Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat

pesat. Berbagai cara pembelajaran atau model pembelajaran juga telah banyak

digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran tidak lagi mengutamakan pada

penyerapan dan pemahaman melalui transfer informasi, tetapi lebih mengutamakan

pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas

peserta didik perlu ditingkatkan melalui peran aktif dan latihan-latihan atau tugas

belajar dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain.

Supaya terwujud pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, maka tugas guru adalah mengusahakan suasana kelas

selama pembelajaran berlangsung berada pada kondisi yang menyenangkan dan

menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan belajar akan efektif apabila dilakukan

dalam keadaan yang menyenangkan. Langkah-langkah tersebut memerlukan

partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu perlu ada model belajar yang melibatkan siswa

secara langsung dalam pembelajaran. Adapun model yang dimaksud adalah model

pembelajaan kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang

melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan

bersama.

Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini

siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan

1
komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan

mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding

penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih

sejalan dan sepadan. Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil

belajarnya. (Nur, 1996: 2).

Kembali pada masalah pembelajaran Bahsa Indonesia di SMP Negeri 2

Sungguminasa khususnya pada Kelas IX.6 masih banyak terdapat siswa yang hasil

belajarnya rendah dan dan tidak mengalami ketuntasan dalam hasil belajar. Kondisi

seperti tersebut tentunya bukan semata-mata karena daya serap siswa yang rendah,

tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa jadi karena metode pembelajaran

yang kurang relevan, model pembelajaran yang kurang menarik, media

pembelajaran yang kurang mendukung, atau mungkin karena faktor kesiapan siswa

dalam menerima materi pelajaran yang kurang, dan sebagainya. Namun dari

beberapa faktor tersebut berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan

terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor model pembelajaran yang harus

diperbaiki.

Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan

penelitian dengan judul “Model Belajar TGT (Team Games Tournament) untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IX.6 SMP

Negeri 2 Sungguminasa Tahun Pelajaran 2018/2019”.

2
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah :

1. Apakah pembelajaran Bahasa Indonesiadengan penggunaan Model Belajar TGT

(Team Games Tournament) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran?

2. Apakah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penggunaan Model Belajar

TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan keterampilan proses siswa

dalam proses pembelajaran?

3. Apakah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penggunaan Model Belajar

TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

C. BATASAN MASALAH

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang

meliputi;

1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas IX.6 Semester Gasal Tahun

Pelajaran 2018/2019.

2. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan Juli 2015 sampai dengan

September 2015.

3. Materi yang disampaikan adalah Merakit Personal Komputer

Pada penelitian tindakan kelas ini materi pembelajaran dibatasi pada kompetensi

dasar merencanakan kebutuhan dan spesifikasi yang diberikan pada kelas X

Multimedia semester 2 SMP Negeri 2 Sungguminasa. Model belajar TGT (teams

games tournament) adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses

3
pembelajaran karena model pembelajaran ini sesuai dengan karakter peserta didik

yang senang dengan permainan dan pertandingan. Model pembelajaran TGT juga

memiliki dinamika motivasi yang tinggi sehingga diharapkan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keaktifan,

keterampilan proses dan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Sungguminasa melalui

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan Model Belajar TGT (Team

Games Tournament).

E. HIPOTESA PENELITIAN

Hipotesa pada penelitian ini adalah “jika Model belajar TGT (teams games

tournament) diterapkan dalam pembelajaran merencanakan kebutuhan dan

spesifikasi, prestasi belajar siswa akan meningkat”.

F. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi Sekolah

Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui penggunaan Model

Belajar TGT (Team Games Tournament).

2. Bagi Guru

4
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran yang dapat

memberikan manfaat bagi siswa.

3. Bagi siswa

Dapat meningkatkan motivasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling

peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.

Anda mungkin juga menyukai