Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X

SMA NEGERI 1 SEGEDONG KABUPATEN MEMPAWAH

Khusnul Khatimah. Syambasril. Agus Wartiningsih


Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNTAN Pontianak
E-mail: khusnulucu@gmail.com

Abstract
This research is motivated by the lack of interest of students to the literary works, one of whom
wrote poetry. So the problem that arises is how the learning to write poetry on the students of
class X SMA Negeri 1 Segedong Mempawah lesson year 2017/2018. This research method is
descriptive. Form of research used qualitative. Sources of data in this study are Indonesian
teachers and students of class X SMA Negeri 1 Segedong. Data collection techniques use
observation and test techniques. Data analysis technique using qualitative descriptive model.
The results or conclusions of this study are: 1) Implementation of learning in the form of
preliminary activities undertaken by the teacher has been implemented all well; 2)
Implementation of learning in the form of core activities that are divided in the mastery of the
material, the application of learning strategies, learning to write poetry, process assessment
and learning outcomes, and the use of language; 3) Implementation of learning in the form of
closing activities is the teacher with students concluded the material has been studied. The
teacher asks a message that can be taken from the material, the teacher also conducts an
assessment of the learning activities; 4) Assessment of the final results using the assessment
rubric. The technique of writing poetry writing skills using product assessment techniques
(work).
Keywords: Learning, Writing, Poetry

PENDAHULUAN
Puisi adalah satu di antara bentuk karya mencapai tujuan pembelajaran”. Menurut
sastra yang mengungkapkan pikiran dan Winkel (dalam Siregar dan Hartini, 2015:12),
perasaan penyair secara imajinatif dan “Pembelajaran adalah seperangkat tindakan
disusun dengan mengkonsentrasikan semua yang dirancang untuk mendukung proses
kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian belajar siswa, dengan memperhitungkan
struktur fisik dan struktur batin. kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan
Pembelajaran menulis puisi di sekolah terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern
bertujuan untuk menanamkan rasa peka yang berlangsung dialami siswa”.
terhadap hasil seni sastra, agar anak didik Menurut Winataputra (2007:1),
mendapatkan rasa keharuan yang diperoleh “Pembelajaran adalah kegiatan yang
dari apresiasi puisi. Kegiatan menulis puisi dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi
merupakan kegiatan yang menuangkan dan meningkatkan intensitas dan kualitas
pengalaman, imajinasi, citraan terhadap belajar pada diri peserta didik”. Sementara
lingkungan atau perasaan dengan menurut Aqib (2013:66), “Proses
menggunakan alat pengindraan yang pembelajaran adalah upaya secara sistematis
dimiliki. yang dilakukan guru untuk mewujudkan
Hamalik (2008:57), menyatakan proses pembelajaran berjalan secara efektif
“Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang dan efisien yang dimulai dari perencanaan,
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, pelaksanaan, dan evaluasi”.
material, fasilitas, perlengkapan, dan Sebagai suatu keterampilan, menulis
prosedur yang saling mempengaruhi merupakan kegiatan yang kompleks karena
penulis dituntut untuk dapat menyusun dan untuk menyampaikan apa yang ingin
mengorganisasikan isi tulisannya serta disampaikan melalui sebuah tulisan yang
menuangkannya dalam ragam bahasa tulis. bernilai artistik dan bernilai kreatif, 7) tujuan
Melalui pengorganisasian yang baik tersebut, pemecahan masalah (problem-solving
tulisan itu akan dimengerti oleh pembaca. purpose) bertujuan untuk memecahkan
Menurut Lado (dalam Syarif, 2005:9), masalah yang sedang dihadapinya.
“Menulis adalah meletakkan simbol grafis Ciri-ciri tulisan yang baik adalah tulisan
yang mewakili bahasa yang dimengerti orang yang jelas atau mudah dipahami oleh
lain”. Jadi, orang lain dapat membaca simbol pembaca, mempunyai makna, selalu padu
grafis itu, jika mengetahui bahwa itu menjadi dan utuh, ekonomis, mengikuti kaidah
bagian dari ekspresi bahasa. Menurut gramatikal, adanya penyelesaian akhir, serta
Tarigan (2008:3), “Menulis merupakan suatu dapat mencerminkan penulisnya.
keterampilan berbahasa yang dipergunakan Secara etimologi, istilah puisi berasal
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, dari bahasa Yunani poeima ‘membuat’ atau
tidak secara tatap muka dengan orang lain”. poeisis ‘pembuatan’ dan dalam bahasa
Kegiatan menulis mencakup beberapa tahap Inggris disebut poem atau poetry. Menurut
yaitu, tahap prapenulisan, tahap penulisan, Aminuddin (2009:135), “Puisi diartikan
dan tahap pascapenulisan. Tahap-tahap ‘membuat’ dan ‘pembuatan’ karena lewat
tersebut harus dipahami sebagai suatu puisi pada dasarnya seseorang telah
komponen yang harus dilalui oleh seseorang menciptakan suatu dunia sendiri yang
dalam proses menulis. mungkin berisi pesan atau gambaran
Kemampuan menulis yang dimiliki suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun
seseorang dalam mengekspresikan serta batiniah”. Menurut Waluyo (2003:1), “Puisi
menyalurkan keinginan untuk adalah karya sastra yang dipadatkan,
menyampaikan sesuatu tentu didasari oleh dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi
maksud dan tujuan. Menurut Semi (2007:14) yang padu dan pemilihan kata-kata kias
tujuan menulis dibagi menjadi empat, yaitu: (imajinatif)”. Menurut Sayuti (2002:24),
1) untuk menceritakan sesuatu, 2)untuk “Puisi adalah karya estetis yang
memberikan petunjuk atau pengarahan, 3) memanfaatkan sarana bahasa yang khas”.
untuk menjelaskan sesuatu, 4) untuk Menurut Aminuddin (2002:71), “Puisi
meyakinkan, dan 5) untuk merangkum. Hugo terdiri dari dua unsur, yaitu struktur fisik dan
Harting (dalam Tarigan, 2008:25-26), struktur batin”. Struktur fisik terdiri atas
mengklasifikasikan tujuan penulisan, sebagai diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa
berikut: 1) tujuan penugasan (assignment figuratif, versifikasi, dan tipografi.
purpose) merupakan kegiatan menulis yang Sedangkan struktur batin puisi terdiri dari
dilakukan karena adanya tuntutan tugas yang tema, perasaan, nada, suasana, serta amanat
diberikan, 2) tujuan altruistik (altruistic atau pesan yang terkandung dalam puisi.
purpose) merupakan tujuan untuk membantu Menulis puisi pada hakikatnya
pembaca memahami apa yang ingin mengabadikan apa yang dilihat, dirasakan,
disampaikan oleh penulis, 3) tujuan persuasif dan dipikirkannya. Menurut Depdiknas
(persuassive purpose) bertujuan untuk (2004:73), “Proses pengimajinasian atau
meyakinkan pembaca dengan apa yang pengembangan pengalaman lahir dan batin
disampaikan penulis, 4) tujuan penerangan merupakan awal dari proses kreatif”.
(informational purpose) bertujuan untuk Berdasarkan uraian yang disampaikan
memberikan informasi-informasi kepada mengenai menulis puisi, dapat diketahui
pembaca, tetapi berbentuk tulisan, 5) tujuan bahwa menulis puisi adalah proses kreatif
pernyataan (self-expressive purpose) yang merupakan pengembangan dari
merupakan pernyataan yang pengalaman lahir dan batin yang dilanjutkan
memperkenalkan tentang diri penulis, 6) dengan pengimajinasian seorang pengarang.
tujuan kreatif (creative purpose) bertujuan
Jabrohim (2003:71) mengemukakan rendahnya pencapaian kinerja peserta didik”.
“Tujuan yang dicapai melalui kegiatan Dalam sebuah rubrik terdapat dua hal pokok
pengembangan penulisan kreatif, yakni yang yang harus dibuat, yaitu kriteria dan tingkat
bersifat apresiatif dan yang bersifat pencapaian kinerja tiap kriteria. Tingkat
ekspresif”. Apresiatif maksudnya bahwa capaian kinerja, umumnya ditunjukkan
melalui kegiatan penulisan kreatif orang dalam angka-angka, dan umumnya adalah 1-
dapat mengenal, menyayangi, menikmati, 4 atau 1-5, besar kecilnya angka sekaligus
dan mungkin menciptakan kembali secara menunjukkan tinggi rendahnya capaian.
kritis berbagai hal yang dijumpai dalam teks Penilaian tingkat pencapaian kinerja siswa
kreatif karya orang lain dengan caranya dilakukan dengan menandai angka-angka
sendiri. Ekspresif maksudnya yang sesuai. Rubrik sebaiknya ditampilkan
mengekspresikan atau mengungkapkan dalam tabel, kriteria ditempatkan di sebelah
berbagai pengalaman atau berbagai hal yang kanan kriteria yang diukur capaiannya.
menggejala dalam diri kita untuk
dikomunikasikan kepada orang lain. METODE
Sebelum menulis sebuah puisi lebih Penelitian ini menggunakan metode
dahulu harus menentukan temanya, yaitu deskriptif. Menurut Sugiyono (2015:3),
pokok persoalan yang akan dikemukakan “Metode penelitian diartikan sebagai cara
dalam bentuk puisi. Tema itu kemudian ilmiah untuk mendapatkan data dengan
dikembangkan dengan menentukan hal-hal tujuan dan kegunaan tertentu”. Penulis
apa yang akan dikemukakan dalam puisi. berperan sebagai pengamat yang
Dalam menulis puisi, kita harus memilih mendeskripsikan pembelajaran menulis puisi
kata-kata yang tepat, bukan hanya tepat pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
maknanya, melainkan juga harus tepat bunyi- X SMA Negeri 1 Segedong. Penelitian ini
bunyinya dan menyusun kata-kata itu dilakukan dengan cara menggambarkan
demikian rupa sehingga menimbulkan kesan keadaan di lapangan secara objektif yang
estetis. Selain itu, kita juga harus berpatokan pada masalah dan tujuan
mendayagunakan majas agar puisi yang kita penelitian. Penelitian ini memecahkan
buat semakin baik. masalah yang diselidiki pada saat observasi
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan berdasarkan fakta-fakta yang tampak di
Pendidikan (KTSP), dijelaskan bahwa lapangan atau bagaimana adanya yang
menulis puisi bertujuan untuk menggali dan dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian.
mengembangkan kompetensi dasar siswa, Bentuk penelitian adalah kualitatif,
yaitu kompetensi menulis kreatif puisi. karena data yang digunakan berupa kata-
Teknik penilaian yang digunakan untuk kata. Spradly (dalam Subana dan Sudrajat,
menilai keterampilan menulis puisi adalah 2005:19), menyatakan “Penelitian kualitatif
teknik penilaian produk (hasil kerja). itu juga berbentuk siklus yang diawali dari
Djuanda (2008:5), menyatakan “Penilaian pemilihan masalah, dilanjutkan dengan
hasil kerja atau produk merupakan penilaian pembuatan pertanyaan, membuat catatan atau
kepada siswa dalam mengontrol proses dan perekaman, dan kemudian dianalisis.
memanfaatkan atau menggunakan bahan Penelitian kualitatif memiliki 5 karakteristik
untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktik yaitu: (1) sumber data diperoleh dari
yang dikerjakan oleh siswa”. pelaksanaan pembelajaran menulis puisi, (2)
Menurut Mueller (dalam Nurgiyantoro, bersifat deskriptif analitik, (3) menekan pada
2011:33), “Rubrik dapat dipahami sebagai proses, tidak pada hasil, (4) bersifat induktif,
sebuah skala penyekoran yang dipergunakan (5) mementingkan makna.
untuk menilai kinerja siswa untuk tiap Sumber data dalam penelitian ini adalah
kriteria terhadap tugas-tugas tertentu”. guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang
Nurgiyantoro (2011:33), menyatakan bernama Ibu Devi Nurmantari, S.Pd. dan
“Fungsi rubrik yakni menentukan tinggi siswa kelas X SMA Negeri 1 Segedong
selaku sumber data dalam proses melaksanakan kegiatan tersebut sesuai
pembelajaran menulis puisi. Data dalam dengan aturan Permendiknas No. 41 Tahun
penelitian ini adalah pelaksanaan 2007, guru menyiapkan ruangan, alat dan
pembelajaran mulai dari kegiatan media pembelajaran. Hal tersebut sangat baik
pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup dilakukan, agar mempermudah siswa
dan hasil dalam menulis puisi yang memahami penjelasan guru serta mudah
dilakukan guru dan siswa. Teknik untuk memberikan contoh melalui media
pengumpulan data yang digunakan, yaitu pembelajaran.
observasi untuk memperoleh data tentang Saat guru menyapa dan memberi salam
perilaku siswa dan guru dalam proses kepada siswa, ada reaksi dari siswa itu
pembelajaran, dokumentasi yaitu foto-foto sendiri dengan menjawab salam. Kemudian
yang diperoleh selama proses pembelajaran, guru menyuruh satu di antara siswa
tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian memimpin doa. Kegiatan tersebut memang
tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal baik dilakukan agar siswa terbiasa dengan
yang harus dijawab oleh siswa untuk kegiatan tersebut dan siswa juga terbiasa
mengukur suatu aspek perilaku tertentu. memulai sesuatu yang diawali dengan doa.
Dengan demikian, fungsi tes adalah sebagai Sesuai dengan Permendiknas No.41 Tahun
alat ukur. 2007, yaitu guru menyiapkan peserta didik
Berdasarkan teknik pengumpulan data secara psikis dan fisik untuk mengikuti
yang telah dijabarkan, maka alat proses pembelajaran.
pengumpulan data utama adalah penulis Guru mengajukan pertanyaan tentang
sendiri sebagai instrument kunci. Alat materi yang akan dipelajari pada siswa kelas
pengumpul data pembantu dalam penelitian XB dan XC. Saat mengajukan pertanyaan
ini, yaitu pedoman observasi yang digunakan tentang materi yang dipelajari, siswa hanya
untuk mencatat data, alat perekam berupa diam dan menatap guru dengan tatapan
handphone yang digunakan merekam setiap kosong. Siswa terlihat pasif ketika mendapat
kegiatan pembelajaran menulis puisi, butir pertanyaan. Sebagian siswa juga ada yang
soal merupakan alat tes yang akan diberikan berbicara dengan temannya. Kemudian guru
kepada siswa untuk melihat kemampuan. diam sejenak dan mendekati siswa yang
Teknik analisis data adalah analisis berbicara sendiri. Guru memberi nasehat
model Miles dan Huberman (dalam kepada siswa tersebut. Guru sudah berusaha
Sugiyono, 2015:337), “Aktivitas dalam untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan
analisis data kualitatif dilakukan secara aturan pelaksanaan pembelajaran, karena
interaktif dan berlangsung secara terus- untuk mengasah kemampuan siswa. Tetapi,
menerus sampai tuntas sehingga datanya siswa kurang menanggapi pertanyaan dari
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, guru.
yaitu data reduction, data display, dan Sementara kegiatan pendahuluan pada
conclusion drawing/verification. kelas XA, guru tidak mengajukan pertanyaan
sesuai dengan materi yang telah dipelajari
HASIL DAN PEMBAHASAN dan yang akan dipelajari. Menurut peneliti,
Hasil seharusnya guru melakukan tanya jawab
Data penelitian beserta analisisnya terlebih dahulu agar guru dapat mengetahui
dibahas berdasarkan hasil pengumpulan data kesulitan siswa dalam menerima
dari hasil pengamatan terhadap guru dan pembelajaran. Sesuai dengan aturan
siswa dalam pembelajaran menulis puisi. pelaksanaan pembelajaran menurut
Pada kegiatan pendahuluan di kelas XA, XB Permendiknas No. 41 Tahun 2007, bahwa
dan XC guru menyiapkan ruangan tetapi guru mengajukan pertanyaan yang
tidak menyiapkan alat dan media mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
pembelajaran. Guru hanya mengajar dengan materi yang akan dipelajari. Guru juga
metode ceramah. Seharusnya, guru kurang menggali kemampuan siswa
mengenai menulis puisi. Guru tidak terlihat Permendiknas No. 41 Tahun 2007,
mengulangi pertanyaan ataupun menturuh seharusnya guru menyuruh peserta didik
siswa mengajukan pertanyaan. Jadi, guru melakukan pengamatan agar menambah
hanya banyak menjelaskan materi terhadap wawasan siswa dari yang belum tahu
siswa tanpa mengetahui kemampuan siswa menjadi tahu. Kemudian guru juga harus
terhada kegiatan belajar yang berlangsung. memberi kesempatan berpikir, menganalisis,
Guru tidak menyampaikan tujuan dan menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa
kompetensi dasar (KD). Seharusnya guru rasa takut. Guru juga sudah terlihat sangat
menyampaikan tujuan agar dalam menguasai kelas di XA, XB dan XC. Guru
pelaksanaan pembelajaran lebih baik, dan dapat mengendalikan pembelajaran. guru
siswa mengetahui tujuan yang didapat dari telah menjelaskan cara menulis puisi di kelas
pembelajaran yang telah dilaksanakan. XA, XB, dan XC dengan baik. Guru juga
Kemudian, tentang pencapaian cakupan telah menjelaskan tentang struktur fisik dan
materi dan penjelasan uraian yang telah batin puisi yaitu, tema, pengimajian, kata
sesuai dalam aturan pelaksanaan konkret, bahasa figuratif, versifikasi,
pembelajaran sesuai dengan Permendiknas tipografi, diksi, perasaan, nada, suasana,
No. 41 Tahun 2007 juga tidak dilaksanakan amanat/ pesan. Tetapi, guru hanya
oleh guru. Seharusnya, poin ini juga penting menjelaskan sebagian saja tentang struktur
disampaikan agar siswa dapat mengetahui fisik dan batin puisi, yaitu tema,
ruang lingkup materi yang akan dipelajari pengimajian, diksi, perasaan, nada, suasana.
serta mengetahui uraian pembelajaran yang Bahkan di setiap kelas ada poin yang tidak
akan dilaksanakan. Berdasarkan pengamatan dijelaskan guru. Seharusnya sesuai dengan
yang dilakukan peneliti pada kegiatan aturan Permendiknas No. 41 Tahun 2007
pendahuluan, pelaksanaan pembelajaran di guru harus menjelaskan materi dengan
kelas X ini guru tidak melakukan apersepsi lengkap, agar siswa paham dan mengetahui
secara keseluruhan terkait pembelajaran cara menulis puisi dan struktur apa saja yang
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan harus ada di dalam puisi. Penilaian
dilaksanakan. Karena masih ada beberapa pembelajaran yang dilakukan guru di kelas
poin yang belum disampaikan guru secara XA, XB, dan XC terdiri atas penilaian proses
baik. dan penilaian hasil belajar siswa dalam
Kemudian, rangkaian kegiatan inti yang bentuk portofolio. Penilaian pertama yang
telah berlangsung di kelas meliputi kegiatan dilaksanakan oleh guru yaitu penilaian proses
penguasaan materi pembelajaran, penerapan dengan memantau kemajuan belajar siswa
strategi pembelajaran, pembelajaran menulis dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau
puisi, penilaian proses dan hasil belajar, dan tugas yang berkaitan dengan kompetensi
penggunaan bahasa. Dari hasil observasi, yang akan dicapai selama proses sudah
peneliti melihat bahwa pada kelas XA, XB dilakukan dengan cukup baik. Penggunaan
dan XC guru sudah menyajikan materi tetapi bahasa yang baik dan benar juga
masih belum tepat. Guru pertama-tama mempengaruhi keberhasilan semua
hanya menjelaskan sedikit tentang puisi, pembelajaran. Berdasarkan pengamatan
kemudian menjelaskan cara menulis puisi peneliti, guru juga sudah berusaha
dengan tidak memberikan contoh. menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
Sebenarnya, kegiatan tersebut memang lancar, hanya saja guru terkadang
sangat baik dilakukan. Karena jika materi menggunakan bahasa Melayu dan terkadang
disampaikan guru dengan tepat, maka siswa suara guru tidak begitu jelas.
dapat menerima pembelajaran sesuai yang Setelah tahapan kegiatan inti
ditetapkan oleh guru. Selain itu, sebuah dilaksanakan, maka kegiatan terakhir di
materi juga berpengaruh pada tingkat dalam pelaksanaan pembelajaran yang
keberhasilan ataupun ketercapaian siswa di dilakukan oleh guru bersama siswa adalah
dalam belajar. Sesuai dengan aturan kegiatan penutup. Setelah tahapan kegiatan
inti dilaksanakan, maka kegiatan terakhir di umpan balik setelah melakukan kegiatan
dalam pelaksanaan pembelajaran yang belajar mengajar untuk meningkatkan
dilakukan oleh guru bersama siswa adalah motivasi siswa dalam memperbaiki hasil
kegiatan penutup. Kegiatan ini merupakan pelajarannya. Kemudian, untuk kegiatan
suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk tindak lanjut tidak dilaksanakan pada setiap
mengetahui pencapaian tujuan dan kelas.
pemahaman siswa terhadap materi yang Guru mengakhiri pembelajaran dengan
sudah diajarkan yaitu menulis puisi. mengucapkan salam dan bersalaman bersama
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, siswa. Kegiatan penutup yang dilakukan
kegiatan penutup yang dilakukan guru guru bersama siswa sudah ada yang sesuai
menyimpulkan pembelajaran. kriteria pembelajaran. Guru sudah sesuai
Menyimpulkan materi pembelajaran memfasilitasi dan membimbing siswa untuk
dilakukan guru bersama siswa. Untuk menyimpulkan materi pembelajaran.
memulai kegiatan menyimpulkan Kegiatan siswa dalam menyimpulkan materi
pembelajaran, guru bertanya kepada siswa pembelajaran merupakan kegiatan penting
untuk membimbing siswa menyimpulkan pada kegiatan penutup. Pada penyimpulan
materi. Kalimat yang diucapkan guru materi, guru tidak mengarahkan siswa untuk
berbunyi “Ada yang bisa membantu ibu menyimpulkan materi secara utuh. Guru
menyimpulkan materi kita pada hari ini?”. Di tidak membimbing siswa menyimpulkan
antara tiga kelas, hanya di kelas XC siswa tentang struktur puisi. Guru hanya
yang lebih banyak berpartisipasi mengarahkan siswa untuk menyimpulkan
menyampaikan pendapatnya untuk pesan tentang materi menulis puisi.
menyimpulkan materi. Kegiatan Seharusnya guru menyimpulkan kembali apa
menyimpulkan materi sangat baik dilakukan, saja yang sudah dipelajari saat itu.
agar guru dapat mengetahui kemampuan Guru juga harus menyampaikan
siswa menerima pembelajaran yang telah kembali struktur batin dan fisik yang ada
disampaikan. dalam menulis puisi tersebut secara garis
Kemudian, poin selanjutnya yang harus besarnya saja. Setelah menyimpulkan materi
dilakukan yaitu melakukan penilaian tentang pesan yang dapat diambil, guru
terhadap proses dan hasil belajar. Penilaian langsung saja menutup kegiatan belajar
merupakan rangkaian kegiatan untuk mengajar karena alokasi waktu yang
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan disediakan sudah habis.
data tentang proses dan hasil belajar peserta Berdasarkan data tersebut, guru telah
didik yang dilakukan secara sistematis dan melakukan kegiatan penutup dengan baik.
berkesinambungan, sehingga menjadi Namun masih ada kekurangan yaitu guru
informasi yang bermakna dalam mengambil tidak memberikan umpan balik dan terdapat
keputusan. Guru melakukan penilaian proses beberapa sebagian yang terlihat pasif dalam
di dalam kelas XA, XB, dan XC dengan menyimpulkan materi pembelajaran.
memantau kegiatan belajar siswa. Guru juga Kegiatan penutup merupakan ketuntasan dari
melakukan penilaian hasil di dalam kelas, hasil kegiatan pembelajaran. Kegiatan
tetapi di kelas XA dan XB dilakukan di luar penutup yang dilakukan guru bersama siswa
jam pelajaran, mungkin dikarenakan waktu sudah ada yang sesuai dengan kriteria
sudah habis. Seharusnya guru melakukan pembelajaran. Guru sudah sesuai dalam
kegiatan menilai hasil pembelajaran di kelas, membimbing siswa menyimpulkan materi
agar siswa dapat mengetahui nilainya dan pembelajaran, karena kegiatan ini sangat
membuat siswa lebih giat lagi. penting dilakukan pada kegiatan penutup.
Sedangkan kegiatan memberikan Kegiatan penutup guru juga sudah sesuai
umpan balik, guru hanya melaksanakan poin dengan Permendiknas No. 41 Tahun 2007,
tersebut di kelas XB dan XC. Seharusnya yaitu (1) membuat simpulan; (2) melakukan
guru dalam mengajar selalu memberikan penilaian; (3) memberikan umpan balik; (4)
merencanakan tindak lanjut pembelajaran; berikutnya.
(5) menyampaikan rencana pembelajaran

Tabel 1. Hasil Menulis Puisi Kelas XA

Aspek yang Dinilai Skor


No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah 258 268 231 233 206 175 192 232 235 2.030
Rata-rata 8,6 8,9 7,7 7,8 6,9 5,9 6,4 7,7 7,8 68%

Tabel 1 tersebut menunjukkan hasil 7,7%, kata konkret 7,8%, bahasa figuratif
pembelajaran menulis puisi kelas XA. Di 6,9%, versifikasi 5,9%, tipografi 6,4%,
kelas tersebut berjumlah 30 siswa dengan perasaan 7,7%, dan amanat 7,8%. Sementara
rata-rata tema 8,6%, diksi 8,9%, pengimajian untuk rata-rata keseluruhan nilai yaitu 68%.

Tabel 2. Hasil Menulis Puisi Kelas XB

Aspek yang Dinilai Skor


No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah 341 312 280 273 228 205 210 241 256 2.346
Rata-rata 10,6 9,75 8,7 8,5 7,1 6,4 6,6 7,5 8 73,31%

Berdasarkan tabel 2, di kelas XB versifikasi 6,4%, tipografi 6,6%, perasaan


berjumlah 32 siswa dengan rata-rata tema 7,5%, dan amanat 8%. Sementara untuk rata-
10,6%, diksi 9,75%, pengimajian 8,7%, kata rata keseluruhan nilai berjumlah
konkret 8,5%, bahasa figuratif 7,1%, 73,31%.

Tabel 3. Hasil Menulis Puisi Kelas XC

Aspek yang Dinilai Skor


No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah 263 219 192 189 178 142 142 180 190 1.695
Rata-rata 11,9 9,95 8,7 8,6 8,1 6,4 6,4 8,2 8,6 77%

Kemudian, di kelas XC berjumlah 22 siswa berjumlah 77%. Dilihat dari masing-masing


dengan rata-rata tema 11,9%, diksi 9,95%, kelas, maka di kelas XA yang tidak tuntas
pengimajian 8,7%, kata konkret 8,6%, berjumlah 21 siswa dari 30 siswa, di kelas
bahasa figuratif 8,1%, versifikasi 6,4%, XB berjumlah 12 siswa dari 32 siswa,
kemudian di kelas XC berjumlah 6 siswa dari
tipografi 6,4%, perasaan 8,2%, dan amanat 22 siswa. Di antara tiga kelas tersebut, siswa
8,6%. Sementara rata-rata keseluruhan nilai yang paling banyak tidak tuntas dalam
pembelajaran menulis puisi yaitu di kelas seharusnya guru menyampaikan tujuan atau
XA. Jika dilihat secara keseluruhan dari tiga KD yang akan dicapai. Pelaksanaan kegiatan
kelas tersebut, maka yang tidak tuntas inti, guru seharusnya mengajar keterampilan
berjumlah 39 siswa. Sementara siswa yang menulis termasuk menulis puisi sesuai
tuntas dalam pembelajaran menulis puisi dengan aturannya. Menulis puisi harus
berjumlah 45 siswa. mengetahui cara, struktur fisik dan batin,
Menurut peneliti, hal tersebut tetapi dalam pelaksanaannya guru hanya
disebabkan oleh siswa yang kurang aktif menyampaikan beberapa struktur fisik dan
dalam mengikuti proses pembelajaran. batin, satu di antaranya seperti tema.
Meskipun beberapa siswa tertarik terhadap Pelaksanaan kegiatan penutup, guru
materi yang dijelaskan guru, tetapi siswa seharusnya memberikan latihan-latihan yang
masih malu dan tidak berani mengeluarkan dapat melatih keterampilan siswa dan
pendapat. Sebaliknya guru juga kurang melaksanakan tindak lanjut. 5.2.4
memberikan motivasi terhadap siswa. Guru Penilaian hasil akhir pembelajaran
juga kurang dalam menggali kemampuan menulis puisi sebaiknya dilakukan dengan
siswa. Selain hal tersebut, di awal baik dan sesuai aspek yang dinilai.
pembelajaran guru masih kurang dalam
memberikan motivasi yang dapat DAFTAR RUJUKAN
meningkatkan semangat belajar bagi siswa. Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
SIMPULAN DAN SARAN Algesindo.
Simpulan Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media,
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
pembelajaran berupa kegiatan pendahuluan Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi
yang dilakukan guru sudah dilaksanakan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
semuanya dengan cukup baik, walaupun ada Indonesia SMA dan Madrasah Aliyah.
beberapa yang masih belum disampaikan Jakarta: Depdiknas.
seperti tujuan, ruang lingkup dan cara Djuanda, Dadan. 2008. Pembelajaran
mempelajari menulis puisi. Pelaksanaan Keterampilan Berbahasa Indonesia di
pembelajaran berupa kegiatan inti yang Sekolah Dasar. Bandung: Pustaka
terbagi dalam penguasaan materi, penerapan Latifah.
strategi pembelajaran, pembelajaran menulis Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan
puisi, penilaian proses dan hasil belajar, dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
penggunaan bahasa. Pelaksanaan Hastuti, Sri. 1996. Strategi Belajar Mengajar
pembelajaran berupa kegiatan penutup yang Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
dilakukan guru yaitu guru bersama siswa Pendidikan dan Kebudayaan.
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Jabrohim, dkk. 2003. Cara Menulis Kreatif.
Penilaian hasil akhir siswa menggunakan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
rubrik penilaian. Teknik penilaian yang Nugiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian
digunakan untuk menilai keterampilan Otentik dalam Pembelajaran Bahasa.
menulis puisi adalah teknik penilaian produk Yogyakarta: Gajah Mada University
(hasil kerja). Dalam sebuah rubrik terdapat Press.
dua hal pokok yang harus dibuat, yaitu Sayuti, Suminto A. 2002. Pengajaran Sastra:
kriteria dan tingkat pencapaian kinerja tiap Pengantar Pengajaran Puisi.
kriteria. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar
Saran Keterampilan Menulis. Bandung:
Berdasarkan simpulan tersebut, Angkasa Bandung.
pelaksanaan kegiatan pendahuluan,
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2015. Jakarta: Pusat Pengembangan Guru
Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Bahasa.
Ghalia Indonesia. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Bandung: Angkasa Bandung.
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi Puisi.
ALFABETA. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Syarief, Elina. 2005. Pembelajaran Menulis: Winataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar
Bahan Ajar Diklat Guru Bahasa dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Indonesia Sekolah Menengah Pertama. Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai