Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROSES PENGOLAHAN LIMBAH JAGUNG

MENJADI PUPUK KOMPOS

OLEH:

IREN TAMARA

A0320513

PROGRAM STUDI S-I AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang lah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah pengelolaan bahan organik.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Majene,20 oktober 2022

Iren Tamara

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................II

DAFTAR ISI................................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................2
C. TUJUAN..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

A. KOMPOS.........................................................................................................................3
B. LIMBAH JAGUNG........................................................................................................4
C. PROSES PEMBUTAN LIMBAH JAGUNG MENJADI KOMPOS.........................5

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................8

KESIMPULAN............................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sampah telah lama menjadi permasalahan serius di berbagai kota besar di
Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia berbanding lurus dengan sampah
yang dihasilkan tiap harinya. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik pada
umumnya mengalami pembusukan, seperti daun, sisa makanan,dll. Sedangkan sampah
anorganik pada umumnya tidak mengalami pembusukan, seperti plastik, logam.
Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan
bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi
secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini
telah banyak dikembangkan teknologiteknologi pengomposan. Baik pengomposan
dengan teknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi. Pada prinsipnya
pengembangan teknologi pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organic
yang terjadi secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga
pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Teknologi pengomposan
saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk mengatasi permasalahan limbah
organic, seperti untuk mengatasi masalah sampah di kota-kota besar, limbah organik
industri, serta limbah pertanian dan perkebunan.(Rukman dan Yuniarsih 2005).
Limbah pertanian berupa jagung tanaman merupakan hasil sampingan dari
tanaman yang dibudidayakan dan kaya bahan organik yang dapat dimanfaatkan kembali
sebagai pupuk tanaman. jagung merupakan limbah yang kaya bahan organik yang bisa
diolah menjadi pupuk organik berupa kompos yang akan sangat berperan dalam siklus
produksi tanaman karena bermanfaat bagi tanah dan tanaman dalam hal memperbaiki
struktur dan pH tanah, serta meningkatkan kehidupan mikroba dan unsur mikro tanah.
Untuk mengelola limbah jagung menjadi kompos diperlukan beberapa tahap
kegiatan dan peralatan mekanis yang dapat memudahkan proses tersebut. Tahapan
kegitan tersebut meliputi pengumpulan batang jagung dengan menggunakan peralatan,
pengangkutan batang jagung dari lahan ke rumah kompos menggunakan gerobak yang

iv
digandengkan pada traktor sebagai tenaga penarik atau menggunakan truk, pencacahan
jagung menggunakan chopper, proses fermentasi atau pengomposan, penggilingan
kompos dengan alat penggiling, dan penyeragaman ukuran kompos menggunakan
pengayak kompos.
Kompos adalah jenis pupuk yang terjadi karena proses penghancuran oleh alam
atas bahan-bahan organis, terutama daun tumbuh-tumbuhan seperti jerami, batang
jagung, sampah dan lain-lain. Cara memperoleh kompos yang baik adalah dengan
mengaktifkan perkembangan bakteri yang melakukan penghancuran terhadap bahan-
bahan organik dalam waktu yang singkat, dan menghindarkan faktor-faktor yang dapat
mengurangi kualitas kompos (Sarief1986 Sarawia 2002).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mengendalikan limbah jagung?
2. Bagaiman proses pembuatan kompos dari limbah jagung
C. TUJUAN
Untuk mempelajari bagaiaman mengendalikan limbah jagung agar dapat bermanfaat lagi
untuk keberlangsungan pertanian yang baik.

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMPOS
Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara
menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organik hidup. Untuk
membuat pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan
organisme.
Kompos sebagai salah satu pupuk organik, sangat baik dan bermanfaat untuk
segala jenis tanaman, mulai dari tanaman hias, tanaman sayuran, tanaman buah-
buahan sampai pada tanaman pangan dan perkebunan (Suriawiria 2002). Akan tetapi,
menurut Syekhfani (2002) kompos mengandung lebih banyak humus dibandingkan
kotoran hewan. Jadi, penggunaan kompos lebih ditujukan pada perbaikan sifat fisik
tanah, sedang pupuk kandang (terutama ternak unggas) pada sifat kimia tanah.
Pengomposan mengurangi volume materi bahan organik.
Jenis Kompos
Junis pupuk kompos bisa dilihat dari aspek.Pertama,dilihat dari proses
pembuatannya,yaitu ada 1.kompos aerob. 2 bokasih.,dilihat dari dekomposernya ada
kompos yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktifitas 3
vermikompos.dilihat dari bentuknya ada yang berbentuk padat dan ke 2 ada juga yang
cair berikut ini beberapa contohnya dari jenis-jenis pupuk kompos umum di kapai.
a) Pupuk Kompos Aerob
Pupuk kompos aerob dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan
oksigen.Bahan baku utama pembuatan pupuk kompos aerob adalah sisa
tanaman,kotoran hewan atau campuran keduanya.proses pembuatannya
memakan waktu 40-50hari,untuk lebih jelasnya silahkan baca membuat
kompos.Lamanya waktu dekomposisi tergantung dari jenis decomposer dan
bahan baku pupuk.
b) Pupuk Bokashi
Pupuk bokashi merupakan salah satu tipe pupuk kompos anaerob yang paling
terkenal.Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan yang digunakan
sebagai stater-nya yaitu efektif mikrooganisme (EM4) Inokulan ini terdiri dari

vi
campuran berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa
mendekomposisi bahan organik dengan cepat dan evektif.Untuk mengetahui
cara membuatnya.
c) Vermikompos
Vermikompos merupakan salah satu produk kompos yang memanfaatkan
makroorganisme sebagai pengurai.Makroorganisme yang digunakan adalah
cacing tanah dari jenis Lumbrius atau lainnya.Varmikompos dibuat dengan
cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada cacing tanah. Kotoran
yang dihasilkan cacing tanah inilah yang dinamakan vermikompos.Jenis
organism lain yang bisa digunakan untuk membuat kompos adalah belakung
(maggot black soldierfly)
d) Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara
pengomposan basah.Prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun anaerob.pupuk
organik cair dibuat karena lebih mudah diserap oleh tanaman.Dari beberapa
praktek,pupuk organik cair lebih efektif diberikan pada daun disbanding pada
akar (kecuali pada system hidroponik).Penyemprotan pupuk organik cair pada
daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat.Pemberian dosis yang
berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun.
B. LIMBAH JAGUNG
Jagung, mulai dari batang, daun yang tidak jadi bisa diolah menjadi pupuk
kompos. Caranya, sampah-sampah tanaman jagung yang telah dipanen dilumatkan
dengan cara dicacah dengan mesin dan ditambah dengan berbagai jenis pupuk
campuran. Untuk menjadikan pupuk kompos kita harus melumatkan dari hasil panen
tanaman jagung. Ditambah dengan pupuk kandang dan dicampur dengan semprotan
Em4 yang berfungsi sebagai pelapuk,” ujar Katimen, petani pembuat kompos.
Dari hasil gilingan tersebut, nantinya akan dicurahkan di satu tempat dan ditutup
dengan kembes atau terpal selama kurang lebih satu bulan. Setelah itu, pupuk bisa
dimanfaatkan untuk berbagai tanaman. Adapun fungsi dari kompos ini adalah sebagai
pupuk dasar gulatan atau cangkulan yang telah dibentuk oleh petani.

vii
Tidak jarang selain dari pupuk kompos, tambahan dari pupuk kimia tetap dibutuhkan
untuk menyuburkan tanaman dan penetral dari pada penyakit. Hal ini juga dibenarkan
oleh Katimen, bahwasanya untuk mengimbangi dari pertumbuhan tanaman, petani
tidak luput dari pupuk dengan bahan kimia.
Sementara tujuan dari pengunaan pupuk kompos adalah untuk menguranggi
pengunaaan pupuk dengan bahan kimia. Dan lagi pula pupuk kompos sebagai
penetral atau penyubur tanah kebentuk semula.Tentunya pencemaran linkungan
dengan jenis bahan kimia yang ada di wilayah ini terkurangi. Petani tentunya sangat
membutuhkan berbagai pupuk bersubsidi sebagai penunjang dari mahalnya harga
berbagai jenis pepuk saat ini. Namun, jenis pupuk bersubsidi yang ada di Pulau
Kundur sagat tidak sesuai dengan yang diharapkan para petani.
Untuk memenuhi kebutuhan tanaman, tak jarang petani membuat berbagi jenis
pupuk. Ada yang mengunakan pupuk kandang, kompos, dan mengunakan bahan
kimia.
Saat panen jagung tiba, maka batang jagung akan menjadi bagian yang tidak
diinginkan. Biasanya sih dibakar, ini cara palingmudah untuk membersihkan lahan
dari limbah pertanian. Padahal dengan dibakar tidak menghasilkan apapun selain abu
dan pencemaran lingkungan. Padahal batang jagung ini bisa diolah menjadi kompos.
Kompos dari batang jagung ini akan sama dengan kompos dari bahan lainnya,
sangat bagus untuk menyuburkan lahan pertanian. Bahkan bisa dipastikan hasil panen
ke depannya menjadi lebih baik dengan mengolah batang jagung menjadi kompos.
Tentunya lahan untuk tanam jagung ini harus melewati proses recycle lahan pertanian
agar tercipta kondisi tanah yang lebih lengkap unsur organiknya.(Aquirar,supratu dan
rasyaid 2002)
C. PROSES PEMBUTAN KOMPOS DARI LIMBAH JAGUNG
Menyiapan bahan-bahan untuk pengomposan batang jagung
EM4 bisa digunakan mempercepat proses pengomposan. Dedak atau bekatun bisa
untuk memperkaya unsur kompos nantinya.Kotoran hewa bisa juga digunakan
sebagai pengganti dedak, karena kadang dedak sulit didapatkan dan harganya sudah
tidak ekonomis lagi. Memotong batang jagung menjadi lebih kecil. Memang agar
lebih cepat proses pengomposannya,batang jagung harusnya dicacah dan dibuat

viii
menjadih kecil. Meskipun proses ini krusial, Namun bisa dilewatkan, bila proses
pengomposan tidak dikerja oleh sebuah target yaitu waktu.
Pembuatan batang jagung menjadi kompos ini memang belum begitu popular di
kalangan petani jagung. Padahal dengan langkah sederhana ini, petani bisa
mendapatkan kompos dari batang jagung terbuang, yang hasilnya bisa melimpah.
Bayangkan jika satu hektar ladang jagung diolah, maka bisa menghasilkan sekitar 10
sampai 15 ton batang jagung, maka berapa ton kompos yang dihasilkan dan pupuk
kimia yang bisa dihemat oleh para petani.
Kurangnya prasarana bisa jadi menjadi kendala dalam pembuatan batang jagung
yang melimpah ini. Memang perlu kerja keras untuk mengolah batang jagung
tersebut, jika dibandingkan dengan membakarnya. Perlu keuletan dalam melihat akan
hasil yang akan diperoleh, jika dibandingkan pencemaran dan abu yang akan didapat
kalau tetap saja dibakar.

Mencampur batang jagung bahan-bahan untuk pengomposan

Buat lapisan pertama tumpukan batang jagung dengan ketinggian sekitar 20-
25cm. Kemudian tabur dedak diatasnya atau ganti dengan kotoran hewan. Kemudian
buat lapisan kedua, dan seterusnya, sampai ketinggian batang jagung menjadi satu
meter, EM4 yang sudah dioplos bisa diberikan disetiap lapisan batang jagung tadi. Ini
bila batang jagung tersebut dicacah lebih kecil, dan ingin proses pengomposannya
lebih cepat.

Namun bila batang jagung tidak dilakukan pencacahan, maka perlu sebuah
lubang di tanah untuk proses pengomposan. Meskipun caranya sama, hanya karena
pengomposannyalebih lama,maka sebuah lubang akan dibutuhkan untuk
pengomposan alami dengan bantuan mikroorganisme pada tanah. Hal ini dilakukan
untuk mematangkan proses pengomposan.

Melakukan proses pengomposan

Tumpukan batang jagung setinggi satu meter tadi ditutup dengan tarpal atau
plastik. Usahakan batang jagung tidak terkena sinar matahari atau air hujan selama
proses pengomposan. Boleh dibilang proses pengomposan ini dikenal sebagai proses

ix
fermentasi. Hal yang sama dilakukan pada batang jagung yang ditak dicacah, hanya
bisa diganti dengan tanah. Hal ini lebih mengarah ke kekonservasi tanah, dari pada
membuat kompos yang akan bisa dimobilisasi. Meskipun hasilnya akan sama, yaitu
sebuah kompos, hanya pemanfaatannya akan lain. (Karena, susi,keosriharti,madji
santoso 2007).

Membalikan tumpukan batang jagung setiap minggunya

Untuk meratakan proses pengomposan, batang jagung perlu dibalik setiap


minggunya. Biasanya kompos sudah jadi setelah empat minggu. Jika menggunakan
EM4 bisa lebih singat menjadi dua minggu. Tanda kalau proses pengomposan
berhasil, warna batang jagung berubah menjadi coklat kehitaman, konturnya lebih
rapuh, dan tidak berbau. Jika suda kompos sudah bisa dipakai, dengan diolah bersama
saat pengolahan ladang jagung. Biasanya bisa dijual ke petani atau toko pertanian
untuk mendapatkan nilai tambah.

Pembuatan batang jagung menjadi kompos ini memang belum begitu populer
dikalangan petani jagung. Padahal dengan langkah sederhana ini, petani bisa
mendapatkan kompos dari batang jagung terbuang, yang hasilnya bisa melimpah.
Bayangkan jika satu hektar ladang jagung diolah, maka bisa menghasilkan sekitar 10
sampai 15 ton batang jagung, maka berapa ton kompos yang dihasilkan dan pupuk
kimia yang bisa dihemat oleh para petani.

x
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Proses pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan bahan baku batang


jagung dan bahan organik lainnya sangat mudah dilakukan pada intinya pembuatan
pupuk kompos yang harus diperhatikan pencampuran dan komposisi.

pencampuran bahan baku seperti batang jagung daun-daun dan bahan lainnya
untuk dicacah dengan menggunakan mesin pencacah (cohpper) dan dibuat menjadi lebih
kecil. Dan ditambah EM4.

Pupuk kompos dapat menambah bahan organik kedalam tanah,sehingga tanah


akan dapat menahan air dalam jumlah yang cukup dan dapat memperkaya mikroba yang
bermanfaat dalam mengurai bahan organik tanah,karena bahan organik tersedia untuk
diproses menjadi bahan yang siap serap,dan keberadaan mikroba di harapkan dapat
menyediakan ketersediaan unsur-unsur yang terjerap dalam koloid tanah menjadi nutrisi
bagi pertumbuhan tanaman.

xi

Anda mungkin juga menyukai