Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES

TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN PADA SISWA KELAS III
SEKOLAH DASAR

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Disusun oleh
Nydia Nur Sendy
41154030150028

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Langlangbuana
Bandung
LATAR BELAKANG
Pendidikan sangat penting bagi anak bangsa karena untuk meneruskan generasi muda yang kreatif, dan inovatif. Negara
kita dipandang sangat kurang dalam pendidikan, maka pemerintah mewajibkan masyarakat untuk sekolah 9 tahun. Akan
tetapi pola pikir masyarakat berbeda, sebagian masyarakat menganggap pendidikan orang yang memiliki dan orang tidak
memiliki pendidikan sama saja.

Generasi muda yang kreatif berasal dari pendidik yang memiliki kreatifitas yang tinggi dan inovatif. Pendidik
diharuskan pintar akan segala hal terhadap pembelajaran.

Model TGT ini cocok digunakam dalam semua mata pelajaran, terutama pada mata pelajaran matematika. Pada
biasanya model ini digunakan dikelas tinggi yaitu kelas VI, tetapi penulis akan menerapkan dikelas rendah
sehingga model ini ada kemungkinan cocok dan tidak cocok dalam kelas rendah terutama kelas III Sekolah
Dasar.

Hasil belajar merupakan penilaian yang terdapat kedalam 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomotor.

pembelajaran matematika, siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran atau kurang berminat dalam mengikuti
pembelajaran. Matematika merupakan pembelajaran yang dianggap sulit dan banyak tidak diminati dikalangan pelajar
khususnya di Sekolah Dasar (SD).
Identifikasi Masalah Rumusan Masalah
Memperhatikan latar belakang di atas maka

didapatkanlah beberapa masalah, yaitu : Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah

a. Peserta didik tidak memahami konsep pada 1.2 mendapatkan masalah utama dari pertanyaan

pembelajaran penelitian yaitu :

b. Peserta didik tidak memahami operasi hitung Bagaimanakah Model Kooperatif Tipe Team Games

campuran Tournament Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Materi

c. Kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti Operasi Hitung Campuran di Kelas III ?

pembelajaran matematika

d. Model pembelajaran yang digunakan kurang

cocok.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas
Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini memiliki
dapatkan tujuan penelitian yaitu :
kegunaan penelitian terdapat 2 kegunaan , yaitu secara
Tujuan penelitan ini untuk menerapkan model
teoreitis dan secara praktis.
Kooperatif Tipe Team Games Tournament pada
Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat
matapelajaran Matematika materi operasi hitung
memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan,
campuran pada siswa kelas III Sekolah Dasar
referensi model pembelajaran kooperatif tipe Team
dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung
Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil
campuran dan minat siswa dalam matapelajaran
belajar serta minat dalam pembelajaran matematika. Dan
matematika.
secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat

mengembangkan pengajaran dalam pendidikan, maka

pendidik dapat mengembangkan model atau metode yang

kreatif untuk mengatasi permasalahan pembelajaran

matematika.
MODEL PEMBELAJARAN
Trianto dalam Afandi,dkk (2013), menyebutkan bahwa
model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau
teknik yang digunakan sebagai paduan dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
bertahap. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang akan dipakai, termasuk di dalamnya
tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam rencana
pembelajaran, tempat pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
MODEL KOOPERATIF TIPE
TEAM GAMES TOURNAMENT

• Sanjay dalam Priatna dan Safitri (2017) mengatakan, model


cooperative learning merupakan aktivitas belajar yang
Model dilaksanakan secara berkelompok

kooperatif

• Menurut Kurniasih dalam Sholihah (2016,hlm 48)


Mengatakan, “Teams Games Tournament (TGT) adalah
salah satu tipe atau metode pembelajaran kooperatif yang
mudah di terapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa
harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai
Model TGT tutor sebaya dan mengandung unsur permainan”
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MODEL TGT

kelebihan
Kelemahan
•Shoimin (2014) mengatakan kelebihan model Team Games
Tournament yaitu. • Shoimin (2014) mengatakan, kelemahan atau
•(1) model TGT tidak semata-mata membentuk perserta didik kekurangan model TGT dalam Shoimin (2014),
yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih dominan
mengatakan bahwa kekurangan model ini
dalam pembelajaran, tetapi perserta didik yang berkemampuan
akademi lebih rendah juga ikut aktif dan memiliki peranan • ,(1) memerlukan alokasi pembelajaran yang
penting dalam kelompoknya.( lama.
•2) Dengan model pembelajaran ini, akan meningkatkan
• (2) guru dituntut untuk pandai menentukan materi
kekompakan dan saling menghargai samalain anggota
kelompoknya. pelajaran yang sesuai untuk model ini.
•(3)Dalam model pembelajaran ini juga, membentuk peserta didik • (3) guru harus merencanakan model ini dengan
bertambah semangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam
baik sebelum dilaksanakan. Contohnya, membuat
pembelajaran ini, guru menjanjikan suatu penghargaan terhadap
soal untuk setiap meja tournament atau lomba
peserta didik atau kelompok terbaik.
•(4)Dalam pembelajaran peserta didik ini, membuat peserta didik dan guru harus mengetahui tingkatan peserta
menjadi semakin gembira dalam mengikuti pelajaran karena ada didik yang tertinggi hingga rendah.
kegiatan permainan berupa turnamen dalam model ini.
LANGKAH-LANGKAH MODEL TGT
1.Penyajian kelas (class Presentations )
Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau disebut presentasi.
2. Belajar dalam kelompokm (teams)
Guru membagi kelompok berdasarkan kriteria kemampuan prestasi perserta didik dari ulagan harian
sebelumnya .
3. Permainan (games )
Game atau permaiana terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi dan dirancang umtuk
menguji pengetahuan peserta didik.
4. Pertandingan atau lomba (tournament )
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau permaianan terjadi.
5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah tournamen atau lomba , guru mengumumkan yang menang atau hadiah apabila memenuhi skor yang
telah ditentukam
Sumber : Aris Shoimin (2014,hlm 203).
• Hasil belajar ,menurut Yenni dalam Winaryo dan Hilmayah (2018) mengatakan, Hasil
belajar merupakan tolak ukur atau acuan untuk menentukan keberhasilan peserta didik
Hasil Belajar dalam melihat dan memahami suatu pokok bahasan yang telah dipelajarinya..

• Menurut Lestari (2018,hlm 117), mengatakan “ Matematika merupakan ilmu umum


menjadi landasan perkembangan teknologi modern, memiliki peranan penting
Matematika berbagai displin dan memajukan daya pikir manusia”

• Menurut Heruman (2014,hlm 30) mengatakan,”operasi hitung campuran merupakan operasi atau
penyelesaian hitugan yang mengaitkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi. Penyelesaian
Operasi hitung pengerjaan operasi hitung campuran merujuk pada perjanjian tertentu, yaitu penjumlahan dan pengurangan
Campuran setingkat. Ini berarti manpun yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang dikerjakan terlebih dahulu.
Hipotesis
KERANGKA BERPIKIR Berdasarkan penjelasan diatas, sehingga penulis

dapat mengambil hipotesis tindakan sebagai

berikut:

a. Dengan menggunakan model kooperatif tipe

Team Games Tournament dalam pembelajaran

operasi hitung campuran dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

b. Dengan menggunakan model kooperatif tipe

Team Games Tournament dalam pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan minat belajar

peserta didik.
Desain Penelitian Definisi Operasional
Desain penelitian yang akan digunakan pada
Dalam penelitian ini terdapat 2
penelitian ini mengunakan Eksperimental.
variabel, yaitu model Kooperatif Tipe
Menurut Kratwohnl dalam Sukmadinata (2017)

mengatakan, penelitian eksperimental ialah Team Games Tour nament

penelitian yang sangat murni kuantitatif ( TGT ) dan Hasi Belajar


Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh peserta didik

kelas III SD di sebuah Sekolah Dasar di Bandung yaitu

SDN 121 Caringin Holis yang beralamat dijalan Holis no Teknik dan Instrumen penelitian
Menggunakan
424 kel.Caringin, Kec.Bandung Kulon , kota Bandung
1. lembar observasi ,
dengan jumlah 60 orang. Sementara itu sebanyak 30 2. tes dan
3. angket
orang peserta didik diambil sebagai sampel yang dibagi

menjadi 2 kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas


Sumber :
kontrol. Menurut Sugiyono (2017,hlm 63) mengatakan Zainal Arifin (2014)
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi.
ANALIS DATA

Uji validitas Uji reabilitas

Uji
Uji homogitas
Normalitas

Uji perbedaan
Uji gain
rata-rata
Sumber : Zainal
Arifin (2014)
Skripsi (Rini
Agustiini, 2018)
Sekian Dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai