Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA

A. INFORMASI UMUM

Judul Elemen Berbicara dan Mempresentasikan (Bab 6. Berkarya


dan Berekspresi melalui Puisi.)
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menulis berbagai teks
Capaian untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta
Pembelajaran menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

Jenjang Sekolah SMA


Kelas/ Semester X/2
Alokasi Waktu 3JPx45 menit
Institusi SMAN 1 Kamal
Tahun Penyusunan 2022-2023
Kompetensi Awal Sebelum mempelajari materi ini peserta didik harus memahami
1. Hal yang harus kalian perhatikan dalam pembacaan puisi.
2. Gaya atau cara membacakan puisi.
1. Bertaqwa kepada Tuhan YME, yang ditunjukkan melalui
berdoa pada awal pembelajaran dan diakhir pembelajaran
2. Bernalar kritis, yang ditunjukkan melalui penemuan informasi
berdasarkan hasil literatur teori tentang membaca puisi.
3. Kreatif, yang ditunjukkan melalui kemampuan membaca puisi
secara ekspresif.
4. Gotong royong, yang ditunjukkan dengan kegiatan membantu
kesulitan teman dalam membuat proyek.
Sarana dan Sarana : Laptop, LCD atau proyektor, Speaker
Prasarana Prasarana
Sumber belajar : Modul ajar, LKPD, buku paket
Media belajar : Video, PPT, internet
Target Peserta didik Peserta didik reguler
Moda dan Model Moda : Tatap Muka
Pembelajaran Model : Project Based Learning
Metode : Demonstrasi

B. KOMPONEN INTI
Tujuan Setelah mengamati contoh pembacaan puisi, peserta didik mampu
Pembelajaran menyajikan pembacaan puisi dengan intonasi, penghayatan, gesture,
dan metode yang sesuai secara kreatif.
Pemahaman bermakna Pemahaman konsep membaca puisi bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Proses membaca bisa meningkatkan tingkat berpikir
peserta didik lebih kritis, kreatif dan logis serta membangun percaya
diri.
Pertanyaan pemantik 1. Apa yang kalian ketahui tentang pembacaan puisi yang baik?
2. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembacaan
puisi?
3. Apa jenis puisi yang cocok untuk dibacakan di depan umum?
Pertemuan Pertama (3x45 menit)
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahuluan 1. Siswa menjawab salam dari guru, kemudian siswa berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
2. Siswa menyanyikan lagu nasional sebagai bentuk rasa
nasionalisme
3. Siswa menjawab presensi guru, serta memberikan motivasi agar
siswa siap untuk belajar.
4. Guru memberikan apersepsi terkait dengan pembelajaran
sebelumnya.
5. Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan
indikator ketuntasan tujuan pembelajaran serta manfaat dari
mempelajari materi.
6. Peserta didik merespon pertanyaan pemantik tentang teks
laporan hasil observasi dari guru.
a. Apa yang kalian ketahui tentang cara pembacaan puisi
yang baik?
b. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pembacaan puisi?
c. Apa jenis puisi yang cocok untuk dibacakan di depan
umum?
Kegiatan Inti 1. Peserta didik menyimak dua video pembacaan puisi “Dzikir”
karya D. Dzawawi Imron dengan cara pembacaan yang berbeda.
a. Pembacaan puisi oleh guru: https://youtu.be/U4G_MhY-P60
Pertanyaan b. Pembacaan puisi oleh penulis puisi:
Mendasar https://youtu.be/McCSnYNUWas
2. Peserta didik diminta mengajukan pertanyaan mendasar terkait
video yang ditayangkan.
1. Guru memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi problematika
pembelajaran yang terkait dengan materi membaca puisi.
2. Guru memberikan LKPD melalui grup whatsapp.
3. Guru menyampaikan tentang tugas proyek yang akan dilakukan
Mendesain peserta didik, membaca puisi dalam bentuk video dan diunggah
Perencanaan ke media sosial (youtube atau tiktok )” diferensiasi produk
4. Guru memfasilitasi siswa untuk memilih puisi yang akan
dibacakan dan dibuat video.
5. Guru memfasilitasi siswa dalam menggali informasi tentang puisi
yang dipilih, dibacakan dan divideokan.
6. Guru memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi judul,
pengarang, jenis, dan isi puisi.
7. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat baris pembacaan,
penjedaan, tempo, dan dinamika puisi.
8. Guru memfasilitasi siswa menyiapkan pembacaan dengan lafal
pengucapan, artikulasi, intonasi, irama, komunikasi mata, mimik
atau raut muka (ekspresi wajah), gerak gerik anggota tubuh atau
gesture, penghayatan, sikap atau penampilan.
9. Melalui permainan lempar nomor, siswa terpilih mencoba
mempraktikkan membaca puisi (yang akan dibuat video) sesuai
hasil penandaan yang dilakukan sebelumnya.

Menyusun Jadwal 1. Peserta didik menyusun jadwal proyek sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
2. Diluar jam pelajaran siswa mempersiapkan alat dan media yang
akan digunakan untuk perekaman.

Pertemuan Kedua (1x45 menit)


Menyajikan hasil 1. Melalui permainan lempar nomor satu-persatu video siswa terpilih
ditayangkan di depan teman sekelas.
2. Siswa lain menanggapi hasil pembacaan puisi tersebut dengan
memberi apresiasi, kritik dan saran.
Monitoring Kegiatan pelaksanaan siswa dilakukan diluar jam pelajaran, maka
monitoring dilakukan diluar jam pelajaran dengan cara meminta siswa
melaporkan proses pekerjaannya lewat video yang dikumpulkan
melalui grup whatsapp kelas. Dalam proses mengerjakan proyek
membaca puisi siswa diberi panduan dan arahan oleh guru dan LKPD.
Selama proses penyelesaian proyek menggunakan rubrik yang telah
disiapkan.
Menguji Setelah siswa mengumpulkan tugas atau proyek, guru menilai hasil
Hasil Proyek proyek atau tugas membaca puisi dalam bentuk video pembelajaran.
Penilaian membaca puisi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan
sebelumnya antara lain: irama/intonasi, artikulasi, volume suara,
mimik/ekspresi,
Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang sudah
dibahas.
2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
3. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
4. Siswa menyanyikan lagu daerah sebagai bentuk mencintai budaya
daerah.
5. Siswa berdoa sebelum guru menutup pelajaran.

C. ASESMEN
Jenis Teknik penilaian Instrumen penilaian
Sikap Observasi kegiatan Lembar observasi sikap
Keterampilan Unjuk Kerja Lembar kerja
Formatif Lembar kerja Hasil
Lembar Observasi Sikap
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Elemen : Berbicara dan Mempresentasikan
Tugas : Membaca Puisi

Lembar observasi sikap ini digunakan selama kegiatan pembelajaran

No Nama Siswa Bernalar Kritis Kreatif Gotong Royong

D. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk
perluasan atau pendalaman materi (kompetensi).

E. Remidial
peserta didik yang belum tuntas dalam bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar
kelompok, pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai
hasil analisis penilaian.

F. Refleksi Peserta didik dan Pendidik


1. Apakah ada kendala dalam pembelajaran?
2. Apakah peserta didik aktif mengikuti?
3. Bagaimana level ketercapaian rata-rata peserta didik?
4. Apakah semua peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
5. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi

G. LAMPIRAN
Lembar Kerja Praktik
Peserta Didik
Bahan Modul dan Buku paket Bahasa Indonesia kelas X
Bacaan
Pendidik dan
Peserta didik
Glosarium  Prosa adalah sebuah karya tulis sastra yang tidak terikat dalam
aturan menulis, seperti diksi, rima, irama, dan sebagainya.
 Puisi adalah sebuah karya tulis sastra yang terikat dalam aturan
menulis seperti rima, irama, dan penyusun bait dan baris bahasanya
terlihat indahdan penuh makna.
Daftar Pustaka Aulia, Fadillah Tri, Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa
dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta Pusat:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Gumilar, Sefi Indra, Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas
Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untukSMA/SMK Kelas
X. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Bangkalan, November 2022
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Negeri 1 Kamal

Drs. JUMALI, M.M. NURUL KOMARIYAH, S.Pd.


NIP. 196702151993031011 NIP. -
MATERI AJAR
Berikut beberapa hal yang harus kalian perhatikan dalam pembacaan
puisi.
1. Ekspresi/mimik wajah
Ekspresi atau mimik wajah merupakan bentuk dan pengaturan tampilan wajah sesuai dengan isi
dan nada puisi yang dibacakan. Ekspresi wajah yang ditampilkan saat membacakan puisi tentu harus
sesuai dengan makna yang terkandung dalam puisi tersebut. Sebagai contoh, puisi yang bermakna sedih
tentu harus diwujudkan dengan ekspresi wajah yang tampak sedih.
2. Gerak tubuh/gestur
Gerak tubuh ialah bagaimana bagian-bagian tubuh bergeser atau bergerak sesuai dengan
penjiwaan dan pemaknaan terhadap isi puisi yang dibaca. Gerak tubuh meliputi gerakan seluruh anggota
tubuh: kaki, tangan, badan, dan kepala.
3. Lafal/artikulasi
Lafal merupakan kejelasan dalam pengucapan setiap kata dan huruf. Setiap vokal atau konsonan
yang terdapat dalam setiap kata dalam puisi yang dibacakan harus jelas dan tepat.
4. Tekana
Tekanan terkait pemberian nada khusus pada suatu kata, misalnya keras atau lunaknya suara
dalam mengucapkan suatu kata. Pada kata-kata yang ingin kalian tegaskan maknanya dapat diucapkan
dengan nada yang lebih keras dibandingkan dengan kata lainnya.
5. Jeda dan Tempo
Jeda merupakan pemberhentian singkat/sesaat pada suatu kata atau baris dalam pembacaan
puisi. Pengaturan jeda yang baik dapat memudahkan untuk memahami makna puisi yang dibacakan.
Karena itu, pengaturan jeda setiap kata, baris, dan bait dalam pembacaan puisi penting untuk
diperhatikan dengan cermat. Sebagai contoh, kalian sebaiknya tidak memotong kalimat pada bagian
susunan kata yang memiliki satu pengertian. Hal tersebut akan membuat makna puisi yang dibacakan
menjadi bias dan janggal bagi pendengar. Selain jeda, penghentian cepat-lambatnya tempo juga
memengaruhi isi suatu kalimat. Tempo memberikan alunan irama pembacaan puisi. Kalimat-kalimat
puisi yang dialunkan akan terasa merdu jika pemberian temponya diperhatikan dengan baik.
6. Intonasi
Intonasi ialah tinggi rendahnya nada pada kalimat atau naik turunnya lagu kalimat. Pengaturan
intonasi juga dapat menghasilkan jenis kalimat yang berbeda.

Untuk membantu proses pembacaan puisi, kalian dapat melakukan penandaan pengaturan
bunyi suara atas puisi yang akan kalian bacakan. Penandaan ini menggunakan tanda baca tertentu yang
kalian sisipkan pada puisi agar tahu di mana kalian harus berhenti. Penandaan itu antara lain sebagai
berikut.

Tabel Penandaan pengaturan suara pembacaan puisi


1 / Berhenti Hujan tumbuh/sepanjang
sebentaruntuk malam
bernapas
2 // Berhenti agak Hujan tumbuh sepanjang
lamaberganti malam//
baris
3 /// Berhenti lama Subuh hari/kulihat bunga-
diakhir bait bungahujan dan daun-daun
hujan//
berguguran di kebun
hujan,// bertaburan jadi
sampah hujan.///
4 ^ Suara Airmataku ^berkilauan^
perlahan
seperti
berbisik
5 ^^ Suara ^^Kudengar^^ anak-anak
agak hujanbernyanyi
perlahan
6 ^^^ Suara keras ^^^Ayo^^^ temui aku di bawah
sepertiberteriak
7 V Tekanan Vseperti kanak-kanak
pendeksekali berangkattidurV
8 VV Tekanan VVdi dada lelaki tua// yang
agakpendek gagapmengucap doa.VV
VVVDi bawahVVV kibaran
9 VVV Tekanan agak sarung
panjang kutuliskan puisimu,

10 VVVV Tekanan panjang VVVVAyoVVVV temui aku di


bawah
11 Pembacaan datar dan ibu hujan
biasa saja menyaksikannya //dari balik
tirai
hujan.

Pada dasarnya, tidak ada batasan gaya atau cara membacakan puisi. Gaya atau cara pembacaan
puisi bergantung pada penafsiran makna dan pilihan masing-masing. Akan tetapi, secara umum ada
beberapa gaya yang sering ditampilkan dalam pembacaan puisi, yaitu sebagai berikut.
1. Pembacaan tekstual
Cara pembacaan ini memiliki ciri membawa teks puisi di tangan. Pembaca sesekali masih melihat teks
puisi secara langsung. Cara pembacaan puisi ini dapat divariasikan dengan berbagai gaya atau gerak tubuh,
misalnya dengan berdiri, duduk, bergerak-gerak dan lain sebagainya.
2. Pembacaan deklamasi
Pembacaan puisi secara deklamasi berarti teks puisi yang sebelumnya harus dihafalkan terlebih
dahulu. Dalam hal ini, pembacaan puisi tidak membawa teks puisi pada saat tampil. Pembaca lebih bebas
dalam bergerak karena tidak terikat dengan teks secara visual. Akan tetapi, pembaca harus mampu
menampilkan penghayatan yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa membawa teks. Ekspresi, suara,
dan gerak tubuh menjadi hal utama.
3. Pembacaan teatrikal
Dalam pembacaan teatrikal, pembaca dituntut menampilkan ekspresi, penghayatan, dan penjiwaan
penuh terhadap isi puisi yang dibacakannya. Untuk membantu kualitas tampilan, pembaca dapat
menampilkan puisi melalui berbagai alat bantu dan media pendukung, misalnya kostum, aksesoris, musik,
latar, dan setting panggung.
Penentuan gaya pembacaan puisi tersebut menjadi pilihan kalian masing-masing. Hal tersebut
dapat didasarkan pada beberapa aspek, misalnya kesiapan diri, kecocokan dengan puisi, situasi kondisi,
dan ketersediaan sarana pendukung.
Apa pun gaya pembacaan puisi yang dipilih, sebaiknya kalian perlu melakukan beberapa kali
latihan untuk mencapai hasil maksimal. Kegiatan latihan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya
membacakan puisi di depan cermin, membaca puisi dengan direkam oleh video, dan membaca puisi di
depan teman atau anggota keluarga.
Adapun langkah-langkah pembacaan puisi secara tekstual adalah sebagai berikut.
1. Berdirilah dengan tenang dan percaya diri di tempat pembacaan puisi yang sudah disediakan.
2. Hadapkan tubuh pada penonton. Lalu, arahkan pandangan ke sekeliling. Apabila perlu, berikanlah
salam kepada hadirin dengan hormat.
3. Bacalah terlebih dulu judul dan nama penulisnya dengan suara dan nada yang jelas/tepat
4. Berhentilah beberapa saat untuk menyiapkan napas. Lalu, mulailah pembacaan puisi itu baris demi
baris dan bait demi bait.
5. Selama pembacaan puisi, fokuskan perhatian pada puisi yang sedang dibaca. Tidak perlu memedulikan
hiruk-pikuk suara atau bunyi lain dari penonton.
6. Ketika pembacaan puisi selesai, berhentilah beberapa saat. Tetap bersikap tenang, embuskan napas
perlahan, lalu lakukan gerakan menghormat kepada penonton.
7. Setelah itu, tinggalkan tempat pembacaan puisi dengan sikap yang tenang, wajar, serta tidak perlu
tergesa-gesa.
8. Untuk menambah pengalaman pembacaan puisi yang baik, kalian juga dapat mencermati video
penampilan berbagai peserta lomba baca puisi di Youtube. Selain itu, kalian juga dapat mencermati
berbagai tips agar kalian dapat tampil secara maksimal.

ASESMEN
Jenis tes : Penilaian kinerja
Instrumen: Tugas kinerja dan rubrik penilaian

1. Tugas
Pilihlah sebuah teks puisi dari sebuah buku antologi puisi atau sumber lain! Lakukan pembacaan puisi di depan
kelas dengan memperhatikan penghayatan/penjiwaan isi puisi, ekspresi/mimik wajah, gerak tubuh (gestur), lafal/artikulasi,
intonasi, tekanan, dan jeda.
2. Rubrik Penilaian
Tabel rubrik penilaian membacakan puisi

No. aspek 3 2 1
Penghayatan/ Penghayatan/ Penghayatan/ Penghayatan/
penjiwaan penjiwaan isi penjiwaan isi penjiwaan isi
puisi sangat puisi cukup puisi kurang
sesuai dan tepat sesuai sesuai dan
pada setiap baris dan tepat, tetapi kurang
pembacaan ada kesalahan tepat, terdapat
puisi. pada beberapa kesalahan pada
baris pembacaan banyak baris
puisi pembacaan puisi
Ekspresi/mimik Ekspresi/mimik Ekspresi/mimik Ekspresi/mimik
wajah wajah sangat wajah cukup wajah kurang
sesuai dan tepat sesuai dan sesuai dan
pada setiap baris tepat, tetapi kurang
pembacaan ada beberapa tepat, terdapat
puisi. kesalahan kesalahan pada
ekspresi pada banyak baris
beberapa baris pembacaan
pembacaan puisi.
puisi.
Gerak Gerak Gerak Gerak
tubuh/gestur tubuh/gestur tubuh/gestur tubuh/gestur
sangat sesuai cukup sesuai kurang sesuai
dan tepat pada dan tepat, tetapi dan kurang
setiap baris ada beberapa tepat, terdapat
pembacaan kesalahan pada kesalahan pada
puisi. beberapa baris banyak baris
pembacaan pembacaan
puisi. puisi.
Lafal/artikulasi Lafal/artikulasi Lafal/artikulasi Lafal/artikulasi
sangat sesuai cukup sesuai kurang sesuai
dan tepat pada dan tepat, tetapi dan kurang
setiap baris ada beberapa tepat, terdapat
pembacaan puisi. kesalahan di beberapa kesalahan di banyak
baris pembacaan puisi baris pembacaan puisi
Tekanan, Tekanan, Tekanan, Tekanan,
Intonasi, dan intonasi, dan intonasi, dan intonasi, dan
jeda jeda sangat jeda jeda
sesuai dan tepat cukup sesuai kurang sesuai
pada setiap baris dan tepat, tetapi dan kurang
pembacaan ada beberapa tepat, terdapat
puisi. kesalahan pada kesalahan pada
beberapa baris banyak baris
pembacaan puisi pembacaan
puisi.
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 32]) 100

3. Kunci Jawaban

Penampilan pembacaan puisi yang sudah memperhatikan penghayatan/penjiwaan isi puisi,


ekspresi/mimik wajah, gerak tubuh (gestur), lafal/artikulasi, intonasi, tekanan, jeda, serta irama.

Anda mungkin juga menyukai