Disusun Oleh:
Siska Permata Sari
856838665
UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1) Identifikasi masalah:
Hasil identifikasi masalah yang di dapat adalah:
a. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dan bahasa
indonesia.
b. Sebagian besar siswa di dalam kelas kurang memperhatikan guru saat
menjelaskan materi pembelajaran dan masih banyak siswa yang suka
bermain pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
c. Proses pembelajaran dilaksanakan secara monoton, karena guru kurang
menerapkan model pembelajaran yang variatif dan menarik.
2) Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor penyebab
siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan adalah:
a. Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga perlu untuk
mengganti metode dengan lebih variatif.
b. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan oleh guru.
c. Guru kurang memberikan kesempatan siswa dalam bertanya.
C. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara
pendidik dengan peserta didik, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap
muka maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan berbagai media. Banyak
model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang proses pelaksanaan
pembelajaran, sebelum menentukan model pembelajaran yang digunakan terlebih
dahulu mengetahui pengertian model pembelajaran, berikut pengertian model
pembelajaran menurut para ahli:
Model Pembelajaran menurut Trianto (2011), menyatakan bahwa:
“Model Pembelajaran adalah salah satu pendekatan yang dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan procedural yang tersetruktur dengan baik yang
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah”
E. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Umumnya dalam proses belajar mengajar guru sering menggunakan
media pembelajaan dengan tujuan supaya informasi atau materi yang disampaikan
akan lebih mudah diterima atau dipahami oleh siswa. Heinich, 15 dkk (Hermawan
2007: 3) media merupakan alat saluran komunikasi. Sedangkan menurut (Asyhar
2012: 3) media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana,
sehingga terjadi lingkungan belajar mengajar secara efisien dan efektif.
media pembelajaran adalah suatu media perantara dalam
menyampaikan/menyalurkan pesan atau informasi dari sumber yang terencana.
Bila digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas maka media pembelajaran
dapat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan sehingga
terjadi lingkungan belajar mengajar secara efisien dan efektif yang dapat
menciptakan kondisi kelas yang lebih baik dan kondusif
2. Media Visual
Media visual yaitu media yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber kepada penerima pesan. Saluran yang dipakai meyangkut indera
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami artinya agar proses
penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
Media visual dapat didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan
fakta dan gagasan secara jelas, kuat, dan terpadu, melalui kombinasi
mengungkapkan kata-kata dan gambar. Media ini sangat tepat untuk tujuan
menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan
Media visual merupakan sarana penunjang keberhasilan proses belajar
mengajar di sekolah, serta dapat menumbukan semangat belajar peserta didik,
membantu guru dalam menjelaskan materi baik yang bersifat konkret maupun
abstrak. Sebagai alat bantu mengajar maka media pengajaran dapat menunjang
penggunaan metode mengajar yang digunakan guru. Dalam interaksi belajar
mengajar sering terjadi hambatan komunikasi, hal ini bisa berasal dari peserta
didik (daya tangkap yang rendah), dan juga bahan yang diajarkan guru terlalu sulit
dengan menggunakan alat atau media pengajaran maka hambatan komunikasi
tersebut dapat di atasi, sehingga dapat dicapai kualitas belajar mengajar yang baik.
F. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Salah satu tugas pokok seorang guru adalah untuk mengevaluasi tingkat
keberhasilan siswanya, seperti rencana dan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar serta mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami secara tepat
(valid) dan dapat dipercaya (reliabel), untuk itu diperlukannya informasi yang
didukung oleh data-data yang obyektif dan memadai tentang indikator-indikator
perubahan perilaku dan pribadi siswa. Setiap kegiatan yang dilakukan secara
sadar oleh seseorang tentunya mempunyai tujuan. Perubahan inilah yang
diharapkan dikuasai siswa yang sering di sebut hasil belajar.
Hasil belajar yang baik dapat di lihat dari seberapa besar anak
memahami pelajaran yang disampaikan dan seberapa besar minat anak terhadap
pelajaran. Sudjana (2016) menyatakan, Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Untuk mengatasi permasalahan di atas guru dapat memilih model
pembelajaran yang tepat. Di antara model yang dapat diandalkan oleh seorang
guru adalah model pembelajaran kooperatif. Rusman (2011) menyatakan
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan
partisipasi peserta didik dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi yang
menuntut adanya kerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Dari uraian di atas bahwa lingkungan yang baik harus diciptakan agar
siswa dapat belajar secara efektif, sehingga hasilnya akan dapat seperti yang
diharapkan. Kondisi inilah yanag menempatkan fungsi guru dalam posisi yang
sangat strategis sebagai salah satu faktor penentu dari keberhasilan belajar.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa banyak dipengaruhi berbagai faktor baik yang internal
maupun eksternal. Adapun faktor-faktor yang dimaksud sebagai berikut:
a. Faktor Internal
Adapun faktor-faktor internal yang berasal dari dalam diri individu yaitu:
1) Faktor jasmaniah (fisik) baik bersifat bawaan maupun yang
diperolehnya, yang termasuk faktor ini ialah pancaindera yang tidak
berfungsi dengan baik atau tidak berfungsi sebagai mana mestinya
kemudian seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang
tidak sempurna.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperolehnya,
terdiri atas:
a) Faktor interaktif yang mempengaruhi faktor potensial, yaitu faktor
kecelakaan dan bakat serta faktor kecakapan nyata seperti prestasi
yang dimiliki.
b) Faktor noninteraktif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penesuaian
diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
b. Faktor Eksternal (Berasal dari luar diri)
1) Faktor sosial terdiri dari:
a) Lingkungan keluarga, lingkungan ini sangat mempengaruhi
kegiatan belajar, hubungan antar anggota keluarga, orang tua,
anak, kakak, dan adik yang harmonis akan membantu siswa
melalui aktivitas belajar dengan baik.
b) Lingkungan sekolah, seperti guru, teman-teman sekelas juga
dapat mempengaruhi proses belajar siswa, hubungan harmonis
dapat menjadi motivasi bagi siswa umtuk belajar lebih baik di
sekolah.
c) Lingkungan masyarakat, kondisi lingkungan masyarakat tempat
tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa.
2) Faktor materi pelajaran
N Faktor ini hendaknya di sesuaikan dengan usia
perkembangan siswa begitu juga dengan metode mengajar guru di
sesuaikan dengan usia perkembangan siswa. Oleh karena itu guru
harus dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas
belajar siswa.
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa faktor
lingkungan alamiah, instrumental, dan materi pelajaran adalah hal
yang sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Terutama
dalam hal penyampaian materi pelajaran oleh seorang guru
hendaknya guru tersebut menguasai metodologi pembelajaran
dengan baik.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN