Anda di halaman 1dari 19

13+ Contoh Daftar Pustaka, Panduan

Cara Menulis, Tata Cara, Buku, Karya


Ilmiah
May 16, 2018 by Arifin Saddoen
Contoh Daftar Pustaka – Bagi seseorang yang tengah menuntut ilmu khususnya
seorang mahasiswa, tentunya daftar pustaka merupakan suatu kosa kata yang
akrab terdengar di telinga. Bahkan daftar pustaka merupakan suatu
yang urgent yang tidak boleh terabaikan oleh mahasiswa.
Mengapa dikatakan urgent atau penting? Dan apa yang dimaksud dengan daftar
pustaka? Baiklah, artikel ini akan menjawab segala bentuk pertanyaan-pertanyaan
Anda mengenai daftar pustaka. Bukan hanya tentang urgenitas dan
pengertiannya, melainkan artikel ini akan membahas pula tentang bagaimana
cara membuat daftar pustaka yang baik dan benar. Langsung saja..
Contents [show]

Apa Itu Daftar Pustaka?

Daftar pustaka merupakan suatu tulisan yang berada di akhir sebuah karya tulis
ilmiah yang biasa dijadikan sebagai sumber atau referensi oleh seorang penulis
termasuk mahasiswa dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah baru. Jadi, dapat
dipastikan setiap dosen akan meminta mahasiswa untuk menyertakan daftar
pustaka di setiap akhir makalah, skripsi, laporan atau karya tulis ilmiah lainnya
yang telah digarap oleh mahasiswa. Perlu Anda ketahui juga, penulisan daftar
pustaka pada umumnya ditulis urut secara abjad dari atas ke bawah serta terdiri
dari nama penulis, tahun penerbit, judul tulisan, identitas penerbit dan juga lokasi
penerbit.
Kapan Anda Harus Menyantumkan Daftar Pustaka?

Tentunya Anda harus menyantumkan daftar pustaka ketika Anda mengutip atau
mencantumkan setiap catatan atau kutipan baik itu berupa kata, kalimat, ataupun
paragraf dari karya tulis orang lain kedalam karya tulis yang Anda buat. Hal
tersebut sudah menjadi kaidah atau etika dalam penulisan karya tulis yang tidak
bisa diganggu gugat.
Mengapa Daftar Pustaka Itu Penting?
Daftar pustaka memiliki peran yang penting dalam penulisan karena ia memiliki
beberapa fungsi, diantaranya:
1. Menjadikan sebuah karya tulis menjadi valid sebab disusun berdasarkan
referensi yang sudah ada dan sesuai dengan bidang keahlian masing-
masing.
2. Dapat memberikan pertanggung jawaban ilmiah dan sebagai bentuk
apresiasi penulis atas penggunaan ide dan gagasan karya orang lain dalam
karya tulisnya.
3. Untuk menghindari tuduhan plagiat pada suatu karya tulis.
4. Sebagai pemenuhan syarat yang utama dalam penyusunan karya tulis,
sebab karya tulis ilmiah itu sendiri wajib memiliki atau menyertakan daftar
pustaka.
Bagaimana Prinsip Dalam Menulis Daftar Pustaka?
Dalam menulis daftar pustaka tentunya Anda tidak diperkenankan untuk asal
atau sembarang menuliskannya, melainkan Anda harus mengikuti beberapa
prinsip yang umum digunakan untuk menulis daftar pustaka itu sendiri, yaitu:
1. Dalam penulisan nama harus dibalik dan dipisah dengan tanda koma serta
nama depan cukup ditulis dengan huruf pertama. Namun jika terdiri dari
tiga kata atau lebih maka penulisannya bisa dimulai dari nama yang
terakhir diikuti dengan singkatan dari nama pertama ke belakang.
2. Untuk penulisan nama pengarang tidak perlu menyertakan gelar, baik itu
gelar akademik, keturunan, maupun agama.
3. Apabila penulisannya berjumlah lebih dari satu orang penulis maka Anda
gunakan tanda koma untuk memisahkannya dengan nama penulis lainnya.
4. Untuk penulisan judul buku dicetak miring tetapi untuk judul artikel tidak
perlu dicetak miring.
5. Setiap awal kata pada judul buku menggunakan huruf kapital, kecuali pada
kata tugas.
6. Pada judul artikel ditulis dengan huruf kecil, kecuali pada huruf awalnya
saja.
7. Urutan daftar pustaka sesuai dengan alfabet.
8. Jarak atau spasi antara satu referensi satu judul dengan referensi judul
lainnya sama seperti jarak atau spasi pada makalah atau skirpsi yaitu 1,5
sampai 2.
9. Untuk sambungan referensi diketik dengan cara menjorok ke dalam
sebanyak 5-7 ketukan dan spasinya rapat atau tunggal satu.
10. Nama penulis cukup diganti dengan garis apabila dari penulis
menggunakan beberapa referensi atau rujukan.
Apa Tips Dalam Menulis Daftar Pustaka?
Dalam menulis daftar pustaka tentunya terdapat beberapa tips yang dapat
mempermudah Anda, beberapa tips nya adalah sebagai berikut :
1. Yang perlu Anda lakukan pertama adalah mengklasifikasikan sumber
ataupun referensi berdasarkan kategori. Misalnya pengklasifikasian dapat
dimulai dari refernsi kategori buku, kategori majalah, kategori jurnal,
kategori jurnal online, kategori surat kabar dan lain sebagainya. Hal ini
dilakukan supaya Anda dapat lebih fokus dalam menuliskan daftar pustaka
berdasarkan kategori karena setiap kategori memiliki format penulisan
yang tidak hampir jauh berbeda.
2. Selanjutnya setelah Anda melakukan klasifikasi, maka Anda dapat
mengurutkan masing-masing sumber berdasarkan abjadnya. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah Anda pada saat Anda mulai menuliskan
daftar pustaka. Selain itu juga dapat memudahkan Anda saat menyusun
daftar pustaka secara keseluruhan.
3. Dan langkah terakhir dari tips menulis daftar pustaka yaitu Anda
menuliskan daftar pustaka sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan
dan disesuaikan oleh masing-masing kategori sumber.
Hal-Hal Umum Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Daftar
Pustaka?
Sama seperti pada prinsip menulis daftar pustaka, hanya saja di bawah ini akan
dijelaskan lebih detail mengenai hal-hal yang dapat dikatakan sangat umum dan
perlu diperhatikan pada saat Anda akan menyusun daftar pustaka, diantaranya:
1. Struktur penulisan pada daftar pustaka dimulai dengan urutan nama, tahun
terbit, judul, lokasi penerbit, lalu nama penerbit.
2. Pada masing-masing bagian harus dipisah dengan tanda titik, “.”.
3. Pada lokasi penerbit dengan nama penerbit harus dipisah dengan tanda
titik dua, “:”.
4. Pada penulisan nama penulis Anda tidak perlu mencantumkan gelar
akademiknya ataupun keturunan serta agamanya.
5. Penulisan judul karya tulis menggunakan font italic. Kecuali apabila
bersumber dari artikel maka judul artikel ditulis seperti biasa apapun
bahasanya. Lalu pada penulisan judul artikel apabila terdapat istilah asing
maka harus ditulis miring.
6. Terakhir yang perlu anda ketahui adalah kategori sumber berpengaruh
terhadap cara penulisan daftar pustaka itu sendiri.
Bagaimana Cara Menulis Daftar Pustaka?

Karena terdapat beberapa sumber ketika menulis daftar pustaka, maka di


paragraf ini akan dijelaskan bagaimana cara dalam penulisan dafar pustaka
berdasarkan kategori sumbernya.
 Cara menulis daftar pustaka sumber buku

Susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku yaitu:


 Nama penulis
Nama penulis wajib ditulis secara terbalik, dimulai dari nama belakangnya lalu
penulisan namanya harus dipisah dengan menggunakan tanda koma, “,”. Namun
apabila nama penulis berjumlah lebih dari dua kata maka urutannya dimulai dari
nama terakhir lalu dilanjutkan dengan nama depan dan nama keduanya. Jangan
lupa untuk memisahkan nama terakhir dan nama awal dengan tanda koma.
 Tahun terbit
Tahun terbit harus ditulis dengan angka dan tidak berupa kalimat.
 Judul buku
Penulisan judul buku disesuaikan dengan judul buku aslinya, serta pada setiap
katanya ditulis menggunakan font capital kecuali pada kata penghung. Untuk
penulisan judul buka jangan lupa untuk menggunakan font italic. Kota penerbit
 Penerbit
Jangan lupa untuk menyertakan tanda titik dua, “:”, antara penulisan kota
penerbit dengan penerbit buku yang dijadikan referensi.
 Cara menulis daftar pustaka sumber koran / majalah

Susunan dalam penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran dan majalah
yaitu sebagai berikut:
1. Nama penulis artikel
Sama seperti pada menulis nama penulis yang bersumber dari buku. Yaitu nama
penulis wajib ditulis secara terbalik, dimulai dari nama belakangnya lalu penulisan
namanya harus dipisah dengan menggunakan tanda koma, “,”. Namun apabila
nama penulis berjumlah lebih dari dua kata maka urutannya dimulai dari nama
terakhir lalu dilanjutkan dengan nama depan dan nama keduanya. Jangan lupa
untuk memisahkan nama terakhir dan nama awal dengan tanda koma.
1. Judul artikel
Penulisan judul pada artikel menggunakan huruf cetak normal dan menggunakan
huruf kapital pada setiap kata, kecuali pada kata penghubung.
1. Nama koran atau majalah
Penulisan untuk nama koran atau majalah pada daftar pustaka menggunakan
hurud kapital pada awal kata.
1. Nomor halaman
Daftar pustaka yang bersumber dari korang atau majalah tidak menggunakan
lokasi penerbit dan penerbit. Hal itulah yang menjadi pembeda dengan daftar
pustakan yang bersumber dari buku.
 Cara menulis daftar pustaka sumber jurnal, makalah, dan laporan

Pada jurnal, makalah, ataupun laporan secara umum dibagi kedalam dua jenis
yaitu yang berupa print out dan berupa online atau digital. Berikut akan
dijelaskan susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal:
1. Nama penulis
Sama seperti pada menulis nama penulis yang bersumber dari buku dan majalah.
1. Tahun penerbit jurnal
Tahun terbit harus ditulis dengan angka dan tidak berupa kalimat.
1. Judul jurnal
2. Nama penerbit
3. Menyertakan informasi tentang volume atau edisi jurnal
4. Mencantumkan link url untuk mengakses apabila jurnal yang digunakan
sebagai referensi bersumber dari jurnal online atau digital.
5. Tanggal akses jurnal
 Cara menulis daftar pustaka sumber skripsi, tesis, atau disertasi

Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari skripsi, tesis atau disertasi memiliki
format yang sama, yaitu sebagai berikut:
1. Nama penulis
2. Tahun terbit
3. Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang baik ditulis dalam tanda petik (“ ”)
4. Nama fakultas
5. Nama universitas
6. Lokasi kota dari universitas
 Cara menulis daftar pustaka sumber internet / website / media online

Sebelum memilih sumber yang berasal dari internet Anda harus memastikan
bahwa website yang Anda jadikan referensi adalah website yang ilmiah dan yang
bisa dipertanggunjawabkan kebenaran informasinya. Berikut penulisan untuk
daftar pustaka yang bersumber dari website:
1. Nama penulis artikel
2. Tahun penulisan
3. Judul artikel
4. Link url
5. Sertakan pula tanggal dan jam diaksesnya artikel
Contoh Daftar Pustaka

Setelah dijelaskan tentang cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber,
maka kali ini Anda akan diberikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka dari
berbagai sumber pula.
 Contoh penulisan daftar pustaka sumber buku
1. Apabila nama penulis terdiri dari dua kata
Nama Belakang,(koma) Nama Depan (Ditulis dengan huruf pertama).(titik) Tahun
Terbit.(titik) Judul Buku(cetak miring).(titik) Kota terbit:(titik dua) Penerbit
Contoh:
Nama pengarang: Sigmund Freud
Freud, S. 2015. Psikopatologi. Yogyakarta: Forum
Nama pengarang: Tulus Winarsunu
Winarsunu, T. 2015. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang:
UMM Press
2. Apabila nama penulis lebih dari dua kata
Nama Belakang,(koma) Nama Depan (spasi) Nama Tengah.(titik) Judul
Buku (cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama Penerbit
Contoh:
Nama pengarang: Dwi Sunar Prasetyono
Prasetyono, DS. 2012. Bedah Lengkap Grafologi. Yogyakarta: Diva Press
Nama pengarang: Muhammad Fauzil Adhim
Adhim, MF. 2013. Segenggam Iman Anak Kita. Yogyakarta: Pro-U Media
1. Apabila nama penulis lebih dari satu orang
1. Nama Belakang Penulis 1,(koma) Nama Depan Penulis 1,(koma) Nama
Penulis 2.(titik) Tahun Terbit.(titik) Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota
Terbit:(titik dua) Nama Penerbit
2. Nama Belakang Penulis,(koma) Nama Depan Penulis,(koma) dkk.(titik)
Tahun Terbit.(titik) Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua)
Nama Penerbit
Contoh:
Nama pengarang: Moeljono Notosoedirdjo dan Latipun
Notosoedirdjo, M, Latipun. 2014. Kesehatan Mental. Malang: UMM Press
3. Apabila daftar pustaka bersumber dari buku terjemahan
Migley F. 2005. Pembangunan Sosial. Tindilinting P, penerjemah. Jakarta (ID):
Gramedia. Terjemahan dari: Social Development
Apabila penulisan daftar pustaka bersumber dari buku editor
Nama editor,(koma) ed.(titik). Tahun.(titik) Judul Buku (cetak miring). Tempat
Terbit (kode negara):(titik dua) Nama Penerbit
Contoh:
Hasim H, ed. 2009. Jaringan Sel. Bandung (ID): Pustaka Jaya
1. Apabila daftar pustaka terdapat nama pengarang dan editor
Nama Pengarang.(titik) Tahun.(titik) Judul Buku (cetak miring). (titik) Nama
Editor,(koma) editor.(titik) Tempat Terbit (kode negara):(titik dua) Nama Penerbit
Contoh:
Saiful AM. 2010. Perubahan sosial. Sitanggang A, editor. Jakarta (ID): UI Press
1. Apabila daftar pustaka bersumber dari buku yang tanpa pengarang
Anonim hanya diperbolehkan ditulis apabila dalam buku asli benar-benar tidak
dicantumkan nama Lembaga atau badan yang menerbitkannya.
[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta (ID): Balai Pustaka
[Anonim]. 1937. Sang Prajurit Sejati. Jakarta(ID): Balai Pustaka
 Contoh penulisan daftar pustaka bersumber dari jurnal, makalah, atau
laporan
Cara penulisan daftar pustaka dari jurnal yaitu sebagai berikut:
Nama Pengarang.(titik) Tahun.(titik) Judul Tulisan (cetak miring).(titik) Volume
(no):(titik dua) Halaman
Contoh:
Kalidjernih FK. 2011. Some notes on the relationship between language use and
moral character: a case of linguistic corruption in Indonesian. Linguistik Indonesia.
29(2):167-184
Sedangkan cara penulisan daftar pustaka yang bersumber dari makalah yaitu
sebagai berikut:
Nama Penulis.(titik) Tahun Seminar.(titik) Judul makalah.(titik) Makalah.(titik)
Dalam:(titik dua) Nama seminar beserta lokasi, (koma) tanggal, (koma) dan bulan
Contoh:
Khalis Umil. 2007. Partisipasi perempuan dalam pembangungan. Makalah. Dalam:
Seminar Pengarusutamaan Gender di FEMA IPB, 18 September
 Contoh penulisan daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi
Nama Penulis.(titik) Tahun Terbit.(titik) Judul (huruf tegak) [Jenis publikasi].(titik)
Tempat Institusi (kode negara):(titik dua) Nama Institusi tersedianya karya ilmiah
Contoh:
Verina S. 2011. Perubahan pola asuh masyarakat Bogor [skripsi]. Bogor (ID):
Institusi Pertanian Bogor
 Contoh penulisan daftar pustaka yang bersumber dari koran atau majalah
Nama Pengarang.(titik) Tanggal Terbit (tahun bulan tanggal).(titik) Judul atikel
(tidak dicetak miring).(titik) Nama Surat Kabar.(titik) Informasi Seksi:(titik dua)
halaman (kolom)
Contoh:
Piliang Ij. 2010 Jun 10. Demokrasi di era otonomi daerah. Kompas. Rubrik Opini: 6
(kol 1-6)
1. Contoh penulisan daftar pustaka yang bersumber dari
internet/website/media online
Prawiranegara S, Sitanggang N. 2005. Mumps outbreaks across England and
Wales in 2004. BMJ [Internet]. [diunduh 2010 Des 28]; 330 (7500):119-112.
Tersedia pada http://bmj.bmjjournals.com/cgi/reprint/330/7500/1119
atau bisa juga dengan bentuk sederhana seperti berikut :
Wanto, Sugeng. 2013. Pemimpin Berkarakter Ulul
Albab di http://waspadamedan.com (akses 23 Desember 2013)
Nah, demikianlah penjelasan lengkap tentang daftar pustaka, mulai dari
pengertian, tips, sampai contoh dari penulisan daftar pustaka telah dijabarkan.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi karya tulis ilmiah Anda.

Penulisan daftar pustaka 1 pengarang


1. Budiono, 1982. Dasar Mikroprosesor. Yogyakarta : Andi Affiset.
2. Friedman, 1990. Capitalism and Freedom Chicago : University of Chicago Press.

Penulisan daftar pustaka 2 pengarang


1. Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to logic and Scientifict
method. New York; hartcout.
2. Nasoetion, A. Ha dan Barizi. 1990. Metode Statistika. Jakarta; PT. Gramedia.

Penulisan daftar pustaka 3 pengarang


1. Heidjrahman R., Sukanto., dan Irawan. 1980 Pengantar Pemrograman. Jakarta: PT
Gramedia.
2. Nelson, R … P. Schultz, and R. Slighton. 1971. C++ Programing. Priceton University
Press.

Penulisan daftar pustaka lebih dari 3 Pengarang


1. Barlow, R et al. 1966. Electromagnetic Field. Washington D.C.: The Brooking Instution.
2. Sukanto R. et al. 1982. Business frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas
Ekonomi UGM

Penulisan daftar pustaka pengarang yang sama


1. Djarwo Ps. 1982. Statistik teknik. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi
UGM
2. . 1982. Pengantar Jakarta. PT. Gramedia.
Penulisan daftar pustaka Tanpa Pengarang
1. Author’s 1975. Englewood Cliffs, N.J: prentice Hall
2. Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute For Social Research University of
Michigan.

Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan

1. Herman Wibowo (penerjemah). 1993. Analisa Rangkaian Listrik. Jakarta: PT erlangga.


2. Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Distribusi Listrik. Surakarta: Fakultas Teknik
Univeristas Sebelas Maret.

Buku Jurna atau Buletin

1. Isukindro dan Aliman. 1999.” Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik: Studi Kasus
Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia:, jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 14.
No.4:49-61.
2. Granger, CW.J., 1986”. Oxford Bulletin of Engineering and Statistics, Vol.48 : 215-226.

Contoh Daftar Pustaka

 Cattell R G.G and Skeen.J. “Object Operation Benchmark”. ACM Trans Database
System, 17, 1992.pp. 1-31
 Date, C.J An Introduction To Database System, 6th ed, Addison Willey Publishing Wesley
Company, Inc, Reading Massachusetts 1995.
 Kimball, R., “ Data Warehouse Tollkit, John Wiley & Son, Inc., Toronto, 1996.
 Stoica, I, et all., “A Proportional Share Resource Allocation Algoritma for Rea-Time,
Time Shared System”, In Proceedings Real Time System Symposium, IEEE Comp,
Press, Desember, 1996. Hlm 288-299.
 Pearl, J. And Kim J.H., “Studies in Semi-Admissible Heuristics”, IEEE Trans. Pattern
Analysis and Machine Intellegence, Vol.4, 1982.pp 392-399.

Demikian tentang penulisan dan contoh kata pengantar yang baik dan benar dengan
beberapa pengarang dan tanpa pengarang
(Bagaimana) Teknik Menulis Menghindari Tindakan Plagiarisme

Sebagaimana defisini plagiat yang telah disebutkan, maka penting untuk


memahami cara mencantumkan gagasan, ide, dan/atau teori orang lain untuk
menyusun sebuah tulisan ilmiah yang baik. Adapun untuk menghindari
plagiarisme setidaknya ada dua hal yang bisa dilakukan yaitu:

1. Mempelajari Teknik Menulis Mengutip yang Benar

Dalam penulisan karya ilmiah dibutuhkan ide, gagasan, dan/atau teori orang
lain yang kita kutip untuk mendukung argumen yang kita bangun. Kutipan
dapat diambil dari media cetak, online, audio, maupun dari audio visual
berupa video atau radio. Cara melakukan pengutipan dalam sebuah tulisan
dapat dilakukan melalui kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Berikut
adalah beberapa contoh pengutipan yang baik:

“Pendekatan Kebutuhan Pokok mempunyai dimensi


internasional karena peranan bantuan asing dan
perdagangan luar negeri dirasakan penting untuk
mempercepat pemenuhan kebutuhan pokok. Berkaitan
dengan hal tersebut, menurut Syahrir (1980, hal.35)
”Dalam membahas Konsep Kebutuhan Pokok ini
setidaknya harus dibicarakan lebih dulu
pendefinisiannya, metodologi dan pengukurannya serta
persoalan sektoral dan antar sektoral.”
Sementara, untuk menghindari kutipan kalimat-kalimat yang terlalu panjang
yang tidak relevan dengan tema tulisan maka teknik menulis nya adalah
dapat diambil bagian-bagian yang dirasa penting saja. Potongan kalimat
tersebut diganti dengan tanda tiga titik (…) atau elipsi sebagai berikut.

Kutipan kalimat panjang dari tulisan asli:

Kebutuhan Pokok belum diakui sebagai suatu teori


pembangunan. Perdebatan dengan menggunakan
argumen-argumen yang bersifat falsafati, semantik
maupun definisi dapat berkembang menjadi perdebatan
tak berujung. Ketimbang demikian, saya akan
berargumen bahwa dibandingkan dengan teori
pertumbuhan ekonomi maupun teori distribusi
pendapatan beserta ukuran-ukurannya (apakah dengan
optimalitas Pareto, Indeks Gini dan sebagainya) konsep
Kebutuhan Pokok belum cukup dibahas sebagai teori
dalam kepustakaan pembangunan (Syahrir 1986, hal
35)

Kutipan kalimat panjang setelah di-elipsis:


Kebutuhan Pokok belum diakui sebagai suatu teori
pembangunan … dibandingkan dengan teori
pertumbuhan ekonomi maupun teori distribusi
pendapatan beserta ukuran-ukurannya (apakah dengan
optimalitas Pareto, Indeks Gini dan sebagainya) konsep
Kebutuhan Pokok belum cukup dibahas sebagai teori
dalam kepustakaan pembangunan (Syahrir 1986, hal
35).

Untuk penulisan sumber kutipan yang dicantumkan dalam teks seperti kutipan
di atas, biasanya dilakukan dengan penggunaan tanda kurung di akhir
kalimat. Dalam tanda kurung dicantumkan nama keluarga atau nama akhir
pengarang, tahun dan diikuti nomor halaman setelah tanda koma. Hal ini
dilakukan untuk selain untuk menghindari plagiarism juga untuk
mempermudah pembaca mengetahui informasi sumber yang digunakan
dalam karya tulis.

2. Teknik Menulis Parafrase

Teknik menulis Parafrase adalah mengungkapkan ide/gagasan orang lain


dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanpa merubah maksud atau makna
ide/gagasan dengan tetap menyebutkan sumbernya. Untuk melakukan
parafrase terhadap satu kalimat dari penulis asli memerlukan ketrampilan
teknis yang harus sering dipraktekkan, karena dalam satu tulisan ilmiah
seorang penulis harus lebih banyak melakukan paraphrase dibanding dengan
pengutipan (citation). Merujuk kepada panduan yang dikembangkan dalam
buku “Handbook for Student” di MIT, USA., setidaknya adalah enam
cara/teknis sekaligus diterapkan dalam membuat parafrase dari kalimat-
kalimat yang disampaikan dalam karangan asli, yaitu:

1. Menggunakan kata sinonim pada semua kata yang tidak umum


digunakan dalam karangan asli. Kata-kata seperti orang, dunia,
makanan adalah kata-kata umum yang tidak perlu lagi dicari
sinonimnya.
2. Mengubah struktur kalimat.
3. Mengubah tekanan kalimat dari aktif menjadi pasif atau sebaliknya.
4. Mengurangi anak-anak kalimat yang tidak perlu untuk diuraikan atau
dimaknakan kembali oleh penulis (pengutip).
5. Mengubah bagian-bagian pembicaraan yang diurai penulis asli.
6. Menulis sumber bacaan dengan lengkap. Lebih lanjut mengenai
paraphrase dapat dilihat di http://pasca.unand.ac.id/id/wp-
content/uploads/2015/06/PANDUAN-PENULISAN-ILMIAH-DAN-
KEPUSTAKAAN_2.pdf
Cara Menulis Kutipan di Skripsi, Thesis, dan Laporan Ilmiah - Sebuah karya tulis yang bersifat ilmiah,
seperti skripsi, thesis, laporan ilmiah dan karya tulis lainnya harus didukung dengan data – data pendukung
yang relevan dan terpercaya. Hal ini dilakukan untuk membuat tulisan Anda menjadi lebih bagus dan kuat
karena didukung oleh data – data yang valid. Data tersebut dapat berupa hasil penelitian orang lain, teori
– teori para ahli, fakta, dan lain – lain.

Oleh karena itu, untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan skripsi, thesis, atau tugas karya tulis
ilmiah, artikel kali ini akan membahas bagaimana cara menulis kutipan, mengacu pada APA
Style (American Psychological Association).

Gaya kutipan APA mengacu pada aturan yang telah disetujui dalam konvensi American Psychological
Association untuk menulis sumber yang digunakan dalam makalah penelitian . Gaya APA ini digunakan
baik dalam teks kutipan maupun dalam daftar referensi . Karena untuk setiap kutipan dalam teks, harus
ada di dalam daftar referensi dan begitu juga sebaliknya. Di bawah ini adalah cara - cara menulis kutipan
dan contohnya.

1. Memasukkan nama penulis di dalam tanda kurung

Pisahkan nama penulis dan tahun publikasi dengan tanda baca koma. Bisa juga ditambahkan halaman
dengan simbol p, atau pp, untuk memperjelas lokasi kutipan pada buku, paraphrase, ringkasan, atau
informasi yang kita kutip.

Contoh :

Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada daun untuk menghasilkan makanan hasil dari proses kimiawi
yang terjadi di dalamnya (Nugraha, 1995, p. 17).

2. Memasukkan nama penulis di dalam pembahasan

Ketika ingin memasukkan nama penulis di pembahasan, tambahkan tahun di dalam tanda kurung setelah
nama penulis. Bisa juga menambahkan nomor halaman di belakang kutipan.

Contoh :

Menurut Nugraha (1995), Fotosintesis adalah proses kimiawi yang terjadi di dalam daun untuk
menghasilkan makanan (p. 17).

atau :

Menurut Ichwan (1989), Skimming adalah teknik membaca cepat dengan hanya melihat sekilas saja untuk
mendapatkan informasi dalam waktu yang cepat.
3. Kutipan dengan dua penulis berbeda

Jika nama pengarang dimasukkan di dalam kutipan, Pisahkan ke duanya dengan menggunakan
tanda ampersand (&). Sebaliknya, jika memasukkan kedua nama tersebut di dalam pembahasan, gunakan
kata dan.

Contoh :

Fakta membuktikan bahwa pria yang sudah menikah berpenghasilan lebih tinggi daripada pria yang belum
menikah (Chun & Lee, 2001).

Menurut Naskoteen dan Zimmer (2001), Penghasilan seseorang mempengaruhi sesorang memilih calon
suami atau istrinya.

4. Kutipan dengan tiga hingga lima penulis

Tulis semua nama sesuai abjad dan pisahkan dengan tanda koma.

Contoh :

Al baironi, Munandar, Nyoman, dan Susanto (1889) berpendapat bahwa kesusksesan seseorang ditentukan
oleh kemauan kuat yang ada pada dirinya.

Bisa juga dengan menggunakan : et al yang berarti dan lainnya.

Menurut Al baironi et al. (1889), kesuksesan bergantung pada kemauan yang ada pada diri pribadi.

5. Kutipan dengan 6 atau lebih penulis

Kata penulis yang dimaksud di sini adalah nama – nama yang memiliki pendapat sama. Nama – nama
tersebut tidak boleh ditulis semua, tulis nama orang pertama dan gunakan et al.

Contoh :

Gracia et al. (2003) berpendapat, “Pendidikan karakter di masa kanak – kanak akan mencetak remaja –
remaja yang memiliki karakter."

Atau

Pendidikan karakter yang diajarkan pada masa kanak – kanak memungkinkan untuk menghasilkan remaja
– remaja yang berkarakter pula. (Gracia et al, 2003).

6. Kutipan tanpa adanya nama penulis


Ketika suatu sumber tidak ada nama penulisnya, gunakan dua atau tiga kata pertama dari judul karya
tersebut. Jika judul itu merujuk pada sebuah artikel, bab buku, atau halaman Web, gunakan huruf kapital.
Namun, jika judul mengacu pada buku, majalah, brosur, atau laporan, gunakan huruf miring.

Contoh :

Penyakit banyak sekali tumbuh di masa pencaroba ini (“Dampak Perubahan Musim,” 2015).

Pointilis teknik bisa digunakan untuk membuat gambar di kertas gambar (Paduan Menggambar untuk,
2014).

7. Penulis dengan nama yang sama

Ketika mengutip pernyataan atau sumber dari penulis yang memiliki nama yang sama. Tulis nama belakang
dengan inisial.

Contoh

Menahan diri untuk tidak makan atau diet bisa mencegah obesitas (A. Nugraha, 1997). Namun, faktanya
diet bisa menimbulkan penyakit lain seperti mag, dan mal nutrisi (B. Nugraha, 2000).

8. Karya yang sama dikutip lebih dari sekali

Ketika menulis kembali kutipan pada sumber yang sama, tidak perlu lagi menulis nama dan tanggal kutipan
tersebut.

Contoh :

Ekonomi mikro adalah penunjang pertumbuhan ekonomi suatu Negara (Afriando, 2012, p.3). Namun,
Afriando mengatakan “jumlah ekonomi mikro di Indonesia masih sangat jauh dari cukup” (p. 4).

9. Dua atau lebih sumber di dalam kutipan

Ketika ingin menyimpulkan informasi dari berbagai sumber, tulis semua nama penulis dan tanggal pisahkan
sumber – sumber informasi itu dengan tanda titik koma. Urutkan sesuai abjad, dan untuk penulis yang
sama urutkan sesuai tanggal.

Contoh :

Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa kekuasaan dengan pekerjaan yang didapatkan
berhubungan dengan performa di tempat kerja (Faire 2002; Hall, 1996, 1999).

10. Dua atau lebih informasi yang dikutip dari sumber dan tahun yang sama

Mengutip informasi dari sumber yang dipublikasikan oleh penulis dan pada tahun yang sama.
Contoh :

Schmidt (1997a, p. 23) menyatakan, “kesuksesan dapat dicapai dengan usaha yang tekun.”

11. Mengutip informasi dari sumber lain

Ketika mengutip informasi secara tidak langsung, Tambahkan keterangan sumber Anda mengutip kutipan
tersebut dengan as cited in dalam tanda kurung.

Contoh :

Menurut Pablo (1976), Olahraga dapat menyegarkan pikiran (as cited in Wayan, 2013).

Atau

Olahraga dapat menyegarkan pikiran (Pablo, 1976, as cited in Wayan, 2013).

12. Kutipan yang diambil dari organisasi atau kelompok

Sebutkan nama organisasi, kelompok peneliti, perusahaan, atau agensi dalam kutipan pertama.
Tambahkan singkatan dari kelompok, atau organisasi dan lainnya dalam tanda kurung. Kemudian pada
kutipan selanjutnya gunakan hanya singkatan dari kelompok, atau organisasi tersebut.

Contoh :

Kutipan pertama :

Hewan – hewan yang dilindungi oleh pemerintah masih terancam keberadaannya. Bahkan sebagian
telah punah (Kelompok Pemerhati Satwa [KPS], 2014).

Kutipan kedua :

Penyebab punahnya hewan – hewan itu tidak lain dan tidak bukan adalah faktor pemburu dan
perdagangan gelap (KPS, 2014).

13. Kutipan yang berasal dari wawancara langsung, e-mail, surat, atau memo

Tulislah kalimat Personal Communication, dan tanggal. Karena pembaca tidak bisa mengakses sumber
ini, maka jangan tempatkan kutipan ini di daftar referensi.

Contoh :

Menurut Sudirman berpuasa bisa melatih diri dari rasa marah (personal communication, 12 May 2015).
Atau

Sudirman berkata, “Puasa bisa melatih diri melawan amarah.” (Pembicaraan pribadi, 12 mei 2015).

Demikianlah cara menulis kutipan menurut APA Sytle yang telah diakui secara internasional. Semoga
artikel ini bisa membantu Anda menyelesaikan karya tulis ilmiah. Terimakasih dan teruslah belajar.

Anda mungkin juga menyukai