Anda di halaman 1dari 32

HAKEKAT IBADAH

.
RUMUSAN MASALAH
Apakah arti ibadah ?
Bagaimana kedudukan dan urgensi dari ibadah ?
Apa tujuan ibadah ?
Apa saja ruang lingkup ibadah ?
Bagaimanakah pelaksanaan dari ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji ?
1.PENGERTIAN IBADAH DAN ARTINYA

Ibadah menurut Bahasa (Etimologi) artinya , taat, tunduk, turut,


ikut dan doa.

Sedangkan secara istilah ibadah merupakan suatu ketaatan


yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya,
merendahkan diri kepada Allah SWT dengan kecintaan yang
sangat tinggi dan mencakup atas segala apa yang Allah ridhai
baik yang berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan.

Dalam arti luas, ibadah adalah menghambakan diri kepada


Allah. Termasuk dalam pengertian tersebut adalah rukun Islam
yang lima
1.PENGERTIAN IBADAH DAN ARTINYA
Adapun ibadah terbagi tiga yaitu ibadah hati, ibadah lisan dan ibadah anggota badan atau
perbuatan.

Ibadah hati (qalbiah) antara lain: memiliki rasa takut, rasa cinta
(mahabbah), mengharap (raja), senang (raghbah), ikhlas,
tawakkal.

Ibadah lisan & hati (lisaniyah wa qalbiyah) antara lain: dzikir,


tasbih, tahlil, tahmid, takbir, syukur, berdoa, membaca ayat Al-
quran.

Ibadah perbuatan fisik dan hati (badaniyah wa qalbiyah) antara


lain: sholat, zakat, haji, berjihad, berpuasa.

Ibadah merupakan tugas hidup setiap manusia di dunia ini, dan hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran surah
Adz-Dzariyat ayat ke 56, yang berbunyi seperti berikut :

Artinya :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat {56} )
1.PENGERTIAN IBADAH DAN ARTINYA
salah seorang ulama sufi memberikan nasihat yang sungguh luar biasa bagi orang yang seringkali melakukan
kemaksiatan.
Jika seseorang bisa melaksanakan enam syarat ini, maka silahkan bermaksiat sesuka hatimu.
Pertama, jika hendak melakukan maksiat maka janganlah kamu
makan rezeki Allah.
Kedua, jika hendak melakukan maksiat jangan kamu tinggal di
bumi Allah.
Ketiga, jika hendak melakukan maksiat maka berbuatlah di
tempat yang tidak terlihat oleh Allah.
Keempat,jika malaikat maut datang hendak mencabut
nyawamu, maka katakan kepadanya, Tunggulah dulu, saya
mau bertaubat.
Kelima, apabila datang kepadamu malaikat Munkar dan Nakir,
maka lawanlah dengan seluruh kekuatanmu jika kamu mampu.
Keenam,Sekiranya malaikat Zabaniah penjaga Neraka datang
hendak menyeretmu ke dalamnya, maka katakan kepadanya
bahwa kamu tidak akan mengikutnya.
2.KEDUDUKAN DAN URGENSI DARI IBADAH
A. Kedudukan Ibadah
Kedudukan ibadah dalam Islam adalah menempati posisi yang paling utama dan menjadi titik
sentral dari seluruh aktivitas muslim. Seluruh kegiatan muslim sebenarnya adalah ibadah
kepada Allah SWT. Oleh karena itu apa saja yang dilakukan oleh seorang muslim itu memiliki
nilai ganda, yaitu nilai material dan nilai spiritual. Nilai material berupa imbalan nyata yang
diterima di dunia, sedangkan nilai spiritual adalah yang hasilnya akan diterima di akhirat.
Aktivitas yang bermakna ganda itu adalah amal shaleh.

Ibadah merupakan tujuan pokok dari di ciptakanya jin dan manusia.


Ibadah merupakan tujuan utama di utusnya para nabi dan rosul dan di turunkanya
kitab suci.
Ibadah merupakan perintah Allah kepada Rasulullah Saw dan seluruh
umat manusia dan jin selama nyawa masih bersatu dengan raga.
Ibadah merupakan aktifitas hidup para malaikat yang mulia di sisi Allah.
Ibadah merupakan maqom (kedudukan) yang paling tinggi yang diberikan Allah
kepada Rasulullah Saw sebagai hambanya (abdun:pelaku ibadah) saat menerima
wahyu Al-quran.
2.KEDUDUKAN DAN URGENSI DARI IBADAH
B. Urgensi Ibadah
Beberapa ayat Al-Quran telah jelas mengaitkan perintah ibadah kepada Tuhan dengan tujuan memperoleh takwa. Takwa
dalam ajaran Islam merupakan satu-satunya ukuran nilai kemuliaan manusia di hadapan Allah. Beberapa urgensi ibadah
antara lain :
Ibadah merupakan tujuan yang dicintai dan diridhoi Alloh dan sebagai tujuan penciptaan Jin dan Manusia / MakhlukNya
(QS. 51:56)
Allah mengutus para Rasul dengan Risalah Ibadah (QS. An-Nahl :36)
Allah mencela orang-orang yang enggan melakukan ibadah (QS. Gafir :60)
Tujuan seluruh yang wujud di alam ini
Iman untuk membersihkan hati dari syirik
Shalat mensucikan diri dari takabur
Zakat untuk pemerataan rezeki
Puasa menguji keihklasan manusia
Mewajibkan amar maruf - nahi munkar kemaslahatan manusia
3. TUJUAN IBADAH
1. Mememenuhi kewajiban manusia kepada Allah, sebab Allah menciptakan manusia di dunia ini hanya
diperintahkan untuk menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah, seperti tertuang dalm firman
Allah : "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS. Adz-
Dzariyat [51]: 56)

Artinya :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat {56} )

2. Mendekatkan diri dan mencari ridha Allah


sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah :

(QS. Al-An'am [6]: 162-163)


3. TUJUAN IBADAH

3. Mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda yang senantiasa Allah janjikan kepada orang-orang
mukmin yang beribadah kepada-Nya.(QS. An-Nahl [16]: 97

4. Mengharapkan ampunan dan surganya Allah. Sebagaiman firman Allah.


"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya),
baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS. Ali Imran [3]: 133-134)

3. TUJUAN IBADAH
Solat
Kita semua tau bahwa solat adalah hubugan hamba dengan
tuhannya, tapi apa tujuan dan hasil yang diberikan oleh solat? Puasa
tujuannya secara tegas dijelaskan dalam
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan
Alquran surah Al-Baqarah [2]: 183 adalah untuk
mungkar. (Al-Ankabut 45)
membentuk pribadi Muslim yang bertakwa kepada
Tujuan dari solat adalah mencegah dari perbuatan keji dan Allah. Yakni, mengerjakan semua perintah Allah, dan
munkar. Artinya, solat ingin membawa manusia menjadi orang menjauhi semua yang dilarang Allah.
yang berakhlak dan terhindar dari perbuatan yang dzolim dan
keji.
Haji
Dengan gamblang Allah jelaskan dalam Al-Quran tentang
Zakat larangan dalam ibadah haji adalah,
Bukankah Allah berfirman, (Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah diketahui.
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu,
menyucikan mereka. (At-Taubah 103) maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan
bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. (Al-Baqarah 197)
Tujuan utama dari zakat adalah membersihkan dan mensucikan Ayat ini dengan jelas menggambarkan bahwa tujuan dari haji
pemiliknya atau biasa disebut Tazkiyah. Yaitu mensucikan dari adalah membiasakan diri untuk berakhlak dan tidak menyakiti
jiwa yang kikir dan tamak untuk menjadi jiwa yang penuh dengan orang lain. Membiasakan diri untuk menahan dari berkata jorok,
belas kasih. Bukankah ini sebaik-baik akhlak? berbuat maksiat dan bertengkar dengan orang lain
4. RUANG LINGKUP IBADAH

.
4. RUANG LINGKUP IBADAH
A. Ibadah Itiqodiyah (keyakinan/ kepercayaan)
1. Berkeyakinan bahawa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan
Muhammad adalah Rasulullah. (Muhammad 47:19)
2. Cinta kepada Allah (Al Baqarah 2:165)
3. Takut kepada Allah serta mengaharapkan rahmatnya. (Al Maarij
70:27-28)
4. Inabah (kembali) kepada Allah (Az Zumar 39:54 )
5. Tawakal dan meminta pertolongan kepada Allah (Al Fatihah 1:5; At Taghabun
64:13 )

B .Ibadah Qouliyah (lisan)


1. Mengucapkan Syahadat (Muttafaq alaih)
2. Zikir kepada Allah tasbih dan istighfar. (Al Ahzab 33:41-42)
3. Bersumpah dengan nama Allah (Hadist Riwayat Bukhari dan
Muslim)
4. Berdoa dan minta pertolongan kepada Allah. (Ghafir 40:60)
Dakwah kepada Allah dan Amar makruf Nahi Mungkar (Fussilat 41:33;
Ali Imran 3:104)
.
4. RUANG LINGKUP IBADAH
D . Mahdah & Ghoir Mahdah
C . Ibadah Amaliyah (Amal Perbuatan)
1. Ibadah Mahdah ialah segala jenis peribadatan kepada Allah yang
Mendirikan Solat (Al Bayyinah 98:5) keseluruhan tatacaranya telah ditetapkan oleh Allah (sebagai
Menunaikan Zakat (Al Baqarah 2:110) Pembuat Syareat), Manusia tidak berhak mencipta. Ibadah jenis ini
Puasa Ramadhan (Al Baqarah 2:183) misalnya solat, puasa, zakat, aqiqah dan qurban.
Haji ke Baitullah bagi yang mampu (Ali Imran 3:97) Ibadah Ghoir Mahdah yaitu segala jenis peribadatan kepada Allah
dalam pengertian yang luas seperti soal pentadbiran negara,
Berhukum dengan hukum Allah (Yusuf 12:40)
ekonomi, pendidikan, ketenteraan, sosial, perlembagaan dan
Berjihad di jalan Allah (Al Baqarah 2:216; Ali Imran 13:142) perundangan negara, hubungan luar, kebudayaan, sukan, undang-
Bernazar untuk Allah (Al Insan 76:7) undang jenayah, pelancongan dan teknologi dan sebagainya.

E . Fardiyah & Jamaiyah


1. Ibadah Fardiyah ialah amalan ibadah yang menjadi kewajiban setiap orang, seperti solat,
zakat, haji dan sebagainya.
2. Ibadah jamaiyah ialah ibadah yang diwajibkan ke atas seluruh umat (sebagai kewajiban
bersama). Sebagai contoh perlaksanaaan hukum hudud, hukum qisas dan sebagainya.
SEBELUM MEMBAHAS IBADAH SHALAT, HAJI PUASA DAN ZAKAT, KITA AKAN TERLEBIH DAHULU MEMBAHAS
MENGENAI CARA BERSUCI DALAM ISLAM.
THAHARAH
Pengertian
Thaharah menurut bahasa berasal dari bahasa arab (( yang artinya bersuci. Sedangkan menurut istilah,
thaharah ialah menghilangkan hadas dan najis dari badan, pakaian dan tempat supaya dapat menunaikan ibadat
khususnya ibadat solat.
Bersuci itu adalah sesuatu yang wajib di dalam ajaran islam. Tanpa bersuci ibadah yang dikerjakan tidak diterima.
Di antara cara bersuci ialah wuduk, mandi dan membersihkan najis dari badan dan pakaian.
JENIS JENIS BERSUCI

Menyucikan badan dari hadas kecil.

Jenis Bersuci
Yaitu menyucikan badan daripada hadas kecil dengan berwudhu atau bertayammum. Orang
yang berhadas kecil tidak dibolehkan mengerjakan solat atau menyentuh al-Quran.

Menyucikan badan dari hadas besar.


Orang yang berjunub atau berhadas besar hendaklah membersihkan dirinya dengan
mandi.Mereka yang berhadas besar ialah mereka yang melakukan persetubuhan ,orang yang
haid dan nifas. Orang yang berhadas besar juga diharamkan mengerjakan solat, puasa, haji,
duduk di dalam masjid, menyentuh dan membaca al-Quran.

Istinja
Menghilangkan kotoran seperti najis dari tempat keluarnya dengan sesuatu yang bersih
seperti air, kertas, batu, tisu dan sebagainya sehingga najis itu bersih. Istinja itu mestilah
menghilangkan najis, baunya dan rasanya.
Jenis Air
Air di bagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Air Mutlak (Air yang suci lagi menyucikan).


Air ini boleh digunakan untuk minum, mandi dan berwudhu dan boleh juga digunakan untuk
membasuh.contoh air mutlak ialah air telaga, air sungai, air hujan, air mata air, air laut dan
.
sebagainya

2. Air Mustamal (Air yang telah digunakan ).


3. Air yang suci tetapi tidak boleh menyucikan.
Yaitu air yang telah berubah salah satu sifatnya, contoh seperti air kopi, air teh dan sebagainya
4. Air Mutannajis ( Air yang kotor).
Air yang najis yaitu air yang sudah berubah semua sifatnya seperti warna, rasa
atau baunya dan bercampur dengan najis.

.
Jenis Jenis Najis
. Jenis-jenis najis di kelompokkan menjadi 3 bagian di bawah ini :

1. Najis Mughallazah (najis berat).


Yaitu najis yang berat yaitu najis anjing dan babi. Cara mencuci barangbarang yang terkena najis
ini ialah dengan menyamak yaitu membasuh dengan air sebanyak 7 kali. Di antara basuhan itu
hendaklah dengan air bercampur dengan tanah.

2. Najis mukhaffafah (najis ringan)


Yaitu najis yang ringan seperti kencing bayi yang berusia 2 tahun kebawah, yang hanya minum
susu ibunya saja. Cara menyucinya ialah dengan merenjis air di tempat terkena kencing itu.

3. Najis Mutawassitah (najis pertengahan).


Yaitu najis pertengahan. Termasuk dalam kumpulan ini ialah air kencing, tahi, darah, nanah,
muntah, air mazi (yaitu air putih jernih yang keluar dari kemaluan ketika nafsu berahi meningkat),
wadi (yaitu air putih jernih yang keluar dari kemaluan sesudah buang air kecil ketika kerja berat),
arak dan susu binatang yang tidak boleh dimakan. Cara menyucinya ialah basuh dengan air bersih
. hingga hilang baunya, rasanya, dan warnanya. Jika sudah dibasuh berulang-ulang kali tetapi bau
dan warnanya tidak juga hilang adalah dimaafkan.
Wudhu fardu wudhu ada enam perkara berikut :
.
1. Pengertian wudhu a.Niat.
Wudhu menurut bahasa artinya bersih Ialah berniat dalam hati ketika membasuh sebahagian
dan indah. Menurut syarak artinya muka.membaca lafaz adalah sunat. Lafadznya ialah
membersihkan anggota wudhu untuk sebagai berikutt:
menghilangkan hadas kecil. Bagi orang
yang hendak menunaikan sholat, wajiblah
baginya berwudhu dahulu kerana berwudhu Sengaja aku berwudhu untuk mengangkat hadas yang
adalah syarat sahnya sholat. kecil kerana Allah Taala
Hadits Rasul SAW: b.Membasuh muka. Yaitu membasuh dari sekeliling
tempat tumbuhnya rambut kepala hinggga ke bawah
Yang artinya Allah tidak menerima shalat dagu dan dari telinga kanan hingga ke telinga kiri.
seseorang kamu bila Ia berhadats, sampai Ia c. Membasuh kedua tangan hingga kesiku dimulai
berwudhu ( HR Baihaqi, Abu Daud, dan dengan tangan kanan kemudian tangan kiri.
Tirmizi ). d. Membasuh atau menyapuh sebahagian dari
kepala. Sekurang-kurangnya membasahkan 3 helai
rambut dikepala.
e. Membasuh kedua kaki hingga ke buku lali
dimulai dari kaki kanan kemudian kaki kiri.
f. Tertib yaitu melakukan wudhu mengikut turutan dan
berturut-turut.
Tayammum
Tayammum ialah menyapu tanah dengan kedua tangan hingga ke siku dengan beberapa syarat tertentu
.Tayammun adalah sebagai ganti wudhu atau mandi wajib khususnya bagi mereka yang tidak boleh
menggunakan air kerana sebab-sebab tertentu yaitu uzur kerana sakit yang tidak boleh terkena air, tiada air
atau ada air yang cukup untuk minum saja.
.
Rukun Tayammum
Syarat-syarat Tayammum a. berniat,
a. masuk waktu solat sedangkan air tidak ada, b. menekankan kedua tapak tangan ke atas bedu yang
b. tidak ada air walaupun sudah berusaha mencarinya, suci,
c. tanah suci dan berdebu, c. menyapu muka dengan debu tadi,
d. menghilangkan najis dari badannya dengan beristinja d. menekan kedua telapak tangan ke atas debu sekali
sebelum bertayammum. lagi kemudian menyapu dua tapak tangan sampai
kesiku,
e. tertib.

.
Mandi Wajib atau Mandi Junub
Mandi junub ialah mandi yang wajib dilakukan untuk mengangkat hadas yang besar setelah berlaku salah
satu daripada sebab-sebab yang menyebabkan wajibnya mandi wajib seperti bersetubuh, nifas, dan lain-lain.

Sebab-sebab Wajib Mandi


a. melakukan persetubuhan yaitu memasukkan kepala hasafah
ke dalam faraj meskipun tidak keluar air mani,
b. keluar air mani walaupun tidak bersetubuh,
c. mati kecuali mati syahid,
d. suci daripada haid. Apabila seseorang perempuan telah suci
daripada haidnya maka wajiblah dia mandi dengan segera,
e. suci dari darah nifas yaitu darah yang keluar sesudah
melahirkan anak.
f. Wiladah yaitu melahirkan anak.

Rukun Mandi Junub


a. Niat.
b. menghilangkan semua najis daripada anggota badan,
c. meratakan air ke seluruh badan.
.
.
Sunah-sunnah Mandi Junub
a. membaca bismillah,

.
b.
c.
mencuci faraj dan dubur dengan air bersih,
kalau ada najis ditubuh badan hendaklah dibersihkan
terlebih dahulu,
d. sunnah berwudhu,
e. menjirus air ke badan dimulai dari sebelah kanan.

Perkara-Perkara yang Dilarang Bagi Orang yang


Berhadas Besar
a. mengerjakan solat, termasuk juga sujud syukur, sujud
tilawah, membaca khutbah jumaat,
b. melakukan tawaf di Baitullah,
c. menyentuh dan membaca al-Quran,
d. berhenti di dalam masjid atau berulang-alik di dalamnya,
e. berpuasa dan sebagainya.
.
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI
B. Shalat
Shalat adalah ibadah yang tata cara pelaksanaannya telah ditentukan
secara tegas dalam agama. Secara sederhana dapat didefinisikan,
perbuatan yang mengandung gerakan tertentu, yang diawali dengan Takbir
dan diakhiri dengan salam. Shalat merupakan salah satu dari lima rukun
islam, dan menjadi tiang agama (hal yang paling pokok). Setiap
muslim/muslimah waras dewasa (balik), diwajibkan atasnya mendirikan
shalat. Allah berfirman
QS. An-Nisa' [4] : 103





Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah
di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila
kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.

Ada lima waktu shalat yang diwajibkan bagi setiap umat muslim yang harus
dilakukan sehari semalam tiap harinya. Dari pertama ia memasuki akir baliq
sampai dengan ia menutup usianya. Lima waktu shalat itu adalah :
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI

Rukun Shalat HAL YANG MEMBATALKAN


Yang di maksud dengan rukun shalat adalah hal-hal yang SHOLAT
membagun shalat dan menjadi hal yang wajib dilakukan dalam Dalam melaksanakan ibadah
shalat. Meninggalkan paling tidak satu dari rukun shalat akan sholat, sebaiknya kita
mengakibatkan shalat kita dikategorikan tidak shah (berdasarkan memperhatikan hal-hal yang bisa
hukum). Syarat sah Shalat membatalkan sholat kia,
contohnya seperti :
Rukun shalat ada 13, Syarat sah sholat adalah
1. Niat 1. Berhadas dan najis baik pada
sebagai berikut : tubuh, pakaian, maupun tempat.
Sebelum mengangkat tangan, maka terlebih dahulu kita berniat
dalam hati, bahwa kita hendak melaksanakan shalat, semata karena 1. Masuk waktu sholat 2. Berkata-kata kotor
Allah SWT. Sebagai contoh diniatkna "Sengaja aku melaksanakan 3. Melakukan banyak gerakan
shalat Dhuhur, murni karena Allah SWT, bukan yang lainnya. 2. Menghadap kiblat
di luar bukan darurat
2. Takbiratul-Ihram 3. Suci dari hadas dan 4. Gerakan sholat tidak sesuai
3. Berdiri bagi Orang yang mampu najis (baik badan maupun dengan rukun sholat dan gerakan
4. Membaca Alfatihah yang tidak tumaninah.
5. Ruku' serta Tuma'ninah tempat ibadah)
6. I'tidal 5. Ada yang keluar pada qubul
4. Menutup aurat. dan dubur
7. Sujud
8. Duduk antara dua sujud 6. Melakukan persetubuhan
9. Tahiyyat dengan istri baik keluar air mani
10. Duduk Tahiyyat Akhir maupun tidak
11. Shalawat Atas Nabi Muhammad
12. Salam
13. Tertib.
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI
C. zakat
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh
orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang Syarat-Syarat Wajib untuk Mengeluarkan Zakat :
berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut
ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariah. 1. Islam
2. Merdeka
3. Milik Sepenuhnya
4. Cukup Haul : Cukup haul maksudnya harta tersebut
QS. Al-Baqarah [2] : 43 dimiliki genap setahun, selama 354 hari menurut
tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan





mashehi.
5. Cukup Nisab : Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta


yang wajib dikeluarkan zakatnya. Kebanyakan standar
zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas saat ini,
jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah ukuran nisab untuk menghitung zakat uang simpanan,
beserta orang-orang yang ruku'. emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana
pensiun.
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI

Macam-Macam Zakat
Zakat terbagi menjadi dua macam yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Adapun penjelasannya yakni
sebagai berikut:
Zakat Maal
Zakat Fitrah Yakni zakat harta kekayaan yang dikeluarkan oleh setiap
muslim. Contoh harta yang harus dizakati seperti hasil
Zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim menjelang
pertambangan, peternakan, perniagaan, perkebunan, hasil
hari kemenangan yaitu hari raya Idul Fitri pada bulan suci
laut, emas & perak, hara temuan. Dan kesemua harta itu
Ramadhan. Ukuran zakat yang dikeluarkan yaitu 2,5 kg dan
memiliki hitungan masing-masing. Adapun syarat
berupa makanan pokok yang ada di daerahnya masing-
dikeluarkannya zakat adalah telah mencukupi haul atau
masing, seperti beras, sagu, gandum, kurma dan lainnya.
mencapai satu tahun kecuali harta pertanian seperti buah-
Menurut Imam Syafiiyah ukuran zakat fitrah yakni:
buahan atau harta temuan, itu tidak harus menunggu
hingga satu tahun.

Tujuan utama dari zakat adalah membersihkan dan mensucikan pemiliknya atau biasa
disebut Tazkiyah. Yaitu mensucikan dari jiwa yang kikir dan tamak untuk menjadi jiwa yang penuh
dengan belas kasih. Bukankah ini sebaik-baik akhlak?
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI
D. puasa
Puasa berasal dari bahasa Arab ( ) yang berarti menahan. Secaara istilah adalah menahan diri dari semua hal yang dapat
membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Allah SWT., berfirman dalam Q.S Al-Baqarah : 183
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa.

Macam macam puasa


2. Puasa sunnah, yang meliputi :
a. Puasa 6 hari berturut-turut di bulan Syawal, dimulai pada hari ke-2 (setelah Idul
Fitri) sampai hari ke-7
1. Puasa wajib, yang meliputi : b. Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak
menunaikan ibadah haji
a. Puasa ramadhan
c. Puasa Senin-Kamis
b. Puasa nazar
d. Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), bertujuan untuk meneladani
c. Puasa kifarat puasanya Nabi Daud As.
e. Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender islam)(Yaumil Bidh),
tanggal 13, 14, dan 15
f. Puasa Syaban (Nisfu Syaban) pada awal pertengahan bulan Syaban.
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI

. SYARAT WAJIB PUASA SYARAT SAH PUASA


Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut : Adapun syarat sah nya puasa ialah sebagai berikut :
1. Beragama islam 1. Islam
2. Berakal sehat 2. Mumayyis (dapat membedakan yang baik dan yang
3. Baligh (sudah cukup umur) buruk)
4. Mampu melaksanaknnya 3. Suci dari haid dan nifas
5. Orang yang sedang berada di tempat. 4. Mengetahui waktu diterimanya puasa.

RUKUN PUASA
Dalam menjalankan ibadah puasa ada beberapa rukun
yang harus di penuhi yakni :
1. Niat
2. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa
mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI

. HAL/PERKARA YANG MEMBATALKAN


PUASA
Adapun perkara yang membatalkan puasa ialah sebagai
berikut :
1. Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan
2. Muntah dengan sengaja
3. Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan
sengaja
4. Kedatangan haid atau nifas
5. Melahirkan anak atau keguguran
6. Gila walaupun sekejap
7. Mabuk ataupun pingsan
8. Murtad (keluar dari agama islam).

. HIKMAH PUASA
1. Melatih kesabaran dalam menjalani hidup
2. Sebagai bentuk pendidikan kepada si kaya akan
perihnya jika tidak makan seperti yang dirasakan si miskin.
3. Sebagai jawaban bahwa semua hamba itu adalah sama
di mata Allah.
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI
E. Haji
HAJI, adalah rukun (tiang agama) islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat
dan puasa, menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan
kaum muslimin sedunia yang mampu ( material, fisik, dan keilmuan ) dengan
berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di arab saudi
pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji ( ulan Dzulhijah ). Hal ini berbeda
dengan ibadah umrah yang biasa dilaksanakn sewaktu waktu.
Ibadah haji berdasarkan atas firman Allah dalam QS. Al-Hajj /22 ayat 27

Artinya :
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,
dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh,
Ibadah haji berdasarkan atas firman Allah dalam QS. Al-Hajj /22 ayat 27

5. pelaksanaan dari ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji

KEWAJIBAN KEWAJIBAN HAJI


1. Melakukan Ihram dari Miqat
2. Berdiam di padang arafah hingga terbenam
matahari
3. Bermalam di muzdalifah
4. Melempar jumrah SYARAT HAJI
5. Mencukur rambut (tahallul) 1. Islam
6. Bermalam dimina 2. Aqil
7. Thawaf wada 3. Dewasa
4. Berakal
5. Waras
6. Orang Merdeka ( Bukan Budak )
7. Mampu, Baik dalam hal biaya, kesehatan,
keamanan, dan nafkah bagi keluarga yang
ditinggal berhaji
5. PELAKSANAAN DARI IBADAH SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI
RUKUN HAJI
1.Ihram.
Ihram adalah keadaan seseorang yang telah beniat untuk melaksanakan ibadah haji dan atau
umrah. Mereka yang melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal "muhrim" dan jamak "muhrimun".
Calon jamaah haji dan umrah harus melaksanakannya sebelum di miqat dan diakhiri dengan tahallul.
2.Wukuf di Arafah
Wukuf artinya berdiam diri di padang arafah
3.Thawaf
mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali putaran, di mana tiga kali pertama dengan lari-lari kecil (jika
mungkin) dan selanjutnya dengan berjalan biasa. Tawaf dimulai dan berkir di Hajar Aswad (tempat batu
hitam) dengan menjadikan Baitullah di sebelah kiri
4.Sai
aktivitas ibadah haji (rukun haji/umrah) yang dilakukan dengan lari-lari kecil / jalan cepat sebanyak
tujuh kali dimulai dari Shofa dan diakhiri di Marwah. Shofa adalah gunung kecil tempat orang memulai
sai. Marwah adalah gunung kecil tempat orang mengakhiri Sai. Tapi saat ini kedua-duanya sudah
menjadi bagian dari komplek Masjid Haram dan sudah tidak tampak sebagai gunung.
5. Mencukur Rambut di Kepala (tahallul)
6. Tertib
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai