DISUSUN OLEH :
KELAS : 6F PGSD
KELOMPOK : 1 ( SATU )
DOSEN PENGAMPUH : HENDRI GUNAWAN, M.Pd
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan proposal penelitian Tindakan kelas tepat waktu. Tanpa rahmat dan
pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu menyelesaikan proposal ini dengan baik. Tidak
lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga proposal “UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT” dapat diselesaikan.
proposal ini buat guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Tidak lupa
juga penulis ucapkan Terima Kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
dorongan,motivasi,bimbingan,arahan dan saran yang telah diberikan sehingga proposal ini
dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap proposal ini dapat membantu guru kelas
dalam meningkatkan minat belajar siswa.
Penulis menyadari proposal ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar proposal ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal ini, baik terkait penulisan
maupun isinya, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................49
REVIEW………………………………………………………………………….51
LAMPIRAN……………………………………………………………………...54
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap anak pasti memiliki rasa ingin tahu akan berbagai hal. Rasa ingin tahu ini di
tandai dengan adanya akal. Dari akal inilah membuat anak dapat belajar berbagai hal dan
ilmu pengetahuan . Untuk mengarahkan rasa ingin tahu anak maka diperlukan
pendidikan. Pendidikan sendiri adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara (UU No. 20 tahun 2003).
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu
lingkungan pendidikan keluarga, lingkungan pendidikan sekolah, dan lingkungan
pendidikan masyarakat. Sekolah merupakan lembaga yang dibuat sebagai sarana tempat
belajar siswa di bawah pengawasan guru melalui rangkaian proses kegiatan belajar dan
mengajar di kelas.
Adams dan Decey berpendapat bawah Kegiatan belajar mengajar adalah bentuk
terselenggarakan kegiatan yang dSpdPndu oleh tenaga pendidik (guru) sebagai pengajar,
pimpinan kelas, pengatur lingkungan, pembimbing, partisSpdPn, perencana, suvervisor,
evaluator, dan konselor. Artinya guru memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar agar informasi ataupun materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik untuk
menjadi bekal yang berguna bagi peserta didik.
Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) merupakan salah satu mata pelajaran pada
kurikulum 2013 yang diajarkan di Sekolah Dasar dalam bentuk pembelajaran tematik.
Mata pelajaran ini terintegrasi dengan mata pelajaran lain sehingga membentuk
pembelajaran terpadu dan tersusun pada satu tema yang telah di angkat. Seni Budaya
dan Prakarya diajarkan kepada siswa untuk mengembangkan kecerdasan, kreativitas dan
keterampilan siswa khususnya dalam bidang seni sebagai bentuk pengenalan dan
pelestarian keberagaman budaya Indonesia.
Untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang dapat menarik minat belajar
siswa maka dibutuhkan guru yang kreatif dalam menyajikan materi, baik dengan
menggunakan metode pembelajaran yang interaktif maupun menggunakan media
4
pembelajaran untuk dapat merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang
diajarkan sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat dan tertarik akan materi yang
disampaikan.
Berdasarkan hasil observasi penulis di SD Negeri 22 Betung terlihat bahwa proses
pembelajaran yang dilakukan masih cenderung pasif dengan guru menggunakan metode
ceramah dalam penyampaian materi dengan siswa yang hanya mendengarkan dan
mencatat saja. Sehingga membuat pembelajaran menjadi monoton dan kurang mendapat
perhatian dan minat siswa.
Untuk mengatasi hal tersebut guru perlu melakukan pembenahan dari segi
penggunaan metode mengajar agar terciptanya pembelajaran yang aktif dan menarik
minat siswa. Salah satunya dengan menggunakan metode Teams Games Turnamen
(TGT). Metode pembelajaran Teams Games Turnamen ini adalah metode pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa menjadi beberapa
kelompok kecil dan melakukan Games Turnament.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul “UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TURNAMENT”.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk membuktikan adakah peningkatan
minat belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Teams Games
Turnament.
5
2. Dengan metode yang digunakan adalah metode pembelajaran Teams Games
Turnament.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.2 Belajar
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu melalui
pelatihan-pelatihan dan pengalaman-pengalaman dalam intraksi dengan
lingkungannya atau suatu usaha yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam
7
diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari
berbagai materi yang telah dipelajari.
Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan prilaku
berkat pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap
aspek organisme atau pribadi”. Selanjutnya menurut Dimyati dan Mudjiono (2006)
:Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam
proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif
berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan
sosial.
Djamarah dan Zain (2010) berpendapat bahwa Belajar adalah proses
perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah
perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar yaitu suatu
usaha yang dilakukan oleh individual seseorang secara sadar untuk mendapatkan
suatau perubahan baik dalam tinhkah laku, pengetahuan, sikap dan juga
keterampilan.
8
Susanto (2013, hlm. 58) berpendapat, “Minat merupakan dorogan dalam diri
seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian seecara efektif
yang menyebabkan diilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan,
menyenangkan dan lama-lama akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya”.
Selanjutnya menurut Slameto (2015, hlm. 180) dalam bukunya menyebutkan
pengertian minat belajar ialah, “salah satu bentuk keaktifan seseorang yang
mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotorik”.
Selanjutnya Hansen (dalam Susanto, 2013, hlm.57) menyatakan bahwa,
“minat belajar siswa erat hubugannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan
konsep diri atau identifikasi, factor keturunan dan pengaruh eksternal atau
lingkungan”.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat merupakan salah
satu daya tarik seseorang dengan suatu hal yang baru, baik itu suatu objek,
seseorang, kegaitan ataupun ilmu yang memberikan suatu pembelajaran yang dapat
dilakukan secara sadar.
9
kemampuan yang memiliki kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani
proses belajar”.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
sebuah proses yang ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan
baik yang menyangkut segi kognitif, afektif, psikomotorik.
2.1.5 Metode
Metode adalah “prosedur, teknik, atau langkah untuk melakukan sesuatu,
terutama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sangidu (2004: 14) metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Kemudian Salamun (dalam Sudrajat, 2009:7) menyatakan bahwa
metode pembelajaran ialah sebuah caracara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Selanjutnya Menurut
Max Siporin (1975), metode adalah suatu orientasi kegiatan yang secara khusus
ditujukan sebagai persyaratan berbagai tugas serta tujuan yang nyata.
Menurut KBBI, pengertian metode adalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.
karakteristik metode
1. Metode merupakan suatu aktivitas yang mapan yang dSpdPkai dalam
melakukan kegiatan tertentu oleh suatu kelompok.
2. Metode merupakan aktivitas yang rutin karena relatif mapan dan sudah
terbiasa dilakukan oleh suatu kelompok.
3. Suatu metode yang mapan dan rutin dilakukan akan menjadi tindakan yang
logis atau proses sistematis untuk mencapai suatu tujuan dengan tingkat
akurasi dan efisiensi yang baik.
2.1.6 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Belajar sangat berpengaruh dengan
10
proses pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses intraksi antara
siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih
baik.
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:11) “Pembelajaran adalah suatu
proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu: belajar tertuju kepada apa yang
harus dilakukan siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh
guru sebagai pemberi pelajaran”. Kemudian Khairani (2017:6) menyatakan bahwa
“Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik”.
Selanjutnya Usman dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:12) menyatakan
bahwa “Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”. Selanjutnya Dimyati dan
Mudjiono (2015:7) menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah suatu persiapan yang
dipersiapkan oleh guru guna menarik dan memberi informasi kepada siswa,
sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa dalam
menghadapi tujuan pembelajaran”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
intraksi guru dengan siswa yang saling bertukar informasi dalam belajar sehingga
terjadi perubahan tingkah laku, sikap, psikomotorik, emosional dan spiritual. Jadi
Metode pembelajaran merupakan suatu langkah atau cara yang digunakan dalam
aktivitas pembelajaran guna untuk membantu siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian tari adalah gerakan
badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian
(musik, gamelan, dan sebagainya). Pengertian tari adalah gerak tubuh yang ritmis
sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur
keindahan dan makna yang mendalam. Tari menitik beratkan pada konsep
dan koreografis yang bersifat kreatif.
11
Indonesia memiliki banyak budaya dan kesenian salah satunya adalah tarian.
Ragam tarian di Indonesia yang pertama adalah tari kreasi daerah. Tari
kreasi daerah atau tradisional adalah tarian yang mengalami beberapa perubahan
dari tari yang dilakukan berdasarkan tradisi. Sehingga ada perubahan pada bentuk,
gerak, dan beberapa hal lain namun tetap memiliki ciri khas tarian daerah itu
sendiri.
12
Tari berpasangan atau duet adalah jenis tari yang diperagakan oleh dua orang
secara berpasangan. Contoh dari jenis tari berpasangan adalah tari Topeng dari
Jawa Barat.
3. Tari Kelompok
Tari kelompok atau Group choreography merupakan jenis tari yang diperagakan
lebih dari dua orang atau secara berkelompok.
4. Tari Kolosal
Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok
dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara.
- Macam – Macam gerak Tari
1. Macam-Macam Gerak Tari yang Murni
Macam-macam gerak tari murni tujuannya semata untuk estetika saja atau
memperindah tarian tanpa ada maksud melambangkan sesuatu. Contoh macam-
macam gerak tari murni adalah gerakan memutar-mutarkan pergelangan kaki dan
menghentakkan kaki tanpa maksud tertentu, atau gerak menggulung selendang ketika
akhir tarian, dll.
2. Macam-Macam Gerak Tari Maknawi
Macam-macam gerak tari maknawi ini berkebalikan dengan gerak tari murni. Macam-
macam gerak tari murni tidak difungsikan secara estetika. Gerak tari murni ebih
mengedepankan maksud atau lambang tertentu dari sesuatu yang ingin disampaikan
ke penonton tarian. Macam-macam gerak tari maknawi dicontohkan seperti dalam tari
merak dengan gerakan melebarkan selendang sambil bergerak mengelilingi panggung
menggambarkan burung merak.
3. Macam-Macam Gerak Tari Tunggal
Macam-macam gerak tari tunggal adalah tari yang dilakukan oleh satu orang. Dalam
gerak tari tunggal, penari harus lebih berani, percaya diri, dan menguasai gerak tari.
Contoh macam-macam gerak tari tunggal adalah tari gambir anom, tari koncar, tari
gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong, dan tari kukilo.
4. Macam-Macam Gerak Tari Berpasangan
Macam-macam gerak tari berpasangan adalah tari yang dilakukan dengan
berpasangan, laki-laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan
dengan perempuan. Macam-macam gerak tari berpasangan, gerakan yang dominan
belum tentu sama, tetapi saling melengkapi satu dengan lainnya atau gerak tarinya
berlawanan.
13
5. Macam-Macam Gerak Tari Kelompok
Macam-macam gerak tari kelompok adalah dilakukan dengan ramai-ramai atau
dengan menggunakan banyak penari. Biasanya macam-macam gerak tari kelompok
dilakukan oleh tiga penari atau lebih. Gerakan tari kelompok tidak boleh menonjolkan
diri sendiri. Macam-macam gerak tari yang kelompok lebih mengedepankan
kekompakan.
6. Macam-Macam Gerak Tari Horizontal
Macam-macam gerak tari pola lantai horizontal ini memiliki bentuk barisan, dengan
posisi penarinya berjajar dari kiri ke kanan, atau berjajar dari kanan ke kiri. Pola lantai
horizontal ini memiliki arti yang melambangkan antara ikatan manusia satu dengan
manusia yang lain. Beberapa tarian tradisional dari Indonesia, yang menggunakan
macam-macam gerak tari pola lantai horizontal, yaitu tari Indang dari Sumatera Barat
dan tari Saman dari Aceh.
7. Macam-Macam Gerak Tari Diagonal
Macam-macam gerak tari pola lantai diagonal memiliki bentuk garis menyudut ke
kanan atau ke kiri, yang dilakukan oleh para penari, agar tarian terlihat lebih kokoh
dan kuat. Pola lantai yang satu ini bisa membuat penari menjadi lebih indah, saat
membawakan suatu tarian. Tarian tradisional yang menggunakan macam-macam
gerak tari pola lantai ini, yaitu tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Gending Sriwijaya
dari Sumatera Selatan, dan tari Pendet dari Bali.
8. Macam-Macam Gerak Tari Vertikal
Macam-macam gerak tari pola lantai vertikal memiliki pola lurus memanjang.
Memiliki fungsi membentuk formasi lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
Pola ini dilakukan oleh penari lebih dari satu orang. Pola lantai vertikal ini digunakan
daat penari menarikan tarian klasik, karena macam-macam gerak tari pola lantai yang
satu ini melambangkan antara ikatan manusia dengan Tuhannya. Sehingga pola lantai
ini memiliki arti magis, yang kuat dan mendalam.
Tarian tradasional Indonesia yang menggunakan macam-macam gerak tari pola lantai
ini adalah tari Serimpi dari Jawa Tengah, tari Yospan dari Papua, tari Pasambahan
dari Sumatera Barat dan tari Baris Cengkedan dari Bali.
9. Macam-Macam Gerak Tari Melengkung
Macam-macam gerak tari pola garis lantai yang terakhir adalah pola lantai
melengkung, yang terdiri dari beberapa jenis bentuk pola lantai, yaitu garis lingkaran,
angka delapan, huruf U dan lengkung ular. Pola lantai lengkung ini bisa membuat
14
tarian tradisional menjadi lebih indah. Tarian tradisional banyak yang menggunakan
macam-macam gerak tari pola lantai jenis melengkung, seperti tari Ma’badong Toraja
dari Sulawesi Utara, tari Piring dari Sumatera Barat dan tari Randai dari Sumatera
Barat.
1. Tarian Piring
15
dibawakan oleh sepasang muda-mudi dan menggunakan perlengkapan payung. Payung lebih
banyak digunakan oleh penari laki-laki, sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakan
dengan permainan selendang titik busana penari pria berupa satu setel baju kecak musang,
dan tandak(songkok). Busana penari wanita meliputi satu sel kebaya labu, kain songket, ikat
pinggang dan selendang.
4. Tari Legong
5. Tari Janger
16
giteuk, dan geol. Nama ketuk tilu berasal dari bunyi Tabuhan 3 buah Bonang yang menjadi
musik pengiringnya. Kendati cukup terkenal di masa silam saat ini kepopuleran dari ketuk
tilu justru kalah jika dibandingkan dengan tari jaipong.
7. Tari Bambangan-Cakil
8. Tari Zapin
9. Tari Gandrung
17
laki dikenal sebagai "paja". Musik pengiring tari gandrung antara lain kempul atau gong,
klunting, biola, kendang, dan kethuk.
Tari Gandrung dipentaskan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap kali setelah
panen. Pementasan tari Gandrung diselenggarakan sebagai bentuk kegembiraan dan hiburan
titik tari Gandrung Ini akhirnya menjadi ciri khas seni tari Banyuwangi, sehingga menjadi
maskot kota Kabupaten Banyuwangi.
18
(TGT) ini siswa dituntut untuk saling kerjasama, aktif dan
bertanggungjawab terhadap dirinya. sendiri maupun kelompoknya. Selain
itu dalam pembelajaran TGT ini siswa dihadapkan pada suatu permainan
dan kompetisi, sehingga kemauan dan kemampuan siswa ada perubahan.
Dengan model pembelajaran tersebut diharapkan kebebasan dan keaktifan
siswa meningkat, sehingga siswa menjadi senang dalam mengikuti
pelajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode TGT merupakan suatu model pembelajaran berbasis pembelajaran
yang berupa tim dengan menerapkan unsur permainan didalam
pembelajaran dan bertujuan untuk memeproleh skor didalam tim.
19
5. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa bertujuan untuk
mengukur hasil belajar siswa.
(a) Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut
serta menyumbangkan pendapatnya
(b) Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran; dan
(c) Kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau guru tidak dapat mengelola
kelas”.
20
2.2 KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN
Siklus I
Kekurangan
Penjelasan rules permainan kurang jelas sehingga
sebagian siswa belum paham. Kemudian sulit
melakukan penilaian individual karena terlalu banyak
anggota dan juga membuat suasana kelas sedikit tidak
kondusif serta media yang digunakan terlalu kecil/tidak
sesuai dengan banyaknya siswa
Siklus 2
Penerapan metode TGT dibagi menjadi 4
Kekurangan
kelompok secara acak dengan 3 ronde permainan
Kurangnya apresiasi guru dalam
dan pemberian hadiah berupa verba maupun non Siklus 3 turnamen dan juga kekompakan
verbal
anggota dalam mematuhi rules
permainan
Peningkatan minat belajar Tidak ada
siswa dan juga suasana kelas peningkatan
lebih interaktif dan
menyenangkan
21
2.3 KAJIAN RELEVAN
Tedapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang sedang kelompok
kami teliti, adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Angilia Herli Lutfiyani yang berjudul “Keefektifan
Model Teams Games Tournament Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SDN 01
Ngeling Kabupaten Jepara, Volume 3, Number 2, Tahun 2019, pp. 142-149”
Hasil penelitian ini menunjjukan bahwa model Teams Games Tournament efektif
terhadap minat belajar siswa.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sedang kelompok kami teliti
adalah beberapa tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, Namun untuk
perbedaannya sendiri penelitian tidak membuat kegiatan menjadi 2 ronde melainkan
dalam satu kali permainan tanpa membagi kelompok, Sedangkan kelompok kami
meneliti dengan membagi anak dalam setiap kelas menjadi 4 kelompok secara acak
dengan 2 ronde permainan untuk menarik minat belajar.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Wahyu Listyarini, Abdur Rahman Asari,
Furaidah Furaidah yang berjudul “Pengaruh Model Teams Games Tournament
Berbantuan Permainan Halma Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Pada Materi Bunyi
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar, Tahun 2018”.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan permainan halma berpengaruh terhadap minat dan
hasil belajar siswa kelas IV pada materi bunyi.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sedang kelompok kami teliti
adalah memberikan beberapa soal dan harus dijawab oleh siswa secara bergantian.
Perbedaannya sendiri penelitian menggunakan permainan halma untuk
menambahkan minat belajr siswa, sedangkan kelompok kami menggunakan kartu
bergambar untuk memicu semangat siswa dalam menebak beberapa soal yang
diberikan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Bagja Sulfemi yang berjudul “Penggunaan
Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar, Tahun 2018.”
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan Teams Games Tournamet (TGT)
Dengan media kartu dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
22
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang sedang kelompok kami teliti adalah
menggunakan media kartu untuk meningkatkan hasil dalam kegiatan pembelajaran.
Perbedaannya sendiri penelitian terdahulu meneliti untuk meta pelajaran IPS,
Sedangkan Kelompok kami menggunakan mata pelajaran SBdP (Seni Budaya dan
Prakarya).
4. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Amanah, Elvira Hoesein Radia yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT), Vol 1, No. 2, April 2017.”
Hasil penelitian penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament (TGT) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
Matematika Kelas IV SD Negeri Duren 02 Bandungan.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang sedang kelompok kami teliti adalah
sama mengambil model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan
melakukan pembentukan kelompok belajar agar dapat meningkatkan minat dan
semangat dalam kegiatan pembelajaran pada siswa. Perbedaanya adalah peneliti
disini mengambil mata pelajaran Matematika sedangkan kelompok kami mengambil
mata pelajaran SBdP (Seni Budaya dan Prakarya) dan peneliti hanya memberikan
sebuah pertanyaan tanpa media tambahan, namun kelompok kami menggunakan
media kartu bergambar dalam penelitian ini.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung Oka Suciati yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Berbantuan
Media Visual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas III C SD
Tunas Harapan Jaya Denpasar, Vol 11, No. 2, Oktober 2020.”
Hasil penelitian adalah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) berbantuan media visual dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas III C SD Tunas Harapan Denpasar.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang sedang diteliti sekarang adalah
menggunakan media visual dalam kegiatan pembelajarannya dan dilakukan dalam 3
siklus. Perbedaanya adalah peneliti melakukan proses belajar tanpa membentuk
kelompok belajar, sedangkan kelompok kami melakukan proses pembelajaran
dengan membentuk kelompok belajar untuk meningkatkan minat siswa.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Arga Ady Nattha dan Nyoto Harjono yang berjudul
“Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Model Team Games Tournament
SD Negeri 2 Kaligentong, Vol 1, No. 1, Tahun 2017.”
23
Hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran TGT.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang sedang kelompok kami teliti adalah
dalam penerapannya dilakukan secara berkelompok. Perbedaannya adalah peneliti
terdahulu mengambil media permainan puzzle dalam kegiatan pembelajaran untuk
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam berpikir, sedangkan kelompok kami
menggunakan media kartu bergambar yang mana guru akan memberikan soal
berdasarkan kartu yang akan diambil siswa.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Nyoman Sukasih yang berjudul Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk
Meningkatkan Minat Belajar PKn, Vol 2, No. 3, Tahun 2018, pp. 224-229”.
Hasil penelitian bahwa terdapat peningkatan pada minat belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
Persamaan penelitian terdhulu dengan yang sedang kelompok kami teliti adalah
menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu TGT. Perbedaannya adalah
peneliti menngunakan hanya 2 siklus, sedangkan kelompok kami menggunakan 3
siklus dalam pembelajarannya.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas
dalam rangka melaksanakan perbaikan pembelajaran seni-budaya dan prakarya
(SbdP) materi tarian daerah (akan dilaksanakan 3 siklus/6 minggu/ 1,5 bulan), macam
macam tari dan bentuk-bentuk tari dengan menggunakan metode teams games
tournament dan penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2021/2022
yaitu pada bulan maret sampai dengan april. Penelitian ini dilaksanakan pada jam
pelajaran yang bersangkutan sehingga tidak mengganggu jam pelajaran lainnya.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dilakukan adalah siswa kelas 6 SDN 22 Betung
kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatra Selatan pada tahun ajaran
2021/2022 yang berjumlahkan 18 siswa.
25
diterapkan dengan cara membagi siswa yang berjumlah 18 orang
menjadi 2 kelompok dengan 6 orang anggota yang dipilih secara
acak. Pada pelaksanaannya, metode ini memiliki kekurangan yaitu
guru belum menjelaskan permainan secara sistematis dan rinci
kemudian kurang kondusif karena terlalu banyak anggota serta guru
pun kesulitan dalam melakukan penilaian kepada siswa secara
individual.
Siklus kedua, Berdasarkan kekurangan metode yang di paparkan di siklus I, kami
memperbaiki metode tersebut. Penerapan metode TGT yang
dilakukan yaitu membagi siswa sebanyak 18 orang dengan tim yang
terbagi menjadi 4 kelompok dari sistem 3 ronde atau babak
pemainan. Dalam pelaksanaanya, metode ini juga memiliki
kekurangan yaitu kurangnya apresiasi guru dalam permainan
sehingga dapat menyebabkan siswa bosan, serta beberapa siswa
menjadi tidak kompak dalam kelompoknya.
Siklus ketiga, Berdasarkan pemaparan yang dibahas pada siklus II, Dikarenakan
permasalahan berada pada dukungan atau reward guru kepada
siswa. Sehingga penerapan metode TGT disamakan pada siklus II
dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 3
ronde permainan. Namun ditambahkan adanya pemberian hadiah
berupa verbal dan non verbal, dalam pelaksanaannya, metode ini
akan mengalami peningkatan sesuai yang di harapkan sesuai solusi
yang digunakan.
26
Prosedur PTK melalui penerapan metode trans games tourjament untuk meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajar SbdP di kelas VI SD Negeri 22 Betung, kecamatan
Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. adalah sebagai berikut:
Silkus I
a. Permasalahan
Sebelum melaksanakan perencanaan terlebih dahulu mengetahui
permasalahan. Permasalahan diketahui dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
pra tindakan.
b. Perencanaan I
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap pelaksanakan tindakan sebagai
berikut:
a) Menyusun Tes Awal
b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan metode
pembelajaran Teams Games Tournament
c) Mempersiapkan bahan serta sumber belajar
d) Menyiapkan format evaluasi Tes Awal Angket, (pre test) dan (Pos test) yang
digunakan untuk melihat minat belajar siswa dan hasil belajar siswa
e) Membuat lembar kisi-kisi Angket minat belajar siswa
c. Pelaksanaan I
a) Memberikan tes Awal yaitu Angket kemudian (pre test)
b) Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran Teams
Games Tournament pada materi SbdP dikelas 6 SDN 22 Betung.
c) Pada akhir pelaksanaan siswa diberi tes akhir hasil belajar I yaitu (Pos test) yang
di kerjakan secara individual untuk melihat hasil belajar yang dicapai siswa.
d. Observasi I
Observasi dilakukan saat tindakan pembelajaran dilakukan. Observasi difokuskan
untuk melihat minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournament. Peneliti bertujuan untuk melihat tinggi
rendahnya minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai pada materi tarian
daerah, macam macam tari dan bentuk-bentuk tari.
27
e. Refleksi I
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil analisis data dari hasil observasi maupun data
evaluasi. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan proses
pembelajaran minat belajar serta hasil belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournament sebagai dasar membuat kesimpulan, serta
melihat kesesuaian yang dicapai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran untuk
menemukan kelemahan-kelemahan dan Kendala-kendala dalam pembelajaran tentang
materi tarian daerah macam-macam tari untuk selanjutnya diperbaiki pada siklus II.
Setelah siklus I dilakukan belum mendapat hasil yang diinginkan. Maka dalam hal ini
dianjutkan pada siklus II degan tujuan yang sama sebagai berikut:
Siklus II
a. Permasalahan
Sebelum melaksanakan perecanaan tindakan II terlebih dahulu mengetahui
permasalahan. Permasalahan diketahui kurang apresiasi guru dan penyampaian aturan
permainan yang belum jelas sehingga siswa belum sepenuhnya mengerti.
b. Perencanaan II
Dari hasil evaluasi dan analisis serta refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan
tindakan siklus I dengan menemukan alternatif permasalahan baru yang muncul pada
tindakan siklus sebelumnya yang diperbaiki di siklus ke II, dengan kegiatan yang
dilakukan dalam perencanaan yang sama yaitu:
a) Membicarakan dengan guru kelas tentang rencana kegiatan atau tindakan yang
akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya
d) Menyiapkan format evaluasi tes awal (pre test) dan tes akhir (Pos test) yang
digunakan untuk melihat hasil belajar siswa
28
c. Pelaksanaan II
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana Pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu:
a) Memberikan tes Awal (pre test)
b) Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran
Teams Games Tournament pada materi SbdP tentang tarian daerah macam
macam tari dan bentuk-bentuk tari, dengan menjelaskan peraturan permain
dengan lebih jelas dan bahasa yang mudah dSpdPhami anak serta memberikan
apresiasi kepada tim yang berhasil menjawab dengan benar.
c) Pada akhir pelaksanaan siswa diberi tes akhir hasil belajar I yaitu (Pos test) yang
di kerjakan secara individual untuk melihat hasil belajar yang dicapai siswa
d) Kemudian memberikan tes yaitu Angket.
d. Observasi II
Observasi dilakukan saat tindakan pembelajaran dilakukan. Observasi difokuskan
untuk melihat minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournament. Peneliti bertujuan untuk melihat tinggi
rendahnya minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai pada materi macam
macam tari dan bentuk-bentuk tari.
e. Refleksi II
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II dan
menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan metode pembelajaran
Teams Games Tournament dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa pada
pembelajaran SbdP materi tarian daerah macam macam tari dan bentuk-bentuk tari
masih memiliki kelemahan yaitu jumlah anggota kelompok yang terlalu banyak dan
turnamen yang terlalu lama dan belum adanya hadiah yang diberikan kepada
pemenang untuk menarik semangat siswa .
Siklus III
a. Permasalahan
Sebelum melaksanakan perecanaan tindakan III terlebih dahulu mengetahui
permasalahan. Permasalahan diketahui terlalu banyak kelompok sehingga turnamen
terlalu lama dan belum adanya hadiah yang diberikan sehingga siswa kurang
semangat
29
b. Perencanaan III
Dari hasil evaluasi dan analisis serta refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan
tindakan siklus I dengan menemukan alternatif permasalahan baru yang muncul pada
tindakan siklus sebelumnya yang diperbaiki di siklus ke II, dengan kegiatan yang
dilakukan dalam perencanaan yang sama yaitu:
a) Membicarakan dengan guru kelas tentang rencana kegiatan atau tindakan yang
akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya
b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan metode
pembelajaran Teams Games Tournament
c) Mempersiapkan bahan dan sumber belajar
d) Menyiapkan format evaluasi tes awal (pre test) dan tes akhir (Pos test) yang
digunakan untuk melihat hasil belajar siswa
e) Membuat lembar kisi-kisi Angket minat belajar siswa
c. Pelaksanaan III
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana Pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu:
a) Memberikan tes Awal (pre test)
b) Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran Teams
Games Tournament pada materi SbdP tentang tarian daerah macam macam tari
dan bentuk-bentuk tari, dengan membagi kelompok menjadi lebih sedikit sehingga
waktu turnamen tidak terlalu lama dan memberikan hadiah kepada siswa yang
menang serta apresiasi kepada seluruh siswa.
c) Pada akhir pelaksanaan siswa diberi tes akhir hasil belajar I yaitu (Pos test) yang
di kerjakan secara individual untuk melihat hasil belajar yang dicapai siswa
d) Kemudian memberikan tes yaitu Angket.
d. Observasi III
Observasi dilakukan saat tindakan pembelajaran dilakukan. Observasi difokuskan
untuk melihat minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Teams Games Tournament. Peneliti bertujuan untuk melihat tinggi
rendahnya minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai pada materi macam
macam tari dan bentuk-bentuk tari.
30
e. Refleksi III
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus III dan
menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan metode pembelajaran
Teams Games Tournament dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa pada
pembelajaran SbdP materi tarian daerah macam macam tari dan bentuk-bentuk tari
sudah mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan yaitu hasil belajar siswa terhadap
materi tarian daerah macam-macam tari pada mata pelajaran SPdB mengalami
peningkatan.
31
SD Negeri 22 Betung . Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah aktivitas, lokasi dan dokumentasi.
32
3. Teknik Tes
Teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
serentetan soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan datanya.
Jenis tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan postes setelah diberikan perlakuan atau pembelajaran
dengan metode pembelajaran yang digunakan untuk melihat hasil dari proses
pembelajaran.
33
3. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap penarikan kesimpulan ini kegiatan yang dilakukan adalah memberikan
kesimpulan terhadap data-data dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan hasil temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi yang merupakan
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah
dilaksanakan penelitian menjadi lebih jelas. Jika hasil dari kesimpulan yang diperoleh
kurang kuat maka perlu adanya verifikasi.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
35
Ampar Pisang" bersama sama, Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran yang akan dipelajari, guru memotivasi peserta didik untuk serius
dalam mengikuti pembelajaran.
Guru menyampaikan materi tentang macam-macam jenis tarian tradisional
dan gerak tari tradisional. Guru menjelaskan tentang tarian tradisional
menggunakan media gambar dan peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 6 orang siswa. Setiap kelompok disediakan
masing-masing tarian tradisional dari berbagai daerah, kemudian guru meminta
kepada siswanya untuk menjelaskan tentang tarian apa yang mereka dapat di
kelompoknya tersebut, kegiatan tersebut berulang sehingga semua kelompok
mendapatkan gilirannya untuk mempresentasikan.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini. Guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran. guru memberikan PR bagi peserta didik. Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.
36
beberapa kelompok yang beranggotakan 6 orang siswa. Setiap kelompok
disediakan masing-masing tarian tradisional dari berbagai daerah, kemudian guru
meminta kepada siswanya untuk menjelaskan tentang tarian apa yang mereka
dapat di kelompoknya tersebut, kegiatan tersebut berulang sehingga semua
kelompok mendapatkan gilirannya untuk mempresentasikan.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini. Guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran. guru memberikan PR bagi peserta didik. Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.
c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan selama berlangsungnya tindakan perbaikan
pembelajaran pada setiap siklus. Pada tahap ini peneliti dibantu oleh rekannya
pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa dalam menyampaikan ide dan
gagasan mengenai gambar yang mereka lihat, memberikan tanggapan pada setiap
pertanyaan guru keaktifan dalam diskusi kelas Pengamatan dilakukan oleh rekan
penelitian.
d) Refleksi
Berdasarkan hasil tes dan observasi oleh pengamat baik dalam siklus 1 dalam
kegiatan pembelajaran dengan media gambar pada mata pelajaran sbdp. Dalam
kegiatan ini guru melakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana hasil
perbaikan yang telah dilakukan. Pada saat dilakukan perbaikan pembelajaran
melalui PTK dalam pembelajaran sbdp ada beberapa hal yang terjadi yaitu pada
siklus pertama siswa mengalami kebingungan Kegiatan apa yang akan mereka
lakukan karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan di mana mereka belajar lebih aktif serta menemukan sendiri konsep
yang mereka pelajari sehingga konsep yang ada pada diri siswa akan lebih mudah
dSpdPhami. Tetapi peneliti berusaha mengarahkan siswa agar terbiasa dengan
kegiatan yang mereka lakukan tetapi pada siklus kedua siswa sudah mampu untuk
mengetahui serta mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menarik.
37
Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada Sabtu 23 April 2022 selama satu
kali pembelajaran dimulai pukul 09.00 hingga pukul 09.35 WIB. Pada kegiatan
ini yang dilakukan adalah mempersiapkan rencana perbaikan, menyusun rencana
pembelajaran, alat peraga yang akan digunakan, alat evaluasi dan lembar
observasi siswa pada setiap siklus dengan menggunakan media gambar.
Pada kegiatan awal peserta didik diberikan instruksi untuk berdoa terlebih
dahulu titik guru mengucapkan salam pendiri memeriksa kehadiran peserta didik
Paman pendidik melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa apakah kelas
berada dalam keadaan bersih atau tidak titik guru menanyakan kembali materi
yang telah diajarkan pada minggu lalu titik guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu “Apuse” bersama-sama titik Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran yang akan dipelajari titik guru memotivasi peserta didik
untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.
Di kegiatan inti Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai macam-
macam tarian tradisional dan juga jenis gerak tarian tradisional yang perlu
diperhatikan siswa pada lingkungan sekitar titik pendidik menjelaskan materi
tentang gerak tarian tradisional dengan menggunakan media gambar ataupun
video pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang setiap kelompoknya disediakan gambar-gambar tentang
gerak-gerak tarian tradisional peserta didik diminta untuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara langsung di depan kelas dan
dilakukan secara bergiliran sehingga semua kelompok dapat maju presentasi.
Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dengan benar. Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas
jawaban yang telah diberikan oleh siswa Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas pada pembelajaran
ini.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini, guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran, guru memberikan PR bagi peserta didik Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.
38
b) Deskripsi Tindakan dan Pengamatan Siklus II
Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada Sabtu 30 Aprill 2022 selama satu
kali pembelajaran dimulai pukul 09.00 hingga pukul 09.35 WIB. Pada kegiatan
ini yang dilakukan adalah mempersiapkan rencana perbaikan, menyusun rencana
pembelajaran, alat peraga yang akan digunakan, alat evaluasi dan lembar
observasi siswa pada setiap siklus dengan menggunakan media gambar.
Pada kegiatan awal peserta didik diberikan instruksi untuk berdoa terlebih
dahulu titik guru mengucapkan salam pendiri memeriksa kehadiran peserta didik
Paman pendidik melakukan pengkondisian kelas dengan memeriksa apakah kelas
berada dalam keadaan bersih atau tidak titik guru menanyakan kembali materi
yang telah diajarkan pada minggu lalu titik guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu “Apuse” bersama-sama titik Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran yang akan dipelajari titik guru memotivasi peserta didik
untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.
Di kegiatan inti Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai macam-
macam tarian tradisional dan juga jenis gerak tarian tradisional yang perlu
diperhatikan siswa pada lingkungan sekitar titik pendidik menjelaskan materi
tentang gerak tarian tradisional dengan menggunakan media gambar ataupun
video pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang setiap kelompoknya disediakan gambar-gambar tentang
gerak-gerak tarian tradisional peserta didik diminta untuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara langsung di depan kelas dan
dilakukan secara bergiliran sehingga semua kelompok dapat maju presentasi.
Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dengan benar. Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas
jawaban yang telah diberikan oleh siswa Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas pada pembelajaran
ini.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini, guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran, guru memberikan PR bagi peserta didik Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.
39
c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan selama berlangsungnya tindakan perbaikan
pembelajaran pada setiap siklus. Pada hari ini peneliti dibantu oleh rekannya.
Pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa dalam menyampaikan ide dan
gagasan mengenai gambar yang mereka lihat, pemberian tanggapan pada setiap
pertanyaan guru, keaktifan siswa dalam diskusi kelas titik Pengamatan dilakukan
oleh teman rekannya.
d) Refleksi
Berdasarkan hasil tes dan observasi oleh pengamatan baik dalam siklus 1 dan
siklus 2 dalam kegiatan pembelajaran dengan media gambar pada mata pelajaran
sbdp. Dalam kegiatan ini guru melakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana
hasil perbaikan yang telah dilakukan.
Pada saat dilakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK dalam
pembelajaran sbdp ada beberapa hal yang terjadi yaitu pada siklus pertama Siswa
masih mengalami kebingungan kegiatan apa yang akan mereka lakukan karena
siswa tidak terbiasa dengan menggunakan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan di mana mereka belajar lebih aktif serta menemukan sendiri konsep
yang mereka pelajari sehingga konsep yang ada pada diri siswa akan lebih mudah
dSpdPhami. Tetapi peneliti harus berusaha mengarahkan siswa agar terbiasa
dengan kegiatan yang mereka lakukan tetapi pada siklus kedua siswa sudah
mampu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menarik.
40
yang telah diajarkan pada minggu lalu titik guru mengajak peserta didik untuk
menyanyikan lagu “Yamko Rambe Yamko” bersama-sama titik Guru
menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dipelajari titik guru
memotivasi peserta didik untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.
Di kegiatan inti Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai macam-
macam tarian tradisional dan juga jenis gerak tarian tradisional yang perlu
diperhatikan siswa pada lingkungan sekitar titik pendidik menjelaskan materi
tentang gerak tarian tradisional dengan menggunakan media gambar ataupun
video pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 9 orang setiap kelompoknya disediakan gambar-gambar tentang
gerak-gerak tarian tradisional peserta didik diminta untuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara langsung di depan kelas dan
dilakukan secara bergiliran sehingga semua kelompok dapat maju presentasi.
Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dengan benar. Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas
jawaban yang telah diberikan oleh siswa Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas pada pembelajaran
ini.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini, guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran, guru memberikan PR bagi peserta didik Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.
41
menyanyikan lagu “Yamko Rambe Yamko” bersama-sama titik Guru
menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dipelajari titik guru
memotivasi peserta didik untuk serius dalam mengikuti pembelajaran.
Di kegiatan inti Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai macam-
macam tarian tradisional dan juga jenis gerak tarian tradisional yang perlu
diperhatikan siswa pada lingkungan sekitar titik pendidik menjelaskan materi
tentang gerak tarian tradisional dengan menggunakan media gambar ataupun
video pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang setiap kelompoknya disediakan gambar-gambar tentang
gerak-gerak tarian tradisional peserta didik diminta untuk menjelaskan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara langsung di depan kelas dan
dilakukan secara bergiliran sehingga semua kelompok dapat maju presentasi.
Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dengan benar. Pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan atas
jawaban yang telah diberikan oleh siswa Guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas pada pembelajaran
ini.
Pada kegiatan akhir guru memberikan penguatan dan menyimpulkan
terhadap pembelajaran hari ini, guru melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran, guru memberikan PR bagi peserta didik Guru menyampaikan
pembelajaran yang akan datang.
c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan selama berlangsungnya tindakan perbaikan
pembelajaran pada setiap siklus. Pada hari ini peneliti dibantu oleh rekannya.
Pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa dalam menyampaikan ide dan
gagasan mengenai gambar yang mereka lihat, pemberian tanggapan pada setiap
pertanyaan guru, keaktifan siswa dalam diskusi kelas titik Pengamatan dilakukan
oleh teman rekannya.
d) Refleksi
Berdasarkan hasil tes dan observasi oleh pengamatan baik dalam siklus 1,
siklus 2 dan siklus 3 dalam kegiatan pembelajaran dengan media gambar pada
42
mata pelajaran sbdp. Dalam kegiatan ini guru melakukan refleksi untuk
mengetahui sejauh mana hasil perbaikan yang telah dilakukan.
Pada saat dilakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK dalam
pembelajaran sbdp ada beberapa hal yang terjadi yaitu pada siklus pertama Siswa
masih mengalami kebingungan kegiatan apa yang akan mereka lakukan karena
siswa tidak terbiasa dengan menggunakan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan di mana mereka belajar lebih aktif serta menemukan sendiri konsep
yang mereka pelajari sehingga konsep yang ada pada diri siswa akan lebih mudah
dSpdPhami. Tetapi peneliti harus berusaha mengarahkan siswa agar terbiasa
dengan kegiatan yang mereka lakukan tetapi pada siklus ketiga siswa sudah
mampu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menarik.
Jadi dari hasil nilai belajar siswa kekas VI pada Penelitian Tindakan Kelas adalah
sebagai berikut :
X1 = Rata-rata nilai siswa 60
Sebelum melakukan tindakan perbaikan nilai-nilai rata-rata siswa hanya 56,67 dengan
ketuntasan 21,1% dari kegiatan tersebut di atas berarti tindakan yang dilakukan guru
diselesaikan dengan hasil yang baik dengan kata lain guru dinyatakan berhasil dalam
pelaksanaan perbaikan belajar.
43
1. Pengamatan
Dari tabel 4 terlihat bahwa telah terjadi perubahan hasil belajar siswa yang
ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata Pada siklus 1 nilai rata-rata
siswa adalah 60 sedangkan nilai rata-rata siswa telah mengikuti pembelajaran Pada
siklus 2 meningkat menjadi 72,78 dan setelah mengikuti pembelajaran siklus 3 nilai
rata-rata siswa Kembali mengalami peningkatan yaitu menjadi 83.33
Pada observasi kegiatan yang dilakukan siswa terlihat bahwa pada siklus 1 siswa
yang aktif melakukan kegiatan adalah 8 siswa pada siklus 2 meningkat menjadi 14
orang siswa yang aktif dan pada siklus 3 meningkat menjadi 17 siswa yang aktif
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Team Turnament Games.
Ringkasan mengenai hasil belajar siswa dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
Nilai Rata-Rata
90
80
70
60
50 Nilai Rata-Rata
40
30
20
10
0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
Sedangkan mengenai hasil observasi terhadap kegiatan siswa dapat dilihat pada
diagram berikut :
12
10
6 Aktif
Sedang
4 Kurang
2
0
Siklus I Siklus II siklus III
44
Diagram 2 Keaktifan Siswa
90
persentase Ketuntasan
80
70
60
50 persentase ketuntasan
40
30
20
10
0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
45
18
16
14
12
10
TUNTAS
8
TIDAK TUNTAS
6
4
2
0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
Untuk mata pelajaran sbdp di kelas 6 dari hasil pengamatan rekan selama 3 siklus
perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
Pada siklus 1 banyak siswa yang aktif dalam kegiatan adalah 8 orang dan nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama adalah 60 dan ketuntasan belajar
adalah 34,4%.
Pada siklus 2 banyak siswa yang aktif dalam kegiatan adalah 14 orang dengan
nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 72,78 dan ketuntasan
belajar adalah 62,7%
Pada siklus 3 banyak siswa yang aktif dalam kegiatan adalah 17 orang dengan
nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 83.33 dan ketuntasan
belajar adalah 80.56%
46
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka selanjutnya peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai Berikut:
1 Aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan metode Team Games turnament
yang sebelumnya pasif menjadi aktif dengan jumlah siswa aktif sebelum
menggunakan metode Team Games Turnament terdapat 7 anak yang aktif
mengalami peningkatan jumlah siswa aktif mulai dari siklus 1 siswa aktif berjumlah
8 anak lalu pada siklus 2 Terdapat 14 anak yang aktif dan pada siklus 3 jumlah siswa
yang aktif menjadi 17 anak.
2. Hasil belajar siswa semakin membaik jika dibandingkan dengan data awal, siklus 1,
siklus 2 dan siklus 3. Dimana pada data awal nilai ketuntasan 38,4% yang kemudian
meningkat menjadi 44,4% dengan nilai rata-rata 34.4 pada siklus 1 dan jumlah siswa
aktif 8 orang , siklus 2 persentase ketuntasan siswa menjadi 77,7 % dengan rata-rata
72,81 dan jumlah siswa aktif 14, lalu pada siklus 3 persentase ketuntasan menjadi
94,4% dengan rata-rata 80,96 dan jumlah siswa aktif 17 anak. Hal ini membuktikan
bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran SPdB di kelas VI SD Negeri 22
Betung Tahun ajaran 2021/2022 semakin meningkat dengan menggunakan metode
pembelajaran Games Tournaments materi tarian daerah macam-macam tari.
5.2 Saran
Selanjutnya penulis memberikan beberapa saran-saran yang dianggap penting,
sebagai berikut :
1 Kepada guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar hendaknya dapat menerapkan
metode pembelajaran dengan sebaik-baiknya dan disesuaikan pada kebutuhan proses
pembelajaran.
2 Dalam pemberian tes hendaknya dilaksanakan dengan sebenar-benarnya dan dinilai
dengan seobjektif-objektifnya agar dapat dilihat kelemahannya.
3 Selama melaksanakan kegiatan kelompok perlu diberikan arahan yang jelas tentang
tugas masing-masing kelompok dan masing-masing anggota kelompok, juga guru
harus benar-benar mengawasinya.
47
4 Dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan metode pembelajaran seorang
guru hendaknya memperhatikan dan mempersiapkan semua perangkat pembelajaran.
Dan juga guru harus dapat mengarahkan siswa untuk dapat mempraktikkannya di
depan kelas dengan sebaik-baiknya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Lutfiyani A.H.2019. Keefektifan Model Teams Games Tournament Terhadap Minat Belajar. Di akses
pada 4 April 2022 dari
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/17734.4
Listriyarini.D.W. dkk. Pengaruh Model Teams Games Tournament Berbantuan Permainan Halma
Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Materi Bunyi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Di
akses pada 5 April 2022 dari http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10930
Sulfemi.W.B. 2018. Penggunaan Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar. Di akses pada 5 April 2022 dari
http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jkse/article/view/11
Suciati.A.A.O. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament
(TGT) Berbantuan Media Visual Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Kelas III C SD Tunas Harapan Jaya Denpasar. Di akses pada 7 April 2022 dari
http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyaaccarya/article/view/983
Nattha.A.A. Harjono.N. Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPS Model Team Game
Tournament SD Negeri 2 Kaligentong. Di akses pada 7 April 2022 dari
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/wacanaakademika/article/view/1021
Sukasih.N.N. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament
(TGT) Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKN. Di akses pada 8 April 2022 dari
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/16136
Tiffany.10 Pengertian Minat Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 14 April 2022 pukul 16:05
wib dari https://dosenpsikologi.com/pengertian-minat-menurut-para-ahli
Ibeng.P.2022. Pengertian Minat Karakteristik, dan Contohnya Menurut Para Ahli. Diakses pada
tanggal 14 April 2022 pukul 17:25 wib dari https://pendidikan.co.id/pengertian-minat-
karakteristik-dan-contohnya-menurut-para-ahli/
Etheses.iainkediri. BAB II Landasan Teori “Kajian Tentang Minat”. Diakses pada tanggal 14 April
2022 pukul 19: 45 wib dari http://etheses.iainkediri.ac.id/124/3/7.%20BAB%20II.pdf
Repository.unpas. BAB II Kajian Teori “Deskripsi Teoritik”. Diakses pada tanggal 14 April 2022
pukul 20:45 wib dari http://repository.unpas.ac.id/49473/7/BAB%20II..pdf
49
Mulyana.A. 2020. Pengertian Minat dan Minat Belajar. Diakses pada tanggal 14 April 2022 pukul
22:30 wi dari https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat-belajar.html?m=1
Repository.iainpare.http://repository.iainpare.ac.id/1639/1/Belajar%20Dan
%20Pembelajaran.pdf ,diakses pada tanggal 14 April pukul 23:37 wib
Zakky.2020. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli dan Secara Umum [Lengkap]. Diakses pada
tanggal 15 April 2022 pukul 19:45 wib https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/
Kurniawan.A. 2022. 26 Pengertian Belajar Menurut Para Ahli Pendidikan Dan Daftar Puastakanya.
Diakses pada tanggal 15 April 2022 pukul 21:23 wib dari
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-belajar/
Dosen Pendidikan 2. 2022. Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 15
April 2022 pukul 23:17 wib dari https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-
pembelajaran-menurut-para-ahli/
50
REVIEW PROPOSAL PTK DARI KELOMPOK 6
51
TANGGAPAN DAN JAWABAN DARI KELOMPOK 1
Terima kasih atas review dan saran yang telah diberikan kepada penulis agar
penulisan penelitian ini dapat lebih baik lagi maka penulis akan memperbaiki beberapa
kesalahan yang telah di review oleh kelompok 6. Namun, pada bab 1 di latar belakang itu
sudah ada pendapat Ahli yang kami kutip pada setiap paragrafnya dan pada teknik
pengumpulan data kami memang tidak menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi
karena Acuan yang di ambil berdasarkan hasil pretest dan posttest yang dilakukan sehingga
peneliti tidak melihat dokumentasi hasil belajar maupun prestasi belajar siswa sebelum
penelitian ini dilakukan
52
LAMPIRAN 1- KISI KISI LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
53
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
Kelompok : …………………………
Pengamat : …………………………
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda centang (√) pada kolom 1, 2, 3, 4, dengan kriteria skor sebagai
berikut.
Skor 4 jika aspek (1), (2), dan (3) muncul. (keterangan ada di bawah)
Skor 3 jika ada 2 aspek yang muncul
Skor 2 jika hanya ada 1 aspek saja yang muncul
Skor 1 jika ikut dalam pembelajaran tetapi 3 aspek yang ada tidak muncul
Keterangan Skor :
54
Kegiatan Visual
1. Memperhatikan guru
(1) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh
(2) Memperhatikan dengan antusias
(3) Memperhatikan dengan cermat
2. Mengamati penjelasan
(1) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh
(2) Menunjukkan antusias dalam pengamatan
(3) Menunjukkan ketertarikan dalam pengamatan
Kegiatan Lisan
5. Kesediaan menjawab
(1) Berani menjawab pertanyaan
(2) Menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh
(3) Menjawab pertanyaan dengan tepat
6. Mengemukakan pendapat
(1) Berani mengemukakan pendapat
(2) Mengemukakan pendapat dengan sistematis
(3) Mengemukakan pendapat sesuai dengan permasalahan
Kegiatan Mendengarkan
9. Mendengarkan penjelasan/arahan guru
(1) Mendengarkan penjelasan guru dengan serius
(2) Menunjukkan ketertarikan dalam pelajaran
(3) Menunjukkan antusias dalam pelajaran
55
11. Mendengarkan diskusi teman kelompok
(1) Mendengarkan teman yang berpendapat
(2) Mendengarkan dengan sungguh-sungguh
(3) Menunjukkan ketertarikan dalam mendengarkan
Kegiatan Menulis
12. Mencatat materi pelajaran
(1) Mencatat materi pelajaran dengan lengkap
(2) Mencatat dengan runtut
(3) Mencatat dengan sistematis
Skor maksimal=16
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
Pengamat,
(……………..)
56
LAMPIRAN 3- INSTRUMEN ANGKET
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA
PEMBELAJARAN SpdP
Petunjuk pengisian:
1. Bacalah dengan teliti semua pernyataan. Pertimbangkan baik-baik pernyataan dengan
kaitanya dengan materi pelajaran yang baru selesei kamu pelajari, dan tentukan
kebenaranya.
2. Pilihlah salah satu jawaban dengan jujur pada kolom yang tersedia dengan memberi tanda
checklist (√).
Keterangan pilihan jawaban :
2. TS = Tidak Setuju
3. S = Setuju
4. SS = Sangat Setuju
No Pernyataan STS TS S SS
57
5 Pelajaran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya
untuk mempertahankan perhatian.
58
LAMPIRAN 4- KISI-KISI TES (PRETES –POSTEST)
Sekolah : SD Negeri 22 Betung Mata pelajaran : SpdP
Kelas : 6/ Semester 2 Kurikulum : K13
Tahun pelajaran : 2020/2021 Jumlah soal : 10 soal
Tema : 7 ( kepemimpinan)
59
SOAL PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, atau C pada jawaban yang benar
1. Semua alat yang digunakan oleh penari pada waktu penyelenggaraan pentas tari disebut ....
a. Properti
b. tata rias
c. tata busana
d. tata panggung
2. Tari pakarena merupakan tari khas dari Sulawesi. Tari ini melambangkan kecantikan wanita
Sulawesi. Tari ini sangat dikenal dengan propertinya, yaitu ....
a. Kipas
b. Tameng
c. Keris
d. Cundrik
3. Nama tarian daerah di bawah ini yang tepat sesuai asal daerahnya adalah…
a. Tari payung dari bali
b. Tari piring dari sumatera barat
c. Tari legong dari jawa barat
d. Tari zapin dari Sulawesi selatan
5. Suatu gerakan secara berirama senada dengan alunan musik, dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk mengekpresikan perasaan, maksud, dan pikiran serta menyampaikan pesan
tersebut melalui seseorang maupun kelompok adalah pengertian dari seni ....
a. Rupa
b. Music
c. Tari
d. Drama
6. Gerak tari yang mengedepankan maksud atau lambang tertentu dari sesuatu yang ingin
disampaikan ke penonton tarian adalah pengertian dari macam –macam gerak tari…
60
a. Murni
b. Tunggal
c. Kelompok
d. Maknawi
7. Tari merak merupakan tari yang menggambarkan ekspresi burung merak. Tari merak berasal
dari daerah ….
a. Jawa tengah
b. Bali
c. Aceh
d. Jawa barat
8. Secara umum pentas tari ada dua jenis, yaitu pentas terbuka dan pentas tertutup. Di bawah ini
merupakan tempat pentas tertutup, kecuali ….
a. ruang kelas
b. gedung
c. halaman rumah
d. aula
9. Semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas pentas
yang ditampilkan disebut ….
a. tata busana
b. gerak tari
c. iringan tari
d. tata rias
10. Tari saman merupakan tari kreasi daerah yang berasal dari Aceh. Tari tersebut diperagakkan
secara ….
a. Tunggal
b. Berpasangan
c. Kelompok
d. Solo
61
PEDOMAN PENSEKORAN PILIHAN GANDA
NO JAWABAN SKOR
SOAL YANG BENAR
1. A 1
2. A 1
3. B 1
4. D 1
5. C 1
6. D 1
7. B 1
8. C 1
9. A 1
10. C 1
SKOR MAKSIMUM 10
10
62
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Materi : 1. Semua alat yang digunakan oleh penari pada waktu penyelenggaraan pentas tari disebut ....
a. Properti
Unsur-Unsur Tari b. tata rias
c. tata busana
Indikator Soal : d. tata panggung
Mendefinisikan pengertian
properti
63
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Materi :
2. Tari pakarena merupakan tari khas dari Sulawesi. Tari ini melambangkan kecantikan wanita Sulawesi.
Unsur-Unsur Tari Tari ini sangat dikenal dengan propertinya, yaitu ....
64
Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani
Rumusan Soal :
Materi :
3. Nama tarian daerah di bawah ini yang tepat sesuai asal daerahnya adalah…
Tari Dan Asal Daerah
a. Tari payung dari bali
b. Tari piring dari sumatera barat
Indikator Soal : c. Tari legong dari jawa barat
d. Tari zapin dari Sulawesi selatan
Menghubungkan tari kreasi
dengan asal daerah
65
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Materi : 4. Tari yang dibawakan oleh banyak orang disebut tarian ....
a. Tunggal
Jenis-Jenis Tari b. Solo
c. Berpasangan
Indikator Soal :
d. Massal
Memilih salah satu jenis tari
yang tepat
66
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Materi : 5. Suatu gerakan secara berirama senada dengan alunan musik, dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk mengekpresikan perasaan, maksud, dan pikiran serta menyampaikan pesan tersebut melalui
Pengertian Tari seseorang maupun kelompok adalah pengertian dari seni ....
a. Rupa
Indikator Soal : b. Music
c. Tari
Mendefnisikan pengertian tari d. Drama
67
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
Materi : 6. Gerak tari yang mengedepankan maksud atau lambang tertentu dari sesuatu yang ingin disampaikan ke
penonton tarian adalah pengertian dari macam –macam gerak tari…
Macam-Macam Gerak Tari a. Murni
b. Tunggal
Indikator Soal : c. Kelompok
d. Maknawi
Menyatakan pengertian macam
gerak tari maknawi
68
Satuan Pendidikan : SD Penyusun : Upik Zarina Maharani
Rumusan Soal :
Materi : 7. Tari merak merupakan tari yang menggambarkan ekspresi burung merak. Tari merak berasal dari daerah
….
Tari Dan Asal Daerah a. Jawa tengah
b. Bali
Indikator Soal :
c. Aceh
Mempertimbangkan tari dan d. Jawa barat
asal daerahnya
69
Mata Pelajaran : SpdP Tahun pelajaran : 2021/2022
Materi : 8. Secara umum pentas tari ada dua jenis, yaitu pentas terbuka dan pentas tertutup. Di bawah ini
merupakan tempat pentas tertutup, kecuali ….
Unsur – Unsur Tari a. ruang kelas
b. gedung
Indikator Soal : c. halaman rumah
d. aula
Membedakan unsur tari tentang
tempat pementasan.
70
Kelas/ Semester : 6/ Genap
Materi : 9. Semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas pentas yang
ditampilkan disebut ….
Unsur – Unsur Tari a. tata busana
b. gerak tari
Indikator Soal : c. iringan tari
d. tata rias
Menjelaskan unsur tari tentang
tata busana,
71
Bentuk tes : Tertulis (pilihan ganda)
Materi : 10. Tari saman merupakan tari kreasi daerah yang berasal dari Aceh. Tari tersebut diperagakkan secara
….
Tari Dan Asal Daerah a. Tunggal
b. Berpasangan
Indikator Soal : c. Kelompok
d. Solo
Mengidentifikasi tari saman
dengan gerak tarinya
72