Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menulis menurut Tarigan (1994:21) adalah menurunkan atau melukiskan


lambang-lambang garfik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut
kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut. Ada berbagai macam cara
yang digunakan dalam memahami dan menguasai komponen tulisan dan
mekanisme pembentukannya dalam keterampilan menulis, seperti mengetahui
pengertian tulisan atau karangan dan menulis mengarang, mengetahui komponen
tulisan atau karangan, mengetahui bentuk tulisan (prosa, puisi, drama) dan
mengetahui jenis tulisan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi dan
diskusi).

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia memiliki peranan penting


didalam dunia penulisan, terutama dalam mengapresiasi sebuah karya sastra.
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Dalam teori dan praktik menulis
manfaat yang sangat dirasakan adalah adanya pengembangan jiwa, dimana kita
dapat mengeksplor seluruh potensi yang ada dalam diri kita terutama hal yang ada
dalam teori dan praktik menulis seperti prosa, puisi dan drama.

Makalah ini akan membahas komponen tulisan dan mekanisme


pembentukannya dalam keterampilan menulis untuk melatih kemampuan dan
capaian kompetensi peserta didik dalam menulis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian tulisan atau karangan dan menulis atau mengarang?
2. Bagaimana komponen tulisan atau karangan?
3. Bagaimana bentuk tulisan (prosa, puisi, dan drama) ?
4. Bagaimana jenis tulisan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,
persuasi, dan diskusi) ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian tulisan atau karangan dan menulis atau
mengarang
2. Untuk mengetahui komponen tulisan atau karangan
3. Untuk mengetahui bentuk tulisan (prosa, puisi, dan drama)
4. Untuk mengetahui jenis tulisan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,
persuasi, dan diskusi)

1.4 Manfaat Penulisan


Makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis karena penulis dapat
mengetahui komponen tulisan dan mekanisme pembentukannya dalam
keterampilan menulis. Selain bagi penulis, makalah ini juga bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang komponen
tulisan dan mekanisme pembentukannya dalam keterampilan menulis yang
dapat diimplementasikan di kemudian hari terutama oleh calon pengajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Tulisan atau Karangan dan Menulis atau


Mengarang

A. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan


(informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai
alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai
penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bahasa tulis
dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan atau menghibur. Hasil dari proses
kreatif ini biasanya disebut dengan istilah karangan atau tulisan.

Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau
kalimat untuk disampaikan kepada oranglain, sehingga orang lain dapat memahaminya.
Dalam hal ini, dapat terjadi komunikasi yang baik anatara penulis dan pembaca dengan
baik. Menurut Suparno dan Yunus (1987) dalam Dalman berperngertian bahwa
merupakan menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan alat tulis sebagai medianya.

Sedangkan menurut Tarigan (2005) dalam Dalman mengemukakan bahwa menulis


ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatau
bahsa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat memahami bahasa dan
grafis itu.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Marwoto (1987) dalam Dalman menjelaskan


bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan
secara leluasa.

Berdasarkan pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk lambang/ tanda/
tulisan yang bermakna.

3
B. Pengertian Mengarang

Pada dasarnya, istilah mengarang sama dengan istilah menulis. Hanya saja ada
beberapa pendapat yang membedakan anatara istilah mengarang dan menulis. Istilah
mengarang digunakan pada penulisan karya fiksi atau nonilmiah, sedangkan istilah
menulis digunakan dalam istilah menulis karya ilmiah atau nonfiksi.

Menurut Widyamartaya,dkk (1984) dalam Dalman mengakatakan bahwa mengarang


adalah seuatu proses kegiatan berpikir manusia yang hendak menggunakan kandungan
jiwanya kepada rang lain atau diri sendiri dalam tulisannya. Pada dasarnya, arti kata
mengarang adalah menyusun, mengatur, misalnya mengarang bunga, mneyusun bunga
menjadi satu kesatuan. Mengarang bahasa adalah menggunakan bahasa untuk
mengutarakan sesuatu secara tertulis. Dalam hal ini, bahasa yang digunakan harus bahasa
yang terpilih dan tersusun dengan baik.

Mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan


dengan menggunakan bahasa tulis. Berdasarkan pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa
mengarang adalah proses pengungkapan gagasan, ide, angan-angan, dan perasan yang
disampaikan melalui unsur-unsur bahasa (kata, kelompok kata, kalimat, pargaraf, dan
wacana yang utuh) dalam bentuk tulisan.

C. Pengertian Karangan

Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan


komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan
(Ahmadi, 1988). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan Ahmadi
(1990) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian katakata atau kalimat. Selain itu,
karangan menurut Gie (1995) memiliki pengertian hasil perwujudan gagasan seseorang
dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.

Sirait, dkk (1985) memberi batasan pengertian karangan yaitu setiap tulisan yang
diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya
berupa tugas di kelas. Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan
mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional
yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan

4
makna yang utuh. Menurut Keraf (1994) karangan adalah bahasa tulis yang merupakan
rangkaian kata demi kata sehingga menjadi 8 sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya
menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan


karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan
atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang
lain yang membacanya.

2.2 Komponen Tulisan atau Karangan


Menurut pendapat Gie (dalam Nurudin, 2010:5), komponen dalam menulis terdiri
dari:

1. Gagasan
Gagasan dapat berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam
pikiran seseorang. Gagasan seseorang akan sangat tergantung pada pengalaman
masa lalu, pengetahuan yang dimilikinya, latar belakang hidupnya, kecenderungan
personal dan untuk tujuan apa gagasan itu ingin dikemukakan.
2. Tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi)
Pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
3. Tatanan
Tata tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai
asas, aturan, teknik, sampai merencanakan, rangka dan langkah.
4. Wahana
Wahana sering disebut juga dengan alat. Wahana dalam menulis berarti sarana
pengantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata,
gramatika, dan retorika (seni memakai bahasa).

2.3 Bentuk Tulisan (Prosa, Puisi, dan Drama)

A. Prosa

- Pengertian Prosa

Menurut Henry Guntur Tarigan, prosa adalah karya sastra fiksi yang bersifat
relitas, bukan bersifat aktualitas. Jenis prosa dapat dibagi menjadi dua.yaitu prosa
lama dan prosa baru. Prosa lama masih kental dengan budaya timur belum

5
terpengaruhi oleh budaya barat. dan prosa baru dikarang bebas tanpa adanya
aturan apapun.

- Ciri Prosa Lama

1)   Bersifat Statis
Prosa lama memiliki bentuk sama, pola-pola kalimatnya sama, banyak kalimat
dan ungkapan yang sama, tema ceritanya sama sesuai dengan perkembangan
masyarakat yang lambat.
2) Diferensiasi sedikit
Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena
perhubungan beberapa unsur kuat sekali.
3) Bersifat tradisional
Prosa lama bersifat tradisional, kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yang
sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga
sering diulang.
4) Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat (anonim)
Prosa lama merupakan milik bersama yaitu menggambarkan tradisi masyarakat
yang lebih menonjolkan kekolektifan daripada keindividualan.
5) Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun
Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja dan kaum
bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan
waktu dan kejadian-kejadiannya (tidak kronologis) sehingga alur cerita sulit
dipahami
6) Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional
Bahasanya bersifat klise, bahasanya dipengaruhi oleh kesustraan Budha dan
Hindu yang sulit untuk dipahami dan dipengaruhi bahasa melayu.
7) Sifatnya fantasis tau khayal
Hampir seluruhnya berbentuk hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca dibawa ke
dalam khayal dan fantasi.

- Ciri Prosa Baru


1)   Bersifat dinamis
Prosa baru bersifat dinamis yang senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan
masyarakat yang cepat. Unsur-unsur yang membentuk prosa mengalami
perkembangan dari masa ke masa.
2)   Masyarakatnya sentris
Pokok cerita yang terdapat dalam prosa baru mengambil bahan atau kejadian dari
kehidupan masyarakat sehari-hari yaitu hal yang biasa terjadi di tengah-tengah
kehidupan bermasyarakat.
3)   Bersifat Rasional

6
Bentuknya roman, cerpen, novel, kisah, drama yang berjejak di dunia yang nyata
berdasarkan kebenaran dan kenyataan.
4)   Bahasa tidak bersifat klise dan dipengaruhi oleh kesusastraan Barat
5)  Diketahui siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas
Pembuat prosa baru dinyatakan secara jelas dalam sehingga prosa bukan milik
bersama masyarakat namun milik perorangan.
6)  Tertulis
Prosa baru bersifat tertulis yang disampaikan dalam bentuk tulisan.
7)  Bersifat modern atau tidak tradisional
Unsur-unsur dalam prosa mengenai hal-hal yang terjadi pada masa sekarang
(modern).
8)  Memperhatikan urutan peristiwa
Dalam menggambarkan suatu keadaan disesuaikan dengan urutan kejadian
sehingga alur yang digunakan dapat mudah dipahami.

- Struktur Prosa

1. Tokoh dan Penokohan. Berarti pelaku cerita dengan sifat dan peranannya
masing-masing. Tokoh dapat diklasifikasikan menjadi: a. Protagonis,
tokoh utama, b. Antagonis, tokoh yang memiliki konflik dengan
Protagonis, c. Tokoh berkembang yang berarti mengalami perubahan
watak atau pandangan dalam cerita, d. Tokoh statis, yang tidak mengalami
perubahan dalam prosa.
2. Alur dan Pengaluran / Plot. Rangkaian peristiwa yang saling
berhubungan karena hubungan sebab-akibat. Plot setidaknya akan terdiri
dari: a. orientasi, masa pengenalan tokoh dan dimulainya konflik b.
komplikasi, masa konflik mulai berkembang dan memuncak menjadi
klimaks c. resolusi, adalah masa penyelesaian konflik.
3. Latar. Latar adalah tempat, hubungan waktu, dan lingkungan, keadaan
sosial dan tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams,
1981:175).
4. Gaya Bahasa. Cara mengungkapkan bahasa untuk mencapai efek estetis
dan memiliki kekuatan daya ungkap yang menggugah seperti majas dan
pemilihan diksi yang indah.
5. Sudut Pandang. Cara menyampaikan cerita seperti sudut pandang
pertama (Aku) dan sudut pandang ketiga (Dia, mereka).
6. Tema. Merupakan inti pokok gagasan dari keseluruhan cerita atau kisah.
Misalnya tema kasih sayang, kekuasaan, isu sosial, feminisme, dsb.
7. Amanat. Berarti pesan kebaikan yang dapat ditarik dari cerita yang
disampaikan. Amanat biasanya tidak disampaikan secara langsung namun
dikemas rapi dalam keseluruhan isi prosa.

7
- Contoh Prosa Lama

Hikayat Amir
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam.
Syah Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak uangnya dengan
baik. Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya
pada Amir, Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa
mengelus dada.

Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah.
Banyak uang yang dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh.
Akhirnya mereka jatuh miskin.

Penyakit Syah Alam semakin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam


berkata”Amir, Ayah tidak bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus
bisa membangun usaha lagi seperti Ayah dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-
sia. Bekerjalah yang giat, pergi dari rumah.Usahakan engkau terlihat oleh bulan,
jangan terlihat oleh matahari

”Ya, Ayah. Aku akan turuti nasihatmu.”

Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya
meninggal. Sejak itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat
ayahnya agar tidak terlihat matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, kemana-
mana ia selalu memakai payung.

Pada suatu hari, Amir bertmu dengan Nasrudin, seorang menteri yang pandai.
Nasarudin sangat heran dengan pemuda yang selalu memakai payung itu.
Nasarudin bertanya kenapa dia berbuat demikian.

Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nasarudin tertawa. Nasarudin berujar,


” Begini, ya., Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Akan tetapi,
pergilah sebelum matahari terbit dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak
mengapa engkau terkena sinar matahari. ”

Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pijaman uang kepada Amir.
Amir disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.

Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam. Pada
siang hari, Amir menjajakan makanan, seperti nasi kapau, lemang, dan es limau.

8
Malam harinya ia berjualan martabak, sekoteng, dan nasi goreng. Lama-kelamaan
usaha Amir semakin maju. Sejak itu, Amir menjadi saudagar kaya.

- Contoh Prosa Baru

Baik Luar Dalam

“Din, ada Devi tuh di depan nyariin kamu katanya, ditemuin gih. Dah nungguin
dari tadi.” Sahut Devi kepada Dinda yang sedang mengerjakan tugas sekolah di
rumah Dinda.

“Bi surti, bilang aja aku gak ada, lagi keluar apa cari alasan lain gitu.” Pinta Dinda
pada Bi Surti yang bekerja di rumahnya.

“Iya, Non.”

“Kamu kenapa kaya gitu sama Devi? Dia sudah datang jauh-jauh malah kamu
gituin. Devi itu anak baik lho, Din.”

“Iya dari memang luarnya keliatan baik, manis, ramah. Tapi apa hanya itu saja
kamu mengukur sifat seseorang? Dari luar memang manis. Tapi dalamnya tuh
pahit.”

“Pahit gimana maksudnya?”

“Devi itu sering ngomongin keburukan temannya sendiri di belakang orangnya.


Banyak pokoknya, yang gak bisa aku jelasin ke kamu.

“Beda sama kamu, lihatlah kamu ini. Judes, ceplas-ceplos kalo ngomong sama
aku. Tapi hatimu tulus, Tin, bukan baik di luar tapi dalamnya busuk. Aku gak
butuh kawan yang tampilan luar orang dalam berteman.” Jelas Dinda.

B. Puisi

- Pengertian Puisi

Secara etimologis, kata puisi dalam Bahasa Yunani berasal dari kata
poesis yang artinya penciptaan. Dalam Bahasa Inggris, kata puisi ini
adalah poetry yang erat dengan -poet dan -poem. Mengenai kata poet,
Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dai

9
Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam Bahasa Yunani
sendiri, kata poet berarti orangyang mencipta melalui imajinasinya, orang
yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-
dewi. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang
sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak
kebenaran yang tersembunyi. secara Bahasa dan sastra Indonesia puisi
adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris
serta ditandai oleh Bahasa yang padat. menurut zamannya, puisi dibedakan
atas puisi lama dan puisi baru.

- Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan atau puisi yang dibatasi
oleh aturan tertantu. Aturan didalam puisi lama tersebut adalah :

1. Jumlah kata dalam 1 baris

2. Jumlah baris dalam 1 bait

3. Persajakan (rima)

4. Banyak suku kata tiap baris

5. Irama

- Ciri - Ciri Puisi Lama :

1. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.

2. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.

3. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima.

- Struktur Puisi

10
1. Struktur Fisik Puisi

 Perwajahan Puisi (Tipografi), yaitu suatu bentuk puisi yang seperti


halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan
barisnya, hingga pada baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan sebuah
pemaknaan terhadap puisi.

 Diksi adalah pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh sih penyair dalam


sebuah puisinya. Karena puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang
sedikit kata-katanya bisa mengungkapkan banyak, oleh karena itu kata-
katanya harus dipilih secermat mungkin. Pada pemilihan kata-kata dalam
sebuah puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan
kata.

 Imaji, ialah sebuah kata atau susunan kata yang mengungkapkan sebuah
pengalaman indrawi, misalnya sebuah penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Imaji ini terbagi atas tiga yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji
mengakibatkan sih pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan
merasakan apa yang dialami oleh penyair.

 Kata Konkret, ialah sebuah kata yang memungkinkan memunculkan


sebuah imaji karena bisa ditangkap indera yang mana kata ini
berhubungan dengan suatu kiasan atau lambang. Seperti kata konkret
“salju” yang dimana melambangkan sebuah kebekuan cinta, kehampaan
hidup, dll, sedangkan pada kata kongkret “rawa-rawa” melambangkan
sebuah tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dan lain sebaginya.

 Gaya Bahasa, ialah suatu penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau


meningkatkan suatu efek dan menimbulkan sebuah konotasi tertentu
dengan bahasa figuratif yang menyebabkan sebuah puisi menjadi
prismatis, yang artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna.
Gaya bahasa ini disebut dengan majas. macam-macam majas yaitu antara
lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme,
repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire,
pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks

 Rima/Irama ialah sebuah persamaan bunyi puisi yang baik di awal,


tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup yakni: Onomatope (sebuah
tiruan terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan suatu efek magis puisi
staudji C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan
akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh,
repetisi bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan sebuah kata/ungkapan
ritma ialah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima
sangat menonjol dalam pembacaan sebuah puisi.

11
2. Struktur Batin Puisi

 Tema/Makna (sense); media pusi ialah suatu bahasa. Tataran bahasa ialah
suatu hubungan tanda dengan makna, maka pusi harus mempunyai sebuah
makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan.

 Rasa (Feeling) yaitu suatu sikap penyair yang mengenai pokok


permasalahan yang terdapat di dalam puisinya. Pengungkapan tema dan
rasa erat kaitannya akan sebuah latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin,
kelas sosial, kedudukan dalam sebuah masyarakat, usia, pengalaman
sosiologis dan psikologis, dan dalam pengetahuan. Pada kedalaman
pengungkapan sebuah tema dan ketetapan dalam menyikapi sebuah
masalah tidak tergantung dari sebuah kemampuan penyair memilih sebuah
kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari
sebuah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan keperibadian yang
terbentuk oleh suatu latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

 Nada (tone) ialah suatu sikap penyair terdapat pembacanya. Nada


berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair bisa menyampaikan suatu
tema baik dengan suatu nada yang menggurui, mendikte, bekerja sama
dengan pembaca dalam pemecahan sebuah masalah, menyerahkan
masalah kepada sih pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh
dan rendah pembaca, dan lain sebagainya.

 Amanat/tujuan maksud (intention) yaitu sebuah pesan yang akan


disampaikan oleh sih penyair kepada sih pembaca yang terdapat di dalam
puisi tersebut.

- Contoh Puisi Lama

Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.Contoh:


Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

- Puisi Baru

12
Puisi baru adalah puisi yang bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik
dalam segi jumlah baris maupun suku kata.

- Ciri Puisi Baru

- Bentuknya rapi dan simetris

- Mempunyai persajakan akhir (yang teratur)


- Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang
lain
- Sebagian besar puisi empat seuntai
- Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
- Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

- Struktur Puisi
1. Struktur Fisik Puisi

 Perwajahan Puisi (Tipografi), yaitu suatu bentuk puisi yang seperti


halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan
barisnya, hingga pada baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan sebuah
pemaknaan terhadap puisi.

 Diksi adalah pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh sih penyair dalam


sebuah puisinya. Karena puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang
sedikit kata-katanya bisa mengungkapkan banyak, oleh karena itu kata-
katanya harus dipilih secermat mungkin. Pada pemilihan kata-kata dalam
sebuah puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan
kata.

 Imaji, ialah sebuah kata atau susunan kata yang mengungkapkan sebuah
pengalaman indrawi, misalnya sebuah penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Imaji ini terbagi atas tiga yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji
mengakibatkan sih pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan
merasakan apa yang dialami oleh penyair.

13
 Kata Konkret, ialah sebuah kata yang memungkinkan memunculkan
sebuah imaji karena bisa ditangkap indera yang mana kata ini
berhubungan dengan suatu kiasan atau lambang. Seperti kata konkret
“salju” yang dimana melambangkan sebuah kebekuan cinta, kehampaan
hidup, dll, sedangkan pada kata kongkret “rawa-rawa” melambangkan
sebuah tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dan lain sebaginya.

 Gaya Bahasa, ialah suatu penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau


meningkatkan suatu efek dan menimbulkan sebuah konotasi tertentu
dengan bahasa figuratif yang menyebabkan sebuah puisi menjadi
prismatis, yang artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna.
Gaya bahasa ini disebut dengan majas. macam-macam majas yaitu antara
lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme,
repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire,
pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks

 Rima/Irama ialah sebuah persamaan bunyi puisi yang baik di awal,


tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup yakni: Onomatope (sebuah
tiruan terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan suatu efek magis puisi
staudji C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan
akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh,
repetisi bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan sebuah kata/ungkapan
ritma ialah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima
sangat menonjol dalam pembacaan sebuah puisi.

- Struktur Batin Puisi

 Tema/Makna (sense); media pusi ialah suatu bahasa. Tataran bahasa ialah
suatu hubungan tanda dengan makna, maka pusi harus mempunyai sebuah
makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan.

 Rasa (Feeling) yaitu suatu sikap penyair yang mengenai pokok


permasalahan yang terdapat di dalam puisinya. Pengungkapan tema dan
rasa erat kaitannya akan sebuah latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin,
kelas sosial, kedudukan dalam sebuah masyarakat, usia, pengalaman
sosiologis dan psikologis, dan dalam pengetahuan. Pada kedalaman
pengungkapan sebuah tema dan ketetapan dalam menyikapi sebuah
masalah tidak tergantung dari sebuah kemampuan penyair memilih sebuah
kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari
sebuah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan keperibadian yang
terbentuk oleh suatu latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

 Nada (tone) ialah suatu sikap penyair terdapat pembacanya. Nada


berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair bisa menyampaikan suatu
tema baik dengan suatu nada yang menggurui, mendikte, bekerja sama
dengan pembaca dalam pemecahan sebuah masalah, menyerahkan

14
masalah kepada sih pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh
dan rendah pembaca, dan lain sebagainya.

 Amanat/tujuan maksud (intention) yaitu sebuah pesan yang akan


disampaikan oleh sih penyair kepada sih pembaca yang terdapat di dalam
puisi tersebut.

- Contoh Puisi Baru


Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)

C. Drama
- Pengertian Drama
      Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat, berlaku,
bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama
dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di
pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (acting), dan ketegangan pada
para pendengar.

- Ciri Drama

1.Drama merupakan prosa modern yang dihasilkan sebagai naskah untuk dibaca
dan di pentaskan.

2.Naskah drama boleh berbentuk prosa atau puisi.

15
3.Drama terdiri dari pada diaolog yang disusun oleh pengarang dengan watak
yang diwujudkan.

4.Pemikiran dan gagasan pengarang disampaikan melalui dialog-dialog watak-


wataknya.

5.Konflik ialah unsur-unsur penting dalam drama. Konflik digerakan oleh watak-
watak dalam plot, elemen penting dalam skrip drama.

6.Sebuah skrip yang tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebagai drama
yang baik.

7.Gaya Bahasa dalam sebuah drama juga penting karena menunjukkan latar masa
dan masyarakat yang di wakilinya,sekaligus drama ini mencerminkan sosiobudaya
masyarakat yang digambarkan oleh pengarang.

- Struktur Drama

1. Tema

Tema merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar disusunya atau


dibuatnya drama;

2. Plot atau alur

Jalinan cerita dari awal sampai akhir cerita. Jalinan cerita ini berupa jalannya
cerita dalam drama yang berupa permasalahan, konflik, klimaks cerita atau
permasalahan, dan akhir atau penyelesaian permasalahan;

3. Penokohan dan perwatakan

Penokohan atau perwatakan merupakan jati diri seorang tokoh. Apakan


seoarang tokoh itu baik, jahat, buruk, pendengki atau memiliki watak lainya.
Perwatakan atau penokohan dalam pementasan drama dapat dilihat secara
langsung oleh penonton pementasan tersebut dari sikap, ucapan, tingkah laku,
suara serta tingkah laku lainya. Namun secara teori, drama sendiri
mengungkapkan penokohan atau perwatakan yang dimiliki seorang tokoh
yang dilakukan secara eksplisit dan implisit. Eksplisit dari pendapat atau
komentar tokoh lain dalam cerita, dan implisit dari tingkah polah tokoh itu
sendiri;

4. Dialog

Dialog atau percakapan merupakan unsure utama yang membedakan drama


dengan cerita lain. Dialog dalam drama merupakan dialog yang digunaknan
dalam kehidupan sehari-hari sesuai hakikat drama yang merupkan tiruan

16
kehidupan masyarakat. Dialog merupakan hal yang sangat vital bagi sukses
tidaknya sebuah drama yang dipentaskan, apabila pemeran tokoh dapat
menyampaikan dialog dengan penuh penghayatan niscaya keindahan dan
tujuan pementasan dapat tercapai;

5. Setting

Setting merupakan latar terjadinya cerita. Setting meliputi setting waktu, setting
waktu tempat, dan setting ruang;

6. Amanat

Pesan yang hendak disampaikan pengarang lewar drama yang diciptakan.


Amanat sebuah drama dapat kita ketahui setelah kita mengapresiasi drama
tersebut;

7. Petunjuk teknis

Petunjuk teknis merupakan petunjuk mementaskan atau mengaudiovisualkan


naskah drama. Petunjuk teknis juga biasa disebut teks samping;

8. Drama sebagai interpretasi kehidupan,

Unsur ini bukan merupakan unsur fisik melainkan lebih pada unsure idea atau
pandangan dasar dalam menyusun drama yang merupakan tiruan kehidupan
manusia atau miniature kehidupan manusia yang dipentaskan.

- Contoh Drama

Judul drama: Impian Masa Depan

Pemain: Toni, Linda, Norman, Ami

Epilog

Suatu ketika, 4 orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan mengenai


rencana mereka di masa depan. Mereka pun terlibat dalam pembicaraan yang
cukup serius.

Dialog

Toni : Nanti kalau kalian misalnya dihadapkan 2 pilihan, kerja di perusahaan


besar tapi gajinya kecil, atau kerja di perusahaan kecil tapi gajinya besar. Kalian
lebih pilih yang mana?
Linda : Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil tapi gajinya besar.

17
Norman : Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya walaupun gajinya
kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin
pastinya.

Toni : Kalau kamu bagaimana, Am?

Ami : Kalau aku sih yang penting potensi ke depannya baik. Tak apa-apa
sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti ke depannya bisa cukup menjanjikan
bagiku.

Toni : Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar daripada perusahaan
kecil kan? (sambil menunjuk Ami).

Ami : Iya benar!

Norman : Kalau kamu sendiri Ton?


Toni : Ya kalau aku kurang lebih sama lah dengan pilihan Ami. Kita kan lihat
keberlanjutan nantinya di masa depan. Kalau gaji kita besar, tapi tidak ada
keberlanjutan jenjang karirnya, buat apa juga? (menengadahkan tangan sambil
menggelengkan kepala).

Norman : Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karir masa
depan nanti.

Linda : Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka
panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil
juga lebih rawan bangkrut kan?

Ami : Oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan ke
depannya. Jadi nanti waktu kita melamar kerja setelah lulus, kita harus
pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.

Norman dan Toni: Siippp!

2.4 Jenis Tulisan (Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi,


Persuasi, dan Diskusi)

A. Teks Narasi
-Pengertian Teks Narasi

Menurut (Kosasih, 2006:46) teks narasi adalah teks yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah
mengalami sendiri kejadian yang diceritakan.

18
-Struktur Teks Narasi

1. Orientasi 
Pada teks narasi berisi pengenalan tokoh, setting, latar tempat, latar cerita, latar
waktu, dan berbagai komponen awal pengenal cerita lainnya. Bagian paragraf-
paragraf ini menjadi urutan pertama dalam cerita. Sebagai awal dari cerita, perlu
disampaikan dengan cara yang sangat menarik. Tujuannya agar pembaca tertarik
membaca isi keseluruhan bacaan.

2. Komplikasi 
Dalam bacaan memuat problem atau pokok persoalan yang ada dalam cerita.
Konflik mulai bermunculan dan jalan cerita akan dimulai pada bagian ini. Bagian
ini bisa dimulai dengan pengenalan konflik. Selanjutnya diteruskan dengan
konflik yang lebih kompleks.

3. Resolusi
Memuat jalan keluar atau pemecahan konflik yang diceritakan pada bagian
komplikasi. Bagian ini menceritakan kejadian yang hampir berakhir.

4. Koda
Bagian dari akhir karangan atau cerita. Bagian akhir atau ending dapat berupa
cerita sedih atau bahagia.

-Contoh Teks Narasi


Biografi Andrea Hirata
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung, 24 Oktober 1982.
Andrea Hirata merupakan anak keempat. Ayahnya bernama Seman Said
Harunayah dan ibunya bernama NA Masturah. Andrea hirata dilahirkan di sebuah
desa yang termasuk desa miskin. Letak desa tempat ia lahir berada di pelosok
pulau Belitong. Keterbatasan yang ia alami sewaktu kecil cukup mempengaruhi
pribadinya. Dari keterbatasan di sekelilingnya, ia banyak mendapatkan motivasi
dalam menjalani hidup.
Ia memiliki bakat menulis cerita. Kemampuan menulisnya mampu
menghasilkan novel yang pernah menjadi legenda pada jamannya. Bahkan
beberapa karya novelnya diangkat menjadi cerita film layar lebar. Berkat hasil
karyanya, ia menjadi banyak dikenal orang.
Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian asli yang diberikan
kedua orang tuanya. Orangtuanya memberi nama Aqil Barraq Badruddin ketika ia
lahir. Ia mengganti nama pemberian orangtuanya dengan Wadhud.
Wadhud kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said
Harun sejak ia remaja. Hal ini dikarenakan ia merasa terbebani dengan nama
tersebut. Sampai akhirnya, orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Andrea
Hirata dari pada nama lahirnya.

19
B. Teks Deskripsi
-Pengertian Teks Deskripsi

Menurut Henry Guntur Tarigan (1994), pengertian teks deskripsi adalah tulisan
yang bisa melukiskan sebuah kisah yang bertujuan untuk mengajak pembaca agar
bisa memahami, merasakan dan menikmati objek yang dibicarakan seperti
suasana hati, aktivitas dan sebagainya.

-Struktur Teks Deskripsi

Menurut Mahsun (2014:45), struktur teks deskripsi adalah sebagai berikut.

1. Judul

Dalam judul, dituliskan beberapa kata yang mewakili isi dari teks deskripsi dan
objek yang dideskripsikan.

2. Deskripsi Umum

Pada bagan deskripsi umum dijelaskan tentang definisi atau identitas objek yang
dideskripsikan.

3. Deskripsi Bagian

Pada deskripsi bagian, dijelaskan pengklasifikasian objek yang dideskripsikan.


Pengklasifikasian dijelaskan secara lebih rinci dengan memberikan gambaran-
gambaran yang jelas.

-Contoh Teks Deskripsi

Gunung

Gunung adalah salah satu kenampakan alam yang indah yang bisa juga
dikatakan sebagai dataran yang menonjol dan lebih tinggi dari dataran
disekitarnya. Pada umumnya gunung dapat mencapai tinggi hingga ratusan meter
di atas permukaan laut.

Ketinggian ini yang menyebabkan gunung tampak indah jika dipandang dari
bawah maupun dari puncaknya. Dari atas puncak gunung kita bisa menikmati
kesegaran air terjun yang turun dari tebing yang tinggi, sungai dengan aliran air
yang jernih, bukit, bebatuan dan tebing yang kokoh, serta birunya langit di siang
hari.

Keindahan alam ini sangat menyejukkan dan membuat diri menjadi tentram.
Suasana alamnya juga sangat menentramkan. Kicauan burung di hutan, hembusan

20
angina yang sejuk, dan gemercik air sungai disela bebatuan membuat kita betah
jika berlama-lama mendaki gunung.

Gunung juga memiliki berbagai jenis dan ciri-ciri masing-masing. Indonesia


adalah negara yang memiliki gunung paling banyak. Di Indonesia, ada gunung api
aktif dan tidak aktif. Gunung berapi yang aktif memiliki lava yang dapat
menyembur ketika meletus.

Lava tersebut berasal dari perut bumi yang keluar melalui puncak gunung.
Lava tersebut berwarna merah menyala dan panas seperti api. Sedangkan gunung
yang tidak aktif, tidak mengeluarkan lava dan tidak bisa meletus.

C. Teks Eksposisi

-Pengertian Teks Eksposisi

Menurut Kosasih (2016:25) mengemukakan bahwa teks eksposisi merupakan teks


yang menyajikan pendapat atau gagasan yang dilihat dari sudut pandang
penulisnya dan berfungsi untuk meyakinkan pihak lain bahwa argumen-argumen
yang disampaikannya itu benar dan berdasarkan fakta-fakta.

-Struktur Teks Eksposisi

Menurut Kosasih (2016, hlm 24-25) mengemukakan, teks eksposisi dibentuk oleh
tiga bagian

1. Tesis

Bagian yang memperkenalkan persoalan, isu, atau pendapat umum yang


merangkum keseluruhan isi tulisan. Pendapat tersebut biasanya sudah menjadi
kebenaran umum yang sudah tidak terbantahkan lagi.

2. Rangkaian argumen

Berisikan sejumlah pendapat dan fakta-fakta yang mendukung tesis

3. Kesimpulan

Penegasan kembali tesis yang diungkapkan pada bagian awal.

-Contoh Teks Eksposisi

Membuang Sampah Sembarangan

Sudah tidak asing lagi, ketika di sekitar kita membuang sampah sembarangan.
Bahkan dari kalangan muda sampai tua. Jika berada pada lingkungan terbuka,

21
biasanya sampah masih tertinggal di tempat yang telah dikerumuni atau di tempat
yang telah ditempati sebuah acara atau kegiatan sebelumnya. Padahal sudah
terlihat jelas pada akhir-akhir ini, musim hujan dan sering terjadi banjir.

Beberapa orang menyimpulkan jika belum merasakan efeknya maka orang-


orang tidak akan melakukan hal yakni membuang sampah pada tempatnya. Maka
dari itu perlu adanya penyuluhan dampak bahaya membuang sampah
sembarangan.

Sebaiknya jika orang-orang sudah merasakan efek sampingnya yakni


mengakibatkan banjir, maka adanya kesadaran untuk tidak membuang sampajh
sembarangan terutama di sungai, saluran air yang dapat menyumbat jalannya air.

D. Teks Argumentasi

-Pengertian Teks Argumentasi

Menurut Atar Semi (2007:74) teks argumentasi adalah tulisan yang bertujuan
meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat penulis.

-Struktur Teks Argumentasi

1. Pendahuluan 
Pendahuluan dari teks argumentasi adalah memuat argumen yang akan
disampaikan atau menunjukkan dasar dari sebuah argumentasi yang akan
disampaikan oleh penulis. Bagian ini perlu dibuat sangat menarik agar dapat
memikat perhatian pembaca.

2. Tubuh argumen
Pada tubuh argumen, isi yang disampaikan berfokus pada usaha untuk
membuktikan pendapat atau gagasan yang telah dituliskan pada bagian
pendahuluan. Tulisan dapat berupa alasan logis, fakta, atau data yang mendukung
pendapat yang akan disampaikan. Tulisan sebaiknya disampaikan harus dianalisis,
disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun
fakta, dan jalan pikir yang logis. Sehingga, nantinya dapat dicapai kesimpulan
yang benar.

3. Kesimpulan atau ringkasan

Bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin


disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu
yang logis.

22
-Contoh Teks Argumentasi

Pendidikan

Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar


lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur
profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan
SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak
mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi
memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti
pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada
akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak
memberi bekal untuk bekerja.

Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap


usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini
akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan
pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang
cara menggunakan tanah dan cara menjaga kesuburannya, dapat kita peroleh pada
hutan yang belum digarap petani.

     Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena


dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan
sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat
kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal,
tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk
mendukung pembangunan di berbagai bidang.

E. Teks Persuasi
- Pengertian Teks Persuasi

Dikutip dari Keterampilan Dasar Menulis (2004) karya Muhammad Yunus dan
Suparno, teks persuasi adalah karangan yang ditujukan untuk mempengaruhi
sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya.

- Struktur Teks Persuasi

Tim Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia (2014:176) menyebutkan


struktur teks persuasi memiliki struktur sebagai berikut

1. Pengenalan Isu

Berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan
atau pembicaranya itu.

2. Rangkuman Argumen

23
Berupa sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait dengan isu yang
dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula
sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu.

3. Pernyataan Ajakan

Sebagai inti dari teks persuasi yang didalamnya dinyatakan dorongan kepada
pembaca atau pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu mungkin
disampaikan secara tersurat ataupun tersirat. Adapun kehadiran argumen
berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan itu.

4. Penegasan Kembali Atas Pernyataan Sebelumnya atau Penegasan Ulang

Pada bagian ini, biasanya ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah,


dengan demikian, oleh karena itulah.

- Contoh Teks Persuasi

Permainan Tradisional

Negeri Indonesia kaya akan tradisi dan ragam kesenian termasuk permainan
tradisional. Buku Statistik Kebudayaan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan tahun 2016 mencatat setidaknya terdapat 424 permainan
tradisional yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Ragam permainan tersebut
sarat dengan nilai-nilai luhur, seperti kekompakan, kejujuran, dan mencintai alam.

Mayoritas permainan tradisional mengajarkan kebersamaan dan membangun


relasi sosial karena tidak bisa dimainkan sendiri. Hingga kini sejumlah permainan
tradisional masih hidup dalam masyarakat. Layang-layang merupakan jenis
permainan paling populer, diikuti petak umpet, kelereng, congklak, dan main tali.

Sekolah dan keluarga harus memberikan tempat untuk melestarikan permainan


yang lahir dari kreativitas masyarakat dan alam sekitar tersebut. Apalagi,
perkembangan teknologi dan internet, seperti gawai dan playstation yang lebih
individual cara bermainnya perlahan-lahan mulai menggeser permainan
tradisional dari dunia anak-anak.

Oleh karena itu, kita perlu untuk melestarikan kembali permainan-permainan


tradisional untuk mempertahankan kebudayaan kita yang hampir ditinggalkan
oleh generasi-generasi muda saat ini, terutama bagi anak-anak. Permainan-
permaian tradisional akan menjadi salh satu daya tarik bagi wisatawan, terutama
wisatawan asing mancanegara.

Permainan tradisional memang sudah seharusnya mendapatkan perhatian


khusus. Permainan tradisional, bagian dari kebudayaan kita. Kebudayaan yang
memiliki nilai-nilai luhur akan diwariskan kepada generasi selanjutnya.

24
F. Teks Diskusi
- Pengertian Teks Diskusi

Menurut (Restuti, 2013:55) teks diskusi adalah teks yang berisi opini terhadap
sebuah isu dengan dua cara pandang yang berimbang, yaitu opini yang pro isu dan
opini yang kontra isu.

-Struktur Teks Diskusi

1. Isu
Di area topik, Anda harus menulis topik atau masalah yang ingin Anda diskusikan
lebih lanjut dalam diskusi.

2. Argumen Pendukung (Pro)


Bagian dalam argumen yakni sebagai pendukung merupakan sebuah naskah yang
pembahasannya mengarah ke arah yang sama, setuju, dan mendukung topik yang
menjadi subjek diskusi dalam teks.

3. Argumen Penentang (Kontra)


Argumen yang berlawanan adalah sebuah kebalikan dari argumen pendukung.
Bagian ini berisi diskusi yang saling bertentangan dan bertentangan dengan topik
diskusi dalam teks.

4. Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisi kesimpulan dan saran tentang topik yang dibahas dalam
diskusi. Sebuah pernyataan yang tidak memiliki kecenderungan pada sebuah pesta
dan merupakan jalan tengah untuk topik yang dibahas.

-Contoh Teks Diskusi

Kebiasaan Minum Teh Baik atau Buruk?

Tak jauh berbeda dengan kopi, kebiasaan minum teh sudah dilakukan dari
dulu. Bahkan menjadi bagian dari tradisi. Biasanya teh disajikan ketika ada
kunjungan tamu, pertemuan, atau bagian dari sarapan pagi dan bersantai di malam
hari. Teh diperkenalkan sejak 5000 tahun lalu bahwa minuman ini berkhasiat bisa
meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman teh berasal asli dari Asia Tenggara.
Aroma dan rasanya yang khas menjadikan minuman ini sangat digemari oleh
semua golongan masyarakat. Meskipun banyak manfaat dari meminum teh, tetapi
kebiasaan mengonsumsi teh secara berlebihan bisa menimbulkan kerugian.

Terdapat beberapa kandungan aktif dalam teh sehingga menjadi bermanfaat


bagi kesehatan, seperti polyphenols (10-25%) yang berfungsi sebagai antioksidan
untuk mencegah berkembangnya sel kanker, vitamin C (150-250 mg%) dan

25
vitamin E (25-70 mg%) yang dapat membantu untuk memperkuat daya tahan
tubuh dan menjaga kesehatan jantung , ß-carotene (13-20%), caffein (45-50 mg
%), dan fluor (0,1-4,2 mg/L) yang berfungsi membantu dalam mencegah
tumbuhnya karies pada gigi serta memperkuat gigi.

Tetapi dibalik manfaatnya yang banyak tersebut, kebiasaan minum teh yang
tidak wajar mempunyai pengaruh yang tidak baik untuk kesehatan. Karena caffein
yang terdapat di teh bisa menyebabkan proses penyerapan makanan menjadi
terhambat. Selain itu caffein memiliki sifat ketergantungan sehingga tubuh akan
terasa tidak fit jika tidak mengkonsumsinya. Nah pada ibu menyusui, caffein
mempengaruhi kelenjar ASI sehingga menghambat kelancaran dan ketersediaan
ASI. Zat caffein pada bayi zat ini dapat mengakibatkan usus bayi menjadi kejang.
Kandungan mineral dalam teh juga mempunyai kecenderungan membantu
terbentuknya batu ginjal.

Jika kamu ingin mengkonsumsi teh yang sehat, disarankan untuk


mengkonsumsi sebanyak 5 cangkir ukuran 200 ml setiap hari. Karena jumlah
tersebut masih batas normal kadar kafein yang bisa dikonsumsi yaitu setara 750
mg/hari. Usahakan juga seduh teh dengan air yang tidak terlalu banyak dan tidak
ditambahkan gula mencegah rusaknya zat-zat yang dikandung dan hilangnya
manfaat teh. Dalam kebiasaan sehari-hari, hindari minum teh saat perut kosong
karena bisa meningkatkan produksi asam lambung sehingga berpengaruh pada
pencernaan.

26

Anda mungkin juga menyukai