Oleh
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Slameto (2003:2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Baharuddin
(2010:12) belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman.Proses
belajar peserta didik dapat dilaksanakan dalam suatu proses pembelajaran di sekolah.
Gagne (1977) pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang
dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut,
Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa
pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang
sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal
yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
Dalam kegiatan pembelajaran harus terjadi komunikasi dua arah antara guru
dengan peserta didik agar suasana pembelajaran kondusif. Tidak lagi teacher center
melainkan student center sehingga proses pembelajaran di sekolah akan terarah dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Paradigma selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya
berpusat dengan guru (teacher center) sebagai sumber belajar, bukan berpusat pada peserta
didik (student center) sehingga guru akan mendominasi proses pembelajaran di dalam kelas
sedangkan peserta didiknya hanya pasif. Pembelajaran yang berpusat pada guru ini akan
mengakibatkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.
Rendahnya motivasi belajar peserta didik akan menghambat pencapaian tujuan
pendidikan dan harus ditangani dengan tepat. Seseorang yang memiliki inteligensia yang
cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi, hasil belajar akan optimal kalau
ada motivasi yang tepat (Sardiman, 2012: 75). Oleh karena itu diperlukan adanya motivasi
belajar supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk membuat best practice dengan
mengangkat topik “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VII materi pokok norma dan
keadilan sub materi norma dalam kehidupan bermasyarakat mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Mayong”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Best Practice ini adalah “Bagaimanakah implementasi
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik kelas VII materi pokok norma dan keadilan sub materi norma dalam
kehidupan bermsyarakat mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
SMP Negeri 2 Mayong?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik kelas VII norma dan keadilan sub materi norma dalam kehidupan bermasyarakat
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Mayong.
D. Manfaat penulisan
Manfaat yang diharapkan dari tulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoretis tulisan ini adalah untuk membuktikan kebenaran teori belajar yang
mengedepankan pembelajaran berbasis proyek sebagai langkah awal mengembalikan
semangat belajar peserta didik
2. Manfaat praktis
Adapun manfaat yang diharapkan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut.
a. Menjadi bahan masukan bagi guru khususnya di SMP Negeri 2 Mayong dan
sekolah lain pada umumnya tentang pentingnya meningkatan motivasi belajar
peserta didik
b. Menjadi acuan bagi guru khususnya di SMP Negeri 2 Mayong dan sekolah lain
pada umumnya dalam menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dalam
pembelajaran.
c. Menjadi acuan bagi penulis lain yang hendak melakukan kajian yang serupa dengan
tulisan ini
III. PEMBAHASAN
Pada bagian pembahasan ini, dibagi dalam tiga bagian pokok yaitu rancangan
pembelajaran,pelaksanaan pembelajaran, dan hasil yang diperoleh.
A. Rencana Pembelajaran
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
4.2 Mengampanyekan perilaku 4.2.1 Menyajikan hasil telaah pengertian dan macam-
sesuai norma-norma yang macam norma. (P5).
berlaku dalam
4.2.2 Menyajikan hasil telaah arti penting norma
kehidupan bermasyarakat untuk
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
mewujudkan keadilan
(P5)
C. Tujuan Pembelajaran
Aspek Sikap Spiritual dan Sosial
1.3.1 Melalui pembiasaan (Condition) peserta didik (Audiens) dapat mensyukuri dan
menyadari (Behavior) keberadaan dan pentingnya norma dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara (Degree).
2.3.1 Melalui keteladanan (Condition) peserta didik (Audiens) dapat mendukung dan
terlibat aktif (Behavior) menegakkan tata tertib di sekolah (Degree)
Aspek Pengetahuan dan Keterampilan
3.3.1 Melalui kegiatan ceramah plus (Condition) Peserta didik (Audiens) dapat
mendeskripsikan (Behavior ) pengertian dan macam-macam norma
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Degree).
3.3.2 Melalu kegiatan diskusi (STAD) (Condition) Peserta didik (Audiens) dapat
menyajikan hasil telaah (HOTS) pengertian dan macam-macam norma dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (C4-Degree)
D. Materi pembelajaran
1. Pengertian norma
2. Macam-macam norma
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
Dengan Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning serta metode
diskusi maka dapat meningkatkan motivasi belajar Peserta didik (Solusi Alternatif pilihan).
Peserta didik mempersiapkan buku peserta didik, alat, dan bahan untuk
mengikuti pelajaran
Apersepsi
Motivasi
Pengertian norma
Macam-macam norma.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian acuan
1. Orientasi Mengamati
pesera didik
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
terhadap
masalah . memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) pada
topik :
Pengertian dan macam-macam norma.
Dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin
tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar
Mengamati (Berpikir kritis dan kreatif (4C), tangguh
dalam menyelesaikan masalah serta berani
mengemukakan pendapat dengan rasa percaya diri
(Karakter); mampu membaca permasalahan serta
mengaitkannya dengan konsep yang akan dipelajari
(Literasi)) lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan:
Pengertian dan macam-macam norma.
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), Literasi materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan materi
Pengertian dan macam-macam norma.
Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
Pengertian dan macam-macam norma.
Menyimak
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai:
Pengertian dan macam-macam norma.
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi
2. Mengorgani- Menanya
sasikan peserta Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab,
didik
percaya diri dan pantang menyerah.
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi/gambar yang disajikan oleh guru.
Guru memberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan dengan menunjukkan sikap kesungguhan,rasa
ingintahu, dan sikap toleransi, guru memberikan
konfirmasi atas pertanyaan atau tanggapan peserta
didiktersebut (menanya) Nilai Karakter:
rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan
pantang menyerah.(Pembelajaran HOTS).
Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya
dan mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab
pertanyaanberdasarkan hasil pengamatan yang ada pada
buku paket;
Pendidik memfasilitasi peserta didik untukmenanyakan
hal-hal yang belum dipahami berdasarkanhasil
pengamatan dari buku paket yang didiskusikan bersama
kelompoknya;
Mengajukan pertanyaan (Kritis dan kreatif, serta berani
mengemukakan ide/pendapat-nya dengan rasaingin tahu,
pantang menyerah, jujur dan percaya diri) tentang :
Pengertian norma
Macam-macam norma
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu
4. Mengembang Mengkomunikasikan
kan dan Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk
menyajikan bekerjasama. Penguatan Pendidikan Karakter dan
hasil karya Pembelajaran Abad 21
Pengertian norma
Macam-macam norma
5. Menganalisi s Mengasosiasikan
dan Peserta didik melakukan refleksi dengan dibimbing oleh
mengevalua si guruterhadap hasil diskusi yang telah dilaksanakan.
proses Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
pemecahan koreksi dariguru terkait pembelajaran
masalah
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yangsedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
Pengertian norma
Macam-macam norma
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :
Pengertian norma
Macam-macam norma
3. PENUTUP 15 Menit
Menyimpulkan
Refleksi :
Guru memberikan pertanyaan tes akhir secara tertulis berupa soal Pilihan
Ganda sebanyak 10 soal (terlampir).
Penugasan
1. Kemandirian belajar
Manfaat lain dari penggunaan metode pembelajaran problem based learning adalah
meningkatkan kemandirian siswa siswi dalam belajar. Sang guru atau orangtua tidak
harus selalu mendampingi anak dalam belajar. Sebab sang anak bisa dibiarkan sendiri
untuk belajar secara mandiri melalui riset, penelitian, observasi yang dilakukan anak.
2. Siswa belajar lebih aktif
Salah satu manfaat metode pembelajaran problem based learning adalah mendorong
siswa agar lebih aktif dalam belajar. Belajar tidak harus diberikan materi pelajaran oleh
guru.
3. Pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran yang dilakukan saat ini bersifat tradisional umumnya tidak memliki
makna sedikitpun bagi setiap pelajar. Namun dengan menggunakan pembelajaran
dengan basis masalah atau problem based learning akan membuat pembelajaran lebih
bermakna. Setiap peserta didik mengerti esensi pendidikan dalam mencari dan
menyelesaikan masalah.
4. Peningkatan keterampilan bekerjasama
Manfaat metode pembelajaran problem based learning juga ikut meningkatkan
kemampuan kerjasama. Karena anda belajar yang dihadapkan langsung pada masalah.
Anda memerlukan kerjasama yang baik dengan orang lain dalam mengatasi masalah
yang ada secara bersama-sama.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil best practice yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri 2 Mayong dapat
disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik. Hal tersebut didasarkan pada indikator pengamatan yaitu:
1) peserta didik tekun dalam mengerjakan proyek;
2) peserta didik ulet menghadapi kesulitan dalam mengerjakan proyek;
4) peserta didik menunjukkan sikap senang bekerja; dan
5) peserta didik dapat mempertahankan pendapatnya saat mempresentasikan hasil projek.
Model Problem Based Learning (PBL) juga memberikan dampak positif terhadap
pembentukan perilaku pada diri peserta didik anatara lain perilaku kejujuran, kerja sama,
peduli, tanggung jawab, dan disiplin
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan kepada guru
untuk senantiasa memperhatikan kondisi kesiapan belajar peserta didik sebelum memulai
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar pembelajaran yang diberikan lebih bermakna dan
dipahami oleh peserta didik. Selain itu, perlu dilakukan berbagai variasi model dan bentuk
pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik tetap senang dan tidak bosan dalam
mengikuti pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi Muhamad, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unissula
Press
A.M, Sardiman (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja. Grafindo
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN