Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAI

Strategi Pembelajaran PAI Tipe TGT dan Information Search

Dosen Pengampu: Dr. Emawati, M.Ag

Disusun Oleh:

Lubna Zaen Aulaini (210102206)

Bq Ditia Widari (210101107)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2023
DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................................


B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................

A. Strategi Pembelajaran PAI Tipe Teams Games Tournamen (TGT) ......................


1. Pengertian Tipe TGT ...............................................................................
2. Prosedur Penerapan TGT ........................................................................
3. Kelebihan dan kekurangan TGT ...............................................................
B. Strategi Pembelajaran PAI Tipe Information Search ...........................................
1. Pengertian Information Search ..........................................................
2. Prosedur Penerapan Information Search ............................................
3. Kelebihan dan Kekurangan Information Search .................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................................

A. Simpulan ............................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................


A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan yang
bertujuan untuk membentuk karakter dan moral individu, serta mengembangkan pemahaman
tentang nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Dalam upaya meningkatkan efektivitas
pembelajaran PAI, berbagai strategi pembelajaran telah dikembangkan, salah satunya adalah
metode pembelajaran TGT (Team Game Tournament). Selain itu, integrasi strategi pembelajaran
Information Search dalam pembelajaran PAI juga menjadi pengembangan pendidikan saat ini.

Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi strategi pembelajaran PAI tipe TGT dan
metode pembelajaran information search. Kami akan membahas konsep dasar dari kedua strategi
tersebut, serta kelebihan dan kekurangan yang dapat diperoleh dari penerapan kedua model
pembelajaran tersebut.

Strategi pembelajaran TGT merupakan pendekatan kolaboratif yang mendorong


kerjasama tim dalam pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran PAI, strategi ini
memungkinkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Siswa diberikan tantangan berupa permainan dan turnamen kelompok yang
melibatkan kompetisi sehat, pengembangan keterampilan sosial, dan pemahaman yang lebih
mendalam tentang konsep-konsep PAI.

Di sisi lain, metode pembelajaran information search bertujuan untuk mengembangkan


keterampilan siswa dalam mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang relevan.
Integrasi metode ini dalam pembelajaran PAI tipe TGT memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menggali lebih dalam tentang konteks agama Islam, mencari informasi yang akurat, dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah atau diskusi kelompok.

Penggunaan strategi pembelajaran PAI tipe TGT dan information search membuka
peluang bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai agama Islam
secara lebih terintegrasi. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga
memiliki keterampilan mencari dan mengelola informasi yang relevan dengan konteks agama
Islam.
Melalui makalah ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang strategi pembelajaran PAI tipe TGT dan penggunaan metode pembelajaran information
search. Dengan menerapkan kedua strategi ini, diharapkan pembelajaran PAI dapat menjadi
lebih interaktif, kolaboratif, dan memperkaya pemahaman siswa tentang agama Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran tipe TGT?
2. Bagaimana prosedur pelaksanaan tipe TGT?
3. Apa kelebihan dan kekurangan penerapan TGT?
4. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran tipe Information Search?
5. Bagaimana prosedur pelaksanaan tipe Information Search?
6. Apa kelebihan dan kekurangan penerapan Information Search?
C. Tujuan

Dari rumusan masalah diatas kita dapat mengetahui bahwa tujuan ditulisnnya makalah ini
adalah untuk mengetahui konsep dasar strategi pembelajaran tipe TGT dan Information
Search yang meliputi pengertian, prosedur pelaksanaan, kekurangan dan kelebihan dari
masing-masing tipe pembelajaran. Sehingga kita bisa mengetahui perbedaan dari kedua tipe
pembelajaran ini.
BAB II PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
1. Pengertian Tipe Pembelajaran TGT

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe model pembelajaran
kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status.
Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur bermain yang bisa
menggairahkan semangat belajar dan mengandung penguatan. Aktivitas belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran model kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa
dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan disamping menumbuhkan tanggung jawab,
1
kejujuran, kerja sama,persaingan sehat dan keterlibatan siswa dalam belajar. Selanjutnya
Trianto (2009: 83) menjelaskan TGT adalah model pembelajaran dimana siswa memainkan
permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim
mereka. 2

Menurut (Sudimahayasa, 2015:3) Teams-Games-Tournament (TGT) pada mulanya


dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards (1973) dan kemudianditingkatkan oleh
DeVries dan Slavin (1978),. Pada model TGT terdapat dimensi kegembiraan dan kerjasama yang
diperoleh dari penggunaan permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam
mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan
3
masalah-masalah satu sama lain, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.

Menurut Slavin, model pembelajaran kooperatif tipe TGT menempuh lima langkah
tahapan (sintaks), yakni penyajian (class presentation), belajar dalam kelompok (teams),
permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan (team recognition).4

1
Nasrudin, PENERAPAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANDAR BARU, Jurnal
Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019
2
Rafika Rahmawati, Teams Games Tournament (TGT) as learning strategy to built active class for student with
communication barrier, JPK (Jurnal Pendidikan Khusus), 14 (2), 2018 - 71
3
Mohammad Umar, MPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS, Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan Vol. 5,
No. 2, Desember 2021
4
Mokh. Iman Firmansyah, MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT: Suatu Analisis Hasil Implementasi dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education – Vol. 6 No. 2 (2019)
Manfaat dengan menggunakan TGT salah satunya adalah “Selain itu, pembelajaran
kooperatif TGT juga menciptakan lingkungan belajar yang aktif dalam latihan soal, dan diskusi
antar siswa dan guru. Studi ini memberikan bukti bahwa probabilitas belajar dengan TGT
bermanfaat bagi siswa.” Berdasarkan pendapat di atas maka TGT juga menciptakan lingkungan
pembelajaran aktif, latihan dan diskusi di antara siswa dan guru 5.

2. Prosedur Penerapan TGT


Model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki beberapa langkah yang harus
diterapkan. Langkah-langkah pembelajaran TGT menurut Slavin (2005: 166-167) adalah6:
a. Presensi kelas, yaitu mengenalkan materi pembelajaran secara klasikal
b. Tim, yaitu membagi siswa yang terdiri antara 4-5 anak yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin, suku dan ras yang berbeda
c. Game, siswa bekerja di dalam satu tim dan memastikan bahwa seluruh anggota
tim telah menguasai pelajaran.
d. Turnament, yaitu salah satu siswa mewakili kelompoknnya untuk bertanding
dengan anggota kelompok lain dan memberikan kontribusi nilai terhadap
kelompok mereka.
e. Rekognisi tim, yaitu penghargaan terhadap tim yang dapat mencapai skor sesuai
kriteria.

Sebuah catatan yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran TGT adalah
bahwa nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual siswa. Dengan demikian, guru
harus merancang alat penilaian khusus untuk mengevaluasi tingkat pencapaian belajar siswa
secara individual.

3. Kelebihan dan Kekurangan TGT


 Kelebihan

5
Veloo, Arsaythamby & Sitie Chairhany. (2013). Fostering Student Attitudes and Achievement in Probability Using
Teams Games Tournament. Jurnal Online, Vol 93, 59-64. Diperoleh 18 Februari 2014, dari
http://www.sciencedirect.com
6
Slavin. E. R.( 2005). Cooperative learning teori, riset dan praktik. Penerjemah: Narulita Yusron. Bandung:
Nusamedia.
a. Model TGT tidak hanya membuat siswa yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi)
lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi siswa yang berkemampuan akademik lebih
rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
b. Dengan model pembelajaran ini,akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling
menghargai sesama anggota kelompoknya.
c. Dalam model pembelajaran ini, membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti
pelajaran. Karena dalam pelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada siswa
atau kelompok terbaik.
d. Dalam pembelajaran ini membuat siswa menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran
karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini.
e. Mudah divariasikan dengan media pembelajaran seperti flash card, scrabble, dan teka-
teki silang.
f. Menurut Muldayanti (Jurnal), pembelajaran kooperatif TGT (Teams Games Tournament)
dapat meningkatkan dan menumbuhkan minat belajar siswa karena di dalam TGT
terkandung proses permainan yang menjadikan proses pembelajaran akan lebih
menyenangkan7. Handayani (2010) menyatakan bahwa aktivitas belajar dengan
permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan
siswa belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,
persaingan sehat, dan keterlibatan belajar 8.
 Kelemahan
a. Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi
akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika 10 guru yang bertindak sebagai
pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok.
b. Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu
yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas
secara menyeluruh.
c. Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan
penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah

7
Muldayanti. Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT Ditinjau dari Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 2, No. 1, 2013: 12-17.
8
Handayani, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas V SD Gugus VII Suwat, Gianyar. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2,
No. 1, 2014
membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar
dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
d. Keaktifan tidak merata karena siswa yang aktif biasanya hanya siswa yang ikut game
saja.
B. Tipe Pembelajaran Information Search
1. Pengertian Tipe Pembelajaran Information Search

Didalam model pembelajaran terdapat beberapa metode belajar yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain model pembelajaran adalah kumpulan beberapa
metode belajar yang digunakan dalam satu model pembelajaran. Information search atau secara
harfiahnya diartikan sebagai pencarian informasi adalah cara atau proses yang dilakukan suatu
individu atau kelompok dalam mencari informasi. Pada saat sekarang ini, pencarian informasi
lebih banyak dilakukan secara online (mencari informasi melalui media internet) 9.

Menurut Hendi Burahman, model pembelajaran mencari informasi (Information Search)


adalah suatu strategi pembelajaran mencari informasi. Informasi dapat diperoleh melalui Koran,
buku paket, majalah, atau internet. Hal tersebut digunakan agar siswa dapat memiliki informasi
lebih tentang materi tersebut. Agar siswa aktif mencari informasi, maka guru membuat suatu
permasalahan yang dituangkan di dalam LDS (Lembar Diskusi Siswa) 10.

Sedangkan Hisyam Zaini menjelaskan bahwa Information Search hampir sama dengan
ujian open book. Dimana siswa secara individu atau berkelompok mencari informasi yang dapat
membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada mereka. Strategi
ini sangat membantu pembelajaran yang dianggap kurang menarik 11.

Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Melvin L. Silberman, bahwa model
pembelajaran ini bisa disamakan dengan ujian open-book. Tim-tim di kelas mencari informasi
yang menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Strategi ini sangat membantu
menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik.

9
Universitas International Batam, Self Learning Guidance Tips, Information Searching, dalam
http://www.uib.edu//download/SelfLearning%28GuidanceTips%29UIB2009.pdf
10
Hendi Burahman, Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Start With a Question) dan IS (Information Search) Di
Sekolah, dalam http://alone-education.blogspot.com/2009/07/strategi- pembelajaran-lsq-learning.html diakses 23
Juni 2012.
11
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani,
2008) hlm. 48.
Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran mencari informasi menekankan
pada aspek kerjasama antar individu dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Inti pada pembelajaran dengan
menggunakan strategi mencari informasi ini adanya saling kerjasama antar anggota kelompok,
dimana setiap anggota kelompok mempunyai tanggungjawab secara individu sekaligus
kelompok, sehingga dari perbedaan masing-masing individu dapat saling bertukar pikiran dan
berinteraksi secara terbuka untuk menyelasaikan persoalan yang dihadapi.

Pencarian informasi ini dilakukan secara berkelompok kecil, yang bertujuan agar
permasalahan pada materi tersebut terselesaikan dengan cepat, dan apabila ada siswa yang malu
bertanya kepada guru, siswa dapat bertanya dengan teman sekelompoknya, sehingga terjadi tukar
pendapat antar anggota kelompok.

2. Prosedur Penerapan Information Search

Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan menjelaskan prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Guru menentukan topik.


b. Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok (4-5 kelompok).
c. Guru membagikan pertanyaan kepada setiap kelompok untuk dicari jawabannya
d. Guru memberikan arahan (petunjuk) kepada setiap kelompok untuk mencari
informasinya ke internet, perpustakaan, majalah, surat kabar, dan lain-lain.
e. Guru menyuruh setiap kelompok mencari informasi.
f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pencariannya
g. Guru mengklarifikasi12
3. Kelebihan dan Kekurangan Information Search
 Kelebihan
a. Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih dahulu sehingga
memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah mendapat tambahan
penjelasan dari guru.
b. Siswa aktif bertanya dan mencari informasi.

12
Zainal Arifin dan Adhi Setiawan, Pengembangan Pembelajaran AKtif dengan ICT, (Yogyakarta: Skripta Media
Creative,2012) hlm. 70-72
c. Materi dapat diingat lebih lama.
d. Kecerdasan siswa diasah pada saat siswa mencari informasi tentang materi tersebut tanpa
bantuan guru.
e. Mendorong timbuhya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan memperluas
wawasan melalui bertukar pendapat secara kelompok.
f. Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara kelompok dan saling bekerjasama
 Kekurangan

Hendi Burahman menjelaskan bahwa kelemahan dari model pembelajaran information


search adalah sebagai berikut :

a. Peserta didik yang jarang memperhatikan atau bosan jika bahasan dalam strategi tersebut
tidak disukai.
b. Pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh pendidik yangkreatif dan vokal, sedangkan
tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut.
c. Tidak semua lembaga bisa melaksanakannya, karena fasilitas harus tersedia menjadi
hambatan dengan berbagai pola pikir dan karakter peserta didik yang berbeda-beda.

Model pembelajaran information search (mencari informasi) juga akan membuat siswa
mampu memberikan respon balik terhadap materi pembelajaran secara aktif, tidak harus
menunggu informasi dari guru dan kegiatan pembelajaran pun jadi menyenangkan. Jadi, model
pembelajaran ini selain akan membuat materi yang akan diajarkan menjadi menarik, juga akan
membuat siswa semakin aktif dan hasil belajar yang diinginkan pun dapat tercapai.
BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Strategi pembelajaran tipe TGT (Team Game Tournament) dan metode pembelajaran
information search adalah dua pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam
konteks pembelajaran. Strategi pembelajaran TGT adalah pendekatan yang melibatkan
kerjasama dalam kelompok, dengan fokus pada permainan dan turnamen kelompok. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan interaksi sosial, keterampilan kerjasama, dan pemahaman konsep
melalui aktivitas yang melibatkan kompetisi sehat. Di sisi lain, metode pembelajaran information
search lebih fokus pada keterampilan pencarian, evaluasi, dan penggunaan informasi. Metode ini
memberikan siswa kemampuan untuk mencari sumber informasi yang relevan, mengidentifikasi
keandalan dan keakuratan informasi, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah atau
pengerjaan tugas.

B. Saran

Sebaiknya ketika guru akan melakukan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ataupun
Information Search, haruslah memperhatikan keterampilan serta kecerdasan siswa secara detail,
kelengkapan alat yang ada, waktu yang tersedia, dan mempersiapkan tingkatan materi yang
berbeda pada saat proses pembelajaran dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Nasrudin, PENERAPAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1
BANDAR BARU, Jurnal Sains Riset ISSN 2088-0952| Volume 9, Nomor 1, April 2019
Rafika Rahmawati, Teams Games Tournament (TGT) as learning strategy to built active class for
student with communication barrier, JPK (Jurnal Pendidikan Khusus), 14 (2), 2018 - 71
Mohammad Umar, IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME
TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS,
Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan Vol. 5, No. 2, Desember 2021
Mokh. Iman Firmansyah, MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT: Suatu Analisis Hasil
Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, TARBAWY: Indonesian
Journal of Islamic Education – Vol. 6 No. 2 (2019) Veloo, Arsaythamby & Sitie
Chairhany. (2013). Fostering Student Attitudes and Achievement in Probability Using
Teams Games Tournament. Jurnal Online, Vol 93, 59-64. Diperoleh 18 Februari 2014,
dari http://www.sciencedirect.com
Slavin. E. R.( 2005). Cooperative learning teori, riset dan praktik. Penerjemah: Narulita Yusron.
Bandung: Nusamedia. Muldayanti. Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT Ditinjau
dari Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 2,
No. 1, 2013: 12-17.
Handayani, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus VII Suwat, Gianyar. Jurnal Mimbar
PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2, No. 1, 2014 Universitas International Batam, Self
Learning Guidance Tips, Information Searching, dalam
http://www.uib.edu//download/SelfLearning%28GuidanceTips%29UIB2009.pdf
Hendi Burahman, Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Start With a Question) dan IS
(Information Search) Di Sekolah, dalam http://alone-
education.blogspot.com/2009/07/strategi- pembelajaran-lsq-learning.html diakses 23
Juni 2012.
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
Insan Madani, 2008) hlm. 48.
Zainal Arifin dan Adhi Setiawan, Pengembangan Pembelajaran AKtif dengan ICT, (Yogyakarta:
Skripta Media Creative,2012) hlm. 70-72

Anda mungkin juga menyukai