KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
lainnya adalah cekatan, cakap mengerjakan sesuatu. Sehingga istilah lain dari
melakukan sesuatu dengan baik dan cermat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).
Keterampilan sangat banyak dan beragam, dalam bahasa Indonesia salah satu
berasal dari kata tulis. Tulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat
(digurat dan sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya). Menulis
adalah membuat huruf, angka, dan sebagainya dengan pena, pensil, cat, dan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca
grafik itu.
gagasan, perasaan, pengalaman, atau hasil bacaan melalui media tulisan. Seperti
pikiran, perasaan, pengalaman, dan hasil bacaan dalam bentuk tulisan, bukan
meyakinkan orang lain. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik oleh orang-
jelas dan baik. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis
dianggap paling sulit oleh sebagian besar orang. Kesulitan itu disebabkan tidak
menerjemahkan ide ke dalam teks yang dapat dibaca. Meskipun tergolong sulit,
keterampilan menulis dapat dikuasai dengan cara terus belajar dan berlatih. Hal
melainkan kemampuan yang akan dimiliki seseorang melalui proses belajar dan
berlatih. Dalam proses belajar dan berlatih menulis, seseorang akan selalu
itulah seseorang akan selalu dituntut kreatif mencari sesuatu, menemukan sesuatu
dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai
b. Tujuan Menulis
sebagai berikut:
(misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku, sekretaris ditugaskan
membuat laporan).
kepada pembaca.
“keinginan kreatif” disini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan
keinginan mencapai norma artistik atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang
Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahakan masalah yang
meneliti secara cermat pikirannya dan gagasannya sendiri agar dapat diterima dan
Enre (1988:8) mengatakan bahwa ciri-ciri tulisan yang baik ada enam hal,
yaitu: (1) tulisan tersebut harus selalu bermakna; (2) tulisan yang baik adalah
tulisan yang jelas; (3) tulisan yang baik selalu ekonomis; (4) tulisan yang baik
selalu padu dan utuh; (5) tulisan yang baik adalah tulisan yang selalu mengikuti
kaidah gramatikal; dan (6) tulisan yang baik selalu ada penyelesaian akhir.
yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan bukti terhadap apa yang
tersebut. Tulisan dapat disebut sebagai tulisan yang jelas jika pembaca dapat
membaca dengan kecepatan yang tetap dan menangkap makna yang ada dalam
tulisan tersebut.
Selain bermakna dan jelas, tulisan yang baik memiliki kepaduan dan utuh.
Sebuah tulisan dikatakan padu dan utuh jika pembaca dapat mengikutinya dengan
mudah. Hal tersebut karena terdapat pengorganisasian tulisan dengan jelas sesuai
baik juga tidak menggunakan kata yang berlebihan (ekonomis) sehingga waktu
pembaca yang digunakan untuk membaca tidak terbuang sia-sia.Selain itu, tulisan
harus padat dan lurus ke depan. Tulisan yang baik selalu mengikuti kaidah
Jadi, tulisan yang baik adalah tulisan yang jelas dan bermakna, memiliki
Kohesi dan koherensi yang baik, efektif dan efisien, objektif, dan selalu mengikuti
kaidah gramatikal. Hal tersebut akan membuat pembaca mengerti maksud yang
terjadinya sesuatu..
paparan. Namun, dalam kaitannya dengan genre teks, eksplanasi merupakan teks
yang menjelaskan sesuatu proses atau peristiwa tentang asal-usul, proses, atau
maupun sosial.
disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses
yang tersusun secara kronologis atau gradual. Dalam hal ini fase-fase
yang tersusun secra kaulitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
penjelasan-penjelasan berikutnya.
2) Rincian penjelas
3) Simpulan
yang menandai bahwa pennjelasan telah berakhir. Tetapi tidak semua teks
teks eksplanasi berupa gambaran secra umum tentang apa, siapa, mengapa, kapan,
3) Interpretasi (opsional)
Berisikan penutup yang bersifat pilihan, bukan sebuah keharusan, yaitu teks
yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan
Fitur kebahasaan yang menandai teks eksplanasi tidak jauh berbeda dengan
fitur ataupun kaidah kebahasaan yang lazim ditemukan dalam teks prosedur,
terutama dalam hal penggunaan kata keterangan waktu dan konjungsinya. Teks
mungkin digunakan adalah selagi, ketika, ketika itu, pada masa lalu,
2) Penunjuk keterangan cara misalnya, sangat ketat, dengan tertib dan tenang,
penuh haru, melalui surat kabar, sedikit demi sedikit, sebaik-baiknya, dengan
Teks eksplanasi dapat pula ditandai oleh penggunaan konjungsi atau kata
penghubung yang bermakna kronologis, seperti kemuudian, lalu, setelah itu, pada
akhirnya. Apabila teks itu disusun secara kausalitas, konjungsi yang digunakan
antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu. Adapun berkenaan dengan kata ganti
yang digunakannya, teks eksplanasi langsung merujuk pada jenis fenomena yang
dijelaskannya, yang bukan berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk
fenomenanya itu berupa kata unjuk itu, ini, ter-sebut dan bukan kata ganti orang,
mudah tersampaikan kepada siswa. Oleh karenanya diperlukan perantara agar apa
yang ingin disampaikan guru dapat sampai kepada siswa dengan efektif dan
efisien.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2009: 3).
Menurut Sadiman (2011: 7), media adalah segala sesuatu yang dapat
1984: 292), gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan
sebagainya) yang dibuat dengan cat, tinta, coret, potret, tinta, dan sebagainya.
Sedangkan seri adalah rangkaian cerita atau peristiwa yang berturut-turut, rentetan
atau dengan kata lain gambar cerita yang berturut-turut. Dalam klasifikasinya,
bagaimana tampak suatu benda. Menurut Sudirman (dalam Djuanda, 2006: 104),
ciri-ciri gambar yang baik adalah 1) dapat menyampaikan pesan dan ide tertentu;
2) menarik perhatian, sederhana namun memberi kesan yang kuat; 3) berani dan
dinamis, gambar hendaknya menunjukkan gerak dan perbuatan; serta 4) bentuk
Gambar berseri adalah gambar dengan rangkaian kegiatan atau cerita yang
deskripsi dari setiap gambar apabila dirangkai akan menjadi suatu karangan yang
utuh (Arsyad, 2009: 119). Senada dengan Arsyad, Tizen (2008) menjelaskan
Menurut Sudjana dan Riva’i (2009: 56), media gambar dibagi menjadi dua
yaitu: 1) media gambar tunggal yaitu kesatuan informasi yang dituangkan dalam
satu lembar; 2) media gambar berseri yaitu kesatuan informasi yang dituangkan
dalam beberapa tahapan dibuat dalam satu tahapan pada satu lembar sehingga
berseri adalah (1) umumnya murah harganya, media gambar menggunakan kertas
sebagai bahan baku sehingga harga relatif murah. (2) Mudah didapat, untuk
media ini dapat dilihat dari segala arah sehingga siswa tidak kesulitan untuk
mengamati media.
2007: 29), antara lain: 1) membantu siswa dalam mengingat nama benda atau
Tarigan (2008: 55) menjelaskan bahwa manfaat yang dapat diambil oleh
kalimat.
Jadi, yang dimaksud dengan gambar berseri adalah kumpulan gambar yang
berbeda antara satu dengan yang lain namun saling berurutan dan berkaitan satu
sama lain. Dengan adanya gambar yang saling berurutan dan membentuk suatu
alur tertentu maka siswa akan lebih mudah untuk menulis teks eksplanasi.
B. Kerangka Berpikir
masih tergolong rendah. Hal ini, tercermin pada hasil tugas penulisan teks
eksplanasi siswa yang belum mencapai rata-rata nilai yang telah ditentukan,
dilakukan oleh guru sangat menoton dan kurang menarik sehingga siswa kesulitan
dalam mengekspresikan ide, mengorganisasikan kerangka, dan menyusunnya
menarik. Media pembelajaran diperlukan sebagai perantara agar apa yang ingin
disampaikan guru dapat sampai kepada siswa dengan efektif dan efisien, karena
tidak semua yang disampaikan guru dalam pembelajaran akan dengan mudah
Media gambar berseri adalah kumpulan gambar yang berbeda antara satu
dengan yang lain namun saling berurutan dan berkaitan satu sama lain. Dengan
adanya gambar yang saling berurutan dan membentuk suatu alur tertentu maka
keterampilan menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VIII SMPN. 1 Ambon
Menggunakan Media
Keterampilan siswa Keterampilan siswa
Gambar Berseri
menulis teks menulis teks
eksplanasi rendah eksplanasi meningkat
Siklus I Siklus II
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka yang menjadi hipotesis
di SMPN. 1 Ambon.