Anda di halaman 1dari 7

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
Akar
terpilih yang
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Model Kajian Literatur: Adapun kelebihan model pembelajaran
hasil belajar pembelajaran  Menurut Wayan Tirka, dkk. (2017) Salah satu kooperatif tipe TGT (Teams Games
peserta didik yang upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar Tournaments) dalam kegiatan
pada materi digunakan matematika adalah penggunaan model pembelajaran di kelas saya yaitu:
Unsur oleh guru pembelajaran yang tepat dengan materi 1. Model TGT tidak hanya membuat
Lingkaran masih pembelajaran yang diajarkan. Sebagai seorang peserta didik yang cerdas lebih
muatan konvensional. guru harus dapat memilih model pembelajaran menonjol dalam pembelajaran, tetapi
pelajaran yang cocok sehingga aktivitas dan hasil belajar peserta didik yang berkemampuan
Matematika siswa maksimal. lebih rendah juga ikut aktif dan
kelas 6. (Wayan Tirka, Ni Made Kusumawati. (2017). Optimalisasi Model mempunyai peranan penting dalam
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Berbantuan Lembar kelompoknya.
Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil 2. Model pembelajaran TGT, akan
Belajar. International Journal of Elementary Education. Vol.1 (1) menumbuhkan rasa kebersamaan
pp. 86- 95.) dan saling menghargai sesama
 Menurut Eddy dalam Suwarno (2019) anggota kelompoknya.
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah 3. Model pembelajaran TGT, membuat
satu tipe atau model pembelajaran kooperatif peserta didik lebih bersemangat
yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas dalam mengikuti pelajaran. Karena
seluruh peserta didik tanpa harus ada perbedaan dalam pembelajaran ini, guru
status, melibatkan peran peserta didik sebagai menyajikan sebuah penghargaan
tutor sebaya dan mengandung unsur permainan pada peserta didik atau kelompok
dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan terbaik.
permainan yang dirancang dalam pembelajaran 4. Model pembelajaran ini, membuat pe
kooperatif model TGT memungkinkan peserta serta didik menjadi lebih senang
didik dapat belajar lebih rileks disamping dalam mengikuti pelajaran karena
menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, ada kegiatan permainan berupa
persaingan sehat dan keterlibatan belajar. turnamen.
(Suwarno. (2019). Model Pembelajaran Teams Games
Adapun kelemahan model
Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
didik. Philanthrophy: Journal of Psychology Volume 3 Nomor 2, pembelajaran kooperatif tipe TGT
Desember 2019: 110-122) (Teams Games Tournaments) dalam
 Menurut Cartono (2020) Aktualitas pembelajaran kegiatan pembelajaran di kelas saya
kooperatif model Teams Games Tournament yaitu:
(TGT) ialah guru tidak selalu memberikan tugas- 1. Membutuhkan waktu yang lama.
tugas secara individual, melainkan secara 2. Guru harus mempersiapkan model
kelompok. Bahkan penentuan hasil evaluasi ini dengan baik sebelum diterapkan.
akhirpun menggunakan prinsip Misalnya, membuat soal untuk
kelompok.Artinya, hasil individu peserta didik setiap meja turnamen, dan guru
tidak hanya didasarkan kemampuan masing- harus tahu urutan akademis peserta
masing, tetapi juga dilihat berdasarkan hasil didik dari yang tertinggi hingga
prestasi kelompok. Dengan demikian, peserta terendah.
didik yang pandai akan menjadi tutor membantu
peserta didik yang kurang pandai demi prestasi
kelompok sebagai satu kesatuan. Setiap peserta
didik tidak hanya bertanggung jawab atas
kemampuan dan keberhasilan dirinya, tetapi juga
bertanggung jawab atas keberhasilan dan
kemajuan kelompoknya.
(Cartono. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT (Teams-Games Tournament) untuk Meningkatkan
Kemampuan Teknik Dasar Bermain Kasti di Kelas V SD Negeri
179/IX Tanjung Harapan Semester I Tahuan Ajaran 2019/2020.
Jurnal Literasiologi. Volume 3, No. 3, Hal 117-128.)
Wawancara dengan Kepala Sekolah:
 Guru harus mendesain pembelajaran matematika
menjadi pembelajaran yang menyenangkan.
 Siswa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran, bukan hanya ketika diminta
mengerjakan soal.
 Gunakan model pembelajaran yang
mengakomodir siswa untuk belajar dan
bekerjasama dengan suasana menyenangkan.
Wawancara dengan teman sejawat:
 Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
 Lakukan ice breaking di sela-sela pembelajaran
akan peserta didik tidak tegang dalam belajar
matematika.
 Guru bisa menggunakan model pembelajaran
yang memiliki unsur permainan didalamnya.
2 Kemampuan Model Kajian Literatur: Adapun kelebihan model pembelajaran
peserta didik pembelajaran  Menurut Abidin dalam Robiyanto (2021) Problem kooperatif tipe PBL (Problem Based
dalam yang based learning merupakan model pembelajaran Learning) dalam kegiatan pembelajaran
memahami digunakan yang menyediakan pengalaman autentik yang di kelas saya yaitu:
isi bacaan oleh guru mendorong peserta didik untuk belajar aktif, 1. Peserta didik dilatih untuk selalu
teks masih mengkonstruksikan pengetahuan dan berpikir kritis dan terampil dalam
eksplanasi konvensional. mengintergrasikan konteks belajar disekolah dan menyelesaikan suatu permasalahan.
yang rendah belajar dikehidupan yang nyata secara alami. 2. Bisa memicu peningkatan aktivitas
pada muatan (Robiyanto, Agus. (2021). Pengaruh Model Problem Based peserta didik di kelas.
pelajaran Learning terhadap Hasil Belajar Peserta didik. Jurnal Pendidikan 3. Peserta didik terbiasa untuk belajar
Bahasa Guru Sekolah Dasar. Vol. 2, No. 1, Hal. 114-121.) dari sumber yang relevan.
Indonesia  Menurut Tirka dan Kusumawati (2017) Model 4. Kegiatan pembelajaran berjalan
kelas 6. pembelajaran berbasis masalah adalah model lebih kondusif dan efektif karena
pembelajaran yang di dalam kegiatan peserta didiknya dituntut untuk
pembelajaran menggunakan masalah untuk aktif.
belajar. Dengan mendapatkan suatu Adapun kelemahan model
permasalahan, peserta didik dapat melatih dan pembelajaran kooperatif tipe PBL
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan (Problem Based Learning) dalam
memecahkan masalah, serta mendapatkan kegiatan pembelajaran di kelas saya
pengetahuan berupa konsep-konsep penting. yaitu:
(Wayan Tirka dan Ni Made Kusumawati. (2017). Optimalisasi 1. Waktu yang dibutuhkan untuk
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Berbantuan menyelesaikan materi pembelajaran
Lembar Kerja Peserta didik (LKS) untuk Meningkatkan Aktivitas
lebih lama.
dan Hasil Belajar. International Journal of Elementary Education.
Vol.1 (1) pp. 86- 95.) 2. Bagi peserta didik yang belum
Wawancara dengan Kepala Sekolah: terbiasa menganalisis suatu
 Guru harus melibatkan peserta didik dalam permasalahan, biasanya enggan
kegiatan pembelajaran, bukan hanya sekedar untuk mengerjakannya.
transfer informasi.
 Sebaiknya peserta didik membangun sendiri
pengetahuannya melalui penyelesaian masalah
yang dekat dengan kehidupan sehari-hari agar
belajar menjadi lebih bermakna.
Wawancara dengan teman sejawat:
 Kebiasaan peserta didik untuk berliterasi perlu
ditingkatkan tidak hanya di saat jam pelajaran.
 Guru harus memiliki trik agar peserta didik
senang membaca sehingga mudah memahami
apa yang ia baca, bisa dengan bantuan
permainan ataupun media pembelajaran yang
menarik.
3 Rendahnya Guru belum Kajian Literatur: Adapun kelebihan media pembelajaran
hasil belajar menyediakan  Menurut Anomeisa & Ernaningsih dalam Dewi powerpoint interaktif dalam kegiatan
peserta didik media (2021) Powerpoint dapat menjadi media pembelajaran di kelas saya yaitu:
pada muatan pembelajaran pembelajaran yang interaktif karena fasilitas yang 1. Mudah diaplikasi sehingga dapat
pelajaran IPS yang terdapat di dalamnya mampu mendukung digunakan untuk semua ukuran
kelas 6 menarik. terciptanya interaksi antara siswa dengan media kelas.
materi Posisi pembelajaran. 2. Mempunyai variasi teknik penyajian
dan Peran (Dewi, N.L.P.S, dkk. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran yang menarik sehingga tidak
Indonesia Powerpoint Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI membosankan.
dalam SD. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Volume 5, 3. Bisa menyajikan berbagai
Kerjasama di Number 1, Tahun 2021, pp. 76-83) kombinasi gambar, warna, animasi
ASEAN.  Menurut Khaerunnisa, dkk dalam Anggraeni dan suara serta clipart yang
(2021) Media pembelajaran powerpoint dapat menarik perhatian.
membantu guru dalam mengembangkan teknik 4. Bisa digunakan berulang-ulang.
pengajaran terutama pada materi yang banyak Adapun kelemahan media
teori atau penjelasan. pembelajaran powerpoint interaktif
(Anggraeni, A. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran
dalam kegiatan pembelajaran di kelas
Berbasis Powerpoint Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik pada
Mata Pelajaran IPS Kelas VI. Jurnal Pendidik Anak Pintar dan saya yaitu:
Cerdas. Vol. 5 No. 2, Hal. 145-153) 1. Perlu mempunyai keterampilan
 Menurut Apriani dalam Dewi & Izzati (2020) khusus untuk menuangkan ide
Menurut Apriani (2018) PowerPoint terdapat fitur yang baik pada desain program
hyperlink dan suara yang dapat dipadukan yang dibuat agar gampang dicerna.
sehingga terciptalah sebuah presentasi 2. Perlu memiliki persiapan apabila
multimedia interaktif. Perpaduan hyperlink menggunakan teknik penyajian
dengan slide, dapat menciptakan sebuah animasi yang kompleks.
presentasi interaktif yang akan memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk
menggunakan strategi kognitif yang lebih tinggi.
(Dewi, M.D & Izzati, N. (2020). Pengembangan Media
Pembelajaran Powerpoint Interaktif Berbasis RME Materi Aljabar
Kelas VII SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Vol. 8 No.
2 Juli 2020 Hal . 217 – 226)
Wawancara dengan Kepala Sekolah:
 Guru perlu menggunakan model pembelajaran
kooperatif agar pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
 Guru perlu menggunakan media pembelajaran
yang menarik agar materi lebih mudah diterima
peserta didik.
 Untuk menghindari kebosanan peserta didik,
sebaiknya hindari metode ceramah karena
muatan pelajaran IPS memiliki materi yang
banyak.
Wawancara dengan teman sejawat:
 Guru perlu menyediakan media pembelajaran
yang menarik agar pengetahuan yang diterima
peserta didik bermakna.
 Diskusi dalam kegiatan pembelajaran juga
diperlukan untuk memperkuat pemahaman
peserta didik.
4 Rendahnya Pembelajaran Kajian Literatur: Adapun kelebihan model pembelajaran
hasil belajar yang  Menurut Satriaman, dkk (2018) Pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
peserta didik dilakukan berpusat pada peserta didik (student centered Tournaments) dalam kegiatan
pada muatan oleh guru learning) merupakan suatu pembelajaran yang pembelajaran di kelas saya yaitu:
pelajaran IPA belum menempatkan peserta didik sebagai pusat dari 1. Model TGT tidak hanya membuat
kelas 6 berpusat proses belajar. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang cerdas lebih
materi Energi pada peserta peserta didik berbeda dari pembelajaran berpusat menonjol dalam
Listrik. didik. pada guru (teacher centered learning) yang pembelajaran, tetapi peserta didik
menekankan transfer pengetahuan dari guru ke yang berkemampuan lebih rendah
peserta didik yang relatif bersifat pasif. juga ikut aktif dan
Pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta mempunyai peranan penting dalam
didik merupakan pembelajaran aktif dimana kelompoknya.
peserta didik memecahkan masalah, menjawab 2. Model pembelajaran TGT, akan
pertanyaan, merumuskan pertanyaan mereka menumbuhkan rasa kebersamaan
sendiri, berdiskusi, menjelaskan selama di kelas, dan saling
pembelajaran kooperatif, dimana peserta didik menghargai sesama anggota
bekerja dalam tim pada masalah dan proyek. keompoknya.
(Satriaman, Kadek Tenova, dkk. (2018). Implementasi Pendekatan 3. Model pembelajaran TGT, membuat
Student Centered Learning dalam Pembelajaran IPA dan peserta didik lebih bersemangat
Relevansinya dengan Hasil Belajar Peserta didik Kelas VIII SMP dalam mengikuti
Negeri 4 Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains
pelajaran. Karena dalam
Indonesia Volume 1, Nomor 1, Halaman: 12-22)
pembelajaran ini, guru menyajikan
 Menurut Anjarsari dalam Safitri (2018) Model
sebuah penghargaan
pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
pada peserta didik atau kelompok
pembelajaran inovatif yang dapat dilaksanakan di
terbaik.
kelas. Salah satu tipe dalam pembelajaran
4. Model pembelajaran ini, membuat pe
kooperatif yang dianggap dapat meningkatkan
serta didik
aktivitas belajar peserta didik, mengaktifkan
menjadi lebih senang dalam
peserta didik dan juga menyenangkan dalam
mengikuti pelajaran karena ada
proses belajar-mengajar adalah model
kegiatan permainan berupa
pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games
turnamen.
Tournament (TGT). Pada model ini peserta didik
Adapun kelemahan model
menempati posisi sangat dominan dalam proses
pembelajaran kooperatif tipe TGT
pembelajaran. Aktivitas belajar dengan
(Teams Games Tournaments) dalam
permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kegiatan pembelajaran di kelas saya
kooperatif tipe TGT memungkinkan peserta didik
yaitu:
dapat belajar lebih rileks disamping
1. Membutuhkan waktu yang lama.
menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,
2. Guru harus mempersiapkan model
persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Dalam
ini dengan baik sebelum diterapkan.
TGT ada kompetisi dalam bentuk turnamen,
Misalnya, membuat soal untuk
sehingga setiap peserta didik dapat
setiap meja turnamen, dan guru
menyumbangkan skor bagi kelompoknya.
(Safitri, Meilani. (2018). Penerapan Model Pembelajaran harus tahu urutan akademis peserta
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada didik dari yang tertinggi hingga
Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional 21 terendah.
Universitas PGRI Palembang 05 Mei 2018)
Wawancara dengan Kepala Sekolah:
 Guru perlu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.
 Gunakan model pembelajaran kooperatif agar
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
 Siapkan media pembelajaran yang menarik
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.
Wawancara dengan teman sejawat:
 Kegiatan pembelajaran dibuat semenarik
mungkin agar mudah dicerna dan dipahami
peserta didik. Bisa diselingi dengan permainan
dalam kegiatan pembelajaran.
 Media pembelajaran juga diperlukan untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih
nyata.

Anda mungkin juga menyukai