MODUL SESI 1
KETERAMPILAN MENULIS
DISUSUN OLEH
TIM DOSEN BAHASA INDONESIA
2. Pengertian Menulis
Suparno (Kristiantari, 2004:99) mengungkapkan bahwa menulis
merupakan kegiatan menyampaikan pesan atau komunikasi dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat bantu medianya. Sebagai suatu
keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks
karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi
tujuannya serta menuangkannya dalam formulais ragam bahasa tulis dan
konversi penulisan lainnya. Sejalan dengan hal tersebut, Tarigan (2008: 3-
4) juga mengugkapkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,
yaitu tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis,
penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa
kata. Lebih lanjut Tarigan (2008: 22) juga menegaskan bahwa menulis
adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan grafik tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang definisi menulis
tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah salah satu cara manusia
dalam berkomunikasi selain mendengar, membaca, dan berbicara. Pesan
disampaikan dalam bentuk lambang-lambang atau simbol-simbol yang
dapat dipahami orang yangmembacanya, sehingga pesan tersebut dapat
tersampaikan.
4. Tujuan Menulis
Setiap penulis harus mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang
akan ditulisnya. Rini Kristiantari (2004: 101) mengungkapkan bahwa
tujuan yang jelas akan membimbing seseorang dalam usahanya membuat
tulisan yang baik. Menulis untuk sekedar menyelesaikan tugas atau
memenuhi kewajiban tidak dapat dikatakan sebagai tujuan menulis yang
nyata. Sejalan dengan pendapat tersebut, Reinking (dalam Rini
Kristiantari, 2004: 101) mengungkapkan bahwa tujuan menulis secara
umum adalah menginformasikan, meyakinkan, mengekspresikan diri, dan
menghibur. Lebih lanjut Suparno dan Mohamad Yunus (2009: 3-7),
mengungkapkan bahwa tujuan yang ingin dicapai seorang penulis adalah
menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar, membuat pembaca tahu
tentang hal yang diberitakan, menjadikan pembaca beropini, menjadikan
5. Manfaat Menulis
Fungsi utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan
para pelajar berpikir. Menulis juga dapat menolongsesorang berpikir kritis.
Menurut D’Angelo (dalam Tarigan, 2008: 23), situasi yang harus
diperhatikan dalam menulis adalah maksud dan tujuan sang penulis,
pembaca atau pemirsa, dan waktu atau kesempatan. Lebih lanjut Mohamad
Yunus dan Suparno (2009: 1-4) mengemukakan manfaat menulis adalah
sebagai berikut. 1) Meningkatkan kecerdasan, 2) Mengembangkan daya
inisiatif dan kreativitas, 3) Menumbuhkan keberanian, dan 4) Mendorong
kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
kamu masing-masing?
D. Kunci Jawaban
1. Keterampilan berbahasa mencakupi empat aspek yaitu keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis.
2. Menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan atau komunikasi
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat bantu medianya. Sebagai
suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang
kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan
mengorganisasikan isi tujuannya serta menuangkannya dalam formulais
ragam bahasa tulis dan konversi penulisan lainnya.
3. Keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan
bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.
4. Tujuan yang ingin dicapai seorang penulis adalah menjadikan pembaca
ikut berpikir dan bernalar, membuat pembaca tahu tentang hal yang
diberitakan, menjadikan pembaca beropini, menjadikan pembaca
mengerti, membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan, dan membuat
pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan seperti
nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral,
nilai kemanusiaan dan nilai estetika.
7
b. Tahap Pembuatan
Draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Pada
kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya
sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat dituangkan ke dalam
tulisan.
c. Tahap Revisi
Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang
atau mengurangi yang lebih, menambah informasi yang mendukung,
mempertajam perumusan penulisan, mengubah urutan penulisan pokok-
pokok pikiran, menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain
sebagainya. penulis berusaha untuk menyempurnakan draf yang telah
selesai agar tulisan tetap fokus pada tujuan.
d. Tahap Penyuntingan
Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan
membaca draf. Tulisan pada draf kasar masih memerlukan beberapa
perubahan. Kegiatan selama tahap penyuntingan adalah meneliti kembali
kesalahan dan kelemahan pada draf kasar dengan melihat kembali
ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan, calon pembaca,
dan kriteria penerbitan.
e. Tahap Publikasi
Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam proses menulis.
Dalam tahap ini yang dilakukan adalah memublikasikan tulisannya melalui
berbagai kemungkinan misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi
majalah, dan sebagainya. Dapat pula dengan berbagi tulisan dengan
berbagai pembaca.
2. Kiat-Kiat Menulis Efektif
Kemampuan menulis melibatkan beberapa kemampuan sekaligus. Kita
harus memiliki pengetahuan apa yang akan ditulis. Kita juga harus memiliki
pengetahuan bagaimana menulis. Pengetahuan pertama berkaitan dengan isi
tulisan, sedangkan yang kedua berkaitan dengan aspek kebahasaan dan teknik
penulisan. Proses awal berlatih menulis dapat dilakukan dengan
membebaskan kepada kaidah. Seorang penulis harus lebih mengutamakan
konsentrasi terhadap apa yang akan ditulis. Dengan demikian penulis akan
4. Jenis-Jenis Tulisan
Ragam tulisan dapat didasarkan pada isi tulisan, isi tulisan
mempengaruhi jenis informasi, pengorganisasian dan tata sajian tulisan.
Berdasarkan ragam tersebut tata tulisan dibedakan menjadi empat yaitu:
deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi (Syafi’ie, 1990: 151), sedangkan
menurut Keraf (1989: 6) ragam tulisan didasarkan pada tujuan umum,
berdasarkan hal tersebut menulis dapat dibedakan menjadi lima yaitu:
deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, dan persuasi. Penjelasannya sebagai
berikut.
a. Deskripsi (perian)
Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti
menggambarkan atau memerikan sesuatu hal. Dari segi istilah, deskrpsi
adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai
dengan citra penulisannya.
b. Eksposisi (paparan)
Eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka, dapat
pula diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu, mengupas,
menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
c. Argumentasi (bahasan)
Tulisan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan
dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan
ini ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau
menolak sesuatu pendapat, pendirian atau gagasan.
d. Narasi (kisahan)
Narasi atau naratif adalah tulisan berbentuk karangan yang
menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya
(kronologis) dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan
kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
e. Persuasi
Tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain. Dalam persuasi
selain logika perasaan juga memegang peranan penting.
C. Latihan
1. Buatlah contoh tulisan deskripsi!
2. Buatlah contoh tulisan eksposisi!
3. Jelaskanlah faktor-faktor penghambat keterampilan menulis menurut Anda
sendiri!
4. Jelaskanlah tahap revisi, dalam tahap-tahap menulis!
5. Kenapa tulisan pada tahap-tahap menulis harus di publikasi?
D. Kunci Jawaban
1. Contoh tulisan deskripsi.
Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa
Utama dalam agama Hindu) atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama",
adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini
memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam
empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten
Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo
terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek
wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang
masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru.
Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai
dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Ia
mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan)
dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa
lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
E. Kepustakaan
Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Rini, Kristiantari. (2004). Menulis Deskripsi dan Narasi. Sidoarjo: Media ilmu.
https://edukasi.kompas.com/read/2012/02/03/15160740/Ini.Alasan.Mahasiswa.
Wajib.Publikasi.Makalah (diakses tanggal 15 Agustus 2020).
https://www.kompasiana.com/jkool/5500a282a333115d6f5119c0/menulis-itu-
susah-2-beberapa-faktor-pendukung-dalam-menulis (diakses tanggal 15
Agustus 2020).