Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH

DI SUSUN OLEH :

M. HAFIDZ AL FITRI 2213351058


NAURA ZAFIRA 2213351068
ZAHWA AMARTHA VIA 2213351083

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIV SANITASI LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2022/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

A LIMBAH RUMAH TANGGA......................................................................3

B PUPUK KOMPOS.........................................................................................3

1 Pengertian pupuk kompos.........................................................................3

2 Manfaat pupuk kompos.............................................................................3

C PEMBUATAN PUPUK KOMPOS................................................................4

1 Pupuk kompos cair...................................................................................4

2 Pupuk kompos padat................................................................................5

BAB III PENUTUP.....................................................................................................6

A. KESIMPULAN…........................................................................................6

B. SARAN........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Limbah atau sampah memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu


pengetahuan. Namun pada prinsipnya, sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi, yaitu padat, cair, dan
gas.
Limbah rumah tangga adalah limbah yang terdiri dari dari sampah yang mudah
membusuk, seperti sisa-sisa bahan makanan, sayuran dan kulit buah-buahan yang
dibuang dan tidak dimanfaatkan lagi. Sehingga bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi
pupuk kompos cair. Pupuk kompos cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-
bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pupuk kompos cair memiliki banyak
keunggulan bila dibandingkan dengan kompos padat. Kompos cair lebih cepat
meresap ke dalam tanah dan diserap oleh tanaman, dan lebih praktis digunakan.
Upaya untuk mengatasi masalah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan kembali
limbah rumah tangga seperti, limbah sayuran dan kulit buah dijadikan sebagai bahan
untuk pembuatan pupuk kompos cair.
Kompos padat merupakan hasil perombakan bahan organik oleh mikroba, dengan
hasil akhir berupa kompos. Proses pengomposan ini merupakan salah satu alternatif
pengolahan limbah padat organik yang banyak tersedia. Dari sisi kepentingan
lingkungan, pengomposan dapat mengurangi volume sampah organik, sehingga dapat
menjadi solusi dalam pemanfaatan limbah organik untuk meningkatkan nilai
ekonomi. Kompos juga memiliki manfaat dalam perbaikan struktur tanah, tekstur
tanah, aerasi, dan peningkatan daya resap tanah terhadap air. Selain itu, kompos dapat
digunakan sebagai pengganti pupuk buatan dengan biaya yang sangat murah.
Proses pengomposan memerlukan pengaturan aerasi yang baik serta penambahan
aktivator untuk mempercepat terjadinya proses. Lama waktu pengomposan tergantung
pada karakteristik bahan yang dikomposkan, metode pengomposan yang
dipergunakan, dan dengan atau tanpa penambahan aktivator pengomposan. Kompos
yang telah matang akan terasa lunak ketika dihancurkan karena selama proses
pengomposan terjadi perubahan pada bahan segar, pembentukan substansi sel
mikroba, dan transformasi menjadi bentuk amorf berwarna gelap.
Pupuk kompos adalah salah satu pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, serta mengurangi
pencemaran lingkungan. Pembuatan kompos dari sampah rumah tangga juga
membantu mengurangi permasalahan lingkungan masyarakat. Kompos merupakan
pupuk organik yang ramah lingkungan, bersifat slow release, dan dapat dibuat dari
berbagai bahan organik, seperti sampah rumah tangga, dedaunan, jerami, alang-alang,
rerumputan, sekam, batang jagung, dan kotoran hewan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh limbah rumah tangga terhadap kualitas pupuk
kompos cair dan pupuk kompos padat?
2. Bagaimana pengaruh kandungan unsur hara limbah rumah tangga
terhadap kualitas pupuk kompos cair dan pupuk kompos padat?
3. Bagaimana pengaruh metode pembuatan pupuk kompos terhadap
kualitas pupuk kompos cair dan pupuk kompos padat?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian


yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh limbah rumah tangga terhadap kualitas
pupuk kompos cair dan pupuk kompos padat.
2. Untuk mengetahui pengaruh kandungan unsur hara limbah rumah tangga
terhadap kualitas pupuk kompos cair dan pupuk kompos padat.
3. Untuk mengetahui pengaruh metode pembuatan pupuk kompos terhadap kualitas
pupuk kompos cair dan pupuk kompos padat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang sebagian besar terdiri dari
sampah yang mudah membusuk, karena terdiri dari sisa-sisa bahan makanan,
sayuran, kulit buah-buahan, bekas pembungkus dan sisa pengolahan makanan.
Sampah rumah tangga juga diartikan sebagai suatu bahan yang terbuang dari hasil
aktivitas manusia yang belum mempunyai nilai ekonomis, bahkan dapat
mempunyai nilai ekonomis yang negatif karena mencemari lingkungan. Sampah
ini berasal dari lingkungan perumahan atau pemukiman, baik di daerah perkotaan
maupun pedesaan. Sampah ini pada umumnya berupa sampah dapur seperti sisa-
sisa buah-buahan, kertas pembungkus, plastik, kaleng dan sebagainya.
Limbah rumah tangga sangat cocok untuk diolah menjadi kompos karena
selain dapat dimanfaatkan komposnya, lingkunganpun terhindar dari pencemaran.
Jenis sampah rumah tangga yang dapat diolah menjadi kompos adalah jenis
sampah organik basah yang mudah sekali membusuk, seperti dedaunan dan
sampah sisa dapur. Oleh karena itu sebelum mengolah sampah rumah tangga
menjadi kompos, sebaiknya dilakukan pemisahan antara sampah organik dan
sampah non-organik untuk memudahkan dalam pengolahnnya. Pemisahan sampah
dapat dilakukan dengan menyediakan dua tempat (tong) sampah, yaitu satu tong
untuk sampah organik dan satu tong lainnya untuk sampah non-organik. Pada
dasarnya, sampah rumah tangga bisa dibuat kompos cair.

B. Pupuk Kompos

1. Pengertian pupuk kompos

Kompos adalah pupuk organik yang terurai secara lambat dan merangsang
kehidupan tanah serta memperbaiki struktur tanah. Kompos juga memberikan
pengaruh positif bagi ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.34
Kompos juga diartikan sebagai pupuk organik buatan manusia yang dibuat
dari proses pembusukan sisa-sisa buangan mahluk hidup (tanaman maupun
hewan).

2. Manfaat Kompos

Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Dengan menggunakan


pupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik. Selain
itu kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

a. Aspek bagi tanaman dan tanah :

 Meningkatkan kesuburan tanah

3
 Memperbaiki struktur dan karakterisik tanah
 Meningkatkan kapasitas penyerapan air
 Meningkatkan kualitas hasil panen

b. Aspek lingkungan :

 Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan


gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri
metanogen di tempat pembuangan sampah

C. Pembuatan pupuk kompos

1. Pupuk kompos cair

Cara pembuatan pupuk kompos cair, sebagai berikut:

1. Siapkan alat dan bahan


Alat : botol bekas
Bahan : nasi basi, gula, air
2. Buka tutup botol lalu isi botol dengan nasi basi hingga setengah
dari ukuran botol.
3. Kemudian tambahkan air sebanyak 700ml ke dalam botol yang
sudah berisi nasi basi
4. Larutkan gula pasir dengan air pada wadah terpisah
5. Setelah gula larut, campurkan gula ke dalam botol yag berisi nasi basi
6. Tutup kembali botol, lalu simpan selama 7 hari
7. Setelah 7 hari, pupuk organik cair siap digunakan
8. Cara mengaplikasikan pupuk organik cair ini yaitu, pupuk yang ada
di dalam botol di encerkan dengan air di dalam ember.
9. Setelah tercampur rata, siram tanaman menggunakan pupuk organik cair.

2. Pupuk kompos padat

Kompos padat adalah pupuk organik yang berasal dari bahan-bahan


organik yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme. Proses
dekomposisi ini membutuhkan waktu dan kondisi yang tepat.
1. Bahan baku: Bahan baku yang dapat digunakan untuk membuat kompos padat
adalah berbagai bahan organik, seperti:
a. Sampah rumah tangga: Daun-daunan, batang sayuran, kulit buah-
buahan, dan sisa makanan.
b. Sampah organik pertanian: Jerami, sekam, batang jagung, dan kotoran
hewan.
c. Sampah organik industri: Ampas tebu, ampas tahu, dan limbah kertas.

4
2. Aktivator: Aktivator adalah bahan yang dapat membantu mempercepat proses
pengomposan. Aktivator yang umum digunakan adalah EM4, molase, dan
pupuk kandang.
Alat-alat yang diperlukan:
1. Lubang kompos: Lubang kompos dapat dibuat dengan ukuran panjang dan
lebar 1 meter, serta kedalaman 1,5 meter.
2. Cangkul: Cangkul digunakan untuk menggali lubang kompos dan mengaduk
bahan kompos.
3. Sekop: Sekop digunakan untuk memindahkan bahan kompos.
4. Saringan: Saringan digunakan untuk menyaring bahan kompos yang telah
matang.
Cara pembuatan kompos padat:
1. Siapkan lubang kompos. Gali lubang kompos dengan ukuran panjang dan
lebar 1 meter, serta kedalaman 1,5 meter.
2. Campurkan bahan baku. Campurkan bahan baku kompos dengan
perbandingan 3:1 (bahan hijau:bahan coklat). Bahan hijau adalah bahan yang
mengandung nitrogen, seperti daun-daunan dan sampah rumah tangga. Bahan
coklat adalah bahan yang mengandung karbon, seperti jerami dan sekam.
3. Tambahkan aktivator. Tambahkan aktivator kompos, seperti EM4, molase,
atau pupuk kandang.
4. Aduk bahan kompos. Aduk bahan kompos hingga tercampur rata.
5. Padatkan bahan kompos. Padatkan bahan kompos dengan menggunakan
cangkul atau sekop.
6. Sirami bahan kompos. Sirami bahan kompos dengan air secukupnya.
7. Tutup lubang kompos. Tutup lubang kompos dengan tanah atau jerami.
Proses pengomposan:
Proses pengomposan berlangsung selama 2-3 bulan. Selama proses
pengomposan, bahan kompos akan mengalami perubahan warna dan tekstur.
Bahan kompos yang telah matang akan berwarna coklat kehitaman dan memiliki
tekstur yang gembur.
Penggunaan kompos:
Kompos dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan
hasil panen. Kompos dapat diberikan ke tanaman secara langsung atau
dicampurkan ke dalam tanah.
Berikut adalah tips untuk membuat kompos padat yang berkualitas:
1. Gunakan bahan baku yang segar dan kering. Bahan baku yang segar akan
mengandung lebih banyak nutrisi. Bahan baku yang kering akan mempercepat
proses pengomposan.
2. Campurkan bahan baku dengan perbandingan yang tepat. Perbandingan bahan
baku yang tepat akan menghasilkan kompos yang berkualitas.
3. Tambahkan aktivator kompos. Aktivator kompos akan membantu
mempercepat proses pengomposan.
4. Aduk bahan kompos secara rutin. Pengadukan bahan kompos akan membantu
proses pengomposan berlangsung lebih merata.
5. Sirami bahan kompos secara rutin. Penyiraman bahan kompos akan membantu
menjaga kelembapan bahan kompos

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Limbah rumah tangga merupakan salah satu sumber daya yang dapat
dimanfaatkan untuk membuat kompos. Kompos adalah pupuk organik yang
memiliki banyak manfaat bagi tanaman dan tanah. Manfaat kompos antara lain
meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan
kapasitas penyerapan air, dan meningkatkan kualitas hasil panen.
Pembuatan kompos dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembuatan
kompos cair dan pembuatan kompos padat. Pembuatan kompos cair dapat
dilakukan dengan menggunakan bahan baku nasi basi, gula, dan air. Pembuatan
kompos padat dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku daun-daunan,
batang sayuran, kulit buah-buahan, sisa makanan, jerami, sekam, batang jagung,
kotoran hewan, ampas tebu, ampas tahu, dan limbah kertas.

B. SARAN

Berdasarkan pembahasan di atas, berikut adalah beberapa saran untuk


pembuatan kompos:
1. Gunakan bahan baku yang segar dan kering. Bahan baku yang segar akan
mengandung lebih banyak nutrisi. Bahan baku yang kering akan mempercepat
proses pengomposan.
2. Campurkan bahan baku dengan perbandingan yang tepat. Perbandingan bahan
baku yang tepat akan menghasilkan kompos yang berkualitas.
3. Tambahkan aktivator kompos. Aktivator kompos akan membantu
mempercepat proses pengomposan.
4. Aduk bahan kompos secara rutin. Pengadukan bahan kompos akan membantu
proses pengomposan berlangsung lebih merata.
5. Sirami bahan kompos secara rutin. Penyiraman bahan kompos akan membantu
menjaga kelembapan bahan kompos.

Selain itu, berikut adalah beberapa tips tambahan untuk membuat kompos:
1. Siapkan wadah atau tempat yang sesuai untuk proses pengomposan. Wadah
atau tempat yang sesuai akan memudahkan proses pengomposan.
2. Perhatikan kondisi lingkungan sekitar tempat pengomposan. Kondisi
lingkungan yang mendukung akan mempercepat proses pengomposan.
3. Lakukan pengawasan terhadap proses pengomposan. Pengawasan terhadap
proses pengomposan akan membantu memastikan proses pengomposan
berjalan lancar.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka kita dapat menghasilkan


kompos yang berkualitas. Kompos yang berkualitas akan bermanfaat bagi tanaman,
tanah, dan lingkungan.

6
Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang
manfaat dan cara pembuatan kompos. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi kompos.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
sosialisasi dan edukasi tentang pembuatan kompos:
1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat dan cara pembuatan
kompos.
2. Menyediakan pelatihan pembuatan kompos bagi masyarakat.
3. Menerbitkan buku, leaflet, atau poster tentang pembuatan kompos.
4. Memanfaatkan media massa untuk mempromosikan pembuatan kompos.
Dengan meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang pembuatan kompos,
diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi kompos
secara mandiri. Hal ini akan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Azmin, N., Irfan, I., Nasir, M., Hartati, H., & Nurbayan, S. (2022). Pelatihan
pembuatan pupuk kompos dari sampah organik di desa woko kabupaten dompu.
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 137–142.
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jpabdi/article/view/266
Putra, K. B. N. B. P., Wiradnyana, N. K., Febriari, N. P. J., Paramita, N. K. N. K.,
Gama, A. W. O., & Permana, G. P. L. (2022). Pembuatan kompos padat sebagai
optimalisasi pembuangan sampah organik dari limbah rumah tangga di desa
jegu. To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 302–314.
https://doi.org/10.35914/tomaega.v5i2.1082
Rahmawati Ilma, Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh sebagai Penunjang Mata
Kuliah Pengetahuan Lingkungan, (Skripsi), Banda Aceh, 2014, h.22.
Sofyan Anif, Pemanfaatan Limbah Tomat sebagai Pengganti Em-4 pada Proses
Pengomposan Sampah Organik, Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 8,
No. 2, 2007, h. 122.

Sutrisno, E., & Priyambada, I. B. (2019). Pembuatan pupuk kompos padat limbah
kotoran sapi dengan metoda fermentasi menggunakan bioaktivator starbio di
desa ujung – ujung kecamatan pabelan kabupaten semarang. Jurnal Pasopati,
1(2). https://doi.org/10.14710/pasopati.2019.5435
Sutrisno, E., Wardhana, I. W., Budihardjo, M. A., Hadiwidodo, M., & Silalahi, R. I.
(2020). Pembuatan pupuk kompos padat limbah kotoran sapi dengan metoda
fermentasi menggunakan em4 dan starbio di dusun thekelan kabupaten
semarang. Jurnal Pasopati, 2(1). https://doi.org/10.14710/pasopati.2020.6619
Thoyib Nur, Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sampah Organik Rumah Tangga
dengan Penambahan Bioaktivator Em4(Effective Microorganisms), Jurnal
Konversi, Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, h.
Winarti, Pemanfaatan Limbah . . . , h. 4-5.
Yovita Hety Indriani, Membuat Kompos Kilat, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2012), h.
63-64.

Anda mungkin juga menyukai