Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI SECARA TERTULIS

Tugas
Mata Kuliah Keterampilan Menulis
Dosen Pengampu : Dr.Drs. Herman Budiyono, M.Pd.

Disusun Oleh :
kelompok 5

1. Tesalonika Situmorang (A1B123084)


2. Tria Wulandari (A1B123093)
3. Imel Permata Sari S. (A1B123104)
4. Anna Ammelia (A1B123107)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
1.1 Hakikat menulis
a. Pengetian menulis
Kemampuan menulis merupakan perwujudan bentuk komunikasi secara tidak
langsung, tidak langsung bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan ekspresif. Memang pada kenyataannya menulis
merupakan keterampilan yang dapat dikatakan lebih sulit daripada keterampilan
berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca dan berbicara. Dalam proses
menulis, dituntut agar memperhatikan struktur yang berkaitan dengan unsur-unsur
tulisan agar pembaca dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis harus benar-benar menggunakan atau memakai struktur
sebuah tulisan seperti kata, kalimat, paragraf, dan lain lain dengan baik. Mohamad
melalui Darmadi (1996, 11) menyatakan bahwa menulis atau mengarang itu
diibaratkan seperti naik sepeda yang harus menjaga keseimbangan. Menulis bisa
dianggap mudah apabila seorang sering berlatih menulis dan bisa dianggap sukar bila
seorang baru terjun atau berlatih menulis sehingga tidak tahu harus memulai dari apa.
Menurut Tarigan (2008:2), menulis ialah menurunkan lambang-lambang atau grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga seseorang
atau orang lain dapat membaca lambang lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menurut Marwoto (1987:12) menulis
merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapakan ide, pikiran,
pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang
jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca dan bisa dipahami oleh orang lain. Menurut Gie
(1992:17) menulis merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan,
pikiran, pengetahuan dan pengalaman-pengalaman hidupnya melalui bahasa tulis
yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud penulis.
b. Tujuan dan manfaat menulis
Setiap tulisan mempunyai beberapa tujian, yang dimaksud denagan tujuan
menulis adalah “response atau jawaban dari pembaca”. Berdasarkan batasan ini
Tarigan (2013:22) menyatakan:
1) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana
informatif (informative discourse).
2) Tulisan yang bertujuan untuk menyakinkan atau mendesak disebut wacana
persuasif (persuasive discourse)
3) Tulisan yang bertujan untuk menghibur atau menyenangkan atau mengandung
tujuan estetik disebut tulisan literar (wacana kesastraan atau literary
discourse).
4) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api
disebut wacana ekspresif (expresif discourse)

Sebagai sebuah kegiatan berbahasa, menulis memiliki sejumlah fungsi dan tujuan
berikut.
1. Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan
pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.
2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain.
3. Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial. 4. Fungsi informatif, yaitu
menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan. 5. Fungsi heuristik, yaitu
belajar atau memperoleh informasi. 6. Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan
atau memenuhi rasa keindahan.

c. Ciri tulisan yang baik


Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat berkomunikasi secara baik dengan
pembaca yang ditujukan oleh tulisan itu. Sementara itu, menurut Alton C. Morris
melalui Tarigan (2008:7) tulisan yang baik merupakan komunikasi pikiran dan
perasaan yang efektif. Semua komunikasi tulis adalah efektif dan tepat guna.
Menurut Akhdiat (1993:2) tulisan yang baik memiliki beberapa ciri, yaitu
signifikan, jelas, mempunyai kesatuan dan organisasi yang baik, ekonomis,
mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang diterima,
mempunyai kekuatan memadai, menggunakan bahasa yang diterima. Berdasarkan
penjelasan tersebut, Tarigan (2008:7) menyimpulkan bahwa terdapat empat ciri
tulisan yang baik sebagai berikut:
1) jelas
pembaca dapat membaca teks dengan cara tetap dan pembaca tidak boleh
bingung dan harus mampu menangkap maknanya tanpa harus membaca
ulang dari awal untuk menemukan makna yang dikatakan oleh penulis.
2) kesatuan dan organisasi
pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena bagian-bagiannya
saling behubungan dan runtut.
3) ekonomis
penulis tidak akan menggunakan kata atau bahasa yang berlebihan
sehingga waktu yang digunakan pembaca tidak terbuang percuma dan,
4) pemakaian bahasa dapat diterima
penulis menggunakan bahasa yang baik dan benar karena bahasa yang
dipakai masyarakat kebanyakan terutama berpendidikan lebih
mengutamakan bahasa formal sehingga mudah diterima.
Wiyanto (2006:7) berpendapat bahwa keterampilan menulis akan baik
apabila memiliki:
a) Kemampuan untuk menemukan masalah yang akan ditulis.
b) Kepekaan terhadap kondisi pembaca
c) Kemampuan menyusun perencanaan penelitian
d) Kemampuan menggunkan bahasa Indonesia
e) Kemampan memulai menulis.
f) Kemampuan memriksa kekuran diri.
d. Proses menulis
Menulis merupakan kegiatan yang membutuhkan proses untuk menghasilkan
tulisan. Dalam proses tersebut, menulis terdiri atas tahapan-tahapan kegiatan yang
harus dilalui hingga menghasilkan tulisan. Berikut ini pendapat para ahli tentang
proses menulis.
1. Graves 1975 (dalam Tompkins, 1994:8) menggambarkan proses menulis
dalam tahapan (a) pra-menulis, (b) saat menulis, dan (c) pasca menulis.

2. Tompkins (1994:7) menguraikan tahap-tahap proses menulis terdiri atas (a)


pramenulis, (b) pengonsepan, (c) revisi, (d) penyuntingan, dan (e)
pemajangan.
3. DePorter (2000:195) mengemukakan proses menulis terdiri (a) persiapan,
(b) draf kasar, (c) berbagi, (d) memperbaiki, (e) penyuntingan, (f) penulisan
kembali, dan (g) evaluasi.

Dapat pula ditambahkan, bahwa kegiatan menulis terdiri atas tahapan-tahapan


yang sangat bergantung pada jenis tulisan. Secara umum, tahapan menulis terdiri
atas (a) perencanaan, (b) pembuatan draf kasar, dan (c) penyuntingan. Secara
khusus, tahapan menulis sangat bergantung pada apa yang ditulis, misal tahapan
menulis opini terdiri atas (a) penggalian ide, (b) pendaftaran ide, (c) pengurutan
ide, (d) penyusunan draf tulisan, (e) perbaikan tulisan, (f) pengkajian tulisan
kembali, (g) pengulangan proses butir (e) dan (f) jika diperlukan, dan (h) publikasi
tulisan. Tahapan dalam proses kegiatan menulis ini dijelaskan lanjut pada bagian
berikutnya.
e. Ciri Kemampuan Menulis
Sebagai salah satu keterampilan/ kemahiran berbahasa selain membaca,
menyimak, dan berbicara, menulis harus dikuasai oleh pengguna bahasa. Kapan
seseorang dapat dikatakan terampil/mahir dalam menulis? Mosley (dalam Widodo
& Chasanah, 1993) menyatakan seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan
tulis tampak empat ciri berikut ini. 1. Dapat mengungkapkan informasi sarana
bahasa melalui bentuk karangan sebagai proses kognisi (reproduksi,
organisasi/reorganisasi, cipta/kreasi). 2. Dapat mengungkapkan informasi bahasa
melalui bentuk karangan yang mengandung maksud/tujuan (latihan, emosional,
informasi/referensial, persuasi, hiburan, dsb.). 3. Dapat mengunggapkan informasi
dengan menggunakan bahasa dalam bentuk karangan sesuai pembaca atau untuk
diri sendiri 4. Dapat mengungkapkan informasi dengan menggunakan bahasa
dalam bentuk karangan berupa wacana: dokumentatif, konstatif (naratif,
deskriptif, keterangan), dan eksploratif (interpretatif, eksposisi, argumentasi).
Tugas:
(1) Menulis merupakan kegiatan komunikasi. Menulis merupakan suatu
keterampilan yang dapat dipelajari. Jelaskan kedua pernyataan tersebut!
Jawaban :
Menulis merupakan kegiatan komunikasi yang memungkinkan seseorang untuk
menyampaikan ide, informasi, dan pikiran kepada orang lain. Hal ini didukung
oleh sebuah artikel yang menyatakan bahwa menulis merupakan suatu
keterampilan yang dapat dipelajari. Dengan menulis, seseorang dapat mengasah
kemampuan berpikir secara terstruktur, mengorganisir ide, dan menyampaikan
pesan secara jelas. Selain itu, menulis juga dapat membantu seseorang untuk fokus
dan merencanakan kegiatan, sehingga memiliki manfaat besar terutama dalam
membantu otak manusia lebih fokus untuk merencanakan sebuah kegiatan.
Menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dipelajari. Menurut Tarigan
(2008), keterampilan menulis membutuhkan waktu yang lama dan latihan intensif,
sehingga dapat dikatakan sebagai suatu ciri yang dapat dikembangkan oleh
seseorang. Selain itu, menulis juga dijelaskan sebagai kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Oleh karena itu, dengan
latihan dan pemahaman yang tepat, seseorang dapat mengembangkan keterampilan
menulisnya.
Menulis merupakan kegiatan komunikasi yang melibatkan penyampaian pesan
secara tidak langsung kepada orang lain melalui bahasa tertulis. Menulis
memungkinkan seseorang untuk menyampaikan informasi, gagasan, dan pemikiran
kepada pembaca.

(2) Agar seseorang dapat terampil menulis, kompetensi-kompetensi apa sajakah


yang harus ia miliki?
Jawaban :
Untuk menjadi mahir menulis, diperlukan keterampilan penting seperti:
1. Kefasihan Bahasa
Penguasaan tata bahasa, ejaan, dan kosa kata yang tepat.
2. Keterampilan Penelitian: Kemampuan untuk menemukan dan
menggunakan sumber informasi yang relevan dan dapat diandalkan.
3. Struktur Teks:
Kemampuan menata dan menata teks dalam struktur yang logis dan
teratur.

4. Kreativitas

Kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan pendekatan baru


dalam menulis.
5.Akurasi dan Konsistensi
Kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas dan konsisten.

6. Kritik

Kemampuan mengevaluasi informasi secara objektif dan


menganalisisnya secara cerdas.
7. Minat Pembaca
Kemampuan menarik perhatian pembaca dan mempertahankan minat
saat membaca.
8.Keterampilan Mengedit
Kemampuan merevisi dan merevisi teks dengan cermat.
9.Kemampuan beradaptasi
Kemampuan untuk mengadaptasi gaya dan nada agar sesuai dengan
tujuan dan audiens.
10. Latihan Konsisten
Latihan tertulis yang konsisten untuk meningkatkan keterampilan
Anda.

Anda mungkin juga menyukai