Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK PENGUTIPAN DAN DAFTAR RUJUKAN

Pengutipan adalah suatu proses, cara mengutip sebuah/beberapa pendapat dari sumber lain untuk digunakan
sebagai data pendukung sebuah tulisan.
Dengan adanya kutipan, sebuah tulisan akan terkait dengan tulisan lain sehingga keberadaan sebuah tulisan
lebih bersifat objektif dan terhindar dari pendapat-pendapat pribadi yang bersifat subjektif.
Jenis-jenis kutipan ada dua yaitu:
1). kutipan langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami
perubahan sedikit pun.
Hal-hal yang lazim dijaga keotetentikannya dapat berupa;
a) Rumus-rumus
b) Peraturan-peraturan hokum, undang-undang, anggaran dasar, anggaran, anggaran rumah tangga, dan
sebagainya.
c) Peribahasa, sanjak, dialog drama
d) Landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti
e) Statemen ilmiah
f) Ayat-ayat dari kitab suci, sehingga semuanya layak untuk dikutip dalam bentuk kutipan .
Kutipan langsung terdiri dari dua jenis yakni:
1. Kutipan langsung panjang:
• Teks diketik dalam spasi tunggal
• Teks kutipan tidakn dimasukkan dalam teks, tetapi ditempatkan pada tempat tersendiri.
• Pengetikan dibuat menjorok ke dalam dari teks dengan ketentuan dimulai pada ketukan ke-5 dari garis tepi
sebelah kiri.
• Kutipan langsung panjang tidak diapait dengan tanda petik.
• Sumber kutipan berupa nama pengarang, tahun terbit, serta halama dari sumber rujukan tidak dimasukkan
ke dalam teks kutipan.
2. Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau kurang dari 3 baris. Ketentuan
penulisannya:
• Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
• Diapit dengan tanda petik
• Sumber kutipan dapat diletakkan diawal atau dibelakang.
2). kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan berdasarkan sumber lain namun dimodivikasi dengan bahasa
pengarang.
Kutipan tidak langsung terdiri dari dua jenis yakni:
1. Kutipan tidak lansung panjang, apabila kutipan lebih dari satu paragraph. Dengan , ketentuan penulisannya
sebagai berikut:
• Tulis nama sumber kutipan untuk memulai sebuah kutipan (tanpa tahun dan nomor halaman) kemudian tulis
sumber kutipan di akhir kalimat kutipan (nama, tahun, nomor halaman dalam tanda kurung).
• Tidak ditulis dalam tanda petik, karena integral dalam teks.
• Ketentuan spasi dan margin, sama dengan teks yang lain.
2. Kutipan tidak langsung pendek, apabila kutipan tidak langsung hanya terdiri atas satu paragraph bahkan
hanya berupa kalimat saja. Dengan ketentuan penulisan sebagai berikut
• Ditulis integral dalam teks
• Tidak ditulis diantara tanda petik
• Sumber kutipan dapat diletakkan diawal dan diakhir.
Kutipan tidak lansung dapat berupa kutipan yang dikutip dari sumber kutipan lain dan kutipan yang bersumber
dari banyak kutipan.
Bila kutipan bersumber dari kutipan lain, maka penulisan sumber kutipan harus menyebutkan sumber asal dan
sumber kutipan (sekaligus). Bila asal kutipan lebih dari satu sumber, maka semua sumber harus disebutkan
dengan ketentuan menyebutkan nama, tahun terbit, nomor halaman untuk masing-masing sumber kutipan.
Daftar Rujukan
Daftar rujukan merupakan sekumpulan sumber-sumber informasi yang digunakan untuk mendapat keterangan
yang lebih banyak tentang sesuatu yang dirujuk.
Ada berbagai sumber yang dapat dipacu dalam merujuk:
1. Buku, indicator yang harus ada dalam menyusun daftar rujukan dari sumber buku.
• Nama pengarang
• Tahun terbit
• Judul rujukan
• Nama kota tempat publikasi
• Nama lembaga yang mempublikasikan
2. Rujukan dari Koran atau majalah, hal-hal yang pelu diperhatikan sebagai berikut:
• Nama pengarang ditulis paling awal, lalu diikuti tanggal, bulan, dan tahun terbit.
• Nama majalah ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata dan ditulis miring.
• Judul artikel ditulis diantara tanda petik dua (“)
3. Rujukan dari dokumen resmi pemrintah dan suatu lembaga
4. Rujukan dari internet
• Rujukan dari internet berupa karya individual
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak,diikuti tahun, judul artikel, nama judul (dicetak miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume atau nomor dan diakhiri dengan alamat sumber
rujukan dengan disertai tulisan waktu pengaksesan dalam tanda kurung.
• Rujukan dari internet berupa artikel jurnal
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak diikuti tanggal, bulan, tahun, topic bahan diskusi (dicetak
miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung (online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat
sumber rujukan dengan disertai keterangan waktu pengaksesan dalam tanda kurung.
• Rujukan dari internet berupa bahan diskusi
Nama pengarang ditulis seperti aturan bahan cetak, diikuti tanggal, bulan, tahun, topic bahan diskusi (dicetak
miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung (online), kemudian diakhiri dengan alamat e-mail
sumber rujukan dengan disertai keterangan waktu pengaksesan yang ditulis diantara tanda kurung
• Rujukan dari internet berupa e-mail pribadi
Penulisannya diawali dengan nama penulis e-mail, diikuti keterangan dalam kurung(alamat e-mail pengirim),
kemudian tanggal, bulan, tahun, dan topic isi bahan (dicetak miring), lalu nama yang dikirimi e-mail dengan
disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi.
Catatan Kaki
Catatan kaki adalah catatan rujukan kepustakaan yang dapat ditempatkan pada bagian akhir setiap halaman
atau dikumpulkan pada bagian akhir setiap artikel, bab atau buku.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada catatan kaki:
1. Catatan kaki berfungsi sebagai pemberi keterangan tambahan yang bersifat umum atau yang berasal dari
sumber lisan.
2. Catatan kaki ditempatkan pada bagian bawah halaman.
3. Nomor catatan kaki dalam teks diletakkan langsung dibelakang huruf terakhir pernyataan yang diberi
catatan ditulis naik setengah spasi
4. Catatan kaki lebih dari dua baris ditulis dengan satu spasi.
5. Penulisan catatan kaki dimulai dari nama akhir pengarang, judul rujukan, kota tempat penerbitan, penerbit,
tahun dan nomor halaman.
Pada catatan kaki terdapat singkatan-singkatan yang mempunyai fungsi tertentu yaitu;
1. Ibid (singkatan dari ibidium, artinya sama yang sudah disebutkan diatas).
2. Op.cit (singkatan dari opera citato, artinya karangan yang telah dikutip).
3. Loc.cit (singkatan dari loco citato, artinya pada tempat yang dikutip).
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya berupa nama penulis,
judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka ini digunakan sebagai sumber atau
rujukan seorang penulis dalam berkarya.

Keberadaan daftar pustaka sangat penting guna menunjukkan bahwa suatu tulisan atau karya ilmiah tidak
hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal seorang penulisnya saja, tetapi juga mendapat rujukan yang
banyak dari berbagai pemikiran orang-orang lainnya. Daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan terima
kasih untuk penyumbang data penelitian. Selain itu, daftar pustaka juga dapat membantu pembaca yang ingin
mencari tahu lebih dalam soal topik atau permasalahan tertentu dalam sebuah karya ilmiah.

Jika menulis suatu daftar pustaka, Sobat Pintar tidak bisa mengerjakannya secara sembarangan. Penulisannya
harus berdasarkan aturan yang sudah diterapkan dan diberlakukan secara umum. Inilah mengapa ada sebuah
panduan tentang cara membuat daftar pustaka. Di bawah ini adalah beberapa aturan umum tentang
bagaimana cara menulis daftar pustaka, silakan disimak!

Aturan Umum Penulisan Daftar Pustaka

Berikut adalah aturan penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah secara umum yang perlu diperhatikan:

1. Nama

Nama penulis ditulis paling awal. Nama belakang atau nama keluarga ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan
tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut
merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis
kedua dan seterusnya berada setelahnya, dengan urutan yang sesuai nama aslinya.

2. Tahun Terbit

Penulisan tahun terbit di urutan setelah nama penulis dari buku yang digunakan sebagai daftar pustaka. Jangan
terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang dipakai merupakan cetakan kedua, ketiga,
ataupun terakhir.

3. Judul Buku

Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan format italic (miring).

4. Kota dan Nama Penerbit


Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama
penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit
yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan untuk menggunakan tanda titik
(.) sebagai pembatas dari urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.

Contoh Daftar Pustaka dari Buku

Data Buku:
Judul                        : Family Medical Care Volume 4
Penulis                     : Dr. John F. Knight
Penerbit                   : Indonesia Publishing House
Kota Penerbit          : Bandung
Tahun Terbit           : 2001
Cara Penulisan:
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.

Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Skripsi, dan Makalah

Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, yang perlu dicantumkan dalam daftar pustaka
dari artikel dalam jurnal, skripsi, dan makalah adalah nama penulis, tahun terbit, judul artikel, kota, dan nama
penerbit. Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut.

1. Nama

Pastikan nama yang Sobat tulis dalam daftar pustaka adalah penulis artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran,
ataupun majalah yang menjadi sumber referensi.

2. Judul

Penulisan judul tidak menggunakan format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip (“)
pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat
artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran dalam cetak miring. Kutipan nomor halaman
artikel yang dimuat ditulis dalam tanda kurung [(…)].

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Cetak (Jurnal, Skripsi, dan Makalah)

Data Artikel:
Judul Jurnal          : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1
Judul Artikel       : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang    Publik Kota Pangkalpinang
Penulis                 : Umar Solikhan
Penerbit               : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Terbit            : Pangkalpinang
Tahun Terbit          : 2013
Cara Penulisan:

Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang”
dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor
Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penulisan Daftar Pustaka dari Internet

Selain artikel cetak, tidak jarang seseorang mengambil sumber tulisannya dari artikel-artikel di internet (dalam
jaringan/daring/online). Untuk penulisan daftar pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai
berikut:

1. Nama

Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun
artikel cetak.

2. Tahun Penayangan

Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut.

3. Judul

Judul artikel daring tidak ditulis secara italic (miring), melainkan hanya diapit tanda kutip (“).

4. URL

Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan
kesahihannya.

5. Waktu Pengambilan

Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu secara lengkap, yakni tanggal
dan jam saat artikel tersebut diakses untuk dijadikan sebagai sumber referensi.

Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring agak berbeda dengan
penulisan dari sumber cetak. Tanda titik (.) sebagai batas hanya berlaku untuk mengakhiri nama penulis dan
tahun penayangan. Sementara itu, pembatasan dari judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data
berupa tanda koma (,).
KARYA TULIS ILMIAH

 Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan
landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai
suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.

Struktur Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya:

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme
penyelesaian masalah itu.

2. Isi dan Pembahasan

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung
seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.

3. Kesimpulan

Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang
disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini
hanya terdiri dari satu bab.

Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya:

1. Reproduktif

Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai
dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

2.Tidak Ambigu

Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan
tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa
langsung diterima oleh pembacanya.

3. Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus
memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek
penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan
karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak
dipahami pembaca.
5. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian
si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada
bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran
seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya
penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting
karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa
membingungkan.

7. Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward
maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus
memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang
ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan
perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi,
tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri
sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan
penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca
bingung.

Anda mungkin juga menyukai