Anda di halaman 1dari 50

STATISTIK

KEUANGAN
DAERAH
Konsep, Definisi,
Pengolahan, Validasi, dan
Analisisnya
PENDAHULUAN
 Berlakunya Undang-Undang No.22 Tahun
1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU
No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah di In-
donesia telah membawa konsekuensi ter-
jadinya perubahan dalam sistem penyeleng-
garaan pemerintah di daerah.
 Perubahan tersebut tidak lain adalah berla-
kunya desentralisasi fiskal di Indonesia.
PENDAHULUAN

 Perubahan juga terjadi pada struktur laporan


keuangan daerah.
 Sumber keuangan pemerintah daerah meli-
puti: pendapatan asli daerah (PAD), dana
perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang
sah.
 Perubahan struktur ini memerlukan sosiali-
sasi dalam hal konsep dan definisi, tata cara
pengolahan, validasi serta analisisnya.
KONSEP DEFINISI

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)


 Adalah program kerja yang akan dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun
Kabupaten/Kota dalam tahun anggaran yang
bersangkutan, dan telah ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan persetujuan DPRD.
 APBD merupakan realisasi dari Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD)
KONSEP DEFINISI
Bentuk-bentuk data laporan keuangan daerah
 Daftar K-1 : Data Statistik realisasi APBD Provinsi
yang dikumpulkan dari seluruh daerah provinsi di
Indonesia
 Daftar APBD-1 : Data Statistik rencana APBD Provinsi
yang dikumpulkan dari seluruh daerah provinsi di
Indonesia
 Daftar K-2 : Data Statistik realisasi APBD kabupaten
/kota yang dikumpulkan dari seluruh daerah kabupaten
/kota di Indonesia
 Daftar APBD-2 : Data Statistik rencana APBD
kabupaten /kota yang dikumpulkan dari seluruh daerah
kabupaten /kota di Indonesia
A. SUMBER-SUMBER PENDAPATAN
DAERAH DALAM APBD

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH

2. DANA PERIMBANGAN

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH


1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan untuk
mengumpulkan dana guna keperluan daerah yang
bersangkutan dalam membiayai kegiatannya. PAD
terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil
perusahaan milik daerah dan pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah

BACK RINCIAN
2. Dana Perimbangan
Adalah dana yang bersumber dari pendapa-
tan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana
Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak
/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU),
dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

BACK RINCIAN
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah

Adalah pendapatan lainnya dari pemerintah


pusat dan atau dari instansi pusat, serta dari
daerah lainnya. Lain-lain pendapatan yang
sah terdiri dari pendapatan hibah, dana da-
rurat, dana bagi hasil dari provinsi dan pe-
merintah daerah lainnya, dana penyesuaian
dan otonomi khusus, dan bantuan keuangan
dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya

BACK RINCIAN
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN
ASLI DAERAH (PAD)

PAJAK DAERAH

RETRIBUSI DAERAH

PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH

LAIN-LAIN PAD YANG SAH


BACK
SUMBER-SUMBER DANA
PERIMBANGAN

BAGI HASIL PAJAK

BAGI HASIL NON PAJAK

DANA ALOKASI UMUM

DANA ALOKASI KHUSUS


BACK
SUMBER-SUMBER LAIN-LAIN
PENDAPATAN YANG SAH
HIBAH

DANA DARURAT

DANA BAGI HASIL PROV/PEMDA LAIN

DANA PENYESUAIAN DAN OTSUS

BANTUAN KEU PROV/PEMDA LAIN


BACK
Pajak Daerah

Adalah pungutan yang dilakukan


pemerintah daerah berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pajak
daerah ini dapat dibedakan dalam dua
kategori yaitu pajak daerah yang ditetapkan
oleh peraturan daerah dan pajak negara
yang pengelolaan dan penggunaannya
diserahkan kepada daerah.
BACK JENIS
Sumber Pajak Daerah
 Provinsi  Kabupaten/Kota
 Pajak kendaraan bermotor  Pajak hotel
 Pajak kendaraan di air  Pajak restoran
 Bea balik nama kendaraan  Pajak hiburan
bermotor  Pajak reklame
 Bea balik nama kendaraan di  Pajak penerangan jalan
air  Pajak pengambilan bahan
 Pajak bahan bakar kendaraan galian gol.C
bermotor  Pajak parkir
 Pajak air permukaan  Pajak air bawah tanah
 Pajak sarang burung wallet
 Pajak lingkungan

BACK
Retribusi Daerah
Adalah pungutan daerah sebagai pemba-yaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan
atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan
orang pribadi atau badan
Retribusi Jasa Umum : retribusi atas jasa pelayanan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang me-
miliki sifat pelayanan secara umum sesuai dengan pera-
turan perundang-undangan yang berlaku
Retribusi Jasa Usaha : retribusi atas jasa pelayanan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang me-
miliki sifat pelayanan sekaligus bersifat usaha
Retribusi Perizinan Tertentu : retribusi atas pemberian
izin oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau ba-
dan usaha untuk melakukan hal tertentu

BACK
Sumber Retribusi Jasa Umum
Provinsi  Kabupaten/Kota
 Retribusi Pelayanan Kesehatan
 Retribusi Pelayanan
 Retribusi Pelayanan Persampa
Kesehatan han/Kebersihan
 Retribusi Pengujian  Retribusi Penggantian Biaya
Kendaraan Bermotor KTP dan Akte Catatan Sipil
 Retribusi Pelayanan Pemaka-
 Retribusi Penggantian man dan Pengabuan Mayat
Biaya Cetak Peta  Retribusi Pelayanan Parkir di
Tepi Jalan Umum
 Retribusi Pelayanan Tera /
 Retribusi Pelayanan Pasar
Tera Ulang  Retribusi Pengujian Kendaraan
 Retribusi Pelayanan Bermotor
Pendidikan  Retribusi Pemeriksaan Alat
Pemadaman Kebakaran
 Retribusi Penggantian Biaya
Cetak Peta
 Retribusi Pelayanan Pendidikan
BACK
Sumber Retribusi Jasa Usaha
•Provinsi  Kabupaten/Kota
 Retribusi Pemakaian Kekayaan  Sama seperti provinsi , ditambah
Daerah
 Retribusi Pasar Grosir/Pertokoan
 Retribusi Tempat Pelelangan
 Retribusi Tempat Penginapan  Retribusi Terminal
/Pesanggrahan/Villa  Retribusi Tempat Khusus Parkir
 Retribusi Pelayanan Kepelabuhan  Retribusi Penyediaan dan atau
 Retribusi Tempat Rekreasi dan Penyedotan kakus
Olah Raga
 Retribusi Potong Hewan
 Retribusi Penyeberangan di Atas
Air
 Retribusi Pengolahan Limbah Cair
 Retribusi Penjualan Produksi Usa-
ha Daerah

BACK
Sumber Retribusi Perizinan
Tertentu
•Provinsi  Kabupaten/Kota
 Retribusi izin trayek  Retribusi izin mendirikan
bangunan
 Retribusi izin tempat pen-
jualan minuman beralko-
hol
 Retribusi izin gangguan
/keamanan
 Retribusi izin trayek
 Retribusi izin usaha peri-
kanan
BACK
Hasil Perusahaan Milik Daerah &
Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Pendapatan yang berupa hasil perusahaan milik daerah
dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, terdiri dari bagian laba Perusa-haan Daerah
Air Minum (PDAM), bagian laba Lembaga Keuangan
Bank, bagian laba Lembaga Keuangan Non Bank,
bagian laba Perusahaan Milik Daerah Lainnya, serta
bagian laba atas penyertaan modal/investasi kepada
pihak ketiga

BACK
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terdiri dari hasil
penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, penerimaan
jasa giro, penerimaan bunga, penerimaan ganti rugi atas
kekayaan daerah (TGR), komisi, potongan dan keuntungan
selisih nilai tukar rupiah, denda keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan, denda pajak, denda retribusi, hasil eksekusi
atas jaminan, pendapatan dari pengembalian, fasilitas sosi-
al dan fasilitas umum, Pendapatan dari penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan, pendapatan dari angsuran /
cicilan penjualan, dan lain-lain.

BACK
Sumber-Sumber Bagi Hasil Pajak

 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

 Pajak Perolehan Hak Atas Tanah dan


Bangunan (BPHTB)

 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, 25,


dan 29

BACK
Sumber - Sumber Bagi Hasil
Bukan Pajak
 Iuran Hak Pengusahaan Hutan (IHPH)
 Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)
 Dana Reboisasi
 Iuran Tetap/Landrent
 Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti)
 Pendapatan Pungutan Pengusahaan Perikanan
 Pendapatan Pungutan Hasil Perikanan
 Pertambangan Minyak Bumi
 Pertambangan Gas Alam
 Pertambangan Panas Bumi
BACK
Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Umum (DAU) adalah transfer


dana dari pemerintah pusat ke pemerintah
daerah yang dimaksudkan untuk menutup
kesenjangan fiskal (fiscal gap) dan peme-
rataan kemampuan fiskal antar daerah da-
lam rangka membantu kemandirian peme-
rintah daerah menjalankan fungsi dan tugas-
nya melayani masyarakat.

BACK
Dana Alokasi Khusus
Dana yang disediakan kepada daerah untuk memenuhi
kebutuhan khusus. Ada tiga kriteria :
Kebutuhan tidak dapat diperhitungkan dengan
menggunakan rumus dana alokasi umum.
Kebutuhan merupakan komitmen atau prioritas nasional
Kebutuhan untuk membiayai kegiatan reboisasi dan
penghijauan oleh daerah penghasil.
Dengan demikian DAK pada dasarnya merupakan transfer
yang bersifat spesifik untuk tujuan-tujuan yang sudah
digariskan

http://www.djpk.kemenkeu.go.id/produk-hukum/keputusan-menteri-keuangan/item/372-Penetapan-
Aloksi-dan-Pedoman-Umum-Pengelolaan-Dana-Alokasi-Khusus-Non-Dana-Reboisasi-Tahun-
Anggaran-2004

BACK
Dana Alokasi Khusus
DAK mencakup :
 Dana Alokasi Khusus Reboisasi
Adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
dalam rangka reboisasi dan rehabilitasi hutan.

 Dana Alokasi Khusus Non Reboisasi


Adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
selain kegiatan reboisasi dan rehabilitasi hutan
BACK
HIBAH
Adalah pendapatan daerah yang berasal
dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
lain, Badan / Lembaga / Organisasi Swasta,
Kelompok masyarakat/ perorangan, Peme-
rintah/Badan/Lembaga/Organisasi Luar Ne-
geri, baik dalam bentuk devisa, Rupiah mau-
pun barang dan/atau jasa, termasuk tenaga
ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar
kembali

BACK
DANA DARURAT

Adalah dana yang berasal dari APBN yang


dialokasikan kepada daerah yang mengala-
mi bencana nasional, peristiwa luar biasa
dan / atau krisis solvabilitas.

BACK
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Prov/
Pemda Lain
Adalah dana bagi hasil baik pajak maupun
sumber daya alam yang berasal dari pro-
vinsi, kabupaten / kota lainnya .

BACK
Dana Penyesuaian dan Otsus
Dana Penyesuaian
Adalah dana bantuan kepada daerah yang
mengalami kekurangan anggaran dari DAU dan
Bagi Hasil untuk pengalihan personil, peralatan,
pembiayaan dan dokumentasi (P3D) dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah.
Dana Otonomi Khusus
Adalah dana yang diberikan oleh pemerintah
disebabkan daerah tersebut telah ditetapkan oleh
pemerintah masuk dalam kategori otonomi khusus.
BACK
Bantuan Keuangan Prov. /Pemda lain

Adalah semua jenis bantuan yang diperuntukkan


bagi Pemerintah Daerah yang berasal dari
Pemerintah Daerah Provinsi atau pemerintah
daerah lainnya untuk menunjang kegiatan
didaerah tersebut, baik berupa uang maupun
barang.

BACK
POTENSI PENDAPATAN KAB/KOTA
SUMBER PENDAPATAN BAGIAN POTENSI

Pajak hotel, restoran, Hiburan, Potensi besar terutama


reklame, penerangan jalan, dan 100 % daerah perkotaan, hotel &
parkir restoran di pusat bisnis/
wisata
Retribusi 100 % Besaran bervariasi;
resiko mendistorsi ek.
Pajak Bumi dan Bangunan 90 % Menengah; besar di dae-
rah perkotaan
Bea Perolehan Hak atas Tanah 16 % dari prov Menengah; besar di dae-
74 % langsung rah perkotaan
dan Bangunan (BPHTB)
Pajak Penghasilan 20 % Besar di metropolitan

64% hutan/tambang Besar di daerah kaya


Bagi Hasil Sumber Daya Alam
12% oil, 24%gas SDA
DAU & DAK DAU dg formula DAU besar di daerah
DAK tidak jelas miskin & padat penduduk
POTENSI PENDAPATAN PROVINSI

SUMBER PENDAPATAN BAGIAN POTENSI

Pajak kend. bermotor dan pajak 100 % Potensi besar di daerah


bea balik nama kend. bermotor perkotaan
Pajak bahan bakar kendaraan 10 % Besaran bervariasi;
bermotor resiko mendistorsi ek.
Pajak Bumi dan Bangunan 16 % Menengah; besar di dae-
rah perkotaan
Bea Perolehan Hak atas Tanah 16 % Menengah; besar di dae-
rah perkotaan
dan Bangunan (BPHTB)
16% hutan, ikan, Besar di daerah kaya
Bagi Hasil Sumber Daya Alam
tambang, 3% oil, 6%gas SDA
DAU & DAK DAU dg formula DAU besar di daerah
DAK tidak jelas miskin & padat penduduk
B. BELANJA DAERAH

BELANJA TIDAK LANGSUNG

Bagian belanja yang dianggarkan tidak terkait


langsung dengan pelaksanaan program

BELANJA LANGSUNG

Bagian belanja yang dianggarkan terkait lang-


sung dengan pelaksanaan program
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja Pegawai

Belanja Bunga

Belanja Subsidi

Belanja Hibah

Belanja Bantuan Sosial


Belanja Bagi hasil Prov/Kab/Kota/Desa

Belanja Bantuan Keu. Prov/Kab/Kota/Desa

Belanja Tidak Terduga

BACK
BELANJA LANGSUNG

Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa

Belanja Modal

BACK
BELANJA PEGAWAI TAK LANGSUNG

 Gaji dan tunjangan


 Tambahan Penghasilan PNS
 Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan
anggota DPRD serta KDH/WKDH
 Belanja Pemungutan Pajak Daerah

BACK
BELANJA BUNGA
 Bunga Utang Pinjaman
Belanja yang dikeluarkan untuk pembayaran
bunga pinjaman kepada Pemerintah, Pemerin-
tah Daerah lainnya, Lembaga Keuangan Bank,
Lembaga Keuangan bukan Bank, dan lainnya

 Bunga Utang Obligasi


Belanja yang dikeluarkan untuk pembayaran
bunga utang dalam bentuk obligasi.

BACK
BELANJA SUBSIDI
 Adalah belanja yang telah dianggarkan &
digunakan untuk bantuan biaya produksi
kepada perusahaan/lembaga tertentu,shg
harga jual produksi barang / jasa yang di-
hasilkan dapat terjangkau oleh masyara-
kat banyak.Tentunya perusahaan /lemba-
ga tersebut menghasilkan produk atau
jasa untuk pelayanan masyarakat umum.

BACK
BELANJA HIBAH

 Hibah Kepada Pemerintah Pusat


 Hibah Kepada Pemerintah Daerah Lainnya
 Hibah Kepada Pemerintah Desa
 Hibah Kepada Perusahaan Daerah/BUMN/
BUMD
 Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi
Swasta
 Hibah Kepada Kelompok Masyarakat /Per-
orangan

BACK
BELANJA BANTUAN SOSIAL
Belanja yang telah dianggarkan untuk memberikan ban-
tuan kepada organisasi kemasyarakatan, partai politik dan
yang lainnya bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan


Adalah pemberian bantuan kepada organisasi kemasyara-
katan untuk tujuan sosial, secara selektif dan mempunyai
kejelasan dalam penggunaannya.

Bantuan Partai Politik


Adalah pemberian bantuan kepada partai politik yang dia-
nggarkan dengan ketentuan perundang-undangan sebagai
bantuan sosial.
BACK
BELANJA BAGI HASIL PROV/
KAB/KOTA/DESA
Belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah
provinsi
Belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah
kabupaten/kota
Belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah desa
Belanja bagi hasil retribusi daerah kepada pemerintah
kabupaten/kota
Belanja bagi hasil retribusi daerah kepada pemerintah
desa

BACK
BELANJA BANTUAN PROV/KAB
/KOTA/DESA
Bantuan keuangan kepada pemerintah provinsi
Bantuan keuangan kepada pemerintah kabupa-
ten/kota
Bantuan keuangan kepada pemerintah desa
Bantuan keuangan kepada pemerintah
daerah/pemerintah desa lainnya

BACK
BELANJA TAK TERDUGA

Adalah belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak


biasa atau tidak diharapkan berulang seperti pe-
nanggulangan bencana alam dan bencana sosial
yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk
pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

BACK
BELANJA PEGAWAI LANGSUNG

Honorarium PNS
Honorarium Non PNS
Uang Lembur
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
Belanja
Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan
Bimbingan Teknis PNS

BACK
BELANJA BARANG & JASA
pengeluaran yang digunakan untuk pembelian/peng-
adaan barang yang nilai manfaatnya < setahun, dan
atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program
dan kegiatan pemerintah daerah.
Pembelian/pengadaan barang & jasa meliputi bahan
pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asu-
ransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak & peng-
gandaan, sewa gedung, sewa sarana mobilitas, sewa
alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,
makanan dan minuman, pakaian dinas dan atribut,
pakaian kerja, pakaian khusus hari - hari tertentu,
perjalanan dinas, perjalanan pindah tugas, pemula-
ngan pegawai dan lain-lain belanja barang dan jasa

BACK
BELANJA MODAL
pengeluaran yang digunakan untuk pembelian / peng-
adaan atau pembangunan asset tetap berwujud yang nilai
manfaatnya lebih dari setahun, dan atau pemakaian jasa
dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah
daerah.
Pembentukan asset meliputi pengadaan tanah, alat-alat
berat, alat - alat angkutan, alat - alat bengkel, alat - alat
pertanian, peralatan dan perlengkapan kantor, komputer,
mebeulair, peralatan dapur, penghias ruangan, alat-alat
studio, alat-alat komunikasi, alat-alat ukur, alat-alat kedok-
teran, alat-alat laboratorium, konstruksi jalan, jembatan,
jaringan air, penerangan jalan, taman dan hutan kota,
instalasi listrik dan telepon, bangunan, buku/kepustakaan,
barang seni, pengadaan hewan/ternak & tanaman, serta
persenjataan/keamanan.

BACK
BELANJA MENURUT FUNGSI
Pelayanan Umum
Ketertiban dan Keamanan
Ekonomi
Lingkungan Hidup
Perumahan dan Fasilitas Umum
Kesehatan
Pariwisata dan Budaya
Pendidikan
Perlindungan Sosial
C. PEMBIAYAAN

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH


PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH
 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya
 Pencairan Dana Cadangan
 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
 Penerimaan Pinjaman Daerah
 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

BACK
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DAERAH

 Pembentukan Dana Cadangan


 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah
Daerah
 Pembayaran Pokok Utang
 Pemberian Pinjaman Daerah

BACK

Anda mungkin juga menyukai