ABSTRAK
Penelitian ini didasari oleh temuan pada hasil pembelajaran IPA kelas V SD IT Nurul Ilmi yang
rendah, hal ini dipicu oleh model pembelajaran yang monotn dikelas. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran IPA kelas V. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan 2 siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi
dan tes. Analisis data yang digunakan adalah data kualitatif. Pengumpulan data ini menggunakan
instrument berupa lembar observasi aktivitas siswa dan lembar evaluasi/tes. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 21,42%
menjadi 35,71% pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 78,57%. Ditinjau dari data
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA.
PENDAHULUAN
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata
pelajaran wajib yang akan diikuti di pendidikan sekolah dasar (SD) karena mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) esensinya diberikan kepada anak usia wajib belajar
(SD/sederajat sampai SMP/sederajat). Jusrianto et al, (2021, p.282) mengatakan bahwa
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada
fenomena-fenomena yang terjadi dialam yang didasarkan dan dibuktikan oleh sebuah
penelitian atau kajian ilmiah.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc
Taggart.
Studi pendahuluan : Obervasi awal di SD, Proses Pembelajaran IPA di Kelas V SD IT Nurul
Ilmi Pariaman
Siklus ke I
Langkang-langkah Team Game Tournament
(TGT), Adang Ramanda (2016)
Perencanaan 1 1. Penyajian Kelas
2. Belajar Dalam Kelompok
3. Memasukkan Perwakilan Kelompok
Tindakan dan
dalam meja tournamnt
pengamatan
Refleksi 1
Belum berhasil
Langkang-langkah Team Game Tournament
(TGT), Adang Ramanda (2016)
4. Penyajian Kelas
Siklus ke II
5. Belajar Dalam Kelompok
6. Memasukkan Perwakilan Kelompok
dalam meja tournamnt
Perencanaan 2
Tindakan dan
pengamatan
Sumber: dimodifikasi dari alur kemmis & MC Taggars (dalam suharsimi, 2012: 16)
70 - 84 Baik 2 14,28 %
60 - 69 Cukup 2 14,28%
50 – 59 Kurang 4 28,57%
Jumlah 14 100
Sumber: Hasil Analisis Data Peneliti
Adapun ketuntasan hasil belajar pada siswa kelas V SD IT Nurul Ilmi,
ketuntasan pra siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.
Deskripsi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Nilai Kategori Frekuensi Presentase
Tidak tuntas
0 – 69 11 78,57%
Jumlah 14 100%
Sumber : Hasil Analisis Data Penulis
Berdasarkan tabel 2. diatas dari 14 siswa kelas V SD IT Nurul Ilmi, hasil tes
belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran Team Game Tournament
menunjukkan hanya 3 siswa kategori tuntas (21,42%) dan 11 siswa dalam kategori
tidak tuntas (78,57%). Hasil ini menunjukkan bahwa pada pra siklus, ketuntasan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA belum tercapai.
Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
Pada siklus I terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai 85-100 dengan kategori
Baik Sekali atau 21,43%, nilai 70-84 dengan kategori Baik sebanyak 2 siswa atau
14,28%, nilai 60-69 dengan kategori Cukup sebanyak 2 siswa atau 14,28%, nilai 50-
59 dengan kategori Kurang sebanyak 3 siswa atau 21,43%, dan siswa yang
mendapatkan nilai <50 dengan kategori sangat kurang sebanyak 4 siswa atau 28,57%.
Hasil tes belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.
Data deskriptif Frekuensi dan Persentase Nilai Tes Hasil Belajar IPA Siswa Pra
Siklus
70 – 84 Baik 2 14,28 %
60 – 69 Cukup 2 14,28%
50 - 59 Kurang 3 21,43%
Jumlah 14 100
Sumber: Hasil Analisis Data Peneliti
Adapun ketuntasan hasil belajar pada siswa kelas V SD IT Nurul Ilmi,
ketuntasan pra siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.
Deskripsi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Nilai Kategori Frekuensi Presentase
Tidak tuntas
0 - 69 9 64,28%
Jumlah 14 100%
Sumber : Hasil Analisis Data Penulis
Berdasarkan tabel 4 diatas dari 14 siswa kelas V SD IT Nurul Ilmi, hasil tes
belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran Team Game Tournament, 5
siswa kategori tuntas (35,71%) dan 11 siswa dalam kategori tidak tuntas (64,28%).
Hasil ini menunjukkan bahwa siklus siklus 1, ketuntasan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA masih belum tercapai dan ketuntasan belajar siswa masih dibawah 50
%.
Dari keseluruhan data diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa
kelas V SD IT Nurul Ilmi masih jauh dari kata maksimal. Sehingga peneliti
melanjutkan penelitiannya ke siklus II.
Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus 2
Pada siklus II terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai 85- 100 dengan kategori
Baik Sekali atau 57,14%, nilai 70-84 dengan kategori Baik sebanyak 3 siswa atau
39,13%, nilai 60-69 dengan kategori Cukup sebanyak 2 siswa atau 13,04%, nilai 50-
59 dengan kategori Kurang sebanyak 1 siswa atau 0%, dan siswa yang mendapatkan
nilai <50 dengan kategori sangat kurang juga sebanyak 0 siswa atau 0%. Hasil tes
belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Data Deskriptif Frekuensi dan Persentase Nilai Tes Hasil Belajar IPA
Siswa Siklus II
Nilai Kategori Frekuensi Persentase
70 – 84 Baik 3 21,42%
60 – 69 Cukup 2 14,29%
50 – 59 Kurang 1 7,14%
Jumlah 14 100
Sumber: Hasil Analisis Data Peneliti
Adapun ketuntasan hasil belajar pada siswa kelas V SD IT Nurul Ilmi,
ketuntasan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Deskripsi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Nilai Kategori Frekuensi Presentase
70 – 100 Tuntas 11 78,57%
Tidak
0 – 69 3 21,42%
tuntas
Jumlah 14 100%
Sumber: Hasil Analisis Data Peneliti
Berdasarkan data pada tabel di atas menyatakan bahwa dari 14 siswa, 11 siswa
dengan persentase 78,57% termasuk dalam kategori tuntas dan 3 siswa dengan
persentase 21,42% termasuk dalam kategori tidak tuntas. Hasil ini menunjukkan
bahwa pada siklus II, ketuntasan belajar pada siklus II sudah tercapai secara klasikal.
Dari keseluruhan data diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa
kelas V SD IT Nurul Ilmi dengan menggunakan model pembelajaran Team Game
Tournament sudah tercapai pada pelaksanaan siklus ke 3 meski belum tuntas 100%
Sehingga peneliti tidak melanjutkan penelitiannya ke siklus selanjutnya.
Pembahasan Penelitian
Pada sub bab ini merupakan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan
pada sub bab hasil. Pembahasan difokuskan pada peningkatan hasil belajar peserta
didik menggunakana model pembelajaran teams games tournament. Pada tahap pra
tindakan hasil observasi sebelum diterapkannya model pembelajaran diperoleh nilai
persentase ketuntasan hasil belajar siswa hanya sekitar 21,42%. Hal ini menunjukkan
bahwa ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD IT Nurul Ilmi masih tergolong
rendah. Peningkatan hasil belajar IPA peserta didik pada pokok bahasan penggolongan
hewan berdasarkan makanannya di kelas V siklus I menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan pra siklus yaitu menjadi 35,71%, artinya terjadi peningkatan
sebesar 14%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I hasil belajar siswa kembali
mengalami peningkatan menjadi 78,57%, hal ini menunjukan kembali terjadi
peningkatan sebesar 43%.
Dari penjelasan diatas maka dapat dikatakan Penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti selama dua siklus yang mana setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan.
Penelitian ini membuahkan hasil yaitu terjadi peningkatan aktivitas belajar IPA kelas
V SD IT Nurul Ilmi Pariaman. Peningkatan yang terjadi dari pra tindakan, siklus I ke
siklus II dapat dilihat pada tabel:
Tabel 7. Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar IPA Peserta Didik SD IT Nurul Ilmi
Standar Pemberian
Kurang Cukup Baik
Skor
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa selama kegiatan proses belajar
mengajar terjadi peningkatan dalam hasil belajar peserta didik, yaitu data awal
peserta didik memperoleh nilai 21,42% dan dikategorikan kurang. Pada siklus I nilai
rata-rata persentase hasil belajar IPA mencapai 35,71% dengan kategori cukup dan
pada siklus II nilai persentase rata-rata meningkat menjadi 78,57% dengan kategori
baik.
Untuk memperjelas mengenai gambaran peningkatan hasil belajar IPA
dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament kelas V SD IT
Nurul Ilmi dapat dilihat dari diagram berikut:
Diagram 1. Peningkatan skor persentase hasil belajar IPA peserta didik
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa antara data pra siklus,
siklus I, dan siklus II penerapan model pembelajaran teams games tournament
memiliki peningkatan yang baik dan hasilnya maksimal kepada peserta didik SD IT
Nurul Ilmi Pariaman kelas V.
Karena indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai, maka
penelitian ini dihentikan sampai pada siklus II. Hal ini berarti penerapan model
pembelajaran teams games tournament pada peserta didik kelas V SD IT Nurul Ilmi
Pariaman dapat meningkat.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adiputra & Heryadi
(2021) dalam penelitiannya yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Pada
Mata Pelajaran Ipa Di Sekolah Dasar. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa rata-
rata peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournamnet) pada mata pelajaran IPA di
Sekolah Dasar sangat signifikan.
Pemaparan di atas menyatakan bahwa hipotesis metode Team Game
Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD IT Nurul Ilmi dapat
diterima. Peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode Team Game
Tournament tersebut dapat dicapai melalui penyampaian materi dengan bantuan
media, melakukakan pengelompokkan siswa, memotivasi siswa dengan permainan,
memacu siswa untuk bersaing dalam permianan, sehingga semua siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran yang mana hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil
belajar siswa setetlah dilakukan evaluasi diakhir pembelajaran.