Acara II
Penetapan Kadar Lengas Tanah
Oleh
NIM : J1B015026
GEL/KEL : II/VIII
Mengetahui,
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan uap air yang terdapat dalam pori
tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas dapat berupa persen berat atau persen volume.
Kadar lengas tanah menentukanberapa banyak air yang dapat diserap o leh tumbuhan
(Hardjowigeno, 1993). AAK (1993) memberi batasan-batasan yang menyatakan kandungan air
dalam tanah, diantaranya adalah kapasitas menahan maksimal yakni jumlah air maksimal yang
dapat ditampung tanah sesudah hujan turun, kapasitas lapasng yakni keadaan air di dalam tanah
setelah air gravitasi turun sama sekali, titik layu permanen karena tanaman tidak cukup kuat
untuk menyerap air tanah, titik higroskopis yakni jumlah air yang terkandung dalam tanah yang
terikat sangat kuat oleh tanah, dan kandungan air yang tersedia bagi tanaman yakni selisih
kandungan air antara kapasitas lpang dan titik layu tanaman.
Entisol merupakan tanah yang baru berkembang. Walaupun demikian tanah ini tidak
hanya berupa bahan asal atau bahan induk tanah saja tetapi harus sudah terjadi proses
pembentukan tanah yang menghasilkan epipedon okhrik. Banyak tanah Entisol yang digunakan
untuk usaha pertanian misalnya di daerah endapan sungai atau daerah rawa-rawa pantai. Padi
sawah banyak ditanam di daerah-daerah alluvial ini (Hardjowigeno, 1993).
Di Indonesia tanah Entisol banyak diusahakan untuk areal persawahan baik sawah teknis
maupun tadah hujan pada daerah dataran rendah, peka terhadap erosi dan kandungan hara
tersediakan rendah. Potensi tanah yang berasal dari abu vulkan inikaya akan hara tetapi belum
tersedia, pelapukan akan dipercepat bila terdapat cukup aktivitas bahan organic sebagai penyedia
asam-asam organic (Tan, 1986).
Tanah inceptisol (permulaan) adalah tanah yang belum matang (innature) yang memiliki
perkembangan profil yang lebih lama dibandingkan dengan tanah matang dan masih banyak
menyerupai bahan induknya (Selika, 2012).
Inceptisol di Indonesia banyak digunakan untuk penanaman padi sawah dan pada tanah
berlereng sesuai denga tanaman tahunan. Tanah inceptisol ini mempunyai horizon kambik, tanah
ini belum berkembang lanjut, sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur (Sayida, 2013).
Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi mempunyai kapasitas penyangga yang
rendah apabila basah. Kemampuan tanah untuk menyimpan air salah satunya air hujan
menentukan juga spesies apa yang tumbuh. Kadar lengas merupakan salah satu sifat fisika tanah
untuk mengetahui kemampuan penyerapan air dan ketersediaan hara pada setiap jenis tanaman
(Anonim,2007).
BAB III. METODELOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 08 November 2015 pukul 10.00
WIB, bertempat di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian.
29,21−29,01
= 𝑥 100%
29,01−14,87
0,2
= 𝑥 100%
14,14
= 0,0141 x 100 %
= 1,41 %
37,50 − 32,59
= 𝑥 100%
32,59 – 17,61
4,91
= 14,98 𝑥 100%
Pada praktikum penetapan kadar lengas tanah, jenis tanah yang digunakan yaitu inceptisol
dan Entisol.Tanah inceptisol memiliki tekstur kering berpasir dan sudah mengalami
perkembangan, tanah ini memiliki kemampuan menahan air lebih kecil. Tanah Entisol
merupakan tanah-tanah yang cenderung menjadi tanah asal yang baru, Entisol mempunyai kadar
lempung dan bahan organic rendah, sehingga daya menahan airnya rendah, struktur remah
sampai berbutir dan sangat sarang, hal ini menyebabkan tanah tersebut mudah melewatkan air
dan air mudah hilang karena perkolasi.
Berdasarkan hasil praktikum kadar lengas tanah pada contoh tanah kering angin oleh
kelompok 5 dan 7 memiliki kadar lengas 1,51 % dan 1,41 % sedangkan kadar lengas kapasitas
lapang oleh kelompok 6 dan 8 memiliki kadar lengas sebesar 29,27 % dan 32,77 %. Terlihat
perbedaan kadar lengs yang sangat besar. Ini dikarenakan pada contoh tanah kering angin tidak
ditambahkan dengan air sehingga jumlah air yang dipertahankan tidak sebanyak tanah yang telah
menerima air. Kapasitas lapang tanah tercapai ketika air talah turun sama sekali, terlihat pada
dasar mulai mulai menetes air secara perlahan.
Dalam praktikum ini, contoh tanah kering yang diuji dengan oven pada suhu 105o C –
110o C selam kurang lebih 24 jam bertujuan untuk menghilangkan semua lengas yang terdapat
dalam sampel sehingga perbandingan selisih antara berat sebelum dioven merupakan berat
lengas tanah.
Pengaruh tentang kadar lengas dalam pertanian sangatlah penting, karena kadar lengas
mempengaruhi proses serapan hara dan pernapasan akar tanaman. Dengan mengetahui kadar
lengas dalam tanah dapat dilakukan tindakan, terutama yang berhubungan dengan manajemen
sumber daya air.
Tanah pertanian yang baik memiliki kadar lengas yang sesuai dengan kebutuhan tanaman
yang dibudidayakan. Apabila kadar lengas rendah mak dapat diatasi dengan menambahkan
jumlah air secara intensif dan teratur, menambah bahan organic, ataupun menggunakan mulsa
untuk mengurangi penguapan. Sedangakan apabila kadar lengas makin tinggi maka dapat diatasi
dengan membuat saluran drainase.
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kadar lengas tanah adalah kandungan air tanah yang terdapat dalam pori-pori makro
2. Kadar lengas entisol contoh tanah kering angin sebesar 1,41% dan kadar lengas
kapasitas lapang sebesar 32,77%, sedangkan inceptisol contoh tanah kering angin
sebesar 1,51% dan kapasitas lapang sebesar 29,27%
3. Kadar lengas dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
4. Kadar lengas tanah yang baik untuk pertanian yakni kadar lengas yang sesuai dengan
tanaman yang dibudidayakan.
5.2. Saran
Secara langsung peran kadar lengas tanah dalam pertanian mempengaruhi tanaman yang
dibudidaya maka dari itu perlu untuk para petani mengetahui bagaimana menghadapi kadar
lengas tanah, perlu adanya penyuluhan kepada petani untuk mengenali kadar lengas tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Madjid, Abdul. 2009. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Bahan Kuliah Fakultas Pertanian. Universitas
Gajah Mada : Yogyakarta.