JUDUL
Pengembangan Program Khusus Bagi Anak Tunanetra, Tunarungu,
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, serta Autis di SLB
Negeri Surakarta
DOSEN PEMBIMBING
Mohammad Anwar, S.Pd, M.Pd
IDENTITAS MAHASISWA
Anisa Zahra Tahira / K5120008 / Program Studi Pendidikan Luar Biasa / FKIP
Puja dan Puji syukur di panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan segala rahmat, nikmat, dan taufik-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kemajuan ini dengan baik. Laporan ini disusun guna bukti tanggung
jawab kelompok dalam memenuhi tanggung jawab Laporan Kemajuan dan Keuangan 100%
yang bertempat di SLB N Surakarta.
Dalam pelaksanaan magang atau praktik kerja ini kami setiap kegiatan melaporkan
perkembangan, kemajuan, dan implementasi rencana dalam bentuk implementasi kegiatan
MBKM serta relevansinya kegiatan dengan rekognisi pembelajaran mata kuliah di Program
Studi Pendidikan Luar Biasa.
Kami selaku team magang/ praktik kerja mengucapkan terima kasih kepada bapak
Mohammad Anwar, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Erna Muslichatun
Fatmawati, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SLB N Surakarta, dan kepada semua pihak yang
ikut terlibat melancarkan pembuatan laporan ini.
Selain itu, kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna serta
keterbatasan waktu dalam penyusunan, sekiranya terdapat kekurangan atau beberapa informasi
yang belum termuat maka dari itu masukan dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi
kebaikan dan kesempurnaan,
Terima kasih.
Penulis
2
ABSTRAK
3
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 4
BAB I ...................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 5
A. Analisis Situasi............................................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 7
C. Tujuan Program .......................................................................................................................... 7
D. Kegunaan Program...................................................................................................................... 7
E. Target Luaran .............................................................................................................................. 8
BAB II .................................................................................................................................................... 9
IMPLEMENTASI KEGIATAN MBKM ............................................................................................ 9
A. Kegiatan Utama.............................................................................................................................. 9
B. Faktor Pendukung ........................................................................................................................ 20
C. Faktor Penghambat ....................................................................................................................... 21
D. Upaya untuk meningkatkan.......................................................................................................... 21
BAB III................................................................................................................................................. 22
RELEVANSI KEGIATAN DENGAN KULIAH ............................................................................. 22
A. Penjabaran Kegiatan Utama ...................................................................................................... 22
B. Kegiatan Penunjang KKN......................................................................................................... 24
BAB IV ................................................................................................................................................. 28
PENUTUP ............................................................................................................................................ 28
A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 28
B. Saran-saran ................................................................................................................................... 28
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
5
4 Novia Kuswahyusri, S.Pd Koordinator Autis
Memiliki berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang sangat memadai diantaranya
Ruang Kelas, Ruang Keterampilan jahit, Ruang otomotif, Ruang BKPBI/Bina Wicara, Ruang
Keterampilan Tata Kecantikan, Ruang Tata Boga, Ruang Sablon, Ruang Karawitan, Ruang
Showroom, Ruang Pembatikan, Ruang Musik, Ruang Pertukangan, Ruang Perpustakaan dan
Klinik Terapi. Visi dari SLB Negeri Surakarta adalah dengan terwujudnya SDM ABK
berprestasi dan mampu bersaing dalam dunia global yang memiliki karakter mandiri, jujur, dan
kreatif. Dan misi memberi kesempatan bagi semua Anak Berkebutuhan Khusus untuk
memperoleh Pendidikan Luar Biasa (PLB) sesuai dengan potensi dan kemampuan dasar yang
dimiliki, membentuk tamatan yang berkepribadian dan mampu mengembangkan diri, sehingga
memiliki bekal keimanan, pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat serta memperluas jejaring dalam upaya mensosialisasikan
pendidikan luar biasa.
Dengan adanya kegiatan magang ini, mahasiswa diharapkan dapat menguasai
keterampilan khusus yang ada di SLB N Surakarta. Terutama keterampilan khusus bagi anak
tunanetra, tunarungu, dan autis. Tak hanya itu, juga diharapkan dapat melaksanakan pengajaran
kepada ABK dibidang akademik. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya memperoleh
pengetahuan yang bersifat teoritis di bangku kuliah, tetapi memperoleh keterampilan dan
pengalaman kerja nyata. Dengan hal itu, kegiatan magang ini akan memberikan dampak positif
terhadap peningkatan aspek yang berkaitan dengan pengembangan sikap dan karir setelah lulus
serta melatih kepekaan dalam mengidentifikasi permasalahan di lapangan dan mencari
alternative solusi melalui pendekatan lintas disiplin umum guna meningkatkan kemampuan
intelektual mahasiswa.
6
B. Rumusan Masalah
Apa saja pengembangan program khusus bagi anak berkebutuhan khusus di SLB
Negeri Surakarta?
C. Tujuan Program
Tujuan khusus :
D. Kegunaan Program
7
perkuliahan berlangsung. Dan bagi universitas dapat menjalin kerja sama yang
baik dimana dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi
E. Target Luaran
8
BAB II
A. Kegiatan Utama
Pada awal pelaksanaan program magang ini langkah awal yang kami lakukan adalah
melakukan observasi terhadap lingkungan sekolah selama tiga hari. observasi kami lakukan
guna mempelajari langsung bentuk kegiatan belajar dikelas yang sesungguhnya. sebagai
penunjang kegiatan dalam pelaksanaannya kami melakukan konsultasi terhadap Dosen
Pembimbing Lapangan agar saat kami menemukan permasalahan saat kegiatan berlangsung.
dalam kegiatan magang ini kami berkolaborasi bersama membantu guru dalam praktik
pembelajaran sekaligus menyaring ilmu ilmu didalamnya. belajar bahasa isyarat dengan guru
dan Teman Tuli juga menjadi salah satu tujuan kami magang di SLB N Surakarta. Harapannya
dengan kami belajar dan berkolaborasi bersama guru SLB N Surakarta membuat kami
mendapatkan kesempatan untuk lebih dekat dengan peserta didik berkebutuhan khusus. selain
itu kami sebagai calon pendidik juga mendapat manfaat dan menambah wawasan mulai dari
menyiapkan materi ajar hingga evaluasi pembelajaran yang menunjang kegiatan belajar.
9
Kegiatan Observasi Kelas Vokasi SLB N Surakarta
10
Kegiatan Observasi Kelas Vokasi SLB N Surakarta
11
komunikasi yang dialami adalah komunikasi verbal maupun non-verbal. Anak akan
kesulitan berkomunikasi dengan orang lain dan dapat mengalami tantrum jika
berhadapan dengan orang lain.
Pada kegiatan ini kami melakukan identifikasi dan asesmen sesuai dengan
perencanaan program pengembangan interaksi, komunikasi dan perilaku anak Autis
dengan spektrum autis yang terdiri dari program interaksi, program komunikasi dan
program perilaku. Setiap mahasiswa di bagi setiap satu jenis pengembangan yang
harus diaplikasikan kepada anak autis yang sesuai dengan kriteria asesmen.
Sebelum melakukan praktik program pengembangan, mahasiswa harus Menyusun
instrumen identifikasi pengembangan yang sudah disetujui oleh guru kelas/ guru
pamong anak autis lalu melakukan rancangan pembelajaran juga berdasarkan hasil
asesmen dan sudah disetujui oleh guru atau wali kelas autis.
12
Program terapi Anak Autis
13
Program Non-Akademik Anak GPPH
14
Pengenalan Alat Cetak Braille
15
Proses pencetakan
16
kehendak anak tuna rungu. Materi yang diajarkan adalah abjad jari, kata benda, kata
kerja, kata sifat, kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
6. Pembelajaran Mikro
Pada kegiatan ini mahasiswa melaksanakan observasi terhadap peserta didik
berkebutuhan khusus dan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
kelas/mapel. Kemudian menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP,
bahan ajar, media ajar, instrumen penilaian, dan LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik) dan melaksanakan praktek pembelajaran. Selain itu mahasiswa juga
melaksanakan refleksi akhir bersama guru/kepala sekolah terkait pembelajaran
yang telah dilaksanakan sebelumnya.
17
Pembelajaran Mikro di kelas Autis
18
Pembelajaran Mikro di kelas Tunarungu
8. Ophthalmology
Dalam kegiatan ini, mahasiswa melaksanakan tes Ishihara dengan subjek kelas
7 C SMPLB bertempatan di ruang kelas. Tes Ishihara merupakan tes buta warna
atau pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan individu dalam
membedakan warna. Pada tes ishihara ini, pemeriksaan dilakukan dengan kartu
berisi titik titik dengan warna tertentu dan kepadatan berbeda yang membentuk
angka atau pola tersembunyi. kartu yang digunakan dinamakan pseudoisokromatik
(plate). Pelaksanaan tes buta warna ini, mahasiswa mengenalkan warna terlebih
dahulu dan memperkenalkan tes buta warna lalu siswa akan dipanggil satu persatu
untuk melaksanakan tes ishihara hingga selesai.
19
9. Neurologi
10. KKN
Kuliah Kerja Nyata yang diambil mahasiswa ini yakni membuat kegiatan
kegiatan penjunjang selama magang di SLB N Surakarta. Seperti melaksanakan
kegiatan semarak ramadhan yakni mengadakan lomba islami. Tak hanya itu,
mahasiswa juga ikut serta dalam pelaksanaan upacara hari pendidikan dan hari
pancasila serta festival hari kartini. Lalu ikut serta dalam P5 (Potensi diri,
Pemberdayaan diri, Peningkatan diri, Pemahaman diri, dan Peran sosial). Pada
awalnya kami melakukan observasi terlebih dahulu ditempat penerjunan, meminta
izin kepada pihak sekolah yang mana kepala sekolah, meminta saran saran dari
dosen pembimbing lapangan, serta guru pembimbin lapangan untuk kegiatan yang
akan diselenggarakan di Sekolah Luar Biasa ini, sehingga dapat bermanfaat bagi
lingkungan sekitar seperti membantu anak anak dalam proses belajar, membantu
guru dalam pelaksanaan tugasnya, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dengan
melakukan karnaval, dan lain sebagainya. Gambaran umum kegiatan kami jabarkan
dalam makalah ini dari halaman awal hingga halaman akhir.
B. Faktor Pendukung
1. Tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang memadai
2. Sekolah mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa
3. Antusiasme siswa siswi sekolah untuk mengikuti serangkaian acara yang
diselenggarakan
4. Tanggung jawab mahasiwa untuk berkontribusi kepada sekolah
5. Lingkungan kerja seperti kepala sekolah dan guru pendamping lapangan yang
mendukung rencana kegiatan
20
C. Faktor Penghambat
1. Belum memaksimalkan kesempatan yang diberikan selama di Sekolah Luar Biasa
untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak
2. Beberapa kegiatan memiliki jadwal yang berbenturan
3. Dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan guru terkadang lepas mengawasi
mahasiswa sehingga terjadi kurang koordinasi
4. Kegiatan cenderung tidak konsisten dilaksanakan
21
BAB III
NO Mata Kuliah
Kegiatan
. Semester
22
4. Membaca Dan Mahasiswa membaca dan menulis
Menulis Braille Braille lanjut (bidang matematika, IPA,
Lanjut not music, arab, Bahasa inggris) serta
menganalisis metodologi pembelajaran
membaca dan menulis Braille lanjut.
23
Memahami struktur dan fisiologi saraf,
perkembangan otak, stimulan dan fungsi
otak dalam proses pembelajaran, dan
pengaruh sistem saraf yang tidak normal
dalam kegiatan belajar. Mahasiswa
membuat output berupa buku cetak versi
braille
2. Meronce
24
Salah satu jenis ketunaan yang terdapat di SLB N Surakarta adalah
Tuna Grahita. Sekolah memfasilitasi anak anak dengan kegiatan vokasional
berbagai macam mulai dari tata boga, tata kecantikan, menjahit, otomotif,
seni, meronce, dan masih banyak lagi. Kegiatan yang dipilihkan untuk anak
tuna grahita ini adalah praktik meronce. Kegiatan meronce manik-manik
bisa digunakan untuk melatih motorik halus pada anak tunagrahita, karena
dalam kegiatan meronce terdapat kegiatan bagaimana anak mengambil
manik -manik, memegang manik-manik lalu memasukkan manik-manik
yang berlubang ke dalam seutas tali, benang ataupun kawat secara satu
persatu, serta melatih daya konsentrasi anak. Selain itu, meronce manik-
manik bisa menjadi salah satu media yang menarik bagi anak tunagrahita
sedang karena manik-manik yang digunakan memiliki bentuk menarik dan
warna yang beragam. Kontribusi kami di kelas meronce adalah membantu
untuk mendampingi, mengawasi, serta membimbing anak anak dalam
kegiatan, dan juga membenarkan mereka jika terdapat kekeliruan saat
meronce
3. Kelas Vokasi
25
yang ada, serta dengan konsultasi langsung dengan guru terkait sehingga media
tersebut dapat berfungsi dengan baik.
6. Pembelajaran di Kelas
26
untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema salah
satunya disini mengambil Tema Jajanan Tradisional dan Produk dari Alat
Bekas. Kami membantu untuk mengikuti kegiatan P5 terutama mengawasi
peserta didik saat penggunaan benda tajam seperti gunting, pisau, dan cutter.
Anak-anak dipandu untuk membuat Selat Solo mulai dari proses mengupas,
mencuci, hingga mengolahnya. Deretan kegiatan P5 lainnya ada membuat suatu
produk dari alat bekas.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian kegiatan yang telah dilakukan selama Magang Hibah MBKM di
SLB N Surakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Melakukan observasi, observasi dilakukan selama tiga hari guna mengenal lingkungan
sekolah, lingkungan kelas, vokasional hingga karakteristik peserta didik.
2. Setelah melakukan serangkaian kegiatan observasi, dilakukan simbolisasi penyerahan
mahasiswa kepada pihak sekolah oleh dosen pembimbing untuk melakukan
kesepakatan selama kegiatan magang hibah mbkm berlangsung.
3. Magang di suatu instansi sekolah erat kaitannya dengan melakukan eksistensi guru,
maka dari itu kegiatan yang dilakukan selama proses magang, yaitu melakukan
pembelajaran di kelas. Di slb n surakarta memiliki jenis ketunaan yang beragam dan
merupakan sekolah gabungan dari tk sampai dengan sekolah menengah atas.
4. Mengembangkan program-program khusus yang telah dirancang sesuai dengan jenis
ketunaannya, seperti melakukan penerapan program khusus terhadap anak autis,
mencetak buku braille dengan tujuan memiliki fungsi guna bagi anak tunanetra, belajar
bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi dengan anak-anak tunarungu. Pembelajaran
di kelas juga dilakukan guna memenuhi rekognisi pengajaran mikro.
5. Selain melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, kami juga melakukan kegiatan
keterampilan yang disebut dengan vokasional. Vokasional yaitu pembelajaran untuk
mengasah kemampuan keterampilan yang dimiliki anak-anak. Adapun kegiatan
vokasional yang kita lakukan ialah tata boga, tata rias dan busana, dan meronce upaya
meningkatkan keterampilan motorik halus.
6. Kegiatan non-mengajar, untuk menambah pengalaman seperti belajar bahasa isyarat
bersama siswa tuli langsung. Serta mengikuti kegiatan keterampilan bersama siswa
seperti karawitan, membatik, dan musik.
7. Keikutsertaan mahasiswa dalam event event seperti pesantren kilat, hari pendidikan
nasional, hari pancasila, serta kegiatan P5.
B. Saran-saran
Selama kegiatan Magang Hibah MBKM ini berlangsung, kami menyadari masih ada
banyak kekurangan yang kami miliki, sehingga kami akan berusaha semaksimal mungkin
untuk mengembangkan kompetensi kami sebagai upaya untuk menjadi guru yang baik
28
kedepannya. Saran kami untuk pihak sekolah adalah lebih terbuka kepada para mahasiswa yang
baru belajar disana, karena bahwasannya mahasiswa yang datang kesana ialah para calon guru
masa depan yang sedang belajar untuk bagaimana dapat menjadi tenaga pendidik yang baik
dan dapat menjadi contoh terbaik bagi anak didiknya. Dan saran kami untuk kegiatan Hibah
MBKM ini semoga terus berlanjut, sehingga semakin besar peluang bagi mahasiswa untuk
belajar dan terjun langsung ke lapangan.
29
LAMPIRAN GAMBAR
30
Gambar. Pelepasan mahasiswa magang MBKM di SLB N Surakarta
31
Gambar. Cetak menggunakan Printer Braille (Buku Tuna Netra)
32
Gambar. Proses membuat batik bersama siswa SLB Negeri Surakarta
33
Gambar. Menjadi Petugas Upacara saat hari besar nasional
34
Gambar. Kegiatan senam yang dilakukan setiap hari Jumat (rutin)
35
Gambar. Membantu menjadi pendamping Ujian Sumatif Kelas Autis
36
Gambar. Membantu jalannya proses terapi okupasi di Klinik Terapi SLB N
37
Gambar. Asistensi Mengajar di kelas Tuna Grahita sedang (C1)
38
Gambar. Pelaksanaan Pesantren Kilat Luar Biasa (lomba mewarnai)
39
Gambar. Penyerahan hadiah Lomba Pesantren Kilat Luar Biasa
40
Gambar. Poster Pesantren Luar biasa
41
Gambar. Poster Pesantren Luar biasa
42
Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunagrahita sedang (C1)
Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunagrahita sedang (C1) dan
autis
43
Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunagrahita Ringan (C)
Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunagrahita ringan (C)
44
Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunadaksa
45
Gambar. Membantu pelaksaan terapi okupasi di Taman Punggawan dekat klinik SLB N
46
LAMPIRAN BERITA MEDIA ONLINE
Website: https://www.kompasiana.com/maya35262/64896efc08a8b5506720c3d3/belajar-
diluar-kampus-lewat-kegiatan-hibah-mbkm-2023-mahasiswa-plb-laksanakan-magang-di-slb
Link : https://drive.google.com/drive/folders/1Br3rVHd2KSyS_FIjaxqPCAblALCTtSYo
47
48