Anda di halaman 1dari 3

1.

Hasil dan Pembahasan


Program kerja pembuatan pupuk bokashi berlangsung selama 21 hari. Program ini dilakukan
fermentasi selama 3 pekan yang terdiri atas pembuatan, pengadukan dan pengecekan dilakuakan
selama 2 hari sekali, serta pengimplementasian dari pupuk kompos yang sudah jadi. Pada tanggal 19
Januari 2022 program ini sejauh mana program kerja yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik
dan bermanfaat bagi para dimulai dengan mengumpulkan beberapa limbah pertanian seperti limbah
kulit kopi, arang sekam, bonggol pisang, daun daunan, dan kotoran kambing yang terdapat di desa
sukaraja. Pupuk bokashi siap digunakan pada tanggal 09 Februari 2022 dengan pelaksanaan
pengimplementasian dari pupuk bokashi tersebut untuk tumbuhan di sekitar balai pekon sukaraja serta
dibagikan kepada masyarakat. Untuk mengetahui masyarakat pekon dapat dilihat dari hasil evaluasi
awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir. Sedangkan untuk mengetahui kelancaran selama program
kerja ini dapat digambarkan bagaimana berlangsungnya kegiatan.

Gambar 1. Proses Pembuatan Pupuk Bokashi


Tabel 1. Keadaan awal dan keadaan akhir yang diharapkan dari peserta penyuluhan
No Keadaan Awal Perlakuan Keadaan Akhir

1) Masyarakat khususnya yang ikut Praktek pembuatan Peserta Praktek pembuatan pupuk
dalam praktek pembuatan pupuk pupuk bokashi bokashi mampu membuat pupuk
bokashi belum mengetahui dan bersama dengan bokashi dari limbah pertanian
memahami mengenai pupuk masyarakat pekon secara mandiri
bokashi. sukaraja

2) Masyarakat khususnya yang ikut Pembuatan buku Peserta Praktek pembuatan pupuk
dalam praktek pembuatan pupuk panduan pengunaan bokashi mengetahui bahan bahan,
bokashi kurang mengetahui bahan bahan organik dalam cara pembuatan, dan mengolah
bahan pembuatan pupuk bokashi budidaya pertanian limbah pertanian untuk budidaya
tanaman
Sumber: Hasil Diskusi dengan Masyarakat dan Gapoktan Pekon Sukaraja

2. Pembahasan

Pupuk Bokashi merupakan “Bahan Organik yang telah difermentasikan”. Bokashi adalah
hasil fermentasi atau peragian bahan-bahan organik seperti sekam padi, dedak kopi,bonggol
pisang, daun daunan, dan kotoran hewan atau pupuk kandang. Bahan-bahan tersebut
difermentasi dengan bantuan microorganism activator untuk mempercepat prosesnya selam
fermentasi sampai dengan dapat digunakan selama 14 Sd 21 hari, dilakukan pengecekan
dan pengadukan selama 2 hari sekali agar semua material pupuk bokashi tercampur secara
merata. Pada minggu pertama setelah pembuatan pupuk bokashi bahan bahan sudah
terlihat membusuk yang terlihat dari dedaunan yang mulai menghitam dan aroma
menyengat khas dari dedaunan yang kami pakai. Pada minggu kedua bahan bahan lebih
terlihat hitam, aromanya mulai hilang dan terdapat beberapa ekor cacing. pada minggu
terakhir minggu ketiga bahan bahan sudah remah dan sudah membusuk secara merata dan
siap untuk di aplikasikan pata tanaman Menurut Lingga (2006) Bokashi yang sudah jadi
ditandai dengan tumbuhnya jamur berwarna putih ( fermentasi). sedangkan pada
permukaan bahan tidak mengeluarkan bau jika dikepal tidak ada agi proses panas. biasanya
lama proses fermentasi selama 1-3 minggu.

Pupuk bokashi, seperti pupuk kompos lainnya, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kandungan material organik pada tanah yang keras seperti tanah podzolik sehingga dapat
meningkatkan aerasi tanah dan mengurangi bulk density tanah. Penambahan pupuk
bokashi berbahan dasar arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas
plastis tanah. Penambahan bokashi arang sekam padi juga berpengaruh terhadap kekuatan
geser tanah dan peningkatan tinggi maksimum tanaman. Bokashi juga dapat digunakan
untuk mengurangi kelengketan tanah terhadap alat dan mesin bajak sehingga dapat
meningkatkan performa alat dan mesin bajak. Pengaplikasian bokashi sebelum pengolahan
tanah dilakukan. Pupuk organik bokashi merupakan pupuk organik dasar bagi pertanian.
Proses pembuatannya dari limbah peternakan dan pertanian, dengan menggunakan metode
fermentasi. Pupuk organik ini tidak berpengaruh terhadap kesehatan manusia atau petani
sebagai pemakai.
Wididana et al. (1996) menyatakan bahwa pupuk bokashi dapat memperbaiki sifat fisika,
kimia, dan biologi tanah, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
tanaman, serta menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang berwawasan
lingkungan. Pupuk bokashi tidak meningkatkan unsur hara tanah, namun hanya
memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, sehingga pupuk anorganik masih
diperlukan (Cahyani, 2003).

Daftar Pustaka (gunaka style APA)

Lingga, P. (2006). Petunjuk penggunaan pupuk. PT Penebar Swadaya.

Wididana, Riyatno dan T. Higa, (1996). Teknologi EM. Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan,
Jakarta.
Cahyani, Sri Susanti. (2003). Pengaruh Pemberian Bokashi Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Tanah
serta Pertumbuhan Tanaman Pak Choi (Brassica chinensis L), skripsi. Dalam IPB Repository.
Diakses 25 Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai