaman belajar.
kurikulum yang telah dibuat oleh lembaga bimbingan belajar, sehingga dalam
6
daya pikir dan kreatifitasnya dengan bantuan pengajar. Peran guru sebagai pengajar
di sini sangat penting, guru harus menyiapkan materi dan metode pembelajaran,
serta guru juga harus mengetahui dan memahami kondisi siswa demi kelangsungan
pembelajaran yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu: 1) guru,
komponen tersebut seharusnya dapat berfungsi dan beralan dalam situasi seperti
berlangsung.
mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi Sohrabi (et al., 2020). Semua negara
sosial untuk mengurangi interaksi antar individu dalam komunitas yang lebih luas,
individu tersebut mungkin telah tertular namun belum di isolasi karena belum
agar melakukan social distancing dengan melaksanakan WFH (work from home)
UNESCO mencatat setidaknya 1,5 milyar anak usia sekolah yang terdampak
COVID-19 dari 188 negara termasuk 60 juta termasuk didalamnya ada di negara
Indonesia. Akibat pandemi ini sekolah-sekolah ditutup, hal ini dilakukan dengan
sebuah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh melalui media internet dan
alat penunjang lainnya seperti radio, telepon seluler dan perangkat komputer.
pada keseriusan dan kemandirian siswa / peserta didik dalam menerima dan
orang tua yang mengeluhkan berbagai masalah yang dihadapi anak sat belajar di
keleluasaan waktu dan tempat belajar, misalnya belajar dapat dilakukan tanpa
mengenai jarak, tidak ada batasan wilayah dan dapat mencakup area yang sangat
pembelajaran daring akan membawa suasana baru bagi peserta didik, yang biasa
belajar di kelas. Suasana yang baru tersebut dapat menumbuhkan motivasi peserta
didik dalam belajar mandiri. Kekurangan dari pembelajaran daring yaitu anak sulit
untuk fokus pada pembelajaran karena belum terbiasa belajar mandiri dan suasana
rumah yang kurang kondusif. Keterbatasan kuota internet atau paket data internet
atau wifi yang menjadi penghubung dalam pembelajaran daring serta adanya
ganguan dari beberapa hal lain. Selaras dengan pendapat tersebut, Hadisi & Muna
interaksi antara guru dan siswa serta interaksi antarsiswa. Minimnya interaksi ini
lingkungan belajar daring. Kerangka kerja CoI yang didasarkan pada teori
pembelajaran konstruktivis sosial dari ide John Dewey (1938) tentang practical
inquiry, ini telah banyak digunakan dan diteliti (Cho & Tobias, 2016; Choo et al.,
2020; Kilis & Yıldırım, 2018; Stewart, 2019; Szeto, 2015). Kerangka kerja ini
bertolak pada sifat pembelajaran interaktif dan pengenalan tiga elemen yang saling
9
siswa masih sulit melakukan kegiatan menulis. Menurut Cahyani (2012: 63), pada
umumnya peserta didik kurang dalam hal mengorganisasikan ide karangan, menata
bahasa secara efektif, dan menempatkan kosa kata yang tepat, dan menggunakan
mekansme tulisan. Modal dasar menulis adalah ide, gagasan, inspirasiatau ilham
yang menjadi hal yang akan dikembangkan menjadi cerita atau puisi.
media yang digunakan untuk belajar daring. Banyak platform sudah menyediakan
jasa ini, misalnya Google Clasroom, Rumah Belajar, Edmodo, Ruang Guru,Zenius,
Google Suite for Education, MicrosoftOffice 365 for Education, Sekolahmu, Kelas
Pintar. Inilah yang disebut sebagai platform micro bloging (Basori, 2013). Namun
perlu waktu untuk mempelajari sistem belajar melalui plat form belajar daring
pada proses pembelajaran (Wisudawati et al., 2020). Guru atau dosen sekalipun
10
belum tentu memaahami penggunaan berbagai media online ini. Apalagi orang tua
B. Identifikasi Permasalahan
Bahan ajar untuk dapat mencapai indikator kompetensi harus memuat materi
yang baik dan sesuai isi kurikulum. Materi kurikulum yang dicatat sebagai
logis dan sistematis sehingga guru maupun siswa dapat melaksanakan kegiatan
bahwa bahan ajar merupakan materi yang disusun secara sistematis yang
digunakan guru dan siswa dalam proses belajar. Bahan ajar diibaratkan seperti rel
yang menunjukkan alur kegiatan pembelajaran agar berjalan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Jika tujuan yang ditetapkan dapat diarahkan dengan baik melalui
ketersediaan isi bahan ajar seperti materi, pemodelan, latihan, refleksi, maupun uji
Kurikulum 2013 yang mencantumkan topik bahan ajar tentang menulis teks
cerita fantasi, bahan ajar yang tersedia di lapangan pun belum banyak yang
membahas tentang materi menulis teks cerita fantasi tersebut maka pemahaman
guru dan siswa tentang topik menulis teks cerita fantasi pun sangat terbatas, bahkan
sering kali guru atau siswa salah persepsi antara cerita fantasi dengan cerita-cerita
Tujuan kurikulum adalah hasil belajar yang baik. Proses pembelajaran yang
penting di dalamnya. Materi ajar yang sesuai dengan kurikulum berarti dapat
dipertanggungjawabkan.
seringkali ditemukan kondisi di awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran menulis. Materi pelajaran menulis itu merupakan salah satu materi
guru. Oleh karenanya penulis berpikir guru harus mencoba hal baru dalam
dipengaruhi oleh faktor siswa dan guru. Masalah yang dihadpi siswa yaitu
rendahnya keterampilan menulis cerita. Masalah yang muncul pada siswa dapat
diatasi dengan menyajikan pembelajaran menulis cerita yang lebih menarik dengan
menggunakan teknik yang tepat, dengan media yang sesuai dan menarik misal
menggunakan film dan atau komik “Upin Ipin” dan “robot Doraemon”. Sehingga
memang dibutuhkan suatu media dan bahan ajar autentik yang dapat meningkatkan
merupakan salah satu bentuk pemanfaatan internet yang dapat meningkatkan peran
siswa dalam proses pembelajaran (Saifuddin, 2018). Tantangan yang muncul terkait
12
dengan pembelaaran daring tersebut adalah menentukan platform yang tepat untuk
Disinilah problem itu, guru dan siswa tidak ada waktu lagi untuk mempelajari
untuk tetap di rumah. Maka guru harus bisa menggunakan berbagai media seadanya
yang familiar digunakan orang tua dan siswa. Harapannya tidak mempersulit untuk
orang tua dan siswa dalam penggunaan media tersebut, sehingga proses
pembelajaran tetap berlangsung. Salah satu media yang dapat dipakai adalah media
sosial WhatsApp.
salah satu media. Berbeda dengan tingkat pendidikan dasar, dari survei yang
kebanyakan ditemui di Whatsapp group yang dibuat oleh administrator (Najafi &
Tridane, 2015). Whatsapp group digunakan sebagian guru karena hemat kuota dan
dikenal dengan baik oleh siswa (Wijaya Kusuma & Hamidah, 2020). Whatsapp
13
group merupakan salah satu media pembelajaran yang paling digemari mahasiswa
dan siswa (Zhafira, 2020). Data yang diperoleh dari Kerangka kerja penelitian
dan dengan tatap muka langsung (face to face), whatsapp group memiliki rasa
kebersamaan yang baik, namun pembelajaran tatap muka maupun whatsapp group
dirasakan sama dalam hal kehadiran sosial dan pembelajaran yang dirasakan.
menulis cerita fantasi secara daring di SMP Negeri 1 Ceper adalah permasalahan
akademis mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya bidang sastra, dan masih
rendahnya aktivitas dan kreatifitas guru dan siswa dalam pembelajaran daring
2. Rendahnya minat siswa menulis cerita fantasi kelas VII SMP Negeri 1
C. Pembatasan Masalah
seri untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita di SMP secara daring. Adapun
masalah dalam penelitan ini dibatasi pada upaya peningkatan kemampuan menulis
daring.
dengan kompetensi dasar menulis cerita fantasi pada kurikulum 2013 terdapat di
silabus Bahasa Indonesia kelas VIIA . Selain hal itu, berdasarkan hasil observasi
penulis siswa seusia tersebut lebih menyukai penggunaaan media gambar dalam
pembelajaran. Alasan digunakan media gambar seri adalah agar media gambar
tersebut dapat menuntun urutan kejadian atau kronologi cerita, sehingga siswa
1. Upaya peningkatan keterampilan menulis cerita fantasi pada siswa kelas VII
keterampilan menulis cerita fantasi dengan media gambar seri secara daring.
D. Rumusan Masalah
Menulis Cerita Fantasi dengan Media Gambar Berseri Secara Daring pada Siswa
kelas VIIA SMP Negeri 1 Ceper Tahun Pelajaran 2020/2021. Adalah sebagai
berikut:
gambar seri secara daring siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Ceper
Kabupaten Klaten?
E. Tujuan Penelitian
media gambar seri secara daring siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Ceper
Kabupaten Klaten.
16
keterampilan menulis cerita fantasi dengan media gambar seri secara daring
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
b. Bagi siswa