Anda di halaman 1dari 24

BEST PRACTICE

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)


UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII
MATERI POKOK NORMA DAN KEADILAN
SUB MATERI NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DI SMP NEGERI 2 MAYONG

Oleh

Hanna Rahma Aprilia Novitasari


email : hannayusuf91@gmail.com

(SMP Negeri 2 Mayong)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Slameto (2003:2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Baharuddin
(2010:12) belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman.Proses
belajar peserta didik dapat dilaksanakan dalam suatu proses pembelajaran di sekolah.
Gagne (1977) pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang
dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut,
Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa
pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang
sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal
yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
Dalam kegiatan pembelajaran harus terjadi komunikasi dua arah antara guru
dengan peserta didik agar suasana pembelajaran kondusif. Tidak lagi teacher center
melainkan student center sehingga proses pembelajaran di sekolah akan terarah dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Paradigma selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya
berpusat dengan guru (teacher center) sebagai sumber belajar, bukan berpusat pada peserta
didik (student center) sehingga guru akan mendominasi proses pembelajaran di dalam kelas
sedangkan peserta didiknya hanya pasif. Pembelajaran yang berpusat pada guru ini akan
mengakibatkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.
Rendahnya motivasi belajar peserta didik akan menghambat pencapaian tujuan
pendidikan dan harus ditangani dengan tepat. Seseorang yang memiliki inteligensia yang
cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi, hasil belajar akan optimal kalau
ada motivasi yang tepat (Sardiman, 2012: 75). Oleh karena itu diperlukan adanya motivasi
belajar supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk membuat best practice dengan
mengangkat topik “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VII materi pokok norma dan
keadilan sub materi norma dalam kehidupan bermasyarakat mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Mayong”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Best Practice ini adalah “Bagaimanakah implementasi
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik kelas VII materi pokok norma dan keadilan sub materi norma dalam
kehidupan bermsyarakat mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
SMP Negeri 2 Mayong?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik kelas VII norma dan keadilan sub materi norma dalam kehidupan bermasyarakat
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Mayong.
D. Manfaat penulisan
Manfaat yang diharapkan dari tulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoretis tulisan ini adalah untuk membuktikan kebenaran teori belajar yang
mengedepankan pembelajaran berbasis proyek sebagai langkah awal mengembalikan
semangat belajar peserta didik
2. Manfaat praktis
Adapun manfaat yang diharapkan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut.
a. Menjadi bahan masukan bagi guru khususnya di SMP Negeri 2 Mayong dan
sekolah lain pada umumnya tentang pentingnya meningkatan motivasi belajar
peserta didik
b. Menjadi acuan bagi guru khususnya di SMP Negeri 2 Mayong dan sekolah lain
pada umumnya dalam menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dalam
pembelajaran.
c. Menjadi acuan bagi penulis lain yang hendak melakukan kajian yang serupa dengan
tulisan ini

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Belajar
Slameto (2003:2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Baharuddin (2010:12) belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-
pengalaman.
Sudjana (2009: 28), memandang belajar suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan dari seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan
dalam berbagai bentuk seperti 2 Model & Metode Pembelajaran di Sekolah perubahan
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, percakapan, kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar.
Menurut Djamarah (2008: 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Gagne (dalam Anitah, 2008:13) belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
B. Pentingnya model pembelajaran
Selain mengajar, tugas lain seorang guru adalah menggerakkan hati peserta didi untuk mau
belajar. Untuk mencapai hal tersebut maka hal pokok yang mesti diperhatikan adalah model
pembelajaran. Model pembelajaran yang monoton akan mengakibatkan kebosanan belajar
pada peserta didik, sebaliknya model pembelajaran yang variatif akan memberikan
ransangan belajar sekaligus memberikan pengalaman belajar baru bagi peserta didik. Model
pembelajaran adalah satu bentuk pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa yang bertujuan
untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.
Model pembelajaran dapat berbentuk praktis maupun teoretis. Joyce & Weil (dalam
Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang
lain. Menurut Mulyono (2018:89), model belajar merupakan kerangka konseptual yang
menggambarkan prosedur sistematik dalam pengorganisasian pengalaman belajar guna
mencapai kompetensi belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan usaha untuk menjadikan pembelajaran lebih baik, lebih menyenangkan. Oleh
karena itu, pendidik harus mampu menerapkan model pembelajaran yang variatif untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
Pada dasarnya, model belajar yang baik dapat dikenali dengan beberapa ciri, yaitu:
1. mempunyai prosedur sistematik;
2. hasil dan tujuan belajar ditetapkan secara khusus;
3. penetapan lingkungan dilakukan secara khusus;
4. peserta didik mampu berinteraksi dengan lingkungan.
C. Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) merupakan satu dari banyak model pembelajaran yang
sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju dan banyak diimplementasikan di
banyak lembaga-lembaga keguruan baik lembaga guruan formal maupun non formal.
Terjemahan dalam bahasa Indonesia, Problem Based Learning bermakna sebagai
pembelajaran berbasis masalah.
Adapun langkah-langkah PBL adalah sebagai berikut.
1. Orientasi peserta didik pada masalah;
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

III. PEMBAHASAN
Pada bagian pembahasan ini, dibagi dalam tiga bagian pokok yaitu rancangan
pembelajaran,pelaksanaan pembelajaran, dan hasil yang diperoleh.
A. Rencana Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 2 Mayong


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Norma dan Keadilan
Sub materi pokok : Norma dalam kehidupan bermasyarakat
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 Menit

A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1.2 Menghargai norma-norma 1.2.1 Bersyukur atas keberadaan norma dalam
keadilan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
kehidupan bermasyarakat bernegara. (A1)
sebagai anugerah Tuhan yang 1.2.2 Menyadari pentingnya penegakan hukumuntuk
Maha Esa. kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan
bernegara. (A3)

2.2 Mematuhi norma-norma yang 2.2.1 Mendukung proses penegakan hukum.(A4).


berlaku dalam kehidupan
2.2.2 Terlibat aktif dalam menegakkan tatatertib di
bermasyarakat untuk sekolah. (A4)
mewujudkan keadilan
3.2 Memahami norma-norma yang 3.2.1 Mendeskripsikan pengertian dan macam-macam
berlaku dalam kehidupan norma.(C2)
bermasyarakat untuk 3.2.2 Mendesripsikan macam-macam norma dalam
mewujudkankeadilan. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.(C2).
2.2.3 Menunjukkan perilaku sesuai norma.(C1).
2.2.4 Menunjukkan macam-macamkeadilan.(C1)
2.2.5 Menganalisis pentingnya norma hukumdalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan
bernegara. (C4)

4.2 Mengampanyekan perilaku 4.2.1 Menyajikan hasil telaah pengertian dan macam-
sesuai norma-norma yang macam norma. (P5).
berlaku dalam
4.2.2 Menyajikan hasil telaah arti penting norma
kehidupan bermasyarakat untuk
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
mewujudkan keadilan
(P5)

4.2.3 Mempraktikkan perilaku menaati norma dalam


lingkungan sekolah.(P3)

C. Tujuan Pembelajaran
Aspek Sikap Spiritual dan Sosial
1.3.1 Melalui pembiasaan (Condition) peserta didik (Audiens) dapat mensyukuri dan
menyadari (Behavior) keberadaan dan pentingnya norma dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara (Degree).
2.3.1 Melalui keteladanan (Condition) peserta didik (Audiens) dapat mendukung dan
terlibat aktif (Behavior) menegakkan tata tertib di sekolah (Degree)
Aspek Pengetahuan dan Keterampilan
3.3.1 Melalui kegiatan ceramah plus (Condition) Peserta didik (Audiens) dapat
mendeskripsikan (Behavior ) pengertian dan macam-macam norma
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Degree).

3.3.2 Melalu kegiatan diskusi (STAD) (Condition) Peserta didik (Audiens) dapat
menyajikan hasil telaah (HOTS) pengertian dan macam-macam norma dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (C4-Degree)

D. Materi pembelajaran

1. Pengertian norma
2. Macam-macam norma

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
Dengan Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning serta metode
diskusi maka dapat meningkatkan motivasi belajar Peserta didik (Solusi Alternatif pilihan).

F. Sumber Bahan Ajar

1. Media : PPT, Artikel

2. Alat/Bahan : LCD, Proyektor

3. Sumber buku bahan :


a. Baskoro, Agus. 2019. Pendidikan Pancasila dam Kewarganegaraan. Sukoharjo:
Maestro.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku g u r u Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
c. Khilya, Sigit, & Aprilia. 2018. Detik Detik USBN Pendidikan Pancasila dam
Kewarganegaraan Tahun Pelajaran 2018/2019.Yogyakarta : Intan
Pariwara.etode Pembelajaran
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU


1. Pendahuluan 15 menit
Orientasi:

(Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran,


menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter)
serta membiasakan membaca dan memaknai isi dalam doa (Literasi))

 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa


untukmemulai pembelajaran.

 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mengajak mereka


untukmerapikan meja, kursi serta kebersihan kelas.

 Peserta didik mempersiapkan buku peserta didik, alat, dan bahan untuk
mengikuti pelajaran

 Guru bersama peserta didik menyanyikan lagu “Garuda Pancasila”

Apersepsi

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan


dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya pada BAB 1 tentang Perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara

 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran


yangakan dilakukan.

Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang


akandipelajari.

 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-


sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang:

Pengertian norma
Macam-macam norma.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.

 Mengajukan pertanyaan.

 Peserta didik menjawab pertanyaaan guru tentang materi untuk


mengecek penguasaan awal kompetensi yang sudah dimilikipeserta
didik.

Pemberian acuan

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat


itu.

 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan


KKM.

2. Kegiatan Inti (Sintak model pembelajaran) 50 menit

1. Orientasi Mengamati
pesera didik
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
terhadap
masalah . memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan
rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) pada
topik :
Pengertian dan macam-macam norma.
Dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin
tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan gambar
 Mengamati (Berpikir kritis dan kreatif (4C), tangguh
dalam menyelesaikan masalah serta berani
mengemukakan pendapat dengan rasa percaya diri
(Karakter); mampu membaca permasalahan serta
mengaitkannya dengan konsep yang akan dipelajari
(Literasi)) lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan:
Pengertian dan macam-macam norma.
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), Literasi materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan materi
Pengertian dan macam-macam norma.
 Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
Pengertian dan macam-macam norma.
 Menyimak
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai:
Pengertian dan macam-macam norma.
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi
2. Mengorgani- Menanya
sasikan peserta Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab,
didik
percaya diri dan pantang menyerah.
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi/gambar yang disajikan oleh guru.
 Guru memberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan dengan menunjukkan sikap kesungguhan,rasa
ingintahu, dan sikap toleransi, guru memberikan
konfirmasi atas pertanyaan atau tanggapan peserta
didiktersebut (menanya) Nilai Karakter:
rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri dan
pantang menyerah.(Pembelajaran HOTS).
 Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya
dan mencatat fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab
pertanyaanberdasarkan hasil pengamatan yang ada pada
buku paket;
 Pendidik memfasilitasi peserta didik untukmenanyakan
hal-hal yang belum dipahami berdasarkanhasil
pengamatan dari buku paket yang didiskusikan bersama
kelompoknya;
Mengajukan pertanyaan (Kritis dan kreatif, serta berani
mengemukakan ide/pendapat-nya dengan rasaingin tahu,
pantang menyerah, jujur dan percaya diri) tentang :
Pengertian norma
Macam-macam norma
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu

kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk


pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat. Misalnya :

Kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS).


1. Mengapa manusia dalam kehidupannya perlu
norma?
2. Bagaimana akibatnya jika norma tidak dipatuhi?
3. Bagaimana caranya agar norma dipatuhi oleh
masyarakat? (HOTS)
4. Berilah contoh penerapan norma di sekolah, keluarga,
serta masyarakat. Masing-masing 2contoh!
3. Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi
individu dan dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung
kelompok
jawab dan pantang menyerah (Karakter),literasi (membaca)

 Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompokuntuk


bekerjasama.
 Peserta didik Menyaksikan Video yang diputar melalui lcd
proyektor dan diberikan permasalahan dalam bentuk
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
 Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan dan
mengeksplorasi data dari aneka sumber yang akan
digunakan untuk menyelesaikan permasalahanSetelah
menyaksikan video yaang ditayangkan di lcd proyektor.
 Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
melalui kegiatan:
1. Mengamati obyek/kejadian,
Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca)dengan rasa ingin
tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
2. Membaca sumber lain selain buku teks
Mengunjungi perpustakaan sekolah untuk mencari
informasi dan membaca artikel tentang :
Pengertian norma
Macam-macam norma
3. Mengumpulkan data/informasi
Melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna
menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu:
Pengertian norma
Macam-macam norma
4. Aktivitas
Mengembangkan kemampuan berpikirkritis, kreatif,
berkomunikasi dan bekerjasama (4C) Setelah kalian
mencari informasi dengan membaca wacana materi di
atas dan sumber belajar lain,tulislah apa yang sudah
kalian ketahui tentangnorma, seperti :
Pengertian norma
Macam-macam norma
5. Mempraktikan
Mengembangkan kemampuanberpikir kritis, kreatif,
berkomunikasi dan bekerjasama (4C)
6. Mendiskusikan
Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling
berkomunikasi dalamkelompok (4C), dengan rasa
ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter)
7. Saling tukar informasi tentang :
Pengertian norma
Macam-macam norma
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat

4. Mengembang Mengkomunikasikan
kan dan Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk
menyajikan bekerjasama. Penguatan Pendidikan Karakter dan
hasil karya Pembelajaran Abad 21

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok


mengenai permasalahan di Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD), dengan sikap percaya diri dan penuh
komunikatif sedangkan kelompok lainnya menanggapi.

 Pendidik mendorong agar peserta didik secara aktif


terlibat dalam diskusi kelompok serta saling bantu
untuk menyelesaikan masalah(Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi
dan bekerjasama (4C),)

 Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok,


pendidik memperhatikan dan mendorong semua
peserta didik untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng
jauh pekerjaannya dan bertanya (Nilai Karakter:
rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, percaya diri
dan pantang menyerah)apabila ada yang belum
dipahami, bila diperlukan pendidik memberikan
bantuan secara klasikal.

 Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan


berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan

 Mempresentasikan (Komunikasi dan bekerjasama


(4C) dalam menyampaikan hasil gagasan/ ide-ide
(Karakter), serta membiasakan menuliskan hasil
kerja pada media sederhana (Literasi) Berpikir
kritis, bekerjasama dan mampuberkomunikasi) hasil
diskusi kelompok secara klasikal tentang :

Pengertian norma
Macam-macam norma

 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.

 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta


didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan(Berpikir kritis dan bekerjasama


(4C) dalam menyusun kesimpulan yang tepat sesuai
dengan konsep(Literasi) dengan rasa ingin tahu dan
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan
secara tertulis tentang
Pengertian norma
Macam-macam norma
Penerapan norma

 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku


pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada peserta
didik.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan peserta didik terhadap materi
pelajaran.

5. Menganalisi s Mengasosiasikan
dan Peserta didik melakukan refleksi dengan dibimbing oleh
mengevalua si guruterhadap hasil diskusi yang telah dilaksanakan.
proses Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
pemecahan koreksi dariguru terkait pembelajaran
masalah
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yangsedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
Pengertian norma
Macam-macam norma
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :
Pengertian norma
Macam-macam norma
3. PENUTUP 15 Menit

Menyimpulkan

Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran


melaluitanya jawab secara klasikal.

Refleksi :

Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan peserta didik tentang :

a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari tentang Norma?


b. Sikap apa yang kalian peroleh dan harus dimanifestasikan dalam
kehidupan sehari hari dari pembelajaran ini ?
c. Ketrampilan apa yang kalian peroleh dalam pembelajaran ini ?
d. Renungkan Kembali apa yang akan terjadi jika
dalam hidup ini tidak adanormamatau aturan ?
e. Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil telaahkelompok.

Post Test/Tes Akhir

Guru memberikan pertanyaan tes akhir secara tertulis berupa soal Pilihan
Ganda sebanyak 10 soal (terlampir).

Penugasan

Coba Buatlah kliping tentang penerapan norma dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Cari diinternet/media sosial
kemudian diprint Out) yang ditempel pada kertas HVS).
B. Hasil yang diperoleh
Berdasarkan hasil pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn), dengan menerapkan Model Problem Based Learning (PBL) terlihat bahwa terjadi
peningkatan motivasi belajar peserta didik. Hal tersebut didasarkan pada indikator
pengamatan yaitu:

1. Kemandirian belajar

Manfaat lain dari penggunaan metode pembelajaran problem based learning adalah
meningkatkan kemandirian siswa siswi dalam belajar. Sang guru atau orangtua tidak
harus selalu mendampingi anak dalam belajar. Sebab sang anak bisa dibiarkan sendiri
untuk belajar secara mandiri melalui riset, penelitian, observasi yang dilakukan anak.
2. Siswa belajar lebih aktif
Salah satu manfaat metode pembelajaran problem based learning adalah mendorong
siswa agar lebih aktif dalam belajar. Belajar tidak harus diberikan materi pelajaran oleh
guru.
3. Pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran yang dilakukan saat ini bersifat tradisional umumnya tidak memliki
makna sedikitpun bagi setiap pelajar. Namun dengan menggunakan pembelajaran
dengan basis masalah atau problem based learning akan membuat pembelajaran lebih
bermakna. Setiap peserta didik mengerti esensi pendidikan dalam mencari dan
menyelesaikan masalah.
4. Peningkatan keterampilan bekerjasama
Manfaat metode pembelajaran problem based learning juga ikut meningkatkan
kemampuan kerjasama. Karena anda belajar yang dihadapkan langsung pada masalah.
Anda memerlukan kerjasama yang baik dengan orang lain dalam mengatasi masalah
yang ada secara bersama-sama.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil best practice yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri 2 Mayong dapat
disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik. Hal tersebut didasarkan pada indikator pengamatan yaitu:
1) peserta didik tekun dalam mengerjakan proyek;
2) peserta didik ulet menghadapi kesulitan dalam mengerjakan proyek;
4) peserta didik menunjukkan sikap senang bekerja; dan
5) peserta didik dapat mempertahankan pendapatnya saat mempresentasikan hasil projek.
Model Problem Based Learning (PBL) juga memberikan dampak positif terhadap
pembentukan perilaku pada diri peserta didik anatara lain perilaku kejujuran, kerja sama,
peduli, tanggung jawab, dan disiplin
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan kepada guru
untuk senantiasa memperhatikan kondisi kesiapan belajar peserta didik sebelum memulai
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar pembelajaran yang diberikan lebih bermakna dan
dipahami oleh peserta didik. Selain itu, perlu dilakukan berbagai variasi model dan bentuk
pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik tetap senang dan tidak bosan dalam
mengikuti pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi Muhamad, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unissula
Press

A.M, Sardiman (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja. Grafindo

Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:


Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai