Anda di halaman 1dari 72

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

DISUSUN OLEH :

1. RIZKY TRI WIDYANTI (2019143218)


2. LILI YOVITA (2019143221)
3. UPIK ZARINA MAHARANI (2019143229)
4. ELI ASTRIANA (2019143238)
5. WAHYUNI DIAH PRATAMI (2019143240)

KELAS : 6F PGSD
KELOMPOK : 1 ( SATU )
DOSEN PENGAMPUH : HENDRI GUNAWAN, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan proposal penelitian Tindakan kelas tepat waktu. Tanpa rahmat dan
pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu menyelesaikan proposal ini dengan baik. Tidak
lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga proposal “UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT” dapat diselesaikan.
proposal ini buat guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Tidak lupa
juga penulis ucapkan Terima Kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
dorongan,motivasi,bimbingan,arahan dan saran yang telah diberikan sehingga proposal ini
dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap proposal ini dapat membantu guru kelas
dalam meningkatkan minat belajar siswa.

Penulis menyadari proposal ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar proposal ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal ini, baik terkait penulisan
maupun isinya, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palembang, 1 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................5
1.4 Batasan Masalah.............................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................25

BAB IV PENELITIAN DAN HASIL.................................................................35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................47

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................49

REVIEW………………………………………………………………………….51

LAMPIRAN……………………………………………………………………...54

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap anak pasti memiliki rasa ingin tahu akan berbagai hal. Rasa ingin tahu ini di
tandai dengan adanya akal. Dari akal inilah membuat anak dapat belajar berbagai hal dan
ilmu pengetahuan . Untuk mengarahkan rasa ingin tahu anak maka diperlukan
pendidikan. Pendidikan sendiri adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara (UU No. 20 tahun 2003).
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu
lingkungan pendidikan keluarga, lingkungan pendidikan sekolah, dan lingkungan
pendidikan masyarakat. Sekolah merupakan lembaga yang dibuat sebagai sarana tempat
belajar siswa di bawah pengawasan guru melalui rangkaian proses kegiatan belajar dan
mengajar di kelas.
Adams dan Decey berpendapat bawah Kegiatan belajar mengajar adalah bentuk
terselenggarakan kegiatan yang dSpdPndu oleh tenaga pendidik (guru) sebagai pengajar,
pimpinan kelas, pengatur lingkungan, pembimbing, partisSpdPn, perencana, suvervisor,
evaluator, dan konselor. Artinya guru memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar agar informasi ataupun materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik untuk
menjadi bekal yang berguna bagi peserta didik.
Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) merupakan salah satu mata pelajaran pada
kurikulum 2013 yang diajarkan di Sekolah Dasar dalam bentuk pembelajaran tematik.
Mata pelajaran ini terintegrasi dengan mata pelajaran lain sehingga membentuk
pembelajaran terpadu dan tersusun pada satu tema yang telah di angkat. Seni Budaya
dan Prakarya diajarkan kepada siswa untuk mengembangkan kecerdasan, kreativitas dan
keterampilan siswa khususnya dalam bidang seni sebagai bentuk pengenalan dan
pelestarian keberagaman budaya Indonesia.
Untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang dapat menarik minat belajar
siswa maka dibutuhkan guru yang kreatif dalam menyajikan materi, baik dengan
menggunakan metode pembelajaran yang interaktif maupun menggunakan media

4
pembelajaran untuk dapat merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang
diajarkan sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat dan tertarik akan materi yang
disampaikan.
Berdasarkan hasil observasi penulis di SD Negeri 22 Betung terlihat bahwa proses
pembelajaran yang dilakukan masih cenderung pasif dengan guru menggunakan metode
ceramah dalam penyampaian materi dengan siswa yang hanya mendengarkan dan
mencatat saja. Sehingga membuat pembelajaran menjadi monoton dan kurang mendapat
perhatian dan minat siswa.
Untuk mengatasi hal tersebut guru perlu melakukan pembenahan dari segi
penggunaan metode mengajar agar terciptanya pembelajaran yang aktif dan menarik
minat siswa. Salah satunya dengan menggunakan metode Teams Games Turnamen
(TGT). Metode pembelajaran Teams Games Turnamen ini adalah metode pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa menjadi beberapa
kelompok kecil dan melakukan Games Turnament.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul “UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TURNAMENT”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan tersebut, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah apakah penggunaan metode pembelajaran Teams
Games Turnament dapat meningkatkan minat belajar siswa.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk membuktikan adakah peningkatan
minat belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Games
Turnament.

1.4 Pembatasan Masalah


Agar proposal penelitian ini lebih jelas dan terarah, peneliti memberikan batasan
masalah, antara lain:
1. Meningkatkan minat belajar siswa pada materi tari daerah mata Pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya (SBdP) tema 7 semester genap kelas VI di SD Negeri 22
Betung Tahun ajaran 2021/2022.

5
2. Dengan metode yang digunakan adalah metode pembelajaran Teams Games
Turnament.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI


2.1.1 Minat
Pengertian minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan.
Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek
tertentu. Minat yaitu sesuatu hal yang mendukung daya ketertarikan seseorang
kepada suatu kegiatan, orang ataupun suatu benda.
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseoranguntuk
melakukan apa yang diinginkan bila orang tersebut diberi kebebasan untuk
memilih (Elisabeth B. Hurlock, 1999:114). Menurut Bingham dan Mac Daniel
(dalam Munandir, 1997: 146), minat adalah kecenderungan orang untuk tertarik
dalam suatu pengalaman dan untuk terus demikian itu. Kecenderungan itu tetap
bertahan sekalipun seseorang sibuk mengerjakan hal lain. Kegiatan yang diikuti
seseorang karena kegiatan itu menarik baginya, merupakan perwujudan minatnya.
Minat juga merupakan kecenderungan tingkah laku umum seseorang untuk
tertarik kepada sekelompok hal tertentu (Guilford dalam Munandir, 1997: 146).
Sedangkan menurut Abd. Rahman Abror (1993: 112) minat mengandung unsur
kognisi (logika), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Unsur konasi dalam arti
minat ini didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju
adalah minat tersebut. Unsur emosi terdapat karena dalam partisSpdPsi atau
pengalaman tertentu (rasa senang), sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan
dari kedua unsur tersebut yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan dan hasrat
untuk melakukan sesuatu kegiatan.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
salah satu daya tarik seseorang dengan suatu hal yang baru, baik itu suatu objek,
seseorang, kegaitan ataupun ilmu yang memberikan suatu pembelajaran yang dapat
dilakukan secara sadar.

2.1.2 Belajar
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu melalui
pelatihan-pelatihan dan pengalaman-pengalaman dalam intraksi dengan
lingkungannya atau suatu usaha yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam

7
diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari
berbagai materi yang telah dipelajari.
Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan prilaku
berkat pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap
aspek organisme atau pribadi”. Selanjutnya menurut Dimyati dan Mudjiono (2006)
:Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam
proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif
berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan
sosial.
Djamarah dan Zain (2010) berpendapat bahwa Belajar adalah proses
perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah
perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar yaitu suatu
usaha yang dilakukan oleh individual seseorang secara sadar untuk mendapatkan
suatau perubahan baik dalam tinhkah laku, pengetahuan, sikap dan juga
keterampilan.

2.1.3 Minat Belajar


Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat belajar adalah suatu
ketertarikan terhadap suatu pelajaran yang kemudian mendorong individu untuk
mempelajari dan menekuni pelajaran tersebut. Mengembangkan minat terhadap
sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan
materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai
individu.

8
Susanto (2013, hlm. 58) berpendapat, “Minat merupakan dorogan dalam diri
seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian seecara efektif
yang menyebabkan diilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan,
menyenangkan dan lama-lama akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya”.
Selanjutnya menurut Slameto (2015, hlm. 180) dalam bukunya menyebutkan
pengertian minat belajar ialah, “salah satu bentuk keaktifan seseorang yang
mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotorik”.
Selanjutnya Hansen (dalam Susanto, 2013, hlm.57) menyatakan bahwa,
“minat belajar siswa erat hubugannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan
konsep diri atau identifikasi, factor keturunan dan pengaruh eksternal atau
lingkungan”.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat merupakan salah
satu daya tarik seseorang dengan suatu hal yang baru, baik itu suatu objek,
seseorang, kegaitan ataupun ilmu yang memberikan suatu pembelajaran yang dapat
dilakukan secara sadar.

2.1.4 Hasil Belajar


Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang akibat proses
belajar-mengajar yang telah dilaksanakan. Seorang guru memegang peranan
penting menentukan hasil belajar peserta didik. Jika seorang guru harus
menggunakan strategi yang sesuai sehingga peserta didik dapat memperoleh hasil
belajar yang baik.Hasil belajar dan proses belajar kedua-duanya merupakan hal
yang penting dalam belajar, dimana proses belajar dan hasil belajar saling
berkaitan satu sama lain.
Ahmad Susanto (2013:5) berpendapat bahwa “Hasil belajar yaitu perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik”. Menurut Asep Jihad (2013:15) menyatakan bahwa
“Hasil belajar adalah sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari
kegiatan belajar yang dilakukannya, dalam hasil belajar maka siswa diharapkan
dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar yaitu

9
kemampuan yang memiliki kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani
proses belajar”.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
sebuah proses yang ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan
baik yang menyangkut segi kognitif, afektif, psikomotorik.

2.1.5 Metode
Metode adalah “prosedur, teknik, atau langkah untuk melakukan sesuatu,
terutama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sangidu (2004: 14) metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Kemudian Salamun (dalam Sudrajat, 2009:7) menyatakan bahwa
metode pembelajaran ialah sebuah caracara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Selanjutnya Menurut
Max Siporin (1975), metode adalah suatu orientasi kegiatan yang secara khusus
ditujukan sebagai persyaratan berbagai tugas serta tujuan yang nyata.
Menurut KBBI, pengertian metode adalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.
 karakteristik metode
1. Metode merupakan suatu aktivitas yang mapan yang dSpdPkai dalam
melakukan kegiatan tertentu oleh suatu kelompok.
2. Metode merupakan aktivitas yang rutin karena relatif mapan dan sudah
terbiasa dilakukan oleh suatu kelompok.
3. Suatu metode yang mapan dan rutin dilakukan akan menjadi tindakan yang
logis atau proses sistematis untuk mencapai suatu tujuan dengan tingkat
akurasi dan efisiensi yang baik.

2.1.6 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Belajar sangat berpengaruh dengan

10
proses pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses intraksi antara
siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih
baik.
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:11) “Pembelajaran adalah suatu
proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu: belajar tertuju kepada apa yang
harus dilakukan siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh
guru sebagai pemberi pelajaran”. Kemudian Khairani (2017:6) menyatakan bahwa
“Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik”.
Selanjutnya Usman dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:12) menyatakan
bahwa “Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”. Selanjutnya Dimyati dan
Mudjiono (2015:7) menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah suatu persiapan yang
dipersiapkan oleh guru guna menarik dan memberi informasi kepada siswa,
sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa dalam
menghadapi tujuan pembelajaran”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
intraksi guru dengan siswa yang saling bertukar informasi dalam belajar sehingga
terjadi perubahan tingkah laku, sikap, psikomotorik, emosional dan spiritual. Jadi
Metode pembelajaran merupakan suatu langkah atau cara yang digunakan dalam
aktivitas pembelajaran guna untuk membantu siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.

2.1.7 Materi SBDP Tema 7


- Pengertian Tari

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian tari adalah gerakan
badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian
(musik, gamelan, dan sebagainya). Pengertian tari adalah gerak tubuh yang ritmis
sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur
keindahan dan makna yang mendalam. Tari menitik beratkan pada konsep
dan koreografis yang bersifat kreatif.

11
Indonesia memiliki banyak budaya dan kesenian salah satunya adalah tarian.
Ragam tarian di Indonesia yang pertama adalah tari kreasi daerah. Tari
kreasi daerah atau tradisional adalah tarian yang mengalami beberapa perubahan
dari tari yang dilakukan berdasarkan tradisi. Sehingga ada perubahan pada bentuk,
gerak, dan beberapa hal lain namun tetap memiliki ciri khas tarian daerah itu
sendiri.

- Unsur – unsur tari


1. Wiraga: dasar keterampilan gerak tubuh penari
Gerak pada tari dikelompokkan menjadi dua, yaitu imitatif dan imajinatif. Gerak
imitatif adalah gerakan tari hasil dari eksplorasi gerak yang ada di alam selain
gerak manusia. Contohnya gerak hewan, tumbuhan, atau benda tertentu. Gerak
imajinatif adalah
gerak rekayasa manusia dalam membentuk suatu tarian.
Gerak imajinatif dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Gerak maknawi: gerak yang mengandung arti.
b. Gerak murni: gerak yang tidak mengandung arti, tetapi masih mengandung
unsur keindahan.
2. Wirama: menari sesuai irama, ketukan, dan tempo.
3. Wirasa: menjiwai dan mengekspresikan tarian melalui mimik wajah dan
pendalaman karakter.

Unsur Pendukung Tari

1. Tata rias dan kostum


2. Pola lantai
3. Tata panggung
4. Properti: alat pendukung seperti selendang, piring, payung, lilin
- Jenis – Jenis tari
Jenis-jenis tari, yaitu sebagai berikut:
1. Tari tunggal (solo)
Tari tunggal atau solo merupakan jenis tari yang diperagakan oleh satu orang
penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contoh dari jenis tari tunggal di
Indonesia adalah tari Golek dari Jawa tengah.
2. Tari Berpasangan

12
Tari berpasangan atau duet adalah jenis tari yang diperagakan oleh dua orang
secara berpasangan. Contoh dari jenis tari berpasangan adalah tari Topeng dari
Jawa Barat.
3. Tari Kelompok
Tari kelompok atau Group choreography merupakan jenis tari yang diperagakan
lebih dari dua orang atau secara berkelompok.
4. Tari Kolosal
Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok
dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara.
- Macam – Macam gerak Tari
1. Macam-Macam Gerak Tari yang Murni
Macam-macam gerak tari murni tujuannya semata untuk estetika saja atau
memperindah tarian tanpa ada maksud melambangkan sesuatu. Contoh macam-
macam gerak tari murni adalah gerakan memutar-mutarkan pergelangan kaki dan
menghentakkan kaki tanpa maksud tertentu, atau gerak menggulung selendang ketika
akhir tarian, dll.
2. Macam-Macam Gerak Tari Maknawi
Macam-macam gerak tari maknawi ini berkebalikan dengan gerak tari murni. Macam-
macam gerak tari murni tidak difungsikan secara estetika. Gerak tari murni ebih
mengedepankan maksud atau lambang tertentu dari sesuatu yang ingin disampaikan
ke penonton tarian. Macam-macam gerak tari maknawi dicontohkan seperti dalam tari
merak dengan gerakan melebarkan selendang sambil bergerak mengelilingi panggung
menggambarkan burung merak.
3. Macam-Macam Gerak Tari Tunggal
Macam-macam gerak tari tunggal adalah tari yang dilakukan oleh satu orang. Dalam
gerak tari tunggal, penari harus lebih berani, percaya diri, dan menguasai gerak tari.
Contoh macam-macam gerak tari tunggal adalah tari gambir anom, tari koncar, tari
gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong, dan tari kukilo.
4. Macam-Macam Gerak Tari Berpasangan
Macam-macam gerak tari berpasangan adalah tari yang dilakukan dengan
berpasangan, laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan
dengan perempuan. Macam-macam gerak tari berpasangan, gerakan yang dominan
belum tentu sama, tetapi saling melengkapi satu dengan lainnya atau gerak tarinya
berlawanan.

13
5. Macam-Macam Gerak Tari Kelompok
Macam-macam gerak tari kelompok adalah dilakukan dengan ramai-ramai atau
dengan menggunakan banyak penari. Biasanya macam-macam gerak tari kelompok
dilakukan oleh tiga penari atau lebih. Gerakan tari kelompok tidak boleh menonjolkan
diri sendiri. Macam-macam gerak tari yang kelompok lebih mengedepankan
kekompakan.
6. Macam-Macam Gerak Tari Horizontal
Macam-macam gerak tari pola lantai horizontal ini memiliki bentuk barisan, dengan
posisi penarinya berjajar dari kiri ke kanan, atau berjajar dari kanan ke kiri. Pola lantai
horizontal ini memiliki arti yang melambangkan antara ikatan manusia satu dengan
manusia yang lain. Beberapa tarian tradisional dari Indonesia, yang menggunakan
macam-macam gerak tari pola lantai horizontal, yaitu tari Indang dari Sumatera Barat
dan tari Saman dari Aceh.
7. Macam-Macam Gerak Tari Diagonal
Macam-macam gerak tari pola lantai diagonal memiliki bentuk garis menyudut ke
kanan atau ke kiri, yang dilakukan oleh para penari, agar tarian terlihat lebih kokoh
dan kuat. Pola lantai yang satu ini bisa membuat penari menjadi lebih indah, saat
membawakan suatu tarian. Tarian tradisional yang menggunakan macam-macam
gerak tari pola lantai ini, yaitu tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Gending Sriwijaya
dari Sumatera Selatan, dan tari Pendet dari Bali.
8. Macam-Macam Gerak Tari Vertikal
Macam-macam gerak tari pola lantai vertikal memiliki pola lurus memanjang.
Memiliki fungsi membentuk formasi lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
Pola ini dilakukan oleh penari lebih dari satu orang. Pola lantai vertikal ini digunakan
daat penari menarikan tarian klasik, karena macam-macam gerak tari pola lantai yang
satu ini melambangkan antara ikatan manusia dengan Tuhannya. Sehingga pola lantai
ini memiliki arti magis, yang kuat dan mendalam.
Tarian tradasional Indonesia yang menggunakan macam-macam gerak tari pola lantai
ini adalah tari Serimpi dari Jawa Tengah, tari Yospan dari Papua, tari Pasambahan
dari Sumatera Barat dan tari Baris Cengkedan dari Bali.
9. Macam-Macam Gerak Tari Melengkung
Macam-macam gerak tari pola garis lantai yang terakhir adalah pola lantai
melengkung, yang terdiri dari beberapa jenis bentuk pola lantai, yaitu garis lingkaran,
angka delapan, huruf U dan lengkung ular. Pola lantai lengkung ini bisa membuat

14
tarian tradisional menjadi lebih indah. Tarian tradisional banyak yang menggunakan
macam-macam gerak tari pola lantai jenis melengkung, seperti tari Ma’badong Toraja
dari Sulawesi Utara, tari Piring dari Sumatera Barat dan tari Randai dari Sumatera
Barat.

- Tarian Berpasangan dan Asal Daerah

1. Tarian Piring

Tari piring merupakan tarian yang berasal dari daerah


Minangkabau Sumatera Barat Titik pada zaman dahulu
tari piring dipentaskan pada saat panen sebagai
ungkapan rasa gembira dan rasa syukur. Sesuai
perkembangan zaman saat ini tari piring dipentaskan
pada acara-acara penting, seperti acara pernikahan titik
tari piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan
putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok
pementasan.

2. Tari Serampang dua belas

Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang


terkenal di daerah Melayu seperti daerah Sumatera
Utara (Melayu Deli), Sumatera Barat (Ranah Minang),
dan Riau (PekanBaru). Tari Serampang Dua Belas
merupakan tari pergaulan yang ditarikan secara
berpasangan sejenis atau Putra dengan Putri titik Tari
Serampang Dua Belas diciptakan oleh sauti pada tahun
1940-an. Tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, tata urutan yang
didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu seperti tari Mak Inang tari ronggeng
Melayu dan tari zapin.
3. Tari Payung

Tari payung berasal dari Minang Kabau, Sumatera


Barat. Tari payung merupakan tari pergaulan yang
dibawakan secara berpasangan titik tarian ini

15
dibawakan oleh sepasang muda-mudi dan menggunakan perlengkapan payung. Payung lebih
banyak digunakan oleh penari laki-laki, sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakan
dengan permainan selendang titik busana penari pria berupa satu setel baju kecak musang,
dan tandak(songkok). Busana penari wanita meliputi satu sel kebaya labu, kain songket, ikat
pinggang dan selendang.

4. Tari Legong

Tari legong berasal dari bali. Tari legong dimainkan


oleh dua orang penari perempuan. oleh karena
merupakan tari ritual persembahan Legong dahulunya
hanya boleh ditarikan oleh gadis yang belum pernah
menstruasi titik namun seiring pergeseran fungsinya
sekarang sebagai media hiburan, aturan tersebut sudah
ditinggalkan. Penari legong selalu membawa kSpdPs
sebagai alat bantu.

5. Tari Janger

Tari Janger merupakan tari tradisional dari asal Bali dan


dipentaskan oleh 10 orang yang terdiri atas pasangan
muda-mudi titik 5 penari pria disebut kecak dan 5 penari
wanita disebut jangger. Para penari menari sambil
menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan tarian
ini mengangkat kisah atau drama tentang Arjuna
Wiwaha, Sunda dan lain sebagainya. Meski tidak
sepopuler tari kecak atau tari pendet, tarian ini
sebetulnya memiliki makna yang mendalam.

6. Tari Ketuk Tilu

Tari Ketuk Tilu merupakan salah satu tari tradisional


dari Jawa Barat. Tari ketuk tilu menjadi cikal bakal
lahirnya tari jaipong Karawang. Tarian ini dipentaskan
oleh penari-penari wanita dengan gerakan dinamis dan
saling mengisi titik gerakan yang dilakukan penarik
ketuk tilu diantaranya goyang pinggul, pencok muncid,

16
giteuk, dan geol. Nama ketuk tilu berasal dari bunyi Tabuhan 3 buah Bonang yang menjadi
musik pengiringnya. Kendati cukup terkenal di masa silam saat ini kepopuleran dari ketuk
tilu justru kalah jika dibandingkan dengan tari jaipong.

7. Tari Bambangan-Cakil

Tarian Bambangan - cakil merupakan tarian klasik yang


terdapat di jawa Tengah. Tari Bambangan-Cakil
menceritakan adegan perang seorang ksatria melawan
raksasa. Kesatria tersebut bernama janaka yang bersifat
halus dan lemah lembut sebagai lambang kebaikan.
Sebaliknya, raksasa bernama Cakil menggambarkan
tokoh berkarakter kasar, sombong dan beringas yang
melambangkan kejahatan makna yang terkandung
dalam tarian bambangan Cakil ialah bahwa segala bentuk kejahatan dan keangkaramurkaan
pasti akan kalah dengan kebaikan.

8. Tari Zapin

Tari Zapin adalah sebuah tari tradisional yang berasal


dari Riau. tari ini sarat dengan nuansa keislaman hasil
tari proses akulturasi budaya Melayu dan budaya Islam
di masa silam.

9. Tari Gandrung

Tari Gandrung adalah salah satu tari tradisional khas


yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam pementasan tarian ini didukung berbagai unsur,
yaitu penari pemusik alat musik, nyanyian dan gerak
tari. Tari Gandrung dilakukan dalam bentuk
berpasangan antara perempuan dan laki-laki. penari
perempuan sebagai penari gandrung dan penari laki-

17
laki dikenal sebagai "paja". Musik pengiring tari gandrung antara lain kempul atau gong,
klunting, biola, kendang, dan kethuk.

Tari Gandrung dipentaskan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap kali setelah
panen. Pementasan tari Gandrung diselenggarakan sebagai bentuk kegembiraan dan hiburan
titik tari Gandrung Ini akhirnya menjadi ciri khas seni tari Banyuwangi, sehingga menjadi
maskot kota Kabupaten Banyuwangi.

10. Tari Golek Menak

Tari golek Menak adalah tari klasik yang lahir dari


Keraton Yogyakarta. Tarian golek Menak diciptakan oleh
Sri Sultan Hamengku buwono 9 dan pertama kali
dipentaskan pada sekitar tahun 1941. Tarian ini juga
dikenal dengan sebutan Tari Baksa golek Menak atau
beksan menak. Ide gagasan penciptaan tari golek Menak
berasal dari pertunjukan wayang golek.

2.1.8 Metode Team Games Tournament


2.1.8.1 Pengertian Metode Pembelajaran TGT
Metode TGT (Team Games Tournament) adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan dan melibatkan aktivitas
seluruh peserta didik tanpa adanya perbedaan status. Aktivitas belajar
peserta didik dengan menggunakan model TGT (Team Games
Tournament) memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan rileks dan
menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar pada peserta didik, (Sumantri, 2014). Menurut Saco,
(Rusman, 2014) model pembelajaran TGT adalah peserta didik
memainkan permainan dengan anggota tim lain untuk memperoleh skor
bagi tim mereka. Permainan tersebut dapat disusun oleh guru dalam
bentuk kuis berupa pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
Menurut Nugroho (2012 : 6) TGT adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

18
(TGT) ini siswa dituntut untuk saling kerjasama, aktif dan
bertanggungjawab terhadap dirinya. sendiri maupun kelompoknya. Selain
itu dalam pembelajaran TGT ini siswa dihadapkan pada suatu permainan
dan kompetisi, sehingga kemauan dan kemampuan siswa ada perubahan.
Dengan model pembelajaran tersebut diharapkan kebebasan dan keaktifan
siswa meningkat, sehingga siswa menjadi senang dalam mengikuti
pelajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode TGT merupakan suatu model pembelajaran berbasis pembelajaran
yang berupa tim dengan menerapkan unsur permainan didalam
pembelajaran dan bertujuan untuk memeproleh skor didalam tim.

2.1.8.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team


Games Tournament)
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team
Games Tournament) menurut Slavin (Rusman, 2012: 225) “Pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap
penyajian kelas (class presentation), belajar dalam kelompok (teams),
permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan (team
recognition)”. Sedangkan Trianto (2010: 84) menyatakan langkah-langkah
pembelajaran TGT, yaitu: “(a) Siswa ditempatkan dalam tim belajar
beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat
prestasi, jenis kelamin, dan suku; (b) Guru menyiapkan pelajaran, dan
kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa
seluruh anggota tim telah menguasi pelajaran tersebut, dan (c) Seluruh
siswa dikenai kuis, pada waktu kuis ini mereka tidak dapat saling
membantu”.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat di simpulkan langkah-langkah
pembelajaran TGT adalah sebagai berikut
1. Membentuk kelompok yang memiliki anggota 4-5 siswa
2. Guru menyiapkan materi pembelajaran
3. Siswa bekerja secara tim, untuk memainkan permainan turnamen
4. Memberikan motivasi serta penghargaan kepada kelompok yang
mendapatkan nilai tinggi

19
5. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa bertujuan untuk
mengukur hasil belajar siswa.

2.1.8.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


TGT (Team Games Tournament)
TGT (Team games Tournament) memiliki kelebihan dan kekurangan,
Taniredja (2012: 72 – 73), menyatakan “kelebihan yang dimiliki tipe TGT
(Team games Tournament) adalah sebagai berikut:
(a) Dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi
dan menggunakan pendapatnya
(b) Rasa percaya diri siswa menjadi tinggi;
(c) Perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih kecil
(d) Motivasi belajar siswa bertambah;
(e) Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran
(f) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa
dengan siswa dan antara siswa dengan guru, dan
(g) Kerjasama antar siswa akan membuat interaksi belajar dalam kelas
menjadi hidup dan tidak membosankan.

Kelemahan yang dimiliki tipe TGT (Team games Tournament) adalah


sebagai berikut:

(a) Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut
serta menyumbangkan pendapatnya
(b) Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran; dan
(c) Kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau guru tidak dapat mengelola
kelas”.

20
2.2 KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

Upaya meningkatkan minat belajar siswa


dengan menggunakan metode teams
games tournament(TGT)

Penerapan metode TGT dibagi


menjadi 2 kelompok secara acak

Peningkatan Tidak ada peningkatan

Siklus I
Kekurangan
Penjelasan rules permainan kurang jelas sehingga
sebagian siswa belum paham. Kemudian sulit
melakukan penilaian individual karena terlalu banyak
anggota dan juga membuat suasana kelas sedikit tidak
kondusif serta media yang digunakan terlalu kecil/tidak
sesuai dengan banyaknya siswa

Penerapan metode TGT dibagi menjadi 4 kelompok


secara acak dengan 3 ronde permainan

Peningkatan Tidak ada peningkatan

Siklus 2
Penerapan metode TGT dibagi menjadi 4
Kekurangan
kelompok secara acak dengan 3 ronde permainan
Kurangnya apresiasi guru dalam
dan pemberian hadiah berupa verba maupun non Siklus 3 turnamen dan juga kekompakan
verbal
anggota dalam mematuhi rules
permainan
Peningkatan minat belajar Tidak ada
siswa dan juga suasana kelas peningkatan
lebih interaktif dan
menyenangkan
21
2.3 KAJIAN RELEVAN
Tedapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang sedang kelompok
kami teliti, adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Angilia Herli Lutfiyani yang berjudul “Keefektifan
Model Teams Games Tournament Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SDN 01
Ngeling Kabupaten Jepara, Volume 3, Number 2, Tahun 2019, pp. 142-149”
Hasil penelitian ini menunjjukan bahwa model Teams Games Tournament efektif
terhadap minat belajar siswa.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sedang kelompok kami teliti
adalah beberapa tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, Namun untuk
perbedaannya sendiri penelitian tidak membuat kegiatan menjadi 2 ronde melainkan
dalam satu kali permainan tanpa membagi kelompok, Sedangkan kelompok kami
meneliti dengan membagi anak dalam setiap kelas menjadi 4 kelompok secara acak
dengan 2 ronde permainan untuk menarik minat belajar.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Wahyu Listyarini, Abdur Rahman Asari,
Furaidah Furaidah yang berjudul “Pengaruh Model Teams Games Tournament
Berbantuan Permainan Halma Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Pada Materi Bunyi
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar, Tahun 2018”.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan permainan halma berpengaruh terhadap minat dan
hasil belajar siswa kelas IV pada materi bunyi.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sedang kelompok kami teliti
adalah memberikan beberapa soal dan harus dijawab oleh siswa secara bergantian.
Perbedaannya sendiri penelitian menggunakan permainan halma untuk
menambahkan minat belajr siswa, sedangkan kelompok kami menggunakan kartu
bergambar untuk memicu semangat siswa dalam menebak beberapa soal yang
diberikan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Bagja Sulfemi yang berjudul “Penggunaan
Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar, Tahun 2018.”
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan Teams Games Tournamet (TGT)
Dengan media kartu dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

22
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang sedang kelompok kami teliti adalah
menggunakan media kartu untuk meningkatkan hasil dalam kegiatan pembelajaran.
Perbedaannya sendiri penelitian terdahulu meneliti untuk meta pelajaran IPS,
Sedangkan Kelompok kami menggunakan mata pelajaran SBdP (Seni Budaya dan
Prakarya).
4. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Amanah, Elvira Hoesein Radia yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT), Vol 1, No. 2, April 2017.”
Hasil penelitian penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament (TGT) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
Matematika Kelas IV SD Negeri Duren 02 Bandungan.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang sedang kelompok kami teliti adalah
sama mengambil model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan
melakukan pembentukan kelompok belajar agar dapat meningkatkan minat dan
semangat dalam kegiatan pembelajaran pada siswa. Perbedaanya adalah peneliti
disini mengambil mata pelajaran Matematika sedangkan kelompok kami mengambil
mata pelajaran SBdP (Seni Budaya dan Prakarya) dan peneliti hanya memberikan
sebuah pertanyaan tanpa media tambahan, namun kelompok kami menggunakan
media kartu bergambar dalam penelitian ini.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung Oka Suciati yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Berbantuan
Media Visual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas III C SD
Tunas Harapan Jaya Denpasar, Vol 11, No. 2, Oktober 2020.”
Hasil penelitian adalah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) berbantuan media visual dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas III C SD Tunas Harapan Denpasar.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang sedang diteliti sekarang adalah
menggunakan media visual dalam kegiatan pembelajarannya dan dilakukan dalam 3
siklus. Perbedaanya adalah peneliti melakukan proses belajar tanpa membentuk
kelompok belajar, sedangkan kelompok kami melakukan proses pembelajaran
dengan membentuk kelompok belajar untuk meningkatkan minat siswa.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Arga Ady Nattha dan Nyoto Harjono yang berjudul
“Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Model Team Games Tournament
SD Negeri 2 Kaligentong, Vol 1, No. 1, Tahun 2017.”

23
Hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran TGT.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang sedang kelompok kami teliti adalah
dalam penerapannya dilakukan secara berkelompok. Perbedaannya adalah peneliti
terdahulu mengambil media permainan puzzle dalam kegiatan pembelajaran untuk
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam berpikir, sedangkan kelompok kami
menggunakan media kartu bergambar yang mana guru akan memberikan soal
berdasarkan kartu yang akan diambil siswa.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Nyoman Sukasih yang berjudul Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk
Meningkatkan Minat Belajar PKn, Vol 2, No. 3, Tahun 2018, pp. 224-229”.
Hasil penelitian bahwa terdapat peningkatan pada minat belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
Persamaan penelitian terdhulu dengan yang sedang kelompok kami teliti adalah
menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu TGT. Perbedaannya adalah
peneliti menngunakan hanya 2 siklus, sedangkan kelompok kami menggunakan 3
siklus dalam pembelajarannya.

24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di kelas VI SD Negeri 22 Betung, Kecamatan Betung
kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan . Penelitian dilaksanakan pada semester genap
tahun ajaran 2021/2022. Jadwal sesuai dengan kalender pendidikan dan jadwal mata
pelajaran Sbdp. Penelitian ini dilaksanakan dalam Tiga siklus. Setiap siklus
dilaksanakan sebanyak 2 kali tatap muka.

2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas
dalam rangka melaksanakan perbaikan pembelajaran seni-budaya dan prakarya
(SbdP) materi tarian daerah (akan dilaksanakan 3 siklus/6 minggu/ 1,5 bulan), macam
macam tari dan bentuk-bentuk tari dengan menggunakan metode teams games
tournament dan penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2021/2022
yaitu pada bulan maret sampai dengan april. Penelitian ini dilaksanakan pada jam
pelajaran yang bersangkutan sehingga tidak mengganggu jam pelajaran lainnya.

3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dilakukan adalah siswa kelas 6 SDN 22 Betung
kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatra Selatan pada tahun ajaran
2021/2022 yang berjumlahkan 18 siswa.

3.2 Rancangan Penelitian


Permasalahan terjadi diawali kurangnya minat belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Salah satunya pembelajaran SBDP pada anak kelas 6 di SD Negeri 22
Betung. Solusi yang diberikan kelompok kami yakni : Metode TGT dimana metode ini
akan dilaksanakan dalam 3 siklus.
Siklus pertama, Metode TGT merupakan metode TGT merupakan suatu model
pembelajaran berbasis pembelajaran yang berupa tim dengan
menerapkan unsur permainan di dalam pembelajaran. Sehingga
pada saat awal pembelajaran, metode TGT dalam penelitian ini

25
diterapkan dengan cara membagi siswa yang berjumlah 18 orang
menjadi 2 kelompok dengan 6 orang anggota yang dipilih secara
acak. Pada pelaksanaannya, metode ini memiliki kekurangan yaitu
guru belum menjelaskan permainan secara sistematis dan rinci
kemudian kurang kondusif karena terlalu banyak anggota serta guru
pun kesulitan dalam melakukan penilaian kepada siswa secara
individual.
Siklus kedua, Berdasarkan kekurangan metode yang di paparkan di siklus I, kami
memperbaiki metode tersebut. Penerapan metode TGT yang
dilakukan yaitu membagi siswa sebanyak 18 orang dengan tim yang
terbagi menjadi 4 kelompok dari sistem 3 ronde atau babak
pemainan. Dalam pelaksanaanya, metode ini juga memiliki
kekurangan yaitu kurangnya apresiasi guru dalam permainan
sehingga dapat menyebabkan siswa bosan, serta beberapa siswa
menjadi tidak kompak dalam kelompoknya.
Siklus ketiga, Berdasarkan pemaparan yang dibahas pada siklus II, Dikarenakan
permasalahan berada pada dukungan atau reward guru kepada
siswa. Sehingga penerapan metode TGT disamakan pada siklus II
dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 3
ronde permainan. Namun ditambahkan adanya pemberian hadiah
berupa verbal dan non verbal, dalam pelaksanaannya, metode ini
akan mengalami peningkatan sesuai yang di harapkan sesuai solusi
yang digunakan.

3.3 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian,
tindakannya dilakukan melalui proses pengkajian ulang. Sebelum melakukan penelitian,
peneliti melakukan observasi awal atau orientasi untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, keadaan di dalam kelas dan mengidentifikasi
kemungkinan masalah-masalah yang akan muncul sehingga secara tidak langsung
penelitian akan mempersiapkan langkah dan model untuk memecahkan persoalan yang
kelak akan dihadapi di kelas tersebut, kemudian guru menentukan langkah-langkah
untuk perencanaan tindakan.

26
Prosedur PTK melalui penerapan metode trans games tourjament untuk meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajar SbdP di kelas VI SD Negeri 22 Betung, kecamatan
Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. adalah sebagai berikut:
Silkus I
a. Permasalahan
Sebelum melaksanakan perencanaan terlebih dahulu mengetahui
permasalahan. Permasalahan diketahui dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
pra tindakan.

b. Perencanaan I
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap pelaksanakan tindakan sebagai
berikut:
a) Menyusun Tes Awal
b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan metode
pembelajaran Teams Games Tournament
c) Mempersiapkan bahan serta sumber belajar
d) Menyiapkan format evaluasi Tes Awal Angket, (pre test) dan (Pos test) yang
digunakan untuk melihat minat belajar siswa dan hasil belajar siswa
e) Membuat lembar kisi-kisi Angket minat belajar siswa

c. Pelaksanaan I
a) Memberikan tes Awal yaitu Angket kemudian (pre test)
b) Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran Teams
Games Tournament pada materi SbdP dikelas 6 SDN 22 Betung.
c) Pada akhir pelaksanaan siswa diberi tes akhir hasil belajar I yaitu (Pos test) yang
di kerjakan secara individual untuk melihat hasil belajar yang dicapai siswa.

d. Observasi I
Observasi dilakukan saat tindakan pembelajaran dilakukan. Observasi difokuskan
untuk melihat minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournament. Peneliti bertujuan untuk melihat tinggi
rendahnya minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai pada materi tarian
daerah, macam macam tari dan bentuk-bentuk tari.

27
e. Refleksi I
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil analisis data dari hasil observasi maupun data
evaluasi. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan proses
pembelajaran minat belajar serta hasil belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournament sebagai dasar membuat kesimpulan, serta
melihat kesesuaian yang dicapai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran untuk
menemukan kelemahan-kelemahan dan Kendala-kendala dalam pembelajaran tentang
materi tarian daerah macam-macam tari untuk selanjutnya diperbaiki pada siklus II.
Setelah siklus I dilakukan belum mendapat hasil yang diinginkan. Maka dalam hal ini
dianjutkan pada siklus II degan tujuan yang sama sebagai berikut:

Siklus II

a. Permasalahan
Sebelum melaksanakan perecanaan tindakan II terlebih dahulu mengetahui
permasalahan. Permasalahan diketahui kurang apresiasi guru dan penyampaian aturan
permainan yang belum jelas sehingga siswa belum sepenuhnya mengerti.

b. Perencanaan II
Dari hasil evaluasi dan analisis serta refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan
tindakan siklus I dengan menemukan alternatif permasalahan baru yang muncul pada
tindakan siklus sebelumnya yang diperbaiki di siklus ke II, dengan kegiatan yang
dilakukan dalam perencanaan yang sama yaitu:

a) Membicarakan dengan guru kelas tentang rencana kegiatan atau tindakan yang
akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan metode


pembelajaran Teams Games Tournament

c) Mempersiapkan bahan dan sumber belajar

d) Menyiapkan format evaluasi tes awal (pre test) dan tes akhir (Pos test) yang
digunakan untuk melihat hasil belajar siswa

e) Membuat lembar kisi-kisi Angket minat belajar siswa

28
c. Pelaksanaan II
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana Pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu:
a) Memberikan tes Awal (pre test)
b) Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran
Teams Games Tournament pada materi SbdP tentang tarian daerah macam
macam tari dan bentuk-bentuk tari, dengan menjelaskan peraturan permain
dengan lebih jelas dan bahasa yang mudah dSpdPhami anak serta memberikan
apresiasi kepada tim yang berhasil menjawab dengan benar.
c) Pada akhir pelaksanaan siswa diberi tes akhir hasil belajar I yaitu (Pos test) yang
di kerjakan secara individual untuk melihat hasil belajar yang dicapai siswa
d) Kemudian memberikan tes yaitu Angket.

d. Observasi II
Observasi dilakukan saat tindakan pembelajaran dilakukan. Observasi difokuskan
untuk melihat minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournament. Peneliti bertujuan untuk melihat tinggi
rendahnya minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai pada materi macam
macam tari dan bentuk-bentuk tari.

e. Refleksi II
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan
menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan metode pembelajaran
Teams Games Tournament dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa pada
pembelajaran SbdP materi tarian daerah macam macam tari dan bentuk-bentuk tari
masih memiliki kelemahan yaitu jumlah anggota kelompok yang terlalu banyak dan
turnamen yang terlalu lama dan belum adanya hadiah yang diberikan kepada
pemenang untuk menarik semangat siswa .

Siklus III
a. Permasalahan
Sebelum melaksanakan perecanaan tindakan III terlebih dahulu mengetahui
permasalahan. Permasalahan diketahui terlalu banyak kelompok sehingga turnamen
terlalu lama dan belum adanya hadiah yang diberikan sehingga siswa kurang
semangat

29
b. Perencanaan III
Dari hasil evaluasi dan analisis serta refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan
tindakan siklus I dengan menemukan alternatif permasalahan baru yang muncul pada
tindakan siklus sebelumnya yang diperbaiki di siklus ke II, dengan kegiatan yang
dilakukan dalam perencanaan yang sama yaitu:
a) Membicarakan dengan guru kelas tentang rencana kegiatan atau tindakan yang
akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya
b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan metode
pembelajaran Teams Games Tournament
c) Mempersiapkan bahan dan sumber belajar
d) Menyiapkan format evaluasi tes awal (pre test) dan tes akhir (Pos test) yang
digunakan untuk melihat hasil belajar siswa
e) Membuat lembar kisi-kisi Angket minat belajar siswa

c. Pelaksanaan III
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana Pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu:
a) Memberikan tes Awal (pre test)
b) Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran Teams
Games Tournament pada materi SbdP tentang tarian daerah macam macam tari
dan bentuk-bentuk tari, dengan membagi kelompok menjadi lebih sedikit sehingga
waktu turnamen tidak terlalu lama dan memberikan hadiah kepada siswa yang
menang serta apresiasi kepada seluruh siswa.
c) Pada akhir pelaksanaan siswa diberi tes akhir hasil belajar I yaitu (Pos test) yang
di kerjakan secara individual untuk melihat hasil belajar yang dicapai siswa
d) Kemudian memberikan tes yaitu Angket.

d. Observasi III
Observasi dilakukan saat tindakan pembelajaran dilakukan. Observasi difokuskan
untuk melihat minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournament. Peneliti bertujuan untuk melihat tinggi
rendahnya minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai pada materi macam
macam tari dan bentuk-bentuk tari.

30
e. Refleksi III
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus III dan
menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan metode pembelajaran
Teams Games Tournament dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa pada
pembelajaran SbdP materi tarian daerah macam macam tari dan bentuk-bentuk tari
sudah mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan yaitu hasil belajar siswa terhadap
materi tarian daerah macam-macam tari pada mata pelajaran SPdB mengalami
peningkatan.

3.4 Data dan Sumber Data


1. Data
Data adalah catatan fakta-fakta atau keterangan yang akan diolah dalam kegiatan
penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang dapat
menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :
a. Skor hasil pekerjaan secara individu dan kelompok pada latihan soal-soal.
b. Pernyataan verbal siswa dan guru yang diperoleh dari hasil wawancara
sehubungan dengan proses pembelajaran dan pemahaman terhadap materi.
c. Hasil observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh teman sejawat dan satu
guru di sekolah tersebut terhadap aktifitas siswa dengan menggunakan lembar
observasi yang disediakan oleh peneliti.
d. Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
selama penelitian.
2. Sumber data
Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data
penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu
informan (orang) yang dapat memberikan informasi tentang data penelitian. Informan
dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas VI SD Negeri 22 Betung.
Hal ini menjadi pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa
dalam pembelajaran yang diberikan dengan diterapkannya penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran Sbdp.
Sumber data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Sumber data tersebut adalah data hasil belajar yang dikumpulkan
oleh orang lain, data pendukung dalam penelitian ini adalah data dari Kepala Sekolah

31
SD Negeri 22 Betung . Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah aktivitas, lokasi dan dokumentasi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung. Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Observasi dilakukan dalam kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran seperti
tingkah laku siswa pada saat belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain
sebagainya. Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observer lain yaitu
guru kelas dan teman sejawat.
2. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang
yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Teknik wawancara dalam penelitian ini
digunakan untuk menggali data tentang kesan siswa setelah proses belajar mengajar
dikelas dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata
pelajaran S bdp serta untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi siswa selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara
dengan guru kelas untuk memperoleh data awal tentang proses pembelajaran sebelum
melaksanakan penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara berstruktur, yaitu
jenis wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan
sebelumnya termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya. Namun dalam
pelaksanaannya, materi pertanyaan dapat dikembangkan pada saat berlangsung,
wawancara dengan menyesuaikan pada kondisi saat itu sehingga lebih fleksibel dan
sesuai dengan jenis masalahnya.

32
3. Teknik Tes
Teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
serentetan soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan datanya.
Jenis tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan postes setelah diberikan perlakuan atau pembelajaran
dengan metode pembelajaran yang digunakan untuk melihat hasil dari proses
pembelajaran.

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan analisis data kualitatif model mengalir dari Miles dan Huberman yang
meliputi tiga hal, yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,
pemfokusan, dan pengabstrasian data mentah menjadi data yang lebih bermakna.
Dengan pereduksian data maka akan lebih memudahkan peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mempermudah peneliti untuk membuat
kesimpulan dari hasil penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan menyusun secara naratif sekumpulan infromasi
yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memungkinkan penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang sudah terorganisir ini kemudian
dideskripsikan guna memperoleh bentuk nyata dari responden sehingga lebih mudah
dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan penelitian yang dilakukan.
Dari hasil reduksi sebelumnya, selanjutnya dibuat penafsiran untuk membuat
perencanaan tindakan, selanjutnya hasil penafsiran dapat berupa penjelasan tentang:
1) Perbedaan antara rancangan dan pelaksanaan tindakan,
2) Perlunya perubahan tindakan,
3) Alternatif tindakan yang dianggap paling tepat,
4) Anggapan peneliti, teman sejawat, dan guru yang terlibat dalam pengamatan dan
pencatatan lapangan terhadap tindakan yang dilakukan,
5) Kendala dan pemecahan.

33
3. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap penarikan kesimpulan ini kegiatan yang dilakukan adalah memberikan
kesimpulan terhadap data-data dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan hasil temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi yang merupakan
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah
dilaksanakan penelitian menjadi lebih jelas. Jika hasil dari kesimpulan yang diperoleh
kurang kuat maka perlu adanya verifikasi.

34
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian


1. Hasil tes awal
Sebelum tindakan penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan tes awal
pada hari Sabtu tanggal 2 April 2022 pada pukul 09.00 sampai 09.35 tes awal
dilakukan selama 1 jam pelajaran atau 35 menit dengan memberikan tes awal untuk
mengetahui hasil belajar SBDP kelas VI SD NEGERI 22 betung. Tujuan pelaksanaan
tes awal ini untuk mendapatkan bahan masuk kami sebagai dasar pertimbangan dalam
menyusun perencanaan, tindakan, observasi dan resepsi siklus 1. Deskripsi teks awal
diuraikan sebagai berikut guru mengkondisikan sesuatu sebelum melakukan tes awal
beberapa menit kemudian setelah terlihat mulai kondusif guru Mengecek kehadiran
siswa semua siswa berjumlah 18 orang yang hadir. Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa kegiatan hari ini pembelajaran SBDP tentang Macam-Macam Tarian
Tradisional dan Gerak Tari. Setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau grup. Guru mengintruksikan untuk kegiatan belajar diskusi
perkelompok. Setelah habis jam mata pelajaran maka proses belajar menggunakan
metode diskusi perkelompok inipun telah berakhir. Berdasarkan hasil tes awal
belajar, diperoleh nilai 18 orang siswa dengan rata rata 58,90.

2. Hasil penelitian siklus 1


a) Deksripsi Tindakan Dan Pengamatan Siklus 1 Pembelajaran -1
Pelaksanaan pengamatan pembelajaran dilakukan pada hari Sabtu tanggal 9
April 2022 pukul 09.00 sampai dengan pukul 09.35 titik pada kegiatan ini yang
dilakukan adalah mempersiapkan rencana perbaikan, menyusun rencana
pembelajaran alat peraga yang akan digunakan alat evaluasi dan lembar observasi
siswa dalam setiap siklus denganmenggunakan belajar .
Pada saat masuk kelas guru menempati kursi dan meja guru di depan,
kemudian guru mengkondisikan kelas siswa diberi instruksi berdoa terlebih
dahulu, guru mengucapkan salam,guru memeriksa kehadiran peserta didik , guru
melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa Apakah kelas berada dalam
keadaan bersih atau tidak, guru menanyakan kembali materi yang telah diajarkan
pada minggu lalu guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu "Ampar

35
Ampar Pisang" bersama sama, Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran yang akan dipelajari, guru memotivasi peserta didik untuk serius
dalam mengikuti pembelajaran.
Guru menyampaikan materi tentang macam-macam jenis tarian tradisional
dan gerak tari tradisional. Guru menjelaskan tentang tarian tradisional
menggunakan media gambar dan peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 6 orang siswa. Setiap kelompok disediakan
masing-masing tarian tradisional dari berbagai daerah, kemudian guru meminta
kepada siswanya untuk menjelaskan tentang tarian apa yang mereka dapat di
kelompoknya tersebut, kegiatan tersebut berulang sehingga semua kelompok
mendapatkan gilirannya untuk mempresentasikan.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini. Guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran. guru memberikan PR bagi peserta didik. Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.

b) Deskripsi Tindakan Dan Pengamatan Siklus 1 Pembelajaran -2


Pelaksanaan pengamatan pembelajaran dilakukan pada hari Sabtu 16 April
2022 selama satu kali pembelajaran dimulai pukul 09.00 sampai pukul 09.30.
pada kegiatan ini yang akan dilakukan adalah mempersiapkan rencana perbaikan
menyusun rencana pembelajaran alat peraga yang digunakan alat evaluasi dan
alat atau lembar observasi siswa dalam setiap siklus dengan menggunakan media
gambar. Pada tahap ini peneliti dibantu oleh rekan-rekannya atau teman sejawat.
Pada kegiatan awal siswa diberi instruksi untuk berdoa terlebih dahulu. Guru
mengucapkan salam, memeriksa kehadiran peserta didik, pendidik melakukan
pengkondisian kelas dengan memeriksa Apakah kelas berada dalam keadaan
bersih atau tidak. Guru menanyakan kembali materi yang telah diajarkan pada
minggu lalu. Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu "ampar-
ampar pisang" bersama sama. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran yang akan dipelajari, guru memotivasi peserta didik untuk serius
dalam mengikuti pembelajaran.
Masuk pada kegiatan inti Guru menyampaikan materi tentang macam-macam
jenis tarian tradisional dan gerak tari tradisional. Guru menjelaskan tentang tarian
tradisional menggunakan media gambar dan peserta didik dibagi menjadi

36
beberapa kelompok yang beranggotakan 6 orang siswa. Setiap kelompok
disediakan masing-masing tarian tradisional dari berbagai daerah, kemudian guru
meminta kepada siswanya untuk menjelaskan tentang tarian apa yang mereka
dapat di kelompoknya tersebut, kegiatan tersebut berulang sehingga semua
kelompok mendapatkan gilirannya untuk mempresentasikan.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini. Guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran. guru memberikan PR bagi peserta didik. Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.

c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan selama berlangsungnya tindakan perbaikan
pembelajaran pada setiap siklus. Pada tahap ini peneliti dibantu oleh rekannya
pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa dalam menyampaikan ide dan
gagasan mengenai gambar yang mereka lihat, memberikan tanggapan pada setiap
pertanyaan guru keaktifan dalam diskusi kelas Pengamatan dilakukan oleh rekan
penelitian.

d) Refleksi
Berdasarkan hasil tes dan observasi oleh pengamat baik dalam siklus 1 dalam
kegiatan pembelajaran dengan media gambar pada mata pelajaran sbdp. Dalam
kegiatan ini guru melakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana hasil
perbaikan yang telah dilakukan. Pada saat dilakukan perbaikan pembelajaran
melalui PTK dalam pembelajaran sbdp ada beberapa hal yang terjadi yaitu pada
siklus pertama siswa mengalami kebingungan Kegiatan apa yang akan mereka
lakukan karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan di mana mereka belajar lebih aktif serta menemukan sendiri konsep
yang mereka pelajari sehingga konsep yang ada pada diri siswa akan lebih mudah
dSpdPhami. Tetapi peneliti berusaha mengarahkan siswa agar terbiasa dengan
kegiatan yang mereka lakukan tetapi pada siklus kedua siswa sudah mampu untuk
mengetahui serta mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menarik.

3. Hasil penelitian siklus II


a) Deskripsi tindakan dan pengamatan siklus II

37
Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada Sabtu 23 April 2022 selama satu
kali pembelajaran dimulai pukul 09.00 hingga pukul 09.35 WIB. Pada kegiatan
ini yang dilakukan adalah mempersiapkan rencana perbaikan, menyusun rencana
pembelajaran, alat peraga yang akan digunakan, alat evaluasi dan lembar
observasi siswa pada setiap siklus dengan menggunakan media gambar.
Pada kegiatan awal peserta didik diberikan instruksi untuk berdoa terlebih
dahulu titik guru mengucapkan salam pendiri memeriksa kehadiran peserta didik
Paman pendidik melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa apakah kelas
berada dalam keadaan bersih atau tidak titik guru menanyakan kembali materi
yang telah diajarkan pada minggu lalu titik guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu “Apuse” bersama-sama titik Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran yang akan dipelajari titik guru memotivasi peserta didik
untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.
Di kegiatan inti Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai macam-
macam tarian tradisional dan juga jenis gerak tarian tradisional yang perlu
diperhatikan siswa pada lingkungan sekitar titik pendidik menjelaskan materi
tentang gerak tarian tradisional dengan menggunakan media gambar ataupun
video pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang setiap kelompoknya disediakan gambar-gambar tentang
gerak-gerak tarian tradisional peserta didik diminta untuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara langsung di depan kelas dan
dilakukan secara bergiliran sehingga semua kelompok dapat maju presentasi.
Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dengan benar. Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas
jawaban yang telah diberikan oleh siswa Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas pada pembelajaran
ini.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini, guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran, guru memberikan PR bagi peserta didik Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.

38
b) Deskripsi Tindakan dan Pengamatan Siklus II
Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada Sabtu 30 Aprill 2022 selama satu
kali pembelajaran dimulai pukul 09.00 hingga pukul 09.35 WIB. Pada kegiatan
ini yang dilakukan adalah mempersiapkan rencana perbaikan, menyusun rencana
pembelajaran, alat peraga yang akan digunakan, alat evaluasi dan lembar
observasi siswa pada setiap siklus dengan menggunakan media gambar.
Pada kegiatan awal peserta didik diberikan instruksi untuk berdoa terlebih
dahulu titik guru mengucapkan salam pendiri memeriksa kehadiran peserta didik
Paman pendidik melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa apakah kelas
berada dalam keadaan bersih atau tidak titik guru menanyakan kembali materi
yang telah diajarkan pada minggu lalu titik guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu “Apuse” bersama-sama titik Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran yang akan dipelajari titik guru memotivasi peserta didik
untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.
Di kegiatan inti Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai macam-
macam tarian tradisional dan juga jenis gerak tarian tradisional yang perlu
diperhatikan siswa pada lingkungan sekitar titik pendidik menjelaskan materi
tentang gerak tarian tradisional dengan menggunakan media gambar ataupun
video pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang setiap kelompoknya disediakan gambar-gambar tentang
gerak-gerak tarian tradisional peserta didik diminta untuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara langsung di depan kelas dan
dilakukan secara bergiliran sehingga semua kelompok dapat maju presentasi.
Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dengan benar. Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas
jawaban yang telah diberikan oleh siswa Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas pada pembelajaran
ini.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini, guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran, guru memberikan PR bagi peserta didik Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.

39
c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan selama berlangsungnya tindakan perbaikan
pembelajaran pada setiap siklus. Pada hari ini peneliti dibantu oleh rekannya.
Pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa dalam menyampaikan ide dan
gagasan mengenai gambar yang mereka lihat, pemberian tanggapan pada setiap
pertanyaan guru, keaktifan siswa dalam diskusi kelas titik Pengamatan dilakukan
oleh teman rekannya.

d) Refleksi
Berdasarkan hasil tes dan observasi oleh pengamatan baik dalam siklus 1 dan
siklus 2 dalam kegiatan pembelajaran dengan media gambar pada mata pelajaran
sbdp. Dalam kegiatan ini guru melakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana
hasil perbaikan yang telah dilakukan.
Pada saat dilakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK dalam
pembelajaran sbdp ada beberapa hal yang terjadi yaitu pada siklus pertama Siswa
masih mengalami kebingungan kegiatan apa yang akan mereka lakukan karena
siswa tidak terbiasa dengan menggunakan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan di mana mereka belajar lebih aktif serta menemukan sendiri konsep
yang mereka pelajari sehingga konsep yang ada pada diri siswa akan lebih mudah
dSpdPhami. Tetapi peneliti harus berusaha mengarahkan siswa agar terbiasa
dengan kegiatan yang mereka lakukan tetapi pada siklus kedua siswa sudah
mampu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menarik.

4. Hasil penelitian Siklus III


a) Deskripsi tindakan dan pengamatan siklus III
Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada Sabtu 7 Mei 2022 selama satu kali
pembelajaran dimulai pukul 09.00 hingga pukul 09.35 WIB. Pada kegiatan ini
yang dilakukan adalah mempersiapkan rencana perbaikan, menyusun rencana
pembelajaran, alat peraga yang akan digunakan, alat evaluasi dan lembar
observasi siswa pada setiap siklus dengan menggunakan media gambar.
Pada kegiatan awal peserta didik diberikan instruksi untuk berdoa terlebih
dahulu titik guru mengucapkan salam pendiri memeriksa kehadiran peserta didik
Paman pendidik melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa apakah kelas
berada dalam keadaan bersih atau tidak titik guru menanyakan kembali materi

40
yang telah diajarkan pada minggu lalu titik guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu “Yamko Rambe Yamko” bersama-sama titik Guru
menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dipelajari titik guru
memotivasi peserta didik untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.
Di kegiatan inti Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai macam-
macam tarian tradisional dan juga jenis gerak tarian tradisional yang perlu
diperhatikan siswa pada lingkungan sekitar titik pendidik menjelaskan materi
tentang gerak tarian tradisional dengan menggunakan media gambar ataupun
video pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 9 orang setiap kelompoknya disediakan gambar-gambar tentang
gerak-gerak tarian tradisional peserta didik diminta untuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara langsung di depan kelas dan
dilakukan secara bergiliran sehingga semua kelompok dapat maju presentasi.
Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dengan benar. Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas
jawaban yang telah diberikan oleh siswa Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas pada pembelajaran
ini.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini, guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran, guru memberikan PR bagi peserta didik Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.

b) Deskripsi Tindakan dan Pengamatan Siklus III


Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada Sabtu 14 Mei 2022 selama satu kali
pembelajaran dimulai pukul 09.00 hingga pukul 09.35 WIB. Pada kegiatan ini
yang dilakukan adalah mempersiapkan rencana perbaikan, menyusun rencana
pembelajaran, alat peraga yang akan digunakan, alat evaluasi dan lembar
observasi siswa pada setiap siklus dengan menggunakan media gambar.
Pada kegiatan awal peserta didik diberikan instruksi untuk berdoa terlebih
dahulu titik guru mengucapkan salam pendiri memeriksa kehadiran peserta didik
Paman pendidik melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa apakah kelas
berada dalam keadaan bersih atau tidak titik guru menanyakan kembali materi
yang telah diajarkan pada minggu lalu titik guru mengajak peserta didik untuk

41
menyanyikan lagu “Yamko Rambe Yamko” bersama-sama titik Guru
menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dipelajari titik guru
memotivasi peserta didik untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.
Di kegiatan inti Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai macam-
macam tarian tradisional dan juga jenis gerak tarian tradisional yang perlu
diperhatikan siswa pada lingkungan sekitar titik pendidik menjelaskan materi
tentang gerak tarian tradisional dengan menggunakan media gambar ataupun
video pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang setiap kelompoknya disediakan gambar-gambar tentang
gerak-gerak tarian tradisional peserta didik diminta untuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara langsung di depan kelas dan
dilakukan secara bergiliran sehingga semua kelompok dapat maju presentasi.
Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dengan benar. Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas
jawaban yang telah diberikan oleh siswa Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas pada pembelajaran
ini.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini, guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran, guru memberikan PR bagi peserta didik Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.

c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan selama berlangsungnya tindakan perbaikan
pembelajaran pada setiap siklus. Pada hari ini peneliti dibantu oleh rekannya.
Pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa dalam menyampaikan ide dan
gagasan mengenai gambar yang mereka lihat, pemberian tanggapan pada setiap
pertanyaan guru, keaktifan siswa dalam diskusi kelas titik Pengamatan dilakukan
oleh teman rekannya.

d) Refleksi
Berdasarkan hasil tes dan observasi oleh pengamatan baik dalam siklus 1,
siklus 2 dan siklus 3 dalam kegiatan pembelajaran dengan media gambar pada

42
mata pelajaran sbdp. Dalam kegiatan ini guru melakukan refleksi untuk
mengetahui sejauh mana hasil perbaikan yang telah dilakukan.
Pada saat dilakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK dalam
pembelajaran sbdp ada beberapa hal yang terjadi yaitu pada siklus pertama Siswa
masih mengalami kebingungan kegiatan apa yang akan mereka lakukan karena
siswa tidak terbiasa dengan menggunakan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan di mana mereka belajar lebih aktif serta menemukan sendiri konsep
yang mereka pelajari sehingga konsep yang ada pada diri siswa akan lebih mudah
dSpdPhami. Tetapi peneliti harus berusaha mengarahkan siswa agar terbiasa
dengan kegiatan yang mereka lakukan tetapi pada siklus ketiga siswa sudah
mampu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menarik.

4.2 Pembahasan Penelitian


Dari tiga kali perbaikan pembelajaran melalui PTK yang dilaksanakan selama 3 siklus
pada siswa kelas VI SD Negeri 22 Betung pada pembelajaran sbdp dengan menggunakan
media gambar didapat hasil berikut :

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III


Rata-Rata 60 72.78 83.33
Persentasi Ketuntasan 34.4 62.7 80.56

Jadi dari hasil nilai belajar siswa kekas VI pada Penelitian Tindakan Kelas adalah
sebagai berikut :
X1 = Rata-rata nilai siswa 60

X2 = Rata-rata nilai siswa 72,78

X3 = Rata-rata nilai siswa 83.33

Jadi X3 > X2 >X1

83.33 > 72,78 > X1

Sebelum melakukan tindakan perbaikan nilai-nilai rata-rata siswa hanya 56,67 dengan
ketuntasan 21,1% dari kegiatan tersebut di atas berarti tindakan yang dilakukan guru
diselesaikan dengan hasil yang baik dengan kata lain guru dinyatakan berhasil dalam
pelaksanaan perbaikan belajar.

43
1. Pengamatan
Dari tabel 4 terlihat bahwa telah terjadi perubahan hasil belajar siswa yang
ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata Pada siklus 1 nilai rata-rata
siswa adalah 60 sedangkan nilai rata-rata siswa telah mengikuti pembelajaran Pada
siklus 2 meningkat menjadi 72,78 dan setelah mengikuti pembelajaran siklus 3 nilai
rata-rata siswa Kembali mengalami peningkatan yaitu menjadi 83.33
Pada observasi kegiatan yang dilakukan siswa terlihat bahwa pada siklus 1 siswa
yang aktif melakukan kegiatan adalah 8 siswa pada siklus 2 meningkat menjadi 14
orang siswa yang aktif dan pada siklus 3 meningkat menjadi 17 siswa yang aktif
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Team Turnament Games.
Ringkasan mengenai hasil belajar siswa dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Nilai Rata-Rata
90
80
70
60
50 Nilai Rata-Rata
40
30
20
10
0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Diagram 1 Nilai Rata-rata

Sedangkan mengenai hasil observasi terhadap kegiatan siswa dapat dilihat pada
diagram berikut :

12

10

6 Aktif
Sedang
4 Kurang
2

0
Siklus I Siklus II siklus III

44
Diagram 2 Keaktifan Siswa

Berdasarkan persentase ketentusannya dapat dilihat pada tabel berikut :

90
persentase Ketuntasan
80
70
60
50 persentase ketuntasan
40
30
20
10
0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Diagram 3 Persentase Ketuntasan

Berdasarkan data dan hasil diskusi dengan rekan pembelajaran dilaksanakan


sudah menunjukkan adanya kemajuan Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan
hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap siswa dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode Team Turnament Games. Pada siklus 1
siswa yang aktif dalam pembelajaran adalah 8 orang kemudian meningkat menjadi 14
orang pada siklus 2 dan menjadi 17 orang pada siklus 3 Hal ini menunjukkan bahwa
siswa dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang diarahkan oleh guru.

Pada pembahasan perbaikan pembelajaran sbdp, tingkat keberhasilan yang dilihat


dari hasil belajar siswa yaitu di atas KKM mata pelajaran sbdp yaitu 70 .Dengan
demikian dari perbaikan Pembelajaran dapat dilihat dari tabel berikut :

No Tahap Tuntas Tidak Tuntas


Jumlah % Jumlah %
1 Siklus I 8 34.4% 10 55.6%
2 Siklus II 14 62.7% 4 37.3%
3 Siklus III 17 80.56% 1 19.44%

Di deskripsikan dengan grafik seperti dibawah ini :

45
18
16
14
12
10
TUNTAS
8
TIDAK TUNTAS
6
4
2
0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Untuk mata pelajaran sbdp di kelas 6 dari hasil pengamatan rekan selama 3 siklus
perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :

Pada siklus 1 banyak siswa yang aktif dalam kegiatan adalah 8 orang dan nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama adalah 60 dan ketuntasan belajar
adalah 34,4%.

Pada siklus 2 banyak siswa yang aktif dalam kegiatan adalah 14 orang dengan
nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 72,78 dan ketuntasan
belajar adalah 62,7%

Pada siklus 3 banyak siswa yang aktif dalam kegiatan adalah 17 orang dengan
nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 83.33 dan ketuntasan
belajar adalah 80.56%

46
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka selanjutnya peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai Berikut:
1 Aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan metode Team Games turnament
yang sebelumnya pasif menjadi aktif dengan jumlah siswa aktif sebelum
menggunakan metode Team Games Turnament terdapat 7 anak yang aktif
mengalami peningkatan jumlah siswa aktif mulai dari siklus 1 siswa aktif berjumlah
8 anak lalu pada siklus 2 Terdapat 14 anak yang aktif dan pada siklus 3 jumlah siswa
yang aktif menjadi 17 anak.
2. Hasil belajar siswa semakin membaik jika dibandingkan dengan data awal, siklus 1,
siklus 2 dan siklus 3. Dimana pada data awal nilai ketuntasan 38,4% yang kemudian
meningkat menjadi 44,4% dengan nilai rata-rata 34.4 pada siklus 1 dan jumlah siswa
aktif 8 orang , siklus 2 persentase ketuntasan siswa menjadi 77,7 % dengan rata-rata
72,81 dan jumlah siswa aktif 14, lalu pada siklus 3 persentase ketuntasan menjadi
94,4% dengan rata-rata 80,96 dan jumlah siswa aktif 17 anak. Hal ini membuktikan
bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran SPdB di kelas VI SD Negeri 22
Betung Tahun ajaran 2021/2022 semakin meningkat dengan menggunakan metode
pembelajaran Games Tournaments materi tarian daerah macam-macam tari.
5.2 Saran
Selanjutnya penulis memberikan beberapa saran-saran yang dianggap penting,
sebagai berikut :
1 Kepada guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar hendaknya dapat menerapkan
metode pembelajaran dengan sebaik-baiknya dan disesuaikan pada kebutuhan proses
pembelajaran.
2 Dalam pemberian tes hendaknya dilaksanakan dengan sebenar-benarnya dan dinilai
dengan seobjektif-objektifnya agar dapat dilihat kelemahannya.
3 Selama melaksanakan kegiatan kelompok perlu diberikan arahan yang jelas tentang
tugas masing-masing kelompok dan masing-masing anggota kelompok, juga guru
harus benar-benar mengawasinya.

47
4 Dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan metode pembelajaran seorang
guru hendaknya memperhatikan dan mempersiapkan semua perangkat pembelajaran.
Dan juga guru harus dapat mengarahkan siswa untuk dapat mempraktikkannya di
depan kelas dengan sebaik-baiknya.

48
DAFTAR PUSTAKA

Lutfiyani A.H.2019. Keefektifan Model Teams Games Tournament Terhadap Minat Belajar. Di akses
pada 4 April 2022 dari
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/17734.4

Listriyarini.D.W. dkk. Pengaruh Model Teams Games Tournament Berbantuan Permainan Halma
Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Materi Bunyi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Di
akses pada 5 April 2022 dari http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10930

Sulfemi.W.B. 2018. Penggunaan Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar. Di akses pada 5 April 2022 dari
http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jkse/article/view/11

Amanah. N. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT). Di akses pada 7 April 2022
dari http://e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-jmp/article/view/62

Suciati.A.A.O. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament
(TGT) Berbantuan Media Visual Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Kelas III C SD Tunas Harapan Jaya Denpasar. Di akses pada 7 April 2022 dari
http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyaaccarya/article/view/983

Nattha.A.A. Harjono.N. Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game
Tournament SD Negeri 2 Kaligentong. Di akses pada 7 April 2022 dari
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/wacanaakademika/article/view/1021

Sukasih.N.N. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament
(TGT) Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKN. Di akses pada 8 April 2022 dari
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/16136

Tiffany.10 Pengertian Minat Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 14 April 2022 pukul 16:05
wib dari https://dosenpsikologi.com/pengertian-minat-menurut-para-ahli

Ibeng.P.2022. Pengertian Minat Karakteristik, dan Contohnya Menurut Para Ahli. Diakses pada
tanggal 14 April 2022 pukul 17:25 wib dari https://pendidikan.co.id/pengertian-minat-
karakteristik-dan-contohnya-menurut-para-ahli/

Etheses.iainkediri. BAB II Landasan Teori “Kajian Tentang Minat”. Diakses pada tanggal 14 April
2022 pukul 19: 45 wib dari http://etheses.iainkediri.ac.id/124/3/7.%20BAB%20II.pdf

Repository.unpas. BAB II Kajian Teori “Deskripsi Teoritik”. Diakses pada tanggal 14 April 2022
pukul 20:45 wib dari http://repository.unpas.ac.id/49473/7/BAB%20II..pdf

49
Mulyana.A. 2020. Pengertian Minat dan Minat Belajar. Diakses pada tanggal 14 April 2022 pukul
22:30 wi dari https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat-belajar.html?m=1

Repository.iainpare.http://repository.iainpare.ac.id/1639/1/Belajar%20Dan
%20Pembelajaran.pdf ,diakses pada tanggal 14 April pukul 23:37 wib

Zakky.2020. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli dan Secara Umum [Lengkap]. Diakses pada
tanggal 15 April 2022 pukul 19:45 wib https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/

Kurniawan.A. 2022. 26 Pengertian Belajar Menurut Para Ahli Pendidikan Dan Daftar Puastakanya.
Diakses pada tanggal 15 April 2022 pukul 21:23 wib dari
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-belajar/

Respository.upi.edu. http://repository.upi.edu/7374/5/S_SDT_0901886_Chapter2.pdf ,diakses pada


tanggal 15 April 2022 pukul 22:48 wib

Dosen Pendidikan 2. 2022. Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 15
April 2022 pukul 23:17 wib dari https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-
pembelajaran-menurut-para-ahli/

50
REVIEW PROPOSAL PTK DARI KELOMPOK 6

a. Pada bagian bab 1


Yang preview : Atmalita (2019143223)
1) pada bagian latar belakang tidak ada kutipan pada semua pengertian yang terdapat
pada latar belakang .
b. pada bagian bab 2
yang periview (Miranda Aprilita 2019143231 & Sulistyana 2019143236)
- Pada penulisan isi di bab ll sudah baik sesuai dengan aturan yang di berikan.
- Dibagian isi sudah lengkap bagus di jelaskan semua dari mulai media gambar itu apa,
tujuan penggunaan media gambar, tujuan pembelajaran Menggunakan metode Teams
Games Turnament dapat meningkatkan minat belajar siswa sekolah juga dijelaskan.
- Kurangnya penjelasan mengenai pengembangan minat,dan kurangnya pemaparan
belajar
c. pada bagian bab 3
yang ngeriview (Atmalita-2019143223)
- pada point tempat penelitian cukup kalian jelaskan secara rinci tempat yang kalian
gunakan sebagai tempat penelitian
- pada point waktu penelitian cukup kalian jelaskan juga waktu yang akan kalian
laksanakannya penelitian
- pada point subjek penelitian jelaskan secara lebih rinci.
- pada teknik pengumpulan data disitu tidak ada dokumentasi, apakah kalian tidak
membutuhkan dokumentasi sebagai bukti
d. pada bagian bab 4
Preview (Rison Gumilir 2019143217 )
- pada hasil penelitian siklus III kenapa pada bagian b.) nya berisi siklus II ?
- pada bagian pembahasan penelitian di tabel nilai disitu tidak ada siklus III. hanya
siklus I dan siklus II (2 kali), sebaiknya penulisan lebih di perhatikan lagi agar
mengurangi resiko typo yg berdampak besar.
- begitu pula pada bagian grafik ketuntasan siswa (hal 56) disitu tertulis siklus III
semua tidak ada siklus I&II nya.
- untuk pembahasan lainnya sudah Baik.

51
TANGGAPAN DAN JAWABAN DARI KELOMPOK 1
Terima kasih atas review dan saran yang telah diberikan kepada penulis agar
penulisan penelitian ini dapat lebih baik lagi maka penulis akan memperbaiki beberapa
kesalahan yang telah di review oleh kelompok 6. Namun, pada bab 1 di latar belakang itu
sudah ada pendapat Ahli yang kami kutip pada setiap paragrafnya dan pada teknik
pengumpulan data kami memang tidak menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi
karena Acuan yang di ambil berdasarkan hasil pretest dan posttest yang dilakukan sehingga
peneliti tidak melihat dokumentasi hasil belajar maupun prestasi belajar siswa sebelum
penelitian ini dilakukan

52
LAMPIRAN 1- KISI KISI LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Kisi-kisi observasi keaktifan belajar siswa


Sub Variabel Indikator
Nomor pertanyaan
Kegiatan Memperhatikan guru 1
Visual Mengamati penjelasan guru 2
Mengamati contoh gambar tarian yang 3
ditujukan
Kegiatan Kesediaan menjawab pertanyaan 5
Lisan Berdiskusi dengan teman 6
Mengemukakan pendapat 7
Berdiskusi dengan teman 8
Kegiatan Mendengarkan perintah/arahan guru 9
Mendengarkan Mendengarkan materi pelajaran 10
Mendengarkan diskusi teman kelompok 11
Kegiatan Mencatat materi pelajaran 13
Menulis Mengerjakan tugas 14
Membuat rangkuman dan kesimpulan 15

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

53
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Pertemuan ke- : …………………………

Kelompok : …………………………

Nama Siswa : …………………………

Pengamat : …………………………

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda centang (√) pada kolom 1, 2, 3, 4, dengan kriteria skor sebagai
berikut.

Skor 4 jika aspek (1), (2), dan (3) muncul. (keterangan ada di bawah)
Skor 3 jika ada 2 aspek yang muncul
Skor 2 jika hanya ada 1 aspek saja yang muncul
Skor 1 jika ikut dalam pembelajaran tetapi 3 aspek yang ada tidak muncul

Sub Variabel Indikator Skor


1 2 3 4
Kegiatan Memperhatikan guru
Visual Mengamati penjelasan guru
Mengamati contoh gambar tarian yang di
tunjukkan
Kegiatan Kesediaan menjawab pertanyaan
Lisan Berdiskusi dengan teman
Mengemukakan pendapat
Kegiatan Mendengarkan perintah/arahan guru
Mendengarkan Mendengarkan materi pelajaran
Mendengarkan diskusi teman kelompok
Kegiatan Mencatat materi pelajaran
Menulis Mengerjakan tugas
Membuat rangkuman dan kesimpulan

Keterangan Skor :

54
Kegiatan Visual

1. Memperhatikan guru
(1) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh
(2) Memperhatikan dengan antusias
(3) Memperhatikan dengan cermat

2. Mengamati penjelasan
(1) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh
(2) Menunjukkan antusias dalam pengamatan
(3) Menunjukkan ketertarikan dalam pengamatan

3. Mengamati contoh gambar tarian yang ditujukan


(1) Mengamati dengan sungguh-sungguh
(2) Menunjukkan antusias dalam pengamatan
(3) Menunjukkan ketertarikan dalam pengamatan

Kegiatan Lisan
5. Kesediaan menjawab
(1) Berani menjawab pertanyaan
(2) Menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh
(3) Menjawab pertanyaan dengan tepat

6. Mengemukakan pendapat
(1) Berani mengemukakan pendapat
(2) Mengemukakan pendapat dengan sistematis
(3) Mengemukakan pendapat sesuai dengan permasalahan

7. Berdiskusi dengan teman


(1) Berani mengemukakan gagasan
(2) Menghargai pendapat orang lain
(3) Bersungguh sungguh dalam mengikuti jalannya diskusi

Kegiatan Mendengarkan
9. Mendengarkan penjelasan/arahan guru
(1) Mendengarkan penjelasan guru dengan serius
(2) Menunjukkan ketertarikan dalam pelajaran
(3) Menunjukkan antusias dalam pelajaran

10. Mendengarkan materi pelajaran


(1) Mendengarkan penjelasan guru dengan serius
(2) Menunjukkan ketertarikan dalam pelajaran
(3) Menunjukkan antusias dalam pelajaran

55
11. Mendengarkan diskusi teman kelompok
(1) Mendengarkan teman yang berpendapat
(2) Mendengarkan dengan sungguh-sungguh
(3) Menunjukkan ketertarikan dalam mendengarkan

Kegiatan Menulis
12. Mencatat materi pelajaran
(1) Mencatat materi pelajaran dengan lengkap
(2) Mencatat dengan runtut
(3) Mencatat dengan sistematis

13. Mengerjakan tugas


(1) Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh
(2) Mengerjakan tugas dengan runtut
(3) Mengerjakan tugas dengan tepat

14. Membuat rangkuman dan kesimpulan


(1) Membuat rangkuman sesuai data
(2) Membuat rangkuman secara general
(3) Membuat rangkuman secara jelas

Skor maksimal=16

Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal

Pengamat,

(……………..)

56
LAMPIRAN 3- INSTRUMEN ANGKET
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA
PEMBELAJARAN SpdP

Mata Pelajaran : SpdP Kelas/ Semester : VI / 2


Nama siswa : Hari/tanggal :…………

Petunjuk pengisian:
1. Bacalah dengan teliti semua pernyataan. Pertimbangkan baik-baik pernyataan dengan
kaitanya dengan materi pelajaran yang baru selesei kamu pelajari, dan tentukan
kebenaranya.
2. Pilihlah salah satu jawaban dengan jujur pada kolom yang tersedia dengan memberi tanda
checklist (√).
Keterangan pilihan jawaban :

1. STS = Sangat Tidak Setuju

2. TS = Tidak Setuju

3. S = Setuju

4. SS = Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS S SS

1 Proses pembelajaran SpdP yang digunakan oleh guru


sangat menarik bagi saya.

2 Materi pelajaran ini sangat menarik bagi saya

3 Saya merasa kurang tertarik terhadap model


pembelajaran

SPDP yang digunakan oleh guru

4 Saya sering melamun ketika pelajaran ini berlangsung.

57
5 Pelajaran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya
untuk mempertahankan perhatian.

6 Kerja kelompok dan games dalam pembalajaran ini


sangat menarik dan tidak terduga sebelumnya.

7 Materi pembelajaran SPDP ini sangat membosankan


bagi saya.

8 Pada awal pembelajaran ada sesuatu yang menarik bagi


saya.

9 Saya dapat menghubungkan isi pembelajaran dengan


hal yang telah saya lihat, saya lakukan atau saya
pikirkan di dalam kehidupan sehari-hari.

10 Saat memulai pembelajaran ini saya percaya bahwa


pembelajaran ini mudah bagi saya.

11 Manfaat dari pembelajaran ini tidak jelas bagi saya.

12 Saya kecewa pada hasil yang saya dapat setelah


pembelajaran ini.

13 Menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran ini


membuat saya merasa puas dan bahagia terhadap hasil
yang telah saya capai

14 Saya merasa bahagia menyelesaikan dengan


berhasil pembelajaran ini.

15 Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari


pembelajaran ini. Saya merasa puas dengan apa yang
saya peroleh dari pembelajaran ini.

58
LAMPIRAN 4- KISI-KISI TES (PRETES –POSTEST)
Sekolah : SD Negeri 22 Betung Mata pelajaran : SpdP
Kelas : 6/ Semester 2 Kurikulum : K13
Tahun pelajaran : 2020/2021 Jumlah soal : 10 soal
Tema : 7 ( kepemimpinan)

NO KOMPETENSI DASAR MATERI LEVEL INDIKATOR SOAL NO


KOGNITIF SOAL
1. 3.3 Pengertian Tari Pengetahuan/ Mendefnisikan pengertian tari 5
Memahami penampilan tari Ingatan (C1)
kreasi daerah Unsur-Unsur Penerapan (C3) Menunjukkan properti dari tari 2
Tari pakarena yang tepat.
Pengetahuan/ Mendefinisikan pengertian 1
Ingatan (C1) properti
Pemahaman (C2) Membedakan unsur tari tentang 8
tempat pementasan.
Pemahaman (C2) Menjelaskan unsur tari tentang 9
tata busana
Jenis- Jenis Pengetahuan/ Memilih salah satu jenis tari 4
Tari Ingatan (C1) yang tepat
Macam- Pengetahuan/ Menyatakan pengertian macam 6
Macam Tari Ingatan (C1) gerak tari maknawi
2 4.3 Tari Dan Asal Evaluasi (C6) Mempertimbangkan tari dan asal 7
Menampilkan tari kreasi daerah Daerah daerahnya
Analisa ( C4) Menghubungkan tari kreasi 3
dengan asal daerah
Pengetahuan/ Mengidentifikasi tari saman 10
Ingatan (C1) dengan gerak tarinya

59
SOAL PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, atau C pada jawaban yang benar
1. Semua alat yang digunakan oleh penari pada waktu penyelenggaraan pentas tari disebut ....
a. Properti
b. tata rias
c. tata busana
d. tata panggung

2. Tari pakarena merupakan tari khas dari Sulawesi. Tari ini melambangkan kecantikan wanita
Sulawesi. Tari ini sangat dikenal dengan propertinya, yaitu ....
a. Kipas
b. Tameng
c. Keris
d. Cundrik

3. Nama tarian daerah di bawah ini yang tepat sesuai asal daerahnya adalah…
a. Tari payung dari bali
b. Tari piring dari sumatera barat
c. Tari legong dari jawa barat
d. Tari zapin dari Sulawesi selatan

4. Tari yang dibawakan oleh banyak orang disebut tarian ....


a. Tunggal
b. Solo
c. Berpasangan
d. Massal

5. Suatu gerakan secara berirama senada dengan alunan musik, dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk mengekpresikan perasaan, maksud, dan pikiran serta menyampaikan pesan
tersebut melalui seseorang maupun kelompok adalah pengertian dari seni ....
a. Rupa
b. Music
c. Tari
d. Drama

6. Gerak tari yang mengedepankan maksud atau lambang tertentu dari sesuatu yang ingin
disampaikan ke penonton tarian adalah pengertian dari macam –macam gerak tari…

60
a. Murni
b. Tunggal
c. Kelompok
d. Maknawi

7. Tari merak merupakan tari yang menggambarkan ekspresi burung merak. Tari merak berasal
dari daerah ….
a. Jawa tengah
b. Bali
c. Aceh
d. Jawa barat

8. Secara umum pentas tari ada dua jenis, yaitu pentas terbuka dan pentas tertutup. Di bawah ini
merupakan tempat pentas tertutup, kecuali ….
a. ruang kelas
b. gedung
c. halaman rumah
d. aula

9. Semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas pentas
yang ditampilkan disebut ….
a. tata busana
b. gerak tari
c. iringan tari
d. tata rias

10. Tari saman merupakan tari kreasi daerah yang berasal dari Aceh. Tari tersebut diperagakkan
secara ….
a. Tunggal
b. Berpasangan
c. Kelompok
d. Solo

61
PEDOMAN PENSEKORAN PILIHAN GANDA

SOAL BENAR : 1 point


SOAL SALAH : 0 point

NO JAWABAN SKOR
SOAL YANG BENAR

1. A 1

2. A 1

3. B 1

4. D 1

5. C 1

6. D 1

7. B 1

8. C 1

9. A 1

10. C 1

SKOR MAKSIMUM 10

NILAI AKHIR = Jumlah Skor Perolehan Peserta Didik x 100

10

62
KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Memahami penampilan tari 1 A Tema 7 ( Kepemimpinan)


kreasi daerah
Rumusan Soal :

Materi : 1. Semua alat yang digunakan oleh penari pada waktu penyelenggaraan pentas tari disebut ....
a. Properti
Unsur-Unsur Tari b. tata rias
c. tata busana
Indikator Soal : d. tata panggung

Mendefinisikan pengertian
properti

63
KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Memahami penampilan tari 2 A Tema 7 ( Kepemimpinan)


kreasi daerah
Rumusan Soal :

Materi :
2. Tari pakarena merupakan tari khas dari Sulawesi. Tari ini melambangkan kecantikan wanita Sulawesi.

Unsur-Unsur Tari Tari ini sangat dikenal dengan propertinya, yaitu ....

Indikator Soal : a. Kipas


b. Tameng
Menunjukkan properti dari tari c. Keris
d. Cundrik
pakarena yang tepat.

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

64
Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Menampilkan tari kreasi daerah 3 B Tema 7 ( Kepemimpinan)

Rumusan Soal :

Materi :
3. Nama tarian daerah di bawah ini yang tepat sesuai asal daerahnya adalah…
Tari Dan Asal Daerah
a. Tari payung dari bali
b. Tari piring dari sumatera barat
Indikator Soal : c. Tari legong dari jawa barat
d. Tari zapin dari Sulawesi selatan
Menghubungkan tari kreasi
dengan asal daerah

65
KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Memahami penampilan tari 4 D Tema 7 ( Kepemimpinan)


kreasi daerah
Rumusan Soal :

Materi : 4. Tari yang dibawakan oleh banyak orang disebut tarian ....
a. Tunggal
Jenis-Jenis Tari b. Solo
c. Berpasangan
Indikator Soal :
d. Massal
Memilih salah satu jenis tari
yang tepat

66
KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Memahami penampilan tari 5 C Tema 7 ( Kepemimpinan)


kreasi daerah
Rumusan Soal :

Materi : 5. Suatu gerakan secara berirama senada dengan alunan musik, dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk mengekpresikan perasaan, maksud, dan pikiran serta menyampaikan pesan tersebut melalui
Pengertian Tari seseorang maupun kelompok adalah pengertian dari seni ....
a. Rupa
Indikator Soal : b. Music
c. Tari
Mendefnisikan pengertian tari d. Drama

67
KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Memahami penampilan tari 6 D Tema 7 ( Kepemimpinan)


kreasi daerah
Rumusan Soal :

Materi : 6. Gerak tari yang mengedepankan maksud atau lambang tertentu dari sesuatu yang ingin disampaikan ke
penonton tarian adalah pengertian dari macam –macam gerak tari…
Macam-Macam Gerak Tari a. Murni
b. Tunggal
Indikator Soal : c. Kelompok
d. Maknawi
Menyatakan pengertian macam
gerak tari maknawi

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

68
Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Menampilkan tari kreasi daerah 7 B Tema 7 ( Kepemimpinan)

Rumusan Soal :

Materi : 7. Tari merak merupakan tari yang menggambarkan ekspresi burung merak. Tari merak berasal dari daerah
….
Tari Dan Asal Daerah a. Jawa tengah
b. Bali
Indikator Soal :
c. Aceh
Mempertimbangkan tari dan d. Jawa barat

asal daerahnya

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

69
Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Memahami penampilan tari 8 C Tema 7 ( Kepemimpinan)


kreasi daerah
Rumusan Soal :

Materi : 8. Secara umum pentas tari ada dua jenis, yaitu pentas terbuka dan pentas tertutup. Di bawah ini
merupakan tempat pentas tertutup, kecuali ….
Unsur – Unsur Tari a. ruang kelas
b. gedung
Indikator Soal : c. halaman rumah
d. aula
Membedakan unsur tari tentang
tempat pementasan.

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

70
Kelas/ Semester : 6/ Genap

Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Memahami penampilan tari 9 A Tema 7 ( Kepemimpinan)


kreasi daerah
Rumusan Soal :

Materi : 9. Semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas pentas yang
ditampilkan disebut ….
Unsur – Unsur Tari a. tata busana
b. gerak tari
Indikator Soal : c. iringan tari
d. tata rias
Menjelaskan unsur tari tentang
tata busana,

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani

Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/ Semester : 6/ Genap

71
Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)

Kompetensi Dasar : Nomor Soal : Kunci Jawaban : Buku Sumber :

Menampilkan tari kreasi 10 C Tema 7 ( Kepemimpinan)


daerah
Rumusan Soal :

Materi : 10. Tari saman merupakan tari kreasi daerah yang berasal dari Aceh. Tari tersebut diperagakkan secara
….
Tari Dan Asal Daerah a. Tunggal
b. Berpasangan
Indikator Soal : c. Kelompok
d. Solo
Mengidentifikasi tari saman
dengan gerak tarinya

72

Anda mungkin juga menyukai