Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA

JUDUL
Pengembangan Program Khusus Bagi Anak Tunanetra, Tunarungu,
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, serta Autis di SLB
Negeri Surakarta

DOSEN PEMBIMBING
Mohammad Anwar, S.Pd, M.Pd

IDENTITAS MAHASISWA
Anisa Zahra Tahira / K5120008 / Program Studi Pendidikan Luar Biasa / FKIP

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2023
KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur di panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan segala rahmat, nikmat, dan taufik-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kemajuan ini dengan baik. Laporan ini disusun guna bukti tanggung
jawab kelompok dalam memenuhi tanggung jawab Laporan Kemajuan dan Keuangan 100%
yang bertempat di SLB N Surakarta.

Dalam pelaksanaan magang atau praktik kerja ini kami setiap kegiatan melaporkan
perkembangan, kemajuan, dan implementasi rencana dalam bentuk implementasi kegiatan
MBKM serta relevansinya kegiatan dengan rekognisi pembelajaran mata kuliah di Program
Studi Pendidikan Luar Biasa.

Kami selaku team magang/ praktik kerja mengucapkan terima kasih kepada bapak
Mohammad Anwar, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Erna Muslichatun
Fatmawati, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SLB N Surakarta, dan kepada semua pihak yang
ikut terlibat melancarkan pembuatan laporan ini.

Selain itu, kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna serta
keterbatasan waktu dalam penyusunan, sekiranya terdapat kekurangan atau beberapa informasi
yang belum termuat maka dari itu masukan dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi
kebaikan dan kesempurnaan,

Terima kasih.

Surakarta, 28 Juni 2023

Penulis

2
ABSTRAK

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mengkaryakan sebuah program kerja


baru atau sebuah kebijakan bernama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Esensi
kebijakan tersebut adalah memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar langsung atau
diluar kampus yang kemudian di rekognisi kedalam mata kuliah yang setara dengan 20 sks.
Kegiatan kami berlandaskan tentang pengembangan program khusus bagi anak berkebutuhan
khusus di SLB Negeri Surakarta dengan tujuan mahasiswa memperoleh pengalaman nyata
dengan mengenali kegiatan yang ada di lapangan kerja pada bidang pengajaran dan
keterampilan khusus. Metode penelitian yang penulis dalam laporan ini adalah wawancara,
observasi data, dokumentasi, dan studi kasus. Hasil menunjukkan bahwa pelaksanaan program
diawali dengan kegiatan observasi semua aktivitas kegiatan disekolah, dilanjutkan dengan
berkolaborasi bersama membantu guru dalam praktik pembelajaran, di sela kegiatan kami juga
memanfaatkan waktu untuk belajar bahasa isyarat.

Kata kunci : Program khusus, Anak Berkebutuhan Khusus, Keterampilan Khusus

3
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 4
BAB I ...................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 5
A. Analisis Situasi............................................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 7
C. Tujuan Program .......................................................................................................................... 7
D. Kegunaan Program...................................................................................................................... 7
E. Target Luaran .............................................................................................................................. 8
BAB II .................................................................................................................................................... 9
IMPLEMENTASI KEGIATAN MBKM ............................................................................................ 9
A. Kegiatan Utama.............................................................................................................................. 9
B. Faktor Pendukung ........................................................................................................................ 20
C. Faktor Penghambat ....................................................................................................................... 21
D. Upaya untuk meningkatkan.......................................................................................................... 21
BAB III................................................................................................................................................. 22
RELEVANSI KEGIATAN DENGAN KULIAH ............................................................................. 22
A. Penjabaran Kegiatan Utama ...................................................................................................... 22
B. Kegiatan Penunjang KKN......................................................................................................... 24
BAB IV ................................................................................................................................................. 28
PENUTUP ............................................................................................................................................ 28
A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 28
B. Saran-saran ................................................................................................................................... 28

4
BAB I

PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberi kesempatan kepada mahasiswa


terpelajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan serta merupakan
kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa
untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Esensi
kebijakan tersebut adalah memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar langsung atau
diluar kampus yang kemudian di rekognisi kedalam mata kuliah yang setara dengan 20 sks.
Salah satu program MBKM adalah magang di instansi tertentu sesuai bidangnya. Bagi
mahasiswa FKIP pelaksanaan magang dapat dilaksanakan di instansi sekolah dengan cara
mengikuti proses pelaksanaan praktik mengajar yang sesungguhnya guna mengasah
keterampilan mengajar bagi mahasiswa. Program ini berbeda dengan PPL karena berlangsung
selama 1 semester yang kemudian dapat direkognisi sesuai bobot SKS minimal 20 dengan izin
dan arahan dosen pembimbing masing-masing mata kuliah.
Sekolah yang menjadi target dalam pembelajaran diluar kampus ini adalah Sekolah
Luar Biasa Negeri Surakarta. SLB Negeri Surakarta merupakan salah satu SLB Negeri yang
ada di Surakarta yang terletak di Desa Sidorejo Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan
Banjarsari, Kabupaten Surakarta. Terdapat beberapa ketunaan yang terdapat di SLB Negeri
Surakarta diantaranya tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras dan Autis.
Saat tiba perdana di sekolah kami mengalami berkenalan dengan pihak sekolah, guru-guru, staf
karyawan, dan siswa-siswi sekolah tersebut. Kami melakukan Serangkaian pelepasan
mahasiswa dari kampus kepada pihak sekolah, disini kami menyampaikan terkait
keberlangsungan program kedepannya dan menentukan guru pendamping kelompok. Saat
mengobservasi awal lingkungan sekolah, kami berkenalan dengan pihak sekolah. Selain itu
kami melakukan Forum Koordinasi awal dengan guru agar mendapat informasi dengan jelas.

No Nama Guru Status

1 Erna Musclihatun, S.Pd. M.Pd Kepala Sekolah

2 Siti Rachmawati, S.Pd Koordinator Tuna Netra

3 Suratmini, S.Pd Koordinator Tuna Rungu

5
4 Novia Kuswahyusri, S.Pd Koordinator Autis

5 Musowir, S.Pd Koordinator Tuna Grahita

6 Sri Atmini, S. Pd Koordinator SD

7 Nanik Maryati, S. Pd Koordinator SMP

8 Catur Prabandani, S.Pd Kordinator SMA

9 Drs. Kasmanto Guru Pendamping Lapangan

10 Erny Kadarwati S.Pd Guru Pendamping Lapangan

Memiliki berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang sangat memadai diantaranya
Ruang Kelas, Ruang Keterampilan jahit, Ruang otomotif, Ruang BKPBI/Bina Wicara, Ruang
Keterampilan Tata Kecantikan, Ruang Tata Boga, Ruang Sablon, Ruang Karawitan, Ruang
Showroom, Ruang Pembatikan, Ruang Musik, Ruang Pertukangan, Ruang Perpustakaan dan
Klinik Terapi. Visi dari SLB Negeri Surakarta adalah dengan terwujudnya SDM ABK
berprestasi dan mampu bersaing dalam dunia global yang memiliki karakter mandiri, jujur, dan
kreatif. Dan misi memberi kesempatan bagi semua Anak Berkebutuhan Khusus untuk
memperoleh Pendidikan Luar Biasa (PLB) sesuai dengan potensi dan kemampuan dasar yang
dimiliki, membentuk tamatan yang berkepribadian dan mampu mengembangkan diri, sehingga
memiliki bekal keimanan, pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat serta memperluas jejaring dalam upaya mensosialisasikan
pendidikan luar biasa.
Dengan adanya kegiatan magang ini, mahasiswa diharapkan dapat menguasai
keterampilan khusus yang ada di SLB N Surakarta. Terutama keterampilan khusus bagi anak
tunanetra, tunarungu, dan autis. Tak hanya itu, juga diharapkan dapat melaksanakan pengajaran
kepada ABK dibidang akademik. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya memperoleh
pengetahuan yang bersifat teoritis di bangku kuliah, tetapi memperoleh keterampilan dan
pengalaman kerja nyata. Dengan hal itu, kegiatan magang ini akan memberikan dampak positif
terhadap peningkatan aspek yang berkaitan dengan pengembangan sikap dan karir setelah lulus
serta melatih kepekaan dalam mengidentifikasi permasalahan di lapangan dan mencari
alternative solusi melalui pendekatan lintas disiplin umum guna meningkatkan kemampuan
intelektual mahasiswa.

6
B. Rumusan Masalah

Apa saja pengembangan program khusus bagi anak berkebutuhan khusus di SLB
Negeri Surakarta?

C. Tujuan Program

Tujuan umum kegiatan magang mahasiswa ini adalah :


a. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga
dapat menjadi bekal bagi mahasiswa pada saat terjun di dunia kerja.
b. Mahasiswa memperoleh pengalaman nyata dengan mengenali kegiatan yang
ada di lapangan kerja pada bidang pengajaran dan keterampilan khusus
c. Mahasiswa memperoleh keterampilan kerja dan pengalaman kerja yang
praktis yaitu secara langsung dapat dijumpai, merumuskan serta memecahkan
permasalahan yang ada di sekolah
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi dan
masyarakat, sehingga peningkatan mutu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.

Tujuan khusus :

a. Bagi mahasiswa, kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan


keterampilan pengajaran kepada anak berkebutuhan khusus dan memperoleh
serta menerapkan keterampilan khusus pada anak berkebutuhan khusus.
b. Bagi Universitas, Kegiatan ini merupakan strategi peningkatan mutu pada
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
c. Bagi SLB N Surakarta, Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi hubungan kerja
sama yang baik dalam pengembangan ilmu

D. Kegunaan Program

Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan


mengajar bagi mahasiswa dan meningkatkan keterampilan khusus yang akan
diperoleh dari jenis ketunaan yang diharapkan. Selain itu bagi sekolah dapat
memperoleh pengalaman dan ilmu baru yang telah didapatkan selama

7
perkuliahan berlangsung. Dan bagi universitas dapat menjalin kerja sama yang
baik dimana dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi

E. Target Luaran

1. Laporan KKN Rekognisi


2. Video KKN Berdurasi Maksimal 5 Menit
3. Press Release Berita
4. Log Book Kegiatan

8
BAB II

IMPLEMENTASI KEGIATAN MBKM

A. Kegiatan Utama

Pada awal pelaksanaan program magang ini langkah awal yang kami lakukan adalah
melakukan observasi terhadap lingkungan sekolah selama tiga hari. observasi kami lakukan
guna mempelajari langsung bentuk kegiatan belajar dikelas yang sesungguhnya. sebagai
penunjang kegiatan dalam pelaksanaannya kami melakukan konsultasi terhadap Dosen
Pembimbing Lapangan agar saat kami menemukan permasalahan saat kegiatan berlangsung.
dalam kegiatan magang ini kami berkolaborasi bersama membantu guru dalam praktik
pembelajaran sekaligus menyaring ilmu ilmu didalamnya. belajar bahasa isyarat dengan guru
dan Teman Tuli juga menjadi salah satu tujuan kami magang di SLB N Surakarta. Harapannya
dengan kami belajar dan berkolaborasi bersama guru SLB N Surakarta membuat kami
mendapatkan kesempatan untuk lebih dekat dengan peserta didik berkebutuhan khusus. selain
itu kami sebagai calon pendidik juga mendapat manfaat dan menambah wawasan mulai dari
menyiapkan materi ajar hingga evaluasi pembelajaran yang menunjang kegiatan belajar.

Kegiatan Observasi di SLB N Surakarta

9
Kegiatan Observasi Kelas Vokasi SLB N Surakarta

Kegiatan Observasi Kelas Vokasi SLB N Surakarta

10
Kegiatan Observasi Kelas Vokasi SLB N Surakarta

Penyerahan Mahasiswa Magang ke SLB N Surakarta

1. Pengembangan interaksi, sosial, komunikasi, dan perilaku anak autis


Anak autis merupakan seorang individu yang mengalami gangguan pada sistem
sarafnya yang menyebabkan gangguan perilaku dan interaksi sosial. Masalah

11
komunikasi yang dialami adalah komunikasi verbal maupun non-verbal. Anak akan
kesulitan berkomunikasi dengan orang lain dan dapat mengalami tantrum jika
berhadapan dengan orang lain.
Pada kegiatan ini kami melakukan identifikasi dan asesmen sesuai dengan
perencanaan program pengembangan interaksi, komunikasi dan perilaku anak Autis
dengan spektrum autis yang terdiri dari program interaksi, program komunikasi dan
program perilaku. Setiap mahasiswa di bagi setiap satu jenis pengembangan yang
harus diaplikasikan kepada anak autis yang sesuai dengan kriteria asesmen.
Sebelum melakukan praktik program pengembangan, mahasiswa harus Menyusun
instrumen identifikasi pengembangan yang sudah disetujui oleh guru kelas/ guru
pamong anak autis lalu melakukan rancangan pembelajaran juga berdasarkan hasil
asesmen dan sudah disetujui oleh guru atau wali kelas autis.

Pembelajaran di Kelas 5-6 Autis

12
Program terapi Anak Autis

2. Pengembangan program gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas


Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH) merupakan anak yang sulit untuk mempertahankan rentang perhatian
yang disertai dengan hiperaktivitas dan gerakan impulsivitas yang tidak sesuai
dengan perkembangan usia anak. Karena kesulitan anak dalam berkonsentrasi
dan fokus dalam pembelajaran maka hal ini mengganggu perkembangan
akademik dan non-akademik anak.
Pada kegiatan ini kami Menyusun instrumen identifikasi dan melakukan
penerapan kepada anak dengan gangguan pemusatan dan perhatian dan
hiperaktivitas terhadap instrument yang telah ditetapkan. Instrumen identifikasi
anak GPPH lalu membuat penanganan non-akademik dan akademik bagi peserta
didik dengan GPPH di SLB n Surakarta.

13
Program Non-Akademik Anak GPPH

3. Belajar dan praktik langsung audiologi


Bentuk kegiatan ini berupa belajar dan praktik audiologi menggunakan alat
audiometer yang disesiakan oleh kampus. Kegiatan ini diimplementasikan dengan
memerlukan 1 anak tunarungu yang nantinya akan diampu oleh 1 mahasiswa
kemudian mahasiswa menginterpretasikan tes audiometry, anamnesis, otoscopy,
tympanometri, OAE, BERA, FFT/VRA dengan fasilitas sekolah yang dimiliki.

4. Belajar dan praktik langsung membaca dan menulis braille lanjut


Bentuk kegiatan ini adalah menyelesaikan suatu proyek berupa
menerjemahkan/mengkonversi buku pembelajaran ke dalam huruf braille dengan
menggunakan teknologi MBC yang ada di sekolah. Buku pembelajaran yang
digunakan yaitu buku pembelajaran jenjang SMP dengan mata pelajaran MTK lalu
di cetak dalam tulisan braille sehingga dapat menjadi penunjang fasilitas bagi anak
tunanetra.

14
Pengenalan Alat Cetak Braille

Penjelasan penggunaan MBC dalam menerjemahkan huruf braille

15
Proses pencetakan

5. Belajar dan praktik langsung Bahasa isyarat


Pelaksanaan belajar dan praktik langsung bahasa isyarat ini dilakukan dengan
anak tunarungu mengajarkan Bahasa isyarat kepada mahasiswa. Kegiatan ini
dilaksanakan di luar jam pelajaran. Artinya pelaksanaan dilaksanakan pada saat jam
istirahat atau jam pulang sekolah/sebelum pelajaran dimulai opsional menyesuaikan

16
kehendak anak tuna rungu. Materi yang diajarkan adalah abjad jari, kata benda, kata
kerja, kata sifat, kalimat simpleks dan kalimat kompleks.

Pembelajaran Bahasa Isyarat bersama Anak Tuli

6. Pembelajaran Mikro
Pada kegiatan ini mahasiswa melaksanakan observasi terhadap peserta didik
berkebutuhan khusus dan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
kelas/mapel. Kemudian menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP,
bahan ajar, media ajar, instrumen penilaian, dan LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik) dan melaksanakan praktek pembelajaran. Selain itu mahasiswa juga
melaksanakan refleksi akhir bersama guru/kepala sekolah terkait pembelajaran
yang telah dilaksanakan sebelumnya.

17
Pembelajaran Mikro di kelas Autis

Pembelajaran Mikro di kelas Tunagrahita

18
Pembelajaran Mikro di kelas Tunarungu

7. Bimbingan Belajar dan Remedial Akademik

Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa memerlukan refleksi yang bertujuan


untuk mengetahui seberapa jauh anak dapat memahami pembelajaran. Di dalam
kegiatan ini, mahasiswa melakukan pembelajaran lalu melakukan refleksi dengan
melaksanakan remedial dan pengayaan. Remedial ini diberikan kepada siswa yang
belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum yakni diberikan soal soal lagi
untuk dikerjakan maupun dibawa pulang untuk tugas rumah. Sedangkan pengayaan
diberikan kepada siswa yang sudah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum.
Pada pengayaan siswa diberi soal untuk mengasah kembali pengetahuannya.

8. Ophthalmology

Dalam kegiatan ini, mahasiswa melaksanakan tes Ishihara dengan subjek kelas
7 C SMPLB bertempatan di ruang kelas. Tes Ishihara merupakan tes buta warna
atau pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan individu dalam
membedakan warna. Pada tes ishihara ini, pemeriksaan dilakukan dengan kartu
berisi titik titik dengan warna tertentu dan kepadatan berbeda yang membentuk
angka atau pola tersembunyi. kartu yang digunakan dinamakan pseudoisokromatik
(plate). Pelaksanaan tes buta warna ini, mahasiswa mengenalkan warna terlebih
dahulu dan memperkenalkan tes buta warna lalu siswa akan dipanggil satu persatu
untuk melaksanakan tes ishihara hingga selesai.

19
9. Neurologi

Pada mata kuliah neurologi, mahasiswa membuat materi pembelajaran yang


singkat untuk dipaparkan kepada siswa. isi materi neurologi yang dipilih adalah
hydrosefalus yakni gangguan fungsi otak yang mengakibatkan kelebihan cairan di
dalam kepala. Video yang dibuat dengan menarik diharapkan membangkitkan
motivasi siswa dalam menonton video dan memahaminya.

10. KKN

Kuliah Kerja Nyata yang diambil mahasiswa ini yakni membuat kegiatan
kegiatan penjunjang selama magang di SLB N Surakarta. Seperti melaksanakan
kegiatan semarak ramadhan yakni mengadakan lomba islami. Tak hanya itu,
mahasiswa juga ikut serta dalam pelaksanaan upacara hari pendidikan dan hari
pancasila serta festival hari kartini. Lalu ikut serta dalam P5 (Potensi diri,
Pemberdayaan diri, Peningkatan diri, Pemahaman diri, dan Peran sosial). Pada
awalnya kami melakukan observasi terlebih dahulu ditempat penerjunan, meminta
izin kepada pihak sekolah yang mana kepala sekolah, meminta saran saran dari
dosen pembimbing lapangan, serta guru pembimbin lapangan untuk kegiatan yang
akan diselenggarakan di Sekolah Luar Biasa ini, sehingga dapat bermanfaat bagi
lingkungan sekitar seperti membantu anak anak dalam proses belajar, membantu
guru dalam pelaksanaan tugasnya, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dengan
melakukan karnaval, dan lain sebagainya. Gambaran umum kegiatan kami jabarkan
dalam makalah ini dari halaman awal hingga halaman akhir.

B. Faktor Pendukung
1. Tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang memadai
2. Sekolah mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa
3. Antusiasme siswa siswi sekolah untuk mengikuti serangkaian acara yang
diselenggarakan
4. Tanggung jawab mahasiwa untuk berkontribusi kepada sekolah
5. Lingkungan kerja seperti kepala sekolah dan guru pendamping lapangan yang
mendukung rencana kegiatan

20
C. Faktor Penghambat
1. Belum memaksimalkan kesempatan yang diberikan selama di Sekolah Luar Biasa
untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak
2. Beberapa kegiatan memiliki jadwal yang berbenturan
3. Dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan guru terkadang lepas mengawasi
mahasiswa sehingga terjadi kurang koordinasi
4. Kegiatan cenderung tidak konsisten dilaksanakan

D. Upaya untuk meningkatkan


1. Meningkatkan konsistensi terhadap kegiatan yang sedang dilakukan dengan
pembagian jadwal yang sudah ditanda tangani oleh Kepala Sekolah
2. Mengatur jadwal dan pengecekan berkala sehingga dapat memperbaiki kesalahan
jika ada perubahan jadwal
3. Melakukan evaluasi dan meminta saran kepada guru kelas yang bersangkutan
4. Melakukan koordinasi dengan sekolah secara rutin dan terstruktur
5. Melakukan diskusi kepada guru yang sudah handal dan berpengalaman dibid
6. angnya
7. Mengetahui kemampuan awal peserta didik serta bertanya kepada orang tua
mengenai kerakteristik peserta didik di luar lingkungan sekolah
8. Melakukan refleksi setiap setelah melakukan kegiatan guna memperbaiki
kekurangan untuk kegiatan yang akan dilakukan

21
BAB III

RELEVANSI KEGIATAN DENGAN KULIAH

A. Penjabaran Kegiatan Utama

NO Mata Kuliah
Kegiatan
. Semester

1. Audiologi Mahasiswa mempelajari konsep dan


diimplementasikan kepada yang
berhubungan dengan gangguan
pendengaran untuk memberikan
rekomendasi layanan pendidikan,
habilitasi dan rehabilitasi anak yang
dengan gangguan pendengaran

2. Bahasa Isyarat Mahasiswa mempelajari dan


mengaplikasikan Bahasa isyarat sebagai
kompensatoris dan bilingual Bahasa
untuk memberi akses komunikasi
kepada teman dan siswa yang memiliki
hambatan pendengaran atau Tuli

3. Gangguan Mahasiswa mengidentifikasi anak


Pemusatan Perhatian dengan Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktivitas dan Hiperaktivitas. Serta
pembelajarannya, pelaksanaan dimulai
dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran. Ini akan sangat
bermanfaat bagi kehidupan anak dengan
hiperaktif yang kurang diperhatikan
secara medis

22
4. Membaca Dan Mahasiswa membaca dan menulis
Menulis Braille Braille lanjut (bidang matematika, IPA,
Lanjut not music, arab, Bahasa inggris) serta
menganalisis metodologi pembelajaran
membaca dan menulis Braille lanjut.

5. Pembelajaran Mikro Mahasiswa membuat rancangan proses


pembelajaran bagi anak dengan berbagai
hambatan. Mahasiswa mensimulasikan
dan mempraktikkan proses
pembelajaran bagi anak dengan berbagai
hambatan. Mahasiswa menilai kualitas
pengajaran mikro baik yang dilakukan
sendiri maupun mahasiswa lainnya.

6. Pengembangan Mahasiswa membuat proses identifikasi


Komonikasi & hambatan dan cara pengembangan anak
Integrasi Sosial Anak dengan gangguan spektrum autis dalam
Autis kemampuan komunikasi dan integrasi
sosial mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi yang sudah
disetujui oleh guru kelas atau guru
pamong anak autis.

7. Bimbingan Belajar Memahami konsep bimbingan belajar


dan Remedial dan remedial akademik dan menerapkan
Akademik dalam pembelajaran yang bermutu bagi
peserta didik berkebutuhan khusus
sehingga mencapai hasil belajar tuntas.

8. Optalmologi Menguasai dan menerapkan prinsip


optalmologi dalam kehidupan sehari
hari.

9. Neurologi Menguasai dan menerapkan prinsip


neurologi dalam kehidupan sehari hari.

23
Memahami struktur dan fisiologi saraf,
perkembangan otak, stimulan dan fungsi
otak dalam proses pembelajaran, dan
pengaruh sistem saraf yang tidak normal
dalam kegiatan belajar. Mahasiswa
membuat output berupa buku cetak versi
braille

10. KKN Melakukan kegiatan dengan warga


sekolah termasuk murid murid di
sekolah berupa kegiatan Ramadhan,
praktikum, dan kegiatan mengajar,
membantu guru, menjadi asistensi
mengajar, mengikuti pelatihan kerja, dan
poin poin yang sudah disebutkan
sebelumnya (audiologi-neurologi)

B. Kegiatan Penunjang KKN

1. Lomba Semarak Ramadhan

Ide membuat lomba ini bertujuan untuk memeriahkan acara


Ramadhan dan meramaikan acara pesantren kilat yang diadakan oleh
sekolahan. Lomba berlangsung antara tanggal 12 hingga 14 di bulan April
yang meliputi berbagai perlombaan antar ketunaan dan dibagi tingkatannya
berdasarkan kesulitan yang mereka hadapi. Kami memilah antar kelas antar
ketunaan agar perlombaan tetap berjalan adil. Beberapa lomba yang kami
adakan antara lain lomba mewarnai tingkat SD Kecil dan SD Besar (tuna
grahita dan autis). lomba hafalan surat pendek dan doa harian tingkat SMP
dan SMP (tuna netra, tunagrahita ringan, dan autis), lomba menulis ayat suci
Al Quran untuk siswa dengan ketunaan tuna rungu dan di semarakkan oleh
lomba Fashion Show untuk semua jenjang, semua kelas, dan semua jenis
ketunaan.

2. Meronce

24
Salah satu jenis ketunaan yang terdapat di SLB N Surakarta adalah
Tuna Grahita. Sekolah memfasilitasi anak anak dengan kegiatan vokasional
berbagai macam mulai dari tata boga, tata kecantikan, menjahit, otomotif,
seni, meronce, dan masih banyak lagi. Kegiatan yang dipilihkan untuk anak
tuna grahita ini adalah praktik meronce. Kegiatan meronce manik-manik
bisa digunakan untuk melatih motorik halus pada anak tunagrahita, karena
dalam kegiatan meronce terdapat kegiatan bagaimana anak mengambil
manik -manik, memegang manik-manik lalu memasukkan manik-manik
yang berlubang ke dalam seutas tali, benang ataupun kawat secara satu
persatu, serta melatih daya konsentrasi anak. Selain itu, meronce manik-
manik bisa menjadi salah satu media yang menarik bagi anak tunagrahita
sedang karena manik-manik yang digunakan memiliki bentuk menarik dan
warna yang beragam. Kontribusi kami di kelas meronce adalah membantu
untuk mendampingi, mengawasi, serta membimbing anak anak dalam
kegiatan, dan juga membenarkan mereka jika terdapat kekeliruan saat
meronce

3. Kelas Vokasi

Terdapat beberapa kelas vokasi di SLB N Surakarta yang nantinya akan


dipilih siswa sesuai dengan kemampuannya diantaranya ada kelas tata boga,
kelas menjahit, kelas salon, kelas pertukangan, dan kelas otomotif. Dalam kelas
ini, siswa akan dibimbing oleh guru vokasi untuk melakukan kegiatan praktek
maupun teori mengenai ke vokasi an. Di kelas vokasi, mahasiswa ikut
melakukan kegiatan praktik.

4. Pengembangan media ajar

Anak dengan ketunaan autis merupakan anak yang membutuhkan


pembelajaran yang menarik dan suasana kelas yang menyenangkan, sehingga
anak akan semakin semangat untuk belajar dikelas. Maka dari itu kami
mengembangkan media ajar yang memungkinkan anak untuk menikmati
pembelajaran di kelas dan membuat belajar semakin menarik dan mudah
dipahami. Pembuatan media ajar ini disesuaikan dengan materi dan bahan ajar

25
yang ada, serta dengan konsultasi langsung dengan guru terkait sehingga media
tersebut dapat berfungsi dengan baik.

5. Upacara hari lahirnya Pancasila

Pada saat tanggal 1 Juni 2023 merupakan peringatan Hari Lahir


Pancasila yang dimana di seluruh penjuru Indonesia melaksanakan Upacara
bersama, dalam rangka merayakan Hari Lahirnya Pancasila kami mahasiswa
magang turut andil dalam pelaksanaan Upacara Bendera di SLBN Surakarta
sebagai petugas pengibar bendera. Upacara tersebut dihadiri oleh para civitas
akademik dari SLBN Surakarta dan dilaksanakan dengan hikmat hingga akhir
acara.

6. Pembelajaran di Kelas

Kegiatan pembelajaran di kelas adalah kegiatan untuk mengisi kelas-


kelas yang ada di sekolah selama jam pembelajaran. Pembelajaran di kelas
menjadi sebuah kegiatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman lebih
sekaligus belajar untuk terjun langsung dalam kegiatan mengajar murid di kelas
dengan berbagai ketunaan. Selain mengajar mahasiswa juga ikut dalam asistensi
mengajar untuk mengamati dan membantu bapak ibu guru selama mengajar di
kelas.

7. Pelaksanaan P5 Program P5 adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila, ini merupakan program dari kementrian yang dijalankan oleh
pihak sekolah termasuk di SLB N Surakarta. Ini adalah serangkaian kegiatan

26
untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema salah
satunya disini mengambil Tema Jajanan Tradisional dan Produk dari Alat
Bekas. Kami membantu untuk mengikuti kegiatan P5 terutama mengawasi
peserta didik saat penggunaan benda tajam seperti gunting, pisau, dan cutter.
Anak-anak dipandu untuk membuat Selat Solo mulai dari proses mengupas,
mencuci, hingga mengolahnya. Deretan kegiatan P5 lainnya ada membuat suatu
produk dari alat bekas.

27
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian kegiatan yang telah dilakukan selama Magang Hibah MBKM di
SLB N Surakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melakukan observasi, observasi dilakukan selama tiga hari guna mengenal lingkungan
sekolah, lingkungan kelas, vokasional hingga karakteristik peserta didik.
2. Setelah melakukan serangkaian kegiatan observasi, dilakukan simbolisasi penyerahan
mahasiswa kepada pihak sekolah oleh dosen pembimbing untuk melakukan
kesepakatan selama kegiatan magang hibah mbkm berlangsung.
3. Magang di suatu instansi sekolah erat kaitannya dengan melakukan eksistensi guru,
maka dari itu kegiatan yang dilakukan selama proses magang, yaitu melakukan
pembelajaran di kelas. Di slb n surakarta memiliki jenis ketunaan yang beragam dan
merupakan sekolah gabungan dari tk sampai dengan sekolah menengah atas.
4. Mengembangkan program-program khusus yang telah dirancang sesuai dengan jenis
ketunaannya, seperti melakukan penerapan program khusus terhadap anak autis,
mencetak buku braille dengan tujuan memiliki fungsi guna bagi anak tunanetra, belajar
bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi dengan anak-anak tunarungu. Pembelajaran
di kelas juga dilakukan guna memenuhi rekognisi pengajaran mikro.
5. Selain melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, kami juga melakukan kegiatan
keterampilan yang disebut dengan vokasional. Vokasional yaitu pembelajaran untuk
mengasah kemampuan keterampilan yang dimiliki anak-anak. Adapun kegiatan
vokasional yang kita lakukan ialah tata boga, tata rias dan busana, dan meronce upaya
meningkatkan keterampilan motorik halus.
6. Kegiatan non-mengajar, untuk menambah pengalaman seperti belajar bahasa isyarat
bersama siswa tuli langsung. Serta mengikuti kegiatan keterampilan bersama siswa
seperti karawitan, membatik, dan musik.
7. Keikutsertaan mahasiswa dalam event event seperti pesantren kilat, hari pendidikan
nasional, hari pancasila, serta kegiatan P5.

B. Saran-saran
Selama kegiatan Magang Hibah MBKM ini berlangsung, kami menyadari masih ada
banyak kekurangan yang kami miliki, sehingga kami akan berusaha semaksimal mungkin
untuk mengembangkan kompetensi kami sebagai upaya untuk menjadi guru yang baik

28
kedepannya. Saran kami untuk pihak sekolah adalah lebih terbuka kepada para mahasiswa yang
baru belajar disana, karena bahwasannya mahasiswa yang datang kesana ialah para calon guru
masa depan yang sedang belajar untuk bagaimana dapat menjadi tenaga pendidik yang baik
dan dapat menjadi contoh terbaik bagi anak didiknya. Dan saran kami untuk kegiatan Hibah
MBKM ini semoga terus berlanjut, sehingga semakin besar peluang bagi mahasiswa untuk
belajar dan terjun langsung ke lapangan.

29
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar. Lomba Mewarnai Pesantren Luar Biasa

Gambar. Pengumuman dan penyerahan hadiah lomba Pesantren Luar Biasa

Gambar. Koordinasi awal dengan teman teman magang

30
Gambar. Pelepasan mahasiswa magang MBKM di SLB N Surakarta

Gambar. Rapat koordinasi membahas pelaksanaan kegiatan di sekolah

31
Gambar. Cetak menggunakan Printer Braille (Buku Tuna Netra)

Gambar. Pelaksanaan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: makanan tradisioanl)

32
Gambar. Proses membuat batik bersama siswa SLB Negeri Surakarta

Gambar. Asistensi Mengajar di kelas 11 SMA Tunagrahita

33
Gambar. Menjadi Petugas Upacara saat hari besar nasional

Gambar. Asistensi Mengajar di kelas TK – 2 SD Tunarungu

34
Gambar. Kegiatan senam yang dilakukan setiap hari Jumat (rutin)

35
Gambar. Membantu menjadi pendamping Ujian Sumatif Kelas Autis

Gambar. Proses pendampingan terjemahan buku Braille bersama Ibu Rahma

36
Gambar. Membantu jalannya proses terapi okupasi di Klinik Terapi SLB N

Gambar. Asistensi mengajar di kelas Tuna Daksa (membuat origami)

37
Gambar. Asistensi Mengajar di kelas Tuna Grahita sedang (C1)

Gambar. Menjadi pendamping dalam karnaval Hari Pendidikan Nasional

38
Gambar. Pelaksanaan Pesantren Kilat Luar Biasa (lomba mewarnai)

Gambar. Pelaksanaan Pesantren Kilat Luar Biasa (hafalan surat)

39
Gambar. Penyerahan hadiah Lomba Pesantren Kilat Luar Biasa

Gambar. Poster Pesantren Luar biasa

40
Gambar. Poster Pesantren Luar biasa

Gambar. Poster Pesantren Luar biasa

41
Gambar. Poster Pesantren Luar biasa

Gambar. Lampiran Poster Pesantren Luar Biasa

42
Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunagrahita sedang (C1)

Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunagrahita sedang (C1) dan
autis

43
Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunagrahita Ringan (C)

Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunagrahita ringan (C)

44
Gambar. Lembar lomba mewarnai jenjang SD dengan ketunaan Tunadaksa

Gambar. Pelaksanaan Micro Teaching di kelas Autis

45
Gambar. Membantu pelaksaan terapi okupasi di Taman Punggawan dekat klinik SLB N

Gambar. Asistensi Mengajar di kelas Tunagrahita dan Tunadaksa

46
LAMPIRAN BERITA MEDIA ONLINE

Website: https://www.kompasiana.com/maya35262/64896efc08a8b5506720c3d3/belajar-
diluar-kampus-lewat-kegiatan-hibah-mbkm-2023-mahasiswa-plb-laksanakan-magang-di-slb

LAMPIRAN VIDEO KEGIATAN

Link : https://drive.google.com/drive/folders/1Br3rVHd2KSyS_FIjaxqPCAblALCTtSYo

47
48

Anda mungkin juga menyukai