Anda di halaman 1dari 4

Contoh Teks Sejarah Non Fiksi

KEKALAHAN KERAJAAN MALAKA


Pengenalan
Malaka merupakan salah satu pusat perdagangan rempah di Asia yang sangat besar dan ramai.
Kapal-kapal perdagangan dari Gujarat, Bengali, Persia, dan Negara lainnya berdatangan ke
Malaka untuk berdagang. Hal tersebut menjadikan kerajaan Malaka semakin makmur dan
berkembang.
Namun, hal tersebut pula yang menyebabkan negara lain tertarik dengan potensi yang dapat
dihasilkan oleh jalur perdagangan Malaka. Salah satu negara yang tertarik adalah Portugis.
Maka Portugis pun merencanakan dan melakukan ekspedisi laut menuju Malaka.

Pengungkapan Peristiwa (berisi: konflik & komplikasi)


Konflik
Kedatangan Portugis ke wilayah Malaka langsung menimbulkan kecurigaan rakyat Malaka.
Hal tersebut dikarenakan mereka datang berbondong-bondong atas nama negaranya, bukan
atas nama perseorangan seperti pedagang lainnya. Pedagang tidak mungkin membawa armada
sebesar dan sekokoh itu untuk melakukan transaksi jual beli di tanah nusantara.
Kapal-kapal yang berdatangan pun bukan kapal sembarangan apalagi kapal dagang. Kapal
yang mereka bawa ke perwira Malaka merupakan kapal perang yang diperlengkapi dengan
meriam-meriam besar yang siap untuk ditembakkan kapan saja.
Armada Portugis yang datang pertama kalinya di perairan Malaka dipimpin oleh Diego Lopez
de Sequcira. Mereka datang dengan alasan untuk berdagang ,bahkan pimpinan mereka pun
datang meminta izin kepada Sultan Mahmud Syah. Namun permintaan tersebut ditolak karena
rakyat dan Sultan Mahmud Syah telah mengetahui tujuan sebenarnya dari Portugis. Yakni,
untuk menguasai jalur perdagangan di perairan Malaka.

Komplikasi
Akhirnya, rakyat Malaka yang curiga  segera menyerang armada Portugis. Kemudian,
serangan tersebut dijadikan alasan oleh Albuquerque, pemimpin pasukan Portugis, untuk
mengadakan serangan balasan. Perang berlangsung  dengan cukup lama, sangat dahsyat dan
menelan banyak korban di kedua belah pihak.
Penutup
Pertempuran demi pertempuran dilalui dan pada akhirnya Kerajaan Malaka tidak mampu
menahan serangan Portugis yang bertubi-tubi. Sayangnya kerajaan dan rakyat Malaka tidak
dapat berkutik karena harus menghadapi persenjataan Portugis yang jauh lebih modern.
Pada akhirnya Malaka berhasil ditaklukkan oleh Portugis pada tahun 1511. Sultan Malaka
terpaksa melarikan diri ke Pulau Bintan. Meskipun begitu, perlawanan rakyat Malaka tidak
berhenti  disana saja. Perlawanan rakyat terus berjalan meskipun dalam skala kecil dan
bersifat local saja.
Contoh Teks Editorial tentang Kesehatan

JANGAN HANYA BERGANTUNG PADA VAKSIN


Pengenalan Isu (Tesis)
Langkah pemerintah dalam membentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin
Covid-19 pada pekan lalu memperlihatkan bahwa pemerintah mengandalkan ketersediaan
vaksin sebagai jalan keluar dari pandemi ini. Tim yang terdiri dari sederet menteri, lembaga
riset, perguruan tinggi, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bertugas
hingga 31 Desember tahun depan.

Penyampaian Pendapat (Argumen)


Namun terdapat sejumlah masalah mendasar dari kebijakan pemerintah tersebut. Pertama,
tugas dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibentuk oleh Presiden. Meskipun masih sama-
sama dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, keberadaan tim
ini berpotensi menghambat birokrasi. Apalagi masyarakat juga belum melihat hasil kerja
nyata komite di lapangan.

Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpotensi berbenturan dengan tugas Konsorsium Riset
dan Inovasi Covid-19 yang dipimpin oleh Kementrian Riset dan Teknologi atau Badan Riset
dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test (tes cepat covid) dan ventilator,
konsorsium ini juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih bersama Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman Institue. Sebetulnya, pemerintah bisa saja cukup menugasi konsorsium ini
untuk melaksanakan instruksinya perihal percepatan pengembangan vaksin.

Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlalu jelas. Pembuatan vaksin yang mumpuni pastinya
memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak boleh terburu-buru. Misalnya, masyarakat
tentunya tidak mau percepatan pengembangan vaksin Merah Putih malah memicu pertanyaan
dunia riset global akan kredibilitasnya yang bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya
dan membentuk tim lain untuk melakukannya.

Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat paham bahwa uji klinis tahap ketiga adalah tahap
paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase terakhir ini tidak dapat
dilakukan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas Oxford bahkan terpaksa
menghentikan uji klinis buatan mereka ketika menemukan peserta uji klinis di Inggris
mengalami efek samping yang serius. Sehingga, rasanya tidak akan banyak yang bisa
dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini.

Penegasan Ulang
Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa memperbaiki kapasitas
pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai pusat layanan kesehatan
sebetulnya pemerintah dapat memperbaiki kualitas pengobatan pasien dan kesiapan tenaga
medis agar angka kematian pasien COVID-19 tidak terus meningkat.
Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, tumpuan harapan pada satu
solusi saja bisa dapat berujung pada masalah baru. Terutama jika waktu pengembangan
vaksin jauh lebih lama dari apa yang dijanjikan oleh pemerintah. Pemerintah tidak boleh
menyimpan semua telur dalam satu keranjang, upaya pengendalian wabah secara holistik dan
ketat harus tetap dilakukan melalui berbagai sudut.

Anda mungkin juga menyukai