A. Tinjauan Pustaka
diajarkan pada jenjang pendidikan mulai dari jenjang pendidikan mulai dari
jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan dasar dan jenjang
pelajaran bahasa daerah yang memadai dan efektif sebagai alat berkomunikasi,
dalam interaksi sosial dan sebagai media pengembangan ilmu dan alat pemersatu
dan fungsi bahasa daerah di Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan nasional,
dalam kebudayaannya sebagai bahasa daerah memiliki beberapa fungsi, yaitu (1)
7
8
sebagai lambang kebanggan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat
kelas permulaan di sekolah dasar yang berbahasa ibu bahasa daerah (Daeng dan
Syamsuddin 2013:4).
budaya bangsa;
b. Siswa memahami bahasa daerah dari segi bentuk, makna dan fungsi,
kematangan sosial;
menulis);
2. Menulis
a. Pengertian Menulis
adalah menulis. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
9
keseluruhan proses kegiatan belajar mengajar bidang studi bahasa dan sastra
pikiran, dan perasaannya kedalam bahasa Makassar, bagi yang berkaitan dengan
sebagainya di atas kertas atau yang lain (kamus terbaru bahasa Indonesia).
informasi tentang subjek, defenisi tersebut diungkapkan oleh Gere. Semi juga
perasaan ke dalam bentuk lambang bahasa (Syarif dkk, 2009:5). Dari beberapa
atau semacamnya.
b. Tujuan Menulis
mempunyai pikiran, perasaan, imajinasi, dan intuisi. Semuanya itu ada dalam diri
setiap manusia. Segala hal itu sebaiknya dikomunikasikan kepada orang lain
sesuatu dengan tahapan yang benar, berarti dia sedang memberi petunjuk atau
pengarahan.
hari, tentu kamu akan merasakan bahwa, buku itu berisi berbagai penjelasan.
Sebagai contoh buku tentang manfaat berolah raga, maka tulisan itu dapat
4) untuk meyakinkan
orang lain tentang pandangan atau buah pikirannya, karena orang sering berbeda
pendapat tentang banyak hal. Suatu ketika seseorang ingin mengajak orang lain
untuk percaya dengan pandangannya karena dia merasa apa yang dipikirkannya
5) untuk merangkum
sekolah, baik yang berada di sekolah dasar, sampai para mahasiswa yang berada
diperguruan tinggi.
tujuan menulis:
1) Tujuan penugasan adalah tulisan yang pada dasarnya tidak mempunyai tujuan
sama sekali, penulis, menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan
tersendiri.
6) Tujuan kreatif adalah jenis tulisan yang erat kaitannya dengan tujuan
penulisan melihatkan diri untuk mencapai norma artistik atau seni ideal.
meneliti secara cermat atau gagsan-gagasan agar dapat dimegerti dan diterima
dan Semi sesuai dengan tujuan penulisan yang diinginkan oleh penulis, dari
pendapat Semi tujuan penulisan yang dipilih penulis adalah tujuan untuk
menceritakan sesuatu karena tujuan ini sesuai dengan tema perjuagan dan tema
ini juga sesuai dengan tema pendidikan karena ketika mendengar kata pendidikan
yang ada dipikiran dan imajinasi siswa berhubungan dengan sekolah. Oleh karena
itu siswa mampu menceritakan mengalaman pendidikan yang mereka rasakan atau
Pendapat Hartig, penulis memilih tiga tujuan dari ke tujuh menulis yang
diuraikan yaitu pertama tujuan penugasan, pada tujuan penugasan ini siswa siswa
menulis bukan karena kemauan tersendiri malainkan tugas yang diberikan penulis.
Tujuan kedua yaitu tujuan persuasif yang sesuai dengan tema tema lingkungan
yang mana pada tujuan penulisan ini siswa meyakinkan para pembaca tentang
kebenaran yang diuraikan dalam puisi yang dituliskan. Selanjutnya tujuan kreatif
yang juga erat kaitannya dengan tujuan pernyataan diri yang sesuai dengan tema
pembaca melalui tulisan yang kreatif yang melibatkan diri untuk mencapai norma
3. Pembelajaran Sastra
Kalau kita berbicara tentang sastra secara koheren, fungsi dan sifatnya
tidak dapat dipisahkan. Fungsi puisi sesuai dengan sifat-sifatnya: setiap benda
atau jenis benda berfungsi paling tepat dan efesien sebagai dirinya sendiri (Wellek
Kearifan hidup tidak lain adalah suatu kebenaran (Suwardi 2012: 2). Sastra
kebudayaan yang beragam. Sastra yang lahir dan berkembang pada masyarakat
dengan kebudayaan yang berbeda. Perbedaan ini akan sangat berpengaruh pada
zaman.
Dilihat dari fungsinya karya sastra bukan hanya berfungsi sebagai media
alternatif yang dapat menghubungkan manusia masa lampau, masa sekarang, dan
masa yang akan datang tetapi juga dapat berfungsi sebagai bahan informasi masa
kehidupan yang lebih baik dan berpihak di masa yang akan datang.
dapat memberikan sumbangan yang maksimal untuk pendidikan secara utuh. Dari
diperlukan. Hal ini bukan saja ada hubungan dengan konsep atau pengertian sastra
tetapi juga ada dengan tujuan akhir dari pembelajaran sastra. Dewasa ini sama-
14
4. Puisi
a. Pengertian Puisi
(genre) sastra yang berbeda dengan bentuk prosa atau drama. Mulyana (dalam
Tang 2008:39) mengatakan bahwa puisi adalah sintesis dari pelbagai peristiwa
bahasa yang telah tersaring semurni-murninya dan pelbagai proses jiwa yang
itu merupakan pemikiran manusia secara kongkret dan artistik dalam bahasa
susun serta artistik (misalnya selaras, sitemati, pemilihan kata-katanya tepat dan
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra tertua. Puisi berisi
perasaan sang penulis dengan bahasa sarat makna dan berirama. Untaian kata
yang cantik dan makna yang dalam dari setiap penggunaan kata itulah yang
Melirik sejarah perkembangan puisi dunia secara garis besar dapat dibagi
dua yaitu puisi baru dan puisi lama dalam bahasa Makassar. Puisi lama bahasa
Makassar adalah puisi yang masih terikat dengan aturan-aturan yang ketat. Ciri-
ciri puisi lama dalam bahasa Makassar yang mengikat tiap puisi. Berdasarkan
bentuknya, jenis puisi lama bahasa Makassar dapat dibedakan menjadi doangan,
paruntuk kana, kelong, pakkiok bunting, dondo, aru dan rapang. Puisi lama
banyak digunakan sebagai pujian atas Tuhan sebagai rasa syukur atau sarana
Puisi baru dalam bahasa Makassar yaitu kelong karena kelong merupakan
ucapan atau perkataan yang diucapkan dengan intonasi dan nada atau irama
tertentu. Sejak dahulu orang Makassar telah mengenal tentang bahasa berirama
atau sastra jenis ini. Kelong dapat dibandingkan dengan pantun yaitu masing-
masing terdiri atas empat baris dalam satu bait. Namun demikian terdapat juga
beberapa perbedaan antara lain: (1) Kelong tidak mementingkan sajak; (2) Tidak
menjadi syarat bagi kelong bahwa baris pertama dan kedua merupakan lampiran
seperti pantun; (3) Kesatuan suara terdapat pada tiap-tiap baris, dan terwujud pula
16
kesatuan sintaksis yaitu kata dan kelompok kata, maka kelong itu tergolong ke
dalam puisi seperti kata, kelompok kata, kelong termasuk puisi baru dalam bahasa
Makassar.
Perbedaan puisi baru dan puisi lama, puisi baru lebih bebas dan lincah.
Tak seperti puisi lama bahasa Makassar yang penggunaannya lebih ditujukan
untuk kepentingan agama, budaya, dan masyrakat, puisi baru bahasa Makassar
c. Struktur Puisi
dalam dua bagian yaitu struktur fisik atau metode puisi dan struktur batin atau
Struktur fisik atau metode puisi meliputi diksi, pengimajian, kata konkret,
bahasa figuratif (majas), verifikasi, dan tata wajah Semi (dalam Tang 2008:41).
sangat penting bagi penyair. Penyair harus cermat memilih kata, sebab
kata yang ditulis dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dan rima dan
irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata
b) Pengimajian
c) Kata konkret
17
pengiasan.
cara yang biasa yakni secara langsung mengungkapkan makna. Kata atau
frasa, dan kalimat; sedangkan metrum berupa pengulangan tekanan kata yang
tetap.
f) Tatawajah (tipografi)
Tatawajah atau tipografi berkaitan erat dengan bentuk yang khas sebuah
perasaan (feeling), dan suasana. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan
a) Tema/amanat (pesan)
Pokok pikiran atau gagasan sentral itu demikian kuat mendesak dalam jiwa
18
sebuah karya sastra. Lain halnya dengan amanat (pesan) yakni hal yang
tersirat dibalik kata-kata yang tersusun dan juga berada di balik tema yang
jalan keluar atau jawaban dari persoalan dalam sebuah karya sastra. Secara
b) Nada
Tinggi rendahnya suatu bunyi dalam puisi atau ungkapan keadaan jiwa
c) Perasaan (feeling)
d) Suasana
doangang, paruntuk kana, rapang, dondo, aru, pakkiok bunting dan kelong
Puisi bebas merupakan puisi yang tidak terikat pada aturan khusus yaitu
jumlah baris pada tiap bait, jumlah suku kata tiap baris, sajak, irama, ritma dan
pilihan kata. Dalam menulis puisi bebas pun hal yang penting adalah bahwa
perasaan penulis dapat terekspresi dalam bentuk kata. Kata yang tepat sehingga
1. Menentukan tema.
2. Menuliskan baris demi baris dan bait demi bait dan pilihan kata yang
2016:4).
meningkatkan karya sastra Makassar dalam hal ini menulis puisi bebas dalam
bahasa Makassar perlu kita peruntukkan kepada siswa agar lebih bebas
e. Ciri-ciri Puisi
ciri-ciri yang berbeda, puisi tetap memiliki kesamaan yang dapat dikategorikan
1). Menggunakan bahasa yang konsentrif dan indah. Kata konsentrif di sini
singkat, padat, dan bermakna. Sementara, kata indah bermakna indah didengar
2). Menggunakan dua macam bahasa, yakni bahasa denotasi (bahasa yang bersifat
sebenarnya) dan konotasi (bahasa yang bersifat bukan sebenarnya atau yang
berarti kiasan).
3). Memiliki rima yang dapat memberikan efek musikalisasi sehingga mudah
4). Menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat. Diksi di sini ditujukan untuk
5). Setiap bait dapat menyentuh perasaan atau membangkitkan rasa emosional
sebagainya.
5. Teknik Akrostik
Menulis puisi bebas dalam bahasa Makassar dengan teknik akrostik ini
dengan menggunakan diksi yang tepat, dan penggunaan kata konkret dengan
menulis puisi bebas dalam bahasa Makassar. Teknik akrostik ini merupakan
perangsang bagi siswa dalam menuangkan ide, pikiran dan perasaannya ke dalam
perangsang karena sudah ada huruf awal yang disusun secara vertikal dan
21
membentuk suatu kata yang merupakan pancingan bagi siswa untuk menghasilkan
berikut:
yang seluruh huruf awal atau akhir tiap barisnya merupakan sebuah
kata atau nama diri yang digunakan untuk mengingat hal lain.
akrostik ialah teknik yang huruf awal pada tiap barisnya membentuk
rima dan jumlah angka baris dapat bervariasi dalam akrostik, karena
puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang menjelaskan kata yang
dibentuk.
22
Dari beberapa pendapat ahli tentang teknik akrostik tersebut, dapat disimpulkan
bahwa teknik akrostik adalah cara yang dilakukan guru untuk memudahkan
siswanya dalam menulis puisi bebas. Akrostik merupakan nama salah satu
menulis puisi, yakni menulis satu bait puisi dengan cara menguraikan huruf awal
setiap baris, jika disusun secara vertikal maka membentuk nama seseorang, nama
mengarahkan siswa dalam menemukan ide dari sesuatu yang dikenal dan berada
(3) membantu siswa menemukan kata pertama dalam puisinya, (4) membimbing
siswa melakukan tahap-tahap menulis puisi, (5) dapat membantu siswa mengingat
baik.
Puisi yang disusun dengan teknik akrostik berbeda dengan puisi yang lain
karena jika huruf-huruf awal barisnya dibaca secara vertikal maka akan
membentuk kata. Media kata yang digunakan akan membawa pengalaman siswa
pada sesuatu yang telah mereka kenal dan pahami sebelumnya (topik tertentu) dan
hal tersebut tentunya akan membantu proses belajar mengajar di dalam kelas.
Keunggulan menulis puisi dengan teknik akrostik, yakni lebih variatif pada pola
rima dan jumlah barisnya. Puisi akrostik berbeda dengan puisi-puisi lain karena
huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara
vertikal. Pola rima dan jumlah angka baris dapat bervariasi dalam puisi akrostik
secara vertikal, yaitu setiap baris dalam puisi dimulai dengan huruf pertama dari
kata kunci yang digunakan. Di sisi lain, teknik akrostik juga memiliki kekurangan,
salah satunya yang diungkapkan Frey (dalam Hapriani 2017:28) bahwa menulis
keindahan rasa.
bebas bahasa Makassar sangat mempengaruhi hasil tulisan puisi bebas. Semakin
banyak dalam membaca puisi bahasa Makassar maka semakin banyak pula kata-
kata yang akan dipilihnya dan dikembangkan dalam puisinya sehingga hasil karya
24
puisinya pun mempunyai nilai estetika yang semakin tinggi. Contoh puisi bebas
ABBAS
B. Kerangka Pikir
Bahasa Daerah terdapat empat keterampilan bersastra yang hendak dicapai yaitu
kompetensi dan kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 Kelas VIII Bahasa
Daerah yakni membacakan dan menuliskan puisi bebas dalam bahasa Makassar.
merasa sulit meluangkan ide dan perasaanya kedalam bentuk tulisan sehingga
mengakibatkan kurangnya karya sastra yang muncul berupa puisi bebas dalam
termotivasi untuk menggunakan teknik akrostik dalam menulis puisi bebas bahasa
Makassar.
dengan menggunakan diksi yang tepat, dan penggunaan gaya bahasa dalam
menulis puisi bebas dengan menggunakan bahasa Makassar. Hal ini di harapkan
agar siswa lebih giat untuk menulis puisi terutama puisi bahasa daerahnya sendiri
yaitu bahasa Makassar. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dari dari gambar
berikut ini:
26
Teknik Akrostik
Analisis
Temuan