Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISU GLOBAL

Disusun oleh :
1. Efi Seftiyaningsih, S.Pd.
2. Siti Wida Widiana, S.Pd
3. Riyanti Purwitasari Jamaludin, S.Pd
4. Resti Fitriani, S.Pd.
5. Tita Agustina, S.Pd.

LATIHAN DASAR CPNS KAB. GARUT


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI LEMBAGA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI BANDUNG
2021
ISU-ISU GELOBAL AKTUAL

Isu global merupakan setiap permasalahan lingkungan, peristiwa dan dampak yang ditimbulkan
dari permasalahan tersebut yang mengakibatkan dampak luas dan serius bagi dunia serta menyeluruh
sehingga menyita perhatian masyarakat global. Ada beberapa isu global aktual yang menyita
perhatian publik saat ini, diantaranya yaitu:
1. Ditemukannya Kasus positif sebanyak 2.720 di Indonesia
(Video pendukung : https://www.youtube.com/watch?v=-rTleqFMub0 )
2. Terjadinya kasus terorisme dan radikalisme yang ada di Indonesia
(Video pendukung : https://www.youtube.com/watch?v=kTCa0JL58EY )
3. Kasus korupsi para pejabat Negara
(Video pendukung : https://www.youtube.com/watch?v=_8yiQvEMkOM )
Dari beberapa isu kontemporer di atas, kami akan membahas isu “ Kurangnya kesadaran
masyarakat akan bahaya Covid-19 di Indonesia”

Berikut ini merupakan pemaparan terkait isu-isu global aktual yang terjadi saat ini:
A. Lingkup Isu
Seperti yang kita ketahui, Indonesia bahkan dunia sedang tidak baik-baik saja.
Sejak bulan Maret tahun 2020, Indonesia menjadi salah satu negara yang terjangkit
wabah virus corona yang dikenal dengan nama Covid 19, hingga saat ini sampai satu
tahun sudah berlalu. Wabah ini sudah tersebar luas di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kemunculan penyakit Covid 19 ini telah menyebabkan keresahan
bagi seluruh warga tanpa terkecuali. Dari hari ke hari angka kejadian pasien
terkonfirmasi positif semakin tinggi, selain itu tanda dan gejala serta akibat penyakit ini
telah menyebabkan
kekhawatiran dan ketakutan sehingga muncul masalah baru yakni masalah sosial,
salah satu contohnya adalah stigma. Banyak stigma negatif yang terjadi di lingkungan
masyarakat terhadap penderita yang terkonfirmasi positif Covid 19. Pada penderita
yang terkonfirmasi positif Covid 19 yang melakukan isolasi mandiri dikucilkan oleh
masyarakat sekitar bahkan keluarganya sendiri. Stigma ini melekat bukan hanya pada
saat menjadi pasien, bahkan ketika sudah sembuh dari Covid 19 pun masih dikaitkan
sengan stigma negatif. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap informasi terkait
Covid 19 menjadi salahsatu faktor stigma negatif semakin kuat di kalangan masyarakat.

B. Deskripsi Isu
Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret
2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada tanggal 9
April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa
Tengah sebagai provinsi paling terpapar SARS-CoV-2 di Indonesia. Tanggal 22 September
2021 ditemukan kasus baru dengan jumlah 2.720 positif da n Indonesia telah melaporkan
4.198.678 kasus positif namun sebanyak 5.356 dinyatakan sembuh sehingga total junlah yang
sembuh berjumlah 4.008.062.

C. Dampak Isu
Pandemi covid-19 berdampak besar pada kesehatan masyarakat, juga sangat berdampak
terhadap berbagai macam aspek kehidupan yaitu perekonomian, pendidikan,pariwisata dan
kehidupan sosial di masyarakat. Akibat pandemi ini banyak kegiatan di masyarakat dihentikan
sama halnya di dunia pendidikan karena pemerintah menerapkan berbagai macam kebijakan
untuk menanggulangi penyebaran covid-19.
Akibat dari kebijakan ini aktifitas masyarakat mulai menurun dan ini juga berdampak
pada perekonomian masyarakat yang menurun karena adanya pembatasan aktifitas. Pendidikan
dialihkan menjadi pembelajaran secara daring yang mungkin bagi sebagian orang masih sangat
sulit untuk mengikutinya. Banyak sekali dampak lainnya dari pandemi ini. Oleh karena itu
pemerintah mempercepat proses vaksinasi dan menerapkan aturan PROKES yang ketat untuk
menanggulangi pandemi ini.
MENAPIS ISU DENGAN TEKNIK USG

No ISU U S G Jumlah Peringkat


1 Ditenukannya
kasus baru
positif COVID-
19 di
Sebanyak 2.720 5 4 4 13 I

Indonesia
2 Terjadinya kasus
terorisme dan
radikalisme yang 3 2 2 7 III
ada di Indonesia
3 Kasus korupsi para 4 3 3 11 II
pejabat Negara

Kriteria Penetapan :
1. Urgency (seberapa mendesak itu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti) :
1 = tidak mendesak untuk diselesaikan
2 = kurang mendesak untuk diselesaikan
3 = cukup mendesak untuk diselesaikan
4 = mendesak untuk diselesaikan
5 = sangat mendesak untuk diselesaikan
2. Seriousness (seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yangditimbulkan) :
1 = tidak serius untuk dibahas
2 = kurang serius untuk dibahas
3 = cukup serius untuk dibahas
3. Growth (seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditanganisebagaimana mestinya) :
1 = tidak besar kemungkinan memburuknya isu
2 = kurang besar kemungkinan memburuknya isu
3 = cukup besar kemungkinan memburuknya isu
4 = besar kemungkinan memburuknya isu
5 = sangat besar kemungkinan memburuknya isu

D. Mengkaji & Menyepakati Sebab-Sebab yang Paling Mungkin

Penyebab Akibat

Surroundings System

Kurangnya
Kurangnya
kepercayan
pengetahuan

Kurangnya

Tidak mengerti Di anggap virus kesadaran


protokol kesehatan biasa masyarakat
akan bahaya
Pandemi
COVID-19
Diduga Adanya Di anggap virus
di Indonesia
konspirasi biasa

Pemahaman Tidak konsisten


SDM

Skill Supplier
e. Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Isu
Pemerintah Pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membuat
empat strategi yang akan secara konsisten dilakukan untuk menguatkan kebijakan physical
distancing sebagai strategi dasar demi mengatasi pandemi Virus Corona COVID-19.Juru bicara
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Ahmad Yurianto, mengungkapkan
strategi pertama sebagai penguatan strategi dasar itu adalah dengan gerakan masker untuk
semua yang mengampanyekan kewajiban memakai masker saat berada di ruang publik atau di
luar rumah.
Strategi kedua, lanjut Yuri, adalah penelusuran kontak (tracing) dari kasus positif yang
dirawat denganmenggunakan rapid test atau tes cepat. Di antaranya adalah pada orang terdekat,
tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID-19, serta pada masyarakat di daerah yang
ditemukan kasus banyak.
Strategi ketiga adalah edukasi dan penyiapan isolasi secara mandiri pada sebagian hasil
tracing yang menunjukan hasil tes positif dari rapid tes atau negatif dengan gejala untuk
melakukan isolasi mandiri.
Strategi keempat adalah isolasi Rumah Sakit yang dilakukan kala isolasi mandiri tidak
mungkin dilakukan, seperti karena ada tanda klinis yang butuh layanan definitif di Rumah
Sakit.

Anda mungkin juga menyukai