Bab Iii
Bab Iii
id
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada rentang waktu 7 bulan, antara bulan Desember
2019 – Juni 2020. Kegiatan penelitian dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, dan
perijinan dilakukan bulan Desember 2019 – Mei 2020
b. Tahap penelitian, pengambilan data, analisa data dilakukan Juni 2020.
c. Tahap penyusunan laporan penelitian dilakukan bulan Juni 2020.
B. Desain Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013: 2).
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif dengan jenis
penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2010: 9) eksperimen adalah suatu cara
untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
Dalam penelitian ini, metode eksperimen yang digunakan dalam bentuk
single subject research (SSR). Menurut Rosnow dan Rosenthal dalam Sunanto,
Takeuchi dan Nakata (2005: 54) “desain penelitian eksperimen secara garis besar
dapat dibedakan menjadi dua yaitu desain kelompok (group design) dan desain
subjek tunggal dari kelompok individu, sedangkan desain subjek tunggal
memfokuskan pada data individucommit to subjek
sebagai user penelitian. Sunanto, dkk (2005:
35
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
53) juga menyatakan bahwa, “penelitian subjek tunggal adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu perlakuan yang
diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu” (Tawney dan Gast, 1984).
Desain Single Subject Research secara garis besar terdiri dari dua kategori
yaitu sebagai berikut.
1. Desain reversal terdiri dari tiga macam yaitu design A – B, design A – B – A,
dan design A – B – A – B (Demario Sn Crowly dalam Sunanto, dkk, 2005: 57).
2. Desain Multiple Baseline yang terdiri dari multiple baseline cross conditions,
multiple baseline cross variables, multiplebaseline cross subjects (Johnson
dalam Sunanto dkk, 2005: 57).
Penelitian ini menggunakan bentuk desain reversal A – B – A. Langkah
pertama yang dilakukan dalam desain ini adalah menentukan baseline pertama
(A1), kemudian diberikan intervensi (B) sampai data mencapai level yang jelas,
kemudian penambahan baseline kedua (A2) yang bertujuan sebagai kontrol untuk
fase intervensi sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan adanya
hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat.
1. Baseline 1 (A1)
Adalah kondisi kemampuan bahasa ekspresif subjek sebelum diberikan
perlakukan atau intervensi. Baseline 1 dilakukan dalam 4 sesi, pada masing-
masing sesi, peneliti memberikan perintah sesuai instrumen tanpa
menggunakan metode ABA, sekaligus mengamati respon siswa dalam
memberikan respon terhadap perintah yang diberikan.
2. Intervensi (B)
Intervensi adalah kondisi kemampuan bahasa ekspresif subjek selama
memproleh perlakuan. Perlakuan diberikan sampai data menjadi stabil melalui
metode ABA. Intervensi (B) dilaksanakan 8 sesi, pada masing-masing sesi,
peneliti memberikan perintah sesuai instrument dengan menggunakan metode
ABA, sekaligus mengamati respon siswa dalam memberikan respon terhadap
instruksi yang diberikan. Pada proses ini, pengaruh metode ABA terhadap
kemampuan bahasa ekspresif siswa akan terlihat pada jumlah skor respon yang
commit toperintah.
dilakukan siswa dalam melaksanakan user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
3. Baseline 2 (A2)
Yaitu pengulangan kondisi baseline sebagai evaluasi sejauh mana intervensi
yang diberikan berpengaruh pada subjek. Baseline 2 (A2) dilaksanakan dalam
4 sesi yang tidak jauh berbeda dari baseline 1 (A1) yaitu pada masing-masing
sesi, peneliti memberikan perintah sesuai dengan instrumen tanpa
menggunakan metode ABA, sekaligus mengamati respon siswa dalam
memberikan respon terhadap perintah yang diberikan dan pada kondisi ini
sudah bisa ditarik kesimpulan adanya pengaruh metode ABA terhadap
kemampuan bahasa ekspresif siswa.
Dalam sebuah kegiatan penelitian, peneliti diharuskan menentukan objek
atau fokus dari penelitian yang akan dilakukan, variabel merupakan suatu atribut
atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian, dapat berbentuk
benda atau kejadian yang dapat diukur (Sunanto dkk, 2005: 12). Menurut Arikunto
(2010: 159), variabel penelitiaan adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian,
dalam suatu kegiatan penelitian yang bervariasi baik secara kuantitatif ataupun
kualitatif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel adalah objek yang
ditetapkan dalam suatu penelitian untuk diteliti. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan pada variabel terikat, yakni metode Applied Behaviour
Anaysis (ABA).
2. Variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas, dalam hal ini variabel terikat yaitu
kemampuan bahasa ekspresif.
C. Subjek Penelitian
Moleong (2010: 132) menjelaskan bahwa subjek penelitian sebagai
informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk
memberkan infromasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Sunanto dkk
commit
(2005: 2) juga menyatakan bahwa to user
penelitian subject single research digunakan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
untuk subjek tunggal, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan pada seorang subjek
atau sekelompok subjek. Subjek penelitian ini adalah satu anak berkebutuhan
khusus yaitu autis. Berikut data subjek dalam penelitian ini:
1. Identitas Subjek
Nama (Inisial) : RA
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 11 Tahun
Tempat, tanggal lahir : Ciamis, 16 Februari 2009
Kelas : II (SD)
Jenis Ketunaan : Autis
Sekolah : SLB Taman Raflesia Ciamis
2. Karakteristik Subjek
Subjek dalam penelitian merupakan anak autis kelas II di SLB Taman
Raflesia Ciamis. Menurut hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas,
subjek sudah bisa melakukan kontak mata, subjek mempunyai karakteristik
mampu berkomunikasi satu arah dengan guru atau orang lain. Secara akademik,
subjek sudah bisa menulis namun belum rapi. Subjek RA mempunyai
permasalahan dalam kemampuan bahasa ekspresifnya yang masih rendah
menyebabkan anak belum mampu untuk berkomunikasi dua arah dengan orang
lain, subjek belum mampu mengekspresikan atau mengungkapkan perasaan atau
emosi yang dialaminya.
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas, guru telah menggunakan media
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif subjek RA
seperti menggunakan media puzzle, kartu bergambar, dan lain-lain. Namun
belum mampu meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif subjek RA secara
optimal.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
40
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Keterangan :
Skor 3 = Apabila siswa mampu melakukan secara mandiri.
Skor 2 = Apabila siswa mampu melakukan dengan bantuan verbal (lisan)
dan nonverbal (tindakan).
Skor 1 = Apabila siswa tidak mampu melakukan meskipun dengan bantuan
verbal (lisan) dan nonverbal (tindakan).
Petunjuk Penskoran :
1. Skor Maksimal = 18
Skor Minimal =6
42
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
V = ∑S / [n(C-1)]
S = r – lo
Lo = Angka penilaian validitas terendah (tidak dapat digunakan atau 1)
c = Angka penilaian validitas tertinggi (dapat digunakan tanpa revisi atau 5)
r = Angka perolehan skor
Perhitungan koefisien validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
46
47
untuk melihat tingkat kesepakatan (agreement) antar ahli atau rater dalam
menilai setiap indikator pada instrumen.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
49
50
G. Prosedur Penelitian
Prosedur maupun langkah-langkah dalam penelitian mengenai pengunaan
metode Applied Behaviour Analysis (ABA) dalam meningkatkan kemampuan
bahasa ekspresif anak autis dengan desain A-B-A melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut.
1. Tahap Persiapan
a. Pengajuan Judul
b. Menyusun proposal penelitian.
c. Mempersiapkan surat izin penelitian yang diajukan kepada pihak sekolah
atau tempat penelitian.
d. Penyusunan instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat 3 tahap yang akan dilakukan dengan 3
observer.
Tabel 3.8 Nama-Nama Rater
No Nama Jabatan Keterangan
1 Lulu U, S.Pd Guru kelas II autis SLB Rater 1
Taman Raflesia
2 Muhammad Naufal Fikri Mahasiswa Universitas Rater 2
Siliwangi
3 Rifki Yusriltsani Mahasiswa PLB FKIP Rater 3
UNS
a. Baseline 1 (A1)
Pada tahap ini dilakukan pengambilan data awal dengan melakukan
commit to user
observasi sebelum menggunakan metode Applied Behaviour Analysis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
52
sehingga akan mendapatkan hasil akhir yang akan digunakan dalam menarik
kesimpulan. Apakah penggunaan metode Applied Behaviour Analysis (ABA)
berpengaruh terhadap kemampuan bahasa ekspresif anak autis. Laporan
penelitian disusun dan kegiatan awal sampai kesimpulan yang didapat dengan
sistematika penulisan yang sesuai dengan standar penulisan skripsi.
Penyusunan
Pengajuan judul Perizinan
proposal skripsi
Penyusunan
Intervensi Baseline 1
Instrumen
Menyusun
Baseline 2 Analisis Data
laporan
commit to user