Anda di halaman 1dari 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Karanganom Kabupaten
Klaten. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah SMA Negeri 1
Karanganom telah mencetak lulusan yang baik dan mempunyai kualitas
pendidikan matematika yang baik pula. Hal tersebut berdasarkan
perolehan nilai matematika pada Ujian Nasional tahun 2015. SMA
Negeri 1 Karanganom berada pada peringkat 3 dari 22 SMA di
Kabupaten Klaten. Selain itu, peserta didik SMA Negeri 1 Karanganom
beberapa kali mengikuti olimpiade matematika dan kompetisi karya
ilmiah. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa peserta didik SMA Negeri 1 Karanganom mempunyai
kemampuan pemecahan masalah yang baik khususnya dalam
memecahkan masalah matematika. Dengan demikian epistemic cognition
peserta didik pada masing-masing gaya kognitif field independent dan
field dependent dalam memecahkan masalah matematika. Pertimbangan
lainnya adalah belum pernah dilakukan penelitian yang serupa di SMA
Negeri 1 Karanganom.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2015/2016. Penelitian dilaksanakan bertahap, dengan rincian tahapan
waktu penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Pelaksanaan tahapan-tahapan ini dimulai dari bulan Januari 2016 –
April 2016. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah sebagai berikut:
1) Mengkaji teori tentang epistemic cognition, gaya kognitif dan
commit to user
kaitannya dengan pemecahan masalah.
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

2) Melakukan prasurvey-penelitian untuk memperoleh gambaran di


lapangan tentang epistemic cognition peserta didik.
3) Peneliti menyiapkan diri sendiri sebagai instrumen utama, selain itu
juga menyiapkan instrumen bantu berupa tes pemecahan masalah
materi turunan dan pedoman wawancara yang digunakan sebagai
alat mengumpulkan data.
4) Untuk mendapatkan instrumen bantu yang valid, dilakukan validasi
instrumen bantu pada validator dengan mengacu pada lembar
validasi.
5) Berdasarkan masukan dan saran dari validator, draf instrumen
bantu kemudian diperbaiki. Instrumen bantu yang telah valid ini
selanjutnya digunakan untuk alat mengumpulkan data.
b. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data
Tahapan ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016. Adapun
kegiatan yang dilakukan pada tahap pengumpulan dan analisis data
sebagai berikut.
1) Pemilihan subjek penelitian. Proses pemilihan subjek dilakukan
dengan cara ditetapkannya kriteria pemilihan subjek.
2) Subjek yang memenuhi kriteria pemilihan diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tes pemecahan masalah terkait dengan materi
turunan.
3) Data berupa hasil pekerjaan peserta didik kemudian dijadikan dasar
untuk melakukan wawancara.
4) Data hasil pekerjaan dan wawancara peserta didik dianalisis.
c. Tahap Penyelesaian
Setelah diperoleh hasil penelitian dan analisis data, dilanjutkan
dengan menulis laporan penelitian, yang terdiri dari: Bab I Pendahuluan,
Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil
Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan, Implikasi, dan Saran.
Penulisan laporan dan penyelesaian tesis dilakukan sampai bulan Juli
2016. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

Tabel 3.1. Rincian Waktu Penelitian


Bulan
Tahap Jan Feb Maret April Mei Juni
2016 2016 2016 2016 2016 2016
A. Persiapan
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Revisi Proposal dan
Instrumen
B. Pelaksanaan Penelitian
C. Analisis Data
D. Penyusunan Laporan

3. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Purposive sampling ditandai dengan sampel yang
tidak dapat ditentukan terlebih dahulu dan jumlah sampel ditentukan oleh
jumlah informasi-informasi yang diperlukan (Moleong, 2007: 165).
Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1
Karanganom semester genap tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan subjek
penelitian didasarkan pada pertimbangan berikut.
1. Peserta didik telah menerima materi turunan, dengan harapan
memiliki pengalaman belajar yang cukup untuk memecahkan
masalah.
2. Peserta didik telah memperoleh tes PEP sehingga diketahui kondisi
awal level epistemiknya, termasuk kategori level epistemik dominan
empiris, atau dominan rasional.
3. Masing-masing peserta didik dengan gaya kognitif field independent
dan field dependent yang diperoleh dengan instrumen GEFT.
4. Peserta didik memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam
mengemukakan pendapat secara lisan maupun tulisan agar eksplorasi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

tentang proses berpikir kritis dalam memecahkan masalah dapat


dilakukan secara maksimal.
Kriteria pertama dipenuhi oleh seluruh peserta didik kelas XI.
Sementara itu untuk kriteria kedua, dilakukan klasifikasi kondisi awal
level epistemik peserta didik menggunakan tes PEP. Hal ini ditujukan
untuk mengetahuai keadaan awal level epistemic peserta didik. Demikian
pula untuk kriteria ketiga, peserta didik diklasifikasikan lagi berdasarkan
gaya kognitif field independent dan field dependent dengan
menggunakan instrumen GEFT. Selanjutnya kriteria keempat dipilih
peserta didik yang mampu mengungkapkan pendapatnya secara lisan
maupun tulisan, sehingga pengambilan data dapat dilakukan secara
maksimal. Subjek dengan kriteria keempat diperoleh melalui diskusi
bersama guru mata pelajaran matematika yang bersangkutan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap epistemic cognition peserta
didik kelas XI SMA Negeri 1 Karanganom dalam memecahkan masalah
matematika materi turunan ditinjau dari gaya kognitif field independent dan
field dependent. Epistemic cognition peserta didik diamati dengan mencermati
dan mengkaji hasil kerja peserta didik dalam menyelesaikan masalah materi
turunan. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Moleong (2013: 6) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara holistik (utuh), dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dengan demikian, laporan penelitian
akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan
tersebut.
Bentuk dan strategi penelitian ini menggunakan strategi penelitian studi
kasus (case study), yaitu penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang
dipilih dan dipahami secaracommit
mendalam,
to userdengan mengabaikan fenomena-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

fenomena lainnya (Sukmadinata, 2010: 99). Fenomena tersebut berupa


epistemic cognition peserta didik dalam memecahan masalah matematika.
Karena sifatnya yang mendalam, maka melalui studi kasus umumnya
dihasilkan gambaran yang longitudinal, yaitu hasil dan analisis kasus
fenomena dalam suatu jangka waktu tertentu dengan memperhatikan segala
aspek dalam fenomena tersebut. Selanjutnya fenomena tersebut digunakan
untuk mendeskripsikan epistemic cognition peserta didik dalam memecahan
masalah matematika yang ditinjau dari gaya kognitif peserta didik.
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa fakta-fakta yang
dipaparkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam penelitian (Budiyono,
2003: 9). Proses yang diamati adalah kegiatan peserta didik pada saat
menyelesaikan masalah matematika pada pokok bahasan garis dan sudut.
Selain itu dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen kunci
(utama) karena peneliti yang merencanakan, merancang, melaksanakan,
mengumpulkan data, menarik kesimpulan dan menyususn laporan penelitian.
C. Data dan Sumber Data Penelitian

Data yang dicari dalam penelitian ini adalah epistemic cognition


peserta didik sesuia dengan gaya kognitif peserta didik dalam pemecahan
masalah. Sedangkan data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian
ini bersumber dari data yang berupa hasil tugas pemecahan masalah serta hasil
wawancara dengan peserta didik. Informasi tersebut digali dari beberapa
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Dokumen yang berupa hasil tugas tertulis tentang pemecahan masalah


matematika dan hasil wawancara peserta didik.
b. Informan yaitu peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Karanganom tahun
pelajaran 2015/2016.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara.
Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan antara penelitiancommit
dengantosubjek
user penelitian atau responden atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

sumber data (Budiyono, 2003:52). Metode wawancara yang digunakan adalah


metode campuran, dengan menggabungkan metode terstruktur dan metode
bebas (tidak terstruktur) dengan cara peneliti membuat pedoman wawancara
dalam mengembangkan secara bebas sebanyak mungkin sesuai kebutuhan
dan yang diperoleh. Wawancara bertujuan agar peneliti dapat memperoleh
informasi mengenai kemampuan komunikasi matematis dalam pemecahan
masalah. Peneliti melakukan wawancara sebanyak dua kali dengan waktu
yang berbeda. Data hasil penelitian harus dapat dipercaya atau kredibel, untuk
itu peneliti melakukan triangulasi waktu. Kevalidan data pada triangulasi
waktu adalah data yang diperoleh pada pengambilan waktu yang berbeda
tidak menunjukan perbedaan yang signifikan.
E. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Utama
Instrumen utama adalah peneliti sendiri dengan tujuan untuk
mencari dan mengumpulkan data langsung dari sumber data. Alasan yang
mendasari peneliti sebagai instrumen utama, yaitu (a) peneliti dapat
langsung melihat, merasakan, dan mengalami apa yang terjadi pada subjek
yang diteliti; (b) peneliti dapat langsung melakukan pengumpulan data;
dan (c) peneliti dapat langsung menganalisis data, melakukan refleksi
secara terus menerus, dan bertahap
b. Instrumen Bantu
a. Lembar Angket Psycho-Epistemological Profile (PEP)
Tes Psycho-Epistemological Profile (PEP) pada penelitian ini
diadaptasi dari Muis (2004). Tujuan dari angket PEP ini adalah untuk
menentukan kondisi awal peserta didik. Angket PEP adalah instrumen
yang baku. Akan tetapi, karena kurangnya referensi pengunaan angket
PEP di Indonesia, maka angket PEP harus disesuaikan dengan subjek
yang ada. Oleh karena itu, dilakukan validasi terhadap tata bahasa.
b. Lembar Group Embedded Figure Test (GEFT).
The Group Embedded Figure Test (GEFT) terdiri dari 25 item
commit
yang terbagi atas tiga bagian to user
yaitu bagian satu terdiri dari 7 soal, bagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

dua dan tiga masing-masing adalah 9 soal. Untuk menyelesaikan GEFT


pada penelitian ini peserta didik memiliki waktu 15 menit. Skor yang
dihitung adalah hanya pada tes bagian dua dan tiga saja. Skor tes ini
dari 0 sampai 18. Peserta didik yang lebih banyak menjawab dengan
benar cenderung tergolong dalam peserta didik yang bergaya kognitif
FI dan yang sedikit adalah FD. GEFT pada penelitian ini sudah
dibakukan dan dialih bahasa Indonesia. Instrumen tersebut telah
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan digunakan oleh Mahadi
Saputro (2011: 31).
c. Lembar tes pemecahan masalah matematika
Lembar tes pemecahan masalah matematika terdiri dari dua bagian,
yaitu tes pemecahan masalah matematika I dan II. Lembar tes ini
bertujuan untuk mengumpulkan data tertulis mengenai bagaimana
peserta didik memecahkan permasalahan matematika. Sebelum
diberikan oleh subjek, lembar tes ini divalidasi oleh tiga validator. Satu
dosen matematika/pendidikan matematika, satu ahli psikolog dan satu
guru matematika. Pemilihan dosen dan guru matematika sebagai pakar
untuk dimintai tanggapannya karena mereka dinilai memiliki
penguasaan secara konseptual terhadap materi yang akan diujikan.
Pemilihan psikolog validator instrumen ini karena dinilai memiliki
penguasaan dalam bidang epistemic cognition.
Validasi dilakukan dengan mengacu pada lembar validasi yang
memuat sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kesesuaian materi
tes, kejelasan butir pertanyaan serta kesesuaian bahasa yang digunakan.
Apabila indikator yang dikemukakan dapat mengungkap bagaimana EC
peserta didik ketika dihadapkan pada permasalahan matematika, maka
validator akan memberi tanda ceklis () pada lembar validasi sesuai
kolom yang tersedia. Setelah lembar tes divalidasi maka selanjutnya
diberikan kepada mahapeserta didik yang terpilih sebagai subjek. Data
yang diperoleh dengan lembar tes ini dianalisis dengan tahapan-tahapan
commit to user
yang telah ditentukan. Data yang diperoleh digunakan untuk menjawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

apa yang diamati dari gejala-gejala yang muncul ketika subjek


menyelesaikan soal tes.
d. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara disusun sesuai saran dari validator dan
digunakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan jawaban
peserta didik.
F. Validitas Data
Data pada penelitian kualitatif dikatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan kondisi yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2012: 119). Validitas data pada
penelitian ini meliputi empat kegiatan diantaranya sebagai berikut.
1. Triangulasi Waktu
Pada pengambilan data pertama dimungkinkan diperoleh
kesimpulan yang masih bersifat sementara, sehingga perlu diadakan
verifikasi. Salah satu langkah yang diambil adalah triangulasi waktu.
Hasil data yang diperoleh melalui wawancara berbasis tugas pada suatu
waktu dibandingkan dengan wawancara berbasis tugas pada waktu lain
untuk melihat data valid wawancara pertama.
2. Meningkatkan Ketekunan
Peningkatan ketekunan dilakukan pada seluruh tahap penelitian.
Secara teknis, peneliti melakukan pengamatan secara lebih teliti dan
cermat terhadap aktivitas kognitif peserta didik ketika melakukan
wawancara berbasis tugas. Peneliti juga lebih teliti dan cermat dalam
melakukan transkripsi hasil wawancara serta analisis data. Peningkatan
ketekunan melalui cara ini, maka kepastian data dapat dianalisis secara
lengkap dan sistematis.
3. Diskusi dengan Teman Sejawat
Diskusi dengan teman sejawat ini bertujuan untuk melihat
kesalahan yang mungkin dilakukan oleh peneliti sewaktu mengambil data,
validitas maupun analisis data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

G. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dan hasil pekerjaan tertulis dari subyek
penelitian, hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit
yang penting dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2010: 213). Analisis dilakukan secara
mendalam pada peserta didik tentang kemampuan komunikasi matematis
setelah peserta didik dibagi menurut gender dan gaya kognitifnya. Analisis
data dalam penelitian ini mengacu pada model Miles & Huberman, yakni
reduksi, penyajian atau display data, serta kesimpulan atau verifikasi. Ketiga
tahap tidak dilakukan secara berurutan, akan tetapi disesuaikan dengan
kondisi yang dihadapi peneliti. Ketiga tahap analisis tersebut dijabarkan
menjadi langkah-langkah berikut.
1. Membuat transkrip data verbal dari hasil rekaman
Ketika peserta didik diwawancarai oleh peneliti, peserta didik
mengungkapkan secara lisan apa yang ada dalam pikirannya. Hasil
rekaman peserta didik ketika wawancara ditranskripsikan secara teliti dan
rinci dari awal hingga akhir. Berdasarkan hasil rekaman diperoleh
transkripsi berupa kumpulan percakapan antara peneliti dengan peserta
didik.
2. Menelaah seluruh data dari sumber
Penelaahan data meliputi hasil wawancara, catatan lapangan, dan
hasil pekerjaan peserta didik.
3. Melakukan reduksi data
a. Mereduksi data hasil wawancara
Data hasil wawancara disajikan dalam bentuk transkripsi
percakapan antara peneliti dengan subjek. Kalimat-kalimat yang
menunjukkan proses EC peserta didik dipilih sebagai data, sedangkan
kalimat-kalimat yang tidak terkait dibuang.
commit to user
b. Reduksi data catatan lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

Catatan lapangan terdiri dari identitas, deskripsi dan refleksi.


Refleksi yang berkaitan dengan proses EC peserta didik dipilih sebagai
data, sedangkan refleksi yang tidak terkait dibuang.
c. Reduksi hasil pekerjaan subjek
Pada tulisan hasil pekerjaan subjek terdapat bagian-bagian yang
menunjukkan subjek berada pada tahap tertentu proses EC. Bagian
tersebut dipilih sebagai data, sedangkan yang tidak terkait dibuang.
4. Menyusun satuan-satuan analisis data dan melakukan pengkodean
Data wawancara diperoleh langsung dari subjek penelitian melalui
wawancara berbasis tugas. Kemudian pada data hasil transkripsi dilakukan
pengkodean.
5. Menganalisis epistemic cognition peserta didik berdasarkan indikator
Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan analisis pada tahapan
perencanaan, monitoring, kontrol, pendekatan penyelesaian masalah
matematika, dan justifikasi yang dilakukan oleh peserta didik pada setiap
langkah pemecahan masalah matematika.
6. Melakukan penafsiran data
Kesimpulan ditarik dan diverifikasi dari data yang terkumpul.
Kesimpulan yang dikemukakan bisa bersifat sementara atau berupa
kesimpulan akhir. Jika kesimpulan bersifat sementara, maka dilakukan
verifikasi dengan cara melihat kembali catatan lapangan, rekaman
wawancara, atau dilakukan validasi data dengan triangulasi. Kesimpulan
sementara dapat berubah bila ditemukan data lain pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
7. Melakukan triangulasi
Triangulasi waktu dilakukan untuk melihat data yang diperoleh
dari seorang subjek merupakan data yang valid. Data yang diperoleh dari
subjek pada wawancara pertama dibandingkan dengan data hasil perolehan
wawancara kedua. Data dikatakan valid apabila diperoleh data yang sama
dari hasil wawancara pertama dan kedua.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

8. Menulis hasil penelitian


Hasil penelitian ditulis dalam bentuk laporan tesis mulai dari
pendahuluan, kaijan teori, metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan
dan saran, sampai lampiran yang memuat keseluruhan isi tesis.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian lapangan dilakukan dalam dua tahapan, yaitu tahapan
pertama, kajian pustaka dengan mengkaji berbagai teori dan implikasi
mengenai epistemic cognition peserta didik dalam memecahkan masalah
matematika ditinjau dari gaya kognitif field independet dan field dependent.
Setelah itu, tahapan kedua mengumpulkan data sesuai dengan teknik-teknik
yang telah diterapkan.
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan diambil adalah sebagai
berikut.
1. Menyampaikan pemberitahuan sekaligus permohonan ijin kepada Kepala
SMA Negeri 1 Karanganom untuk dapat melakukan penelitian di SMA
tersebut.
2. Menjelaskan tentang tujuan serta manfaat yang akan dihasilkan dari
penelitian tersebut, tanpa menyembunyikan maksud penelitian sehingga
akan menghilangkan kecurigaan mereka yang menganggap penelitian itu
bertujuan memata-matai dan mencari kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
3. Melakukan uji coba tes pemecahan masalah matematika untuk melihat
epistemic cognition peserta didik.
4. Menetapkan subjek penelitian yang akan membantu peneliti dalam
mengumpulkan data.
5. Melakukan tes pemecahan masalah pada materi garis dan sudut I dan II
serta wawancara I dan II terhadap subjek yang telah ditentukan untuk
mengetahui kemampuan komunikasi matematis subjek.
6. Melakukan analisis data yang dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan pengumpulan data.
7. Membuat laporan penelitian
commit to user

Anda mungkin juga menyukai