Anda di halaman 1dari 9

Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme

1.1 Perawatan benih

1.1.1 Pengeringan benih


Satu minggu sebelum benih direndam, benih dijemur selama 6-8 jam dan ditempatkan di tempat
yang kering dan sejuk dan siap untuk digunakan kemudian.

Fungsi: Meningkatkan respirasi benih, membantu meningkatkan kecepatan perkecambahan dan


potensi perkecambahan, serta membunuh bakteri yang menempel pada sekam padi. (Dianjurkan
menggunakan tampah bambu untuk pengeringan, jika jemur langsung di lantai semen akan merusak
benih padi).

Pengelolaan air: kering tanpa air

1.1.2 Perendaman benih dan perkecambahan

-Gunakan air jernih untuk memilih benih.


-Buang bulir padi yang mengapung.
-Pilih benih padi yang padat.
-Rendam 1 kg benih dengan larutan Eco Enzyme yang sudah diencerkan 1: 1000 dengan air.
-Rendam selama 12 jam pada siang hari dan suhu air di bawah 20 derajat Celcius.
-Jika benih sudah memutih maka siap untuk ditabur.

Fungsi: Dapat meningkatkan kekuatan benih, meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan
ketahanan penyakit pada benih.

Pengelolaan air: Pastikan permukaan air sekitar 2 inci saat merendam benih.

1.2 Persiapan Mengolah tanah sawah

1.2.1 Desinfeksi tanah

Sebelum mengalirkan air kesawah, disaat kondisi tanah masih kering, setiap 5-7 hari semprotkan
larutan Eco Enzyme 1: 500, 1-2 kali .

Fungsi: Penyemprotan dengan eco Enzyme dapat menguraikan sisa pestisida, pupuk dan logam berat
di dalam tanah, serta mendorong pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme tanah.

Pengelolaan air: Kondisi tanah padat dan tanpa air.

1.2.2 Pengomposan

Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 1
Buat kompos dengan 500 kg kotoran sapi + 300 kg kulit kopi + 100 kg ampas tebu, serbuk
gergaji(sekam), dan dedak padi + 100 kg larutan ampas Eco Enzyme.
Cara pembuatan: Aduk kotoran hewan dengan larutan eco enzyme untuk melembabkan kotoran hewan
agar meningkatkan proses fermentasi. Lakukan fermentasi selama kurang lebih 20 hari pada musim panas
dan 30 hari pada musim dingin. Saat pupuk sudah benar-benar terurai, sebarkan ke sawah sebagai pupuk dasar.

Fungsi: Fermentasi dengan Eco Enzyme dapat menguraikan sisa hormon, antibiotik dan obat-obatan
dalam kotoran hewan, membunuh berbagai bakteri dan telur parasit, meningkatkan bahan organik
tanah, meningkatkan pertumbuhan mikroba tanah, meningkatkan aktivitas tanah, dan memperbaiki
kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang.

Pengelolaan air: Jaga kelembaban tanah.

1.3 Pengelolaan tahap pembibitan


Pembibitan dengan suhu dan kelembaban tinggi . Setelah 3 helai daun hingga tahap semai,
semprotkan eco enzyme 1: 300 air 2-3 kali dengan jarak waktu 5-6 hari sebelum tanam.

Fungsi: Agar bibit tumbuh sehat dan meningkatkan ketahanan bibit terhadap penyakit.

Pengelolaan air : Jaga kelembaban tanah

1.3 Manajemen lapangan

1.4.1 Persiapan pengolahan (bajak) tanah

Sebelum tanam, berikan sekitar 1.000 kg pupuk dasar per hektar, bajak sawah dengan penggaruk
secara merata, ratakan lahan, singkirkan gulma dan buat tanah menjadi lumpur dan airnya dangkal,
sehingga pupuk dasar dan tanah menyatu rata, sehingga bibit padi siap ditanamkan.

Fungsi: Menyediakan pupuk mendasar untuk pertumbuhan padi.


Berguna bagi peremajaan dan kelangsungan hidup padi dan suplai hara pada tahap pertengahan dan akhir, serta
meningkatkan kualitas manfaat pupuk.

Pengelolaan air : Permukaan air sekitar 2 inci.


Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 2
1.4.2 Tahap peremajaan
Kira-kira 7-10 hari setelah tanam, semprot per hektar tanah dengan 2 kg Urine Enzyme
dengan air 1 : 300, tambahkan 10 kg Eco Enzyme ke saluran masuk air sawah untuk memberikan
pupuk akar, dan taburi Bola Bom enzim.

Fungsi: Urine Enzyme mendorong pertumbuhan daun. Enzim ditambahkan ke pintu masuk sawah
untuk mendorong pertumbuhan akar. Menebar Bola Bom enzim dapat menambah bakteri tanah yang
menguntungkan, meningkatkan mikro organisme lokal yang bermanfaat dan mendorong
pertumbuhan awal dan mempercepat pertumbuhan anakan.

Pengelolaan air: pertahankan permukaan air sekitar 2 inci.

1.4.3 Tahap Pembentukan Anakan (Tillering Stage)

Semprotkan per hektar sebanyak 2 kilogram banteri bakteri induk pada permukaan daun.

Fungsi: Bakteri induk mengandung hormon pertumbuhan tanaman dan partikel zat lainya , yang dapat
mendorong pertumbuhan batang dan daun serta meningkatkan konversi energi tanaman itu sendiri.

Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 3
Pengelolaan air : siangi sawah tepat waktu untuk mengontrol pertumbuhan yang tidak efektif.

1.4.4 Fase Perpanjangan Batang (jointing stages)


per hektar tanah semprotkan 2 kilogram eco enzyme pada permukaan daun dan taburkan Bola Bom Enzim.
Fungsi: Meningkatkan pertumbuhan reproduksi padi dan mempersiapkan tahap bunting (booting).

Pengelolaan air: pertahankan permukaan air sekitar 2 inci.

1.4.5 Tahap bunting ( booting)

Tambahkan 10 kg Eco Enzyme per hektar ke saluran masuk air irigasi sawah, dan semprot dengan
Enzyme Urine dan Bakteri Jantan masing-masing sekali

Fungsi: Enzyme Urine meningkatkan penyerapan nitrogen dan mendorong pertumbuhan akar dan
Bakteri Jantan kaya akan hormon dan Enzyme Sintase dimana bisa meningkatkan kekenyalan bulir beras dan
menambah jumlah bulir padi.

Pengelolaan air: pertahankan permukaan air sekitar 2 inci.

1.4.6 Setelah fase gabah matang penuh

Semprotkan daun dengan 2 kg Enzyme Bakteri Jantan per hektar dicampur 1: 300 air.

Fungsi: Meningkatkan kepadatan bulir dan mengurangi bulir gabah kosong.

Pengelolaan air: Untuk persiapan panen, keringkan air sawah

1.4 Masa panen

Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 4
Standar panen adalah lebih dari 40 hari setelah masa pematangan, lebih dari 95% biji dan tongkol
menguning.

1.5 Penyimpanan

Bersihkan tempat pengeringan untuk mencegah kontaminasi. Waktu jemur pengeringan adalah 2-3
Hari dan benih dapat disimpan dalam waktu lama, dengan kelembaban di bawah 13%.
Tempat penyimpanan kedap udara mencegah kondensasi benih dan terjadi perkecambahan.

Catatan: Jika umur Eco Enzyme sudah lebih dari satu tahun, tambahkan molase sehari sebelum
digunakan, rasionya 1 bagian molase: 10 Eco Enzyme.
Tujuannya untuk meningkatkan aktivitas Eco Enzyme dan mempercepat proses konversi bahan dan tanah.

2. Cara membuat enzim untuk pertanian

2.1 Cara pembuatan Eco Enzyme


Bisa meminta petunjuk khusus ke komunitas Eco Enzyme di tempat tinggal anda.

2.2 Cara pembuatan Induk Bakteri (Mama Bakteri)

Bahan yang diperlukan:


-1 bagian gula merah
-1 bagian kangkung
-1 bagian tunas pisang
-1 bagian tunas tebu,

Cara pembuatan:
potong halus bahan, masukkan bersama gula ke dalam ember dan aduk rata, diamkan selama sebulan.

Kriteria pemilihan:
a. Gunakan tanaman yang cepat tumbuh (seperti tunas bambu, kangkung, dll);
b. Gunakan bahan yang kaya protein. Karena zat utama yang mendorong pertumbuhan tanaman
adalah protein.
Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 5
Cara penggunaan:
Selama masa pertumbuhan nutrisi tanaman, encerkan induk bakteri 1:100 dengan air dan semprotkan

2.3 Cara Pembuatan Enzyme Bakteri Jantan (Papa Bakteri)

Bahan yang diperlukan:


-1 bagian gula merah
-1 bagian labu kuning
-1 bagian pisang
-1 bagian papaya

Cara pembuatan:
cincang halus semua bahan , masukkan ke dalam ember dan aduk rata, diamkan selama sebulan.

Kriteria pemilihan:
Gunakan buah yang besar dan kaya rasa untuk membuat enzim, seperti labu, pisang dan pepaya.

Cara penggunaan:
Pada masa tanaman berbuah, encerkan Bakteri Jantan 1: 100 air dan disemprotkan.

2.4 Enzyme Urine

Urine kaya nutrisi dan bisa digunakan setelah fermentasi.

Metode pertama:
-10 bagian enzim
-1 bagian urine

Cara pembuatan:
Campurkan dan fermentasi dapat digunakan setelah 1-2 bulan tanpa bau. Ini adalah pupuk organik cair yang
sangat baik.

Cara penggunaan:
pengenceran 1: 500 air untuk digunakan.

Metode kedua:
-1 kilogram molase:
-2 kilogram Eco Enzyme
-2 kilogram urine

Cara pembuatan:
Fermentasi dalam 15 hari.

Cara pemakaian:
1 kg enzyme urine, 19 kg air, tambahkan ampas minyak kelapa (atau deterjen), gunakan 7-15 hari
sekali, semprotkan sayuran daun. Atau 1 kg enzyme urine: air 50-500 kg air dengan cara siram ke tanaman.

Metode ketiga:
-1 kg molase
-4 kg urin
Cara pembuatan:
Difermentasi di tempat teduh yang dengan aliran udara yang baik selama setengah bulan dan tidak
ada busa yang muncul. Dapat digunakan. 1: 20-100 sesuai kebutuhan.

Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 6
2.5 Bola Enzim (Bom Enzim)

Bahan yang diperlukan

-1 bagian dedak gandum + 1 bagian tanah humus yang subur + sedikit gula merah (atau tetes
tebu) + Eco Enzyme dalam jumlah yang sesuai

Catatan: gula merah dapat ditambahkan lebih banyak (gula merah adalah makanan mikroba) untuk
tanah humus yang subur (antara tengah malam dan dini hari).
Tanahnya paling bagus, banyak mikroorganisme, tanah di pegunungan, tanah di kebun bambu sangat bagus,
dan banyak enzim alami.

Cara pemakaian:
Aduk rata dan lembutkan untuk membentuk bola.
Bola enzim disimpan di rak kayu, sekitar 37 derajat Celcius, sama dengan suhu tubuh manusia.
Setelah 15 hari, waktu yang dibutuhkan di musim panas menjadi lebih pendek dan permukaan berubah menjadi
putih, yang membuktikan bahwa fermentasi telah selesai dan dapat digunakan.
Suhu terbaik untuk memfermentasi bola enzim adalah 20 derajat hingga 40 derajat.
Jika Anda melakukannya di musim dingin dan suhu terlalu rendah, anda bisa membungkus tumpukan bahan
mentah dengan kain dan meletakkannya di tempat yang hangat untuk difermentasi, tidak harus
dibentuk menjadi bola.

Penggunaan di tanah:
-hancurkan bola enzim, taburkan secara merata di tanah dan tutupi dengan lapisan tanah agar mikroba tidak
terbunuh oleh sinar matahari.

Bola enzim bukanlah pupuk, melainkan mikroorganisme dalam jumlah besar, mikroorganisme dapat menjadi
tenaga kerja kita untuk membantu kita mencerna tanah yang dipadatkan dengan pupuk kimia dan menjadikan
tanah lunak dan baik untuk pertumbuhan.

-Duplikasi bola enzim:


ember 120 liter + 100 liter air + 10 liter gula pasir atau molase + 5 bola enzim

aduk dan aduk, esok harinya akan mendidih, akan terasa asam setelah 15 hari dan siap digunakan.
Selama proses akan mengeluarkan gelembung busa.

Cara pemakaian:
Digunakan untuk menyemprot tanah, jika tidak dibalik tanahnya, bisa juga dicampur
dengan kulit padi untuk disebarkan, artinya kita mencari berbagai cara memasukkan mikro organisme
tanah ke dalam tanah.
Membalik tanah, dan menutup tanah selama dua atau tiga hari. Jika Anda tidak sedang terburu-buru,
anda dapat membiarkannya selama beberapa bulan. Selama bakteri mikroorganisme lokal tanah ada
di dalamnya, memasukkan mikroorganisme lokal ke dalam tanah akan meningkatkan pengurai di
dalam tanah dan meningkatkan aktivitas tanah.

Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 7
2.6 Enzim Anti Serangga

Pemilihan Bahan :
Eco Enzime pertanian ditambahkan ke gulma yang diambil dari sawah atau tanah saat embun di pagi hari, untuk
meningkatkan kandungan mineral Eco Enzyme. Anda juga dapat menggunakan lebih banyak rumput yang tahan
serangga dan bebas penyakit, seperti apsintus, mugwort, dan Rerumputan lokal lainya, untuk meningkatkan
ketahanan tanaman atas serangan serangga dan penyakit.

CaraPembuatan:
- 1 bagian tetes tebu
- 3 bagian tanaman anti hama seperti serai, mugwort,
artemisia dan rumput lain yang tidak disukai oleh serangga yang berbau tajam
- 10 bagian air;

atau

- 1 bagian tetes tebu


- 3 bagian lada atau bawang putih dengan wangi yang tidak disukai serangga cairkan dengan
- 10 bagian air;

Khusus pengendalian serangga ada 2 cara:

1.Jelatang merupakan tanaman berprotein tinggi dan dapat digunakan sebagai pupuk.

1 bagian jelatang
1 bagian air

difermentasi selama satu bulan, diencerkan dengan air dan disemprot atau disiram.

2. Mugwort atau Artemisia annua atau tanaman lokal yang tidak disukai serangga

1 bagian tanaman Mugwort / Artemisia (tanaman lokal yang tidak disukai serangga)
1 bagian air

Cara Pemakain:
difermentasi selama satu bulan, diencerkan dengan air dan disemprot atau disiram.
Konsentrasinya perlu diuji terlebih dahulu ke hamanya.

ECO ENZYME

KIMIA

Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 8
2.7 Metode pencegahan gulma

1. masukan bebek untuk makan rumput.

2. Bekatul (dedak Padi) untuk mencegah gulma: Setelah tanam bibit, taburkan dedak padi di sawah untuk
menghambat pertumbuhan gulma.

efek:

⑴ Dedak padi dapat meningkatkan asam organik seperti asam laktat dan menyebabkan hambatan pada akar
gulma.

(2) Bahan organik dalam keadaan tergenang terurai membentuk lapisan lumpur untuk mengubur benih gulma.

⑶ Nutrisi dedak padi yang mendorong peningkatan organisme air, sehingga menyulitkan gulma untuk
berkecambah.

Teknis penanaman padi dengan Eco Enzyme - Diterjemahkankan Oleh Eco Enzyme Nusantara 9

Anda mungkin juga menyukai